• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Perusahaan

PT Victoria Investama didirikan pada tahun 1989 sebagai PT. Tata Sekuritas Maju, anggota dari Bursa Efek Jakarta (BEJ), kemudian menjadi anggota Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1999.Para pendiri perusahaan telah berhasil melewati krisis keuangan mempertahankan visi menjadi organisasi jasa keuangan terkemuka Indonesia, menyediakan layanan terpadu di daerah broker dan corporate finance.

Sejalan dengan visi dan perluasan usaha, pada tahun 2000 perusahaan kemudian berubah nama menjadi PT Victoria Sekuritas. Pada tahun 2012 Perseroan diciptakan kembali dirinya menjadi sebuah perusahaan investasi dengan nama PT Victoria Investama dan sejak 8 Juli 2013, Perusahaan tercatat di BEI dan dijual sahamnya dengan kode saham VICO. Layanan perusahaan dijalankan dalam tim yang sangat bermutudan profesional yang didedikasikansecara 11

konsisten untuk memberikan layanan bermutu yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan klien.

Visi dan Misi Perusahaan Visi:

Menjadi perusahaan investasi skala internasional dan menyediakan solusi layanan keuangan yang dapat dipercaya melalui anak perusahaan.

Misi:

1. Investasi pada perusahaan yang memiliki prospek yang baik untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.

2. Memberikan layanan dan informasi terbaru di bidang jasa keuangan yang terintegrasi bagi pelanggan.

3. Mendorong pembangunan sumber daya manusia berkelanjutan. Produk Jasa Perusahaan

1. Pelaporan

a. Penasehat Restrukturisasi Pra-IPO

Victoria Investama dapat membantu dalam restrukturisasi bisnis klien untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.

b. Penasehat Merger & Akuisisi

Menyediakan layanan lengkap yang berkaitan dengan merger dan akuisisi, serta divestasi.

2. Pengatur

Victoria Investama mampu mengatur dana dari sindikasi utang atau instrumen keuangan lainnya dari berbagai lembaga keuangan.

Kondisi Keuangan PT Victoria Investama sebelum IPO

Laporan keuangan merupakan informasi perusahaan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan yang dilihat dari PT Victoria Investama adalah jumlah aset, ekuitas dan laba perusahaan. PT Victoria Investama mengalami kenaikan jumlah aset pada tahun 2010-2012 sebesar 2.4%. Persentase tersebut tidak besar karena jumlah aset tidak mengalami kenaikan nyata. Pada tahun 2010 jumlah aset Rp 719.1 miliar dan pada tahun 2012 sebesar Rp 772.6 miliar. Jumlah aset PT Victoria Investama tertera pada Laporan Posisi Keuangan tahun 2012 dapat dilihat pada Lampiran 1. Kenaikan aset PT Victoria Investama dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Grafik aset PT Victoria Investama

Kenaikan juga terjadi pada ekuitas PT Victoria Investama selama tahun 2010-2012 sebesar 25.17%. Kenaikan yang terjadi Rp 395 miliar dari tahun 2010 sebesar Rp 349 miliar dan pada tahun 2012 sebesar Rp 689 miliar. Jumlah ekuitas PT Victoria Investama tertera pada Laporan Posisi Keuangan tahun 2012 dapat dilihat pada Lampiran 1. Kenaikan ekuitas tahun 2010-2012 pada PT Victoria Investama dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Grafik ekuitas PT Victoria Investama

Laba bersih PT Victoria Investama mengalami kenaikan selama tahun 2010-2012 sebesar 14.94%. Pada tahun 2010 PT Victoria Investama memiliki laba bersih Rp 63.4 miliar dan pada tahun 2012 ekuitas yang dimiliki perusahaan naik menjadi Rp 96.7 miliar.Jumlah laba bersih PT Victoria Investama tertera pada Laporan Posisi Keuangan tahun 2012 dapat dilihat pada Lampiran 2. Kenaikan laba bersih tahun 2010-2012 pada PT Victoria Investama dapat dilihat pada Gambar 4.

718.108

751.899

772.642

2010 2011 2012

Aset PT Victoria Investama (Rp Juta)

349.101

579.118

689.372

2010 2011 2012

Ekuitas PT Victoria Investama (Rp Juta)

Gambar 4 Grafik laba bersih PT Victoria Investama

Secara keseluruhan kondisi keuangan PT Victoria Investama mengalami peningkatan, mulai dari jumlah aset 2.4%, ekuitas 25.17%, dan laba bersih 14.94%. Kondisi keuangan tersebut dapat menjadi awal yang baik untuk PT Victoroa Investama melakukan IPO pada tahun berikutnya yaitu tahun 2013.

Struktur Modal PT Victoria Investama Sebelum dan Setelah IPO Menurut Keown (2002) struktur modal adalah bauran sumber-sumber dana jangka panjang yang digunakan perusahaan yang diperoleh dari sumber dana berbiaya tetap, yaitu utang jangka panjang yang dikombinasikan dengan ekuitas biasa pada proporsi yang paling sesuai bagi pasar investasi. Struktur modal PT Victoria Investama sebelum IPO dapat dilihat pada Lampiran 1 dan setelah IPO pada Lampiran 2. Utang jangka panjang dan ekuitas PT Victoria Investama sebelum dan setelah IPO dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Proporsi utang jangka panjang dan ekuitas PT Victoria Investama Tahun Utang Jangka

Panjang Persentase (%) Ekuitas Persentase (%) Sebelum IPO 9 995 647 639 3.6 225 000 000 000 96.4 Setelah IPO 1 586 987 604 0.2 735 000 000 000 99.8 Rataan 5 791 317 622 1.9 480 000 000 000 98.1

Sumber: Laporan Keuangan PT Victoria Investama Tahun 2012 dan Tahun 2014 Tabel 1 menunjukkan bahwa dalam pendanaan perusahaan, PT Victoria Investama jauh lebih banyak menggunakan ekuitas. Sebelum IPO rataan persentase ekuitas mencapai 96.4% sedangkan setelah IPO persentase ekuitas bertambah menjadi 99.8. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua modal kerja yang digunakan PT Victoria Investama berasal dari ekuitas. Utang jangka panjang PT Victoria Investama tidak banyak jika dibandingkan dengan ekuitas, rataan persentase utang jangka yang dimiliki perusahaan sebelum IPO hanya 3.6% dan setelah IPO sebesar 0.2%, hal ini dikarenakan pada tahun 2010 dan 2012

63.412

89.004 96.700

2010 2011 2012

Laba Bersih PT Victoria Investama (Rp Juta)

perusahaan tidak memiliki utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan setelah IPO utang jangka panjang yang dimiliki semakin sedikit.

Kinerja Keuangan PT Victoria Investama Sebelum dan setelah IPO Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dengan mengukur laporan keuangan PT Victoria Investama sebelum IPO tahun 2010-2012 dan setelah IPO tahun 2013-2014 dengan rasio keuangan yaitu ROA, ROE, CaR, CuR, TATO, TMSTTA, DER dan DTA. Laporan keuangan PT Victoria Investama sebelum dan setelah IPO yaitu Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Laporan Laba Rugi dapat dilihat pada Lampiran1 dan lampiran 2.

Rasio Profitabilitas

Berdasarkan Tabel 2 rataan ROA PT Victoria Investama sebelum IPO sebesar 11.03% sedangkan setelah melakukan IPO, ROA mengalami penurunan menjadi 9.7%, yang artinya perusahaan tidak menghasilkan laba dengan baik dan efektif karena semakin besar ROA yang dihasilkan, maka semakin efektif aset yang digunakan untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Rataan ROE PT Victoria investama sebelum IPO 37.5%. Perusahaan mengalami penurunan ROE 22.5% setelah IPO menjadi 15%. Hal ini menunjukkan bahwa PT Victoria belum efektif dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Rasio Profitabilitas PT Victoria Investama sebelum IPO dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rasio profitabilitas sebelum dan setelah IPO

Rasio (%) Sebelum IPO Setelah IPO Selisih

ROA 11.03 9.7 1.33

ROE 37.5 15 22.5

Sumber: Data diolah (2014) Rasio Likuiditas

Berdasarkan Tabel 3 CaR PT Victoria Investama memiliki rataan sebesar 11.9% sebelum melakukan IPO dan mengalami kenaikan setelah IPO menjadi 51.5%. Hal ini disebabkan perusahaan mendapatkan penambahan kas dan setara kas yang signifikan setelah IPO. Kenaikan juga terjadi pada rataan CuR PT Victoria Investama setelah IPO dari 197.7% menjadi 501.4%. Perusahaan mengalami kenaikan rasio yang sangat nyata, artinya bahwa PT Victoria Investama dapat menutupi kewajiban lancarnya dengan aset lancar yang dimiliki. Rasio Likuiditas PT Victoria Investama sebelum IPO dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rasio likuiditas sebelum dan setelah IPO

Rasio (%) Sebelum IPO Setelah IPO Selisih

CaR 11.9 51.5 39.6

CuR 197.7 501.4 303.7

Sumber: Data diolah (2014)

Rasio Aktivitas

Berdasarkan Tabel 4 sebelum IPO rataan TATO yang dimiliki PT Victoria Investama sebesar 6.8%dan mengalami sedikit penurunan setelah IPO menjadi 6%, yang artinya perputaran total aset perusahaan bergerak sedikit lambat. Sedangkan TMSTTA mengalami kenaikan 51%. Sebelum IPO rataan TMSTTA sebesar 30.2% dan setelah IPO 81%. Hal ini menunjukkan bahwa PT Victoria Investama sudah efisien dalam menggunakan aset yang dimiliki, terlihat dari kenaikan yang kurang nyata. Rasio Aktivitas PT Victoria Investama sebelum IPO dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rasio aktivitas sebelum dan setelah IPO

Rasio (%) Sebelum IPO Setelah IPO Selisih

TATO 6.8 6 0.8

TMSTTA 30.2 81.2 51

Sumber: Data diolah (2014) Rasio Solvabilitas

Berdasarkan Tabel 5 rataan DER PT Victoria Investama mengalami penurunan yang sangat signifikan dari 112.5% sebelum IPO menjadi 8.7% setelah IPO. Hal ini disebabkan karena kewajiban perusahaan selalu menurun setiap tahunnya baik sebelum maupun setelah IPO serta modal yang dimiliki perusahaan mengalami kenaikan setelah IPO. Penurunan nilai DER menunjukkan bahwa nilai modal PT Victoria Investama semakin naik dibandingkan dengan hutang yang ditanggung perusahaan. Rataan DTA PT Victoria Investama sebelum IPO sebesar 28.4% dan mengalami penurunan setelah IPO menjadi 7%, yang artinya penggunaan aset untuk menutupi hutang semakin baik tiap tahunnya. Rasio Solvabilitas PT Victoria Investama sebelum IPO dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rasio solvabilitas sebelum dan setelah IPO

Rasio (%) Sebelum IPO Setelah IPO Selisih

DER 112.5 8.7 103.8

DTA 28.4 7 21.4

Sumber: Data diolah (2014)

Analisis Paired Samples t-Test Sebelum IPO dan Setelah IPO

Berdasarkan hasil analisis Paired Samples t-Test yang dilakukan menggunakan SPSS 15, menunjukkan tidak ada perbedaan rataan kinerja keuangan sebelum IPO dengan setelah IPO pada periode 2012-2013. Pada Gambar 5 dapat dilihat t hitung -0.721 dan nyata pada 0.250. Diperoleh t tabel pada signifikansi α = 5% untuk penelitian ini adalah 2.365. Jadi t hitung < t tabel dan nyata pada 0.494 > 0.05 sehingga Ho diterima. Artinya tidak ada perbedaan rataan kinerja keuangan sebelum dan setelah IPO. Dapat disimpulkan bahwa IPO tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT Victoria Investama pada periode 2012-2013. Hasil uji beda kinerja keuangan PT Victoria Investama sebelum dan setelah IPO dapat dilihat pada Gambar 5.

Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 sebelum_IPO 54,5038 8 66,98681 23,68341 setelah_IPO 85,0625 8 170,39551 60,24391

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum_IPO &

setelah_IPO 8 ,838 ,009

Gambar 5 Output data kinerja keuangan dengan SPSS 15

Input untuk penelitian ini adalah rasio keuangan yang memliki parameter sama dan telah mewakili data untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan. Periode yang diambil adalah dua tahun sebelum IPO (2010-2012) dan satu tahun sesudah IPO (2013-2014).

Implikasi Manajerial

Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa kinerja keuangan setelah IPO mengalami penurunan. Dalam hal ini rasio keuangan menunjukkan banyak penurunan dan hal ini dapat menggambarkan kinerja keuangan perusahaan tidak menjadi lebih baik setelah melakukan IPO.

Nilai rasio keuangan dapat dijadikan landasan bagi perusahaan untuk mengukur kinerja keuangan dan keberhasilan manajemen dalam menjalankan kegiatan operasional dan mencapai tujuan perusahaan. Dalam penelitian ini dapat dilihat nilai rataan rasio keuangan perusahaan setelah IPO mengalami penurunan. Hal ini kedepannya dapat menjadi perbaikan pada manajemen untuk lebih mengoptimalkan penjualan dengan memberikan penawaran menarik kepada pelanggan agar kinerja keuangan meningkat.

Dokumen terkait