• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. PROGRAM PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemeriksaan mutu bahan yang berupa agregat dan aspal, perencanaan campuran sampai tahap pelaksanaan pengujian dengan Marshall Test dan dengan variasi lama rendaman serta dengan suhu .

Lokasi penelitian tugas akhir ini adalah di Labotarium PT. KARYA MURNI PERKASA quarry patumbak. Labotarium Jalan Raya PT. KARYA MURNI PERKASA yang diketahui oleh HENGKY. S sebagai Quality Control, merupakan labotarium yang diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan di dalam pengendalian mutu untuk pelaksanaan pekerjaan jalan raya yang ditangani oleh PT. KARYA MURNI PERKASA.

Namun disamping itu, laboratorium ini juga diperuntukkan untuk melakukan penelitian baik yang dikerjakan oleh anggota lab itu sendiri maupun mahasiswa dengan fasilitas labotarium yang sangat memadai untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan jalan. Labotarium PT. KARYA MURNI PERKASA quarry patumbak memiliki beberapa anggota yang berfungsi membantu, melakukan penelitian untuk menjaga mutu dari pekerjaan jalan yang ditangani oleh PT.KARYA MURNI PERKASA, serta membimbing mahasiswa dalam melakukan penelitian.

Tahap pertama di lakukan ialah pemeriksaan air laut. Sampel air laut yang diambil berasal dari pantai cermin kabupaten Sergai pada bulan juli. Untuk pengambilan air hujan diambil dengan cara penampungan air hujan pada ruangan terbuka pada saat hujan turun. Cara ini dilakukan agar air hujan yang digunakan tidak terkontaminasi dengan zat-zat lainnya. Pemeriksaan material dilakukan untuk memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Semua pengujian sesuai dengan standart pengujian bahan modul praktikum jalan raya Departemen Teknik Sipil USU yang mengacu pada SNI (Standart Nasional Indonesia) dan ASTM

(American Society For Testing Material).

Pemeriksaan Air Laut menggunakan metode Titrasi Argometri serta pH meter. Pengujian ini di lakukan untuk mengetahui variasi kandungan garam. Pengujian ini sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum dan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tanggal 14 september 2001 tentang pengolahan kualitas air dan pengendalian pencemaran air untuk air kelas III. Pemeriksaan agregat baik agregat kasar maupun agregat halus meliputi:

a. Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar b. Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus c. Analisis Butiran

Untuk pengujian bahan bitumen atau aspal, pada penelitian ini digunakan aspal penetrasi 60/70.

Pemeriksaan sifat fisik aspal yang dilakukan antara lain: a. Pemeriksaan penetrasi aspal

c. Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar

d. Pemeriksaan penurunan berat minyak dan aspal

e. Pemeriksaan kelarutan aspal dalam karbon tetraklorida (CCL4) f. Pemeriksaan daktalitas

g. Pemeriksaan berat jenis bitumen

Tahap selanjutnya adalah perancangan dan pembuatan benda uji atau campuran aspal berdasarkan variasi kadar aspal. Kadar aspal yang digunakan sebagai sampel adalah 5%, 5.5%, 6%, 6.5%, serta 7% masing-masing sebanyak tiga sampel.

Tabel 3.1 Perhitungan Jumlah Sampel

Kadar Aspal Total Sampel

5% 3

5.5% 3

6% 3

6.5% 3

7% 3

Dari keseluruhan sampel di atas, kemudian di cari satu komposisi campuran yang paling sesuai atau ideal dengan mempertimbangkan nilai stabilitas, kelelehan, VIM, VMA, dan parameter lainnya setelah sebelumnya dilakukan uji marshall. Setelah mendapatkan campuran aspal ideal kemudian akan direndam dalam air hujan dan air laut untuk dapat memberikan gambaran sejauh mana lamanya rendaman mempengaruhi karakteristik campuran aspal.

Perendaman dilakukan dengan perendaman dengan lama perendaman ×

� �, × � �, × � �. Masing-masing waktu perendaman di butuhkan lima sampel.

Diagram penjelasan mengenai waktu perendaman benda uji dijelaskan pada gambar 3.1. Wp × � � Wp × � � Wp × � � Keterangan:

Gambar 3.1. Diagram Perendaman

Setelah dilakukan perendaman, kemudian di uji Marshall untuk mendapatkan nilai atau karakteristik campuran sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap lamanya perendaman. Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis dan sesuai dengan rencana, dibuat bagan alir penelitian untuk memberikan gambaran dari tahapan-tahapan yang akan dilakukan selama penelitian. Bagan alir dari penelitian ini dijelaskan pada gambar 3.2.

Wp = Waktu Perendaman TM = Test Marshall T M T M T M

Mulai Studi Pustaka Aspal 60/70 Pengujian: 1. Berta jenis 2. Penetrasi 3. Daktalitas 4. RTFOT 5. KelarutanAspal 6. Softening 7. Flash Point

Persiapan Bahan dan Alat

Air Laut

Agregat Air Hujan

Pengujian 1. AnalisaSaringan 2. Los Angeles 3. BeratJenis 4. Soundness Test 5. KelekatanAgregat MemenuhiSyarat PencaranganGradasiAgregatGabungan Cold Bin AC-WC

Penentuan Kadar Aspla Optimum Variasi Kadar Aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7% Sebanyak 15 Buah

Uji Marshall

PembuatanSampelUji (Bricket) Sebanyak Total 30 Sampel A e B e C e Pengujian 1. Titrasi Argometri 2. pH

Gambar 3.2. Bagian Alir Pengerjaan Penelitian.

Penjelasan bagan alir penelitian:

a. Tahapan Penentuan Komposisi Campuran Aspal

 Mempersiapkan material atau bahan yang akan digunakan untuk penelitian

 Material penyusun (aspal dan agregat) dilakukan untuk menguji kesesuaian dengan spesifikasi yang ditentukan (spesifikai Departemen Pekerjaan Umum 2010 Rev.2). Pemeriksaan aspal terdiri dari aspal keras pen 60/70.

Perendaman Sampel (Bricket) A e B e C e Air Laut

Dengan lama rendaman 2 hari, 3 hari, 4 hari,

jumlahsampel 15c

Air Hujan

Dengan lama rendaman 2 hari, 3 hari, 4 hari,

jumlahsampel 15

Uji Marshall Data

Analisa dan Evaluasi Kesimpulan

 Apabila memenuhi spesifikasi, keudian dilanjutkan dengan perancangan (mix design) dan pembuatan sampel benda uji dengan variasi kadar aspal dan kandungan polimer untuk mendapatkan komposisi campuran aspal yang ideal. Kadar aspal yang digunakan 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7%.

 Capuran aspal yang telah dibuat diuji dengan alat marshall sehingga hasilnya dapat digunakan untuk menentukan komposisi campuran aspal ideal.

b. Tahapan Pembuatan Sampel Campuran Aspal Ideal dan Pengujian

 Setelah didapat komposisi capuran aspal ideal, dibuat sampel benda uji tersebut sebanyak 30 sampel dengan perincian seperti yang telah dibahas sebelumnya.

 Untuk sampel benda uji dengan perendaman, sampel direndam dengan dua metode perendaman, yaitu perendaman dengan menggunakan air laut dan air hujan dengan variasi waktu perendaman 2 hari, 3 hari, dan 4 hari. Setelah mencapai waktu perendaman yang ditentukan, kemudian diuji dengan alat Marshall untuk mendapatkan data karakteristik campuran seperti nilai stabilitas campuran, kelelahan,

marshall quotient, VIM, maupun VMA. c. Tahapan Analisis Data Hasil Penelitian

 Setelah didapatkan semua data hasil penelitian, data tersebut kemudian dilakukan pengolahan data dan analisis baik dalam bentuk analisis statistik deskriptif, maupun analisis korelasi antar faktor/variabel.

Dokumen terkait