• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Hasil dan Pembahasan

a. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

74 Untuk mendeteksi adanya problem multikol, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.13

Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) SPI .249 4.013 ALK .243 4.110 GCG .700 1.429 a. Dependent Variable: KLK

Sumber: Data diolah

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar angka 1. Sistem pengendalian internal mempunyai nilai tolerance 0,249, audit laporan keuangan mempunyai nilai tolerance 0,243 dan penerapan good corporate governance

mempunyai nilai tolerance 0,700 sedangkan sistem pengendalian internal mempunyai nilai VIF 4,013, audit laporan keuangan mempunyai nilai VIF 4,110 dan penerapan good corporate governance sebesar 1,429. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat problem multikolineritas.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel independen dan variabel dependen yaitu sistem pengendalian internal, audit laporan

75 keuangan, penerapan good corporate governance dan kualitas laporan keuangan seluruhnya memiliki distribusi normal atau tidak.

Gambar 4.5 Normal p-plot

Sumber: Data diolah

Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas. (Imam Ghozali 2005:112).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain.

76

Gambar 4.6 Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot

Sumber : Data diolah

Dari grafik Scatterplot yang ada pada gambar 4.10 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. (Imam Ghozali 2005:107).

2. Analisis Regresi Linier Berganda a. Uji Determinasi

Tabel 4.14 Uji Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .938a .880 .873 1.456 1.823 a. Predictors: (Constant), GCG, SPI, ALK

b. Dependent Variable: KLK

77 Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi berganda (R), koefisien determinasi (R Square), dan koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square). Berdasarkan tabel

model summaryb diatas diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0.938. Ini menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance

terhadap kualitas laporan keuangan mempunyai hubungan sangat kuat. Hasil pada tabel di atas juga menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.880 dan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) adalah 0.873. Hal ini berarti 87,3% variasi dari kualitas laporan keuangan bisa dijelaskan oleh variasi variabel independen (sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance). Sedangkan sisanya (100% - 87,3% = 12,7%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini, seperti kualitas auditor, Independensi, Opini Audit.

b. Uji F (Simultan)

Hasil uji statistik F dapat dilihat pada table di bawah ini, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.

78

Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig. 1 Regression 747.037 3 249.012 117.491 .000a

Residual 101.732 48 2.119 Total 848.769 51

a. Predictors: (Constant), GCG, SPI, ALK b. Dependent Variable: KLK

Sumber: Data diolah

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel di atas nilai F diperoleh sebesar 117,491 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha4 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance Terhadap kualitas laporan keuangan berpengaruh secara simultan.

c. Uji t (Parsial) Tabel 4.16 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 1.419 2.543 .558 .579

SPI .361 .090 .402 4.012 .000 .249 4.013 ALK .441 .120 .371 3.665 .001 .243 4.110 GCG .237 .049 .292 4.887 .000 .700 1.429 a. Dependent Variable: KLK

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pengaruh sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate

79

governance terhadap kualitas laporan keuangan menunjukkan pengaruh yang signifikan, dengan probabilitas signifikansi 0.000 (sistem pengendalian internal), 0.001 (audit laporan keuangan) dan 0.000 (penerapan good corporate governance) yang lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis (Ha) diterima dan (Ho) ditolak, yang artinya bahwa variabel sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance berpengaruh signifikan terhadap terhadap kualitas laporan keuangan. Sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan tehadap laporan keuangan, karena dengan diterapkannya sistem pengendalian internal, manajemen akan menekankan pentingnya pengendalian dan mengambil langkah penting untuk mengendalikannya, tujuan ini juga memastikan bahwa kegiatan usaha perusahaan patuh kepada hukum dan peraturan, kebijakan dan prosedur perusahaan, sehingga dapat memperkecil kesalahan-kesalahan dalam penyajian data akuntansi dan akan menghasilkan laporan yang benar, melindungi dan membatasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan penggelapan-penggelapan, sehingga dapat menghasilkan informasi mengenai keuangan yaitu penyiapan laporan keuangan yang berkualitas dan benar.

Audit laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, karena audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan sesuai dengan prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor mengidentifikasi kondisi-

80 kondisi yang membutuhkan tindakan perbaikan dan penyimpangan dari norma-norma yang disebut dengan temuan audit. Temuan-temuan yang dihasilkan dalam audit laporan keuangan sangat bermanfaat. Temuan tersebut dapat menghasilkan perbaikan struktur dan proses organisasi berdasarkan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan oleh auditor, sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan/ meningkatkan kredibilitas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Sedangkan penerapan good corporate governance berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, karena good corporate governance merupakan prinsip dasar pengelolaan perusahaan secara transparan, akuntabel, dan adil sesuai dengan aturan dan etika yang berlaku umum. Prinsip good corporate governance memiliki tujuan untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, mencapai sasaran yang telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan usaha dilakukan secara transparan, sehingga perusahaan akan menyediakan informasi yang material, relevan dan tidak ada yang disembunyikan dengan menyajikan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu. Berdasarkan hal tersebut dapat terlihat bahwa dengan penerapan good corporate governance

sangat berperan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan.

d. Uji Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:

81 Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar 1,419. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance dianggap konstan, maka kualitas laporan keuangan. akan konstan sebesar 1,419 satuan.

Koefisien regresi pada variabel sistem pengendalian internal sebesar 0.361, hal ini berarti jika variabel sistem pengendalian internal bertambah satu satuan maka variabel kualitas laporan keuangan bertambah sebesar 0.361 satuan.

Koefisien regresi pada variabel audit laporan keuangan sebesar 0.441, hal ini berarti jika variabel audit laporan keuangan bertambah satu satuan maka variabel kualitas laporan keuangan bertambah sebesar 0.441 satuan.

Koefisien regresi pada variabel penerapan good corporate governance sebesar 0.237, hal ini berarti jika variabel penerapan good corporate governance bertambah satu satuan maka variabel kualitas laporan keuangan bertambah sebesar 0.237 satuan.

Temuan ini konsisten dengan teori menurut Gondodiyoto (2010) bahwa tujuan pengendalian internal dapat mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Sehingga dengan adanya tujuan sistem pengendalian internal bahwa dapat menjaga keandalan data akuntansi, dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian internal dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan karena sistem pengendalian intern dapat

82 memperkecil kesalahan-kesalahan dalam penyajian data akuntansi, sehingga akan menghasilkan laporan yang benar, melindungi atau membatasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan pengelapan- penggelapan, kegiatan organisasi dapat dilaksanakan dengan efisien.

Diperkuat menurut Boynton ( 2003) bahwa tujuan utama audit laporan keuangan bukan untuk menciptakan informasi baru, melainkan untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen. Sesuai dengan Teori lain yang menyatakan bahwa salah satu prinsip utama Good Corporate Governance yaitu Prinsip dasar transparansi berhubungan dengan kualitas informasi yang disajikan oleh perusahaan. Kepercayaan investor akan sangat tergantung dengan kualitas informasi yang disampaikan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang jelas, akurat, tepat waktu dan dapat dibandingkan dengan indikator-indikator yang sarna. Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan mengembangkan sistem akuntansi yang berbasiskan standar akuntansi yang menjamin adanya laporan keuangan dan pengungkapan yang berkualitas.

83

Dokumen terkait