• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bobot Lahir

Bobot lahir adalah bobot yang dari hasil penimbangan anak babi pada waktu lahir yang dihitung dalam kilogram.

Landrace

Bangsa babi Landrace merupakan bangsa babi paling banyak digunakan sebagai pembibit setelah bangsa babi Yorkshire di BPTU Babi dan Kerbau Instalasi Siaro. Hal ini dikarenakan Masyarakat lebih percaya bahwa bangsa babi Landrace merupakan bibit unggul, mudah dipelihara dan naluri keindukannya yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Siagian (1999), yang menyatakan bahwa Induk babi Landrace tercatat sebagai induk yang mempunyai jumlah anak yang banyak per kelahiran, dan mempunyai kemampuan baik untuk memelihara anaknya. Berikut rataan bobot lahir dari berbagai induk bangsa babi Landrace selama kurun waktu 4 tahun ditunjukkan dalam tabel 1.1.

Tabel 1.1. Rataan bobot lahir babi Landrace Australia di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong (Kg/ekor/kelahiran)

Tahun Total Rataan SD SD2 KK (%)

2012 15.78 1.58 0.32 0.101 20.14

2011 14.02 1.40 0.21 0.042 14.70

2010 14.25 1.42 0.19 0.039 13.90

2009 14.71 1.47 0.28 0.077 18.91

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa rataan bobot lahir babi bangsa Landrace tertinggi selama 4 tahun berada pada tahun 2012 yaitu 1,58 kg/ekor/kelahiran.

Sementara keragaman bobot lahir paling tinggi pada bangsa babi Landrace sebesar 0.101 terdapat pada induk babi Landrace tahun 2012 dengan koefisien

keragaman sebesar 20,14 %. Bobot lahir dengan berat 1,58 kg/ekor/kelahiran tergolong tinggi sesuai dengan pernyataan (Sihombing, 1997), yang menyatakan bahwa besarnya rataan bobot lahir anak babi bervariasi antara 1,09 – 1,77 kg.

Keragaman bobot lahir yang rendah berarti hampir homogennya bobot lahir sekelahiran yang dihasilkan induk babi Landrace. Hal ini ditunjukkan dengan kecilnya nilai keragaman yang dihasilkan masing-masing induk babi per tahunnya. Hampir homogen menjelaskan bahwa sifat dua ternak babi itu tidak benar-benar serupa dan seragam karena masih ada pewarisan-pewarisan sifat yang berbeda antara induk yang satu dengan yang lain terhadap turunannya, sesuai dengan pernyataan Sihombing (1997), yang menyatakan bahwa besarnya variasi sifat-sifat yang mungkin diwariskan pada babi menjelaskan kecilnya kesempatan dua individu benar-benar serupa meskipun sesama sekelahiran dari induk.

Berikut analisis varians bobot lahir terhadap nilai keragaman bobot lahir bangsa ternak Landrace di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara yag dianalisis dengan analisis regresi dimana yang menjadi variabel bebas adalah bobot lahir dan variabel terikat adalah keragaman bobot lahir. Data dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 16.

Tabel 1.2. Analisis varians bobot lahir bangsa babi Landrace di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong

Keterangan: a. predictors: (constant), bobot lahir landrace

Pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa besar bobot lahir berpengaruh nyata terhadap keragaman bobot lahir bangsa babi Landrace di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong. Hal ini didukung dengan nilai F hitung (4.815) yang lebih besar dari F tabel (4,09). Hasil berpengaruh nyata dikarenakan induk babi Landrace masih dalam keadaan produksi maksimal.

Yorkshire

Bangsa babi Yorkshire adalah bangsa babi paling digemari masyarakat Siborong-borong. Hal ini terlihat dari banyaknya permintaan bibit akan babi bangsa ini. Babi Yorkshire selain menghasilkan karkas dengan persentase tinggi juga memiliki jumlah anak per kelahiran yang tinggi dan kemampuan keindukan yang baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Blakely dan Bade (1991),yang menyatakan bahwa induk babi Yorkshire terbukti sebagai salah satu bangsa babi yang baik dalam memelihara anak. Bangsa babi ini tidak hanya mempunyai jumlah anak lahir dan disapih yang banyak, tetapi juga sangat baik dalam menyusui anaknya. Babi Yorkshire sering disebut “bangsa ibu” karena babi Yorkshire betina terkenal litter sizenya banyak dan kemampuan keindukannya bagus.

Daerah Tapanuli Utara khususnya Siborong-borong yang masyarakatnya mayoritas bersuku batak dan beragama Kristen menyebabkan bangsa babi ini sangat digemari dan paling banyak dipelihara karena ternak babi kebanyakan dipakai untuk upacara adat. Berikut tabel rataan bobot lahir dari berbagai bangsa induk babi Yorkshire .

Tabel 1.3. Rataan bobot lahir babi Yorkshire Australia di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong (Kg/ekor/kelahiran)

Tahun Total Rataan SD SD2 KK (%)

2012 14,77 1,64 0,40 0,163 24,57

2011 16,25 1,62 0,17 0,028 10,38

2010 16,54 1,65 0,18 0,034 11,16

2009 11,76 1,47 0,02 0,043 14,14

Dari tabel 1.4 dapat dilihat bahwa rataan bobot lahir babi Yorkshire tertinggi pada tahun ke tiga (2010) yaitu 1,65 kg/ekor/kelahiran, dengan total rataan bobot lahir sebesar 16,54 kg. Sementara keragaman dan koefisien keragaman tertinggi dari bobot lahir bangsa babi Yorkshire Australia sebesar 0.163 dan 24,57% terdapat pada tahun 2012. Bobot lahir yang tinggi tergantung pada Jumlah embrio (calon anak) yang terdapat dalam uterus induk babi, sesuai dengan pernyataan Anderson (2000), yang menyatakan bahwa Jumlah embrio (calon anak) yang terdapat dalam uterus induk babi akan berpengaruh terhadap bobot anak yang dilahirkan. Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan embrio dalam bertahan hidup dan menyerap zat-zat makanan yang disalurkan melalui umbilicus placentalis (tali pusar).

Berikut analisis varians bobot lahir terhadap nilai keragaman bobot lahir bangsa ternak yorkshire di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara yag dianalisis dengan analisis regresi dimana yang menjadi variabel bebas adalah bobot lahir dan variabel terikat adalah keragaman bobot lahir. Data dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 16.

Tabel 1.4. Analisis varians bobot lahir bangsa babi Yorkshire di BPTU Babi dan

Keterangan: a. predictors: (constant), bobot lahir yorkshire b. Dependent variabel : ragam bobot lahir

Duroc

Bangsa babi Duroc tidak begitu digemari masyarakat Siborong-borong karena sifat keibuannya yang buruk. Hal ini terlihat dari ketersediaan bibit dan permintaan akan bangsa babi ini yang paling sedikit.

Tabel. 1.5. Rataan bobot lahir babi Duroc Australia selama 4 tahun di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong (Kg/ekor/kelahiran)

Dari tabel 1.5 dapat dilihat bahwa rataan bobot lahir bangsa babi Duroc secara berurut adalah 1,39, 1,25, 1,70 dan 1,33 kg/ekor/kelahiran. Sementara keragaman secara berurut adalah 0,272, 0,011, 0,90 dan 0,034. Nilai keragaman paling tinggi sebesar 0,272 yaitu pada induk DR tahun 2012. Nilai Koefisien Keragaman (KK) paling tinggi 37,60 % pada tahun 2012. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat sebanyak 37,60 % keragaman diantara bobot lahir bangsa babi duroc di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong. Bangsa babi duroc terkenal

dengan performansnya yang bagus. Hal ini terlihat dari bobot lahir yang dihasilkan cukup tinggi yaitu 1,77 kg/ekor/kelahiran. Bobot lahir yang tinggi dapat dipengaruhi oleh jumlah anak per kelahirannnya yang sedikit dan faktor genetiknya. Selain itu, hal lainnya yang mempengaruhi besar kecilnya bobot lahir adalah Breed induk. Hal ini sesuai dengan pernyataan Eins et al (1984), yang menyatakan bahwa pengaruh bangsa terhadap bobot lahir anak babi adalah sangat nyata. Bobot lahir anak babi juga dipengaruhi oleh sudah berapa kali induk babi tersebut beranak (parity), dan biasanya bobot lahir anak babi pada kelahiran anak pertama akan lebih rendah dibanding kelahiran berikutnya. Semua faktor yang memberikan dan menjaga pertumbuhan dari foetus dalam uterus dapat mempengaruhi bobot lahir anak babi.

Berikut analisis varians bobot lahir terhadap nilai keragaman bobot lahir bangsa ternak Duroc di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara yag dianalisis dengan analisis regresi dimana yang menjadi variabel bebas adalah bobot lahir dan variabel terikat adalah keragaman bobot lahir. Data dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 16.

Tabel 1.6. Analisis varians bobot lahir bangsa babi Duroc di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong

Keterangan: a. predictors: (constant), bobot lahir duroc b. Dependent variabel : ragam bobot lahir

Berkshire

Bangsa babi Berkshire meski tidak begitu populer dikalangan masyarakat Siborong-borong, namun masih tergolong banyak dipelihara. Hal ini terlihat dari ketersediaan bibit babi Berkshire di BPTU Babi dan Kerbau instalasi Siaro yang masih dipertahankan jumlahnya. Babi Berkshire berwarna hitam sekilas mirip dengan babi lokal yang selama ini dipelihara oleh masyarakat Siborong-borong sebelum adanya BPTU. Berikut ini tabel rataan bobot lahir bangsa babi Berkshire.

Tabel 1.7. Rataan bobot lahir, keragaman dan koefisien keragaman babi Berkshire Australia selama penelitian

Dari tabel 1.7 dapat dilihat bahwa rataan bobot lahir paling tinggi bangsa babi Berkshire adalah 1,52 kg/ekor/kelahiran yaitu terdapat pada tahun 2010.

Rataan bobot lahir babi Berkshire secara berurut adalah 1,49 kg, 1,39 kg, 1,52 kg dan 1,43 kg. Besar kecilnya bobot lahir ternak babi ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satunya jumlah anak per kelahiran. Tahun 2010 total rataan bobot lahir adalah 6,090 kg, yang berarti bahwa jumlah anak per kelahiran pada tahun ini rendah sehingga rataan bobot lahir tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sihombing (1997), yang menyatakan bahwa faktor keturunan dan jumlah anak yang dikandung mempengaruhi besarnya bobot lahir anak babi. Jika jumlah anak yang dikandung sedikit misalnya 6 ekor, maka berat pada saat lahir dari setiap ekor anak akan lebih besar dari pada jumlah anak 12 – 14 ekor. Besarnya rataan bobot lahir anak babi bervariasi antara 1,09 – 1,77 kg. Faktor genetik turut

menentukan bobot badan saat lahir, kekurangan protein pada induk selama kebuntingan dapat mempengaruhi bobot badan anak saat lahir yang diikuti dengan perkembangan pertumbuhan anak sampai saat disapih.

Keragaman paling tinggi sebesar 0.08 yaitu pada tahun 2012 dengan koefisien keragaman sebesar 19,08 %. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat 19,08 % keragaman pada tahun 2012 diantara bobot lahir anak babi bangsa Berkshire. Keragaman pada bangsa babi diatas tergolong rendah, walau begitu hal ini tidak berarti bahwa data bobot lahir per tahun bangsa babi Berkshire tergolong seragam (homogen).

Berikut analisis varians bobot lahir terhadap nilai keragaman bobot lahir bangsa ternak Berkshire di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara yag dianalisis dengan analisis regresi dimana yang menjadi variabel bebas adalah bobot lahir dan variabel terikat adalah keragaman bobot lahir. Data dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 16.

Tabel 1.8. Analisis varians bobot lahir bangsa babi Berkshire di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong

Keterangan: a. predictors: (constant), bobot lahir berkshire b. Dependent variabel : ragam bobot lahir

Jumlah Anak Per Kelahiran Landrace

Jumlah anak per kelahiran diperoleh dari banyaknya jumlah anak pada saat kelahiran. Rataan jumlah anak per kelahiran dapat dilihat pada tabel .

Tabel 2.1. Rataan jumlah anak per kelahiran bangsa babi landrace selama 4 tahun (ekor) di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong

Tahun Total Rataan SD SD2 KK (%)

2012 73 7,3 2,26 5,12 30,958904

2011 70 7 2,11 4,44 30,142857

2010 61 6,1 1,85 3,43 30,327869

2009 79 7,9 1,97 3,88 24,936709

Pada tabel 2.1 dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah anak per kelahiran babi Landrace Australia secara berurutan yaitu 7,3 ekor, 7 ekor, 6,1 ekor dan 7,9 ekor.

Jumlah anak per kelahiran selama penelitian tergolong rendah karena semua induk babi dalam keadaan replanting (induk baru) sesuai dengan pernyataan Babot et al (1994), Jumlah anak babi per kelahiran pada kelahiran pertama bervariasi antara 6,71-9,45 ekor bagi bangsa murni dan angka ini akan naik sampai induk berumur 3 tahun atau kelahiran ke 5 yang bervariasi antara 8,32 – 12,43 ekor.

Berikut analisis varians jumlah anak per kelahiran terhadap nilai keragaman jumlah anak per kelahiran bangsa ternak Landrace di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara yag dianalisis dengan analisis regresi dimana yang menjadi variabel bebas adalah jumlah anak per kelahiran dan variabel terikat adalah keragaman jumlah anak per kelahiran. Data dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 16.

Tabel 2.2. Analisis varians jumlah anak per kelahiran bangsa babi Landrace di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong

Sumber

Keterangan: a. predictors: (constant), jumlah anak per kelahiran landrace b. Dependent variabel : ragam jumlah anak per kelahiran Yorkshire

Kualitas bibit unggul dari BPTU harus benar-benar unggul sehingga perlu dilakukan peninjauan ulang ntuk mengetahui seberapa meningkatnya rataan jumlah anak per kelahiran dari tahun ke tahun. Berikut tabel rataan jumlah anak per kelahiran, keragaman dan koefisien keragaman bangsa babi Yorkshire.

Tabel 2.3. Rataan jumlah anak per kelahiran, keragaman dan koefisien keragaman bangsa babi Yorkshire Australia

Berikut analisis varians jumlah anak per kelahiran terhadap nilai keragaman jumlah anak per kelahiran bangsa ternak yorkshire di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara yang diolah dengan analisis regresi dimana yang menjadi variabel bebas adalah jumlah anak per kelahiran dan variabel terikat adalah keragaman jumlah anak per kelahiran. Data dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 16.

Tabel 2.4. Analisis varians jumlah anak per kelahiran bangsa babi Yorkshire di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong

Sumber

Keterangan: a. predictors: (constant), jumlah anak per kelahiran yorkshire b. Dependent variabel : ragam jumlah anak per kelahiran

Dari data time seri diatas menunjukkan bahwa dapat dilihat bahwa telah terjadi penurunan jumlah anak per kelahiran secara signifikan di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong. Rataan jumlah anak secara berurut bangsa Landrace selama 4 tahun adalah 7,67 ekor (2012), 7,9 ekor (2011), 8 ekor (2010) dan 9 ekor (2009). Rataan jumlah anak per kelahiran yang paling tinggi berada pada bangsa babi Yorkshire yaitu 9 ekor. Hal ini sesuai dengan pernyataan Blakely dan Bade (1991) yang menyatakan bahwa induk babi Yorkshire terbukti sebagai salah satu bangsa babi yang baik dalam memelihara anak. Babi Yorkshire sering disebut

“bangsa ibu” karena babi Yorkshire betina terkenal litter sizenya banyak dan kemampuan keindukannya bagus.

Duroc

Jumlah anak per kelahiran bangsa babi Duroc di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong tergolong beragam. Berikut data rataan jumlah anak per kelahiran, keragaman dan koefisien keragaman ternak babi duroc selama 4 tahun.

Tabel 2.5. Rataan jumlah anak per kelahiran, keragaman dan koefisien keragaman

Dari tabel 2.5 diatas terlihat bahwa rataan jumlah anak per kelahiran secara berurutan, 4 tahun adalah 6,2 ekor, 10,3 ekor, 8,67 ekor dan 7.16 ekor. Rataan jumlah anak per kelahiran paling tinggi terdapat pada induk babi bangsa Duroc tahun 2011 yaitu 10,3 ekor. Jumlah ini tergolong tinggi, dimana jumlah anak per kelahiran babi Duroc berkisar antara 7-10.24 ekor. Hal ini sesuai dengan pernyataan Dewani (1989) bahwa di Indonesia untuk bangsa babi Yorkshire, Duroc, Landrace, dan Hampshire menghasilkan jumlah anak lahir berturut-turut sebanyak 8,48; 7,13; 8,84 dan 6,67 ekor. Sementara babi murni di Inggeris Hill dan Webs (1982) melaporkan pengamatannya bahwa jumlah anak lahir hidup adalah Yorkshire 10,2; Duroc 9,8; Landrace 9,4 dan Hampshire 8,6 ekor.

Kemudian menurut Sihombing (1997), bangsa babi Landrace menghasilkan litter size lahir sekitar 10,94 ekor, babi Duroc 10,24 ekor, dan bangsa babi Yorkshire sebesar 9,57 ekor.

Berikut analisis varians jumlah anak per kelahiran terhadap nilai keragaman jumlah anak per kelahiran bangsa ternak Duroc di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara yang diolah dengan analisis regresi dimana yang menjadi variabel bebas adalah jumlah anak per kelahiran dan variabel terikat adalah keragaman jumlah anak per kelahiran. Data dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 16.

Tabel 2.6 Analisis varians jumlah anak per kelahiran bangsa babi Duroc di BPTU

Keterangan: a. predictors: (constant), jumlah anak per kelahiran duroc b. Dependent variabel : ragam jumlah anak per kelahiran Berkshire

Rataan jumlah anak per kelahiran, keragaman dan koefisien keragaman bangsa babi Berkshire dapat dilihat pada tabel 15 berikut.

Tabel 2.7. Rataan jumlah anak per kelahiran, keragaman dan koefisien keragaman bangsa babi Berkshire Australia di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong

Rataan jumlah anak per kelahiran di Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Siborong-borong secara berurutan adalah 7,57 ekor, 7,4 ekor, 7,75 ekor dan 7,63 ekor. Dari tabel 15 dapat dilihat bahwa rataan jumlah anak per kelahiran paling tinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu 7,75 ekor per kelahiran. Namun jika ditinjau dari total anak lahir, yang paling tinggi adalah tahun 2009. Hal ini dikarenakan jumlah induk per tahun yang dapat bereproduksi dengan baik tidak sama banyak.

Berikut analisis varians jumlah anak per kelahiran terhadap nilai keragaman jumlah anak per kelahiran bangsa ternak Berkshire di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara yang diolah dengan analisis regresi dimana yang menjadi variabel bebas adalah jumlah anak per kelahiran dan variabel terikat adalah keragaman jumlah anak per kelahiran. Data dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 16.

Tabel 2.8. Analisis varians jumlah anak per kelahiran bangsa babi Berkshire di BPTU Babi dan Kerbau Siborong-borong

Sumber

Keterangan: a. predictors: (constant), jumlah anak per kelahiran berkshire b. Dependent variabel : ragam jumlah anak per kelahiran Rekapitulasi Parameter

Hasil dari setiap parameter direkapitulasi dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.1. rekapitulasi parameter

No. Bangsa Bobot Lahir Jumlah anak per kelahiran Analisis

Dari tabel 3.1 diatas dapat dilihat bahwa yang paling berpengaruh nyata adalah bangsa babi landrace yaitu sebesar 4,815 dengan F tabel 4,09.

Sementara arti dari nilai korelasi yang terdapat dalam tabel adalah sebagai berikut.

1. Keragaman bobot lahir landrace berhubungan secara positif dengan bobot lahir sebesar 0,335 (r = 0,335)

2. Keragaman bobot lahir yorkshire berhubungan secara positif dengan bobot lahir sebesar 0,238 (r = 0,238)

3. Keragaman bobot lahir duroc berhubungan secara positif dengan bobot lahir sebesar 0,078 (r = 0,078)

4. Keragaman bobot lahir berkshire berhubungan secara positif dengan bobot lahir sebesar 0,248 (r = 0,248)

5. Keragaman jumlah anak per kelahiran landrace berhubungan secara positif dengan bobot lahir sebesar 0,406 (r = 0,406)

6. Keragaman jumlah anak per kelahiran yorkshire berhubungan secara positif dengan bobot lahir sebesar 0,867 (r = 0,867)

7. Keragaman jumlah anak per kelahiran duroc berhubungan secara negatif dengan bobot lahir sebesar -0,869 (r = -0,869)

8. Keragaman jumlah anak per kelahiran berkshire berhubungan secara positif dengan bobot lahir sebesar 0,705 (r = 0,705)

Semua korelasi diatas mempunya interval kekuatan yang berbeda. Korelasi dengan nilai 0,00 – 0,25 memiliki korelasi yang sangat lemah. Yang termasuk dalam kategori ini adalah keragaman bobot lahir babi yorkshire dengan bobot lahirnya. Korelasi dengan nilai 0,25 – 0,50 memiliki korelasi yang cukup kuat, 0,50 – 0,75 memiliki korelasi kuat, 0,75 – 1 memiliki korelasi yang sangat kuat, dan korelasi dengan nilai 1 memiliki korelasi yang sempurna (Jonathan, 2009).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di Balai Pembibibtan Ternak Unggul (BPTU) Babi dan Kerbau Sinur Siborong-borong dapat disimpulkan bahwa keragaman bobot lahir dan jumlah anak per kelahiran ternak babi bangsa Landrace, Yorkshire, Duroc dan Berkshire selama 4 tahun tergolong rendah. Hal ini dudukung oleh nilai F hitung bobot lahir yorkshire 2,098tn, duroc 0,097 tn dan berkshire 1,44tn lebih kecil dari F tabel. Demikian halnya dengan jumlah anak per kelahiran yaitu Landrace 0,394tn, yorkshire 6,061tn, duroc 6,189tn dan 1,976tn. Keragaman bobot lahir dan jumlah anak per kelahiran tergolong rendah pada setiap bangsa ternak babi di BPTU Sinur Siborong-borong karena jenis babi yang di pelihara adalah bangsa babi galur murni dan kebanyakan induk masih induk baru.

Saran

Sebaiknya dilakukan replanting (penempatan induk baru) dari luar BPTU pada setiap bangsa ternak, sehingga dapat mendongkrak peningkatan produksi jumlah anak per kelahiran masing-masing bangsa babi dan keragaman genetiknya.

Dokumen terkait