• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

B. Pengembangan Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar Biologi

4. Data Uji coba Skala Besar

Buku mengenal lebih dekat herpetofauna kampus UNNES mampu menambah referensi atau (sumber acuan) dalam belajar keanekaragaman makhluk hidup

10 100% 0 0% 5 Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami 10 100% 0 0% 6 Huruf cetak (tulisan) dalam buku mudah terbaca 10 100% 0 0% 7

Gambar/foto yang terdapat dalam buku menarik dan menambah pengetahuan anda dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup

10 100% 0 0% 8 Terdapat kesulitan dalam menggunakan buku “mengenal

lebih dekat herpetofauna kampus UNNES” 8 80% 2 20% 9

Buku “mengenal lebih dekat herpetofauna kampus UNNES” menambah minat anda untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup di lingkungan sekitar

10 100% 0 0% 10 Buku “mengenal lebih dekat herpetofauna kampus

UNNES”mampu mengarahkan anda untuk belajar mandiri 10 100% 0 0%

Rata-rata 98% 2%

*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 14

4. Data Uji coba Skala Besar

Uji coba skala besar dilakukan pada kelas VII 1 dan VII 8 SMP Teuku Umar, dengan jumlah sampel adalah seluruh siswa dari dua kelas tersebut. Persentase ketuntasan klasikal pada kelas VII 1 (satu) dan VII 8 (delapan) sebesar 81% dan 79%, hal ini sudah mencapai target penelitian yang ditetapkan yaitu persentase ketuntasan klasikal ≥75% siswa mencapai hasil belajar ≥75(Tabel 6).

Tanggapan siswa menunjukkan hasil yang sangat baik dengan jumlah persentase tanggapan positif sebesar 92% (Tabel 7). Tanggapan guru terhadap buku panduan lapangan herpetofauna menunjukkan hasil yang sangat baik dengan jumlah persentase tanggapan positif sebesar 100% (Tabel 8).

37

Tabel 6 Hasil belajar siswa uji coba skala besar

Data VII 1 VII 8

Jumlah siswa 31 34

Rata-rata nilai hasil belajar 77 77

Nilai tertinggi 84 84

Nilai terendah 69 68

∑Siswa tuntas 25 27

∑Siswa tidak tuntas 6 7

∑ketuntasan klasikal 81% 79%

*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16

Tabel 7 Tanggapan siswa uji coba skala besar

No Aspek yang Ditanyakan Ya Tidak

% %

1 Pertama kali menggunakan buku seperti ini pada materi

keanekaragaman makhluk hidup 48 74% 17 26%

2 Buku “mengenal lebih dekat herpetofauna kampus

UNNES” menarik untuk anda 65 100% 0 0%

3

Dengan menggunakan buku“mengenal lebih dekat

herpetofauna kampus UNNES”,anda dapat lebih memahami contoh keanekaragaman makhluk hidup

65 100% 0 0%

4 Buku mengenal lebih dekat herpetofauna kampus UNNES mampu menambah referensi atau (sumber acuan) dalam belajar keanekaragaman makhluk hidup

60 92% 5 8%

5 Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami 57 88% 8 12% 6 Huruf cetak (tulisan) dalam buku mudah terbaca 63 97% 2 3% 7

Gambar/foto yang terdapat dalam buku menarik dan menambah pengetahuan anda dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup

61 94% 4 6%

8 Terdapat kesulitan dalam menggunakan buku “mengenal lebih

dekat herpetofauna kampus UNNES” 55 85% 10 15% 9

Buku “mengenal lebih dekat herpetofauna kampus UNNES” menambah minat anda untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup di lingkungan sekitar

59 91% 6 9%

10 Buku “mengenal lebih dekat herpetofauna kampus

UNNES”mampu mengarahkan anda untuk belajar mandiri 63 97% 2 3%

Rata-rata 92% 8%

*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 20

Tanggapan siswa pada uji coba skala besar pada penggunaan buku panduan lapangan herpetofauna Unnes menunjukkan kriteria sangat baik yaitu mendapat persentase tanggapan positif ≥81, terdapat 2 (dua) aspek yang menunjukkan tanggapan positif sebesar 100%, tetapi terdapat juga aspek-aspek yang mendapat

tanggapan positif yang kurang yaitu aspek “apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami” dengan persentase sebesar 88%, “apakah menemui kesulitan dalam penggunaan buku” dengan persentase sebesar 85% dan 1 aspek menunjukkan kriteria baik sebesar 74% pada aspek “apakah siswa baru pertama kali menggunakan buku sejenis ini” (Tabel 7).

Tabel 8 Tanggapan guru terhadap buku panduan lapangan herpetofauna Unnes

No Aspek yang Ditanyakan Ya Tidak

% %

1

Buku “mengenal lebih dekat herpetofauna kampus UNNES” dapat membantu dan mempermudah bapak/ibu dalam mengajarkan materi keanekaragaman makhluk hidup

100%

0%

2 Isi dari buku UNNES”sudah sesuai dengan standart kompetensi dan kompetensi “mengenal lebih dekat herpetofauna kampus dasar yang telah ditetapkan BSNP

100% 0%

3 Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan sesuai dengan tingkat

pemahaman siswa 100% 0%

4 Buku “mengenal lebih dekat herpetofauna kampus UNNES”

mampu menambah referensi belajar peserta didik 100% 0% 5 Isi dalam buku UNNES” mampu membantu peserta didik memahami dan menemukan “mengenal lebih dekat herpetofauna kampus

konsep materi yang diajarkan

100% 0% 6 Penggunaan huruf cetak (tulisan) dalam buku jelas dan mudah terbaca 100% 0% 7

Gambar/foto dalam buku “mengenal lebih dekat herpetofauna kampus UNNES” memudahkan peserta didik memahami contoh keanekaragaman makhluk hidup

100% 0%

8

Urutan penyajian dalam buku “mengenal lebih dekat herpetofauna kampus UNNES” sudah runtut dan sistematis sehingga mudah dipahami

100% 0%

9

Buku “mengenal lebih dekat herpetofauna kampus UNNES” dapat menambah minat siswa untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup di lingkungan sekitar

100% 0% 10 Buku “mengenal lebih dekat herpetofauna kampus UNNES” dapat

menunjang pembelajaran yang aktif 100% 0%

*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 22

Tanggapan guru terhadap pemanfaatan buku panduan lapangan lapangan herpetofauna Unnes menunjukkan kriteria sangat baik dengan persentase tanggapan positif sebesar 100% (Tabel 8). Buku ini dapat menambah pengetahuan siswa serta dapat menarik minat belajar siswa dengan pemberian contoh-contoh yang dilengkapi gambar tentang keanekaragaman makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar siswa.

39

B. Pembahasan

1. Keanekaragaman jenis herpetofauna

Penelitian keanekaragaman jenis herpetofauna yang dilakukan berlokasi di kampus Unnes (Universitas Negeri Semarang), hasil yang didapat adalah 22 jenis herpetofauna yang terdiri dari 10 jenis Amfibi dan 12 jenis Reptil. Jenis amfibi dan reptil yang tercatat di jawa sebanyak 38 jenis amfibi dan 167 jenis reptil (Iskandar & Colijin 2000). Penelitian keanekaragaman jenis herpetofauna di kampus Unnes ini hampir sama dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Rahayuningsih & Abdullah (2012), tetapi terdapat penambahan 1 (satu) jenis dari masing-masing kelompok Amfibi maupun Reptil yaitu Bufo asper dan

Pareas carinatus. Perbedaan ini antara lain disebabkan perbedaan plot atau wilayah pengamatan herpetofauna, penelitian sebelumnya membagi kawasan pengamatan menjadi 4 (empat) plot kawasan pengamatan, sementara dalam penelitian ini membagi kawasan menjadi 8 (delapan) plot pengamatan dengan luasan plot yang lebih kecil dari penelitian sebelumnya, dengan tujuan agar cakupan kawasan pengamatan tidak terlalu luas dan proses pencarian lebih mudah karena luasan pencarian lebih sempit.

Jenis-jenis Amfibi yang didapat terdiri dari 4 (empat) famili dari 5 (lima) famili yang terdapat di Pulau Jawa yaitu famili Bufonidae, Ranidae, Microhylidae dan Rhacoporidae. Amfibi yang didapat sebagian besar ditemukan di lokasi-lokasi yang terdapat sumber air. Jenis-jenis Reptil yang dijumpai berasal dari ordo Squamata yang terdiri dari 4 famili dari subordo Lacertilia yaitu Lacertidae, Gekkonidae, Agamidae, Scincidae dan famili Colubridae dari subordo Ophidia (Lampiran 3).

Lokasi pengamatan yang memiliki kekayaan jenis Amfibi tertinggi adalah plot 3 (tiga) Fakultas Bahasa dan Seni, lokasi ini memiliki sumber-sumber air berupa embung dan terdapat banyak kolam-kolam/genangan air saat musim hujan. Iskandar (1998) menyatakan terdapatnya sumber air merupakan habitat yang ideal karena Amfibi hidup selalu berasosiasi dengan air untuk bertelur dan berkembang, selain itu air dapat menjaga perubahan temperatur pada tubuhnya.

Lokasi pengamatan dengan kekayaan jenis Reptil tertinggi adalah plot 4 (empat) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Lokasi ini memiliki gedung perkuliahan dengan dikelilingi pepohonan. Kebun Eduwisata Unnes yang merupakan area hijau dengan banyak jenis pohon maupun tanaman perdu dan semak menjadi lokasi yang baik bagi habitat Reptil. Lokasi dengan banyak pepohonan mendukung Reptil dalam bertahan hidup, serta keberadaan area terbuka diperlukan Reptil dalam pengaturan thermoregulasi tubuhnya (Wanger 2011).

Reptil arboreal seperti ular Ahaetulla prasina dan jenis-jenis dari famili Agamidae (bunglon) akan aktif mencari makan pada siang hari di ranting pohon dan semak-semak sedangkan pada malam hari mereka bersembunyi di batang pohon atau diantara dedaunan. Reptil dari famili Geckonidae (cicak dan tokek) lebih banyak ditemukan pada dinding rumah dan bangunan publik, dikarenakan serangga yang menjadi makanannya dapat dengan mudah ditemukan disekitar lampu-lampu pada bangunan tersebut (Deris 2006; Endarwin 2006). Jenis makanan Gecko gecko seperti dinyatakan oleh Norval (2011) adalah jenis-jenis serangga dan juga cicak-cicak yang lebih kecil.

Jenis Amfibi dan Reptil yang paling sering ditemukan di 8 (delapan) plot pengamatan adalah Bufo melanostictus dan Hemydactilus frenatus. Iskandar (1998) menyatakan habitatBufo melanostictus adalah tempat – tempat yang dekat dengan hunian manusia, sehingga pada semua plot pengamatan mudah sekali dijumpai jenis ini. Jenis ini dapat ditemukan di kolam-kolam air, di padang rumput ataupun di bawah pepohonan, secara umum jenis ini hidup di permukaan tanah (terestrial). Bufo melanostictus merupakan jenis umum yang sering ditemui dan memiliki tingkat perjumpaan serta kelimpahan jenis yang paling tinggi, diungkapkan hal ini dikarenakan jenis ini merupakan jenis Amfibi yang mudah beradaptasi terhadap gangguan manusia (Fitriet al. 2008; Mumpuni 2011; Phade & Ghate 2002).

Jenis Reptil dengan tingkat perjumpaan paling banyak adalah Hemydactilus frenatus, jenis ini merupakan jenis yang mudah beradaptasi dengan gangguan manusia, secara umum jenis-jenis Reptil dari famili Gekkonidae merupakan jenis

41

yang paling banyak dijumpai diantaranya Gehyra mutilata, Gymnodactylus marmoratus dan Gecko gecko(Deris 2006). IUCN Red List (2012) menyebutkan

Hemydactilus frenatus memiliki populasi yang besar di seluruh dunia, umum ditemukan di bebatuan, pepohonan dan di dekat sumber cahaya/lampu di sebuah bangunan.

Hasil pendataan keanekaragaman jenis herpetofauna merupakan contoh dari keanekaragaman makhluk hidup di lingkungan sekitar yang dapat diimplementasikan ke dalam sebuah buku panduan lapangan herpetofauna yang diharapkan dapat digunakan oleh siswa SMP/Mts kelas VII dalam mempelajari materi keanekaragaman makhluk hidup pada standar kompetensi mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.

Dokumen terkait