• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Hasil Belajar

1. Definisi Belajar

Menurut R. Gagne (1989) (dalam Susanto, 2013: 1) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akhibat pengalaman. Menurut Winkel (1996) (dalam Riyanto, 2009: 5) belajar adalah suatu aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Sementara itu E.R. Hilgard (1962) mengemukakan belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan (Susanto, 2013: 3). Kemudian pendapat yang senada yaitu belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Djamarah, 2011: 13)

Sedangkan menurut Syah (2003) dalam (Sriyanti, 2009: 17) menyimpulkan belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

31

Dari beberapa pendapat tetntang definisi belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka belajar merupakan interaksi seseorang secara sadar terhadap lingkungan sehingga memperoleh pengetatuan dan pemahaman baru untuk mengubah tingkah lakunya secara tetap. Untuk itu belajar membutuhkan waktu yang cukup lama sejak manusia lahir hingga tutup usia. Belajar bisa dilakukan dimana saja, dengan siapa saja, dan kapan saja. Belajar tidak hanya dilakukan di lembaga formal seperti sekolah, namun di lingkungan mana pun manusia berada.

2. Ciri-ciri Belajar

Baharuddin & Esa N.W berpendapat dalam (Sriyanti, 2009: 18) bahwa ciri-ciri belajar meliputi:

a. Belajar ditandai adanya perubahan perilaku.

b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen.

c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat

berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial.

d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.

e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.

Selanjutnya Jihad dan Abdul Haris (2013: 6) berpendapat tentang ciri-ciri perubahan dalam belajar meliputi perubahan yang bersifat:

a. Intensional (disengaja)

32

c. Efektif dan fungsional (berpengaruh dan mendorong timbulnya

perubahan baru).

3. Hasil Belajar

Nawawi dalam K.Brahim (2007) menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu (Susanto, 2013: 5). Hasil belajar menurut Susanto (2013: 5) “yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam skor. Namun dalam penelitian ini penulis tekankan pada aspek kognitif saja.

Hasil belajar dapat diketahui melalui proses evaluasi atau tes. Misalnya dengan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan kenaikan kelas, dan ujian nasional. Skor atau nilai dalam tes inilah yang menjadi hasil dari proses belajar seseorang tersebut.

4. Faktor-faktor yang Mempenaruhi Hasil Belajar

Menurut Suryabrata (2004) secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal (Sriyanti, 2009: 23).

33

a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor–faktor ynag terdapat diluar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

1) Faktor Nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang ada dilingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.

2) Faktor Sosial

Faktor sosial adalah di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi faktor yang berasal keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil di sekolah dan sebagainya.

b. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.

34

1) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam individu. Faktor fisiologis terdiri dari:

a) Keadaan Tonus Jasmani pada Umumnya

Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil belajar.

b) Keadaan Fungsi-fungsi Jasmani Tertentu

Kedaaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu.

2) Faktor Psikologi

Faktor psikologi adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya.

35

Wasliman juga berpendapat tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal (Susanto, 2013: 12).

a. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

b. Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri peserta didikyang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, da masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh ahli, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal (dari dalam diri siswa) dan faktor eksternal (dari luar diri siswa). Faktor internal misalnya kesehatan, kecerdasan, motivasi, minat

36

dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, teman, bahkan sekolah.

Sekolah juga merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Mengapa demikian karena lengkap tidaknya sarana prasarana sekolah serta kompetensi guru juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Sebagai contoh guru yang kompetensinya kurang dalam menyampaikan materi kurang jelas, sumber belajar yang digunakan hanya beberapa, dan untuk siswa yang cerdas dalam pemberian pengayaan juga kurang maksimal. Dan hal tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa mengingat siswa lebih lama belajar dengan fokus di lingkungan sekolah.

Ruseffendi mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ke dalam sepuluh macam. Dari kesepuluh faktor yang dapat mempengaruhisiswa belajar, terdapat faktor yang dapat dikatakan hampir sepenuhnya tergantung pada siswa. Faktor itu adalah kecerdasan anak, kesiapan anak, dan bakat anak. Faktor yang sebagian hamir sepenuhnya tergantung pada guru, yaitu kemampuan (kompetensi), suasana belajar, dan kepribadian guru (Susanto, 2013: 14).

a. Kecerdasan Anak

Kecerdasan anak sangat mempengruhi cepat lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan atau tidaknya permasalahan. Kecerdasan anak sangat membantu guru dalam memprediksi kemampuan dan keberhasilan siswa.

37

b. Kesiapan atau Kematangan

Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan dimana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika dilaksanakan bersamaan dengan tingkat kematang individu, sebab berkaitan dengan kebutuhan anak.

c. Bakat Anak

Menurut Chaplin, yang dimaksud dengan bakat adalah kemmapuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

d. Kemauan Belajar

Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tnggung jawab yang besar tentunya berpengaruh positif terhadap hasil belajar yang diraih oleh siswa.

e. Minat

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih bnayak daripada siswa yang lainnya.

f. Model Penyajian Materi Pelajaran

Model penyajian materi yang menyenagkan, tidak

membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh siswa tentunya berpengaruh positif terhadap keberhasilan belajar.

38

g. Pribadi dan Sikap Guru

Siswa belajar tidak hanya melalui bacaan atau penjelasan dari guru saja, akan tetapi juga perilaku yang dicontohkan oleh guru. Sikap guru yang baik dan santun akan menjadikan pengaruh yang baik pada siswa.

h. Suasana Pengajaran

Suasana pengajaran yang tenang, terjadinya dialog yang kritis antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang aktif di antara siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses pengajaran.

i. Kompetensi Guru

Guru yang profesional akan memiliki kemampuan-kemampuan tertentu. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompeten dalam bidangnya dan menguasai dengan baik bahan yang akan diajarkan serta mampu memiliki metode belajar mengajar yeng tepat.

j. Masyarakat

Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku manusia dan berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, dalam duania pendidikan masyarakat mempengaruhi kepribadian siswa (Susanto, 2013: 18).

39

Dokumen terkait