• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Gramineae (Rumput)

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAMAN PAKAN ITP (Halaman 25-33)

4.1.1. Pennisetum purpureum (Rumput gajah)

Berdasarkan hasil pengamatan pada tanaman Pennisetum purpureum adalah sebagai berikut:

Sumber: Data Primer Praktikum Ilmu

Tanaman Pakan, 2013. Sumber : www.wikipedia.org Ilustrasi 1. Pennisetum purpureum (rumput gajah)

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa Pennisetum purpureum merupakan rumput potongan dan mempunyai ciri-ciri mirip dengan tebu, tumbuh tegak, memilki ruas yang kecil jika dibandingkan dengan rumput raja dan daun bagian permukaan atas berbulu tajam serta bunga berwarna kuning kecoklatan yang tumbuh pada batang utama. Hal ini sesuai dengan pendapat Yahya (2002) yang berpendapat bahwa rumput gajah merupakan jenis rumput yang memiliki umur panjang, memiliki batang yang tebal selain itu rumput gajah juga memiliki daun yang lebar, tajam dan berbulu. Pennisetum purpureum disebut juga rumput gajah, rumput ini berasal dari Afrika yang bersifat perennial, memiliki batang dengan internodus pendek dan bunga yang berwarna kuning kecoklatan. Rumput gajah dapat beradaptasi terhadap berbagai jenis tanah, tumbuh dari daratan rendah sampai pegunungan, tahan terhadap lindungan sedang. Hal ini ditambahkan dengan pernyataan Sanderson dan Paul (2008) yang berpendapat bahwa rumput gajah juga dapat hidup pada tanah kritis dimana tanaman lain relatif tidak dapat tumbuh dengan baik.

4.1.2. Panicum maximum (Rumput benggala)

Berdasarkan hasil pengamatan pada tanaman Panicum maximum adalah sebagai berikut:

Sumber : Data Primer Praktikum Ilmu

Tanaman Pakan, 2013. Sumber : www.hear.org Ilustrasi 2. Panicum maximum (rumput benggala)

Berdasarkan hasil praktikum pengenalan jenis tanaman pakan diketahui bahwa Panicum maximum merupakan rumput potong yang mempunyai ciri - ciri akarnya membentuk serabut dalam, dapat bertoleransi dengan berbagai jenis tanah, tahan naungan, buku dan lidah daun berbulu, dan daun lebih halus dari rumput gajah serta warna bunga hijau atau keunguan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mannetje dan Jones (2000) yang menyatakan bahwa rumput benggala ciri-cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat, dan membentuk rumpun. Pendapat ini ditambahkan oleh Sumarsono (2007) menyatakan bahwa ciri-ciri rumput benggala adalah batang tegak, kuat, membentuk rumpun, akar serabut dalam, buku dan lidah daun berbulu, warna bunga hijau keunguan.

Berdasarkan hasil pengamatan pada tanaman Brachiaria brizantha adalah sebagai berikut:

Sumber : Data Primer Praktikum Ilmu

Tanaman Pakan, 2013. Sumber : www.temmaisrural.com Ilustrasi 3. Brachiaria brizantha (rumput bebe)

Berdasarkan hasil praktikum pengenalan jenis tanaman pakan bahwa Brachiaria brizantha memiliki ciri-ciri tumbuh membentuk rumpun, pangkal batang berwarna merah keunguan, daun lebar dan berbulu pada permukaannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumarsono (2007) yang menyatakan bahwa karakteristik rumput Brachiaria brizantha adalah tumbuh membentuk hamparan, batang beruas pendek, berdaun lebar, dan berbulu halus. Hal ini diperkuat dengan pendapat Rukmana (2005) bahwa ciri rumput ini adalah tumbuh tegak, pangkal batang banyak bercabang sehingga terbentuk hamparan yang lebat, tinggi hamparan kurang lebih 1m dan pangkal daun berbulu lebat.

4.1.4. Setaria sphacelata (Rumput setaria)

Berdasarkan hasil pengamatan pada tanaman Setaria sphacelata adalah sebagai berikut:

Sumber : Data Primer Praktikum Ilmu

Tanaman Pakan, 2013. Sumber : www.tropicalforages.info Ilustrasi 4. Setaria sphacelata (rumput setaria)

Berdasarkan praktikum pengenalan jenis tanaman pakan bahwa Setaria sphacelata termasuk jenis rumput potong yang memiliki ciri-ciri tumbuh membentuk rumpun, berakar serabut, pangkal batang coklat kemerahan dan daun berhelai agak lebar serta berbulu pada permukaannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Rukmana (2005) bahwa tanaman rumput setaria berumur panjang, tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 2 m, pangkal batang yang berwarna emas kecoklatan dan membentuk rumpun. Bila dalam kondisi baik rumput ini dapat mencapai ratusan batang. Rumput ini termasuk rumput potong atau gembala, dapat tumbuh pada tempat kering dan genangan air serta cepat tumbuh. Hal ini ditambahkan oleh pendapat Sumarsono (2007) bahwa rumput setaria memiliki daun dan berbatang lunak, tahan terhadap panas, cepat tumbuh dan umurnya pendek 60 hari sudah dapat panen.

Berdasarkan hasil pengamatan pada tanaman Pennisetum purpupoides adalah sebagai berikut:

Sumber : Data Primer Praktikum Ilmu

Tanaman Pakan, 2013. Sumber : www.tropicalforages.info Ilustrasi 5. Pennisetum hybrida (rumput raja)

Berdasarkan praktikum pengenalan jenis tanaman pakan bahwa Pennisetum purpupoides termasuk rumput potong yang memiliki ciri-ciri tumbuh membentuk rumpun, batang tebal dan keras, daun lebar, warna daun hijau tua dengan bagian dalam permukaan daun kasar serta tulang daun lebih putih dari rumput gajah. Hal ini sesuai dengan pendapat Yahya (2002) bahwa rumput raja merupakna tanaman yang hidup dalam jangka waktu panjang dan memiliki batang yang tebal, juga berdaun lebar, tajam, dan berbulu. Proses penanaman pada rumput raja menggunakan stek dan sobekan rumpun. Hal ini ditambahkan dengan pendapat Sukamto (2006) yang menyatakan bahwa penanaman rumput raja ada dua macam yaitu stek dan sobekan rumpun (pols) yang dapat tumbuh pada tempat sampai ketinggian 1500m dari permukaan laut.

4.2. Leguminoceae (Legum)

Berdasarkan hasil pengamatan pada tanaman Centrosoma pubescen adalah sebagai berikut:

Sumber : Data Primer Praktikum Tanaman Pakan, 2013.

Sumber : commons.wikimedia.org Ilustrasi 6. Centrosema pubescens (sentro)

Berdasarkan praktikum pengenalan jenis hijauan pakan bahwa Centrosema pubescens (Sentro) memiliki ciri tumbuh menjalar, memanjat dan membelit, batang agak berbulu tidak berkayu, berdaun tiga pada setiap tangkai daun, bentuk helai daun oval agak elips, berbunga kupu-kupu besar warna ungu muda kemerahan. Hal ini sesuai pendapat Pudjiarti (2004) bahwa sentro merupakan tumbuhan parennial, tipe daun trifoliate dan lebih runcing dibandingkan dengan puero dan kalopo, tumbuh membelit dan menjalar atau memanjang. Pendapat ini diperkuat oleh Rukmana (2005) menyatakan bahwa sentro memiliki ciri bunga yang berbentuk tandan berwarna ungu muda bertipe kacang ercis dan kapri.

4.2.2. Calopogonium mucunoides (Kalopo)

Berdasarkan hasil pengamatan pada tanaman Calopogonium mucunoides adalah sebagai berikut:

Sumber : Data Primer Praktik Tanaman Pakan, 2013.

Sumber : www.medicinalplantsinnigeria. Com

Ilustrasi 7. Calopogonium muconoides (kalopo)

Berdasarkan praktikum pengenalan jenis hijauan pakan bahwa Calopogonium mucunoides (Kalopo) memiliki ciri-ciri tumbuh merambat, membelit, memanjat, batang lunak ditutupi bulu-bulu panjang warna coklat, berdaun tiga setiap tangkai daun, dan bunga kecil berwarna ungu. Calopogonium muconoides berasal dari Amerika Selatan Tropik bersifat perennial, pertumbuhan kalopo menjalar, merambat, tidak tahan terhadap pengembalaan, tidak tahan naungan yang lebat tetapi dapat tumbuh dengan baik didaerah yang lembab sesuai dengan pendapat Sukamto (2006). Diperkuat oleh Rahman (2006) bahwa kalopo biasa dikembangbiakan dengan biji dan mampu tumbuh baik pada tanah sedang sampai berat pada ketinggian 200-1000 m diatas permukaan laut dan membutuhkan curah hujan tahunan sebesar 1270 mm.

4.2.3. Desmodium cinereum (Desmodium)

Berdasarkan hasil pengamatan pada tanaman Desmodium cinereum adalah sebagai berikut:

Sumber : Data Primer Praktik Tanaman Pakan, 2013.

Sumber : www.yiesoniksoka.wordpress. com

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAMAN PAKAN ITP (Halaman 25-33)

Dokumen terkait