• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI OLEH SRI IRMAWAHYUNI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI OLEH SRI IRMAWAHYUNI"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOTAK DAN KARTU MISTERIUS (KOKAMI) TERHADAP HASIL BELAJARMEMBACA

CERITA PENGALAMAN BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES ANDI TONRO MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH

SRI IRMAWAHYUNI 10540 9302 14

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR STRATA SATU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2018

(2)

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Sesungguhnyabersamakesukaranituadakemudahan,

karenaitubilakautelahselesai (mengerjakan yang lain) dankepadaTuhan, berharaplah

(QS Al Insyirah: 6-8)

Kupersembahkan Untuk:

 Kedua orang Tuaku Muhammad dan Darmawati S.H  Keluarga Tercinta

 Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar  Dosen Pembimbing Skripsi

 Teman-teman Seperjuangan PGSD 14 H dan Teman P2k  Serta Rakanda dan Ayunda Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan

(3)

ABSTRAK

Sri Irmawahyuni, 2018. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) terhadap Hasil Belajar Membaca Cerita Pengalaman Siswa Kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Di bawah bimbingan Muhammad Akhir dan H.Tjoddin,S.B

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah media pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI)berpengaruh terhadap hasil belajar Membaca Cerita Pengalaman siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan TamalateKota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-Eksperimental Design yang menggunakan desain “One Group Pretest Posttest Design”. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar yang berjumlah 23 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 23 orang, terdiri 15 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pemberian tes. Data yang terkumpul dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial.

Berdasarkan hasil analisis data, terlihat bahwa nilai pengaruh media pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI)terhadap hasil belajar Membaca Cerita Pengalaman siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar sebesar 12,81. Berdasarkan nilai 𝑡𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 tersebut dapat dibandingkan dengan nilai 𝑡𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 db = N-1, 23 – 1 = 22. Jadi, db = 23 – 1 = 22 dan t = 0,05 (tabel terlampir). Sementara, 𝑡𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 12,81 dan 𝑡𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙= 2.07387. Dengan demikian 𝑡𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙.

Perbandingan hasil kemampuan pretest dan posttest menunjukkan bahwa nilai 𝑡𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebanyak 12,81> nilai 𝑡𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 2.07387. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan diterima.

Hipotesis diuji dengan statistik uji t, yaitu penggunaan media pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI)berpengaruh terhadap hasil belajar Membaca Cerita Pengalaman siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

Kata Kunci : Media pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI), hasil belajar Membaca Cerita Pengalaman

(4)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah swt. atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) Terhadap Hasil Belajar Membaca Cerita Pengalaman Bahasa Indonesia Murid Kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar”dirampungkan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan meraih gelar Strata Satu Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dalam bentuk bimbingan, saran, maupun dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, selayaknya apabila dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

Ayahanda Muhammad dan Ibunda Darmawati, S.H yang telah banyak berkorban demi masa depan penulis, terima kasih atas kasih sayang, pengorbanan, keikhlasan dan do’a restunya yang telah memperlancar segala aktivitas studi penulis.

(5)

Ucapan terima kasih kepada Dr. Muhammad Akhir S.Pd.,M.Pd, dosen pembimbing I yang dengan sabar dan bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan teliti memberikan arahan serta pikiran untuk membimbing penyusunan skripsi ini. Drs. H.Tjoddin SB., M.Pd, dosen pembimbing II yang dengan sabar dan teliti memberikan arahan, masukan, saran dan motivasi saya dalam penulisan skripsi ini.

Ucapan terima kasih kepada Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah berkenan memberikan fasilitas dan sarana prasarana sehingga proses studi dapat berjalan dengan lancar. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd,Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin dalam penyusunan skripsi.Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah menyalurkan ilmunya kepada penulis.

Terima kasih kepada Dra.Hj. Akhamah., MM , Kepala SD Inpres AndiTonro Makassar , dan Ibu Andriani, S.Pd Guru Kelas III SD Inpres AndiTonro Makassar serta guru-gurunya yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SD Inpres AndiTonro Makassar.

Terimakasihjugakepadabapak H. Begurdi .B danNyDra.Hj. SuriRahmadaniah MM yang

(6)

senantiasamemberikandoadandukungannyasertakebaikannyaselamakuranglebi h 7 tahuntinggalbersama.

Terima kasih kepada saudara-saudaraku Mawadda Warahmah, Ikhwatul Mubarak,dan Agil Bukhari Muslim atas doa dan dukungannya dan semua keluargaku yang selalu menjadi pendengar dan motivator bagi penulis.

Teman-teman RakandadanAyundaGerakanKepanduanHizbulWathan Qabilah UniversitasMuhammadiyahMakassarterimakasihselamabergabungkalianadalahpende ngarterbaikku.TerkhususdanteristimewaangkatanXVIII“LEBAH”kalianadalahsaudara taksedarahyangsenantiasamembantupenulissehinggatersusunnyaskripsiini.

Serta rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan 2014 khusunsya kelas H atas segala kebersamaan, motivasi, saran dan bantuannya kepada penulis yang telah memberi warna indah dalam hidup.

Terlalu banyak orang yang berjasa kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, sehingga tidak akan termuat bila dicantumkan namanya satu per satu, oleh karena itu kepada mereka semua tanpa terkecuali penulis ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya dan penghargaan setinggi-tingginya. Semoga Allah swt. membalas semua kebaikan dan jerih payah kita dengan pahala yang melimpah dan tak terbatas.

Amin Ya Rabbal Alamin..

Makassar, Juni 2018

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

SURAT PERJANJIAN ... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR BAGAN ... xiv

DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. LatarBelakang ... 1 B. RumusanMasalah ... 4 C. TujuanPenelitian... 4 D. ManfaatPenelitian... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS . A. Kajian Pustaka ... 6

(8)

2. Media Pembelajaran KOKAMI ... 7

a. Pengertian Media Pembelajaran ... 7

b. Jenis Media Pembelajaran ... 9

c. Fungsi danManfaat Media Pembelajaran ... 13

d. Pengertian KOKAMI ... 14

e. Kelebihan dan Kekurangan Media KOKAMI ... 14

3. Hasil Belajar ... 15

a. Pengertian Hasil Belajar ... 15

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 18

c. FungsiHasilBelajar ... 19

B. KerangkaPikir... 20

C. HipotesisPenelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel ... 24

1. Populasi ... 24

2. Sampel ... 25

C. DefinisiOperasional ... 26

D. Instrumen Penelitian ... 27

E. TeknikPengumpulan Data ... 28

F. Teknik Analisis Data... 29

(9)

2. Teknik Analisis Inferensial ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Hasil Penelitian ... 33

B. Pembahasan ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48 LAMPIRAN

(10)

DAFTAR BAGAN Bagan Halaman

(11)

DAFTAR TABEL Tabel Halaman

3.1 DistribusiPopulasi Peneliti ... 25

3.2 DistribusiSampel Penelitian ... 25

3.3 Tingkat PenguasaanMateri ... 30

4.1 Data Nilai Pretes ... 34

4.2 Perhitunganuntukmencarimean(rata-rata) nilaipretest ... 34

4.3Tingkat HasilBelajarPretest ... 36

4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Membaca Cerita Pengalaman ... 36

4.5 Data Nilai Posttest ... 38

4.6 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest ... 39

4.7 Tingkat Hasil Belajar Posttest ... 40

4.8 Deskripsiketuntasanhasilbelajarmembacaceritapengalaman ... 40

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Kompri (2016 : 15), Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan dan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran tertentu.

Pendidikan adalah hak bagi setiap insan manusia, tanpa terkecuali karena negara sudah menjamin warganya untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, 2008: 2 )

Pendidikan merupakan kunci semua kesuksesan dan kemajuaan manusia.Dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat.

Di Indonesia sendiri telah ditentukan beberapa mata pelajaran wajib yang dipelajari dalam pendidikan formal.Salah satunya adalah pendidikan bahasa Indonesia.Sebagai bahasa persatuan di NKRI, dalam dunia pendidikan keterampilan

(13)

berbahasa merupakan hal yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Oleh karenanya, Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran utama.Sebagai wujud pentingnya mata pelajaran ini, setiap guru wajib memberikan kompetensinya dalam memberikan pemahaman kepada peserta didik.

Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang cukup kompleks.Mata pelajaran ini menuntut guru dan peserta didik atau siswa banyak membaca dan memahami sebuah tulisan.

Keterampilan berbahasa (language arts, language skills) dalam kurikulum di sekolah mencakup empat segi, yaitu Keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills), Keterampilan berbicara (speaking skills), Keterampilan membaca (reading skills), dan Keterampilan menulis (writing skills).

Setiap keterampilan berkaitan dengan keterampilan-keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Misalnya, dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur : mula-mula, pada masa kecil, diajarkan belajar menyimak/mendengarkanbahasa, kemudian berbicara ; sesudah itu diajarkanmembacadan menulis.Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari di sekolah.Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan.Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan proses-proses berfikir yang mendasari bahasa.Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya, Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan fikirannya.

(14)

Farr dalam Dalman (2013:5), mengemukakan, “reading is the heart of education”, yang artinya membaca merupakan jantung pendidikan.Dalam hal ini, orang yang sering membaca, pendidikannya akan maju dan ia akan memiliki wawasan yang luas.

Menurut Sadhono dan Slamet dalam Purnamasari (2014:12) keterampilan membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras.

Dalam sebuah buku yang menjelaskan tentang professional seorang guru dikatakan bahwa seorang guru disebut profesioal jika memiliki peningkatan kualifikasi atau kemampuan dalam mencapai kriteria standar yang ideal (Suprihatiningrum, 2016: 81).Dalam hal ini yang dimaksud adalah berupaya untuk melengkapi media-media pembelajaran yang mampu memberikan stimulus terhadap peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

Wiratmojo dan Sasonohardjo (Falahuddin, 2014 : 104) berpendapat bahwaPenggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.

Menurut Kurniawan (2014: 177), ”Media pembelajaran sejalan dengan konsep pembelajaran itu sendiri yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seseorang (guru) dengan tujuan agar terjadi proses belajar pada orang lain (siswa).

(15)

Sehubungan dengan berbagai penomena dan permasalahan di atas, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul“Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI)Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Tentang Membaca Cerita Pengalaman Kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar.”

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah “ApakahMedia Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Tentang Membaca Cerita Pengalama pada Kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar?’’

C. TujuanPenelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Media Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Tentang Membaca Cerita Pengalama pada Kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar.

D. ManfaatPenelitian

Setiap penelitian tentunya mempunyai manfaat dari apa yang diteliti. adapun manfaat dari penelitian ini baik manfaat teoritis maupun praktis yaitu:

1. Manfaat teoritis

(16)

a. Dapat dijadikan referensi strategi pembelajaran Bahasa Indonesiakhususnya pembelajaran membaca cerita pengalaman.

b. Dapat dijadikan acuan pengembangan teori pembelajaranmembaca .

c. Dapat dijadikan pembanding bagi peneliti selanjutnya yang terkait dengan pembelajaran membaca .

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dengan penelitian yang dipaparkan sebagai berikut :

a. Sebagai acuan untuk terus meningkatkan cara belajar bahasa Indonesia. b. Sebagai bahan acuan dalam proses belajar mengajar.

(17)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rostika (2016) dengan judul “Penggunaan media kotak dan kartu misterius untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ips kelas III SDN 7 Ampeanpenelitian ini dilakukan secara berkala menggunakan beberapa siklus. Siklus I memperoleh skor 75,52% dan pada siklus II sebesar 83,57%. Jumlah kenaikan dari siklus I ke siklus II sebesar 13% sehingga disimpulkan bahwa setelah diterapkan media kotak kartu misterius dalam pembelajaran ips terjadi peningkatan.

Selain penelitian tersebut, sebelumnya juga telah dilakukan penelitian oleh Yuseu (2015) yang meneliti tentang pengaruh penggunaan media (kokami) kotak kartu misterius terhadap pemahaman konsep ips siswa kelas III di SDN Bambu Apus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah permainan kotak kartu misterius (kokami) bahwa nilai rata-rata pratindakan sebesar 75,88% dan setelah diberikan tindakan sebesar 80,75%. Sehingga disimpulkan bahwa setelah diterapkan media kotak kartu misterius dalam pembelajaran ips terjadi peningkatan.

(18)

Dari kajian tersebut, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “ Pengaruh Penggunaan Media Kotak dan Kartu Misterius(KOKAMI) Terhadap Hasil Belajar Membaca Cerita Pengalaman Bahasa Indonesia kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar.

2. Media Pembelajaran KOKAMI a. Pengertian Media Pembelajaran

Belajar bukan hanya sekedar memindahkan ilmu guru yang dimiliki kepada siswanya. Dalam proses belajar mengajar, guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Guru dapat membantu menyiapkan proses pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu, disini guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator dalam proses belajar mengajar tersebut. Dalam menyiapkan proses belajar, media pembelajaran merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk membuat proses belajar menjadi aktif dan menyenangkan bagi siswa. Terlebih dahulu, dengan proses belajar tersebut akan menjadi suatu hal yang bermakna dalam diri siswanya.

Menurut bahasa, media berasal dari bahasalatin yang merupakan bentuk jamak dari kata “ medium” yang berati perantara atau pengantar. Secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.

(19)

Menurut Kurniawan (2014: 176-177) menyatakan bahwa “ media pembelajaran bisa diartikan sebagai wahana yang dimuati pesan yang akan disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh siswa.

Menurut Gagne dan Briggs (dalam Sundayana,2013:5) “secara implisit menyatakan bahwa, media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang antara lain buku, tape-recorder, kaset, video camera, film, slide,(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi,dan computer”. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan murid yang dapat merangsang murid untuk belajar.

Menurut Bovee (dalam Sundayana, 2013: 6) menyatakan bahwa, “media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan. Bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media, diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia realitas, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam.

Menurut Falahuddin (2014:109), mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan pebelajar yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Senada dengan itu, Bringgs juga mengartikan media sebagai alat untuk memberikan rangsangan bagi pebelajar agar terjadi proses belajar.

(20)

Menurut Arsyad (2016: 5) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar, meningkatkan dan memotivasi siswa dalam proses dan hasil belajar.

Berkenaan dengan sumber belajar, seringkali media pembelajaran dengan sumber belajar dikatakan sama. Menurut Tim Pendidikan Ilmu Pendidikan FIP-UPI (2011: 200), dikatakan bahwa media pembelajaran itu termasuk sumber belajar, tetapi sumber belajar bukan hanya media pembelajaran. Jadi, media pembelajaran hanyalah bagian dari sumber belajar pada kategori bahan ( Software) dan peralatan (hardware). Berdasarkan berbagai pengertian tentang media pembelajaran yang telah diungkapkan diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dan mampu memberikan dorongan atau meningkatkan / motivasi belajar peserta didik.

b. Jenis Media Pembelajaran

Merujuk pada media belajar Kurniawan (2014 : 180-181), ragam media pembelajaran terdiri dari media audio (suara), visual (gambar), dan audiovisual(video), dengan penjelasa sebagai berikut.

1) Media audio, yaitu media penyampaian dan penyajian materi menggunakan atau dalam bentuk suara. Seperti radio, kaset, rekaman, gambar, dan sebagainya. 2) Media visual, yaitu media penyampaian dan penyajian materi berupa gambar yang

bisa diamati oleh mata. Seperti gambar, benda secara langsung, dan lain sebagainya.

(21)

3) Media audiovisual, yaitu media penyampaian dan penyajian materi berupa gambar dan suara atau biasa disebut video yang bergerak maupun tidak bergerak.

Menurut Tim Pendidikan Ilmu Pendidikan FIP-UPI (2011: 210-211), berdasarkan cara dan bentuk penyajiannya media pembelajaran diklarisifikasikan kedalam beberapa kelompok, antara lain sebagai berikut.

1) Kelompok kesatu

a). Media Grafis, yaitu media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar (seperti diagram, bagan, grafik, dan sebagainya).

b). Media bahan cetak, yaitu media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan, /printing atau offset (seperti buku teks, modul, dan sebagainya). c). Media gambar diam, yaitu media visual berupa gambar yang dihasilkan melalui

proses fotografi(seperti foto). 2) Kelompok kedua

a) Media proyeksi diam, yaitu media visual yang diproyeksikan atau memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan.

b) Media OHP dan OHT, yaitu media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP( Overhead Proyector).

c) Media Opaque Proyektor tak tembus pandang, yaitu media visual yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus

(22)

pandang (seperti buku dan model-model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi).

d) Media slide, yaitu media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan proyektor slide.

e) Media filmstrip, yaitu media visual yang hampir sama dengan media slide hanya saja terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan.

3). Kelompok ketiga

a) Media audio, yaitu media yang penyampaian pesannya hanya bisa diterima oleh indera pendengaran (seperti radio).

b) Media alat perekam pita magnetik, yaitu media yang menyajikan pesannya melalui proses perekam kaset audio menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarnya.

4). Kelompok keempat

Media audio visual diam, yaitu media yang penyampaian pesannya hanya bisa diterima oleh indera penglihatan dan pendengaran, tetapi gambar yang dihasilkan adalah gambar diam atau sedikit memilki unsur gerak.

5). Kelompok kelima

Film (film motion picture), yaitu serangkaian gambar diam (still picture) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.

(23)

6). Kelompok keenam

a) Televisi, yaitu media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan gerak (sama dengan film).

b) Media televisi terbuka, yaitu media audio-visual gerak yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari stasiun, kemudian pesan diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.

c) Media televisi pesan terbatas (TVST), yaitu media yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan kabel TV).

d) Media video Casette video recorder (CVR), yaitu media yang perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset video, dan penanyangannya melalui pesawat televisi.

7). Kelompok ketujuh

a) Multimedia, yaitu media yang sistem penyampaiannya menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket.

b) Media objek, yaitu media yang penyampaian pesannya tidak dalam bentuk penyajian melainkan melalui ciri fisiknya sendiri seperti warnanya, bentuknya, dan lain sebagainya.

c) Media interaktif, yaitu berupa interaksi antarsiswa ketika sedang memperhatikan suatu objek dalam mengikuti pelajaran.

Berdasarkan berbagai jenis media pembelajaran yang diuraikan diatas, disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis media pembelajaran yang utama, yaitu media audio, visual, dan audiovisual yang memiliki fungsi masing-masing.

(24)

c. Fungsi dan manfaat media pembelajaran

Menurut Arsyad (2013: 19) mengatakan bahwa salah satu fungsi media utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajaryang ditata dan diciptakan oleh guru. Sedangkan menurut Djamarah dan Zain(2013: 134), fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

Levie dan Lentz (Arsyad, 2013: 20) mengemukakan beberapa fungsi media pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

1) Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

2) Fungsi afektif, yaitu fungsi dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar(membaca) teks yang bergambar.

3) Fungsi kognitif, yaitu fungsi yang dapat dilihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi kompensatoris, yaitu fungsi yang mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan dengan secara verbal.

(25)

Dari fungsi diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai perantara untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang efektif sebagaimana seharusnya.

d. Pengertian KOKAMI

Menurut Desiningrum, (2014:247) Kokami (Kotak Kartu Misterius) merupakan salah satu jenis media yang dikombinasikan dengan permainan bahasa.

Media kokami merupakan gabungan antara permainan dengan media. Media permaianan kokami ini menjadi salah satu alternatif yang berfungsi merangsang kegiatan belajar menjadi lebih aktif dan mampu menarik perhatian siswa dari kejenuhan. Melalui media ini siswa dapat bermain sekaligus belajar mengenai materi yang diajarkan sehingga pembelajarannya akan membekas.

Hal yang perlu disiapkan dalam media kokami adalah amplop-amplop yang berisi kartu pesan. Kartu pesan tersebut berisi materi pelajaran yang ingin disampaikan kepada siswa, kemudian diformulasikan kedalam bentuk perintah, petunjuk, dan pertanyaan.

e. Kelebihan dan Kekurangan Media KOKAMI

Media kokami merupakan bagian dari multimedia pengalaman terlibat karena kokami disajikan dalam bentuk permainan dengan suasana yang menuntut keaktifan siswanya. Media yang disajikan dalam bentuk permainan ini mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:

(26)

1) Siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang konsep meliputi kaidah-kaidah asas (prinsip)-nya, unsur-unsur pokoknya, prosesnya, hasil dan dampaknya dengan cara yang menyenangkan.

2) Memberikan kesempatan kepada siswa-siswa untuk berpikir, berimajinasi, menampilkan gagasan-gagasan baru secara lancar dan orisinal serta memberikan kesempatan untuk menguasai keterampilan motorik.

3) Siswa dapat belajar bertanggung jawab, tenggang rasa, mandiri, saling menghargai dan menghormati, dan sebagainya.

4) Siswa dapat berpartisipasi aktif dan dapat mengenal dirinya sendiri sebagai individu dan sebagai anggota kelompok.

5) Suasana permainan menerima siswa sebagaimana adanya, memberikan kebebasan dan jauh dari sikap otoriter dalam memupuk bakat dan minat anak untuk berprestasi dan berkreasi secara aktual.

Selain kelebihan diatas, media yang disajikan dalam bentuk permainan juga memiliki kelemahan, diantaranya: (a) siswa lebih tertarik pada permainannya dari pada hasil yang ingin dicapai, (b) siswa akan lupa waktu, (c) memerlukan banyak persiapan.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Pengertian hasil belajar menurut Nawawi dalam K.Brahim (dalam Susanto,2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai

(27)

tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes atau evaluasi.

Menurut Sudjana, (2009: 23) pengertian hasilbelajar sebagai berikut: “Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan murid dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyususn dan membina kegiatan-kegiatan murid lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu”.

Sanjaya (2009: 28) mengemukakan bahwa:

“Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati sesudah mengikuti kegiatan belajar dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan.Pengetahuan menunjuk pada informasi yang tersimpan dalam pikiran, sedangkan keterampilan menunjuk pada aksi atau reaksi yang dilakukan seseorang dalam mencapai suatu tujuan”.

Selanjutnya Menurut Reich (Yanuarti dan Sobandi, 2016 : 12),Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam bentuk huruf atau angka disetiap akhir dari pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut, Maher (Yanuarti dan Sobandi, 2016 : 12) juga mengemukakan bahwaHasil belajar menjadi suatu pengalaman belajar bagi siswa dalam perubahan tingkah laku mereka dan hasil belajar tidak menjadi patokan bagi siswa untuk belajar lebih giat.

Jadi, hasil belajar murid adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

(28)

Dalam proses belajar dan mengajar terjadi interaksi antara guru dan murid. Interaksi guru dan murid sebagai makna utama proses pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Kedudukan murid dalam proses belajar dan mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dalam pembelajaran, sehingga proses atau kegiatan belajar dan mengajar adalah kegiatan belajar murid dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Hasil belajar dalam kontesktual menekankan pada proses yaitu segala kegiatan yang dilakukan oleh murid dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh murid dalam mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dengan demikian hasil belajar dapat dilihat dari hasil yang dicapai murid, baik hasil belajar (nilai), peningkatan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah perubahan tingkah laku atau kedewasaannya.

Untuk mengetahui hasil belajar murid pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan, dilakukan dengan menggunakan format penilaian observasi yang mengontrol selama kegiatan proses belajar mengajar berlangsung. Darinya akan diperoleh catatan rekaman aktivitas murid. Format ini dapat dikatakan sebagai alat tes atau alat evaluasi pelaksanaan kegiatan tindak lanjut.

Sudjana (2009: 27) menuliskan ada enam aspek ranah psikomotorik yakni “gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketetapan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresifdan

(29)

interpretative”.Hasil belajar merupakan interaksi dengan berbagai faktor yang mempengaruhi.

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan.Yaitu faktor intern dan faktor ekstern.Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri murid, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berada di luar diri murid. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sumadi, (2010: 233) yang mengklasifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar diantaranya;

1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dapat digolongkan menjadi dua golongan; yaitu (a) faktor-faktor non sosial misalnya keadaan udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang, ataupun malam), tempat (letaknya, pergedungannya), alat-alat yang dipakai untuk belajar (alat tulis-menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dll). (b) faktor-faktor sosial, misalnya; faktor manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan,jadi tidak langsung hadir, hanya berupa foto, gambar, suara, dll.

2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri murid, dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu: a. faktor-faktor fisiologis dan b. faktor-faktor psikologi.

Demikian juga menurut Slameto (2010: 54)yang mengklasifikasikanfaktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:

(30)

1). Faktor-faktor intern meliputi: faktor jasmaniah berupa; kesehatan dan cacat tubuh, faktor psikologis berupa; inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, dan faktor kelelahan, dan 2).Faktor-faktor ekstern meliputi: faktor keluarga berupa; cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan, faktor sekolah berupa; metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan murid, relasi muriddengan murid, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah, dan faktor masyarakat berupa; kegiatan muriddalam masyarakat, media massa, teman gaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

c. Fungsi Hasil Belajar

Fungsi hasil belajar dalam dunia pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan evaluasi pendidikan itu sendiri. Evaluasi pendidikan dimaksudkan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan murid dalam pencapaian tujuan kurikuler. Disamping itu juga dapat digunakan oleh guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan belajar dan metode-metode mengajar yang digunakan. Dengan demikian dapat dikatakan betapa penting peranan dan fungsi hasil belajar dalam proses belajar-mengajar.

Menurut Slameto (2010: 65) secara lebih rinci fungsi hasil belajar dalam pendidikan dan pengajaran dikelompokkan menjadi empat fungsi yaitu:

(31)

(1) untukmengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan murid setelah mengalami atau melakukan kegitan belajar selama jangka waktu tertentu. Hasil belajar yang diperoleh itu selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar murid (fungsi formatif) dan atau untuk mengisi rapor atau surat tanda tamat belajar, yang berarti pula untuk menentukan kenaikan kelas atau lulus tidaknya seorang murid dari suatu lembaga pendidikan tertentu (fungsi sumatif); (2) untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lainnya; dan (3) untuk keperluan bimbingan dan konseling (BK). Hasil-hasil belajar yang telah dilaksanakan terhadap muridnya dapat dijadikan informasi atau data bagi pelayanan BK oleh para konselor sekolah.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri murid oleh sebab itu berbagai usaha diperlukan untuk pencapaian fungsi belajar. Dalam usaha pencapaian fungsi hasil belajar perlu memperhatikan lingkungan belajar dalam proses belajar, pada dasarnya dalam proses belajar terjadi perubahan yang senantiasa bertambah dan bertujuan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar.

B. KerangkaPikir

Dalam proses belajar dan mengajar terjadi interaksi antara guru dan murid. Interaksi guru dan murid sebagai makna utama proses pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Kedudukan murid dalam proses belajar dan mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dalam pembelajaran, sehingga proses atau kegiatan belajar dan mengajar adalah kegiatan belajar murid dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.

(32)

Namun banyak hal yang mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan salah satu diantaranya, diperlukan ketepatan media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Karena dengan menggunakan media yang tepat maka akan menimbulkan motivasi belajar bagi murid. Media pembelajaran kokami sebagai salah satu media pembelajaran yang baik untuk diterapkan karena dapat meningkatkan nilai, rasa percaya diri murid. Yang terpenting dalam penerapan mediakokami ini adalah murid tidak merasa bahwa belajar itu adalah suatu beban, akan tetapi merasa bahwa belajar itu adalah suatu hal yang menyenangkan karena murid dituntut untuk aktif dan dilibatkan dalam persoalan sehingga murid mampu mencari/menemukan informasi dengan melakukan observasi/eksperimen serta menarik kesimpulan.

Peneliti dalam hal ini bertindak sebagai guru yang akan mengajardengan menggunakan media pembelajaran yaitu media pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar yang dihasilkan oleh murid sebelum dan setelah diberikan perlakuan.

Bagan kerangka pikir menggunakan pola design One-Group Pretes-Posttest Design(Sugiyono, 2015:112)

(33)

Bagan2.1.Skema Kerangka Pikir C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan penyusunan kerangka pikir tentang asumsi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat baik secara terpisah maupun secara bersama-sama, maka peneliti mengajukan hipotesis penelitian yaituAda pengaruh penggunaan media kotak dan kartu misterius (kokami) terhadap hasil belajar membaca cerita pengalaman bahasa Indonesia kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar.

Membaca Cerita Pengalaman

Pretest

Media pembelajaran Kotak Kartu Misterius Postest Analisis Temuan Tidak Berpengaruh Berpengaruh

(34)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian.Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian sehingga dengan menggunakan metode yang tepat, tujuan penelitian dapat tercapai.

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-Eksperimental. Rancangan yang digunakan adalah One Group Pretest-Postest Design, skor hasil belajar diukur sebelum dan sesudah perlakuan ( menggunakan media pembelajaran Kotak Kartu Misterius). Desain penelitian dapat dilihat dibawah ini:

O1 x O2

Keterangan

O1= Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

X= Perlakuan (penggunaan media)

(35)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Kegiatan Penelitian pada dasarnya bertujuan untuk mengolah data yang otentik di lapangan.Penelitian populasi maupun penelitian sampel sama-sama tujuannya untuk memperoleh sejumlah data.

Penentuan jumlah populasi dalam suatu penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam populasi diharapkan diperoleh data yang diperlukan. Untuk mengetahui secara jelas populasi yang akan dijadikan objek penelitian, terlebih dahulu penulis mengemukakan pengertian populasi berdasarkan rumusan beberapa ahli antara lain sebagai berikut.

a. Arikunto (2002:115) berpendapat bahwa: “populasi yaitu keseluruhan objek penelitian”

b. Sugiyono (2002: 55) “ populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi”.

Berdasarkan beberapa pandangan diatas, maka dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh anggota atau objek yang akan diteliti dalam suatu penelitian, dalam hal ini seluruh siswa di kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar.

(36)

Tabel 3.1Distribusi Populasi Penelitian No

.

Kelas Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Kelas III 15 8 23

Sumber data: Populasi siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar 2. Sampel

Dalam penelitian diperlukan adanya yang dinamakan sampel penelitian atau miniature dari populasi yang dijadikan sebagai contoh.Dalam hal ini Sudjana (2009: 72) mengemukakan bahwa: “sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi”.

Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian dimana bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. (Margono, 2010: 121).

Dengan melihat berbagai penjelasan, bahwa penulis menyimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili.

Tabel 3.2 DistribusiSampel Penelitian

No. Kelas Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Kelas III 15 8 23

(37)

C. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (20015: 60) variabel penelitian adalah suatu atribut,sifat, nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefenisikan yang dapat diamati (diobservasi).Variable adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian.Variabel penelitian terdiri atas variabel bebas dengan variabel terikat.Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau memiliki dampak terhadap variabel terikat yakni media kokami sebagai variabel bebas dan hasil belajar membaca cerita pengalaman murid kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar sebagai variabel terikat.

- Variabel bebas atau Independen : Media kokami

Media kokami merupakan gabungan antara permainan dengan media. Media permaianan kokami ini menjadi salah satu alternatif yang berfungsi merangsang kegiatan belajar menjadi lebih aktif dan mampu menarik perhatian siswa dari kejenuhan. Melalui media ini siswa dapat bermain sekaligus belajar mengenai materi yang diajarkan sehingga pembelajarannya akan membekas

- Variabel terikat atau dependen : Hasil Belajar

Hasil belajar membaca cerita pengalamanadalah penilaian tentang kemajuan dan perkembangan murid yang berkenaan dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki murid yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor yang diperoleh murid

(38)

setelahmelalui proses pembelajaran dalam materi membaca cerita pengalaman.

D. Instrumen Penelitian

Hasil atau data penelitian itu tergantung pada jenis alat atau instrumen pengumpulan datanya.Kualitas data selanjutnya menentukan kualitas penelitian itu sendiri. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Berdasarkan definisi tersebut suatu instrumen berfungsi untuk menjaring data-data hasil penelitian.

Adapun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Tes

Tes adalah suatu kegiatan yang diberikan guru kepada murid untuk mengetahui hasil belajar atau kemampuan murid

2. Dokumen

Dokumen adalah informasi yang disimpan baik yang bersifat surat-surat, daftar hadir murid, foto, nilai murid, dan sebagainya sebagai bahan dokumen. Teknik ini digunakan untuk melengkapi data-data dan menjadi bukti teori yang relevan mengenai kegiatan guru, murid dan peneliti pada saat proses penelitian berlangsung.

(39)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Adapun langkah-langkah (prosedur) pengumpulan data yang akan dilakukan sebagai berikut. 1. Tes Awal (Pre-test)

Tes awal dilakukan sebelum pemberian perlakuan. Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh murid sebelum menggunakan media kotak kartu misterius (kokami) pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III dan tesnya berbentuk essai sebanyak 5 nomor .

2. Pemberian perlakuan (Treatment)

Peneliti menggunakan media kotak kartu misterius (kokami) pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III.

3. Tes Akhir (Post-Test)

Setelah pemberian perlakuan, maka tindakan selanjutnya adalah post-test untuk mengetahui hasil belajar murid pada pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan media kotak kartu misterius (kokami).

F. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian dimaksudkan untuk menganalisis hasil tes penelitian berkaitan dengan media kokami yang telah diterapkan, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. 1. Teknik Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif kuantitatif dalam teknik deskriptif statistik yang akan menggambarkan data yang terkumpul dengan cara penggambaran melalui

(40)

tabel-tabel sederhana dan dalam sistem pengembangan persen, lalu kemudian disimpulkan dengan cara deskriptif kualitatif. Untuk analisis deskriptif kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut.

a) Rata-rata (Mean) 𝑥 = 𝑛𝑖=1𝑥𝑖

𝑛

b) Persentase (%) nilai rata-rata 𝑃 = 𝑁𝑓x 100%

Keterangan :

P = Angka persentase

f = frekuensi yang dicari persentasenya N = Banyaknya sampel responden.

Teknik Kategorisasi Skor yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2003) terdapat pada tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3Tingkat Penguasaan Materi

No. Nilai Kategori

1 00 – 45 Sangat Rendah

2 46 – 54 Rendah

3 55 – 69 Sedang

4 70 – 84 Tinggi

5 87 – 100 Sangat tinggi

2. Teknik Analisis Inferensial

Dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan rumus statistik inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian mengenai pengaruh

(41)

media pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI)terhadap hasil belajar murid kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar dengan rumus uji – t yaitu:

t = 𝑀𝑑

𝑋 2𝑑 𝑁(𝑁−1)

Keterangan:

Md : Mean dari perbedaan pretest dan posttest X1 :Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2: Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

D : Deviasi masing-masing subjek ∑X2

d : Jumlah kuadrat deviasi N : Subjek pada sampel

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Mencari harga” Md” dengan menggunakan rumus:

Md = 𝑑𝑁 Keterangan:

Md :Mean dari perbedaan pretest dan posttest ∑d :Jumlah dari gain (posttest-pretest) N : Subjek pada sampel

b. Mencari harga ”∑X2d” dengan menggunakan rumus : x2d = d- ( d)2

𝑁

(42)

∑X2

d : Jumlah kuadrat deviasi

∑d : Jumlah dari gain (posttest-pretst) N : Subjek pada sampel

c. Menentukan harga t hitung dengan menggunakan rumus:

t

=

𝑀𝑑

𝑁 ( 𝑁 −1 ) Ʃ𝑥2 𝑑

Keterangan:

Md : Mean dari perbedaan pretest dan posttest X1 : Hasil belajar seBelum perlakuan (pretest)

X2 : Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

D : Deviasi masing-masing subjek ∑X2

d : Jumlah kuadrat deviasi N : Subjek pada sampel

d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan Kaidah pengujian signifikan Jika t Hitung> t Tabel maka H o

ditolak dan H 1 diterima, berarti penerapan media Kotak

KartuMisterius (KOKAMI)berpengaruh terhadap kemampuan Membaca Cerita Pengalaman siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

e. Jika t Hitung< t Tabel maka H o ditolak, berarti penerapan media

KotakKartu Misterius (KOKAMI)metode tidak berpengaruh terhadap kemampuan Membaca Cerita Pengalaman siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kota Makassar.Untuk mencari t Tabel dengan

(43)

menggunakan table distribusi t dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dan 𝑑𝑘 = 𝑁 − 1.

f. Membuat kesimpulan apakah media pembelajaranKotakKartu Misterius (KOKAMI)berpengaruh terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Tentang Membaca Cerita Pengalaman siswa Kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HasilPenelitian

1. DeskripsiHasil PretestMembaca Cerita Pengalaman Siswa Kelas III SD Inpres

Andi Tonro Makassar Sebelum Menggunakan Media Pembelajaran Kotak

Kartu Misterius (KOKAMI)

Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukanolehpeneliti di SD Inpres Andi Tonro Makassar tanggal 28mei 2018, makadiperoleh data-data yang dikumpulkanmelalui instrument tessehinggadapatdiketahuihasilbelajarsiswa berupa nilai darikelasIII SD Inpres Andi Tonro Makassar.Nilai pretest antara lain sebagai berikut :

No. Nama Nilai

1. CHAIRUL ANWAR 40

2. DIRGA 45

3. MUH. AZIS SYAM 60

4. MUH. AKBAR K 55

5. MUH. AKBAR RAMADHAN 75

6. MUH. AKSO RAMADHAN 75

7. MUH. ARDIAN 40

8. MUH. FAHRI ARDIANSYAH 50

9. MUH. FATUR 80

10. MUZAKKIR SOFYAN 60

(45)

12. MUNARMAN G. 60

13. MUH. YUSDEKA PUTRA 60

14. MUH. REFAN SAPUTRA 60

15. REREN APRILIANTO 60

16. AFIQAH NAURA CANTIKA 40

17. CITRA DEWI 75 18. DWI ARIYANTI 75 19. IMELDA 70 20. ELSA MELYANI 65 21. TENRI YULIANA 75 22. RISKY ARYANI 70

23. NURUL FATIMAH AZZAHRA 75

Jumlah X1=1.420

Tabel 4.1Data nilai Pre test

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pretest dari siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar dapat dilihat melalui tabel di bawah ini: X F F.X 40 3 120 45 1 45 50 1 50 55 2 110

(46)

60 6 360 65 1 65 70 2 140 75 6 450 80 1 80 Jumlah 23 1.420

Tabel 4.2 Perhitungan untuk mencari rata-rata (mean) nilai pretest Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari fx= 1.420, sedangkan nilai dari N sendiri adalah 23. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata-rata (mean) sebagai berikut:

𝑥 = =1 𝑓𝑥𝑖 𝑘 𝑖 𝑛 = 1.42023 = 61,7

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar sebelum menggunakan media kotak kartu misterius (kokami) yaitu 61,7.

No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar

1. 0-40 3 13,04 Sangat rendah

2. 41-49 1 4,34 Rendah

3. 50-58 3 13,04 Rendah

(47)

5. 68-76 8 34,8 Tinggi

6. 77-85 1 4,34 Sangat tinggi

Jumlah 23 100

4.3 Tingkat hasil belajar pretest

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pretest dengan menggunakan instrument test dikategorikan sangat rendah yaitu 13,04 %, rendah 4,34 % dan 13,04 %, sedang 30.43 %, tinggi 34,8 % dan sangat tinggi pada pesersentase 4,34 %. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar siswa sebelum menggunakan media kotak kartu misterius (kokami).

Kategorisasi Frekuensi %

Tidak Tuntas 14 60,9

Tuntas 9 39,1

Jumlah 23 100

Tabel 4.4. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Membaca Cereita Pengalaman

Apabila tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kiteria ketuntasan hasil belajar siswa yaitu jika jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (70), sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena siswa yang tuntas hanya 39,1.

(48)

2. Deskripsi hasil belajar (posttest) Membaca Cerita Pengalaman kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar setelah diterapkan media pembelajaran

Kotak Kartu Misterius (KOKAMI)

Selama penelitian berlangsung pada tanggal 28 Mei 2018 terjadi perubahan dalam kelas setelah diberikan perlakuan.Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya diperoleh setelah diberikan posttest.Perubahan tersebut dapat dilihat dari data berikut ini.

Data perolehan skor hasil belajar siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar setelah menggunakan media kotak kartu misterius (kokami).

No. Nama Nilai

1. CHAIRUL ANWAR 80

2. DIRGA 75

3. MUH. AZIS SYAM 90

4. MUH. AKBAR K 75

5. MUH. AKBAR RAMADHAN 100

6. MUH. AKSO RAMADHAN 100

7. MUH. ARDIAN 70

8. MUH. FAHRI ARDIANSYAH 70

9. MUH. FATUR 100

10. MUZAKKIR SOFYAN 100

11. IBRAHIM 100

(49)

13. MUH. YUSDEKA PUTRA 100

14. MUH. REFAN SAPUTRA 70

15. REREN APRILIANTO 100

16. AFIQAH NAURA CANTIKA 65

17. CITRA DEWI 100 18. DWI ARIYANTI 80 19. IMELDA 100 20. ELSA MELYANI 85 21. TENRI YULIANA 100 22. RISKY ARYANI 85

23. NURUL FATIMAH AZZAHRA 100

Jumlah X2=2.035

Tabel 4.5 Skor nilai post-test

Untuk mencari rata-rata (mean) nilai posttest dari siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar dapat dilihat sebagai berikut :

X F F.X 65 1 65 70 3 210 75 2 140 80 2 160 85 2 170 90 1 90

(50)

95 1 95

100 11 1.100

Jumlah 23 2.030

Tabel 4.6 Perhitungan untuk mencari rata-rata (mean) nilai post test

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari fx= 2.030, sedangkan nilai dari N sendiri adalah 23. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata-rata (mean) sebagai berikut:

𝑥 = =1 𝑓𝑥𝑖 𝑘 𝑖 𝑛 =2.03023 = 88,2

Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata (mean) dari hasil belajar siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro setelah menggunakan media kotak kartu misterius (kokami) adalah 88,2.

No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar

1. 0-65 1 4,34 Rendah 2. 66-72 3 13,04 Sedang 3. 73-79 3 13,04 Sedang 4. 80-86 3 13,04 Sedang 5. 87-93 1 4,34 Tinggi 6. 94-100 12 52,17 Sangat tinggi Jumlah 23 100

(51)

4.7 Tingkat hasil belajar post test

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap post test dengan menggunakan instrument test dikategorikan rendah yaitu 4,34 %, sedang 13,04 %, tinggi 4,34 % dan sangat tinggi berada pada persentase 52,17 %. Melihat dari persentase yang ada dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa setelah menggunakan media kotak kartu misterius (kokami).

Kategorisasi Frekuensi %

Tidak Tuntas 1 4,34

Tuntas 22 95,65

Jumlah 23 100

Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Membaca Cerita Pengalaman

Apabila Tabel 4.8 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (70), sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena siswa yang tuntas adalah 95,65 %.

3. Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) pada Murid Kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “ ada pengaruh dalam menerapkan media Kotak Kartu Misterius (KOKAMI)terhadap hasil belajar pada pada materi Membaca Cerita Pengalaman kelas III SD Inpres Andi Tonro

(52)

Makassar”, maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.

No. X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2-X1 d2

1. 40 80 40 1.600 2. 45 75 30 900 3. 60 90 30 900 4. 55 75 20 400 5. 75 100 25 625 6. 75 100 25 625 7. 40 70 30 900 8. 50 70 20 400 9. 80 100 20 400 10. 60 100 40 1.600 11. 55 100 45 2.025 12. 60 95 25 625 13. 60 100 40 1.600 14. 60 70 10 100 15. 60 100 40 1.600 16. 40 65 25 625 17. 75 100 25 625 18. 75 80 5 25 19. 70 100 30 900

(53)

20. 65 85 20 400

21. 75 100 25 625

22. 70 85 15 225

23. 75 100 25 625

Jumlah 1.420 2.030 610 18.350

Tabel 4.9 Analisis skor Pre-test dan Post-test Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus :

𝑀𝑑 = 𝑑 𝑁 = 61023 = 26,52

Mencari harga “ X2d” dengan menggunakan rumus :

X2d = d2 - (Σ𝑑)𝑁 2 = 18.350 - (610) 2 23 = 18.350 - 372.10023 = 18.350 – 16.178,3 = 2.171,7

2. Menghitung harga tHitung

t = 𝑀𝑑 Σ𝑥2d 23(23−1) t = 26,52 2.171,1 23(23−1)

(54)

t = 26,52 2.171,1 506 t = 26,52 √4,29 t = 26,522,07 t=12,81 3. Menentukan harga tTabel

Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf

signifikan signifikan 𝛼 = 0,05 dan d.b = N-1 = 23-1=22 maka diperoleh t0,05=

2,07.

Setelah diperoleh tHitung = 12,81 dan tTabel= 2,07 maka diperoleh

tHitung>tTabel atau 12,81 > 2,07. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan

H1 diterima.Ini berarti bahwa ada pengaruh dalam menggunakan media kotak

kartu misterius (kokami) terhadap hasil belajar Membaca Cerita Pengalaman pada siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan signifikan pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari pre-test, nilai rata-rata hasil belajar siswa 61,7 dengan kategori yakni sangat rendah 13,04 %, rendah 4,34 % dan 13,04 %, sedang 30,43 %, tinggi 34,8 % , dan sangat tinggi berada pada 4,34 %. Melihat dari hasil persentase ketuntasan hasil belajar Membaca Cerita Pengalaman diperoleh siswa tidak tuntas sebanyak 14 orang dan 9 orang dalam kategori tuntas. Maka, dari hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa tingkat

(55)

hasil belajar sebelum menggunakan media kotak kartu misterius (kokami) tergolong rendah.

Selanjutnya nilai rata-rata hasil post-test adalah 88,2, jadi hasil belajar siswa setelah menggunakan media kotak kartu misterius (kokami) mempunyai hasil belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum menggunakan media kotak kartu misterius (kokami). Selain itu persentasi kategori hasil belajar Membaca Cerita Pengalaman siswa juga meningkat yakni sangat tinggi yaitu 52,17 %, tinggi 4,34 %, sedang 13,04 % dan rendah berada pada persentase 4,34 %.

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t , dapat diketahui bahwa nilai tHitung sebesar 12,81. Dengan frekuensi (dk)

sebesar 23-1= 22, pada taraf signifikan 0,05% diperoleh tTabel= 2,07. Oleh karena

tHitung > tTabelpada taraf signifikan 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan

hipotesis alternatif (H1) diterima yang berarti bahwa ada pengaruh dalam

menggunakan media kotak kartu misterius (kokami).

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media kotak kartu misterius (kokami) terhadap hasil belajar Membaca Cerita Pengalaman pada siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa menggunakan media kotak kartu misterius (kokami) berpengaruh terhadap hasil belajar dan berdasarkan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus uji t, maka H0 ditolak dan H1 diterima setelah diperoleh tHitung = 12,81 dan tTabel= 2,07

maka diperoleh tHitung > tTabel atau 12,81 > 2,07. Maka dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh penggunaan media kotak kartu misterius (kokami) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Membaca Cerita Pengalaman siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian bahwa penggunaan media kotak kartu misterius (kokami) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Membaca Cerita Pengalaman siswa kelas III SD Inpres Andi Tonro Kecamatan Tamalate Kota Makassar, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru khususnya di SD Inpres Andi Tonro, disarankan penggunaan media kotak kartu misterius (kokami) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Membaca Cerita Pengalaman untuk membangkitkan antusias dan motivasi siswa untuk belajar.

2. Kepada peneliti, diharapkan mampu mengembangkan media kotak kartu misterius (kokami) ini dengan materi lain untuk mengetahui apakah pada 46

(57)

materi lain cocok dengan media kotak kartu misterius (kokami) ini demi tercapainya tujuan pembelajaran.

3. Kepada calon peneliti, akan dapat mengembangkan dan memperkuat model ini serta memperkuat hasil penelitian ini denga cara mengkaji terlebih dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses.

(58)

DAFTAR PUSTAKA

Akhir, M.2016. PengembanganMateri Ajar Bahasa Indonesia BerbasisKarakterpadaMahasiswaUniversitasMuhammadiyah Makassar.In Isqae 20165 International Seminar On Quality & Affordable.

Arikunto, Suharsimi. 2002. MetodologiPenelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi 2006.ProsedurPenelitian. Jakarta: PT. RinekaCipta Arsyad, A. 2013.Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Raya Grafindo Persada Djamarah dan Zain.2013. Strategi BelajardanMengajar.Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas. 2003. Undang-UndangNomor: 20 Tahun 2003

tentangSistemPendidikanNasional. Jakarta.

Desinigrum, Noviana. 2014. PengembanganMetodePembelajaran. Bandung: Alfabeta

Falahuddin, Iwal. 2014. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Jurnal Lingkar Widyaiswer: Jakarta.

Kompri. 2016. ManajemenPendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaranterpadutematik. Bandung: Alfabeta Margono.2010. MetodologiPenelitianPendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Sanjaya, Wina. 2009. StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana.

Sugiyono. 2002. MetodePenelitianAdministrasi. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2016. MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Slameto, 2010.BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.

Sudjana, Nana 2009. PendidikanBagiAnakBerkesulitanBelajar. Jakarta: RinekaCipta.

(59)

Sundayana, Rostina.2013.Media danalatperagadalampembelajaranmatematika. Bandung: Alfabeta

Sumadi, 2010.StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan.Jakarta:PrenadaMedia.

Suprihatiningrum, Jamil. 2016. Guru Profesional. Jogjakarta :Ar-Ruzz Media Susanto, Ahmad.2012. TeoribelajarPembelajaran. Jakarta: Kencana

Tim pengembanganIlmuPendidikan FIP-UPI. 2011. Ilmudanaplikasipendidikan. PT. Imperial Bhakti Utama

Purnamasari, Santi.2015.Peningkatan KeterampilanMembacaSiswaKelas II MelaluiMetode Cooperative Script pada Mata PelajaranBahasa Indonesia di SDN Perwira V Bekasi Utara.

Rostika, Baiq Devita. 2016. Penggunaan Media

KotakdanKartuMisteriusuntukMeningkatkanHasilBelajarSiswaDalam Mata PelajaranBahasa Indonesia Kelas III SDN 7 Ampean. Skripsi. Mataram: Universitas Mataram

YanuartiAry, A.

Sobandi.2016.UpayaMeningkatkanHasilBelajarSiswaMelaluiPenerapan

ModelPembelajaran Quantum

Teaching.Jurnalpendidikanmanajemenperkantoran : Bandung.

Yuseu, IgeulNurul Miaga.2015 PengaruhPenggunaan Media kokamiterhadappemahamankonsepipssiswa. Skripsi diterbitkan Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah: Jakarta

(60)

LAMPIRAN A

Instrument Penelitian

RPP

SOAL PRETEST POSTTEST DAN

ALTERNATIF JAWABAN

(61)

LAMPIRAN B

Data Hasil Penelitian

Dokumentasi pretest

HASIL PRETEST DAN POSTEST

MEMBACA CERITA PENGALAMAN

(62)

HASIL MEMBACA CERITA PENGALAMAN SISWA KELAS III SD INPRES ANDI TONRO MAKASSAR

(PRETEST)

No. Nama Nilai

24. CHAIRUL ANWAR 40

25. DIRGA 45

26. MUH. AZIS SYAM 60

27. MUH. AKBAR K 55

28. MUH. AKBAR RAMADHAN 75

29. MUH. AKSO RAMADHAN 75

30. MUH. ARDIAN 40

31. MUH. FAHRI ARDIANSYAH 50

32. MUH. FATUR 80

33. MUZAKKIR SOFYAN 60

34. IBRAHIM 55

35. MUNARMAN G. 60

36. MUH. YUSDEKA PUTRA 60

37. MUH. REFAN SAPUTRA 60

38. REREN APRILIANTO 60

39. AFIQAH NAURA CANTIKA 40

40. CITRA DEWI 75

Gambar

Tabel 3.1Distribusi Populasi Penelitian  No
tabel  sederhana  dan  dalam  sistem  pengembangan  persen,  lalu  kemudian  disimpulkan dengan cara deskriptif kualitatif
Tabel 4.1Data nilai Pre test
Tabel 4.2 Perhitungan untuk mencari rata-rata (mean) nilai pretest  Dari  data  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  nilai  dari  fx=  1.420,  sedangkan  nilai  dari  N  sendiri  adalah  23
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Close dan Exit merupakan dua perintah yang berbeda, Close adalah menutup file yang sedang diedit namun tidak keluar dari program ms.word, sedangkan Exit adalah keluar dari

Alhamdulillahi robbil’alamiin, puji dan rasa syukur peneliti haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat

Tekanan Darah Sistolik TDS, TDD dan pulse pada keseluruhan responden berturut-turut memiliki p value 0,368; 0,791; 0,646, dan 0,167 p >0,05 artinya, hobi baik dan buruk tidak

Kolam sumber air untuk mencuci emas mengandung merkuri karena letak dari kolam tidak jauh dari kolam pengendapan sehingga merkuri yang terdapat pada limbah dapat

[r]

Pengumpulan data dilakukan pada ibu balita (n=542) di unit klaster terpilih. Hasil penelitian menunjukkan estimasi prevalensi balita dengan berat badan kurang, pendek, kurus,

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka simpulan dalam penelitian ini adalah unsur intrinsik novel Mahamimpi Anak Negeri karya Suyatna Pamungkas meliputi

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,