• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Belajar Siklus II

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 29-36)

4.4 Diskripsi Siklus II

4.4.3 Hasil Observasi Siklus II

4.4.3.2. Hasil Belajar Siklus II

Pembelajaran pada siklus II dapat dilihat data pencapaian hasil belajar siswa pada tabel berikut:

Tabel 4.11

Distribusi Hasil Belajar Siklus II

No. Rentang Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan

1 50-59 2 6,5% Tidak Tuntas 2 60-69 2 6,5% Tidak Tuntas 3 70-79 5 16,1% Tuntas 4 80-89 12 38,7% Tuntas 5 90-99 10 32,3% Tuntas Jumlah 31 100% Rata-rata 79,4 Max 95 Min 50 N 31

Berdasarkan tabel distribusi hasil belajar pada siklus II dapat dilihat dari 31 siswa kelas V menunjukkan rata-rata kelas 79,4. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 95 sedangkan 50 merupakan nilai terendah yang diperoleh siswa. Sebanyak 4 siswa atau sebesar 12,9% siswa yang memperoleh nilai pada rentang 50-69. Siswa paling banyak memperoleh nilai ≥75 sebanyak 27 siswa sudah tuntas. Agar lebih jelas distribusi prestasi belajar siklus II dapat digambarkan dalam diagram 4.11 berikut:

Diagram 4.11

Distribusi Hasil Belajar Siklus II

Dari diagram distribusi hasil belajar pada siklus II menunjukkan pencapaian niali siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Dari 31 siswa ada 4 siswa yang nilainya belum tuntas dan 27 siswa mendapatkan nilai ≥75. Untuk lebih jelasnya distribusi hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus II dapat dilihat ketuntasan belajar yang diperoleh siswa pada tabel 4.11berikut .

Tabel 4.12

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II Indikator Hasil

Belajar Siswa

Hasil Belajar Siswa Keterangan

Frekuensi %

KKM = 85% ≥ 70 ≥ 70 = 27 87,1 87% Hasil belajar sudah mencapai KKM < 70 = 4 12,9

Jumlah Siswa 31 100

Tabel ketuntasan belajar yang diperoleh siswa pada siklus II menunjukkan peningkatan, siswa yang mendapat nilai ≥70 sebanyak 27 siswa sedangkan siswa yang belum tuntas mendapat nilai >70 sebanyak 4 siswa. Sehingga pada pembelajaran siklus II siswa kelas V dapat dikatakan sukses dengan prosentase 87,1%. Bila digambarkan dalam diagram maka ketuntasan belajar siswa akan tampak sebagai tabel 4.12 berikut.

Diagram 4.12

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Dari daigram ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran siklus II menunjukkan 87,1% siswa dari 31 siswa masuk dalam kategori tuntas dengan nilai ≥70. Tetapi masih ada 4 siswa yang belum tuntas hanya dikarena nilianya kurang dari <70.

Pencapaian hasil belajar siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Untuk mengetahui perbandingan pencapaian hasil belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Hasil belajar siswa belajar siswa mengalami peningkatan dari setiap tindakan yang telah dilakukan pada tiap siklusnya. Peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.13 perbandingan hasil belajar berikut.

Tabel 4.13

Perbandingan Hasil belajar

Pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

No. Rentang Nilai Frekuensi

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1 40 – 49 6 1 0 2 50 – 59 12 6 2 3 60 – 69 7 5 2 4 70 – 79 4 7 5 5 80 – 89 2 8 12 6 90-99 0 4 10 Jumalah 31 31 31 Rata-rata 56,8 72,1 79,4 Max 85 95 95 Min 40 45 50 N 31 31 31

Dilihat dari tabel perbandingan pencapaian hasil belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada pembelajaran pada saat kondisi awal sebanyak 25 siswa yang belum tuntas, siklus I ada 12 siswa yang belum tuntas, dan siklus II ada 4 siswa yang belum tuntas. Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥70 mengalami peningkatan dari kondisi awal 6 siswa menjadi 19 siswa pada siklus I dan pada siklus II menjadi 27 siswa. Pencapaian nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 56,8 pada siklus I meningkat menjadi 72,1 dan pada siklis II meningkat menjadi 79,4 dari jumlah siswa 31. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada pembelajaran kondisi awal yaitu 85, pada siklus I nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 95, dan pada siklus II nilai tertinggi juga 95. Nilai terendah yang diperoleh pada kondisi awal yaitu 40, pada siklus I meningkat menjadi 45 dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 50. Untuk lebih jelas, perbandingan

pencapaian hasil belajar kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada diagram 4.13 berikut.

Diagram 4.13

Perbandingan Hasil Belajar pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan diagram perbandingan hasil belajar kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat bahwa nilai rata-rata mengalami peningkatan pada kondisi awal sebesar 56,8 pada siklus I menjadi 72,1 dan pada siklus II menjadi 79,4. Peningkatan nilai tertinggi yang diperoleh siswa ditunjukkandengan nilai tertinggi pada kondisi awal yaitu 85, pada siklus I menjadi 95 dan pada siklus II masih 95. Sedangkan perolehan nilai terendah mengalami peningkatan yaitu 40 pada kondisi awal, siklus I yaitu 45 dan 50 pada siklus II. Dari data perbandingan hasil belajar kondisi awal, siklus I dan siklus II menunjukkan ketuntasan hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut.

Tabel 4.14

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awl, Siklus I dan Siklus II

Hasil Belajar Kondisi Awal

Siklus I Siklus II Keterangan

Rata-rata Kelas 56,8 72,1 79,4 Rata-rata Meningkat KKM 80 ≥ 70 19,4% ≥ 70 61,3% ≥ 70 87,1% ≥ 70 KKM tercapai Jumlah Siswa 31 31 31

Tabel 4.14 perbandingan ketuntasan hasil belajar kegiatan awal, siklus I, dan siklus II menunjukkan bahwa ada peningkatan. Pada kegiatan awal siswa yang masuk dalam kategori tuntas dengan mendapatkan nilai ≥70 sebesar 19,4% atau sebanyak 6 siswa, pada siklus I siswa yang masuk dalam kategori tuntas meningkat menjadi 19 siswa atau sebesar 61,3%, dan pada siklus II menjadi 87,1% dari 27 siswa masuk dalam kategori tuntas. Siswa yang masuk kategori tidak tuntas pada kondisi awal sebanyak 25 siswa atau sebesar 80,6%, pada siklus I yang masuk kategori tidak tuntas sebesar 38,7% atau sebanyak 12 siswa dan pada siklus II yang masuk kategori tidak tuntas sebanyak 4 siswa atau sebesar 12,9%. Untuk lebih jelas maka perbandingan ketuntasan hasil belajar kondisi awal, siklus I dan siklus II akan digambarkan sebagai berikut.

Diagram 4.14

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan diagram ketuntasan belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat perbandingan ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan. Ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal menunjukkan sebanyak 6 siswa yang masuk kategori tuntas dengan dengan nilai ≥70 atau sebesar 19,4% dan sebanyak 25 siswa yang masuk kategori tidak tuntas dengan nilai 80,6% di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada siklus I pencapaian ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan sebanyak 19 siswa dengan nilai 61,3% dengan mendapatkan nilai ≥70 sehingga masuk dalam kategori tuntas dan yang mendapat nilai <70 pada siklus I dengan jumlah siswa 12 dengan nilai 38,7% masuk dalam kategori tidak tuntas. Peningkatan pencapaian ketuntasan belajar siswa juga terjadi pada siklus II dengan siswa yang mendapatkan nilai 87,1% sebanyak 27 siswa dengan nilai ≥70 sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa dengan nilai 12,9% yang mendapat nilai <70.

Ketidak tuntasan pada kondisi awal sebanyak 25 siswa belum tuntas hal ini disebabkan karena pada waktu ulangan kurang belajar sehingga banyak yang tidak bisa mengerjakan, sedangkan pada siklus I ada 12 siswa yang belum tuntas juga, hal ini disebabkan karena dalam mengejakan kurang teliti, dan pada siklus II ada 4 siswa yang belum tuntas hal ini disebabkan karena pada waktu guru

menerangkan siswa main sendiri sehingga ketika diberi soal tidak bisa mengerjakan.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 29-36)

Dokumen terkait