• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Hasil Belajar

. Pengertian Belajar

Belajar merupakan hal yang erat kaitannya dengan pendidikan,baik bagi pendidik maupun peserta didik. Kata atau istilah belajar bukanlah hal yang baru di telinga kita. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu. Di dalam Al Quran juga dijelaskan pada ayat:

ُهْىِّم ٍةَق ْسِف ِّلُك ْهِمَسَفَوَلاْىَلَف ًةَّفاَكاْوُسِفْىَيِل َنْىُىِمْؤلُمْلاَواَكاَمَو

ُةَفِئ آَط ْم

َنْوُزَرْحَي ْمُهَّلَعَل ْمِهْيَلِإ اْىُعَجَز اَذِا ْمُهَمْىَق اْوُزِرْىُيَلَو ِهْيِّدلا يِف ْىُهَّقَفَتَيِّل

: هبىتلا (

211

)

Artinya: Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (ke medan perang, mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya (at taubah : ).

Dari kandungan ayat di atas dapat kita jadikan dasar sebagai perlunya menuntut ilmu ( belajar).

Namun tidak semua orang itu mengetahui tentang arti belajar itu sendiri, mereka hanya sebatas mengetahui tentang arti belajar, tanpa mengetahui makna sebenarnya dari belajar.Maka dari itu akan dikemukakan definisi tentang belajar menurut para ahli.

Seperti yang dinyatakan oleh Djamarah ( ) James O. Whittaker mendefinisikan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan ataupun pengalaman. Dia menyimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkunganya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dalam kegiatan belajar, pasti ada hal yang dipelajari. Seperti yang dikatakan oleh Santoso, Gagne dalam teorinya yang disebut The domains of learning, menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang telah dipelajari manusia dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu:

a. Keterampilan motoris(motor skill)

Ketrampilan motoris adalah keterampilan yang diperlihatkan dari berbagai gerakan badan. Misalnya berlari, menulis, menendang, bertepuk tangan,loncat.

b. Informasi verbal

Informasi ini sangat dipengaruhi oleh intelegensi seseorang, misalnya: seseorang dapat memahami sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar.

c. Kemampuan intelektual

Manusia juga mampu melakukan interaksi dengan dunia luar melalui kemampuan intelektualnya. Misalnya mampu membedakan warna, bentuk, dan ukuran.

d. Strategi Kognitif

Strategi ini sangat diperlukan untuk belajar mengingat dan berpikir. e. Sikap (attitude)

Sikap merupakan faktor penting dalam belajar,karena tanpa kemampuan ini belajar tidak akan berhasil dengan baik. Sikap seseorang dalam belajar akan sangat mempengaruhi hasil yang diperoleh dari belajar tersebut. Sikap akan sangat tergantung pada pendirian, kepribadian dan keyakinanya, tidak dapat dipelajari atau dipaksakan, tetapi perlu kesabaran yang tinggi.

Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman,atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadi perubahan dalam perilakunya yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa maupun dalam bertindak (Susanto, : ). Jadi belajar adalah

suatu proses yang dilakukan dari segi afektif, kognitif dan psikomotorik untuk menggali, memahami pengetahuan sehingga memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang tersebut.

Keberhasilan seseorang individu dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa unsur- unsur yang mendukungnya. Adapun unsur-unsur yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Tujuan

Proses belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Proses belajar akan lebih efisien apabila diarahkan kepada tujuan yang jelas dan berarti bagi individu.

b. Kesiapan

Untuk memulai perbuatan belajar yang baik, anak perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan secara fisik, psikis dan kecakapan untuk melakukan sesuatu maupun penguasaan ilmu pengetahuan.

c. Situasi

Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Dalam situasi belajar ini mencakup tempat, lingkungan sekitar, bahan yang dipelajari, serta kondisi siswa yang belajar.

d. Interpretasi

Interpretasi yaitu melihat hubungan diantara komponen- komponen situasi belajar dan menghubungkanya dengan kemungkinan pencapaian tujuan.

e. Respons

Yaitu usaha yang penuh dengan perhitungan dan perencanaan sehingga individu mampu mencapai tujuan yang ingin dicapainya.

f. Konsekuensi

Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi baik keberhasilan maupun kegagalan.

g. Reaksi terhadap kegagalan

Selain keberhasilan, kemungkinan lain yang diperoleh siswa adalah kegagalan. kegagalan bisa menurunkan semangat siswa untuk usaha- usaha belajar selanjutnya, tetapi sebaliknya kegagalan bisa juga membangkitkan semangat yang kuat untuk menutupi kegagalan tersebut.

. Tujuan belajar

Secara umum tujuan belajar yang dikemukakan oleh Sardiman dalam Kastolani dan Mochlasin ( ) adalah:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir. Kemampuan pengembangan berpikir membutuhkan adanya

bahan pengetahuan, kemampuan berpikir dapat memperluas

pengetahuan.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan konsep memerlukan suatu keterampilan baik keterampilan jasmani yang dapat

dilihat dan dialami sehingga menitik beratkan pada keterampilan gerak atau penampilan anggota tubuh seseorang yang sedang belajar, atau

keterampilan rohani yang menyangkut persoalan-persoalan

penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah konsep.

c. Pembentukan sikap

Dalam hal ini, guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi siswa.

. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Usaha atau keberhasilan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: a. Faktor-faktor dalam individu

Faktor-faktor dari dalam individu yang mempengaruhi usaha dalam keberhasilan belajarnya menyangkut tentang aspek jasmaniah dan rohaniah. Aspek jasmaniah mencakup kondisi kesehatan jasmani dari individu sedangkan aspek rohaniah menyangkut kesehatan psikis, kemampuan- kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan konatif individu.

b. Faktor-faktor lingkungan

) Lingkungan keluarga

) Lingkungan sekolah

. Ciri-ciri belajar

Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar yaitu:

a. Perubahan yang terjadi secara sadar

Yaitu individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang- kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.

b. Perubahan dalam belajar yang bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi proses belajar selanjutnya. Misalnya jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak bisa menulis menjadi bisa menulis.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam belajar, perubahan-perubahan yang terjadi selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian semakin banyak usaha yang dilakukan, maka akan makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Yaitu adanya perubahan tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan anak memainkan piano tidak

akan hilang, tetapi akan terus dimilikinya dan bahkan makin berkembang.

e. Perubahan belajar bertujuan atau terarah.

Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku ituada hal yang ingin dicapai.

f. Perubahan mencakup seluruh aspektingkah laku.

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

. Prinsip-Prinsip Belajar

Beberapa prinsip umum belajar menurut Sukmadinata ( - ) antara lain:

a. Belajar merupakan bagian dari perkembangan

b. Belajar berlangsung seumur hidup

c. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, faktor lingkungan, kematangan serta usaha dari individu sendiri.

d. Belajar mencakup semua aspek kehidupan

e. Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu. f. Belajar berlangsung dengan guru atau tanpa guru.

h. Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai dengan yang sangat kompleks.

i. Dalam proses belajar dapat terjadi hambatan-hambatan.

j. Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau bimbingan dari orang lain.

. Hasil belajar

Dari uraian tentang konsep belajar di atas, dapat dipahami tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan- perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Seperti yang dikatakan oleh Susanto ( ) K. Ibrahim menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (Rusmono, ).

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.

. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Proses belajar mengajar dipengaruhi berbagai faktor, baik berasal dari dalam diri individu maupun faktor yang berasal dari luar. Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Sriyanti, ) dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Dalam belajar di sekolah, faktor eksternal yaitu faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor- faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

) Faktor nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor nonsosial berupa merupakan kondisi fisik yang ada dilingkungan sekolah, keluarga maupun dimasyarakat, gedung, dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah, rumah dll.

) Faktor sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak)..

b. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.

) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu.

) Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diriindividu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya. Faktor- faktor ekstern dan intern akan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa keberhasilan belajar bisa positif (mendukung) tetapi bisa juga negatif

( menghambat ).

B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam . Hakikat IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memegang peranan sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan karena kehidupan kita sangat bergantung pada alam, zat terkandung di alam, dan segala jenis gejala yang terjadi di alam. Pengetahuan adalah gejala sesuatu yang diketahui oleh manusia, sedangkan ilmu adalah alat bantu yang digunakan manusia

untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Rasa ingin tahu manusia mendasari perkembangan pengetahuan.

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang pokok bahansanya adalah alam dengan segala isinya. Adapun hal-hal yang dipelajari dalam IPA adalah sebab-akibat, hubungan kasual, dan kejadian-kejadian yang terjadi di alam (Depdiknas, ).

IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan

(reality), atau kejadian (events) dan hubungan sebab akibatnya

(Wisudawati & Sulistyowati, : ). Cabang ilmu yang termasuk anggota rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika, IPA, Astronomi/Astrofisika, dan Geologi.

IPA merupakan ilmu yang pada awalnya dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif), namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga

dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Carin dan Sund

mendefinisikan IPA sebagai “Pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (Universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”. Maka dari pengertian tersebut IPA memiliki empat unsur utama yaitu:

a. Sikap

IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat.

b. Proses

Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah.

c. Produk

IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. d. Aplikasi

Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari- hari.

Dalam proses pembelajaran IPA keempat unsur itu diharapkan dapat muncul sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh dan menggunakan rasa ingin tahunya untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah yang menerapkan langkah-langkah metode ilmiah.

. Fungsi Pembelajaran IPA

Mata pelajaran pengetahuan alam di Madrasah Ibtidaiyah (MI) berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat Pengetahuan Alam dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan selanjutnya, serta bertujuan:

a. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep Pengetahuan Alam

yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap Pengetahuan Alam dan teknologi.

c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

d. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

f. Menghargai alam dan segala keteraturanya sebagai salah satu ciptaan Allah Swt (Departemen Agama RI, : ).

. Tujuan Pembelajaran IPA

a. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitanya dengan kehidupan

sehari-hari.

b. Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan,

gagasan tentang alam sekitar.

c. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda

serta kejadian di lingkungan sekitar.

d. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja sama, dan mandiri.

e. Mampu menerapkan bernagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala- gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

f. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk

memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari- hari.

g. Mengenal danmemupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa (Departemen Agama RI, : ).

. Ruang Lingkup IPA

Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam meliputi dua aspek sebagai berikut:

a. Kerja ilmiah yang mencakup: penyelidikan/penelitian, berkomunikasi

ilmiah, pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah.

b. Pemahaman konsep dan penerapanya, yang mencakup:

) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. ) Benda/ materi, sifat-sifat dan kegunaanya meliputi: cair, padat dan

gas.

) Energi dan perubahanya meliputi: gaya, bunyi,panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainya.

) Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi, dan masyarakat

merupakan penerapan konsep Pengetahuan Alam dan saling keterkaitanya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat (Departemen Agama RI, : ).

. Materi Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup

Yang termasuk makhluk hidup yaitu manusia, hewan dan tumbuhan. Mahkluk memiliki ciri-ciri bergerak, memerlukan makanan dan air, bernafas, berkembang biak.

a. Ciri-ciri makhluk hidup

) Makhluk hidup bergerak

Artinya makhluk hidup bergerak dengan cara berpindah tempat (manusia dan hewan), tumbuhan dapat bergerak tetapi tidak berpindah tempat.

) Makhluk hidup memerlukan makanan dan air

Mahkluk hidup membutuhkan makanan dan minuman untuk mempertahankan hidupnya. Mahkluk hidup yang tidak makan berhari-hari akan mati. Hewan peliharaan yang tidak diberi makanaan dapat menjadi lemah. Bahkan akhirnya akan mati. Manusia dan tumbuhan juga membutuhkan makanan dan minuman. Tumbuhan dapat membuat makananya sendiri. Tumbuhan dapat menyerap air dan zat hara dari dalam tanah dengan menggunakan akar. Manusia membutuhkan makanan dan minuman setiap hari. Manusia akan merasa lapar jika tidak makan dan minum. Maka dari itu makhluk hidup membutuhkan makanan dan air untuk mempertahankan hidupnya.

) Makhluk hidup bernafas

Mahkluk hidup memerlukan udara untuk bernapas. Manusia bernapas menggunakan paru-paru. Saat bernapas manusia manusia menghirup oksigen. Oksigen terkandung di dalam udara. Manusia akan mengeluarkan karbondioksida dari dalam tubuh. Tidak hanya manusia, tetapi hewan dan tumbuhan juga bernapas. Semua mahkluk hidup bernapas, tumbuhan bernapas melalui pori-pori yang disebut stomata ( mulut daun ). Hewan dapat bernapas dengan paru-paru dan insang.

) Makhluk hidup mengalami pertumbuhan

Semua mahkluk hidup mengalami pertumbuhan. Hewan dan tumbuhan juga mengalami pertumbuhan. Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar. Biji kacang hijau dapat tumbuh menjadi kecambah, kecambah memiliki akar dan daun. Manusia juga tumbuh yaitu dari bayi menjadi dewasa. Ciri- ciri pertumbuhan manusia adalah bertambahnya tinggi dan berat badan. Begitu pula dengan hewan, hewan mengalami pertumbuhan dengan bertambah besar dan tinggi.

) Makhluk hidup berkembang biak

Artinya makhluk hidup dapat menghasilkan keturunan. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah memperbanyak jenisnya agar tidak punah.

) Makhluk hidup peka terhadap rangsang (Sularmi & Wijayanti, - ).

b. Kebutuhan makhluk hidup

Makhluk hidup memerlukan berbagai macam kebutuhan agar dapat bertahan hidup. Kebutuhan makhluk hidup tersebut antara lain makanan, air, udara, cahaya matahari dan tempat tinggal.

) Makanan

Makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah sumber energi bagi makhluk hidup. Tanpa makanan, makhluk hidup akan mati. Melalui makanan, makhluk hidup menghasilkan energi panas sehingga tubuhnya menjadi hangat.

) Air

Selain makanan, mahkluk hidup juga membutuhkan air. Air berfungsi agar tubuh tidak mengalami kekeringan ( dehidrasi ).

) Udara

Makhluk hidup membutuhkan udara untuk bernapas. Tanpa udara makhluk hidup akan mati. Udara yang dibutuhkan makhluk hidup adalah udara yang bersih.

) Cahaya matahari

Makhluk hidup membutuhkan cahaya matahari. Cahaya matahari dibutuhkan hewan dan manusia untuk menghangatkan tubuhnya, menerangi lingkunga, dan juga berbagai benda. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk proses fotosintesis

) Tempat tinggal

Makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal. Manusia membutuhkan rumah sebagai tempat tingga. Hewan dan tumbuhan juga membutuhkan tempat untuk berlindung. Tempat tinggal

hewan biasa disebut kandang atau sarang. Tumbuhan

menggunakan tanah dan air sebagai tempat tinggalnya (Rositawaty & Muharam, - ).

C. Strategi Pembelajaran

. Pengertian strategi pembelajaran

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam proses belajar mengajar strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam mewujudkan kegiatan tujuan kegiatan belajar mengajar (Asmani, ).

Pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai berikut:

a. Menurut Dick dan carey menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materipembelajaran dan tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. tetapi strategi belajar bukan hanya terbatas tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan, materi atau paket progam pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.

b. Menurut Gropper strategi pembelajaran merupakan pemilihan latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia juga menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajar

c. Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan

cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Strategi yang dimaksud adalah meliputi sifat, lingkup, urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.

Dari pengertian para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya ( Aqib, : ).

Strategi pembelajaran merupakan strategi yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran adalah pendidik dan peserta didik.Sehingga dalam proses pembelajaran harus ada tahapan yang dilalui pendidik dan peserta didik.sumber kegiatan pembelajaran mencakup fasilitas dan alat-alat bantu pembelajaran.

Dengan demikian strategi pembelajaran mencakup penggunaan pendekatan, metode dan teknik, bentukmedia, sumber belajar, mengelompokkan peserta didik, untuk mewujudkan interaksi edukasi antara pendidik dan peserta didik, antara peserta didik dengan lingkungannya, serta pengukuran terhadap proses, hasil, dan atau dampak

kegiatan pembelajaran (Majid, : ). Dalam hal ini strategi

pembelajaran dapat diartikan sebagaiperencanaan yang berisitentang rangkaian kegiatan yang didesain untukmencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suaturencana tindakan ( rangkaian kegiatan) yang termasuk penggunaan metode dan

pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam

pembelajaran.strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah yang dicapai adalah pencapaian tujuan, sehingga penyusunan langkah- langkah pembelajaran,pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar, semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan (Majid, ).

Oleh karena itu strategi pembelajaran bisa dikatan bagian dari keseluruhan komponen pembelajaran. Menurut Asmani ada dua indikator yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan proses belajar

mengajar.pertama, daya serap terhadap bahan pelajaran yang

diajarkanagar mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun

Dokumen terkait