• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

6. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang guna memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.54 Menurut Winkel dalam buku yang ditulis oleh Purwanto, dikatakan bahwa belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.55

53

Keterangan lengkap pada lampiran 20.

54

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.2.

55

28

Perubahan tingkah laku pada diri seseorang tidak semuanya masuk ke dalam kategori perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses belajar. Untuk memahami tentang perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar perlu diketahui terlebih dahulu ciri-ciri perubahan tingkah laku tersebut. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar yaitu: 56

1) Perubahan terjadi secara sadar

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional 3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara 5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah 6) Perubahan mencangkup seluruh aspek tingkah laku

Keenam ciri-ciri tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah perubahan tingkah laku pada diri seseorang adalah hasil dari proses belajar yang ia lakukan dengsan melakukan interaksi di lingkungannya.

Dalam kegiatan penyampaian pesan yang disebut belajar tersebut terjadi perubahan tingkah laku dari individu melalui pengalaman-pengalaman. Sudjana mendefinisikan hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.57 Menurut Winkel dalam buku yang ditulis oleh Purwanto, dikatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.58

Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran guna mengetahui seberapa jauh individu tersebut menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangakaian pengukuran dengan menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat yang ada.59

56

Slameto, Ibid., h. 3-4.

57

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), h.22

58

Purwanto, op. cit., h. 45.

59

Salah satu prinsip dasar yang harus senantiasa diperhatikan dan dipegangi dalam rangka evaluasi hasil belajar adalah prinsip kebulatan, dengan prinsip mana elevator dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar dituntut untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap peserta didik, baik dari segi pemahamannya terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan (aspek kognitif), maupun dari segi penghayatan (aspek afektif) dan pengalamannya (aspek psikomotor).60

Penilaian terhadap hasil belajar penguasaan materi (kognitif) bertujuan untuk mengukur penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan (content objectives) berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci dan prinsip utama yang harus dimiliki dan dikuasai siswa secara tuntas, bukan hanya dalam bentuk hafalan. Ranah kognitif ini merupakan ranah banyak melibatkan kegiatan mental/otak.61

Bloom dkk mengkategorikan kemampuan-kemampuan yang termasuk ke dalam domain kognitif menjadi enam jenjang, yakni hafalan (ingatan) (C1),

pemahaman (C2), Penerapan (C3), Analisis (C4), Sintesis (C5), dan evaluasi

(C6). Semakin tinggi jenjang kemampuan tersebut maka semakin kompleks

sifatnya, jenjang kemampuan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut.62

60

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 48.

61

Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 14.

62 Ibid., h. 15. C1 Hafalan (Recall) C2 Pemahaman (Comprehensio n) C3 Penerapan (Application) C4 Analisis (Analysis) C5 Sintesis (Syntesis) C6 Evaluasi (Evaluation)

30

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa seorang individu dikatakan belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya akibat dari latihan dan pengalaman yang dilakukannya. Perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil dari proses belajar. Perubahan tersebut berawal dari perubahan pemahaman atau kognitif yang pada akhirnya perubahan pemahaman tersebut menghasilkan perubahan tingkah laku individu. Perubahan tingkah laku belajar tersebut dapat diketahui melalui tes, sehingga dengan tes tersebut dapat diketahui nilai dari proses belajar seseorang yang disebut dengan hasil belajar.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibagi menjadi dua, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut sebagai berikut. 63

1) Faktor dari dalam

Faktor dari dalam adalah kondisi individu atau anak itu sendiri. Faktor individu dapat dibagi menjadi dua, yaitu kondisi fisiologis dan psikologis. a) Kondisi fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak kelelahan, tidak dalam keadaan cacat jasmani, seperti kaki atau tangannya karena ini akan mengganggu kondisi fisiologisnya, selain itu kondisi panca indera juga mempengaruhi proses dan hasil belajar individu tersebut.

b) Kondisi psikologis

Setiap manusia atau nak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologi yang berberda-beda (terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis), maka sudah tentu perbedaan-perbedaan itu sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor psikologis yang dianggap utama dalam mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif.

63

Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 105-110.

2) Faktor dari luar

Faktor dari luar terdiri dari dua bagian penting, yakni: a) Faktor environmental input (lingkungan)

Kondisi lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik/alam dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik/alam termasuk di dalamnya adalah seperti keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya.

Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya. Representasi yang mewakili manusia seperti potret, rekaman, tulisan juga mampu memberikan pengaruh. Lingkungan social yang lain, seperti suara mesin pabrik, hiruk pikuk lalu lintas, gemuruhnya pasar, dan sebagainya juga berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar.

b) Faktor instrumental

Faktor-faktor instrumental merupakan faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berwujud faktor-faktor keras (hardware) maupun faktor-faktor lunak (software).

Faktor yang termasuk ke dalam faktor hadware di antaranya yaitu gedung perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, perpustakaan, dan sebagainya. Sedangkan faktor yang termasuk ke dalam faktor software yaitu kurikulum, bahan/program yang harus dipelajari, pedoman-pedoman belajar dan sebagainya.

32

Berikut ini disajikan bagan faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar:64

Gambar 2.4 Bagan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Dokumen terkait