• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV.1. PENGUJIAN MATERIAL

IV.1.2. HASIL DAN ANALISIS PENGUJIAN AGREGAT

Untuk mengetahui sifat-sifat atau karakteristik agregat, pada penelitian ini pengujian agregat yang dilakukan dari coars agregat, medium agregat, stone dust, serta natural sand. Hal ini dikarenakan agregat yang digunakan bersumber atau diambil dari cold bin. Adapun data hasil pengujian agregat tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2. Agregat yang digunakan berasal dari AMP PT. KARYA MURNI PERKASA yang diambil dari quarry di daerah patumbak, Medan, Sumatera Utara. Pengujian ini dilakukan di dasarkan pada Standart Nasional Indonesia

(SNI). Gradasi yang ditinjau di dasarkan pada gradasi laston lapis permukaan (ac- wc) dari spesifikasi Dept.PU tahun 2007.

a. Pemeriksaan Berat Jenis

Dari data yang terlihat pada tabel 4.2, kita dapat melihat hasil-hasil uji fisik agregat untuk tiap-tiap gradasi telah memenuhi spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum tahun 2010. Seperti contoh nilai yang didapat setelah pengujian pada medium agregat (tertahan no.4), yaitu sebesar 2.583 untuk berat jenis (bulk). Untuk berat jenis semu (apparent) yaitu sebesar 2.681. Nilai pada hasil pengujian berat jenis SSD yaitu sebesar 2.619, sedangkan untuk nilai pengujian penyerapan (absorption)% yaitu sebesar 1,414 %. Pada spesifikasi departemen pekerjaan umum tahun 2010 nilai toleransi yang dizinkan untuk penyerapan air oleh agregat maksimum adalah sebesar 3%. Untuk berat jenis (bulk), baik itu untuk masing- masing gradasi agregat, seperti coarse agregat, medium agregat, stone dust, serta natural sand nilai toleransi sesuai spesifikasi departemen pekerjaan umum tahun 2010 yang dizinkan adalah sebesar >2,5. Nilai yang di syaratkan pada spesifikasi departemen pekerjaan umum tahun 2010 untuk berat jenis semu (apparent) adalah sebesar >2,5, sedangkan hasil setelah pengujian didapatkan hasil sebesar 2,681. Jadi dapat disimpulkan seperti yang tertulis diatas bahwa seluruh jenis pengujian pada tiap-tiap fraksi agregat untuk ac-wc telah memenuhi syarat spesifikasi yang sebagaimana telah ditetapkan di dalam spesifikasi departemen pekerjaan umum tahun 2010.

b. Pemeriksaan Abrasi

Selanjutnya pada penelitian ini juga dilakukan pengujian abrasi dengan menggunakan mesin los angeles untuk mengetahui nilai keausan sesuai dengan SNI 03-2417-1991. Berikut dapat dilihat hasil pengujian abrasi pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Pengujian Abrasi

Keterangan:

A = gradasi yang di uji

B = berat contoh tertahan saringan no.12 (Gr)

Dari tabel 4.3, dapat dilihat berat contoh gradasi yang di uji sebesar 5000 gr. Berat contoh yang tertahan saringan no.12 sebanyak 3880 gr. Nilai hasil dari keausan didapat sebesar 22,4%. Nilai hasil pengujian abrasi ini menunjukkan bahwa nilai tersebut telah memenuhi spesifikasi departemen pekerjaan umum tahun 2010. Pada spesifikasi departemen pekerjaan umum tahun 2010, nilai toleransi yang dizinkan untuk pengujian keausan adalah sebesar <40%.

c. Pengujian Analisis Saringan

Pada penelitian ini, pengujian analisis saringan yang dilakukan terdiri dari coars agregat, medium agregat, stone dust, serta natural sand. Hal ini dikarenakan seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa agregat yang digunakan untuk peruntukan campuran ac-wc adalah agregat yang digunakan bersumber dari cold bin atau dari bin dingin. Penggunaan saringan pada pengujian ini di susun berdasarkan susunan saringan yang diperuntukan untuk ac-wc yang di mulai

dengan ¾” sampai ayakan no.200. Berikut dapat dilihat pada tabel 4.4. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui persentase masing-masing agregat yang tertahan dan yang lolos di tiap-tiap no. saringan ayakan guna untuk mengetahui persentase agregat untuk perencanaan campuran ac-wc. Pengujian ini dilakukan sesuai dengan SNI 1968-1990-F.

1. Analisa Saringan Coars Agregat ¾”

Seperti yang terlihat pada tabel 4.4, jumlah sampel untuk coarse agregat sebanyak 3287 gr. Nilai berat total sampel ini didapat dari pembagian agregat menggunakan alat spliter dengan jumlah sesuai yang di butuhkan. Tujuan dari pada penggunaan alat spliter adalah agar hasil pembagian agregat pada wadah

penampung merata. No. saringan yang digunakan mulai dari ¾” dengan ukuran

saringan ayakan sebesar 19 mm sampai no. 200 dengan ukuran saringan sebesar 0,075 mm. Coarse agregat atau agregat kasar adalah batu koral atau kerikil yang ukurannya lebih besar dari 5 mm.

Gambar 4.1. Grafik Analisa Saringan Coars Agregat ¾”

2. Analisa Saringan Medium Aggregate (1/2")

Gambar 4.2 Grafik Analisa Saringan Medium Aggregate (1/2")

Pada tabel 4.5, terlihat bahwa medium agregat (1/2") untuk jumlah total sampel agregat yang digunakan sebanyak 1658,0. Hasil analisis ayakan yang

terlihat pada tabel 4.5, dapat dilihat bahwa pada ayakan 3/4” dan ½” agregat lolos 100% dan mulai tertahan pada ayakan 3/8” sampai no. ayakan 200.

3. Analisa Saringan Stone Dust

Gambar 4.3 Analisa Saringan Stone Dust (1/2")

Untuk stone dust, terlihat pada tabel di atas bahwa agregat yang lolos

mulai dari saringan ¾” sampai 3/8”. Sedangkan agregat yang tertahan mulai dari

saringan no. 4 sampai no.200. jumlah sampel agregat yang digunakan sebanyak 576,2.

4. Analisa Saringan Natural Sand

Pada hasil pengujian saringan natural sand total sampel yang digunakan sebanyak 905,5 gr. Agregat yang lolos sama seperti pada stone dust yaitu lolos

mulai dari saringan 3/4” sampai 3/8”. Begitu juga halnya dengan agregat yang

tertahan, agregat yang tertahan mulai dari no.4 sampai no.200. berikut dapat dilihat selengkapnya pada tabel 4.6 dan gambar grafik 4.4.

Tabel 4.7 Analisa Saringan Natural Sand

IV.2 PENGUJIAN AIR LAUT

Dalam penelitian ini pengujian atau pemeriksaan zat cair yang digunakan sebagai perendam seperti yang telah dijelaskan sebelumnya hanya pemeriksaan pada air laut saja. Pemeriksaan meliputi pengujian pH, serta pemeriksaan salinitas. Metode yang digunakan untuk pemeriksaan ph ialah dengan menggunakan alat pH meter. Sedangkan untuk salinitas menggunakan metode Titrimetri. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.8 Hasil Pemeriksaan Pengujian Air Laut

No. Parameter Hasil Analisa Satuan Metode

1. pH 7,2 - pH meter

2. NaCl 16287,8215 Mg/l Titrimetri

Sesuai dengan Permenkes R.I. No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum dan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tanggal 14 september 2001 tentang pengolahan kualitas air dan Pengendalian Pencemaran untuk air kelas III.

Dokumen terkait