• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

B. Pengembangan Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar Biologi

3. Hasil belajar a) Uji coba skala kecil

Pengujian skala kecil dilakukan di kelas VII 2 (dua) dengan sampel siswa sebanyak 10 siswa, data yang diambil pada tahapan ini berupa data hasil belajar siswa yaitu penjumlahan nilai LDS (lembar diskusi siswa), nilai tugas individu serta nilai evaluasi, dan data tanggapan siswa mengenai penggunaan buku panduan lapangan herpetofauna dalam pembelajaran materi keanekaragaman makhluk hidup. Data hasil belajar siswa menunjukkan persentase ketuntasan klasikal sebesar 80% siswa mencapai nilai KKM yang ditetapkan yaitu ≥75, dengan rata-rata nilai siswa adalah 79.

Hasil menunjukkan masih terdapat siswa yang belum tuntas karena nilai hasil belajar yang belum memenuhi KKM, hal ini dimungkinkan karena siswa belum bisa memahami dengan baik tentang materi yang diajarkan dengan penggunaan buku panduan lapangan herpetofauna Unnes. Sebanyak 20% siswa menyatakan mengalami kesulitan dalam menggunakan buku panduan lapangan herpetofauna Unnes (Tabel 5). Hal ini karena siswa baru pertama kali menggunakan buku sejenis ini pada kegiatan belajarnya seperti pada aspek pertama data hasil tanggapan siswa, selain itu dalam belajar materi keanekaragaman makhluk hidup banyak siswa mengalami kesulitan dalam menghafal nama ilmiah maupun memahami konsep yang abstrak.

Khoir (2008) dan Nafisah (2011) menyebutkan bahwa kesulitan yang paling sering dijumpai dalam pembelajaran sains adalah mengenai pemahaman serta penamaan ilmiah, selain itu kesulitan dalam hafalan menjadikan siswa tidak dapat memahami konsep dalam pelajaran biologi (Suardana 2007). Faktor lain yang berperan menyebabkan masih adanya siswa yang belum mencapai KKM adalah faktor internal dari diri pribadi siswa, hal ini didukung oleh Sabri (2001) yang menyatakan bahwa faktor internal (faktor dari diri siswa) mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah. Faktor kemampuan siswa yang sangat bervariatif dalam menangkap dan memahami pelajaran menjadi faktor penghambat dalam kegiatan pembelajaran biologi (Suardana 2007).

Data tanggapan siswa mengenai penggunaan buku panduan lapangan Herpetofauna pada materi keanekaragaman makhluk hidup termasuk kriteria sangat baik, dengan presentase tanggapan positif sebesar 98% terhadap aspek-aspek yang ditanyakan. Siswa dapat menerima buku ini sebagai sumber belajar dalam materi keanekaragaman makhluk hidup, mereka setuju bahwa buku ini dapat membantu dalam memahami contoh-contoh keanekaragaman makhluk hidup. Buku ini dapat menarik minat mereka karena disajikan dengan bentuk yang menarik dan terdapat foto dan gambar yang menambah informasi mereka dalam materi klasifikasi makhluk hidup. Buku ini dapat membantu mereka dalam menambah pengetahuan serta mampu mengarahkan mereka untuk belajar mandiri.

b) Uji coba skala besar

Hasil penelitian skala besar yang dilakukan di dua kelas yaitu kelas VII 1 (satu) dan VII 8 (delapan) SMP Teuku Umar menunjukkan hasil yang cukup optimal. Ketuntasan klasikal minimal untuk kedua kelas sudah terpenuhi, persentase ketuntasan klasikal dari kedua kelas secara berturut-turut adalah 81% dan 76% dengan kriteria ketuntasan klasikal yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah ≥ 75% (Tabel 6). Rata-rata nilai hasil belajar kedua kelas menunjukkan angka yang sama yaitu 77 dengan nilai hasil belajar tertinggi yaitu 84 dan nilai terendah 69 untuk kelas VII 1 (satu) dan 68 untuk kelas VII 8 (delapan).

Buku keanekaragaman herpetofauna Unnes dalam pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup digunakan dalam kegiatan praktikum pokok bahasan klasifikasi makhluk hidup. Kegiatan praktikum yang bersumber pada buku paket kurang memberikan contoh-contoh yang mudah ditemui siswa di lingkungannya dan tidak menunjang siswa untuk dapat mempraktikkan langsung materi yang dipelajarinya.

Kelebihan dari buku keanekaragaman herpetofauna ini adalah memberikan pengalaman dan informasi baru kepada siswa mengenai contoh keaneakaragaman dan klasifikasi makhluk hidup yang dapat mereka jumpai dan pelajari di lingkungan sekitar mereka. Pengenalan terhadap lingkungan sekitar merupakan pengalaman yang positif untuk menarik minat serta rasa keingintahuan siswa

49

terhadap lingkungan dan mengembangkan kemampuan ilmiah yang dimilikinya (Marijan 2012). Pengamatan langsung terhadap materi yang dipelajari serta adanya gambar-gambar pendukung dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi-materi yang dipelajari (Kusmiyati 2007).

Pencapaian ketuntasan klasikal minimal yang telah ditetapkan mengindikasikan bahwa penggunaan buku panduan lapangan herpetofauna dapat membantu siswa dalam mempelajari materi keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman jenis herpetofauna yang terdapat di kampus Unnes yang dirangkum ke dalam buku panduan dapat memberikan contoh mengenai keanekaragaman makhluk hidup yang dapat dijumpai siswa di lingkungan sekitar mereka, hal ini dapat mendukung peningkatan pemahaman siswa terhadap materi keanekaragaman makhluk hidup, hal ini didukung dengan tanggapan siswa yang menyatakan dapat lebih memahami contoh dari materi keanekaragaman makhluk hidup (Tabel 7).

Mulyani et al. (2008) berpendapat, dengan melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya, seseorang akan berinteraksi dengan fakta-fakta yang ada di lingkungan sehingga menemukan pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan dan masalah. Masalah yang ditemukan akan membuat manusia melakukan kegiatan berfikir untuk mencari solusi penyelesaian masalah, dengan contoh-contoh keanekaragamaan makhluk hidup yang disajikan di buku panduan lapangan herpetofauna siswa dapat mengaplikasikan dengan mengamati secara langsung keanekaragaman jenis Amfibi dan Reptil yang dapat mereka jumpai di lingkungan sekitar mereka.

Winaputra & Udin (2006) berpendapat bahwa pembelajaran yang berbasis lingkungan memiliki beberapa keuntungan antara lain : 1) lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari peserta didik, 2) kegiatan pembelajaran lebih menarik, 3) proses pembelajaran lebih bermakna, 4) aktivitas peserta didik lebih meningkat, dan 5) terjadi pembentukan pribadi peserta didik.

c) Tanggapan siswa

Penelitian menunjukkan siswa memberikan tanggapan yang positif dan sangat layak digunakan sebagai sumber belajar. Tanggapan siswa kelas VII 1 (satu) dan VII 8 (delapan) menyatakan 92% buku ini layak digunakan dalam pembelajaran (Tabel 7). Tingkat ketertarikan dan minat siswa kepada buku ini juga sangat tinggi, dibuktikan dengan nilai siswa yang meningkat dan telah memenuhi KKM yang telah ditetapkan.

Slameto (2003) menyatakan minat merupakan faktor intrinsik yang dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang, dengan adanya minat yang tinggi seseorang akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu. Siswa menyatakan bahwa buku ini menarik dan memberikan informasi baru yang sebelumnya belum pernah mereka ketahui, serta menarik minat mereka untuk mempelajari hal-hal baru.

Tanggapan siswa pada aspek point 5 (lima) dan 8 (delapan) mengenai penggunaan bahasa dan kesulitan pemahaman pada buku menunjukkan tanggapan negatif yang cukup besar yaitu 12% dan 15% siswa menyatakan kurang memahami bahasa yang digunakan dan mengalami kesulitan dalam penggunaan buku panduan herpetofauna. Hal ini dimungkinkan karena cukup banyak penggunaan bahasa ilmiah yang disajikan, sesuai hasil penelitian Nafisah (2011) bahwa pemahaman terhadap bahasa ilmiah merupakan faktor kesulitan dalam belajar IPA.

d) Tanggapan guru

Guru menyatakan bahwa buku ini layak digunakan untuk mempelajari materi keanekaragaman makhluk hidup, hal ini dapat dilihat dari tanggaan guru yang positif dengan persentase tanggapan adalah 100%. Kondisi belajar-mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa yang baik (Aritonang 2008). Guru sependapat bahwa buku ini dapat membantu siswa untuk menemukan konsep materi yang diajarkan dan buku ini dapat menarik minat siswa untuk mencari dan mempelajari keanekaragaman makhluk hidup yang dapat siswa jumpai di lingkungan sekitar mereka.

51

Informasi- informasi baru berkaitan dengan keanekaragaman herpetofauna memberikan pengalaman baru kepada siswa dalam mempelajari materi keanekaragaman makhluk hidup. Penggunaan buku untuk kegiatan praktikum pengklasifikasian makhluk hidup juga mendukung peningkatan kemampuan ilmiah siswa dalam mengamati dan mendeskripsikan jenis hewan. Pemberian sumber belajar yang nyata dan konkrit dengan kegiatan mengamati jenis-jenis herpetofauna dapat memberikan pengalaman lebih terhadap siswa dalam mengenal dan mengklasifikasikan makhluk hidup.

Aktivitas siswa mengamati jenis-jenis herpetofauna dengan menggunakan buku panduan herpetofauna Unnes dapat mendukung aktivitas indera siswa dalam proses pengamatan, identifikasi serta mendeskripsikan objek tertentu sehingga pemahaman siswa lebih kuat dan tidak mudah lupa. Sudrajat (2007) menyatakan pemahaman dalam proses belajar 10% berasal dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30 % dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan.

52

1. Kekayaan jenis herpetofauna (Amfibi dan Reptil) di kampus Unnes yang beragam, dengan ditemukan 10 jenis Amfibi dan 12 jenis Reptil.

2. Buku panduan yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran sesuai standar penilaian kelayakan Badan Standar Nasional Pendidikan. 3. Pemanfaatan buku panduan keanekaragaman herpetofauna di kampus Unnes

efektif digunakan sebagai sumber belajar materi keanekaragaman makhluk hidup yaitu lebih dari 75% siswa mencapai KKM yang telah ditetapkan. B. Saran

Saran yang disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah:

1. Buku panduan herpetofauna yang telah disusun dapat digunakan sebagai alternatif acuan dalam penyusunan bahan ajar materi biologi yang lain tetapi harus ditambah juga dengan materi-materi lain agar cakupan materi lebih luas dan lebih banyak kompetensi yang bisa dicapai.

2. Penggunaan bahasa latin atau penamaan ilmiah dalam pembelajaran perlu dicermati dan lebih menjelaskan mengenai makna penamaan ilmiah sehingga siswa mampu memahami dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan

53

Dokumen terkait