BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
5. Hasil Belajar
Menurut Sudjana, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.13 Menurut Dimyati, hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar mengajar.14 Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, hasil
13
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar (Bandung: Rosda Karya, 2004), h.3 14
belajar adalah prestasi yang dapat digunakan oleh guru untuk menilai hasil pelajaran yang diberikan pada siswa dalam waktu tertentu.15
Menurut pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Bisa juga disebut kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar, karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik dari hasil yang telah di dapat sebelumnya sehingga akan merubah cara berpikir dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.
Hasil belajar dengan menggunakan media VCD pembelajaran adalah sebuah penilaian akhir guru dalam menguji pengetahuan yang dimiliki siswa setelah mereka diberikan tindakan pembelajaran dengan menggunakan bantuan VCD sehingga materi ajar yang telah ditayangkan dalam sebuah VCD tersebut dapat bermakna untuk menambah pengetahuan siswa dalam mempelajari matematika serta untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pembelajaran tersebut.
Menurut Horward Kingsley yang dikutip oleh Nana Sudjana, hasil belajar terbagi menjadi 3 macam antara lain: ketrampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan cita-cita.16 Sedangkan menurut Robert M. Gagne yang dikutip oleh Abu Ahmadi hasil belajar terbagi ke dalam 5 kategori, antara lain17:
a. Ketrampilan intelektual adalah sejumlah kemampuan mulai dari membaca, menghitung, sampai dengan kemampuan memperhitungkan kekuatan sebuah jabatan atau akibat devaluasi.
15
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan dan Teoritis, (Bandung, Rosda Karya: 2000), h. 120
16
Sudjana, Op. Cit , h. 42 17
Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia , Cet. 2, 2005), h. 30.
b. Strategi kognitif yaitu kemampuan mengatur cara belajar dan berfikir siswa dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah.
c. Informasi herbal yaitu kemampuan menyerap pengetahuan, dalam arti informasi dan fakta termasuk kemampuan untuk mencari dan mengolah informasi sendiri.
d. Ketrampilan motorik adalah kemampuan yang erat dengan kemampuan fisik, seperti menulis dll.
e. Sikap dan nilai, hal ini berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang, seperti tingkah laku dilakukan kepada lawan bicara, barang, atau pada suatu kejadian.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan nasional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar terbagi 3 ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik18, akan tetapi penelitian ini hanya dibatasi pada ranah kognitif. Ranah kognitif merupakan perubahan tingkah laku pada kemampuan yang dipengaruhi oleh kemampuan berpikir/kemampuan intelektual yang terdiri dari 6 aspek, yakni: pengetahuan/hafalan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).
a. Pengetahuan (knowledge/C1) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali (recall) tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. b. Pemahaman (comprehasion/C2) adalah kemampuan seseorang untuk
mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu tersebut diketahui dan diingat, dengan kata lain yaitu kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima.
c. Penerapan (application/C3) adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau pada situasi konkrit.
18
d. Analisis (analysis/C4) adalah kemampuan seseorang menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponen sehingga struktur informasi serta hubungan anatara komponen yang satu dengan yang lain menjadi lebih jelas.
e. Sintesis (synthesis/C5) adalah kemampuan seseorang untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.
f. Evaluasi (evaluation/C6) adalah kemampuan seseorang untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu yang diterpakan.
Dari ke enam aspek tersebut, yang akan diteliti dalam penelitian ini hanya pada aspek pemahaman (C2), penerapan (C3), dan analisis (C4), ranah kognitif juga merupakan penilaian yang paling banyak digunakan guru untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai isi pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar-mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut:19
a) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada siswa. Motivasi intrinsik adalah semangat juang untuk belajar yang tumbuh dari dalam diri siswa itu sendiri.
b) Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang lebih bagus dari orang lain.
c) Hasil belajar yang telah dicapainya bermakna bagi dirinya sendiri, diantaranya adalah ia akan lebih lama mengingat pelajaran yang telah dipelarinya, membentuk perilakunya, juga sebagai alat untuk ia memperoleh ilmu lain yang ditemuinya.
d) Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komperhensif), yaitu dari ranah kognitif, afektif serta psikomotoriknya mengalami sebuah perubahan yang lebih baik.
19
e) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapinya maupun menilai dan mengendalikan proses dan uasaha belajarnya.
Hasil belajar yang dimaksud yaitu hasil belajar pada ranah kognitif aspek pemahaman, penerapan dan analisis.
a. Pemahaman yang dimaksud yaitu mampu menuliskan tanda waktu dalam 24 jam dan mampu melakukan pengerjaan hitung tentang waktu. b. Penerapannya yaitu mampu menuliskan kegiatan yang dilakukan
sehari-hari dengan menggunakan waktu.
c. Analisisnya yaitu mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar pengukuran waktu terjadi melalui memahami dan mengamati materi dengan menggunakan media VCD pembelajaran.