• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gapoktan Arihta Ersada merupakan gapoktan yang bergerak dalam bidang Usahatani dan Simpan Pinjam. Gapoktan tersebut berada di Desa Sada Perarih Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo, dan dibentuk tanggal 3 Desember 2008 yang dibentuk sesuai dengan keputusan bersama anggota dalam rapat pembentukan Gapoktan Arihta Ersada. Gapoktan Arihta Ersada Terdiri dari 11 Kelompok Tani dengan jumlah anggota sebanyak 330 orang.Adapun jumlah anggota yang mendapat bantuan PUAP sebanyak 74 orang.

Perkembangan Gapoktan Arihta Ersada

Perkembangan Gapoktan Arihta Ersada dapat dilihat dari segi jumlah anggota dan Perkembangan dana PUAP.

Tabel 8. Perkembangan Jumlah Anggota Gapoktan Arihta Ersada Tahun 2009-2013 N Tahun Jlh. Anggota Persentase (%) Lama Baru 1 2009 19 8 - - 2 2010 26 3 65 36.4 3 2011 31 3 50 20.2 4 2012 33 0 17 10,9 5 2013 33 0 - -

Sumber : Data Primer 2013

Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa jumlah anggota Gapoktan Arihta Ersada meningkat mulai dari tahun 2009-2013 yaitu sebanyak 57,3%. Dapat dilihat pada data tersebut, bahwa pertambahan jumlah anggota baru paling banyak

terjadi pada tahun 2010 dengan jumlah 65 orang atau 36,4%. Hal ini menunjukkan bahwa Gapoktan Arihta Ersada membuka peluang bagi yang ingin menjadi anggota Gapoktan dengan menerima dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh Gapoktan Arihta Ersada..

Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada

Dari Tabel 9 dapat dijelaskan bahwa dinamika organisasi dalam Gapoktan adalah 38,55. Artinya dinamika organisasi Gapoktan dalam kategori tinggi dengan persentase ketercapaian skor sebesar 72,75%.

Adapun penjelasan dari masing-masing komponen dinamika organisasi adalah sebagai berikut:

Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi adalah suatu keadaan yang ingin dicapai oleh Gapoktan. Adapun tujuan dari Gapoktan sesuai dengan tujuan yang terdapat di dalam organisasi yaitu:

Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun perkembangan usahatani anggota kelompok.

Tujuan Gapoktan merupakan sejumlah cita-cita masing-masing anggota yang ingin dicapai secara bersama-sama melalui organisasi gapoktan. Dari Tabel 9 hasil ketercapaian skor sebesar 93,48% dengan kriteria skor Sangat Tinggi menunjukkan bahwa anggota mengetahui tujuan gapoktan, proses pembentukan tujuan gapoktan, dan kesesuaian tujuan gapoktan dengan tujuan individu sebagai anggota.

Struktur organisasi adalah bentuk hubungan antara individu-individu di dalam organisasi yang menyangkut kedudukan dan peran masing-masing di dalam organisasi. Struktur organisasi Gapoktan Arihta Ersada adalah sebagai berikut: Penasehat, Pembimbing, Pengurus : Ketua, Sekretaris, dan Bendahara dan Seksi-seksi, Badan Pengawas : Ketua, Sekretaris, dan Bendahara, Anggota

Tabel 9 menunjukkan ketercapaian skor sebesar 87,59 % dengan kriteria skor Sangat Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara masing-masing perannya dalam Gapoktan Arihta Ersada sangat baik. Struktur kelompok yang dibentuk sesuai dengan keputusan dalam Rapat Anggota dan mampu membantu organisasi dalam mencapai tujuan.

Fungsi Tugas Organisasi

Fungsi tugas adalah seperangkat tugas yang harus dilaksanakan di dalam Gapoktan Arihta Ersada sesuai dengan perannya masing-masing. Berdasarkan Tabel 9, persentase ketercapaian skor untuk komponen fungsi tugas organisasi sebesar 75,74% dengan kriteria Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi tugas dilaksanakan dengan baik.

Pembinaan dan Pengembangan Organisasi

Merupakan upaya-upaya untuk menjaga agar organisasi Gapoktan tetap hidup dan berkembang. Tabel 9 menunjukkan persentase ketercapaian skor untuk komponen pembinaan dan pengembangan organisasi sebesar 56,47% dimana berada dalam kriteria Sedang. Hal ini menunjukkan bahwa upaya-upaya pembinaan dan pengembangan organisasi kurang berlangsung dengan baik, seperti kesempatan berpartisipasi anggota dalam setiap kegiatan Gapoktan , penerapan peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah disepakati, usaha

untuk mendapatkan informasi untuk kemajuan Gapoktan , dan usaha untuk mendapatkan anggota baru.

Kekompakan Organisasi

Kekompakan organisasi merupakan rasa keterikatan anggota Gapoktan terhadap organisasinya. Berdasarkan Tabel 9 diketahui persentasi ketercapaian kekompakan organisasi sebesar 62,45% dengan kriteria Sedang. Gapoktan Arihta Ersada selalu melakukan pertemuan bulanan dikantor, hal ini berguna untuk membina persatuan dan kesatuan di dalam organisasi Gapoktan Arihta Ersada. Antar anggota dan pengurus juga terjadi saling mendukung, membantu, dan menghargai dalam melakukan setiap kegiatan Gapoktan , dan rasa bangga menjadi anggota Gapoktan .

Suasana/ Iklim Organisasi

Suasana di dalam organisasi Gapoktan Arihta Ersada seperti hubungan antar anggota, keadaan lingkungan kerja Gapoktan , dan kebebasan berpartisipasi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 9, dimana persentase ketercapaian skornya sebesar 66,04% dengan kriteria pencapaian Tinggi. Di dalam Gapoktan , anggota diberi kebebasan dalam berbuat, bertindak dan berbicara, namun tetap sopan. namun, Gapoktan Arihta Ersada belum memiliki ruangan kerja sendiri. Olah sebab itu, pelaksanaan rapat anggota dilakukan di kantor gapoktan sementara yaitu kantor balai Desa Sada Perarih.

Tekanan Organisasi

Tekanan Organisasi adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan dalam organisasi yang diperlukan untuk menumbuhkan kedinamisan Gapoktan . Berdasarkan Tabel 9, diketahui persentase ketercapaian skor sebesar 57, 67%

dengan kriteria pencapaian sedang. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan dari dalam (konflik, otoriter, persaingan) dan tekanan dari luar (tantangan, kritikan, sanksi dan penghargaan) kurang berpengaruh terhadap organisasi Gapoktan Arihta Ersada.

1. Efektifitas Organisasi

Merupakan keefektifan organisasi Gapoktan dalam pencapaian tujuannya. Diketahui pada Tabel 9, bahwa persentase ketercapaian skor sebesar 71,16% dengan kriteria pencapaian Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Gapoktan Arihta Ersada mampu mencapai tujuannya dengan baik. Hal ini juga dapat dilihat dari peningkatan jumlah anggota, dan peningkatan jumlah dana PUAP serta anggota yang mendapatkan bantuan PUAP semakin bertambah setiap tahunnya.

Tabel 10. Perkembangan Dana PUAP Gapoktan Arihta Ersada Tahun 2011-2013

No. Tahun Dana Perkembangan

Dana PUAP

1. 2011 40.000.000 -

2. 2012 60.000.000 24.000.000

3. 2013 148.000.000 24.000.000

Sumber : Data Primer 2013

Perkembangan PUAP di daerah penelitian dapat dilihat dari bagaimana gapoktan mengelolah dana PUAP yang disalurkan dan dari Tabel 10 dana PUAP digapoktan Arihta Ersada direalisasikan melalui dua tahap yakni pada tahap pertama tahun 2011 sebesar 40.000.000 dan mengalami peningkatan menjadi 64.000.000 dengan persen ketercapaian sebesar 40,12% setelah itu pada tahap kedua mendapat bantuan kembali sebesar 60.000.000 dan terus mengalami peningkatan.Sampai pada tahun 2013 jumlah dana PUAP yang telah terkumpul

adalah sebesar 148.000.000. Peningkatan jumlah dana PUAP didaerah penelitian dikarenakan para anggota peminjam selalu membayar pinjaman dengan tepat waktu

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota dengan Dinamika Organisasi

Karakteristik sosial anggota seperti umur, tingkat pendidikan, luas lahan, jumlah tanggungan dan lama bertani diduga berhubungan dengan dinamika organisasi di dalam Gapoktan . Untuk mengetahui hubungan tersebut maka dapat dilakukan analisis dengan menggunakan metode korelasi rank spearman.

Tabel 11. Analisis Korelasi Rank Spearman Karakteristik Sosial Ekonomi dengan Dinamika Organisasi Gapoktan.

Variabel Rs r-ta be l t-hit un g t-ta be l X1 0.054 0.494 1.464 2.560 X2 0.569 0.494 3.171 2.560 X3 0.001 0.494 2.001 2.560 X4 0.152 0.494 0.759 2.560 X5 0.506 0.494 2.867 2.560

Sumber : Data Primer diolah pada Lampiran

Analisis Hubungan Umur dengan Dinamika Organisasi

Dari hasil analisis pada , diketahui hasil rs = 0,054. Artinya tidak ada hubungan korelasi antara umur dengan dinamika. Nilai signifikansi rs = < r-tabel (r-tabel = 0,494) dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%), maka Ho diterima dan H1 ditolak. Sementara nilai hitung = 1,464 dan tabel = 2,560 dimana nilai t-hitung < t-tabel, sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti, tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur dengan dinamika organisasi Gapoktan Gapoktan Arihta Ersada.

Dari hasil analisis pada, diketahui hasil rs = 0,569. Artinya antara tingkat pendidikan dengan dinamika organisasi memiliki hubungan yang sedang. Arah yang positif dari nilai rs menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan anggota maka akan semakin tinggi pula dinamika organisasi Gapoktan , dan juga sebaliknya.

Signifikansi rs > r-tabel (r-tabel = 0,494) dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%), maka Ho ditolak dan H1 diterima. Sementara nilai t-hitung = 3,171 dimana t-hitung > t-tabel, sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti, terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan dengan dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada.

Analisis Luas Lahan dengan Dinamika Organisasi

Dari hasil analisis pada, diketahui hasil rs = 0,001. Artinya tidak ada hubungan korelasi antara luas lahan dengan dinamika. Nilai signifikansi rs = < r-tabel (r-tabel = 0,494) dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%), maka Ho diterima dan H1 ditolak. Sementara nilai t-hitung = 2.001 dan t-tabel = 2,560 dimana nilai t-hitung < t-tabel, sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti, tidak terdapat hubungan yang nyata antara luas lahan dengan dinamika organisasi Gapoktan Gapoktan Arihta Ersada.

Analisis Hubungan Jumlah Tanggungan dengan Dinamika Organisasi

Dari hasil analisis pada, diketahui hasil rs = 0,152. Artinya tidak terdapat hubungan antara jumlah tanggungan dengan dinamika organisasi. Signifikansi rs < r-tabel dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%), maka Ho diterima dan H1 ditolak. Sementara nilai t-hitung = 0,759 dimana nilai t-hitung < t-tabel sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat

hubungan yang nyata antara jumlah tanggungan dengan dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada.

Analisis Hubungan Lama bertani dengan Dinamika Organisasi

Dari hasil analisis pada, diketahui hasil rs = 0,506. Artinya antara masa keanggotaan dengan dinamika organisasi memiliki hubungan yang sedang. Arah yang positif dari nilai rs menunjukkan bahwa semakin lama seseorang menjadi anggota Gapoktan maka akan semakin tinggi pula dinamika organisasi Gapoktan , dan juga sebaliknya.

Signifikansi rs < r-tabel dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%), maka Ho diterima dan H1 ditolak. Sementara nilai hitung = 2,867 dimana t-hitung > t-tabel, sehingga Ho diterima dan h1 ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan yang nyata antara lama bertani dengan dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada.

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Dinamika Organisasi Gapoktan

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor sosial dan ekonomi terhadap dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada akan digunakan pengujian dengan Model Regresi Linear Berganda.

Tabel 12. Analisis Regresi Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota terhadap Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada.

Variabel Koefisien Regresi t-tabel (0.05) t-hitug Signifikan si Consta nt 35.29 1 2.56 0 14.85 3 0.000 X1 -0,109 2.560 -1.464 0.152 X2 0.451 2.56 0 3.171 0.003 X3 -0.314 2.56 0 -2.00 0.842

X4 0.366 2.56 0 0.759 0.453 X5 0.188 2.56 0 2.867 0.007 R square = 0.453 F-hitung = 6.133

Sumber : Data Primer diolah dari Lampiran

Persamaan Regresi Linier Berganda :

Ŷ = 35,291 + (-0,109 X1) +(0,451 X2)+(-0,314 X3)+(0,366 X4)+(0,188 X5) + e μ Dimana :

Ŷ = Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada X1 = Umur (Tahun)

X2 = Tingkat Pendidikan (Tahun) X3 = Luas Lahan (Ha)

X4 = Jumlah Tanggungan Keluarga (Jiwa) X5 = Lama Bertani (Tahun)

Dari analisis regresi linear berganda maka diperoleh sebagai berikut:

1. Secara serempak, diperoleh nilai F-hitung = 6,133 F-hitung < F-tabel (α = 0,05) = 6,826. Maka dapat disimpulkan, secara serempak variable umur, tingkat pendidikan, luas lahan, jumlah tanggungan dan lama bertani. tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada. 2. Secara parsial, variable umur (X1) tidak berpengaruh nyata terhadap

dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada, dimana diketahui thitung = -1,464 < t-tabel = 2,560 (α = 0,05).

3. Secara parsial, variabel tingkat pendidikan (X2) berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada, dimana diketahui t-hitung = 3,171 > t-tabel = 2,560 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan anggota maka akan semakin tinggi juga dinamika organisasi Gapoktan , dan sebaliknya. Koefisien regresi sebesar 0,991 artinya

apabila tingkat pendidikan meningkat 1 tahun maka dinamika organisasi akan meningkat pula sebesar 0,991 satuan.

4. Secara parsial, variabel luas lahan (X3) tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada, dimana diketahui nilai t-hitung = -2,00 < t-tabel = 2,560 (α = 0,05).

5. Secara parsial, variabel jumlah tanggungan (X4) tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada, dimana diketahui nilai t-hitung = 0,759 < t-tabel = 2, 560 (α = 0,05).

6. Secara parsial, variabel lama bertani (X5) berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada, dimana diketahui t-hitung = 2,867 > t-tabel = 2,560 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat lama bertani anggota maka akan semakin tinggi juga dinamika organisasi Gapoktan.

Dokumen terkait