Jenis Persalinan PSP atau SC
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Distribusi Karakteristik Demografi dan sosial ibu berdasarkan jenis persalinan
Dari Tabel 4.1. tentang distribusi karakteristik demografi dan sosial ibu berdasarkan jenis persalinan, diperoleh distribusi karakteristik umur yang paling banyak adalah subyek berumur 20-35 tahun sebanyak 53 orang, di mana subyek yang berumur 20-35 orang tersebut mengalami partus spontan sebanyak 25 orang (37,9%) dan seksio sesarea sebanyak 28 orang (42,4%). Distribusi karakteristik tingkat pendidikan yang paling banyak adalah subyek dengan tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 38 orang, di mana subyek dengan tingkat pendidikan tersebut mengalami partus spontan sebanyak 21 orang (31,8%) dan seksio sesarea sebanyak 17 orang (25,7%). Distribusi karakteristik tingkat penghasilan subyek yang paling banyak adalah subyek dengan penghasilan 1-2 juta per bulan, di mana sebanyak 25 orang (37,9%) mengalami partus spontan dan sebanyak 23 orang (34,9%) mengalami seksio sesarea. Adapun distribusi masalah kesehatan yang
KARAKTERISTIK IBU Partus Spontan Seksio Sesarea N % N % UMUR - < 20 Tahun 2 3 0 0 - 20-35 Tahun 25 37,9 28 42,4 - > 35 Tahun 6 9,1 5 7,6 TINGKAT PENDIDIKAN - SMA 21 31,8 17 25,7 - D1 4 6,1 5 7,6 - D3 6 9,1 6 9,1 - PT 2 3 5 7,6 TINGKAT PENGHASILAN - < Rp. 1 juta 3 45,5 3 45,5 - Rp. 1 – 2 juta 25 37,9 23 34,9 - > Rp 2 juta 5 7,6 7 10,6
MASALAH KESEHATAN YANG MENYERTAI
- Risiko Tinggi 4 6,1 26 39,4
menyertai, jumlah subyek yang termasuk kategori risiko tinggi dan kategori tidak risiko tinggi hampir sama, yaitu sebanyak 30 orang subyek termasuk kategori risiko tinggi, di mana dari subyek yang termasuk kategori risiko tinggi sebanyak 4 orang (6,1%) mengalami partus spontan dan 26 orang (39,4%) mengalami seksio sesarea. Sedangkan subyek yang termasuk kategori tidak risiko tinggi sebanyak 36 orang, di mana 29 orang subyek (43,9%) mengalami partus spontan dan 7 orang subyek (10,6%) mengalami seksio sesarea.
Merujuk pada kepustakaan,1,2,3,4,5 tentang karakteristik demografi ibu berupa umur, data penelitian ini menghasilkan bahwa umur 20-35 tahun merupakan kelompok umur yang paling banyak. Hal ini menunjukkan bahwa rentang usia tersebut adalah usia reproduktif bagi seorang ibu. Data tingkat pendidikan dan penghasilan dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat pendidikan rata-rata adalah setingkat SLTA dengan tingkat penghasilan perbulan berkisar 1-2 juta. Merujuk pada kepustakaan3,4,5,8,13,14 tentang masalah kesehatan yang menyertai ibu, ibu yang termasuk kategori risiko tinggi dan kategori tidak risiko tinggi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang termasuk kategori risiko tinggi paling banyak mengalami persalinan secara seksio sesarea (39,4%) dan ibu yang tidak risiko tinggi paling banyak mengalami persalinan secara partus spontan (43,9%).
4.2.Distribusi rata - rata skor kualitas hidup (skor SF-36) ibu berdasarkan faktor - karakteristik demografi, sosial, masalah kesehatan yang menyertai serta jenis persalinan.
KARAKTERISTIK IBU N % Mean SD 95 % CI value* p-UMUR - < 20 Tahun 2 3 82,6 12,7 74-92 - 20-35 Tahun 53 80,3 63,2 17,7 28-92 - > 35 Tahun 11 16,7 65 16,9 36-92 TINGKAT PENDIDIKAN - SMA 38 57,6 62,7 18,8 28-92 - D1 9 13,6 69,6 16,5 41-92 - D3 12 18,2 56,5 13,8 41-78 - PT 7 10,6 74,7 12,3 52-92 TINGKAT PENGHASILAN - < Rp. 1 juta 6 9,1 61,3 18,5 36-80 - Rp. 1-2 juta 48 72,7 62,1 18 28-92 - > Rp. 2 juta 12 18,2 71,5 14,4 52-92
MASALAH KESEHATAN YANG MENYERTAI
- Risiko Tinggi 30 45,5 57,1 17,6 28-92
- Tidak Risiko Tinggi 36 54,5 69,3 15,7 41-92
JENIS PERSALINAN
- Seksio sesarea 33 50 56,5 16,6 28-92
- Partus Spontan 33 50 71,1 15,6 41-92
*) Uji Kruskal Wallis (Non-parametric for compare means > 2 variables)
Dari Tabel 4.2. tentang distribusi rata – rata skor kualitas hidup ibu (skor SF-36) berdasarkan faktor karakteristik demografi, sosial, masalah kesehatan yang menyertai serta jenis persalinan menunjukkan bahwa rata-rata skor SF-36 berdasarkan kategori umur tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (nilai p=0,463, p>0,05, CI 95%). Selanjutnya rata-rata skor SF-36 berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan juga tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan nilai p berturut-turut (p=0,111, p>0,05, CI 95%) dan (p=0,201, p>0,05, Ci 95%).
Perbedaan bermakna ditemukan pada rata-rata skor SF-36 berdasarkan masalah kesehatan yang menyertai dan jenis persalinan dengan nilai p berturut-turut (p=0,004, p<0,05, CI 95%) dan (p=0,001, p<0,05, CI 95%).
Merujuk pada kepustakaan8,18,19,20 tentang perbedaan skor kualitas hidup ibu post partum berdasarkan jenis persalinan yang diukur dengan SF-36, hasil
0,463
0,111
0,201
0,004
penelitian ini sesuai dengan kepustakaan karena terdapat perbedaan bermakna pada rata-rata skor kualitas hidup ibu post partum (skor SF-36) berdasarkan masalah kesehatan yang menyertai dan jenis persalinan. Di mana rata-rata skor kualitas hidup ibu post partum lebih tinggi pada ibu yang tidak berisiko tinggi (rata-rata skor SF-36 (X+SD) = 69,3 + 15,7) dibandingkan dengan ibu yang termasuk risiko tinggi (rata-rata skor SF-36 (X+SD) = 57,1 + 17,6). Dan rata-rata skor kualitas hidup ibu post partum lebih tinggi pada ibu yang melahirkan dengan cara partus spontan (rata-rata skor SF-36 (X+SD) = 71,1 + 15,6) dibandingkan dengan ibu yang melahirkan secara seksio sesarea (rata-rata skor SF-36 (X+SD) = 56,5 + 16,6).
Analisis statistik pada data di tabel 4,2 menggunakan analitik komparatif variabel numerik tidak berpasangan menggunakan uji kruskal wallis dikarenakan data yang diperoleh tidak berdistribusi normal sehingga digunakan analisis statistik non parametrik dengan uji kruskal wallis.
4.3.Distribusi skor kualitas hidup yang baik(skor SF-36 >60) dan skor kualitas hidup yang kurang baik (skor SF < 60 ) menurut karakteristik umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, masalah kesehatan yang menyertai dan jenis persalinan.
KARAKTERISTIK IBU Skor SF-36>60 Skor SF 36<60 N % N % p* value
UMUR - > 35 Tahun 6 9,1 5 7,6 - < 35 Tahun (referensi) 32 48,5 23 34,8 TINGKAT PENDIDIKAN - SLTA 21 31,8 17 25,8 - D1 s/d PT (referensi) 17 25,8 11 16,6 TINGKAT PENGHASILAN - < 1 juta 3 4,6 3 4,6 - > 1 juta (referensi) 35 53 25 37,8
MASALAH KESEHATAN YANG MENYERTAI
- Risiko Tinggi 13 19,8 17 25,8
- Tidak Risiko Tinggi (referensi) 25 37,8 11 16,6
JENIS PERSALINAN
- Seksio Sesarea 14 21,2 19 28,8
- Partus Spontan (referensi) 24 36,3 9 13,7
0,824
0,658
0,694
0,033
Dari tabel 4.3. tentang distribusi skor kualitas hidup yang baik ( skor SF- 36 > 60) dan skor kualitas hidup yang kurang baik (skor SF < 60 ) berdasarkan karakteristik umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, masalah kesehatan yang menyertai dan jenis persalinan, diperoleh hasil bahwa skor kualitas hidup yang baik (SF-36>60) dan skor kualitas hidup yang kurang baik (SF-36<60) berbeda secara bermakna pada faktor karakteristik masalah kesehatan yang menyertai (p=0,033, p<0,05, CI 95%) dan faktor karakteristik jenis persalinan (p=0,013, p<0,05, CI 95%).
Analisis statistik pada tabel 4.3 menggunakan uji kolmogorov smirnov karena data tidak berdistribusi normal untuk analitik komparatif variabel kategorik tidak berpasangan.
Tabel 4.3. merupakan tabel dari data karakteristik ibu (variabel independen) yang dilakukan transformasi menjadi data nominal dikotomi, agar selanjutnya dapat dilakukan analisis korelasi tentang hubungan faktor karakteristik ibu terhadap skor kualitas hidup ibu post partum yang diukur dengan kuesioner SF-36 (variabel dependen), menggunakan analisis regresi logistik spearman.
4.4. Hubungan Faktor Karakteristik Ibu terhadap Skor Kualitas Hidup (SF-36)
*) Uji Korelasi Regresi Logistik Spearman, Koefisen B model 1A : Tidak dilakukan adjusted untuk seluruh variabel, model 2B: dilakukan adjusted untuk variabel tingkat penghasilan, model 3C : dilakukan adjusted untuk tingkat penghasilan dan umur, model 4D:dilakukan adjusted untuk umur, tingkat penghasilan dan masalah kesehatan yang menyertai, dan model 5E : dilakukan adjusted untuk varibel umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan masalah kesehatan yang menyertai kecuali variabel jenis persalinan.
Dari Tabel 4.4. tentang hubungan faktor karakteristik ibu terhadap skor kualitas hidup (SF-36) diperoleh hasil bahwa di antara faktor-faktor karakteristik ibu yang meliputi umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, masalah kesehatan yang menyertai, serta jenis persalinan (variabel independen) menunjukkan bahwa jenis persalinan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap skor kualitas hidup ibu post partum (SF-36) dengan nilai p (p=0,015, p<0,05, CI 95%) dan koefisien regresi logistik paling besar (B=1,286) setelah melalui 5 langkah pengontrolan (adjusted) terhadap variabel-variabel independen lainnya (umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan masalah kesehatan yang menyertai), seperti yang terlihat pada kolom model 5E.
FAKTOR