• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

D. Hasil Angket Siswa

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di MTsN Bantargebang”

Tabel 4.9

Guru menjelaskan tujuan belajar sebelum memulai pelajaran Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 19 19 x 4 = 76 38% Sering 16 16 x 3 = 48 32% Kadang-kadang 13 13 x 2 = 26 26% Tidak Pernah 2 2 x 1 = 2 4% Jumlah 50 152 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 38% responden menyatakan guru selalu memberi penjelasan tentang tujuan belajar sebelum memulai pelajaran, 32% menyatakan sering, 26% menyatakan kadang-kadang dan 4% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas dapat diketahui bahwa guru telah berperan dalam proses belajar, yaitu melakukan persiapan sebelum proses KBM dilaksanakan, selain itu juga menjelaskan tujuan belajar yang akan dicapai, hal ini bertujuan agar pelajaran menjadi terarah dan dianggap mampu meningkatkan semangat belajar bagi peserta didik.

Tabel 4.10

Guru menghargai setiap jawaban yang siswa berikan Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 26 26 x 4 = 104 52% Sering 19 19 x 3 = 57 38% Kadang-kadang 5 5 x 2 = 10 10% Tidak Pernah 0 0 x 1 = 0 0% Jumlah 50 171 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 52% responden menyatakan guru menghargai setiap jawaban yang diberikan murid, 38% menyatakan sering, 10% menyatakan kadang-kadang dan 0% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas dapat diketahui bahwa guru telah berperan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dengan menghargai setiap jawaban siswa yang diberikan. Menghargai setiap jawaban yang murid sampaikan merupakan salah satu peran guru sebagai motivator dalam meningkatkan semangat belajar.

Tabel 4.11

Guru menggunakan model pembelajaran yang bervariasi Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 21 21 x 4 = 84 42% Sering 18 18 x 3 = 54 36% Kadang-kadang 11 11 x 2 = 22 22% Tidak Pernah 0 0 x 1 = 0 0% Jumlah 50 160 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 42% responden yang menyatakan guru selalu menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, 36% menyatakan sering, 22% menyatakan kadang-kadang dan 0% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas dapat diketahui bahwa guru telah berperan sebagai motivator yang baik, hal ini bisa terlihat bahwa dalam proses KBM, guru mampu menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Penggunaan model pembelajaran yang bervariasi ini dianggap sebagai sebuah dorongan semangat belajar bagi peserta didik, dan mampu meningkatkan daya tangkap yang baik untuk sebuah pembelajaran.

Tabel 4.12

Guru memberikan evaluasi belajar Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 23 23 x 4 = 92 46% Sering 12 12 x 3 = 36 24% Kadang-kadang 15 15 x 2 = 30 30% Tidak Pernah 0 0 x 1 = 0 0% Jumlah 50 158 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 46% responden menyatakan guru selalu memberikan evaluasi belajar, 24% menyatakan sering, 30% menyatakan kadang-kadang, dan 0% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas dapat diketahui guru telah mampu memahami bahwa dalam kegiatan evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting dilakukan dalam pembelajaran. Dengan adanya evaluasi, guru ataupun peserta didik akan mengetahui sudah sejauh mana materi yang diajarkan mampu untuk dipahami.

Tabel 4.13

Guru memotivasi pembelajaran siswa di setiap jam belajar Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 24 24 x 4 = 96 48% Sering 17 17 x 3 = 51 34% Kadang-kadang 9 9 x 2 = 18 18% Tidak Pernah 0 0 x 1 = 0 0% Jumlah 50 165 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 48% responden yang menyatakan bahwa guru selalu memotivasi siswa di setiap waktu jam belajar. 34% menyatakan sering, 18% menyatakan kadang-kadang dan 0% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas, dapat diketahui bahwa guru telah mampu berperan sebagai motivator di dalam proses KBM berlangsung. Pemberian motivasi dari seorang guru setiap jam belajar dianggap sebuah hal yang penting untuk meningkatkan semangat belajar dan juga hasil akademik yang baik bagi para peserta didik. Hal ini bertujuan agar siswa tidak hanya termotivasi karena faktor internal, melainkan juga dari eksternal yang bisa didapat dari guru saat proses KBM berlangsung. Selain itu juga, pemberian motivasi terhadap siswa dianggap sebagai sebuah cara untuk meningkatkan semangat belajar.

Tabel 4.14

Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 13 13 x 4 = 52 26% Sering 18 18 x 3 = 54 36% Kadang-kadang 19 19 x 2 = 38 38%

Tidak Pernah 0 0 x 1 = 0 0%

Jumlah 50 144 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 26% responden yang menyatakan guru selalu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, 36% menyatakan sering, 38% menyatakan kadang-kadang dan 0% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas dapat diketahui bahwa guru belum mampu untuk menciptakan suasana belajar dalam kelas yang menyenangkan. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dianggap sebagai sebuah cara dalam memotivasi siswa untuk ikut berpartisipasi dalam proses KBM, selain itu suasana hal ini juga akan memberikan dampak positif bagi daya tangkap pembelajaran setiap siswa sehingga dapat menghasilkan output atau hasil evaluasi yang baik bagi para peserta didik.

Tabel 4.15

Guru antusias dalam menyampaikan materi ajar Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 17 17 x 4 = 68 34% Sering 21 21 x 3 = 63 42% Kadang-kadang 12 12 x 2 = 24 24% Tidak Pernah 0 0 x 1 = 0 0% Jumlah 50 155 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 34% responden yang menyatakan guru selalu antusias atau senang dalam menyampaikan materi pembelajaran, 42% menyatakan sering, 24% menyatakan kadang-kadang, dan 0% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas, dapat dijelaskan bahwa guru telah menyadari seberapa pentingnya sikap antusias dal mengajar di kelas. Hal ini sangat berdampak bagi para peserta didik, karena guru adalah penyemangat bagi para siswanya saat belajar di dalam kelas. Jika seorang guru terlihat tidak antusias atau bersemangat dalam mengajar, maka siswa pun akan terlihat malas dalam mendengarkan materi yang diajarkan oleh guru. Rasa antusias seorang guru ketika mengajar dianggap penting dalam memotivasi siswa untuk semangat belajar.

Tabel 4.16

Guru menciptakan belajar kelompok pada jam belajar Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 3 3 x 4 = 12 6% Sering 18 18 x 3 = 54 36% Kadang-kadang 28 28 x 2 = 56 56% Tidak Pernah 1 1 x 1 = 1 2% Jumlah 50 123 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 6% responden yang menyatakan guru selalu menciptakan belajar kelompok/kerja sama dalam pembelajaran, 36% menyatakan sering, 56% menyatakan kadang-kadang, dan 2% menyatakan selalu.

Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa masih terdapat guru yang kurang memahami pentingnya variasi belajar di dalam kelas untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Variasi belajar yang bisa dilakukan dalam kelas salah satunya adalah membagi siswa dalam kelompok-kelompok belajar, dengan hal ini siswa akan diajarkan dan mengerti arti kerja sama yang sebenarnya. Pengelompokan siswa dalam proses belajar dianggap sebagai sebuah variasi proses KBM yang menyenangkan, karena dengan hal ini siswa bisa lebih percaya diri, dan juga berani berpendapat bersama teman

sekelompoknya. Pengelompokkan siswa dalam belajar bertujuan untuk menghapus kesan membosankan dalam belajar, selain itu juga untuk meningkatkan semangat belajar siswa.

Tabel 4.17

Guru memberikan reward atau penghargaan terhadap hasil belajar siswa Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 6 6 x 4 = 24 12% Sering 11 11 x 3 = 33 22% Kadang-kadang 26 26 x 2 = 52 52% Tidak Pernah 7 7 x 1 = 7 14% Jumlah 50 116 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 12% responden yang menyatakan guru selalu memberikan reward atau penghargaan terhadap hasil belajar siswa, 22% menyatakan selalu, 52% menyatakan kadang-kadang, dan 14% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa masih terdapat guru yang kurang memahami pentingnya sebuah reward dalam memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar di dalam kelas. Pemberian reward dalam hal ini dianggap sebagai sebuah cara untuk memotivasi siswa untuk bersaing secara baik dengan temannya dalam menghasilkan sebuah evaluasi belajar yang memuaskan. Selain itu, pemberian reward terhadap siswa juga sebagai cara dalam meningkatkan semangat belajar siswa di dalam kelas. Dengan adanya hal ini, siswa akan terdorong untuk giat dalam belajar walaupun hanya untuk berlomba-lomba mendapatkan reward dari guru. Proses pembelajaran dalam kelas pun akan terasa menyenangkan dengan mengadakannya persaingan antar siswa.

Tabel 4.18

Guru mendorong siswa untuk berhasil Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 38 38 x 4 = 152 76% Sering 10 10 x 3 = 30 20% Kadang-kadang 2 2 x 2 = 4 4% Tidak Pernah 0 0 x 1 = 0 0% Jumlah 50 186 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 76% responden menyatakan guru selalu mendorong siswa untuk berhasil, 20% menyatakan sering, 4% menyatakan kadang-kadang dan 0% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa guru telah mampu menjadi seorang motivator bagi para peserta didiknya. Guru mampu mendorong siswa untuk berhasil dalam mencapai apa yang diinginkan siswanya. Mendorong siswa untuk berhasil dalam belajar dianggap sebagai sebuah hal yang sangat penting, karena dengan didorongnya siswa oleh guru maka siswa akan merasa bersemangat dalam belajar dan juga mencapai hasil belajar yang baik.

Tabel 4.19

Guru membiasakan tersenyum Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 18 18 x 4 = 72 36% Sering 17 17 x 3 = 51 34% Kadang-kadang 14 14 x 2 = 28 28% Tidak Pernah 1 1 x 1 = 1 2% Jumlah 50 152 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 36% responden menyatakan bahwa guru selalu membiasakan tersenyum, 34% menyatakan sering, 28% menyatakan kadang-kadang dan 2% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase menjelaskan guru telah mampu bersikap baik dengan para peserta didiknya. Dengan membiasakan tersenyum saat memasuki dalam kelas, murid akan merasa senang dan meras nyaman dalam kegiata belajar di kelas. Hal ini bertujuan agar guru dan siswa memiliki hubungan yang baik satu sama lain agar terciptanya suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.

Tabel 4.20

Guru memanggil siswa dengan namanya Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 29 29 x 4 = 116 58% Sering 11 11 x 3 = 33 22% Kadang-kadang 10 10 x 2 = 20 20% Tidak Pernah 0 0 x 1 = 0 0% Jumlah 50 169 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 58% responden menyatakan guru selalu memanggil siswa dengan namanya, 22% menyatakan sering, 20% menyatakan kadang-kadang dan 0% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas menjelaskan guru telah mampu menghargai para peserta didiknya dengan memanggil siswa tersebut dengan namanya. Memanggil siswa sesuai nama dianggap sebagai sebuah penghargaan bagi siswa itu sendiri, hal ini berarti guru mampu menghargai siswanya.

Tabel 4.21

Guru mengembalikan hasil ulangan tepat waktu Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 4 4 x 4 = 16 8% Sering 23 23 x 3 = 69 46% Kadang-kadang 21 21 x 2 = 42 42% Tidak Pernah 2 2 x 1 = 2 4% Jumlah 50 129 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 8% siswa yang menjawab guru mengembalikan hasil ulangan tepat waktu, 46% menjawab sering, 42% menjawab kadang-kadang dan 4% menjawab tidak pernah.

Hasil persentase di atas menjelaskan guru telah berupaya untuk meningkatkan semangat belajar siswa dengan cara mengembalikan hasil ulangan siswa tepat waktu. Dengan cara tersebut, siswa akan mengetahui letak kesalahannya, sehingga dapat dipelajari kembali untuk mendapatkan nilai yang lebih baik lagi. Selain itu, siswa dapat melihat dan mengukur sejauh mana siswa tersebut mampu memahami materi ajar yang telah disampaikan.

Tabel 4.22

Guru menyelipkan humor pada setiap pembelajaran Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 11 11 x 4 = 44 22% Sering 26 26 x 3 = 78 52% Kadang-kadang 13 13 x 2 = 26 26% Tidak Pernah 0 0 x 1 = 0 0% Jumlah 50 148 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 22% siswa yang menjawab guru selalu menyelipkan humor pada setiap pembelajaran, 52% menyatakan selalu, 26% menyatakan kadang-kadang, dan 0% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa guru telah berusaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara menyelipkan humor dalam setiap proses pembelajaran. Dalam hal ini dimaksudkan agar belajar di dalam kelas tidak hanya serius, dan membosankan melainkan dapat menyenangkan dengan menyelipkan humor-humor di setiap pembelajaran.

Tabel 4.23

Guru menjalin komunikasi yang baik dengan siswa Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 21 21 x 4 = 84 42% Sering 20 20 x 3 = 60 40% Kadang-kadang 8 8 x 2 = 16 16% Tidak Pernah 1 1 x 1 = 1 2% Jumlah 50 161 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 42% siswa yang menyatakan guru menjalin komunikasi yang baik dengan siswa, 40% menyatakan sering, 16% menyatakan kadang-kadang dan 2% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa guru sudah berupaya menjadi motivator untuk siswanya. Hal ini bisa dilihat dari tabel diatas bahwa guru mampu berkomunikasi dengan baik kepada siswanya, menjalin persahabatan yang baik dengan siswa merupakan hal yang juga mampu mendorong semangat belajar dan memotivasi siswa untuk nyaman belajar di dalam kelas bersama guru tersebut.

Tabel 4.24

Guru bersikap tegas kepada siswa yang melanggar aturan Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 39 39 x 4 = 156 78% Sering 10 10 x 3 = 30 20% Kadang-kadang 1 1 x 2 = 2 2% Tidak Pernah 0 0 x 1 = 0 0% Jumlah 50 188 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 78% siswa yang menyatakan guru bersikap tegas kepada siswa yang melanggar aturan, 20% menyatakan sering, 2% menyatakan kadang-kadang dan 0% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah berperan dalam penindakan siswa yang melanggar aturan. Guru yang baik akan bersikap objektif terhadap siswa. Apabila siswa salah, guru berhak melakukan tindakan. Hal ini juga salah satu tujuan untuk memotivasi belajar siswa.

Tabel 4.25

Guru datang dan keluar tepat waktu sesuai bel berbunyi Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 8 8 x 4 = 32 16% Sering 18 18 x 3 = 54 36% Kadang-kadang 24 24 x 2 = 48 48% Tidak Pernah 0 0 x 1 = 0 0% Jumlah 50 134 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 16% siswa yang menyatakan guru selalu dating dan keluar tepat waktu sesuai bel berbunyi, 36% menyatakan sering, 48% menyatakan kadang-kadang dan 0% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas dapat disimpulkan bahwa guru belum berupaya sebaik mungkin untuk menjadi motivator bagi siswanya. Hal ini terbukti dengan banyaknya siswa yang menjawab kadang-kadang guru dating dan keluar tepat waktu dalam pembelajaran. Dengan kedisiplinan yang diperlihatkan guru, maka siswa akan mencontoh pribadi guru tersebut, dengan kedisiplinan akan membuat siswa termotivasi belajar lebih baik lagi.

Tabel 4.26

Guru bertanya tentang kabar siswa sebelum pelajaran dimulai Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 6 6 x 4 = 24 12% Sering 13 13 x 3 = 39 26% Kadang-kadang 27 27 x 2 = 54 54% Tidak Pernah 4 4 x 1 = 4 8% Jumlah 50 121 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 12% siswa yang menyatakan guru bertanya tentang kabar siswa sebelum pelajaran dimulai, 26% menyatakan sering, 54% menyatakan kadang-kadang, dan 8% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase diatas dapat disimpulkan guru masih belum memiliki peran dalam hal ini, terbukti pada presentasi siswa yang rendah pada jawaban selalu dan sering. Namun guru telah berusaha untuk meningkatkan ke hal yang lebih baik. Dengan menanyakan kabar, siswa merasa diperhatikan, dihargai dan bersemangat. Hal ini dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa, diharapkan guru lebih meningkatkan pendekatan dengan menanyakan kabar di awal jam belajar.

Tabel 4.27

Guru memberikan contoh realita kehidupan yang belajar dengan tekun akan meningkatkan prestasinya Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 22 22 x 4 = 88 44% Sering 23 23 x 3 = 69 46% Kadang-kadang 5 5 x 2 = 10 10% Tidak Pernah 0 0 x 1 = 0 0% Jumlah 50 167 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 44% siswa menyatakan guru selalu memberikan contoh realita kehidupan yang belajar dengan tekun akan meningkatkan prestasinya, 46% menyatakan sering, 10% menyatakan kadang-kadang dan 0% menyatakan tidak pernah.

Hasil persentase di atas, terbukti bahwa guru tersebut dikatakan berhasil menjadi motivator bagi siswanya, yaitu dengan memberikan contoh-contoh bahwa seseorang yang belajar dengan tekun akan meningkatkan prestasinya. Pemberian contoh seperti ini dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan juga memberikan rangsangan semangat dalam meraih prestasi yang baik dalam hasil belajarnya.

Tabel 4.28

Guru mampu mengendalikan kelas Alternative

Jawaban

Frekuensi ∑F Persentase

Selalu 16 16 x 4 = 64 32%

Kadang-kadang 17 17 x 2 = 34 34%

Tidak Pernah 0 0 x 1 = 0 0%

Jumlah 50 149 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 32% siswa yang menyatakan guru selalu mampu mengendalikan kelas, 34% menyatakan sering, 34% menyatakan kadang-kadang dan 0% menyatakan tidak pernah.

Sesuai dengan hasil persentase di atas, guru tersebut telah berusaha semaksimal mungkin berperan sebagai motivator bagi siswanya dengan mahir untuk mengendalikan kelas. Karena, dengan mampunya seorang guru dalam mengendalikan kelas maka proses pembelajaran dalam kelas pun akan terasa nyaman dan kondusif untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu, penguasaan kelas oleh seorang guru dianggap sebuah hal yang sangat utama yang harus dimiliki oleh seorang guru.

E. Analisis dan Inteprestasi Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sitematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami, kemudian hasil temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Dalam melakukan penelitian ini, penulis akan menganalisis hasil data dari wawancara terhadap narasumber yaitu guru IPS kelas IX di MTsN Bantargebang Kota Bekasi dan menganalisis angket yang diberikan secara acak kepada siswa-siswi kelas IX-6, XI-7, XI-8, XI-9 dan IX-10 MTsN Bantargebang Kota Bekasi.

Dari hasil wawancara terhadap guru IPS mengenai peran guru sebagai motivator dalam peningkatan prestasi belajar siswa, yaitu dapat diperoleh hasil bahwa guru IPS telah berusaha dan berupaya untuk dapat berperan penting sebagai motivator dalam peningkatan hasil belajar siswanya. Hal ini dapat dilihat dari upaya-upaya yang telah dilakukannya, adalah:

1. Guru telah berupaya mengajar dengan berbagai media yang menarik dan mudah dimengerti siswa, agar hasil yang diperoleh siswa bisa dikatakan memuaskan dan baik.

2. Guru telah berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memotivasi belajar siswa dengan caranya tersendiri. Baik dengan menggambarkan sebuah realita kehidupan masyarakat, atau bahkan dengan dorongan semangat belajar yang sering guru lakukan di depan kelas.

3. Guru mampu memberikan sanksi yang mendidik kepada siswa yang menyalahi aturan-aturan yang berlaku. Dengan adanya sanksi yang mendidik ini, diharapkan siswa akan mampu lebih bertanggung jawab kepada apa yang sedang dilakukannya.

4. Guru mampu memberikan materi sesuai dengan keadaan siswanya, dan juga mampu memahami perbedaan karakter siswa satu sama lain.

Dalam menganalisis angket yang diberikan kepada siswa-siswi kelas IX MTsN Bantargebang untuk mengetahui peran guru sebagai motivator dalam peningkatan prestasi belajar siswa, penulis menggunakan rumus persentase yaitu:

P = F/N x 100%

Dalam subbab deskripsi data yang ada di bagian sebelumnya, penulis telah menggunakan rumus rumus persentase pada masing-masing butir item pertanyaan yang disajikan dalam bentuk tabel dan disertai pula dengan keterangan dan analisis masing-masing pertanyaannya, kemudia pada bagian analisis data ini, penulis akan menganalisis rata-rata hasil jawaban angket dan akan menginterpretasikannya.

Tabel 4.29

Perhitungan rata-rata angket

NO PERNYATAAN SL SR KD TP

1 Guru menjelaskan tujuan belajar sebelum memulai pelajaran.

76 48 26 2

2 Guru menghargai setiap jawaban yang siswa berikan

104 57 10 0

3 Guru menggunakan model pembelajaran yang bervariasi

84 54 22 0

4 Guru memberikan evaluasi belajar 92 36 30 0

5 Guru memotivasi pembelajaran siswa di setiap jam belajar

96 51 18 0

6 Guru menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan

52 54 38 0

7 Guru antusias dalam menyampaikan materi ajar

68 63 24 0

8 Guru menciptakan belajar kelompok pada jam belajar

12 54 56 1

9 Guru memberikan reward atau penghargaan terhadap hasil belajar siswa

24 33 52 7

10 Guru mendorong siswa untuk berhasil 152 30 4 0

11 Guru membiasakan tersenyum 72 51 28 1

12 Guru memanggil siswa dengan namanya 116 33 20 0

13 Guru mengembalikan hasil ulangan tepat waktu

16 69 42 2

14 Guru menyelipkan humor pada setiap

pembelajaran

44 78 26 0

15 Guru menjalin komunikasi yang baik dengan siswa

84 60 16 1

melanggar aturan

17 Guru datang dan keluar tepat waktu sesuai bel berbunyi

32 54 48 0

18 Guru bertanya tentang keadaan/kabar siswa sebelum pelajaran dimulai

24 39 54 4

19 Guru memberikan contoh realita kehidupan yang belajar dengan tekun akan meningkatkan perstasinya

88 69 10 0

20 Guru mampu mengendalikan kelas 64 51 34 0

JUMLAH 1456 1014 560 18 Keterangan : SL : Selalu SR : Sering KD : Kadang-Kadang TP : Tidak Pernah Selalu = ∑ F/N x 100% 20 = ∑ 1456/200 x 100% 20 = 36,4%

Hasil persentase di atas menunjukkan bahwa dari 50 angket yang tersebar kepada responden, sebanyak 36,4% menyatakan bahwa guru selalu berperan sebagai motivator. Kriteria selalu dalam hal ini dimaksudkan bahwa guru setiap hari atau sudah menjadi rutinitas yang disiplin untuk berperan sebagai motivator baik dalam penyampaian materi ajar ataupun media dan cara penyampaiannya saat proses belajar mengajar di dalam kelas.

Sering = ∑ F/N x 100% 20

= ∑ 1014/150 x 100% 20

= 33,8%

Hasil persentase di atas menunjukkan bahwa dari 50 angket yang tersebar kepada responden, sebanyak 33,8% menyatakan bahwa guru sering berperan sebagai motivator. Kriteria sering dalam hal ini dimaksudkan bahwa guru memiliki intensitas waktu yang tidak menentu untuk berperan sebagai motivator baik dalam penyampaian materi ajar ataupun media dan cara penyampaiannya saat proses belajar mengajar di dalam kelas.

Kadang-kadang = ∑ F/N x 100%

20

= ∑ 560/100 x 100% 20

= 28%

Hasil persentase di atas menunjukkan bahwa dari 50 angket yang tersebar kepada responden, sebanyak 28% menyatakan bahwa guru hanya kadang-kadang berperan sebagai motivator. Kriteria kadang-kadang dalam hal ini dimaksudkan bahwa guru hanya sesekali untuk berperan sebagai motivator baik dalam penyampaian materi ajar ataupun media dan cara penyampaiannya saat proses belajar mengajar di dalam kelas.

Tidak Pernah = ∑ F/N x 100%

20

= ∑ 18/50 x 100% 20

Hasil persentase di atas menunjukkan bahwa dari 50 angket yang tersebar kepada responden, sebanyak 1,8% menyatakan bahwa guru tidak pernah berperan sebagai motivator. Kriteria tidak pernah dalam hal ini dimaksudkan bahwa guru tidak pernah sama sekali untuk berperan sebagai motivator baik dalam penyampaian materi ajar ataupun media dan cara penyampaiannya saat proses belajar mengajar di dalam kelas.

Dari data-data yang telah terkumpul, terutama dari wawancara dengan guru IPS kelas IX MTsN Bantargebang yaitu ibu Erna, ibu Aminah dan ibu Partinem serta hasil angket yang diberikan kepada siswa kelas IX-6, IX-7, IX-8, IX-9 dan IX-10 MTsN Bantargebang, dapat diperoleh hasil analisis penulis bahwa guru telah berperan cukup baik sebagai motivator dalam meningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS seperti yang disebutkan di dalam wawancara dan dapat pula dibuktikan dari hasil angket responden yang menyatakan bahwa sebagian besar siswa menyatakan guru selalu berperan sebagai motivator dalam meningkatan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari jawaban mereka yang mendominasi menjawab

selalu dalam pertanyaan tentang berbagai macam peran dan upaya yang

81

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas IX MTsN Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat tentang bagaimana persepsi siswa terhadap peran guru sebagai motivator pada mata pelajaran IPS dapat disimpulkan bahwa guru selalu berperan sebagai motivator terhadap prestasi belajar siswa kelas IX dengan berbagai caranya masing-masing.

Terlepas dari beberapa hal yang belum tercapai, dapat dikatakan bahwa guru memiliki peran dan ikut serta dalam meningkatkan motivasi serta semangat belajar siswa, hal ini terlihat dari persentase rata-rata angket siswa yang menjawab bahwa guru selalu berperan sebagai motivator terhadap prestasi belajar siswa yang berjumlah sebesar 36,4%.

B. Saran

Dokumen terkait