KRB didirikan pada tahun 2008 oleh Mang Kabayan yang merupakan salah satu asisten pemilik usaha di Kota Bogor bernama Drs. Burhan Hasan yang mengembangkan lahan sawahnya di Cijeruk Bogor. Lahan sawah pada saat itu dengan luas 1.6 Ha dan hanya berfungsi sebagai villa pribadi terdiri dari satu bangunan villa, sawah, kolam, dan kebun. Seiring berjalannya waktu, Mang Kabayan memberikan ide untuk mengembangkan villa tersebut menjadi sebuah resort dengan konsep meeting dan outbond dengan nuansa alami khas pedesaan di Jawa Barat. Mang Kabayan beberapa kali berkunjung ke lokasi dan terakhir melihat sebuah pelangi yang indah muncul setelah hujan, dari sana Mang Kabayan tercetus sebuah ide memberi nama resort tersebut sebagai KRB, yang berati resort dimana tempat para dewa dewi turun dari surga atau kahyangan.
KRB merupakan wisata alami terpadu, dimana usaha ini bertemakan suasana pedesaan yang indah, natural, alami dan unik. KRB didesain sebagai tempat yang nyaman untuk aktivitas berkumpul bersama keluarga, teman, rapat perusahaan, Rafting, produksi film, serta outing/outbond dan lain-lain. Salah satu dari segi usaha yang ditonjolkan yaitu penginapan yang bertema alam dengan berbagai fasilitas mulai dari kamar untuk menginap dalam bentuk saung/cottage, cafe/restaurant, ruang rapat/pertemuan,sarana outbond dan lain sebagainya. KRB
mulai terkenal sampai ke luar kota, hal ini terbukti dari peningkatan pengunjung dari luar daerah kota Bogor, seperti: Jakarta, Depok, Bekasi, dan beberapa daerah di sekitarnya yang datang untuk menginap, rapat, membuat acara, dan kegiatan lainnya bersama keluarga maupun kerabat.
KRB memiliki pemandangan alam yang eksotik dengan hamparan sawah yang mungkin jarang sekali kita lihat di perkotaan dan memiliki pemandangan pegunungan yang menambah kesempurnaan pemandangan alam yaitu menghadap utara kita akan melihat gunung terbesar di Jawa Barat yaitu Gunung Gede dan Pangrango, apabila kita menghadap selatan akan terpampang jelas Gunung Salak . Dengan suhu 15-18 derajat Celcius pada malam hari, dan 21-25 derajat Celcius pada siang hari. Wajar jika lingkungan menjadi sehat, alami, segar, serta jauh dari kebisingan dan polusi kendaraan bermotor. Setiap pengunjung akan merasakan hawa sejuk yang menenteramkan batin dan pikiran. Salah satu yang menjadi daya tarik tambahan dan keungulan dari KRB, dalam memahami dan menjaga kenyamanan pelanggan adalah desain dan jumlah kamar atau villa yang cukup ideal. KRB memliki desain yang cukup unik dengan bertemakan suasana pedesaan sehingga sangat ideal bila di lihat dengan suasana alam yang terdapat disana, dengan begitu membuat pelanggan merasa nyaman dan menghilangkan jenuh dari pekerjaan dan suasana kota. Dengan memegang prinsip manajemen di mana jumlah kamar atau villa yang ideal, KRB berharapkan agar dapat memberi perhatian yang maksimal dalam pelayanan kepada para tamu.
Karakteristik Konsumen
Konsumen yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Konsumen yang dipilih yaitu konsumen yang berkunjung ke KRB lebih dari dua kali. Hal tersebut dilakukan agar konsumen yang digunakan mencerminkan pelanggan KRB yang sesungguhnya, sehingga dapat merepresentasikan hasil yang akan diperoleh pada penelitian ini. Karakteristik konsumen yang dibahas meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, asal kedatangan konsumen, tingkat pendapatan per bulan, dan pendidikan terakhir.
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil dimana karakteristik kosumen KRB didomiasi oleh perempuan (55%) dengan usia 35 – 44 tahun (41%) dan asal kedatangan dari bogor (50%), profesi yang dimiliki oleh sebagian besar kosumen KRB adalah Wiraswasta/Pengusaha yang memiliki tingkat pendidikan Sarjana (56%) dan Pendapatan per bulan antara Rp 3 000 000 – Rp 4 000 000 (43%).
Analisis Pengukuran Penilaian Konsumen Mengenai Faktor-Faktor Pemasaran yang Mempengaruhi Intensitas Kedatangan Tamu
Analisis pengukuran penilaian konsumen digunakan untuk mengetahui penilaian tamu yang datang berkunjung ke KRB dengan melihat faktor-faktor pemasaran apa saja yang mempengaruhi intensitas kedatangan konsumen. Didalam penilaian dari indikator faktor-faktor pemasaran ini merupakan tolak ukur dari keberhasilan apakah dapat mempengaruhi intensitas kedatangan tamu yang telah berkunjung. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor pemasaran yang terdiri dari indikator produk, lokasi, proses, produktivitas dan kualitas, orang, promosi, bukti fisik, dan
indikator harga sudah baik. Hal ini dikarenakan jumlah konsumen yang menjawab sangat setuju dan setuju lebih besar dibandingkan dengan jawaban kurang setuju dan tidak setuju oleh konsumen. Nilai skor rataan dari faktor-faktor pemasaran yang mempengaruhi intensitas kedatangan tamu dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 4 Karakteristik konsumen
Karakteristik Keteragan Persetase (%)
Jenis kelamin Laki-laki 45%
Perempuan 55% Usia (tahun) 15-24 4% 25-34 37% 35-44 41% 45-54 10% ≥55 8% Pendidikan SD/SLTP/MTS 3% SMA/SMK/MA 7% D3 33% S1 56% S2/S3 1%
Pekerjaan Ibu rumah tangga 8%
Mahasiswa/pelajar 13% Pensiunan 6% Pegawai negeri 6% Wiraswasta/pengusaha 48% Pegawai swasta 19% Pendapatan < Rp 1 000 000 6% Rp 1 000 000 – Rp 2 000 000 6% Rp 2 000 000 – Rp 3 000 000 12% Rp 3 000 000 – Rp 4 000 000 43% Rp 4 000 000 – Rp 5 000 000 23% > Rp 5 000 000 10%`
Asal kedatangan Bogor 50%
Jakarta 27%
Luar Bogor dan Jakarta 23%
Tabel 5 Persepsi konsumen terhadap faktor-faktor pemasaran
Indikator faktor-faktor pemasaran Total skor rataan Keterangan
Produk 4.23 Sangat Setuju
Lokasi 4.05 Setuju
Proses 4.02 Setuju
Produktivitas dan kualitas 4.21 Sangat Setuju
Orang 4.10 Setuju
Promosi 4.33 Sangat Setuju
Bukti fisik 4.18 Setuju
Harga 4.19 Setuju
Persepsi Konsumen terhadap Indikator Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau di konsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan maupun kebutuhan (Kotler 2008). Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, konsumen atau tamu yang berkunjung ke KRB sudah
merasa puas dengan produk-produk yang diberikan oleh pihak KRB. Hal ini dikarenakan jasa yang telah diberikan KRB sudah sangat memuaskan konsumen yang telah menggunakan nya, langkah yang telah dilakukan yaitu mempertahankan kualitas jasa dan berusaha untuk meningkatkan kualitas demi kepuasan konsumen dan persaingan pasar. Dengan cara melakukan perawatan vila dan inovasi berupa mengadakan event – event seperti potong kurban bersama, natal,dan beberapa acara lainya. Nilai rataan skor menunjukkan tingkat kesetujuan konsumen terhadap pernyataan yang diberikan didalam kuesioner. Pada Tabel 5, pernyataan Produk1 mewakili pernyataan mengenai produk yang memiliki pilihan
cottage dan kamar sesuai kebutuhan, Produk 2 mewakili pernyataan produk yang
memiliki cottage dan kamar yang nyaman, Produk 3 mewakili pernyataan produk yang memiliki fasilitas cottage dan kamar yang lengkap, Produk 4 mewakili pernyataan produk yang menawarkan paket-paket yang lengkap dan menarik, dan Produk 5 mewakili pernyataan produk yang menawarkan menu makanan yang bervariasi dan memuaskan. Penilaian persepsi konsumen terhadap produk dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Penilaian persepsi konsumen terhadap produk
Indikator Produk SS S KS TS STS Total skor rataan
Produk 1 38 61 1 0 0 Produk 2 24 73 3 0 0 Produk 3 33 64 3 0 0 4,23 Produk 4 30 50 19 1 0 Produk 5 26 63 10 0 0 Total frekuensi 151 311 36 1 0 499 Keterangan SS = sangat setuju S = setuju KS = kurang setuju TS = tidak setuju
STS = sangat tidak setuju
Tabel 7 Produk KRB
Nama cottage
Fasilitas Kamar tidur Kamar
mandi Televisi Dispenser
Water
heater Kulkas
Mega 4 4 2 Ada Ada Tidak ada
Layung 2 2 1 Ada ada Tidak ada
Halimun 1 1 1 Ada ada Tidak ada
Uwung 1 1 1 Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Saung 1 1 1 Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang terlihat pada Tabel, didapatkan bahwa nilai rataan skor akhir untuk persepsi konsumen terhadap produk yaitu sebesar 4.23, dimana nilai tersebut berada pada kisaran 4.21<x≤5.00 yang menunjukkan penilaian sangat setuju/baik/tinggi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa secara umum penilaian konsumen mengenai produk yang di sediakan KRB telah baik. Produk yang disediakan telah memiliki pilihan cottage dan kamar
sesuai kebutuhan tamu yang datang, kamar yang nyaman, menawarkan paket-paket yang lengkap dan menarik, serta menu makanan yang bervariasi dan memuaskan. Sehingga tamu yang datang ke KRB sangat setuju dan mendukung dengan produk-produk yang disediakan.
Persepsi Konsumen terhadap Indikator Lokasi
Pemilihan lokasi usaha menjadi sangat penting dan menentukan keberhasilan suatu bisnis. Lokasi usaha yang strategis akan meningkatkan peluang kunjungan dari calon pembeli, dari sekedar melihat-lihat dan ada yang cocok kemudian terjadilah transaksi bisnis dengan calon pembeli. Lokasi usaha bukan hanya sekedar untuk meningkatkan peluang kunjungan, namun juga erat kaitannya dengan masalah lain seperti efisiensi transportasi usaha, fleksibilitas bongkar muat, jenis produk, calon konsumen, kemudahan untuk dijangkau atau dikunjungi calon konsumen dan lain sebagai nya. Lokasi usaha juga akan berpengaruh terhadap kenyamanan calon pembeli dan tentunya juga kenyamanan bagi si pemilik usaha. Berdasarkan Tabel 6, konsumen lebih banyak memilih setuju dan sangat setuju pada indikator lokasi dengan skor rataan 4.05 yang menyatakan setuju, baik dan memuaskan. Lokasi yang memiliki lingkungan yang aman dan nyaman (Lokasi 3) menjadi pilihan utama konsumen dengan menyatakan skor setuju yang paling tinggi diantara indikator yang lainnya. Hal ini dikarenakan jika lokasi aman, maka tamu yang datang akan lebih banyak sehingga tujuan KRB akan tercapai. Selain memiliki lokasi yang aman, konsumen juga menyatakan setuju dengan lokasi yang lalu lintas menuju tempat tujuan yang relatif lancar (Lokasi 2), Lokasi 1 mewakili pernyataan bahwa lokasi mudah untuk di jangkau merupakan keinginan konsumen karena lokasi tersebut sesuai dengan targetnya yaitu bertemakan alami pedesaan sehingga konsumen banyak memilih setuju dan lokasi tersebut juga memilki pemandangan yang baik (Lokasi 4). Persepsi Konsumen terhadap indikator lokasi dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Persepsi Konsumen terhadap indikator Lokasi
Indikator Lokasi SS S KS TS STS Total skor rataan
Lokasi 1 16 41 37 6 0
Lokasi 2 12 50 31 7 0
Lokasi 3 42 55 3 0 0 4.05
Lokasi 4 52 43 5 0 0
Total frekuensi 122 189 76 13 0 400
Persepsi Konsumen terhadap Indikator Proses
Proses dalam pemasaran merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk mengevaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. KRB sangat memperhatikan proses dalam bidang usahanya, agar tamu yang berkunjung dapat merasakan kepuasan setelah menggunakan produk yang ditawarkan. Proses tersebut diantaranya adalah memperhatikan jarak parkiran menuju lobi yang cukup ideal (Proses 1), jarak lobi menuju cottage dan kamar yang cukup ideal (Proses 2), memperhatikan tamu yang tidak ingin menunggu lama untuk menempati kamar (Proses 3), serta melihat proses tamu yang tidak ingin sulit dan
lama untuk mendapat layanan (Proses 4). Persepsi konsumen terhadap indikator proses dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Persepsi konsumen terhadap indikator proses
Indikator SS S KS TS STS Total skor rataan
Proses 1 25 71 4 0 0
Proses 2 21 69 10 0 0
Proses 3 21 59 20 0 0 4.02
Proses 4 9 65 18 7 1
Total frekuensi 76 264 52 7 1 400
Berdasarkan Tabel 9 diatas, persepsi konsumen terhadap indikator proses memiliki total skor rataan sebesar 4.02. Hal ini berarti bahwa konsumen setuju dengan proses pemasaran yang dilakukan. Tamu yang datang berkunjung ke KRB merasa puas setelah memutuskan untuk membeli dan menggunakan produk resort, tamu yang datang akan melakukan pembelian berulang-ulang dengan kata lain menjadi bagian pelanggan baik bagi KRB.
Persepsi Konsumen terhadap Indikator Produktivitas dan Kualitas
Produktivitas dan kualitas berperan penting bagi perusahaan. Persaingan bisnis yang sangat ketat akan sangat memerlukan langkah-langkah strategis untuk menghadapinya. Pelanggan yang lama harus dipertahankan dengan cara memperhatikan segala kebutuhan pelanggan dan juga pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan. Bagi pelanggan baru diusahakan bisa menjadi pelanggan tetap dengan membina relasi ke pelanggan. Sangat penting untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat dan tepat. Dengan adanya manajemen hubungan yang baik dengan pelanggan maka akan meningkatkan produktivitas dan kualitas. Persepsi konsumen terhadap indikator produktivitas dan kualitas lebih banyak memilih sangat setuju dengan total skor rataan 4.21. Hal ini dikarenakan harga jasa sesuai dengan kualitas dan manfaat yang tamu rasakan, kebersihan dan keamanan lingkungan resort juga terjaga dengan baik. Sehingga menurut tamu yang berkunjung, KRB tergolong resort yang bagus di Kota Bogor. Persepsi konsumen terhadap indikator produktivitas dan kualitas dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Persepsi konsumen terhadap indikator produktivitas dan kualitas.
Indikator SS S KS TS STS Total skor rataan
Produksi dan kualitas 1 22 78 0 0 0 Produksi dan kualitas 2 21 74 5 0 0
Produksi dan kualitas 3 23 77 0 0 0 4.21
Produksi dan kualitas 4 26 70 4 0 0
Total frekuensi 92 299 9 0 0 400
Persepsi Konsumen terhadap Indikator Orang
Peran orang cukup penting bagi bauran pemasaran. Dalam usaha bisnis, setiap bentuk usaha yang ada harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari orang, baik pemilik usaha maupun karyawan dalam interaksinya melayani
pelanggan. Berdasarkan total skor rataan sebesar 4.10 yang artinya bahwa konsumen setuju dengan semua karyawan yang berhubungan dengan pelanggan dapat melaksanakan tugas dengan cepat dan tepat dalam memberikan pelayanan terhadap tamu (Orang 1), karyawan ramah dan sopan saat melayani tamu (Orang 2), karyawan mengerti akan kebutuhan tamu (Orang 3), karyawan sopan dalam berpakaian dan berseragam (Orang 4), serta kemudahan dalam berkomunikasi dengan manajer di office (Orang 5). Semua karyawan KRB harus mempunyai skill, sikap, komitmen dan kemampuan dalam menjual produk dan menjawab pertanyaan tamu yang berkunjung, serta membantunya menemukan produk maupun tawaran jasa yang diinginkannya, akan memberikan pengalaman dan kesan yang mendalam bagi tamu nya. Persepsi konsumen terhadap indikator orang dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 Persepsi konsumen terhadap indikator orang
Indikator SS S KS TS STS Total skor rataan
Orang 1 24 61 15 0 0 Orang 2 27 73 0 0 0 Orang 3 11 74 15 0 0 Orang 4 17 70 13 0 0 4.1 Orang 5 20 74 6 0 0 Total frekuensi 99 352 49 0 0 500
Persepsi Konsumen terhadap Indikator Promosi
Promosi meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan keunggulan, manfaat produk tertentu kepada pelanggan potensial dan aktual. Yang perlu diperhatikan oleh KRB dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi yang sangat penting untuk dilaksanakan. Berdasarkan Tabel, konsumen lebih memilih sangat setuju dengan total skor rataan 4.33. Total skor rataan tersebut sangat tinggi di karenakan bahwa konsumen setuju dengan pihak KRB yang melakukan promosi dengan brosur kepada tamu (Promosi 1), menawarkan paket dengan jelas dan menarik (Promosi 2), melakukan promosi di internet (Promosi 3), mengetahui KRB dari orang lain (Promosi 4). Persepsi konsumen terhadap indikator promosi dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Persepsi konsumen terhadap indikator promosi
Indikator SS S KS TS STS Total skor rataan
Promosi 1 30 69 1 0 0
Promosi 2 20 80 0 0 0
Promosi 3 73 17 10 0 0 4.33
Promosi 4 29 65 4 2 0
Total frekuensi 152 231 15 2 0 400
Persepsi Konsumen terhadap Indikator Bukti Fisik
Berdasarkan Tabel 11, konsumen memilih setuju dengan total skor rataan 4.18. Hal ini dikarenakan KRB memiliki fasilitas yang memenuhi kebutuhan tamu (Bukti Fisik 1), memiliki lobi yang nyaman sebagai tempat pembayar dan
menunggu (Bukti Fisik 2), Memiliki fasilitas dengan kondisi yang baik (Bukti Fisik 3), dan tersedia parkir yang memadai (Bukti Fisik 4). Sehingganya bukti fisik digunakan untuk mempermudah pelanggan bertransaksi dengan perusahaan. Juga memudahkan pemilihan produk yang ingin dimiliki konsumen serta memudahkan penyesuaian atau penukaran produk yang kurang sesuai dengan kebutuhannya. Keberadaan tempat usaha untuk keperluan pemajangan dibutuhkan untuk kemudahan dan kenyamanan pelanggan dalam memilih produk yang diinginkannya. Persepsi konsumen terhadap indikator bukti fisik dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Persepsi konsumen terhadap indikator bukti fisik
Indikator SS S KS TS STS Total skor rataan
Bukti fisik 1 25 70 3 2 0
Bukti fisik 2 25 68 6 1 0
Bukti fisik 3 25 70 5 0 0 4.18
Bukti fisik 4 20 79 1 0 0
Total frekuensi 95 287 15 3 0 400
Persepsi konsumen terhadap Indikator Harga
Berdasarkan hasil penelitian, total skor rataan pada indikator ini sebesar 4.19. Hal ini konsumen lebih banyak memilih setuju dikarenakan persepsi harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan suatu produk. Dengan penetapan harga KRB menurut persepsi konsumen sudah terjangkau sesuai dengan manfaatnya, membuat konsumen membandingkan dengan resort lain dan lebih memilih untuk mengunakan jasa KRB. Hal tersebut menunjukkan bahwa harga KRB sudah tidak perlu berubah dan terus dipertahankan, sehingga konsumen mengunakan jasa karumbiri resort di bandingkan dengan resort lain yang mungkin jauh lebih mahal. Persepsi konsumen terhadap indikator harga dapat dilihat pada Tabel 14 di bawah ini.
Tabel 14 Persepsi konsumen terhadap indikator harga
Indikator SS S KS TS STS Total skor rataan
Harga 1 34 66 0 0 0 Harga 2 21 74 3 2 0 Harga 3 24 71 5 0 0 4.19 Harga 4 20 72 7 1 0 Total frekuensi 99 283 15 3 0 400 Tabel 15 Harga KRB
Nama cottage Harga
Weekday Weekend Mega 1 600 000 1 800 000 Layung 600 000 750 000 Halimun 350 000 450 000 Uwung 250 000 300 000 Saung 150 000 250 000
Tingkat Intensitas Kedatangan Tamu
Intensitas kedatangan tamu merupakan jumlah orang yang datang pada tempat pelayanan untuk dilayani (orang/satuan waktu). Menurut setiawan (2013), seseorang datang ke suatu tempat dapat ditinjau dari beberapa sisi diantaranya adalah dari perilaku konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, konsumen lebih banyak memilih setuju dengan pernyataan Intensitas kedatangan tamu 1 mewakili pernyataan bahwa tamu akan kembali berkunjung menggunakan jasa di KRB, Intensitas kedatangan tamu 2 mewakili pernyataan bahwa ketika datang ke KRB, tamu akan selalu memesan lebih dari satu jenis penggunan jasa resort (kamar, tempat meeting, tempat outbond, dll), Intensitas kedatangan tamu 3 mewakili pernyataan bahwa ketika datang ke KRB, akan selalu memesan lebih dari satu jenis penggunan jasa resort (Kamar, tempat meeting, tempat outbond, dll), Intensitas kedatangan tamu 4 mewakili pernyataan mengenai kesediaan tamu merekomendasikan KRB kepada orang lain, dan Intensitas kedatangan tamu 5 mewakili bahwa tamu akan tetap berkunjung menggunakan jasa KRB walaupun ada yang menawarkan tempat yang sejenis atau yang lain. Persepsi konsumen berdasarkan intensitas kedatangan tamu dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16 Persepsi konsumen berdasarkan intensitas kedatangan tamu
Indikator SS S KS TS STS Total skor rataan Intensitas kedatangan tamu 1 48 52 0 0 0
Intensitas kedatangan tamu 2 41 59 0 0 0
Intensitas kedatangan tamu 3 39 53 8 0 0 4.38 Intensitas kedatangan tamu 4 33 67 0 0 0
Intensitas kedatangan tamu 5 36 64 0 0 0
Total frekuensi 197 295 8 0 0 500
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang terlihat pada Tabel, secara umum penilaian mengenai intensitas kedatangan tamu KRB telah baik. Hal itu ditunjukkan oleh nilai rataan skor akhir untuk tingkat intensitas kedatangan tamu sebesar 4.38, dimana nilai tersebut berada pada kisaran 4.21<x≤5.00 yang menunjukkan penilaian sangat setuju. Intensitas kedatangan tamu yang telah baik mengindikasikan bahwa tamu KRB memiliki komitmen yang kuat terhadap resort. Tingginya tingkat kedatangan tamu terhadap KRB tentu saja dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi dari perilaku konsumen itu sendiri. Pernyataan Intensitas Kedatangan Tamu 1, Intensitas Kedatangan Tamu 2, Intensitas Kedatangan Tamu 3, dan Intensitas Kedatangan Tamu4 menyatakan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut megindikasikan bahwa mayoritas tamu yang berkunjung di KRB minimal dua kali dalam sebulan dan selalu memesan lebih dari satu menu makanan maupun tempaat penginapan. Selain itu, tamu yang berkunjung pun senantiasa mengatakan hal-hal yang positif tentang KRB dan juga senantiasa merekomendasikan KRB kepada orang lain.
Analisis Regresi Liner Berganda
Analisis regresi linier berganda pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variable faktor-faktor pemasaran terhadap intensitas kedatangan tamu di KRB. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
independent ialah produk (X1), lokasi (X2), proses (X3), produktivitas dan kualitas (X4), orang (X5), promosi (X6), bukti fisik (X7), dan harga (X8). Sedangkan yang menjadi variabel dependent ialah intensitas kedatangan tamu (Y). Untuk melihat seberapa besar variabel dependent dapat dijelaskan oleh variabel independent
pada regresi linear berganda digunakan R Square yang sudah disesuaikan atau
Adjusted R Square. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan software
SPSS versi 16.0 didapat nilai R2 yang telah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,817, seperti yang terlihat pada Tabel. Hal ini menunjukkan bahwa variabel yang dipilih pada variabel independent (produk, lokasi, proses, produktivitas dan kualitas, orang, promosi, bukti fisik,dan harga) dapat menerangkan keragaman variabel dependent (intensitas kedatangan tamu) dengan kontribusi sebesar 81,7%, sedangkan sisanya sebesar 18,3% diterangkan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan pada penelitian ini.
Tabel 17 Model summary hasil perhitungan regresi linier berganda
Model R R Square Adjusted Square F Dubin-Watson 1 9131a 833 .817 51.743 2.008 a. Predictors: (constant), harga, promosi, produktivitas dan kualitas, produk, proses, orang, lokasi, buktifisik
b. Dependent Variable intensitas
Dari data yang diperoleh dari hasil pengolahan data dengan bantuan
software SPSS versi 16.0 seperti yang terlihat pada Tabel 14, dapat disusun persamaan sebagai berikut :
Y=0.966+1.036X1*+0.088X2+1.152X3*+0.572X4*+0.013X5+0.208X6*+0.235X7*+0.432X8*
Berdasarkan persamaan regresi diatas, dapat dijelaskan beberapa hal, yaitu : Jika segala sesuatu pada variabel-variabel independent dimaknai konstan (Xi= 0) maka artinya nilai intensitas kedatangan tamu adalah sebesar 0.966. Nilai koefisien dari produk (X1) memiliki harga koefisien konstanta sebesar 1.036. Hal ini dapat diartikan jika produk meningkat sebesar 1 satuan dan variabel independen lainnya (lokasi, proses, produktivitas dan kualitas, orang, promosi, bukti fisik, dan harga) dianggap konstan, maka produk akan meningkat sebesar
1.036. Nilai koefisien yang positif memiliki arti bahwa terjadi hubungan positif antara produk dengan intensitas kedatangan tamu, semakin produknya berkualitas dengan baik maka intensitas kedatangan tamu KRB akan meningkat.
Nilai koefisien dari lokasi (X2) memiliki harga koefisien konstanta sebesar 0.088 dapat diartikan jika lokasi meningkat sebesar 1 satuan dan variabel independen lainnya dianggap konstan, maka variabel lokasi akan meningkat sebesar 0.088. Hal ini karena pada karakteristik konsumen, jumlah asal kedatangan tamu yang datang ke resort sebagian besar adalah penduduk asli Bogor, sehingganya kedatangan masyarakat Bogor berpengaruh positif terhadap lokasi karena jaraknya yang dekat. Memilih lokasi dekat dengan pelanggan atau tamu perlu untuk mempertahankan daya saing. Selain faktor kedekatan dengan pelanggan, faktor kenyamanan juga harus diperhatikan.
Nilai koefisien dari proses (X3) memiliki harga koefisien konstanta sebesar 1.152 dapat diartikan jika proses meningkat sebesar 1 satuan dan variabel independen lainnya dianggap konstan, maka proses akan meningkat sebesar 1.152. Hal ini dikarenakan bahwa proses pelayanan yang ada di KRB sudah dinilai sangat baik oleh tamu yang berkunjung, sehingga masyarakat tidak akan lagi mengkhawatirkan proses yang disediakan resort tersebut.
Apabila produktivitas dan kualitas (X4) meningkat sebesar satu-satuan atau satu tingkat, maka akan meningkatkan intensitas kedatangan tamu sebesar 0.572 dengan asumsi variabel yang lainnya tetap atau konstan. Setiap terjadi peningkatan