PERSEPSI Y (Pemahaman atau
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kondisi Geografis dan Demografis
Wilayah Desa Bojong Gede ada pada ketinggian tanah dari permukaan laut + 40 m. Curah hujan 300 mm per thn dengan suhu udara rata-rata 32 0C. Desa Bojong Gede merupakan wilayah pemukiman atau perumahan seluas 167,325 Ha, wilayah pertokoan atau perdagangan 2,76 Ha, perkantoran 0,45 Ha, pasar desa 0,25 ha dan tanah wakaf 0,74 ha.
Berdasarkan SK Bupati Bogor Nomor 141/16/KPTS/HUK/2003, tanggal 16 Januari 2003, secara administratif, Desa Bojong Gede masuk dalam wilayah Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten/Kota Dati II Bogor. Luas wilayah 275.499 Ha dan dengan batas wilayah terdiri dari:
1. Sebelah utara: Desa Bojong Baru.
2. Sebelah Selatan: Desa Kedung Waringin.
3. Sebelah Barat: Desa Susukan atau Desa Sukmajaya. 4. Sebelah Timur: Kecamatan Cibinong.
Berdasarkan pendataan penduduk hingga Tahun 2008, Desa Bojong Gede memilikiki 5.699 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 109 Rukun Tangga (RT) dan 24 Rukun Warga (RW). Dua Rukun Tetangga diantaranya adalah RT 01 dan RT 02 RW 18 Bojong Gede Indah, letaknya bersebelahan dengan Dusun atau Kampung Kelapa Dua RT 01 RW 02.
Berdasarkan data kewarganegaraan, penduduk Desa Bojong Gede berjumlah 28.284 orang terdiri dari laki-laki 17.631 orang dan perempuan 10.653 orang. Mayoritas penduduk beragama Islam yaitu 27.717 orang, Kristen 365 orang dan selebihnya menganut atau beragama lain, dengan bidang pembangunan sarana peribadatan: 13 Masjid dan dua Mushollah.
Kelompok tenaga kerja cenderung berusia antara 27-56 tahun. Tingkat pendidikan warga terdiri dari TK 2,34%, SD-SMA 87,03%, Diploma 7,37% dan Sarjana 3,26%. Mata pencaharian penduduk cenderung berkisar sebagai karyawan swasta atau wiraswasta, seperti pedagang, petani, buruh tani dan pertukangan. Selebihnya sebagai pegawai pemerintah, seperti PNS, POLRI atau TNI dan pensiunan.
Potensi Desa Bojong Gede dan Karakteristik Masyarakat Bojong Gede Bojong Gede merupakan salah satu wilayah pusat perhatian developer
dalam bisnis perumahan dan menjadi incaran pihak tertentu dalam mencari hunian tempat bermukim. Relatif mudahnya sarana transportasi, karena dekat dengan stasiun kereta api, sehingga hal ini menjadi salahsatu alasan pula bagi para
developer mengiklankan bisnis tersebut antara lain lewat Billboard yang terpancang di pinggir jalan atau pusat keramaian kota. Bojong Gede relatif lebih dekat ke wilayah Bogor, secara geografis mendukung sebagai wilayah yang cukup sejuk dan nyaman untuk beristirahat, belajar atau berkonsentrasi maupun beraktivitas lainnya karena cukup jauh dari keramaian kota. Dua hal tersebut cukup beralasan sebagaimana disampaikan oleh Bapak Zamhor, Sekretaris Desa Bojong Gede bahwa Bojong Gede merupakan wilayah desa-kota karena semakin padat penghuni perumahan juga dengan adanya lintasan kereta api Bogor, Depok dan Jakarta Kota yang seakan memperdekat wilayah desa dan kota. Berbagai peluang lainnya terbuka lebar seperti pebisnis mini market, agen suratkabar atau media lainnya. Media massa pun eksis di tengah kehidupan masyarakat Desa Bojong Gede sebagai alat komunikasi dan informasi, sehingga tidak tertutup kemungkinan Infotainment merupakan informasi yang dapat menempati posisi tertentu di hati penggemarnya.
Karakteristik Pemirsa Infotainment Karakteristik demografis
Karakteristik merupakan kondisi atau keadaan pemirsa sebagai unit analisis, meliputi karakteristik demografis terdiri dari jenis kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan, serta karakteristik psikografis meliputi keterdedahan pemirsa pada infotainment, pengalaman masa lalu dan frekuensi menonton atau menerima infotainment. Karakteristik demografi dan psikografi ada kecenderungan memiliki korelasi dengan persepsi pemirsa tentang infotainment
pada nilai informasi (mendidik dan menghibur atau memberikan pencerahan) dan dayatarik format tayangan (dialog, narasi dan wawancara). Hasil analisis menunjukkan, hanya jenis kelamin yang tidak terdapat asosiasi terhadap nilai informasi dan dayatarik format tayangan infotainment. Data ini menunjukkan,
baik pemirsa pria maupun wanita pada dasarnya cenderung menganggap
infotainment sebagai informasi hiburan dan relatif menganggap setuju atau tidak setuju infotainment memiliki nilai informasi dan tayangannya memuat atau tidak memuat dayatarik format tayangan. Hal tersebut berhubungan dengan kedekatan pemirsa dalam memaknai dan menafsirkan atau menginterpretasikan (mempersepsi) sejauh mana memiliki kepentingan dan usaha dalam memenuhi kebutuhan suatu informasi dari tayangan infotainment.
Sejalan dengan perkembangan media massa terutama pertelevisian di Indonesia yang marak menayangkan infotainment dengan ragam format dan penamaan masing-masing, memberi nuansa temuan hasil penelitian mengenai persepsi pemirsa tentang tayangan infotainment di televisi, tidak terkecuali bagi penghuni di perumahan Gaperi Bojong Gede Indah Rt 01 dan RT 02 RW 18 Desa Bojong Gede, 200 meter ke arah Stasiun Kereta Api, Bojong Gede, Bogor.
Responden penelitian adalah warga perumahan Gaperi “Genteng Biru” Bojong Gede Indah Rt 01 dan RT 02, Rw 18, letaknya berbatasan dengan warga Kampung Kelapa Dua, Bojong Gede yang mayoritas warga betawi dan beragama Islam. Kondisi ini memperlihatkan bauran karakteristik dari berbagai latar belakang masyarakat dari wilayah nusantara, sebagai wilayah desa kota. Menurut Koestoer (1997), di wilayah desa kota estimasi pertumbuhan penduduk yang berasal dari migrasi dan permintaan kebutuhan perumahan perlu diperhatikan, antara lain kepedulian masyarakat menuju lingkungan bersih terhadap harkat hidup bersama melalui kesadaran perbaikan taraf hidup dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kondisi umum warga daerah perumahan wilayah desa kota yang mengerti akan kualitas lingkungan yang baik sebagai pendorong pembangunan yang positif terhadap dampak dan “tetesan” bagi wilayah tetangganya.
Perumahan warga “Gaperi” merupakan lintas wilayah Bogor, Depok hingga Kota Jakarta, sehingga merupakan bauran wilayah yang menguntungkan. Untuk menjangkau wilayah ini, dalam kondisi stabil, dari arah Stasiun Kota dapat ditempuh sekitar 30 menit menggunakan kereta api ekspres atau satu jam menggunakan kereta api ekonomi. Sedangkan dari arah Bogor dapat ditempuh sekitar 15 menit menggunakan kereta api ekonomi atau 45 menit menggunakan
mobil angkutan kota. Karakteristik masyarakat memperlihatkan logat bahasa serta pergaulan sebagai bauran dari budaya Betawi, Sunda, Jawa, bahkan mewakili provinsi wilayah Indonesia.
Hal yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat salah satunya terkait dengan kebutuhan informasi yang terbuka yang sebagian diperjualbelikan lewat media cetak pada transportasi kereta api lintas Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Penyebaran informasi dari media cetak maupun elektronik seperti televisi di wilayah desa-kota yang heterogen, cukup rentan dan diharapkan tetap terealisasi dan terkontrol oleh sumber media maupun pihak yang terkait, sehingga setiap informasi dalam jaringan sosial diharapkan tetap dapat memberikan dampak yang positif, seperti pengaruh berita infotainment yang marak disajikan di televisi swasta.
Infotainment yang marak disajikan antara lain oleh tujuh stasiun televisi swasta, kini makin gencar bersaing, hingga tahun 2009 tercatat ada lebih dari 17 televisi yang ada di Indonesia, di antaranya menyajikan tayangan infotainment
selama 15 jam atau dalam satu minggu lebih dari 210 episode (Silvana, 2008). Keragaman format dan penamaan infotainment pun menunjukkan persaingan yang kuat merebut rating tertinggi dari pemirsanya (Irianto 2009). Hal ini ditandai dengan adanya beberapa tayangan yang dihentikan dan diganti dengan format dan penamaan yang baru. Contoh, RCTI menyajikan infotainment dengan nama “SILET JERITAN “ yang relatif tergolong tayangan baru. Isi pesannya antara lain menggambarkan suka duka artis dalam mendidik dan merawat perkembangan anaknya yang “autis” atau memiliki keterbelakangan fisik maupun mental.
Latar belakang pemirsa dari faktor umur, pendidikan, pekerjaan, keterdedahan pada infotainment, pengalaman masa lalu pemirsa tentang
infotainment serta frekuensi pemirsa menonton atau menerima infotainment
Tabel 2. Karakteristik Demografis Pemirsa Infotainment di Bojong Gede, Bogor, 2009 No. Karakteristik Pemirsa Kategori Jumlah Jiwa Persen
1. Jenis Kelamin Laki-laki 21 26,25%
Perempuan 59 73,75% 2. Umur > 20 tahun 17 21,25% > 30 tahun 21 26,25% >40 tahun 25 31,25% > 50 tahun 10 12,5% > 60 tahun 7 8,75% 3. Pendidikan Tamat SD 1 1,25% Tamat SMP 1 1,25% Tamat SMA 28 35% Diploma 20 25% Sarjana 30 37,5%
4. Pekerjaan Tidak Bekerja/Menganggur 4 5%
Pelajar/Mahasiswa 5 6,25%
Ibu Rumah Tangga 37 46,25%
Karyawan Swasta/Wiraswasta 26 32,5%
PNS/POLRI/TNI 8 10%
Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar perempuan pemirsa
infotainment adalah ibu rumah tangga (37 dari 59 orang). Pendidikan ibu-ibu rumah tangga ini terbesar adalah berkisar pada pendidikan SD-SMA (54,05%) dan sarjana (16,22%) sisanya berpendidikan diploma (29,73%).
Karakteristik psikografis
Tabel 3 menunjukkan, bahwa sebanyak 80 pemirsa infotainment terdedah dari media televisi. Beberapa pemirsa ada pula yang terdedah infotainment dari media lain, di antara keterdedahannya dari media televisi tersebut yaitu dua orang dari Radio, 33 orang dari Surat Kabar, 27 orang dari Majalah atau Tabloid, tujuh orang dari Internet dan tidak ada yang terdedah dari Handphone.
Tujuh stasiun televisi swasta, yaitu RCTI, SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Trans7 dan TransTV menyajikan 32 program infotainment dengan penamaan yang berbeda dan enam kategori pilihan pada materi infotainment yang disenangi pemirsa, yaitu perceraian atau perselingkuhan, pembunuhan, narkoba, karier, aksi sosial dan materi lain-lain. Data menunjukkan bahwa sebanyak 26 pemirsa menentukan pilihan materi yang disenangi adalah tentang perceraian atau
perselingkuhan. Beberapa pemirsa ada yang menyenangi beberapa materi
infotainment yang bervariasi di antara pilihan tersebut, yaitu 18 orang tentang pembunuhan, 22 orang tentang narkoba, 45 orang tentang karier, 37 orang tentang aksi sosial dan empat orang masing-masing pada pilihan materi lain-lain, yaitu tentang politik, perkawinan, keluarga dan informasi yang utuh, yaitu berita tanpa mengandung unsur hiburan.
Tabel 3. Keterdedahan dan Materi Infotainment yang Disenangi Pemirsa, Bojong Gede, 2009
Jumlah Pilihan Pemirsa Infotainment dan Media Massa
Jumlah Pilihan Pemirsa Pada Kesenangan Materi Infotainment
TV R SK M/T NET HP PC PB NKB Kr AS LL
80 2 33 27 7 _ 26 18 22 45 37 4 Ket: TV (televisi), R (radio), SK (Surat Kabar), M/T (Majalah/Tabloid, NET (Internet), HP
(Handphone), PC (Perceraian/Perselingkuhan), PB (Pembunuhan), NKB (Narkoba), Kr (Karier), AS (Aksi Sosial), LL (Lain-lain)
Hubungan antara keterdedahan pemirsa pada infotainment 7 stasiun televisi yang menyangkut enam kategori materi yang disenangi pemirsa tersebut di atas, dengan frekuensi pemirsa menonton infotainment dalam seminggu (Tabel 4) dan pengalaman masa lalunya tentang infotainment, terkait dengan 32 penamaan tayangan (Tabel 5), menunjukkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4 menunjukkan bahwa kecenderungan dari 80 pemirsa menonton
infotainment televisi selama tujuh hari atau setiap hari dalam seminggu, yaitu sebanyak 26 orang ibu rumah tangga (32,5%).
Tabel 4. Frekuensi Pemirsa Menonton Infotainment dalam Seminggu, Bojong Gede, 2009
Hari Jumlah Persen %
1 hari 13 16,25 2 hari 14 17,5 3 hari 16 20 4 hari 6 7,5 5 hari 4 5 6 hari 1 1,25 7 hari 26 32,5 Jumlah 80 100,0%
Dari tujuh stasiun televisi yang dipelajari ada sebanyak 32 penamaan tayangan. Masing-masing penamaan dari tiap stasiun televisi tersebut adalah:
(1) RCTI: memiliki lima acara infotainment yaitu Go Spot, Kabar-Kabari, Cek & Ricek , Silet dan Peri Gosip.
(2) SCTV: memiliki delapan acara infotainment yaitu Was-Was, Gosip Apa Gosip, Otista, Kasak-Kusuk, Hot Shot, Hallo Selebriti, Bibir Plus dan Sketsa Selebritis.
(3) TPI memiliki empat acara infotainment yaitu Kassel,Go Show, Kipas-Kipas dan Sindanglaia.
(4) Antv memiliki empat acara infotainment yaitu Betis, Top Gosip, Mata-Mata dan Bukan Gosip.
(5) Indosiar memiliki dua acara infotainment yaitu Kiss dan Sensor.
(6) Trans7 memiliki empat acara infotainment yaitu Star 7, Kabar Idola, Blow Up dan
Klise.
(7) Trans TV memiliki lima acara infotainment yaitu Insert, Insert pagi, Insert Sore,
Kroscek dan BEBI (Bebas Bicara).
Tabel 5 menunjukkan hasil studi bahwa sebanyak 10 pemirsa yang selalu menonton Cek & Ricek dan 14 pemirsa selalu menonton Silet dari RCTI serta 10 pemirsa selalu menonton Insert Trans TV. Kecenderungan 61 pemirsa kadang- kadang menonton Insert Trans TV dan 62 pemirsa kadang-kadang menonton
Cek&Ricek RCTI serta 60 pemirsa kadang-kadang menonton KISS dari Indosiar. 77 orang tidak pernah menonton Sindanglaia TPI, 76 orang tidak pernah menonton Blow Up Trans 7, serta 75 orang tidak pernah menonton Kipas-Kipas TPI dan 75 orang tidak pernah menonton BEBI (Bebas Bicara) Trans TV.
Tabel 5. Pengalaman Masa Lalu Pemirsa Pada Infotainment, Bojon Gede, 2009 Acara Infotainment
Televisi
Pengalaman Masa Lalu
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
1. Cek & Ricek 10 62
2. Silet 14 3. Insert 10 61 3. Kiss 60 4. Sindanglaia 77 5. Blow up 76 6. Kipas-Kipas 75
7. Bebi (Bebas Bicara) 75
Persepsi Pemirsa Infotainment
Keterdedahan pemirsa pada infotainment televisi menunjukkan bahwa setiap pemirsa secara bervariasi ada yang menyenangi infotainment tidak hanya
pada satu pilihan materi infotainment saja dari enam kategori pilihan materi (Pc/Psl, PB, NKB, KR, AS, LL). Dilihat dari perbedaan karakteristik jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang menyenangi materi infotainment, secara random diambil sampel 50% dari jumlah pemirsa laki-laki dan perempuan (10 orang dari 21 pemirsa laki-laki dan 30 orang dari 59 pemirsa perempuan), menunjukkan hasil sebagai berikut:
Dari 10 pemirsa laki-laki dan 30 pemirsa perempuan, persentase 18 pilihan pemirsa laki-laki yang menyenangi materi infotainment dari enam kategori pilihan materi (Tabel 6), yaitu terbesar pada pilihan materi tentang karier dan aksi sosial, masing-masing sebanyak lima pilihan (27,8%) dan sisanya tentang narkoba tiga pilihan (16,6%), perceraian dan pembunuhan, masing-masing dua pilihan (11,1%) dan satu pilihan materi lain-lain tentang perkawinan (5,6%). Sebanyak 64 Pilihan pemirsa perempuan yang menyenangi materi infotainment, terbanyak adalah 22 pilihan (34,4%) berkisar tentang karier, selebihnya tentang aksi sosial 15 pilihan (23,5%), perceraian 10 pilihan (15,6%), narkoba delapan pilihan (12,5%), pembunuhan tujuh pilihan (10,9%) dan dua pilihan materi lain-lain tentang politik (3,1%).
Tabel 6. Materi Infotainment yang Disenangi Pemirsa Berdasarkan Jenis Kelamin, Bojong Gede, 2009
Jenis Kelamin
Materi tayangan infotainment Pc/Psl % PB % NKB % KR % AS % LL % Jml % Laki2 2 11,1 2 11,1 3 16,6 5 27,8 5 27,8 1 5,6 18 100 Peremp. 10 15,6 7 10,9 8 12,5 22 34,4 15 23,5 2 3,1 64 100
Ket: Pc/Psl (Perceraian/Perselingkuhan), PB (Pembunuhan), NKB (Narkoba), KR (Karier), AS (Aksi Sosial), LL (Lain-lain)
Dilihat dari umur pemirsa, sebanyak 18 pilihan pemirsa laki-laki yang menyenangi materi infotainment (tabel 7), yang berumur >20 tahun terbanyak 2dua pilihan (66,7%) tentang aksi sosial, selebihnya tentang karier satu pilihan (33,3%). Pemirsa yang berumur >30 tahun terbanyak dua pilihan (40%) tentang narkoba, selebihnya tentang karier dan perceraian serta pembunuhan, masing- masing satu pilihan (20%). Pemirsa yang berumur >40 tahun yaitu berkisar tentang karier, aksi sosial dan materi tentang perkawinan, masing-masing satu pilihan (33,3%). Pemirsa yang berumur >50 tahun terbanyak tentang karier dua
pilihan (33,2%) selebihnya aksi sosial, perceraian, pembunuhan dan narkoba, masing-masing satu pilihan (16,7%). Pemirsa yang berumur >60 tahun hanya satu pilihan (100%) materi tentang aksi sosial.
Tabel 7. Materi Infotainment yang Disenangi Pemirsa Laki-Laki Berdasarkan Umur, Bojong Gede, 2009
Umur Materi tayangan infotainment
Pc/Psl % PB % NKB % KR % AS % LL % Jml % >20 - - - 1 33,3 2 66,7 - - 3 100 >30 1 20 1 20 2 40 1 20 - - - - 5 100 >40 - - - 1 33,3 1 33,3 1 33,3 3 100 >50 1 16,7 1 16,7 1 16,7 2 33,2 1 16,7 0 - 6 100 >60 0 - 0 - 0 - 0 - 1 100 0 - 1 100 Jumlah 2 11,1 2 11,1 3 16,7 5 27,8 5 27,8 1 5,5 18 100
Ket: Pc/ Psl (Perceraian/Perselingkuhan), PB (Pembunuhan), NKB (Narkoba), KR (Karier), AS (Aksi Sosial), LL (Lain-lain)
Sebanyak 63 pilihan pemirsa perempuan yang menyenangi materi
infotainment (Tabel 8), yang berumur >20 tahun yaitu terbesar enam pilihan (37,5%) tentang karier, selebihnya tentang aksi sosial empat pilihan (25%), perceraian tiga pilihan (18,75%), narkoba dua pilihan (12,5%) dan pembunuhan satu pilihan (6,25%). Pemirsa yang berumur >30 tahun yaitu terbanyak tujuh pilihan (31,8%) tentang karier, selebihnya tentang aksi sosial lima pilihan (22,7%), perceraian empat pilihan (18,2%), pembunuhan tiga pilihan (13,6%), narkoba dua pilihan (9,1%) dan materi lain-lain tentang politik satu pilihan (4,6%). Pemirsa yang berumur >40 tahun yaitu terbanyak enam pilihan (37,5%) tentang karier, sisanya tentang aksi sosial empat pilihan (25%), pembunuhan dan narkoba masing-masing dua pilihan (12,5%), perceraian dan materi lain-lain yaitu tentang politik masing-masing satu pilihan (6,25.%). Pemirsa yang berumur >50 tahun yaitu terbanyak tentang perceraian dan narkoba, masing-masing dua pilihan (28,55%), selebihnya pembunuhan, karier dan aksi sosial, masing-masing satu pilihan (14,3%). Pemirsa yang berumur >60 tahun hanya pada materi tentang aksi sosial dan karier, masing-masing satu pilihan (50%).
Tabel 8. Materi Infotainment yang Disenangi Pemirsa Perempuan Berdasarkan Umur, Bojong Gede, 2009
Umur Materi tayangan infotainment
Pc/Psl % PB % NKB % KR % AS % LL % Jml % >20 3 18,75 1 6,25 2 12,5 6 37,5 4 25 - - 16 100 >30 4 18,2 3 13,6 2 9,1 7 31,8 5 22,7 1 4,6 22 100 >40 1 6,25 2 12,5 2 12,5 6 37,5 4 25 1 6,25 16 100 >50 2 28,55 1 14,3 2 28,55 1 14,3 1 14,3 - - 7 100 >60 - - - 1 50 1 50 - - 2 100 Jumlah 10 15,9 7 11,1 8 12,7 21 33,3 15 23,8 2 3,2 63 100
Ket: Pc/Psl (Perceraian/Perselingkuhan), PB (Pembunuhan), NKB (Narkoba), KR (Karier), AS (Aksi Sosial), LL (Lain-lain)
Sebanyak 18 pilihan pemirsa laki-laki yang menyenangi materi
infotainment (Tabel 9), yang berpendidikan SD-SMA yaitu terbanyak dua pilihan (33,2.%) tentang narkoba, selebihnya tentang karier, aksi sosial, perceraian dan pembunuhan, masing-masing satu pilihan (16,7%). Pemirsa yang berpendidikan Diploma yaitu hanya satu pilihan (100%) pada materi karier. Pemirsa yang berpendidikan Sarjana terbanyak empat pilihan (36,3%) yaitu tentang aksi sosial, selebihnya tentang karier tiga pilihan (27,3%), perceraian, Pembunuhan, narkoba dan materi lain-lain yaitu tentang perkawinan, masing-masing satu pilihan (9,1%). Tabel 9.. Materi Infotainment yang Disenangi Pemirsa Laki-Laki Berdasarkan Pendidikan, Bojong
Gede, 2009
Umur Materi tayangan infotainment
Pc/Psl % PB % NKB % KR % AS % LL % Jml % SD-SMA 1 16,7 1 16,7 2 33,2 1 16,7 1 16,7 - - 6 100 DIPLOMA - - - - - - 1 100 - 0 - 0 1 100 SARJANA 1 9,1 1 9,1 1 9,1 3 27,3 4 36,3 1 9,1 11 100 Jumlah 2 11,1 2 11,1 3 16,6 5 27,8 5 27,8 1 5,6 18 100
Ket: Pc/Psl (Perceraian/Perselingkuhan), PB (Pembunuhan), NKB (Narkoba), KR (Karier), AS (Aksi Sosial), LL (Lain-lain)
Sebanyak 63 pilihan pemirsa perempuan yang menyenangi materi
infotainment (Tabel 10), yang berpendidikan SD-SMA yaitu terbanyak empat pilihan (40%) tentang aksi sosial , selebihnya tentang karier tiga pilihan (30%), narkoba, perceraian dan pembunuhan, masing-masing satu pilihan (10%). Pemirsa yang berpendidikan Diploma terbanyak tujuh pilihan (29,1%) tentang karier, selebihnya tentang perceraian, pembunuhan narkoba dan aksi sosial, masing-masing empat pilihan (16,7%) dan materi lain-lain tentang politik satu pilihan (4,1%) . Pemirsa yang berpendidikan Sarjana yaitu terbanyak sembilan pilihan (31,1%) tentang karier, selebihnya tentang aksi sosial dan perceraian,
masing-masing tujuh pilihan (24,1%), narkoba tiga pilihan (10,3%), pembunuhan dua pilihan (6,9%) dan materi lain-lain yaitu tentang politik satu pilihan (3,5%). Tabel 10. Materi Infotainment yang Disenangi Pemirsa Perempuan Berdasarkan Pendidikan,
Bojong Gede, 2009 Umur
Materi tayangan infotainment Pc/Psl % PB % NKB % KR % AS % LL % Jml % SD-SMA 1 10 1 10 1 10 3 30 4 40 - - 10 100 DIPLOMA 4 16,7 4 16,7 4 16,7 7 29,1 4 16,7 1 4,1 24 100 SARJANA 7 24,1 2 6,9 3 10,3 9 31,1 7 24,1 1 3,5 29 100 Jumlah 12 19,1 7 11,1 8 12,7 19 30,2 15 23,8 2 3,1 63 100
Ket: Pc/Psl (Perceraian/Perselingkuhan), PB (Pembunuhan), NKB (Narkoba), KR (Karier), AS (Aksi Sosial), LL (Lain-lain)
Begitu juga berdasarkan pekerjaan pemirsa, sebagai berikut:
Sebanyak 18 pilihan pemirsa laki-laki yang menyenangi materi
infotainment (Tabel 11), yang tidak bekerja yaitu terbanyak dua pilihan (50%) tentang narkoba, selebihnya tentang perceraian dan pembunuhan, masing-masing satu pilihan (25%). Pemirsa pelajar atau mahasiswa dan ibu rumah tangga tidak ada pilihan. Pemirsa karyawan swasta atau wiraswasta cenderung pada pilihan materi tentang karier dan aksi sosial, masing-masing empat pilihan (33,4%), selebihnya tentang pembunuhan, narkoba, perceraian dan materi lain-lain yaitu tentang perkawinan, masing-masing satu pilihan (8,33%). Pemirsa pegawai negeri sipil atau Polri maupun TNI hanya menyenangi materi pada pilihan tentang karier dan aksi sosial, masing-masing satu pilihan (50%).
Tabel 11. Materi Infotainment yang Disenangi Pemirsa Laki-Laki Berdasarkan Pekerjaan, Bojong Gede, 2009
Umur
Materi tayangan infotainment Pc/Psl % PB % NKB % KR % AS % LL % Jml % TB 1 25 1 25 2 50 - - - 4 100 Pljr/Mhs - - - - - IBU RT - - - - - KSW/WRS 1 8,33 1 8,33 1 8,33 4 33,4 4 33,4 1 8,33 12 100 PNS/POLRI/TNI - - - 1 50 1 50 0 - 2 100 Jumlah 2 11,1 2 11,1 3 16,7 5 27,8 5 27,8 1 5,5 18 100
Ket:TB (Tidak Bekerja), Pljr/Mhs (pelajar atau Mahasiswa), IBU RT (Ibu Rumah Tangga), KSW/WRS (Karyawan Swasta atau Wiraswasta), PNS/POLRI/TNI (Pegawai Negeri Sipil atau Polisi Republik Indonesia atau Tentara Nasional Indonesia), Pc/Psl (Perceraian atau Perselingkuhan), PB (Pembunuhan), NKB (Narkoba), KR (Karier), AS (Aksi Sosial), LL (Lain-lain)
Sebanyak 62 Pilihan pemirsa perempuan yang menyenangi materi
infotainment (Tabel 12), pemirsa yang tidak bekerja tidak memiliki pilihan. Pemirsa pelajar atau mahasiswa cenderung pada pilihan materi tentang karier dan
aksi sosial, masing-masing tiga pilihan (30%), sisanya tentang pembunuhan dua pilihan (20%), perceraian dan narkoba masing-masing satu pilihan (10%). Pemirsa Ibu rumah tangga terbanyak delapan pilihan (28,6%) tentang karier, selebihnya tentang perceraian enam pilihan (21,4%), aksi sosial lima pilihan (17,8%), pembunuhan empat pilihan (14,3%), narkoba 3 pilihan (10,7%) dan materi lain- lain tentang politik dua pilihan (7,2%). Pemirsa karyawan swasta atau wiraswasta terbanyak delapan pilihan (42,1%) tentang karier, selebihnya tentang materi aksi sosial enam pilihan (31,6%), pembunuhan dan narkoba masing-masing dua pilihan (10,5%) dan perceraian satu pilihan (5,3%). Pemirsa Pegawai Negeri Sipil atau Polri maupun TNI cenderung pada pilihan materi tentang narkoba dua pilihan (40%), selebihnya tentang perceraian, pembunuhan dan aksi sosial, masing- masing satu pilihan (20%).
Tabel 12. Materi Infotainment yang Disenangi Pemirsa Perempuan Berdasarkan Pekerjaan, Bojong Gede, 2009
Umur
Materi tayangan infotainment Pc/Psl % PB % NKB % KR % AS % LL % Jml % TB - - - - - - - - - - - Pljr/Mhs 1 10 2 20 1 10 3 30 3 30 - - 10 100 IBU RT 6 21,4 4 14,3 3 10,7 8 28,6 5 17,8 2 7,2 28 100 KSW/WRS 1 5,3 2 10,5 2 10,5 8 42,1 6 31,6 - - 19 100 PNS/POLRI/TNI 1 20 1 20 2 40 - - 1 20 - - 5 100 Jumlah 9 14,5 9 14,5 8 12,9 19 30,6 15 24,2 2 3,3 62 100
Ket: TB (Tidak Bekerja), Pljr/Mhs (pelajar atau Mahasiswa), IBU RT (Ibu Rumah Tangga), KSW/WRS (Karyawan Swasta atau Wiraswasta), PNS/POLRI/TNI (Pegawai Negeri Sipil atau Polisi Republik Indonesia atau Tentara Nasional Indonesia), Pc/Psl (Perceraian atau Perselingkuhan), PB (Pembunuhan), NKB (Narkoba), Kr) (Karier), AS (Aks Sosial), LL (Lain-lain)
Hasil analisis korelasi rank Spearman (Tabel 13) menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi yang terkait dengan materi dan peubah nilai informasi bernilai positif (+), sementara dengan peubah dayatarik bernilai negatif (-). Hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai-p (0,008) untuk korelasi antara materi dan nilai informasi lebih kecil dari (α=0,05) serta nilai-p (0,367) untuk korelasi antara materi dan dayatarik lebih besar dari (α=0,05). Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat korelasi positif antara materi dan persepsi pemirsa tentang nilai informasi suatu infotainment, dimana semakin banyak materi tayangan
infotainment yang ditonton seorang pemirsa, maka ia cenderung akan menganggap bahwa tayangan infotainment memiliki nilai informasi. Tetapi, tidak
terdapat korelasi antara materi dan persepsi pemirsa tentang dayatarik format tayangan infotainment.
Kecenderungan pemirsa (ibu rumah tangga) sejumlah 52,2% menganggap
infotainment memiliki nilai yang mendidik dan menghibur atau memberikan pencerahan dan pemirsa karyawan swasta (53,8%) yang menganggap infotainment
tidak mendidik dan menghibur atau tidak mencerahkan pemirsa. Ada korelasi nyata antara materi dan nilai informasi sebesar 0,268. Artinya, materi infotainment
seputar perceraian atau perselingkuhan, pembunuhan, narkoba, karier, aksi sosial atau materi lainnya sebagai pilihan yang disenangi pemirsa menentukan nilai suatu informasi infotainment, dengan demikian tentang materi tidak termasuk peubah yang berdiri sendiri tetapi sudah menyatu dalam pembahasan tentang peubah nilai informasi. Konsistensi atau objektivitas informasi menentukan
infotainment memiliki nilai informasi, sebagaimana hasil analisis pada Tabel 13 (lampiran) yang menunjukkan ada korelasi nyata antara peubah nilai informasi dengan peubah dayatarik format tayangan infotainment sebesar 0,264. Artinya,
infotainment yang menyajikan materi tentang perceraian atau perselingkuhan, pembunuhan, narkoba, karier, aksi sosial dan lain-lain, memiliki nilai informasi yang mendidik dan menghibur atau memberikan nilai pencerahan dapat didukung oleh objektivitas informasi, antara lain lewat narasinya dan pernyataan artis yang bersangkutan lewat dialog atau hasil wawancara dengan pihak televisi (wartawan). Materi yang disenangi pemirsa biasanya menentukan kedekatan pemirsa dengan tayangan tersebut, sehingga bisa menentukan kekuatan pemaknaan dan penafsiran atau interpretasi (persepsi) pemirsa tentang informasi tersebut.
Tabel 13. Korelasi Peubah Umur, Pendidikan, Frekuensi, Pengalaman, Materi, Keterdedahan dan Persepsi Pemirsa tentang Nilai Informasi dan Daya Tarik Format Tayangan
Infotainment, Bojong Gede, 2009 n=80 X
Y
Umur Pendidikan Keterdedahan Frekuensi Pengalaman Materi Y1 rho sig -0.131 0.123 -0.223* 0.023 0.158 0.081 0.456** 0.000 0.916** 0.000 0.268** 0.008 Y2 rho sig -0.389** 0.000 -0.059 0.301 -0.044 0.350 0.124 0.137 0.214* 0.028 -0.038 0.367
Uji satu sisi (one tailed), level 0.01** (korelasi sangat nyata-sangat kuat), level 0.05* (korelasi nyata-kuat)
Ket: X= Karakteristik Responden, Y= Persepsi Pemirsa Infotainment, X1= nilai informasi,Yi= dayatarik format tayangan, Rho=koefisien korelasi, sig=signifikansi
Kecenderungan korelasi selanjutnya antara peubah karakteristik demografis dan psikografis pemirsa dengan persepsinya tentang nilai informasi dan dayatarik format tayangan infotainment, dengan uji rank Spearman maupun uji Chi-Square sebagai berikut: