Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 rumah tangga mustahik. Rumah tangga mustahik yang menjadi responden adalah penerima bantuan zakat produktif yang diberikan oleh BAZNAS dan Dompet Dhuafa. Karakteristik responden dilihat
berdasarkan jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan, jumlah tanggungan dan pekerjaan. Data karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Karakteristik kepala keluarga responden Karakteristik
demografi
Klasifikasi Jumlah Presentase
(%)
Jenis kelamin Laki-laki 72 72
Perempuan 28 28
15-40 46 46
Usia 41-64 52 52
>64 2 2
Status pernikahan Menikah 72 72
Janda 28 28
Tidak sekolah 10 10
SD 39 39
Pendidikan SMP 27 27
SMA 19 19
>SMA 5 5
1-3 30 30
Jumlah tanggungan 4-6 57 57
>6 13 13
Pedagang/wirausaha 37 37
Buruh 29 29
Pekerjaan Karyawan 3 3
Petani 3 3
Nelayan 12 12
Lainnya 16 16
Sumber: Data Primer, 2016 (diolah)
Berdasarkan Tabel 5 mayoritas kepala keluarga reponden Dompet Dhuafa dan BAZNAS Kota Serang adalah laki-laki sebesar 72 orang atau sebesar 72 persen.
Sedangkan kepala keluarga responden dengan jenis kelamin perempuan sebesar 28 orang atau 28 persen. Berdasarkan usia, diketahui bahwa mayoritas KK berada dalam usia produktif yaitu 15-64 tahun dengan presentase terbesar berada pada usia 41-64 tahun sebesar 52 persen sedangkan pada usia yang tidak produktif tetapi masih bekerja yaitu >64 tahun sebesar 2 persen.
Jumlah tanggungan keluarga mayoritas adalah ukuran 4-6 orang sebanyak 57 keluarga atau 57 persen. Ditinjau dari aspek pendidikan pendidikan terakhir mayoritas KK berpendidikan SD dengan presentase 39 persen, kemudian diikuti oleh KK yang berpendidikan SMP sebanyak 27 persen, tamat SMA sebanyak 19 persen, tamat universitas sebanyak 5 persen dan tidak sekolah sebesar 10 persen. Sebagian besar pekerjaan KK adalah sebagai pedagang atau wirausaha dengan presentase
sebesar 39 persen, buruh sebanyak 24 persen. Buruh disini adalah buruh serabutan dan kuli bangunan. Kepala keluarga yang bekerja sebagai karyawan sebanyak 6 persen. Kepala keluarga yang bekerja sebagai nelayan sebesar atau 12 persen, nelayan dalam penelitian ini adalah nelayan kerang hijau. Kepala keluarga yang bekerja sebagai supir sebanyak 2 persen, sebagai tukang ojek sebanyak 4 persen, bengkel sebanyak 2 persen, dan menganggur sebanyak 8 persen, pekerjaan tersebut dikategorikan sebagai pekerjaan lain.
Analisis Dampak Dana Zakat Produktif terhadap Pendapatan Rumah Tangga Mustahik
Hasil uji t berpasangan yang diolah menggunakan perangkat lunak SPSS 16.0 menunjukkan hasil dari uji t berpasangan terhadap perbandingan pendapatan rata-rata rumah tangga mustahik per bulan sebelum dan sesudah adanya bantuan dana zakat.
Hasil signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari taraf nyata 1 persen. Artinya bahwa ada perbedaan rata-rata pendapatan rumah tangga mustahik saat setelah adanya bantuan zakat pada taraf nyata 1 persen. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Berdasarkan Tabel 6, Rata-rata pendapatan rumah tangga mustahik meningkat setelah mendapatkan bantuan zakat produktif. Pendapatan rumah tangga mustahik BAZNAS dan Dompet Dhuafa sebelum adanya bantuan zakat rata-rata berada di bawah garis kemiskinan material Kota Serang. Setelah adanya bantuan zakat produktif rata-rata pendapatan rumah tangga mustahik meningkat masing-masing berada diatas GK material Kota Serang.
Tabel 6 Rata-rata perubahan pendapatan Rata-rata pendapatan
sebelum adanya bantuan zakat
Rata-rata pendapatan sesudah adanya bantuan zakat
Pendapatan rumah tangga mustahik BAZNAS
942 042.857 1 525 985
Pendapatan rumah tangga mustahik Dompet Dhuafa
976 766.666 3 809 000
Probabilitas uji t 0.000***
Sumber: data primer, 2016 (diolah)
Keterangan: *** signifikansi pada taraf nyata 1%
Analisis Model CIBEST Rumah Tangga Mustahik BAZNAS
Bantuan zakat produktif yang diberikan oleh BAZNAS adalah dalam bentuk modal usaha diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan rumah tangga mustahik, menurunkan tingkat kemiskinan material, kemiskinan spiritual dan absolut. Rumah tangga mustahik diklasifikasikan dalam kuadran CIBEST dan indeks CIBEST dengan
pendekatan sebelum dan sesuduah adanya bantuan zakat produktif. Analisis kuadran tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
Berdasarkan Gambar 4, terdapat 28 rumah tangga mustahik yang berada di kuadran sejahtera sebelum mendapatkan bantuan zakat produktif. Setelah adanya bantuan zakat produktif, rumah tangga mustahik yang sejahtera meningkat menjadi 34 keluarga. Jumlah rumah tangga mustahik yang berada di kuadran II sebelum mendapatkan bantuan zakat produktif sebesar 41 keluarga, setelah adanya bantuan mengalami penurunan menjadi 36 keluarga. Pada kuadran III tidak ada rumah tangga mustahik yang berada di kuadran ini. Selanjutnya, di kuadran IV rumah tangga mustahik yang mengalami miskin absolut berkurang menjadi nol keluarga. Rumah tangga yang sebelumnya berada pada kuadran ini mengalami peningkatan berada di kuadran II artinya rumah tangga tersebut telah mengalami peningkatan spiritual.
Kuadran II (Miskin Material)
Kuadran I (Sejahtera)
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
41 36 28 34
Kuadran IV (Miskin absolut)
Kuadran III (Miskin spiritual) Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1 0 0 0
Gambar 4 Kuadran CIBEST mustahik BAZNAS Kota Serang
Sumber: Data Primer, 2016 (diolah)
Tabel 7 Indeks kemiskinan islami rumah tangga mustahik BAZNAS Kota Serang Indeks Kemiskinan Sebelum adanya
bantuan zakat
Sesudah adanya Bantuan zakat
Perubahan (persen)
Indeks Kesejahteraan 0.4 0.486 21.5
Indeks Kemiskinan
Sumber: Data Primer, 2016 (diolah)
Garis kemiskinan material
Garis kemiskinan spiritual
(+)
(-)
(-) (+)
Setelah mengetahui masing-masing kuadran rumah tangga mustahik, maka diperoleh hasil analis indeks kemiskinan Islami rumah tangga mustahik. Berdasarkan Tabel 7, nilai indeks kesejahteraan rumah tangga mustahik sebelum adanya bantuan zakat produktif adalah sebesar 0.4 kemudian mengalami peningkatan menjadi 0.486.
Hal ini menujukkan bahwa kesejahteraan rumah tangga mustahik dapat meningkat sebesar sebesar 21.5 persen, artinya kesejahteraan meningkat sebesar 21.5 setelah adanya bantuan zakat produktif. Namun dalam penelitian ini terdapat 28 keluarga yang berada di kuadran I (sejahtera) sebelum mendapatkan bantuan zakat, hal ini mengindikasikan bahwa BAZNAS Kota Serang belum tepat sasaran dalam memberikan bantuan dana zakat.
Nilai indeks kemiskinan material sebelum adanya bantuan zakat adalah sebesar 0.586 artinya sebesar 58.6 persen rumah tangga mustahik berada di bawah garis kemiskinan sebelum adanya bantuan zakat kemudian setelah mendapatkan bantuan zakat nilai indeks turun menjadi menjadi 0.514. Hal ini menandakan bahwa kemiskinan material yang dialami rumah tangga mustahik dapat dikurangi sebesar 12.13 persen. Menurunnya nilai indeks kemiskinan material ini dipengaruhi oleh bantuan dana zakat yang diberikan BAZNAS. BAZNAS dalam penelitian ini menyalurkan dana zakatnya bersifat produktif kreatif yaitu untuk menambah modal usaha pedagang kecil dan kelontongan, sehingga para pedagang tersebut mengakui bahwa sebelum adanya bantuan zakat memiliki kekurangan modal. Kemudian, setelah adanya bantuan zakat produktif mereka lebih mudah untuk mendapatkan modal usahanya. Selain memberikan bantuan bersifat materi, BAZNAS juga melakukan pembinaan kepada rumah tangga mustahik tersebut dalam menjalankan usahanya.
Selanjutnya, pada kuadran III tidak ada rumah tangga yang mengalami miskin spiritual. Rumah tangga mustahik yang berada di kuadran IV (miskin absolut) mengalami penurunan dari satu menjadi nol keluarga, sehingga dapat dikatakan kemiskinan absolut dapat turun sebesar 100 persen setelah adanya bantuan zakat produktif. Rumah tangga mustahik yang sebelumnya berada pada kuadran ini telah mengalami peningkatan berada di kuadran II, artinya rumah tangga tersebut mengalami peningkatan spiritual. Secara umum BAZNAS Kota Serang dapat menurunkan tingkat kemiskinan material rumah tangga mustahik sebanyak 5 keluarga atau setara dengan 12.13 persen, mampu mengurangi tingkat kemiskinan abolut sebanyak 100 persen dan dapat meningkatkan kesejahteraan rumah tangga mustahik sebesar 21.5 persen.
Analisis Model CIBEST Rumah Tangga Mustahik Dompet Dhuafa Bantuan zakat produktif yang diberikan oleh Dompet Dhuafa kepada rumah tangga mustahik diharapkan dapat menurunkan tingkat kemiskinan material, spiritual absolut dan dapat meningkatkan kesejahteraan. Rumah tangga mustahik tersebut diklasifikasikan dalam kuadran dan indeks CIBEST dengan pendekatan sebelum dan sesudah adanya bantuan zakat produktif. Analisis kuadran tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.
Berdasarkan Gambar 5 dapat bahwa kuadran I rumah tangga mustahik sejahtera mengalami peningkatan sebanyak 26 keluarga. Selanjutnya kuadran II yang mengalami miskin material menurun menjadi nol keluarga. Hal tersebut menandakan bahwa sudah tidak terdapat rumah tangga mustahik yang mengalami miskin material setelah adanya bantuan zakat produktif. Selanjutnya, Pada kuadran III tidak ada rumah tangga yang mengalami miskin spiritual. Rumah tangga mustahik yang mengalami miskin absolut berkurang menjadi nol keluarga setelah adanya bantuan zakat, dikarenakan telah mengalami peningkatan berada di kuadran I. Artinya, sudah tidak ada rumah tangga yang mengalami miskin material dan spiritual secara
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
24 0 4 30
Kuadran IV (Miskin absolut)
Kuadran III (Miskin spiritual) Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
2 0 0 0
Gambar 5 Kuadran CIBEST mustahik Dompet Dhuafa Kota Serang
Sumber: Data Primer, 2016 (diolah)
Tabel 8 Indeks kemiskinan islami rumah tangga mustahik Dompet Dhuafa Kota Serang
Indeks Kemiskinan Sebelum adanya Bantuan zakat
Sesudah adanya Bantuan zakat
Perubahan (persen)
Indeks Kesejahteraan 0.133 1 651
Indeks Kemiskinan
Sumber: Data Primer, 2016 (diolah)
Berdasarkan hasil analisis kuadran CIBEST maka diperoleh nilai indeks kemiskinan Islami. Berdasarkan Tabel 8 kesejahteraan rumah tangga mustahik
Garis kemiskinan material
Garis kemiskinan spiritual
(+)
(-)
(-) (+)
meningkat sebesar 651 persen, artinya bantuan zakat yang diberikan Dompet Dhuafa berhasil meningkatkan kesejahteraan rumah tangga mustahik sebesar 651 persen.
Berikutnya, nilai indeks kemiskinan material setelah adanya bantuan zakat produktif turun dari 0.8 menjadi nol. Hal ini menandakan bahwa kemiskinan material yang dialami oleh rumah tangga mustahik dapat dikurangi oleh Dompet Dhuafa sebesar 100 persen. Penurunan tersebut di pengerahui oleh adanya pemberian bantuan modal usaha kepada rumah tangga mustahik, dalam penelitian ini yaitu bekerja sebagai nelayan kerang hijau. Zakat produktif yang diberikan oleh Dompet Dhuafa kepada para mustahik bersifat produktif tradisional, diberikan dalam bentuk barang yang produktif berupa keramba untuk budidaya kerang hijau. Pemberian dalam bentuk ini akan menciptakan suatu usaha yang dapat membuka lapangan kerja bagi fakir miskin, sehinggapara nelayan yang sebelumnya tidak memiliki keramba, setelah mendapatkan bantuan zakat tersebut para nelayan memiliki keramba untuk dijadikan modal usahanya.
Oleh karena itu, pendapatan para nelayan mengalami peningkatan. Sebelum adanya bantuan zakat produktif rata-rata pendapatan para nelayan berada dibawah garis kemiskinan kemudian setelah adanya bantuan zakat produktif rata-rata pendapatan para nelayan meningkat cukup drastis di atas garis kemiskinan. Selain memberikan bantuan berupa modal usaha Dompet Dhuafa juga memberikan pendampingan kepada para mustahik dalam melakukan kegiatan usahanya, seperti memberikan pelatihan akuntansi, pemberian materi-materi kelembagaan tata administrasi, kejujuran dalam berusaha, pelatihan manajerial. Oleh karena itu, bantuan yang diberikan oleh Dompet Dhuafa berdampak signifikan dalam mengatasi kemiskinan material.
Selanjutnya, nilai indeks kemiskinan absolut jumlah rumah tangga mustahik yang mengalami penurunan dari 6.7 persen menjadi nol persen. Hal ini menandakan bahwa sudah tidak ada rumah tangga mustahik yang mengalami miskin material dan spiritual secara bersamaan. Rumah tangga mustahik yang sebelumnya berada di kuadran II, dan IV telah berada di kuadran I. Selain memberikan bantuan yang bersifat material Dompet Dhuafa memberikan pembinaan berupa materi-materi yang mengarah kepada urusan ibadah yang dilakukan secara rutin. Secara umum, bantuan pendayagunaan zakat produktif yang diberikan oleh Dompet Dhuafa mampu menurunkan kemiskinan material dan absolut rumah tangga mustahik sebesar 100 persen serta mampu meningkatkan kesejahteraan rumah tangga mustahik sebesar 651 persen.
Analisis Model CIBEST Rumah Tangga Mustahik BAZNAS dan Dompet Dhuafa
Analisis ini merupakan gabungan rumah tangga mustahik penerima zakat produktif dari BAZNAS dan Dompet Dhuafa. Diklasifikasikan dalam kuadran dan indeks CIBEST dengan pendekatan sebelum dan sesuduah adanya bantuan zakat produktif. Bantuan zakat produktif yang diberikan lembaga zakat Dompet Dhuafa dan BAZNAS diharapkan dapat menurunkan tingkat kemiskinan material, spiritual,
absolut dan dapat meningkatkan kesejahteraan rumah tangga mustahik Kota Serang.
Analisis kuadran tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.
Berdasarkan Gambar 6, kuadran I menggambarkan rumah tangga mustahik yang sejahtera sebelum mendapatkan bantuan zakat produktif berjumlah 32 rumah tangga mustahik. Setelah adanya bantuan jumlah rumah tangga mustahik meningkat menjadi 64 keluarga. Selanjutnya pada kuadran II, jumlah rumah tangga mustahik yang mengalami kondisi miskin material namun mampu secara spiritual berkurang sebanyak 29 keluarga. Pada kuadran III rumah tangga yang mengalami miskin spiritual namun mampu secara material berjumlah nol. Artinya tidak terdapat rumah tangga mustahik di kuadran ini pada kondisi sebelum dan sesudah mendapatkan bantuan zakat produktif. Terakhir, pada kuadran IV yang menggambarkan miskin absolut atau yang mengalami miskin material dan spiritual secara bersamaan mengalami penurunan dari tiga menjadi nol keluarga.
Kuadran II (Miskin Material)
Kuadran I (Sejahtera)
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
65 36 32 64
Kuadran IV (Miskin absolut)
Kuadran III (Miskin spiritual) Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
3 0 0 0
Gambar 6 Kuadran CIBEST mustahik BAZNAS dan Dompet Dhuafa Kota Serang
Sumber: Data Primer , 2016 (diolah)
Tabel 9 Indeks kemiskinana Islami rumah tangga mustahik BAZNAS dan Dompet Dhuafa Kota Serang
Indeks Kemiskinan Material 0.65 0.36 -44.6
Indeks Kemiskinan Spiritual 0 0 0
Indeks Kemiskinan Absolut Sumber: Data primer, 2016 (diolah)
Garis kemiskinan material
Berdasarkan Tabel 9, nilai indeks kesejahteraan rumah tangga mustahik sebelum mendapatkan bantuan zakat produktif adalah sebesar 0.32 atau setara dengan 32 persen. Setelah adanya bantuan zakat produktif nilai indeks kesejahteraan meningkat menjadi 64 persen. Hal tersebut menandakan bahwa bantuan zakat produktif yang diberikan oleh Dompet Dhuafa dan BAZNAS Kota Serang dapat meningkatkan kesejaheraan rumah tangga mustahik sebesar 100 persen. Hal ini sejalan dengan teori bahwa apabila menyertakan nilai-nilai islam dalam menjalankan hidupnya maka akan berimplikasi pada pemenuhan kebutuhan pokon dan akan menjadikan keberkahan dalam hidupnya. Peningkatan indeks kesejahteraan dalam penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Beik (2015) bahwa program pendayagunaan zakat mampu meningkatkan kesejahteraan rumah tangga mustahik.
Nilai indeks kemiskinan material rumah tangga mustahik sebelum menerima bantuan zakat produktif bernilai 0.65 artinya 56 persen rumah tangga mustahik berada di bawah garis kemiskinan sebelum adanya bantuan zakat produktif.
Kemudian indeks kemiskinan material mengalami penurunan menjadi 0.36 atau 36 persen. Berdasarkan hasil penelitian, bantuan zakat yang diberikan oleh BAZNAS dan Dompet Dhuafa mampu mengurangi tingkat kemiskinan material yang dialami rumah tangga mustahik sebesar 44.6 persen. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pemberian zakar secara produktif mampu memutus lingkaran kemiskinan. Penurunan indeks kemiskinan material dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meylani (2009), Rusli (2013), Beik (2015) dan Pratama (2015) bahwa pemberian dana zakat dalam bentuk modal usaha berdampak positif dan mampu menurunkan kemiskinan material.
Pada penelitian ini, nilai indeks kemiskinan spiritual rumah tangga mustahik bernilai nol. Artinya, rumah tangga mustahik Kota Serang telah berkecukupan atau mampu memenuhi kebutuhan spiritualnya pada saat sebelum dan sesudah adanya bantuan zakat produktif. Selain keempat indeks tersebut dapat dilihat dalam Tabel 6 bahwa skor rata-rata spiritual rumah tangga mustahik keseluruhan menujukkan nilai sebesar 4.08 sebelum adanya bantuan zakat produktif dan 4.11 setelah adanaya bantuan zakat produktif dimana skor tersebut berada di atas SV (spiritual valiue).
Nilai indeks kemiskinan absolut rumah tangga mustahik sebelum adanya bantuan zakat produktif adalah 0.03 atau sebesar 3 persen kemudian nilai indeks mengalami penurunan menjadi nol persen. Artinya, Dompet Dhuafa dan BAZNAS dapat mengurangi tingkat kemiskinan absolut rumah tangga mustahik Kota Serang sebesar 3 persen. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa zakat produktif yang diberikan Dompet Dhuafa dan BAZNAS mampu mengurangi kemiskinan material maupun spiritual, dan dapat meningkatkan kesejahteraan rumah tangga mustahik. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2015) bahwa zakat produktif mampu menurunkan tingkat kemiskinan absolut rumah tangga mustahik.