• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Belajar

Dalam dokumen SKRIPSI OLEH SRI IRMAWAHYUNI (Halaman 26-34)

a. Pengertian Hasil Belajar

Pengertian hasil belajar menurut Nawawi dalam K.Brahim (dalam Susanto,2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai

tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes atau evaluasi.

Menurut Sudjana, (2009: 23) pengertian hasilbelajar sebagai berikut: “Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan murid dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyususn dan membina kegiatan-kegiatan murid lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu”.

Sanjaya (2009: 28) mengemukakan bahwa:

“Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati sesudah mengikuti kegiatan belajar dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan.Pengetahuan menunjuk pada informasi yang tersimpan dalam pikiran, sedangkan keterampilan menunjuk pada aksi atau reaksi yang dilakukan seseorang dalam mencapai suatu tujuan”.

Selanjutnya Menurut Reich (Yanuarti dan Sobandi, 2016 : 12),Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam bentuk huruf atau angka disetiap akhir dari pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut, Maher (Yanuarti dan Sobandi, 2016 : 12) juga mengemukakan bahwaHasil belajar menjadi suatu pengalaman belajar bagi siswa dalam perubahan tingkah laku mereka dan hasil belajar tidak menjadi patokan bagi siswa untuk belajar lebih giat.

Jadi, hasil belajar murid adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Dalam proses belajar dan mengajar terjadi interaksi antara guru dan murid. Interaksi guru dan murid sebagai makna utama proses pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Kedudukan murid dalam proses belajar dan mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dalam pembelajaran, sehingga proses atau kegiatan belajar dan mengajar adalah kegiatan belajar murid dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Hasil belajar dalam kontesktual menekankan pada proses yaitu segala kegiatan yang dilakukan oleh murid dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh murid dalam mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dengan demikian hasil belajar dapat dilihat dari hasil yang dicapai murid, baik hasil belajar (nilai), peningkatan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah perubahan tingkah laku atau kedewasaannya.

Untuk mengetahui hasil belajar murid pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan, dilakukan dengan menggunakan format penilaian observasi yang mengontrol selama kegiatan proses belajar mengajar berlangsung. Darinya akan diperoleh catatan rekaman aktivitas murid. Format ini dapat dikatakan sebagai alat tes atau alat evaluasi pelaksanaan kegiatan tindak lanjut.

Sudjana (2009: 27) menuliskan ada enam aspek ranah psikomotorik yakni “gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketetapan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresifdan

interpretative”.Hasil belajar merupakan interaksi dengan berbagai faktor yang mempengaruhi.

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan.Yaitu faktor intern dan faktor ekstern.Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri murid, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berada di luar diri murid. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sumadi, (2010: 233) yang mengklasifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar diantaranya;

1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dapat digolongkan menjadi dua golongan; yaitu (a) faktor-faktor non sosial misalnya keadaan udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang, ataupun malam), tempat (letaknya, pergedungannya), alat-alat yang dipakai untuk belajar (alat tulis-menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dll). (b) faktor-faktor sosial, misalnya; faktor manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan,jadi tidak langsung hadir, hanya berupa foto, gambar, suara, dll.

2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri murid, dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu: a. faktor-faktor fisiologis dan b. faktor-faktor psikologi.

Demikian juga menurut Slameto (2010: 54)yang mengklasifikasikanfaktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:

1). Faktor-faktor intern meliputi: faktor jasmaniah berupa; kesehatan dan cacat tubuh, faktor psikologis berupa; inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, dan faktor kelelahan, dan 2).Faktor-faktor ekstern meliputi: faktor keluarga berupa; cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan, faktor sekolah berupa; metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan murid, relasi muriddengan murid, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah, dan faktor masyarakat berupa; kegiatan muriddalam masyarakat, media massa, teman gaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

c. Fungsi Hasil Belajar

Fungsi hasil belajar dalam dunia pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan evaluasi pendidikan itu sendiri. Evaluasi pendidikan dimaksudkan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan murid dalam pencapaian tujuan kurikuler. Disamping itu juga dapat digunakan oleh guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan belajar dan metode-metode mengajar yang digunakan. Dengan demikian dapat dikatakan betapa penting peranan dan fungsi hasil belajar dalam proses belajar-mengajar.

Menurut Slameto (2010: 65) secara lebih rinci fungsi hasil belajar dalam pendidikan dan pengajaran dikelompokkan menjadi empat fungsi yaitu:

(1) untukmengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan murid setelah mengalami atau melakukan kegitan belajar selama jangka waktu tertentu. Hasil belajar yang diperoleh itu selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar murid (fungsi formatif) dan atau untuk mengisi rapor atau surat tanda tamat belajar, yang berarti pula untuk menentukan kenaikan kelas atau lulus tidaknya seorang murid dari suatu lembaga pendidikan tertentu (fungsi sumatif); (2) untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lainnya; dan (3) untuk keperluan bimbingan dan konseling (BK). Hasil-hasil belajar yang telah dilaksanakan terhadap muridnya dapat dijadikan informasi atau data bagi pelayanan BK oleh para konselor sekolah.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri murid oleh sebab itu berbagai usaha diperlukan untuk pencapaian fungsi belajar. Dalam usaha pencapaian fungsi hasil belajar perlu memperhatikan lingkungan belajar dalam proses belajar, pada dasarnya dalam proses belajar terjadi perubahan yang senantiasa bertambah dan bertujuan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar.

B. KerangkaPikir

Dalam proses belajar dan mengajar terjadi interaksi antara guru dan murid. Interaksi guru dan murid sebagai makna utama proses pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Kedudukan murid dalam proses belajar dan mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dalam pembelajaran, sehingga proses atau kegiatan belajar dan mengajar adalah kegiatan belajar murid dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Namun banyak hal yang mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan salah satu diantaranya, diperlukan ketepatan media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Karena dengan menggunakan media yang tepat maka akan menimbulkan motivasi belajar bagi murid. Media pembelajaran kokami sebagai salah satu media pembelajaran yang baik untuk diterapkan karena dapat meningkatkan nilai, rasa percaya diri murid. Yang terpenting dalam penerapan mediakokami ini adalah murid tidak merasa bahwa belajar itu adalah suatu beban, akan tetapi merasa bahwa belajar itu adalah suatu hal yang menyenangkan karena murid dituntut untuk aktif dan dilibatkan dalam persoalan sehingga murid mampu mencari/menemukan informasi dengan melakukan observasi/eksperimen serta menarik kesimpulan.

Peneliti dalam hal ini bertindak sebagai guru yang akan mengajardengan menggunakan media pembelajaran yaitu media pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar yang dihasilkan oleh murid sebelum dan setelah diberikan perlakuan.

Bagan kerangka pikir menggunakan pola design One-Group Pretes-Posttest Design(Sugiyono, 2015:112)

Bagan2.1.Skema Kerangka Pikir C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan penyusunan kerangka pikir tentang asumsi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat baik secara terpisah maupun secara bersama-sama, maka peneliti mengajukan hipotesis penelitian yaituAda pengaruh penggunaan media kotak dan kartu misterius (kokami) terhadap hasil belajar membaca cerita pengalaman bahasa Indonesia kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar.

Membaca Cerita Pengalaman

Pretest

Media pembelajaran Kotak Kartu Misterius Postest Analisis Temuan Tidak Berpengaruh Berpengaruh

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam dokumen SKRIPSI OLEH SRI IRMAWAHYUNI (Halaman 26-34)

Dokumen terkait