• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Saluran pemasaran adalah seluruh channel atau bagian dari pemasaran yang terdiri dari lembaga-lembaga pemasaran yang berperan dalam penyampaian barang/jasa dari produsen hingga sampai ke konsumen akhir. Adapun perbedaan saluran pemasaran sembako di pasar tradisional dan pasar modern adalah sebagai berikut:

Beras

Beras merupakan salah satu bahan pokok yang sangat penting dan banyak terdapat di pasar tradisional dan pasar modern. Saluran pemasaran beras di pasar tradisional (Pusat Pasar, Pasar Sei Kambing, Pasar Petisah) yaitu pada dasarnya pedagang pengecer beras di pasar tradisional memperoleh beras dari padagang grosir sementara pedagang grosir memperoleh beras langsung dari pedagang distributor.

Sedangkan untuk pasar modern (PT Carerfour, PT Hypermart dan PT Makro) saluran pemasaran yang dilalui lebih singkat dibandingkan di pasar tradisional, pasar modern memperoleh beras langsung dari pedagang distributor. Pasar modern ini langsung didatangi oleh pedagang distibutor atau terlebih dahulu dilakukan pemesanan.

Berikut ini adalah proses saluran pemasaran beras di pasar tradisional dan pasar modern Pasar Tradisional Pedagang Distributor Pedagang Grosir Pedagang Kilang Pedagang Pengecer Konsumen

Pasar Modern

Jika dibandingkan saluran pemasaran beras kedua pasar, saluran pemasaran beras di pasar tradisional lebih panjang daripada pasar modern. Pasar modern dengan skala modal yang besar pasar ini mampu bekerjasama langsung dengan distributor dalam jangka waktu yang cukup lama dan pasar ini dapat menampung beras dalam kapasitas banyak.

Gula Pasir

PTPN II merupakan salah satu pabrik yang memproduksi gula pasir lokal dan mempunyai kebun Tebu milik perusahaan sendiri yang ada di Kebun PG Kwala Madu, Tanjung Morawa. Perusahaan ini memproduksi gula dalam bentuk kemasan yang diberi label dan ada dalam satuan goni.

Di pasar tradisional (Pusat pasar, pasar Petisah dan pasar Sei Kambing), pedagang pengecer memperoleh gula tidak langsung dari produsen tetapi melalui pedagang grosir yang berasal dari distributor yang menjalin kerjasama dengan dengan perusahaan PTPN II. Pedagang grosir ini langsung didatangi oleh distributor atau terlebih dahulu dilakukan pemesanan oleh pedagang grosir kemudian dari pedagang grosir gula disalurkan langsung ke pedagang pengecer. Biasanya pedagang pengecer membeli gula dari pedagang grosir masih dalam satuan pergoninya. Sebelum pedagang pengecer menjual ke konsumen terlebih dahulu gula ini diberi kemasan / pengemasan yaitu dalam satuan perkilogram dan selanjutnya gula ini siap untuk dijual ke konsumen.

Pedagang Kilang Pedagang Distributor PT.Carrefour PT.Hypermart PT. Makro Konsumen

Sedangkan di pasar modern (PT. Carerfour, PT Hypermart, dan PT Makro) pasar ini memperoleh gula berasal dari perusahaan yang sama. Pasar ini langsung didatangi oleh distributor atau terlebih dahulu dilakukan pemesanan. Perusahaan ini memesan gula yang masih dalam pergoninya dan ada yang sudah dalam kemasan yang sudah diberi label.

Berikut ini adalah saluran pemasaran gula pasir (lokal) di pasar tradisional dan pasar modern.

Pasar Tradisonal

Pasar Modern

Jika dibandingkan saluran pemasaran gula pada kedua pasar, saluran pemasaran gula di pasar tradisional lebih panjang daripada pasar modern. Pedagang pengecer memperoleh gula harus dari pedagang grosir yang berasal dari pedagang distributor. Sedagkan di pasar modern dengan skala modal yang cukup besar, pasar ini langsung bekerjasama dengan distributor dalam jangka waktu yang cukup lama. Pasar ini juga mampu menampung gula dalam kapasitas besar sehingga persediaan stok selalu ada. Pemasaran gula di pasar tradisional lebih banyak melibatkan lembaga pemasaran sehingga akan mempengaruhi harga ditingkat konsumen. Konsumen Pedagang Distributor PTPN II PT.Careefour PT.Hypermart PT.Makro PTPN II Pedagang Grosir Pedagang Pengecer Konsumen Distributor

Minyak Goreng (Bimoli)

Minyak goreng Bimoli merupakan salah satu jenis minyak goreng di antara banyak jenis minyak goreng yang mudah dijumpai dan banyak dijual di pasar tradisional dan pasar modern. Jenis Minyak goreng ini di produksi salah satu perusahaan yang mempunyai lembaga distributor yang menjalin kerjasama dengan perusahaan yang merupakan perwakilan dari setiap daerah dalam menyalurkan minyak goreng ke pasar-pasar termasuk pasar tradisional maupun pasar modern.

Di pasar tradisional (Pusat Pasar, Pasar Sei Kambing, Pasar Petisah) pedagang pengecer memperoleh minyak goreng tidak langsung dari produsen tetapi dari pedagang grosir yang berasal dari pedagang distributor.

Sedangkan di pasar modern (PT Carefour, PT Hypermart, dan PT Makro) minyak goreng ini langsung diperoleh dari distributor tanpa ada perantara lagi. Distributor ini langsung mendatangi PT Carrefour, PT Hypermart dan PT Makro atau terlebih dahulu dilakukan pemesanan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Berikut ini adalah proses saluran pemasaran minyak goreng (Bimoli) di pasar tradisional dan pasar modern.

Pasar Tradisional PT Salim Ivomas Pratama Distributor Konsumen Pedagang Grosir Pedagang Pengecer

Pasar Modern

Jika dibandingkan saluran pemasaran minyak goreng jenis di atas, saluran pemasaran minyak goreng di pasar tradisional lebih panjang daripada di pasar modern. Di pasar tradisional pedagang pengecer tidak langsung menerima minyak goreng dari distributor tetapi harus melalui pedagang grosir.

Sedangkan di pasar modern dengan skala modal yang cukup besar, pasar ini langsung bekerjasama dengan distributor dalam jangka waktu yang cukup lama. Pasar ini juga mampu menampung minyak goreng dalam kapasitas besar sehingga persediaan stok selalu ada. Pemasaran minyak goreng di pasar tradisional lebih banyak melibatkan lembaga pemasaran sehingga akan mempengaruhi harga ditingkat konsumen.

Daging Ayam

PT Indojaya Agrinusa (Gruop Japva Comfeed) merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan jenis telur layer dan sekaligus penghasil daging jenis broiler. Perusahaan ini terletak di Jl Medan Tanjung Morawa km12,8 Desa Bangun Sari, Deli Serdang.

Di pasar tradisional( Pusar Pasar, pasar Petisah dan pasar Sei kambing) pedagang pengecer daging ayam memperoleh daging dari pedagang agen daging ayam. Pedagang ini membeli daging langsung dari prudusen (peternak) dan

PT. Salim Ivomas Pratama Distributor PT Carefour PT.HypermatP T. Makro Konsumen

Sedangkan di pasar modern (PT Carerfour, PT Hypermart, PT Makro) daging ayam diperoleh langsung dari produsen yang sama, pasar ini langsung di

datangi oleh produsen atau terlebih dahulu dilakukan pemesanan. Pasar modern ini memesan daging ayam sudah dalam keadaan dipotong dan

langsung dijual ke konsumen.

Berikut ini adalah proses saluran pemasaran daging ayam di pasar tradisional dan pasar modern.

Pasar Tradisional

Pasar Modern

Berdasarkan saluran pemasaran daging ayam pada kedua pasar di atas, saluran pemasaran daging ayam di pasar tradisional lebih panjang daripada di pasar modern. Saluran pemasaran daging ayam di pasar tradisional lebih banyak melibatkan lembaga pemasaran sehingga akan mempengaruhi harga ditingkat konsumen Pedagang Pengecer Konsumen PT. Indojaya Agrinusa PT.Carefour PT.Hypermart PT. Makro PT. Indojaya Agrinusa Konsumen Agen

Telur

PT Indojaya Agrinusa (Gruop Japva Comfeed) merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan jenis telur layer dan sekaligus penghasil daging jenis broiler. Perusahaan ini terletak di Jl Medan Tanjung Morawa km12,8 Desa Bangun Sari, Deli Serdang. Pemasaran telur ini tersebar luas mulai dari warung kecil, pasar tradisional sampai pasar modern.

Di pasar tradisional (Pusat Pasar, pasar Petisah, dan pasar Sei kambing), pedagang pengecer memperoleh telur tidak langsung dari produsen tetapi harus melalui pedagang grosir. Pedagang grosir ini adalah pedagang yang langsung membeli dari tangan produsen kemudian akan disalurkan ke pedagang pengecer yang khusus jual telur maupun pengecer yang menjual telur yang bersamaan dengan barang-barang sembako lainnya.

Sedangkan di pasar modern (PT Carefour, PT.Hypermart, PT.Makro) memperoleh telur langsung dari produsen, pasar ini mempunyai akses langsung dengan produsen (peternak) karena pasar memiliki modal yang cukup besar sehingga mampu membeli telur dengan kapasitas yang besar.

Berikut ini adalah proses saluran pemasaran telur di pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional Produsen /Peternak Konsumen Pedagang Pengecer Pedagang Grosir

Pasar Modern

Jika dibandingkan saluran pemasaran telur di pasar tradisional lebih panjang dibandingkan dengan pasar modern. Pada pasar tradisional pedagang pengecer dengan modal yang sedikit dan jumlah pembeliannya relatif kecil sehingga diberlakukan distribusi tidak langsung yaitu harus melalui pedagang grosir. Sedangkan di pasar modern mempunyai modal yang sangat besar dan menjalin hubungan kerjasama langsung dengan produsen sehingga dapat melakukan efisiensi dalam pemasaran.

Susu Bendera

Susu Bendera Cream merupakan salah satu jenis susu bendera instan yang banyak dijual di pasar tradisional dan pasar modern. Jenis susu bendera ini di produksi salah satu perusahaan menjalin kerjasama dengan lembaga distributor yang merupakan perwakilan dari setiap daerah dalam menyalurkan susu bendera ini ke pasar termasuk di pasar tradisional dan pasar modern.

Di pasar tradisional (Pusat Pasar, pasar Petisah, dan pasar Sei kambing) pedagang pengecer memperoleh susu tidak langsung dengan distributor tetapi dari grosir. Di pasar tradisional distributor ini menyalurkan susu ini langsung ke pedagang grosir kemudian dari pedagang grosir akan di salurkan ke pedagang pengecer untuk dijual ke konsumen. Sedangkan di pasar modern (PT Carefour, PT Hypermart, dan PT Makro) susu bendera ini diperoleh langsung dari distributor tanpa ada perantara. Distributor ini langsung mendatangi PT Carefour,

Produsen

/Peternak Konsumen

PT.Carefour PT.Hypermat

PT Hypermart dan PT Makro atau terlebih dahulu dilakukan pemesanan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Berikut ini adalah proses saluran pemasaran susu di pasar tradisional dan pasar modern.

Pasar Tradisional

Pasar Modern 00

Saluran pemasaran susu di pasar tradisional lebih panjang dibandingkan pasar modern. Di pasar tradisional pedagang pengecer tidak berhubungan langsung dengan distributor tetapi harus melalui pedagang grosir karena selain keterbatasan modal yang dimiliki oleh pedagang pengecer tetapi juga lebih mudah dalam mengelola administrasi keuangan ataupun pembayaran kepada distributor. Sedangkan di pasar modern dengan modal yang besar, pasar ini mampu membeli barang dalam jumlah yang besar sehingga langsung berhubungan dengan distributor. Distributor Pedagang Grosir Pedagang Pengecer Konsumen PT FrisianFlag Indonesia PT FrisianFlag Indonesia Distributor PT.Carefour PT.Hypermart PT.Makro Konsumen

Jagung

Jagung merupakan salah satu bahan pokok yang banyak dijumpai di pasar tradisional. Jagung mempunyai saluran pemasaran yang cukup singkat baik di pasar tradisional maupun di pasar modern.

Di pasar tradisional pedagang pengecer memperoleh jagung langsung dari dari pedagang pengumpul yang diperoleh dari petani.

Sedangkan di pasar modern (PT Carefour, PT Hypermart, dan PT Makro) jagung ini diperoleh langsung dari pedagang pengumpul, pasar modern ini menjalin kontrak dengan pedagang pengumpul dalam jangka waktu yang cukup lama.

Berikut ini adalah proses saluran pemasaran jagung di pasar tradisional dan pasar modern.

Pasar Tradisional

Pasar Modern

Berdasarkan saluran pemasaran jagung diatas, saluran pemasaran jagung di pasar tradisional dan pasar modern pada dasarnya sama yaitu pedagang pengecer di pasar tradisional dan pengecer modern jagung sama-sama diperoleh dari pedagang pengumpul, tetapi harga jagung di pasar tradisional dan pasar

Pedagang Pengumpul Pedagang Pengecer Konsumen Pedagang Pengumpul Konsumen PT.Carefour, PT.Hypermart, PT.Makro Petani Jagung Petani Jagung

modern berbeda. Di pasar tradisional jagung yang telah dibeli oleh pedagang pengecer dari pedagang pengumpul sudah langsung dapat dijual dan dalam kapasitas yang sedikit untuk menghindari kerugian pada pedagang pengecer karena penjualan pedagang pengecer ini tidak selalu habis dalam waktu yang singkat sehingga akan mengakibatkan kualitas jagung akan menurun karena mengalami pembusukan, hal ini karena pedagang pengecer mempunyai keterbatasan dalam penyimpanan hasil pertanian yang mudah busuk sehingga pedagang terpaksa menjual jagung dengan harga murah. Sedangkan di pasar modern jagung yang telah dibeli dari pedagang pengumpul terlebih dahulu disortir dan dibersihkan serta adanya pengemasan dan penyimpanan ditempat yang disediakan agar jagung selalu segar dengan tujuan menarik selera konsumen.

Garam Beryodium

Garam Beryodium merupakan salah satu kebutuhan pokok yang mudah di jumpai di pasar dengan harga yang murah sehingga dapat dijangkau oleh konsumen. Jenis garam ini sangat beranekaragam dan hampir di seluruh pasar dapat dibeli di pedagang pengecer pasar tradisional maupun pengecer pasar modern. Salah satu perusahaan yang memproduksi garam beryodium ini adalah PT. Langgar Wajah yang terletak di Kelurahan Mabar. Perusahaan ini memproduksi garam ada yang bentuk dalam kemasan dan ada yang pergoninya. Garam yang disalurkan ke pasar biasanya yang sudah bentuk kemasan karena konsumen yang mengkonsumsi garam ini hanya untuk keperluan di dapur. Di pasar tradisional (Pusat pasar, pasar Petisah, dan Sei Kambing) pedagang pengecer memperoleh garam tidak langsung dari produsen tetapi dari pedagang

grosir yang berasal dari produsen, perusahaan ini menyalurkan garam langsung ke pedagang grosir kemudian dari pedagang grosir akan di salurkan ke pedagang pengecer untuk dijual ke konsumen. Sedangkan di pasar modern (PT Carefour, PT Hypermart, dan PT Makro) garam ini langsung di peroleh dari perusahaan PT Langgar Wajah itu sendiri tanpa ada perantara.

Berikut ini adalah proses saluran pemasaran garam di pasar tradisional dan pasar modern.

Pasar Tradisional

Pasar Modern

Berdasarkan saluran pemasaran diatas terdapat perbedaan saluran pemasaran garam di pasar tradisional dan pasar modern. Saluran pemasaran garam di pasar tradisonal lebih panjang dibandingkan dengan pasar modern. Di pasar tradisional pedagang pengecer memperoleh garam dari pedagang grosir, sedangkan di pasar modern dengan modal yang besar langsung dari pemasok besar/perusahaan sehingga pasar modern dapat melakukan efisiensi dengan memanfaatkan skala ekonomi yang besar.

PT LANGGAR WAJAH PT.Carerfour PT.Hypermart PT. Makro Konsumen PT LANGGAR WAJAH Pedagang Grosir Pedagang Pengecer Konsumen

Daging Sapi

Rumah Potong Hewan (RPH) yang terletak di jl.mabar no 38 merupakan salah satu produsen (peternak) yang menyediakan pelayanan jasa pemtongan ternak dan sekaligus penghasil dalam berbagai jenis daging.

Di pasar tradisional pedagang pengecer daging memperoleh daging langsung dari perusahaan (peternak). Pedagang pengecer ini langsung didatangi oleh pedagang distributor yang merupakan perwakilan dari perusahaan itu sendiri kemudian langsung menjualnya kepada konsumen.

Sedangkan di pasar modern daging diperoleh langsung dari perusahaan (peternak) yang sama. Pasar modern dengan skala modal yang cukup besar dan dapat menjalin kerjasama dengan produsen dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga dapat menampung daging dalam kapasitas yang banyak.

Berikut ini adalah proses saluran pemasaran garam di pasar tradisional dan pasar modern.

Pasar Tradisional

Pasar Modern

Berdasarkan saluran pemasaran diatas pada dasarnya pemasaran daging sapi di pasar tradisional dan pasar modern adalah sama. Kedua pasar sama-sama memperoleh daging langsung dari tangan produsen.

PT RPH (Peternak) Pedagang Pengecer Konsumen PT RPH (Peternak) PT. Carerfour PT.Hypermart PT. Makro

Secara keseluruhan saluran pemasaran sembako di pasar tradisional lebih panjang dibandingkan saluran pemasaran sembako di pasar modern. Di pasar tradisional adanya keterbatasan modal yang dimilki oleh pedagang pengecer dan jumlah pembeliaannya yang relatif kecil sehingga tidak memungkinkan berhubungan langsung dengan pemasok tetapi harus melalui pedagang perantara dengan tujuan untuk mempermudah administrasi dengan pemasok.

Sedangkan di pasar modern mempunyai modal yang sangat besar dan jumlah pembelian yang relatif besar juga sehingga dapat menjalin hubungan kerjasama langsung dengan pemasok dalam waktu yang cukup lama. Hal ini menyebabkan pengecer modern dapat melakukan efisiensi dengan memanfaatkan skala ekonomi yang besar.

Analisis Perbedaan Harga Sembako di Pasar Tradisional dan Pasar Modern.

Beras

Untuk mengetahui adanya perbedaan yang nyata atau tidak masing- masing harga sembako di pasar tradisional dan pasar modern, maka dilakukan pengujian dengan uji beda rata-rata yang tidak berpasangan.

Tabel 9. Hasil uji beda rata-rata untuk harga beras di pasar modern dan pasar tradisional

Independent Samples Test

Pasar Mean N t df Sig. (2-tailed)

Beras Pasar modern Pasar tradisional 6.814E3 6.220E3 3 30 4.515 31 0.124

Sumber : Analisis data primer 2010 (Lampiran 3a)

sebesar Rp 6.814E3 sedangkan di pasar tradisional sebesar Rp 6.220 E3 sehingga harga beras di pasar modern lebih mahal dibandingkan pasar tradisional Hal ini dibuktikan dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari derajat kepercayaan (0,124<0,05).

Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan pengujian t hitung. Dari tabel..diperoleh nilai t hitung sebesar 4.515 dan tabel dari distribusi t di dapat t- tabel sebesar = 2,04. Maka terdapat perbedaan antara harga beras di pasar modern dan pasar tradisional karena t-hitung > t-tabel, (4,205 >2,04).

Gula pasir Lokal

Tabel 10. Hasil uji beda rata-rata untuk harga gula pasir lokal di pasar modern dan pasar tradisional

Independent Samples Test

Pasar Mean N t df Sig. (2-tailed)

Gula pasir Lokal Pasar modern Pasar tradisional 1.23E4 9.563.33 3 30 15.066 31 0.917

Sumber : Analisis data primer 2010 (Lampiran 3b)

Dari tabel terlihat bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara harga gula pasir lokal di pasar modern dan pasar tradisional. Di pasar modern harga rata-rata gula pasir lokal sebesar Rp 1.23E4 sedangkan di pasar tradisional sebesar Rp 9.563.33 sehingga harga rata-rata gula di pasar modern lebih mahal dibandingkan di pasar tradisional. Hal ini dibuktikan dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari derajat kepercayaan (0,917<0,05).

Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan pengujian t hitung. Dari tabel..diperoleh nilai t hitung sebesar 15.066 dan tabel dari distribusi t di dapat t- tabel sebesar = 2,04. Maka terdapat perbedaan antara harga gula pasir lokal di

Minyak Goreng (Bimoli)

Tabel 11. Hasil uji beda rata-rata untuk harga minyak goreng di pasar modern dan pasar tradisional

Independent Samples Test

Pasar Mean N t df Sig. (2-tailed)

Minyak Goreng Pasar modern Pasar tradisional 1.14E4 1.15E4 3 30 -756 31 0.596

Sumber : Analisis data primer 2010 (Lampiran 3c)

Dari tabel terlihat bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara harga minyak goreng (Bimoli) di pasar modern dan pasar tradisional. Di pasar modern harga rata-rata minyak goreng sebesar Rp 1.14E4 sedangkan di pasar tradisional Rp1.15E4 sehingga harga minyak goreng (Bimoli) lebih mahal di pasar tradisional dibangdingkan di pasar modern. Hal ini dibukt ikan dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari derajat kepercayaan (0,596<0,05).

Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan pengujian t hitung. Dari tabel..diperoleh nilai t hitung sebesar –756 dan tabel dari distribusi t di dapat t- tabel sebesar = 2,04 .Maka terdapat perbedaan antara harga minyak goreng di pasar modern dan pasar tradisional karena t-hitung > t-tabel, (7,56 >2,04)

Daging Ayam

Tabel 12. Hasil uji beda rata-rata untuk harga daging Ayam Broiler di pasar modern dan pasar tradisional

Independent Samples Test

Pasar Mean N t df Sig. (2-tailed)

Daging Ayam Pasar modern Pasar tradisional 2.37E4 1.69E4 3 30 13.729 31 0.848

Sumber : Analisis data primer 2010 (Lampiran 3d)

rata daging Ayam jenis broiler sebesar Rp 2.37E4 sedangkan di pasar tradisional sebesar Rp 1.69E4 sehingga harga daging ayam jenis broiler lebih mahal di pasar modern dibandingkan di pasar tradisional. Hal ini dibuktikan dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari derajat kepercayaan (0,848<0,05).

Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan pengujian t hitung. Dari tabel..diperoleh nilai t hitung sebesar 13.729 dan tabel dari distribusi t di dapat t- tabel sebesar = 2,04 .Maka terdapat perbedaan antara harga daging ayam di pasar modern dan pasar tradisional karena t-hitung > t-tabel, (13,729 >2,04).

Telur

Tabel 14. Hasil uji beda rata-rata untuk harga telur astrali di pasar modern dan pasar tradisional

Independent Samples Test

Pasar Mean N t df Sig. (2-tailed)

Telur Pasar modern Pasar tradisional 790.00 755.00 3 30 1.384 31 0.039

Sumber : Analisis data primer 2010 (Lampiran 3e)

Dari tabel terlihat bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara harga telur di pasar modern dan pasar tradisional. Di pasar modern harga rata-rata telur sebesar Rp 790 sedangkan di pasar tradisional sebesar Rp 755 sehingga harga telur jenis astrali di pasar modern lebih mahal dibandingkan di pasar tradisional. Hal ini dibuktikan dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari derajat kepercayaan (0,039<0,05).

Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan pengujian t hitung. Dari tabel..diperoleh nilai t hitung sebesar 1,384 dan tabel dari distribusi t di dapat t- tabel sebesar = 2,04. Maka terdapat perbedaan antara harga telur astrali di pasar

Susu

Tabel 15. Hasil uji beda rata-rata untuk harga susu bendera di pasar modern dan pasar tradisional

Independent Samples Test

Pasar Mean N t df Sig. (2-tailed)

Susu (Bendera) Pasar modern Pasar tradisional 8.0927E3 8.2900E3 3 30 -1.386 31 0.029

Sumber : Analisis data primer 2010 (Lampiran 3f)

Dari tabel terlihat bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara harga susu di pasar modern dan pasar tradisional. Di pasar modern harga rata-rata susu bendera sebesar Rp 8.0927E3 sedangkan di pasar tradisional sebesar Rp 8.2900E3 sehingga harga susu bendera di pasar modern lebih murah dibandingkan dengan pasar tradisional Hal ini dibuktikan dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari derajat kepercayaan (0,029<0,05).

Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan pengujian t hitung. Dari tabel..diperoleh nilai t hitung sebesar 1.386 dan tabel dari distribusi t di dapat t- tabel sebesar = 2,04. Maka terdapat perbedaan harga susu antara pasar modern dan pasar tradisional karena t-hitung > t-tabel, (1,386 >2,04).

Jagung Manis

Tabel 16. Hasil uji beda rata-rata untuk harga jagung manis di pasar modern dan pasar tradisional

Independent Samples Test

Pasar Mean N t df Sig. (2-tailed)

Jagung Manis Pasar modern Pasar tradisional 8133.33 6106.67 3 30 -3.352 31 0.942

Sumber : Analisis data primer 2010 (Lampiran 3g)

rata jagung sebesar Rp 8133.33 sedangkan di pasar tradisional sebesar Rp 6106.67

Dokumen terkait