a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.33 Hasil belajar dapat dipahami dengan menjelaskan dua kata, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (product) menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Sehingga, setelah mengalami belajar, siswa berubah perilakunya.34 Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal; (b) keterampilan intelektual; (c) strategi kognitif; (d) sikap; dan (e) keterampilan motoris.35
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Menurut Winkel, hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada manusia pada sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson dan Harrow mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.36 Dalam konteks demikian maka hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran (ends are being attained).37 Perolehan proses belajar siswa merupakan upaya pemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.38
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku, bertambahnya pengetahuan, dan kemampuan keterampilan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan guru sehingga siswa menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari
33
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 16, h. 22.
34
Purwanto,Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), h. 44.
35
Nana Sudjana.,Op. Cit, h. 22
36
Purwanto.,Op. Cit.h. 45
37 Ibid., 38
Benyamin Bloom yang secara garis besar terbagi menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.39 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu:40
1) Mengingat (C1) adalah kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang telah dipelajari dan tersimpan dalam memori panjang (long term memory). Kedua proses kognitif yang terkait adalah mengenali dan mengingat kembali.
2) Memahami (C2) adalah membangun pengertian dari pesan instruksional, termasuk pesan secara lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melaluipengajaran, buku, atau layar komputer. Proses kognitif dalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan.
3) Mengaplikasikan atau Menerapkan (C3) adalah kemampuan untuk
menyelesaikan atau menggunakan prosedur yang dipelajarinya pada suatu keadaan untuk menyelesaikan masalah. Kategori menerapkan terdiri dari dua proses kognitif yaitu mengeksekusi dan mengimplementasikan.
4) Menganalisis (C4) adalah kemampuan untuk menganalisa suatu informasi atau situasi tertentu menjadi komponen-komponen sehingga informasi tersebut menjadi jelas. Melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhan. Sasaran klasifikasi dari menganalisis adalah belajar menentukan potongan pesan yang relevan atau penting (differentiating), mengatur potongan-potongan pesan (organizing), dan tujuan yang mendasari pesan (atributing).
5) Mengevaluasi (C5) adalah kemampuan untuk membuat pertimbangan suatu penilaian terhadap sesuatu berdasarkan ukuran-ukuran atau standar yang ditetapkan. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa dan mengkritik.
39
Ibid.,h. 22.
40
Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen,terj. Agung Prihantoro. (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), h. 99-120.
6) Menghasilkan karya atau mencipta (C6) adalah kemampuan untuk menyusun kembali unsur-unsur ke dalam suatu pola atau struktur baru menjadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional; mengorganisasi elemen ke dalam pola atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya. Menciptakan dikaitkan dengan tiga proses kognitif yaitu merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.41
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai.42 Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks, yaitu:43
1) Menerima, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan sebagainya. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
2) Merespon atau jawaban, yakni rekasi yang diberikan seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Dalam hal ini termasuk ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
3) Penilaian, yakni berkenaan dengan nilai kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk didalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai, dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.
4) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dan sebagainya.
5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Ke dalamnya termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.
41
Ibid.,h. 128-130.
42
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 16, h 29.
43
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.44 Menurut Harrow hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni:45
1) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar); 2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar;
3) Kemampuan perseptual termasuk didalamnya membedakan visual,
membedakan auditif, motoris, dan lain-lain;
4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan; 5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada
keterampilan yang kompleks;
6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
Tipe hasil belajar di atas sebenarnya tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berhubungan satu sama lain, bahkan ada dalam kebersamaan. Seseorang yang berubah tingkat kognisinya sebenarnya dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan perilakunya.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu: 1) Faktor Internal46
Faktior internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah faktor fisiologis dan faktor psikologis sebagai berikut:
a) Faktor Fisiologis, secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam kedaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam menerima materi pembelajaran.
44
Op. Cit,h. 30
45
Ibid.,h. 30-31.
46
Rusman,Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 124.
b) Faktor Psikologis, yaitu setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa.
2) Faktor Eksternal47
Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah faktor lingkungan dan faktor instrumental sebagai berikut:
a) Faktor Lingkungan, meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban, dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi udara yang kurang tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan yang belajar di pagi hari yang udaranya masih segar dan di ruang yang cukup mendukung untuk bernafas lega.
b) Faktor Instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan guru.