• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinamika Organisasi Gapoktan dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis pedesaan (PUAP) di Desa Sada Perarih Kurbakti, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dinamika Organisasi Gapoktan dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis pedesaan (PUAP) di Desa Sada Perarih Kurbakti, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

41 57 6 0.9 3

42 50 6 1 4

43 51 9 0.8 4

Total 1967 354 2 159

(3)
(4)

9 5 4 4 3 3

10 4 3 4 3 3

10 5 4 5 3 3

452 228 170 188 124 153

10,51162791 5,302325581 3,953488372 4,372093023 2,88372093 3,558139535

(5)

Lampiran Regresi Linier Berganda

a berusahatani 18,1628 7,38702 43

Model Summaryb Predictors: (Constant), lama berusahatani, pendidikan, jumlah tanggungan, luas lahan,

umur

Dependent Variable: skor dinamika

ANOVAb

del Sum of Squares df Mean Square F Sig.

gression 129,883 5 25,977 6,133 ,000a

sidual 156,722 37 4,236

al 286,605 42

Predictors: (Constant), lama berusahatani, pendidikan, jumlah tanggungan, luas lahan, umur Dependent Variable: skor dinamika

(6)

Lampiran Rank Sperman

a berusahatani 18,1628 7,38702 43

r dinamika 38,5581 2,61226 43

Correlations

umur pendidikan uas lahan

jumlah

tanggungan a berusahatani or dinamika earman's rho ur relation

Coefficient 1,000 -,025 ,834 **

lah tanggungan relation

Coefficient ,720 **

-,062 ,627** 1,000 ,558** ,152

. (2-tailed) ,000 ,694 ,000 ,000 ,332

43 43 43 43 43 43

a berusahatani relation

Coefficient ,614 **

,274 ,569** ,558** 1,000 ,506**

. (2-tailed) ,000 ,075 ,000 ,000 ,001

43 43 43 43 43 43

r dinamika relation

Coefficient ,054 ,569 **

,000 ,152 ,506** 1,000 . (2-tailed) ,729 ,000 1,000 ,332 ,001

(7)
(8)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimusa. 2011. Pembangunan Pertanian di Indonesia. http://www.deptan.go.id/renbangtan/konsep_pembangunan_pertanian.pd f. Diakses tanggal 28 September 2011

Anonimusb. 2011. Prioritas Masalah Pertanian di Indonesia.

/agriculture.pdf. Diakses tanggal 28 September 2011

Departemen Pertanian. 2008. Pedoman Penumbuhan Dan Pengembangan Kelompok Tani Dan Gabungan Kelompok Tani. Jakarta: Departemen Pertanian RI

Departemen Pertaniana. 2009. Pedoman Umum Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP). Jakarta: Departemen Pertanian RI.

Departemen Pertanianb. 2009. Petunjuk Teknis Verifikasi dan Penyaluran dana PUAP. Jakarta: Departemen Pertanian RI

Departemen Pertaniand. 2009. Laporan Akhir Penelitian TA 2009 : Penentuan Lokasi dan Evaluasi Kinerja Serta Dampak Pengembangan Usaha Agrbisnis Pedesaan (PUAP). Jakarta: Departemen Pertanian RI

Departemen Pertanianb. 2010. Petunjuk Teknis Pemeringkatan (RATING) Gapoktan PUAP Menuju LKM-A. Jakarta: Departemen Pertanian RI

Dummy. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan [Didedikasikan Kepada Prof. Dr. H. R. Margono Slamet]. Asidy: Bogor.

Ginting, H. Meneth. 1995. Kelompok, Organisasi dan Kepemimpinan. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Ginting, H. Meneth. 2000. Dinamika Organisasi (Apakah Organisasi Kita Sudah Dinamis?). Dinas Pertanian Tanaman Pangan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara: Medan.

Ginting, H. Meneth. 2005. Pembangunan Masyarakat Desa. Medan : USU Press. Lubis, H. Zulkarnain. 2008. Koperasi Untuk Ekonomi Rakyat. Editor Abi

Jumroh Harahap: Medan.

(9)

Soekartawi. 1999. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Suratiyah, Ken. 2009. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya: Jakarta.

Suwita, Dewi. 2011. Analisis Pendapatan Petani Karet (Study Kasus: Desa Dusun Curup Kecamatan Airbesi Kabupaten Bengkulu Utara. [Skripsi]. Fakultas Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Universitas Bengkulu.

Syahyuti. 2007. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Sebagai Kelembagaan Ekonomi Di Perdesaan. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian.

(10)

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive yaitu secara sengaja, berdasarkan prasurvey yang dilakukan dengan tujuan-tujuan penelitian. Daerah ini diangkat menjadi daerah penelitian dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data sekunder yang diperoleh, Desa Sada Perarih terletak di Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo merupakan salah satu desa yang telah memperoleh dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) pada tahun 2011 dan telah mengusahakan dan mengembangkan dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) untuk kegiatan agribisnis.

Metode Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini penarikan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling

dimana cara pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkat) dalam anggota populasi tersebut. Dalam hal ini dilakukan apabila populasi homogen/sejenis (Riduan, 2010).

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah anggota Gapoktan didesa Sada Perarih Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. ,adapun populasi petani yang mendapatkan bantuan dana PUAP didaerah penelitian adalah sebanyak 74 orang. Penetapan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Taro Yamane, hal ini dikarenakan jumlah populasi telah diketahui (Rahmat, 1998).

(11)

n = �

�.�²+1

Dimana :

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d = Presisi yang ditetapkan 10% (0,10) Jumlah sampel : n = �

�.�²+1

= 74

74(0,10)²+1 = 43

Jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 43 petani yang menerima bantuan dana PUAP di Desa Sada Perarih Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dan pengisian daftar kuesioner yang primer yang bersumber dari pengurus Gapoktan penerima Bantuan Langsung Masyarakat Pengembangan Usaha Agrinisnis Perdesaaan (BLM-PUAP) sebagai responden. Data primer diperolah dengan cara mendatangi dan mewawancara responden secara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan terstruktur (kuesioner) sebelumnya telah disiapkan

(12)

umur, tingkat pendidikan , luas lahan, jumlah tanggungan dan pengalaman bertani. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh melalui keterangan-keterangan yang berkaitan dengan pengurus Gapoktan yang menerima dana Bantuan Langsung Masyarakat Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (BLM-PUAP)

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Wawancara langsung dengan menggunakan instrument, yaitu kuesioner terstruktur, yang telah disiapkan sebelumnya dengan mendatangi langsung responden.

2. Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian, dalam hal ini mengamati secara langsung kegiatan pengurus Gapoktan maupun kegiatan Gapoktan. Hal ini bertujuan selain untuk mengetahui kondisi dari objek penelitian, juga untuk memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai kinerja pengurus Gapoktan. 3. Dokumentasi yaitu dengan pengumpulan data dengan cara meneliti dokumen/catatan/arsip. Dalam penelitian ini dapat berupa dokumen/catatan/arsip yang di Gapoktan, maupun dari instansi terkait.

Metode Analisis Data

Untuk menganalisa hipotesis 1 digunakan analisis metode deskriptif . Hal yang dianalisis adalah keadaan dinamika organisasi Gapoktan.

(13)

ditanyakan dalam kuesioner dalam hal ini menggunakan 8 unsur dinamika yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut

Tabel 1. Variabel Pengukur Dinamika Organisasi

No Unsur Jumlah Nilai

Untuk melihat kedinamisan organisasi koperasi atas jumlah skor penilaiannya secara keseluruhan dilakukan penskalaan dengan membagi jumlah skor menjadi 5 skor antara lain bila skor berada :

0 – 10,5 = Kedinamisan Sangat Rendah (SR) 10,6 – 21,1 = Kedinamisan Rendah (R) 21,2 – 31,7 = Kedinamisan Sedang (S) 31,8 – 42,3 = Kedinamisan Tinggi (T) 42,4 – 53 = Kedinamisan Sangat Tinggi (ST)

(14)

Untuk menganalisis hipotesis 4 yaitu menganalisis hubungan karakteristik sosial ekonomi anggota dengan dinamika koperasi dilakukan metode analisis korelasi rank spearman dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

r = Korelasi rho

n = Jumlah kasus atau sampel

d = Selisih ranking antara variabel X dan Y untuk tiap subyek 1 & 6 = Angka konstan

Variabel Y = dinamika organisasi Gapoktan

Variabel X = umur, tingkat pendidikan, Luas lahan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman bertani

Untuk melihat besarnya nilai dari derajat keeratan dapat menggunakan klasifikasi

koefisien korelasi dua variabel menurut Guilford dalam Supriana(2009) pada Tabel 4 berikut ini:

Tabel 2. Nilai Hubungan Korelasi Menurut Guilford Nilai Koefisien

Korelasi Keterangan

< 0,2

Tidak terdapat hubungan antara kedua variable

antara 0,2 s/d 0,4 Hubungan kedua variabel lemah antara 0,4 s/d 0,7 Hubungan kedua variabel sedang antara 0,7 s/d 0,9 Hubungan kedua variabel kuat antara 0,9 s/d 1 Hubungan kedua variabel sangat kuat

(15)

Dimana: t = t-hitung

r = koefisien korelasi spearman n = jumlah sampel

Untuk mengalisa hipotesis 5 dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda dengan alat bantu SPSS. Data yang dibutuhkan adalah Umur (Tahun), Tingkat Pendidikan (Tahun), Luas Lahan (Ha), Jumlah Tanggungan Keluarga (Jiwa),Lama Bertani (Tahun Untuk melihat variabel bebas (X) berpengaruh dengan menggunakan rumus:

Ŷ= �+�+ �+ �+ �+ �+ �

Keterangan:

Ŷ = Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada X1 = Umur (Tahun)

X2 = Tingkat Pendidikan (Tahun) X3 = Luas Lahan (Ha)

X4 = Jumlah Tanggungan Keluarga (Jiwa)

X5 = Lama Bertani (Tahun Untuk melihat variabel bebas (X) berpengaruh secara serempak terhadap variabel terikat (Y) di uji dengan uji F statistika dengan kriteria:

Jika:

�ℎ����� > ������, maka tolak H0 ; terima H1 artinya ada pengaruh

�ℎ����� ≤ ������, maka terima H0 ; tolak H1 artinya tidak ada pengaruh

(16)

F-hitung > F-tabel, maka H1 diterima, artinya variabel bebas (X) secara serempak

berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y).

F-hitung ≤ F-tabel, maka H1 ditolak, artinya variabel bebas (X) secara serempak

tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y).

Untuk melihat variabel bebas (X) berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat (Y) di uji dengan uji t statistika dengan Kriteria Jika:

�ℎ����� > ������, maka tolak H0 ; terima H1 artinya ada pengaruh

�ℎ����� ≤ ������, maka terima H0 ; tolak H1 artinya tidak ada pengaruh

Apabila:

t-hitung > t-tabel, maka H1 diterima, artinya variabel bebas (X) secara parsial

berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y).

t-hitung ≤ t-tabel, maka H1 ditolak, artinya variabel bebas (X) secara parsial tidak

(17)

Defenisi dan Batasan Operasional

Defenisi

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan hasil penelitian ini, maka dibuat beberapa defenisi sebagai berikut:

a. Organisasi merupakan wadah dari sekelompok orang yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

b. Dinamika organisasi adalah kekuatan yang terdapat di dalam maupun di lingkungan organisasi yang akan menentukan perilaku anggota organisasi dan perilaku organisasi yang bersangkutan, untuk bertindak atau melakasanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya tujuan bersama yang merupakan tujuan organisasi.

c. Tujuan organisasi adalah suatu keadaan akhir yang ingin dicapai oleh organisasi, semua kegiatan organisasi diarahkan untuk mencapainya.

d. Struktur organisasi adalah pola yang sudah tetap mengenai interaksi dan koordinasi dari teknologi dan tenaga kerja dalam satu organisasi.

e. Fungsi tugas organisasi adalah apa yang seharusnya dilakukan dalam

organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

f. Pembinaan organisasi salah satu faktor penentu kedinamisan organisasi yaitu dalam upaya menjaga agar organisasi tetap hidup atau orientasi kepada kehidupan organisasi.

g. Kekompakan organisasi atau kesatuan organisasi adalah dipengaruhi oleh

besarnya tanggung jawab para anggotanya.

(18)

i. Tekanan Organisasi adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan

ketegangan dalam organisasi yang dibutuhkan untuk menumbuhkan kedinamisan, tetapi ketegangan yang terlalu tinggi atau terlalu besar dapat mematikan kedinamisan organisasi.

j. Efektivitas organisasi adalah efektivitas yang dapat diukur dari tercapainya tujuan organisasi dan besarnya kepuasan para anggota setelah tujuan tercapai.

k. Agenda terselubung atau maksud terselubung adalah tujuan yang

dirumuskan anggota namun tidak tertulis tetapi diharapkan akan tercapai. l. Karakteristik sosial ekonomi anggota adalah sifat-sifat khas yang dimiliki

oleh anggota seperti: umur, tingkat pendidikan, pengalaman dan jumlah tanggungan keluarga.

m. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatauan Republik Indonesa.

n. Kelompok Tani (Poktan) adalah kumpulan petani/peternak yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

(19)

p. Rencana Usaha Bersama (RUB) adalah rencana usaha pengembangan

agribisnis yang disusun oleh Gapoktan berdasarkan kelayakan usaha dan potansi desa.

Batasan Operasional

a. Penelitian dilakukan di Gapoktan Desa Sada Perarih Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

(20)

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Secara Geografis letak Kabupaten Karo berada diantara 2º50’–3º19’ Lintang Utara dan 97º55’–98º38’ Bujur Timur dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97 persen dari luas Propinsi Sumatera Utara. Merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi aktif terletak di wilayah ini sehingga rawan gempa vulkanik.Wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian 280–1.420 M di atas permukaan laut. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang, sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir, sebelah timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun dan sebelah barat dengan Propinsi Nangroe Aceh Darusalam. Tahun 2012 di Kabupaten Karo Penduduk laki-laki lebih sedikit dari Perempuan. Laki-laki berjumlah 178.073 jiwa dan

Perempuan berjumlah 180.750 jiwa. Sex rasionya sebesar 98,52.

Gambaran Desa Penelitian

Kecamatan Merdeka, Desa Sada Perarih.

(21)

• Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan merdeka

• Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan naman teran

• Sebelah utara berbatas dengan kabupaten deliserdang

• Sebelah selatan berbatas dengan kecamatan simpang empat

Kecamatan merdeka berasal dari Kecamatan Simpang Empat dimana pada sejak pra kemerdekaan yang disebut dengan istilah kerajaan yang dipimpin oleh raja yang disebut dengan Sibayak Lingga yang kekuasaan meliputi

• Ulung sitelu kuru yang diperintahkan oleh Raja Uung Merga Karo-karo

• Urung Tiga Pancur diperintah oleh Raja ulung Merga Sembiring Gurukinayan

• Urung sempat teran yang diperintah oleh Raja Urung Merga karo-karo sitepu

Kecamatan merdeka telah diresmikan sejak tanggal 29 desember 2007 lalu. Desa Sada Perarih

Desa Sada Perarih merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo. Desa ini memiliki luas 4,53 km², yang sebagian besar digunakan sebagai lahan tanaman Holtikultura. Adapun tanaman Holtikultura di Desa Sada Perarih adalah 2,46 km dan bukan lahan pertanian 2,01 km.

Desa Sada Perarih memiliki curah hujan tertinggi pada bulan November sebesar 268 mm dan terendah pada bulan Januari sebesar 64 mm sedangkan jumlah hari

hujan tertinggi pada bulan November sebanyak 21 hari dan terendah pada bulan

Februari sebanyak 7 hari. Suhu udara berkisar antara 18,8ºC sampai dengan

19,8ºC dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 84,66 persen.

Secara administratife Desa Sada Perarih mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :

(22)

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Torong

• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Deram

• Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gajah

Keadaan Penduduk

Desa Sada Perarih terdiri dari 4 dusun dengan jumlah penduduk 1.465 jiwa, jumlah Kepala Keluarga sebanyak 390. KK yang terdiri dari kepala keluarga tani 351 KK dan bukan petani 39 KK. Desa Sadaperarih memiliki 11kelompok tani. Tabel 3. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun

2012.

Sumber : PPL Sada Perarih

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Sadaperarih, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 732 jiwa atau persentase sebesar 49,96% perempuan sebanyak 733 jiwa atau persentase sebesar 50,03% Dengan demikian dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Desa Sadaperarih, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo yang tertinggi berjenis kelamin Perempuan sebesar 50,03%

Tabel 4. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Sada Peralih Tahun 2012

No Mata Pencaharian Jumlah

1 Petani 954

2 Industri Rumah Tangga 20

3 PNS/ABRI 18

4 Lainnya 51

Sumber : PPL Sadaperarih

(23)

pencaharian sebagai petani sebanyak 954 jiwa, industri rumah tangga sebanyak 20 jiwa, PNS/ABRI sebanyak 18 jiwa, dan lainnya 51 jiwa, dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar penduduk Desa Sada Perarih bermata pencaharian sebagai petani.

Penggunaan Lahan

Sebagian besar lahan yang ada di Desa Sada Perarih dimanfaatkan oleh penduduk untuk kegiatan pertanian. Secara rinci pemanfaatan di Desa Sada Perarih dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Penggunaan Lahan di Desa Sada perarih Tahun 2012.

No Penggunaan Luas(Km) Persentase(%)

1. Perladangan 2,45 51.23

2. Perumahan /

Pemukiman

2,01 48,77

Total 4,46 100

Sumber :Profil Desa Sada perarih2012

Dari Tabel 5 dapat dijelaskan bahwa penggunaan lahan untuk perladangan sebesar 2,45 km atau persentase sebesar 51,23 %, untuk perumahan/pemukiman sebesar 2,01 km atau persentase sebesar 48,77 %

Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat desa. Semakin baik sarana dan prasarana di desa, maka kemajuan desa akan cepat tercapai. Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang ada di Desa Sada Perarih dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 6. Sarana dan Prasarana di Desa Sadaperarih Tahun 2012.

No Uraian Jumlah (Unit)

1 Pos Penyuluh 1

2 BPP 1

3 Sepeda Motor Dinas 1

(24)

Sumber : PPL Desa Sada Perarih.

Karakteristik Petani Sampel

Karakteristik petani sampel di daerah penelitian menjadi gambaran umum kondisi petani yang ada di Desa Sada Perarih. Petani sampel pada daerah penelitian adalah petani yang mendapatkan bantuan modal dari pemerintah melalui program PUAP. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada perincian data Tabel 9.

Tabel 7. Karakteristik Petani Sampel Penerima PUAP di Desa Sada Perarih

No Uraian Range Rataan

1. Umur (Tahun) 32-62 45,74

2. Tingkat pendidikan (Tahun)

6-12 8,23

3. Lama berusahatani (Tahun)

5-33 18,16

4. Luas lahan (Ha) 0,2-1,4 0,72

5. Jumlah Tanggungan (Jiwa)

2-6 3,69

Sumber :Data diolah dari lampiran 1

Umur

Tabel 7 menunjukkan bahwa umur petani sampel mempunyai range antara 32-62 tahun dengan rataan sebesar 45,74 tahun. Data ini menjelaskan bahwa petani sampel tergolong dalam usia produktif.

Tingkat Pendidikan

Rataan tingkat pendidikan petani sampel di daerah penelitian adalah 8,23 tahun dengan range 6-12 tahun. Artinya rata-rata petani sampel sudah menyelesaikan pendidikan formal hingga SD, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani sampel tergolong masih rendah.

(25)

Rataan lamanya berusahatani atau pengalaman bertani petani sampel adalah sebesar 20,65 tahun dengan range 8-39 tahun. Berdasarkan rataan tersebut pengalaman bertani petani sampel sudah cukup lama.

Luas Lahan

Rataan luas lahan yang diusahakan oleh petani sampel dalam berusahatani adalah 0,72 ha dengan range 0,2-1,4 ha. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel termasuk petani yang memiliki luas lahan sempit.

Jumlah Tanggungan

(26)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Gapoktan Arihta Ersada

Gapoktan Arihta Ersada merupakan gapoktan yang bergerak dalam bidang Usahatani dan Simpan Pinjam. Gapoktan tersebut berada di Desa Sada Perarih Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo, dan dibentuk tanggal 3 Desember 2008 yang dibentuk sesuai dengan keputusan bersama anggota dalam rapat pembentukan Gapoktan Arihta Ersada. Gapoktan Arihta Ersada Terdiri dari 11 Kelompok Tani dengan jumlah anggota sebanyak 330 orang.Adapun jumlah anggota yang mendapat bantuan PUAP sebanyak 74 orang.

Perkembangan Gapoktan Arihta Ersada

Perkembangan Gapoktan Arihta Ersada dapat dilihat dari segi jumlah anggota dan Perkembangan dana PUAP.

Tabel 8. Perkembangan Jumlah Anggota Gapoktan Arihta Ersada Tahun 2009-2013

N Tahun

Jlh. Anggota Persentase (%) Lama

(27)

terjadi pada tahun 2010 dengan jumlah 65 orang atau 36,4%. Hal ini menunjukkan bahwa Gapoktan Arihta Ersada membuka peluang bagi yang ingin menjadi anggota Gapoktan dengan menerima dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh Gapoktan Arihta Ersada..

Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada

Dari Tabel 9 dapat dijelaskan bahwa dinamika organisasi dalam Gapoktan adalah 38,55. Artinya dinamika organisasi Gapoktan dalam kategori tinggi dengan persentase ketercapaian skor sebesar 72,75%.

Adapun penjelasan dari masing-masing komponen dinamika organisasi adalah sebagai berikut:

Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi adalah suatu keadaan yang ingin dicapai oleh Gapoktan. Adapun tujuan dari Gapoktan sesuai dengan tujuan yang terdapat di dalam organisasi yaitu:

Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun perkembangan usahatani anggota kelompok.

Tujuan Gapoktan merupakan sejumlah cita-cita masing-masing anggota yang ingin dicapai secara bersama-sama melalui organisasi gapoktan. Dari Tabel 9 hasil ketercapaian skor sebesar 93,48% dengan kriteria skor Sangat Tinggi menunjukkan bahwa anggota mengetahui tujuan gapoktan, proses pembentukan tujuan gapoktan, dan kesesuaian tujuan gapoktan dengan tujuan individu sebagai anggota.

(28)

Struktur organisasi adalah bentuk hubungan antara individu-individu di dalam organisasi yang menyangkut kedudukan dan peran masing-masing di dalam organisasi. Struktur organisasi Gapoktan Arihta Ersada adalah sebagai berikut: Penasehat, Pembimbing, Pengurus : Ketua, Sekretaris, dan Bendahara dan Seksi-seksi, Badan Pengawas : Ketua, Sekretaris, dan Bendahara, Anggota

Tabel 9 menunjukkan ketercapaian skor sebesar 87,59 % dengan kriteria skor Sangat Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara masing-masing perannya dalam Gapoktan Arihta Ersada sangat baik. Struktur kelompok yang dibentuk sesuai dengan keputusan dalam Rapat Anggota dan mampu membantu organisasi dalam mencapai tujuan.

Fungsi Tugas Organisasi

Fungsi tugas adalah seperangkat tugas yang harus dilaksanakan di dalam Gapoktan Arihta Ersada sesuai dengan perannya masing-masing. Berdasarkan Tabel 9, persentase ketercapaian skor untuk komponen fungsi tugas organisasi sebesar 75,74% dengan kriteria Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi tugas dilaksanakan dengan baik.

Pembinaan dan Pengembangan Organisasi

(29)

untuk mendapatkan informasi untuk kemajuan Gapoktan , dan usaha untuk mendapatkan anggota baru.

Kekompakan Organisasi

Kekompakan organisasi merupakan rasa keterikatan anggota Gapoktan terhadap organisasinya. Berdasarkan Tabel 9 diketahui persentasi ketercapaian kekompakan organisasi sebesar 62,45% dengan kriteria Sedang. Gapoktan Arihta Ersada selalu melakukan pertemuan bulanan dikantor, hal ini berguna untuk membina persatuan dan kesatuan di dalam organisasi Gapoktan Arihta Ersada. Antar anggota dan pengurus juga terjadi saling mendukung, membantu, dan menghargai dalam melakukan setiap kegiatan Gapoktan , dan rasa bangga menjadi anggota Gapoktan .

Suasana/ Iklim Organisasi

Suasana di dalam organisasi Gapoktan Arihta Ersada seperti hubungan antar anggota, keadaan lingkungan kerja Gapoktan , dan kebebasan berpartisipasi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 9, dimana persentase ketercapaian skornya sebesar 66,04% dengan kriteria pencapaian Tinggi. Di dalam Gapoktan , anggota diberi kebebasan dalam berbuat, bertindak dan berbicara, namun tetap sopan. namun, Gapoktan Arihta Ersada belum memiliki ruangan kerja sendiri. Olah sebab itu, pelaksanaan rapat anggota dilakukan di kantor gapoktan sementara yaitu kantor balai Desa Sada Perarih.

Tekanan Organisasi

(30)

dengan kriteria pencapaian sedang. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan dari dalam (konflik, otoriter, persaingan) dan tekanan dari luar (tantangan, kritikan, sanksi dan penghargaan) kurang berpengaruh terhadap organisasi Gapoktan Arihta Ersada.

1. Efektifitas Organisasi

Merupakan keefektifan organisasi Gapoktan dalam pencapaian tujuannya. Diketahui pada Tabel 9, bahwa persentase ketercapaian skor sebesar 71,16% dengan kriteria pencapaian Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Gapoktan Arihta Ersada mampu mencapai tujuannya dengan baik. Hal ini juga dapat dilihat dari peningkatan jumlah anggota, dan peningkatan jumlah dana PUAP serta anggota yang mendapatkan bantuan PUAP semakin bertambah setiap tahunnya.

Tabel 10. Perkembangan Dana PUAP Gapoktan Arihta Ersada Tahun 2011-2013

(31)

adalah sebesar 148.000.000. Peningkatan jumlah dana PUAP didaerah penelitian dikarenakan para anggota peminjam selalu membayar pinjaman dengan tepat waktu

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota dengan Dinamika Organisasi

Karakteristik sosial anggota seperti umur, tingkat pendidikan, luas lahan, jumlah tanggungan dan lama bertani diduga berhubungan dengan dinamika organisasi di dalam Gapoktan . Untuk mengetahui hubungan tersebut maka dapat dilakukan analisis dengan menggunakan metode korelasi rank spearman.

Tabel 11. Analisis Korelasi Rank Spearman Karakteristik Sosial Ekonomi dengan Dinamika Organisasi Gapoktan.

Variabel Rs

r-Sumber : Data Primer diolah pada Lampiran

Analisis Hubungan Umur dengan Dinamika Organisasi

Dari hasil analisis pada , diketahui hasil rs = 0,054. Artinya tidak ada hubungan korelasi antara umur dengan dinamika. Nilai signifikansi rs = < r-tabel (r-tabel = 0,494) dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%), maka Ho diterima dan H1 ditolak. Sementara nilai hitung = 1,464 dan tabel = 2,560 dimana nilai t-hitung < t-tabel, sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti, tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur dengan dinamika organisasi Gapoktan Gapoktan Arihta Ersada.

(32)

Dari hasil analisis pada, diketahui hasil rs = 0,569. Artinya antara tingkat pendidikan dengan dinamika organisasi memiliki hubungan yang sedang. Arah yang positif dari nilai rs menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan anggota maka akan semakin tinggi pula dinamika organisasi Gapoktan , dan juga sebaliknya.

Signifikansi rs > r-tabel (r-tabel = 0,494) dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%), maka Ho ditolak dan H1 diterima. Sementara nilai t-hitung = 3,171 dimana t-hitung > t-tabel, sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti, terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan dengan dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada.

Analisis Luas Lahan dengan Dinamika Organisasi

Dari hasil analisis pada, diketahui hasil rs = 0,001. Artinya tidak ada hubungan korelasi antara luas lahan dengan dinamika. Nilai signifikansi rs = < r-tabel (r-tabel = 0,494) dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%), maka Ho diterima dan H1 ditolak. Sementara nilai t-hitung = 2.001 dan t-tabel = 2,560 dimana nilai t-hitung < t-tabel, sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti, tidak terdapat hubungan yang nyata antara luas lahan dengan dinamika organisasi Gapoktan Gapoktan Arihta Ersada.

Analisis Hubungan Jumlah Tanggungan dengan Dinamika Organisasi

(33)

hubungan yang nyata antara jumlah tanggungan dengan dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada.

Analisis Hubungan Lama bertani dengan Dinamika Organisasi

Dari hasil analisis pada, diketahui hasil rs = 0,506. Artinya antara masa keanggotaan dengan dinamika organisasi memiliki hubungan yang sedang. Arah yang positif dari nilai rs menunjukkan bahwa semakin lama seseorang menjadi anggota Gapoktan maka akan semakin tinggi pula dinamika organisasi Gapoktan , dan juga sebaliknya.

Signifikansi rs < r-tabel dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%), maka Ho diterima dan H1 ditolak. Sementara nilai hitung = 2,867 dimana t-hitung > t-tabel, sehingga Ho diterima dan h1 ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan yang nyata antara lama bertani dengan dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada.

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Dinamika Organisasi Gapoktan

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor sosial dan ekonomi terhadap dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada akan digunakan pengujian dengan Model Regresi Linear Berganda.

Tabel 12. Analisis Regresi Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota terhadap Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada.

(34)

X4 0.366 2.56

Sumber : Data Primer diolah dari Lampiran

Persamaan Regresi Linier Berganda :

Ŷ = 35,291 + (-0,109 X1) +(0,451 X2)+(-0,314 X3)+(0,366 X4)+(0,188 X5) + e μ

Dimana :

Ŷ = Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada X1 = Umur (Tahun)

X2 = Tingkat Pendidikan (Tahun) X3 = Luas Lahan (Ha)

X4 = Jumlah Tanggungan Keluarga (Jiwa) X5 = Lama Bertani (Tahun)

Dari analisis regresi linear berganda maka diperoleh sebagai berikut:

1. Secara serempak, diperoleh nilai F-hitung = 6,133 F-hitung < F-tabel (α =

0,05) = 6,826. Maka dapat disimpulkan, secara serempak variable umur, tingkat pendidikan, luas lahan, jumlah tanggungan dan lama bertani. tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada. 2. Secara parsial, variable umur (X1) tidak berpengaruh nyata terhadap

dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada, dimana diketahui thitung = -1,464 < t-tabel = 2,560 (α = 0,05).

3. Secara parsial, variabel tingkat pendidikan (X2) berpengaruh nyata terhadap

(35)

apabila tingkat pendidikan meningkat 1 tahun maka dinamika organisasi akan meningkat pula sebesar 0,991 satuan.

4. Secara parsial, variabel luas lahan (X3) tidak berpengaruh nyata terhadap

dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada, dimana diketahui nilai t-hitung = -2,00 < t-tabel = 2,560 (α = 0,05).

5. Secara parsial, variabel jumlah tanggungan (X4) tidak berpengaruh nyata

terhadap dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada, dimana diketahui nilai t-hitung = 0,759 < t-tabel = 2, 560 (α = 0,05).

(36)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Perkembangan Gapoktan ARIHTA ERSADA mulai Tahun 2009-2012

mengalami peningkatan dalam hal jumlah anggota yaitu sebanyak 132 orang (57%), atau dari 198 orang menjadi 330 orang.

2. Dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya secara keseluruhan berada dalam kriteria Tinggi dengan jumlah skor yang diperoleh sebesar 38,55 dan persentase sebesar 72,75%.

3. Perkembangan dana PUAP Gapoktan Arihta Ersada meningkat mulai tahun 2011-2013 meningkat sebesar 48,29% atau sebesar Rp.48.000.000. Dari modal awal yang diberikan yaitu sebesar Rp 100.000.000.

4. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur, luas lahan dan jumlah tanggungan dengan dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA. Dan ada terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan anggota dan lama berusaha tani dengan dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA. 5. Secara serempak, umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan dan jumlah

(37)

Saran

a. Memantapkan agenda terselubung.

b. Petani diharapkan aktif dalam mengikuti penyuluhan.

c. Penyuluh sebaiknya melakukan penyuluhan sesuai dengan tingkat pendidikan d. Penyuluh pertanian hendaknya lebih mengawasi pengurus Gapoktan dalam

menjalankan tugasnya dalam program PUAP.

(38)

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

Gabungan Kelompok Tani (Gapokan)

PERMENTAN Nomor 16/Permentan/OT.140/2/2008 tentang Pedoman Umum Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) menetapkan bahwa Gapoktan sebagai pelaksana PUAP merupakan penggabungan dari beberapa kelompok tani dalam satu kawasan desa. Tujuan penggabungan kelompok menjadi Gapoktan dalam PERMENTAN Nomor 273/Kpts/OT.160/4/2007 adalah untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif agar kelompok tani lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam penyediaan sarana produksi pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usaha tani di sektor hulu dan hilir, pemasaran serta kerjasama dalam peningkatan posisi tawar (Anonimus, 2007a).

(39)

terutama dapat dilakukan oleh kelompok tani yang berada dalam satu wilayah administrasi pemerintahan untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif. Wilayah kerja Gapoktan sedapai mungkin di wilayah administrasi desa/kecamatan (Anonimus, 2007b)

Fungsi Gapoktan

Gapoktan melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang menyangkut kuantitas, kualitas, kontunuitas, dan harga.

2. Penyedia saprotan yang melipui: pupuk, benih bersertifikat, pestisida, dan lainnya, serta menyalurkan saprotan kepada petani melalui kelompok.

3. Penyedia modal usaha dan menyalurkan secara kredit atau pinjaman kepada petani yang memerlukan.

4. Melakukan proses pengolahan produk para anggota yang meliputi: penggilingan, grading, pengepakan, dan lainnya yang dapat meningkatkan nilai tambah produksi.

5. Menyelenggarakan perdagangan, memasarkan atau menjual prodouk petani kepada pedagang atau industri hilir.

Struktur Organisasi a. Gapoktan

Kriteria Gapoktan penerima bantuan modal usaha PUAP adalah antara lain: (1) Memiliki SDM yang mampu mengelola usaha agribisnis;

(40)

Untuk kepentingan keberlanjutan program PUAP, maka Gapoktan berfungsi sebagai executing dalam penyaluran dana BLM-PUAP (Anonimus, 2007b).

Dalam pelaksanaan PUAP maka rapat anggota (RA) merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang diputuskan pada RA, diantaranya memilih dan memberhentikan pengurus, penambahan anggota, pengesahan program, penetapan unit usaha otonom, evaluasi pengembangan pengelolaan unit usaha Gapoktan dan hal lain yang perlu mendapatkan kesepakatan anggota. Rapat Anggota merupakan forum pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota dan setiap anggota memiliki hak suara yang sama. Untuk menjalankan pengelolaan PUAP maka Gapoktan PUAP dilengkapi pengurus yang terdiri dari:

(1) Ketua, (2) Sekretaris dan (3) Bendahara yang ditetapkan melalui RA yang dimasukkan dalam dokumen AD/ART Gapoktan.

b. Rapat Anggota Gapoktan

Sebagai forum tertinggi dalam pelaksanaan PUAP, Rapat Anggota dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut:

1. Rapat Anggota dihadiri oleh seluruh pengurus Gapoktan, wakil dari kelompok tani, Penyuluh Pendamping dan Komite Pengarah.

2. Rapat anggota dilaksanakan secara periodik sesuai kesepakatan anggota. 3. Tujuan rapat anggota adalah untuk menetapkan RUB (Rencana Usaha Bersama), mekanisme penyaluran dan pemanfaatan dana PUAP, pola pengembangan usaha agribinis anggota dan unit usaha otonom Gapoktan, Tata tertib rapat anggota,Pengesahan pertanggungjawaban pengurus.

(41)

Pengurus Gapoktan yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara adalah petani anggota yang dipilih dalam Rapat Anggota. Untuk menjalankan fungsi organisasi PUAP, masing-masing Pengurus Gapoktan PUAP mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Ketua

Mengkoordinasikan, mengorganisasikan serta bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan PUAP dengan rincian sebagai berikut : (1.) Melaksanakan hasil keputusan rapat anggota;

(2.) Memimpin rapat pengurus yang dihadiri pengurus poktan, komite pengarah dan penyuluh pendamping;

(3.) Menanda tangani surat menyurat dan dokumen pelaksanaan PUAP (RUB)

dan dokumen yang terkait dengan pencairan dana PUAP; (4.) Mewakili Gapoktan dalam pertemuan dengan pihak lain (5.) Mengkoordinasikan pelaporan dan pertanggung jawaban dana; (6.) Memimpin organisasi dan administrasi Gapoktan PUAP

2. Sekretaris

Bertugas melaksanakan administrasi kegiatan Gapoktan PUAP, dengan rincian sebagai berikut :

(1.) Membuat dan memelihara notulen rapat, berita acara, serta dokumen PUAP lainnya.

(2.) Menyelenggarakan surat-menyurat dan pengarsipannya.

(3.) Menyelenggarakan administrasi dokumen RUB, RUK, RUA dan kegiatan organisasi lainnya.

(42)

3. Bendahara

Bertugas menangani seluruh kegiatan administrasi keuangan Gapoktan baik penyaluran maupun pengelolaan dana PUAP, dengan rincian tugas adalah sebagai berikut :

(1.) Melaksanakan penarikan/pencairan sesuai dengan jadwal pemanfaatan oleh anggota;

(2.) Menyalurkan dana BLM PUAP sesuai dengan RUB, RUK dan RUA dan atau jadwal pemanfaatan dana yang diusulkan anggota;

(3.) Membukukan setiap penyaluran dana PUAP kepada anggota; (4.) Menyimpan dan memelihara arsip pembukuan dana PUAP;

(5.) Menyusun laporan bulanan dan laporan tahunan keuangan Gapoktan PUAP;

4. Komite pengarah

Komite Pengarah adalah komite yang dibentuk oleh Pemerintahan Desa yang terdiri dari wakil tokoh masyarakat, wakil dari kelompok tani dan penyuluh pendamping. Komite Pengarah terdiri atas seorang ketua dan dua orang anggota

dengan tugas sebagai berikut :

(1.) Memberikan masukan dan pertimbangan dalam penetapan RUB pada saat Rapat Anggota;

(2.) Mengawasi penggunaan dana BLM-PUAP sesuai keputusan Rapat Anggota; (3.) Memberikan masukan dan pertimbangan dalam penumbuhan dan

(43)

Kelompok tani

Kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Jumlah anggota kelompok tani terdiri atas 20 orang sd 30 orang atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usahataninya

Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)

Seiring dengan perkembangan dan perubahan kepemimpinan di pemerintahan, maka kebijakan penguatan modal di bidang pertanian pun ikut berubah dan dimodifikasi lagi agar lebih baik. Pada tahun 2008 pemerintah melalui Departemen Pertanian RI mencanangkan program baru yang diberi nama Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). PUAP merupakan bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui bantuan modal usaha dalam menumbuhkembangkan usaha agribisnis sesuai dengan potensi pertanian desa sasaran. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri adalah program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesempatan kerja (Departemen Pertanian, 2008).

(44)

tani. Operasional penyaluran dana PUAP tersebut dilakukan dengan memberikan kewenangan kepada Gapoktan terpilih sebagai pelaksana PUAP dalam hal penyaluran dana penguatan modal kepada anggotanya. Agar mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaan PUAP, Gapoktan didampingi oleh tenaga penyuluh pendamping dan penyelia mitra tani. Gapoktan PUAP diharapkan dapat menjadi kelembagaan ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh petani (Departemen pertanian, 2008).

Tujuan PUAP

Tujuan utama program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan berdasarkan pedoman umum PUAP adalah untuk :

1. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan

pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah;

2. Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, pengurus Gapoktan, penyuluh dan penyelia mitra tani.

3. Memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk

pengembangan kegiatan usaha agribisnis.

4. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan.

Gambaran Umum Pelaksanaan PUAP

(45)

kegiatan usaha di bidang pertanian sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Operasional penyaluran dana PUAP dilakukan dengan memberikan kewenangan kepada Gapoktan yang telah memenuhi persyaratan. Gapoktan juga didampingi oleh tenaga penyuluh pendamping dan penyelia mitra tani. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh Gapoktan sebagai penyalur PUAP antara lain :

1) Memiliki SDM yang mampu mengelola usaha agribisnis; 2) Memiliki struktur kepengurusan yang aktif;

3) Dimiliki dan dikelola oleh petani; 4) Dikukuhkan oleh bupati atau wali kota.

Jumlah dana yang disalurkan ke setiap Gapoktan sebesar Rp 100 juta. Dana tersebut disalurkan kepada anggota Gapoktan guna menunjang kegiatan usahataninya. Tentunya dalam penyaluran dana tersebut terdapat beberapa prosedur yang harus dipenuhi bagi mereka yang akan memanfaatkan bantuan tersebut. Oleh sebab itu, dalam rangka mengantisipasi agar penyaluran dan pemanfaatan PUAP berjalan lancar, aman dan terkendali, maka dibentuk suatu tim pemantau, pembinaan dan pengendalian di tingkat propinsi dan kabupaten atau kota

Sasaran Program PUAP

Adapun sasaran yang diharapkan dari program PUAP adalah :

1. Berkembangnya usaha agribisnis di desa miskin atau tertinggal sesuai dengan

potensi pertanian desa.

(46)

3. Meningkatnya kesejahteraan rumah tangga tani miskin, petani atau peternak

(pemilik dan atau penggarap) skala kecil, buruh tani; dan

4. Berkembangnya usaha pelaku agribisnis yang mempunyai usaha harian,

mingguan maupun musiman.

5. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan

Indikator Keberhasilan PUAP

Indikator keberhasilan output meliputi :

a. Tersalurkannya BLM – PUAP kepada petani, buruh tani dan rumah tangga tani miskin dalam melakukan usaha produktif pertanian; dan

b. Terlaksananya fasilitasi penguatan kapasitas dan kemampuan sumber daya

manusia pengelola Gapoktan, Penyuluh Pendamping dan Penyelia Mitra Tani. Indikator keberhasilan outcome meliputi :

a. Meningkatnya kemampuan Gapoktan dalam memfasilitasi dan mengelola bantuan modal usaha untuk petani anggota baik pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani.

b. Meningkatnya jumlah petani, buruh tani dan rumah tangga tani yang mendapatkan bantuan modal usaha.

c. Meningkatnya aktivitas kegiatan agribisnis (budidaya dan hilir) di perdesaan; dan

d. Meningkatnya pendapatan petani (pemilik dan atau penggarap), buruh tani dan

(47)

a. Berkembangnya usaha agribisnis dan usaha ekonomi rumah tangga tani di

lokasi desa PUAP.

b. Berfungsinya Gapoktan sebagai lembaga ekonomi yang dimiliki dan dikelola

oleh petani.

c. Berkurangnya jumlah petani miskin dan pengangguran di perdesaan (Deptan, 2008).

Landasan Teori

Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga, kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interpendensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi selama ada di dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah-ubah

(Shaw, 1971).

Dinamika mempelajari sebab-sebab atau faktor-faktor yang menyebabkan satu kelompok atau organisasi dapat dinamis, hidup, bergerak, aktif, efektif, efisien dalam mencapai tujuan dan produktif untuk memajukan pengetahuan tentang kehidupan kelompok atau organisasi (Ginting, 2000).

Margono (1978) dalam Ginting (2003) menyebutkan bahwa tingkat kedinamisan suatu organisasi/kelompok bergantung pada 8 faktor yaitu:

a. T

(48)

Suatu keadaan yang ingin dicapai oleh organisasi yang merupakan sejumlah cita-cita dari individual yang sama yang hendak dicapai secara bersama di dalam organisasi.

Struktur organisasi

Struktur organisasi adalah bentuk hubungan antara individu-individu di dalam organisasi yang menyangkut struktur kekuasaan atau pengambilan keputusan, struktur tugas atau pembagian pekerjaan dan struktur komunikasi yaitu bagaimana aliran-aliran komunikasi terjadi.

Fungsi Tugas Organisasi

Fungsi tugas organisasi adalah apa yang seharusnya dilakukan dalam organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Menurut Slamet dalam Ginting (1995) ada 6 indikator yang dipakai, yaitu: fungsi memberi informasi, fungsi memuaskan anggota, fungsi menyelenggarakan organisasi, fungsi menghasilkan inisiatif, fungsi mengajak untuk berpartisipasi, dan fungsi menjelaskan.

Pembinaan Organisasi

Merupakan upaya menjaga agar organisasi tetap hidup atau orientasi kepada kehidupan organisasi. Menurut Slamet dalam Ginting (1995) ada enam usaha mempertahankan kehidupan kelompok, yaitu: partisipasi semua anggota kelompok, adanya fasilitas, adanya kegiatan kelompok, adanya kontrol sosial, adanya kesempatan untuk mendapatkan anggota baru, dan adanya sosialisasi. Kekompakan organisasi

(49)

tujuan, homogenitas anggota, keterpaduan kegiatan, jiwa kerjasama, dan jumlah anggota.

Iklim atau suasana organisasi

Biasa disebut juga atmosfer organisasi yaitu keadaan moral, sikap dan perasaan-perasaan yang umum terdapat dalam organisasi. Menurut Slamet dalam Ginting (1995) ada tiga indikator yang dipakai, yaitu: hubungan antara anggota, kebebasan berpartisipasi, dan lingkungan fisik.

Iklim atau suasana organisasi

Segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan dalam organisasi yang diperlukan untuk menumbuhkan kedinamisan organisasi, tetapi tegangan yang terlalu tinggi atau terlalu besar dapat mematikan kedinamisan organisasi. Tekanan kepada organisasi dapat berasal dari dalam (intern) organisasi yaitu tuntutan ataupun keinginan dari para anggotanya. Sumber dari dalam adalah: konflik, otoriter, persaingan dan lain-lain. Sedangkan tekanan dari luar organisasi (ekstern) dapat berupa tuntutan-tuntutan dan harapan dari pihak luar, yang dapat menimbulkan ketegangan yang akan mempengaruhi kedinamisan organisasi yang sumbernya adalah berupa: tantangan, keritikan, sanksi, penghargaan, hukuman dan lain-lain.

ektifitas organisasi

(50)

Ruth Benedict menjelaskan bahwa persoalan yang ada dalam dinamika kelompok, yaitu:

a. Kohesi/ persatuan, yaitu tingkah laku anggota dalam kelompok seperti

proses pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan, nilai kelompok, dan sebagainya.

b. Motif/ dorongan, yaitu interes anggota terhadap kehidupan kelompok seperti

kesatuan kelompok, tujuan bersama, orientasi diri terhadap kelompok, dan sebagainya.

c. Struktur, yaitu bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan kedudukan antaranggota, pembagian tugas, dan sebagainya.

d. Pimpinan, yaitu bentuk-bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan, sistem

kepemimpinan, dan sebagainya.

e. Perkembangan kelompok, yaitu perubahan dalam kelompok, senangnya anggota tetap berada dalam kelompok, perpecahan kelompok, dan sebagainya (Santosa, 2004).

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

(51)

anggotanya dan petani lainnya. Pengembangan Gapoktan dilatarbelakangi oleh kenyataan kelemahan aksesibilitas petani terhadap berbagai kelembagaan layanan usaha, misalnya lemah terhadap lembaga keuangan, terhadap lembaga pemasaran, terhadap lembaga penyedia sarana produksi pertanian serta terhadap sumber informasi. Pada prinsipnya, lembaga Gapoktan diarahkan sebagai sebuah kelembagaan ekonomi, namun diharapkan juga mampu menjalankan fungsifungsi lainnya serta memiliki peran penting terhadap pertanian.

Dinamika organisasi Gapoktan adalah kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam maupun di lingkungan Gapoktan yang akan menentukan perilaku dari anggota dan perilaku kelompok tani,untuk bertindak atau melaksanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya tujuan.Cepat tidaknya petani mengadopsi inovasi tergantung kepada faktor sosial dan ekonomi petani. Faktor sosial diantaranya umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman bertani. Sedangkan faktor ekonomi diantaranya adalah tingkat pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan yang dimiliki dan ada tidaknya usahatani yang dimiliki petani (Soekartawi, 1995).

(52)

Menurut Soekartawi (1999) semakin banyak anggota keluarga akan semakin besar pula beban hidup yang akan ditanggung atau harus dipenuhi. Jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi keputusan petani dalam berusahatani.

Semakin lama seseorang bekerja, maka akan semakin tinggi pula pengalaman kerjanya sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi pendapatan dan prodiktivitasnya (Suwita, 2011).

Kerangka Pemikiran

(53)

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Dinamika Organisasi GAPOKTAN

2. TINGKAT PENDIDIKAN 3. LUAS LAHAN

4. JUM LAH TANGGUNGAN KELUARGA

5. PENGALAMAN BERTANI ANGGOTA

GAPOKTA

FAKTOR-FAKTOR DINAMIKA ORGANISASI 1. TUJUAN ORGANISASI 2. STRUKTUR ORGANISASI 3. FUNGSI /TUGAS

6. SUASANA ORGANISASI 7. TEKANAN ORGANISASI 8. EFEKTIVITAS ORGANISASI

(54)

2.4 Hipotesis Penelitian

1. Adanya peningkatan dinamika organisasi selama 5 tahun terakhir. 2. Dinamika organisasi gapoktan didaerah penelitian tergolong tinggi.

3. PUAP mengalami perkembangan setiap tahunnya didaerah penelitian dengan perkembangan yang positif (+).

4. Karakteristik sosial ekonomi pertanian memiliki pengaruh dengan dinamika

organisasi gapoktan.

5. Karakteristik sosial ekonomi pertanian memiliki hubungan dengan dinamika

(55)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan oleh negara kita karena sektor pertanian memberikan banyak kontribusi dalam pembangunan ekonomi. Kontribusi pertanian dalam pembangunan ekonomi diantaranya adalah sebagai penyerap tenaga kerja; kontribusi terhadap pendapatan; kontribusi dalam penyediaan pangan; pertanian sebagai penyedia bahan baku; kontribusi dalam bentuk kapital; dan pertanian sebagai sumber devisa.

(56)

Permasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses pada sumber permodalan, pasar dan teknologi, serta organisasi petani yang masih lemah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah menetapkan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaaan (PUAP) yang mulai dilaksanakan pada tahun 2008 dimana tujuan dari program ini adalah untuk mempercepat tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis dengan sasaran mengurangi kemiskinan dan pengangguran di perdesaan. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaaan (PUAP) merupakan salah satu program yang dikembangkan oleh Departemen Pertanian yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-M). Program PUAP mencoba mengatasi masalah dana dengan cara menyalurkan dana kepada petani melalui kelompok tani/gapoktan. Dana PUAP pada prinsipnya hanya sebagai stimulus dalam menggerakkan usaha tani petani yang kemudian dikelola melalui PUAP merupakan bentuk fasilitas modal usaha untuk petani, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani, maupun rumah tangga miskin di perdesaan yang terkoordinasikan oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan). Gapoktan merupakan kelembagaan tani palaksana PUAP untuk menyalurkan modal bagi anggotanya (Anonimus, 2009).

(57)
(58)

Identifikasi Masalah

Bedasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan organisasi Gapoktan selama 5 tahun terakhir di daerah penelitian?

2. Bagaimana Dinamika organisasi Gapoktan didaerah penelitian? 3. Bagaimana perkembangan PUAP di daerah penelitian?

4. Bagaimana hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan dinamika

organisasi Gapoktan?

5. Bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi petani dengan dinamika organisasi Gapoktan?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan organisasi Gapoktan selama 5 tahun terakhir di daerah penelitian?

2. Untuk mengetahui bagaimana Dinamika organisasi Gapoktan didaerah penelitian?

3. Untuk mengetahui Bagaimana perkembangan PUAP di daerah penelitian? 4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan karakteristik sosial ekonomi pertani

dengan dinamika organisasi Gapoktan?

(59)

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi bagi anggota Gapoktan di daerah penelitian.

2. Sebagai informasi yang berhubungan dengan pembuktian teori tentang berpengaruh pada kinerja usaha dalam pengembangan dana PUAP.

3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pengurus

Gapoktan penerima Bantuan Langsung Masyarakat Pengembangan Usaha Agrinisnis Perdesaaan (BLM-PUAP) untuk mengembangkan sifat/jiwa dan kemampuan manajemen agribisnisnya dalam perkembangan usaha Gapoktan. 4. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

(60)

ABSTRAK

Evri ricky rodesta sianturi (080309058) dengan judul skripsi “Dinamika Organisasi Gapoktan dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis pedesaan (PUAP) di Desa Sada Perarih Kurbakti, Kecamatan Merdeka, kabupaten karo” dibawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Ir. Meneth Ginting, MADE, sebagai ketua komisi pembimbing dan Bapak Dr. Ir. Rahmanta Ginting, Msi sebagai anggota komisi pembimbing

Tujuan penelitian ini adalah untuk: Untuk mengetahui bagaimana perkembangan organisasi Gapoktan selama 5 tahun terakhir di daerah penelitian, Untuk mengetahui bagaimana Dinamika organisasi GAPOKTAN didaerah penelitian, Untuk mengetahui Bagaimana perkembangan PUAP di daerah penelitian, Untuk mengetahui bagaimana hubungan karakteristik sosial ekonomi pertani dengan dinamika organisasi GAPOKTAN, Untuk mengetahui bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi pertani dengan dinamika organisasi GAPOKTAN. Untuk menganalisa hipotesis 1 digunakan analisis metode deskriptif, Untuk menganalisa hipotesis 2 digunakan analisis metode deskriptif dengan skoring, Untuk menganalisis hipotesis 3 yaitu perkembangan PUAP di Desa Kurbakti dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, Untuk menganalisis hipotesis 4 yaitu menganalisis hubungan karakteristik sosial ekonomi anggota dengan dinamika koperasi dilakukan metode analisis korelasi rank spearman, Untuk mengalisa hipotesis 5 dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda dengan alat bantu SPSS

Perkembangan Gapoktan ARIHTA ERSADA mulai Tahun 2009-2012 mengalami peningkatan dalam hal jumlah anggota yaitu sebanyak 132 orang (57%), atau dari 198 orang menjadi 330 orang. Dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya secara keseluruhan berada dalam kriteria Tinggi dengan jumlah skor yang diperoleh sebesar 38,55 dan persentase sebesar 72,75%. Perkembangan dana PUAP Gapoktan Arihta Ersada meningkat mulai tahun 2011-2013 meningkat sebesar 48,29% atau sebesar Rp.48.000.000. Dari modal awal yang diberikan yaitu sebesar Rp 100.000.000. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur, luas lahan dan jumlah tanggungan dengan dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA. Dan ada terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan anggota dan lama berusaha tani dengan dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA.Secara serempak, umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan dan jumlah tanggungan tidak berpengaruh secara nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya. Namun secara parsial, tingkat pendidikan anggota berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya, sedangkan variabel umur, masa keanggotaan dan jumlah tanggungan tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya

(61)

DINAMIKA ORGANISASI GAPOKTAN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) (Kasus : Desa Sada Perarih, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo. )

SKRIPSI

OLEH

EVRI RICKY RODESTA SIANTURI 080309058

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(62)

ABSTRAK

Evri ricky rodesta sianturi (080309058) dengan judul skripsi “Dinamika Organisasi Gapoktan dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis pedesaan (PUAP) di Desa Sada Perarih Kurbakti, Kecamatan Merdeka, kabupaten karo” dibawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Ir. Meneth Ginting, MADE, sebagai ketua komisi pembimbing dan Bapak Dr. Ir. Rahmanta Ginting, Msi sebagai anggota komisi pembimbing

Tujuan penelitian ini adalah untuk: Untuk mengetahui bagaimana perkembangan organisasi Gapoktan selama 5 tahun terakhir di daerah penelitian, Untuk mengetahui bagaimana Dinamika organisasi GAPOKTAN didaerah penelitian, Untuk mengetahui Bagaimana perkembangan PUAP di daerah penelitian, Untuk mengetahui bagaimana hubungan karakteristik sosial ekonomi pertani dengan dinamika organisasi GAPOKTAN, Untuk mengetahui bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi pertani dengan dinamika organisasi GAPOKTAN. Untuk menganalisa hipotesis 1 digunakan analisis metode deskriptif, Untuk menganalisa hipotesis 2 digunakan analisis metode deskriptif dengan skoring, Untuk menganalisis hipotesis 3 yaitu perkembangan PUAP di Desa Kurbakti dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, Untuk menganalisis hipotesis 4 yaitu menganalisis hubungan karakteristik sosial ekonomi anggota dengan dinamika koperasi dilakukan metode analisis korelasi rank spearman, Untuk mengalisa hipotesis 5 dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda dengan alat bantu SPSS

Perkembangan Gapoktan ARIHTA ERSADA mulai Tahun 2009-2012 mengalami peningkatan dalam hal jumlah anggota yaitu sebanyak 132 orang (57%), atau dari 198 orang menjadi 330 orang. Dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya secara keseluruhan berada dalam kriteria Tinggi dengan jumlah skor yang diperoleh sebesar 38,55 dan persentase sebesar 72,75%. Perkembangan dana PUAP Gapoktan Arihta Ersada meningkat mulai tahun 2011-2013 meningkat sebesar 48,29% atau sebesar Rp.48.000.000. Dari modal awal yang diberikan yaitu sebesar Rp 100.000.000. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur, luas lahan dan jumlah tanggungan dengan dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA. Dan ada terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan anggota dan lama berusaha tani dengan dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA.Secara serempak, umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan dan jumlah tanggungan tidak berpengaruh secara nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya. Namun secara parsial, tingkat pendidikan anggota berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya, sedangkan variabel umur, masa keanggotaan dan jumlah tanggungan tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya

(63)

RIWAYAT HIDUP

Evri Ricky Rodesta Sianturi, lahir di Galang pada tanggal 07 Desember 1990. Anak tunggal dari pasangan Charles Sianturi dan Ernawaty Br. Barus.

Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut.

1. Tahun 1996 masuk Sekolah Dasar di SD Negeri 104279 Paya Itik dan tamat tahun 2002.

2. Tahun 2002 masuk Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Galang dan tamat tahun 2005.

3. Tahun 2005 masuk Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Galang dan tamat tahun 2008.

4. Tahun 2008 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Sumatera Utara, melalui jalur Simulasi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

5. Bulan Juli 2012 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Bagan Asahan Pekan, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan.

6. Bulan Juli s.d. November 2013 melakukan penelitian di Desa Sada Perarih

(64)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “DINAMIKA ORGANISASI GAPOKTAN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) (Studi Kasus: Desa Sada Perarih Kurbakti, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo)”.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Meneth Ginting, MADE sebagai ketua komisi

pembimbing.

2. Bapak Dr. Ir. Rahmanta Ginting, M.Si, sebagai anggota komisi pembimbing. 3. Ibu Dr. Ir. Salmiah M.S. selaku Ketua Program Studi Agribisnis FP USU dan

Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec. selaku Sekretaris Program Studi Agribisnis FP USU.

4. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Program Studi Agribisnis khususnya dan di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada umumnya.

5. Ayahanda dan ibunda tercinta Charles Sianturi dan Ernawaty br. Barus yang telah menjadi sumber motivasi serta memberi dukungan dan do’a bagi penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas Sumatera Utara.

(65)

7. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberikan bantuan dan dukungan selama penulis menempuh pendidikan dan menyusun skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis ucapkan terima kasih dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan.

Medan, Januari 2014

(66)

DAFTAR ISI

Identifikasi Masalah ... 4

Tujuan Penelitian ... 4

Kegunaan Penelitian ... 5

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka... 6

Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) ... 6

Kerangka Pemikiran ... 20

Hipotesis Penelitian ... 22

METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 23

Metode Pengambilan Sampel ... 23

Metode Pengumpulan Data ... 24

Teknik Pengumpulan Data ... 25

Metode Analisis Data ... 25

Definisi dan Batasan Operasional ... 28

(67)

Batasan Operasional ... 30

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 31

Gambaran Desa Peneltian ... 31

Keadaan Penduduk ... 33

Penggunaan Lahan ... 34

Sarana dan Prasarana ... 34

Karakteristik Petani Sampel ... 35

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Gapoktan Arihta Ersada ... 37

Perkembangan Gapoktan Arihta Ersada ... 37

Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada ... 38

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Dengan Dinamika Organisasi ... 42

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Dinamika Organisasi Gapoktan ... 44

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 48

Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA

(68)

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal.

1. Variabel Pengukur Dinamika Organisasi ... 26

2. Nilai Hubungan Korelasi Menurut Guilford... 27

3. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2012... 33

4. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2012... 33

5. Penggunaan Lahan di Desa Sada Perarih Tahun 2012 ... ... 34

6. Saran dan Prasarana di Desa Sada Perarih Tahun 2012.... ... 35

7. Karakteristik Petani Sampel Penerima PUAP di Desa Sada Perarih... 35

8. Perkembangan Jumlah Anggota Gapoktan Arihta Ersada... 37

9. Dinamika Organisasi Dalam Gapoktan ... 38

10. Perkembangan Dana PUAP Gapoktan Arihta Ersada Tahun 2011-2013 ... 42

11. Analisis Korelasi Rank Spearman Karakteristik Sosial Ekonomi dengan Dinamika Organisasi gapoktan ... 42

(69)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Hal.

(70)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul

1. Karakteristik Petani Sampel

2. Skor Dinamika Organisasi Gapoktan

Gambar

Tabel 1. Variabel Pengukur Dinamika Organisasi
Tabel 2. Nilai Hubungan Korelasi Menurut Guilford
Tabel 4. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Sada Peralih Tahun 2012
Tabel 5. Penggunaan Lahan di Desa Sada perarih Tahun 2012.
+6

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Keluaran Tersedianya jasa pendukung operasional kantor 1 Orang Hasil Meningkatnya layanan operasional kantor 6,13%. Kelompok Sasaran Kegiatan

1) The fusion algorithm combined wavelet and IHS transform can not only increase the information and definition of the images integrated, but also improve the sensitivity of images

Menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat

Syifa,Dava,Elvin ) Kesya, Reyhan, ,Dava).. 15 Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi yang berhubungan dengan rancangan peningkatan anak

Bagi peneliti dapat menambah wawasan dalam melakukan penelitian khususnya Faktor-faktor pengetahuan, pendidikan, lingkungan dan informasi terhadap penyakit ISPA pada

 Bumi,bulan &amp; matahari berada dalam satu garis lurus.  Bulan menghalang cahaya matahari sampai ke bumi.  Sebahagian bumi mengalami gerhana penuh manakala. yang lain

Berdasarkan pembahasan diatas menunjukkan bahwa praktek pembiayaan yang berbasis jual-beli menggunakan akad murabahah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah