• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skoring Kualitas Hidup Ibu Post Partum Berdasarkan Faktor-Faktor Demografi Ibu Yang Diukur Dengan Kuesioner Short Form-36

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Skoring Kualitas Hidup Ibu Post Partum Berdasarkan Faktor-Faktor Demografi Ibu Yang Diukur Dengan Kuesioner Short Form-36"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

SKORING KUALITAS HIDUP IBU POST PARTUM

BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI IBU

YANG DIUKUR DENGAN KUESIONER

SHORT FORM-36

TESIS MAGISTER

MEITY ELVINA

NIM. 087104008

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PROGRAM PASCA MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

RSUP. H. ADAM MALIK – RSUD. Dr. PIRNGADI

M E D A N

(2)

Judul Tesis : Skoring Kualitas Hidup Ibu Post Partum Berdasarkan Faktor-Faktor Demografi Ibu

Yang Diukur Dengan Kuesioner Short Form-36

Nama Mahasiswa : Meity Elvina

NIM : 087104008

Program Magister : Magister Kedokteran Klinis Konsentrasi : Obstetri dan Ginekologi

Menyetujui Komisi Pembimbing

Dr. Nazaruddin Jaffar, SpOG(K) Pembimbing I

Dr. Yusuf R Surbakti, SpOG(K) Pembimbing II

Ketua Program Studi Ketua TKP PPDS

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Penyayang.

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat Rahmat dan Kurnia-Nya penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program pasca sarjana Magister Kedokteran Klinik bidang Obstetri dan Ginekologi / M.Ked(OG).

Sebagai manusia biasa saya menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, namun demikian besar harapan saya kiranya tulisan sederhana ini dapat bermanfaat dalam menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang :

“SKORING KUALITAS HIDUP IBU POST PARTUM BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI IBU YANG DIUKUR DENGAN

KUESIONER SHORT FORM-36”

Dengan selesainya laporan penelitian ini, perkenankanlah saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada yang terhormat :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran USU Medan dan Program Pasca Sarjana Magister Kedokteran Klinik bidang Obstetri dan Ginekologi.

(4)

3. Prof. Dr. M. Yusuf Hanafiah, SpOG(K), Prof Dr. Djaffar Siddik, SpOG(K), Prof. DR. dr. M. Thamrin Tanjung, SpOG(K), Prof. Dr. Hamonangan Hutapea, SpOG(K), Prof. Dr. R. Haryono Roeshadi, SpOG(K), Prof. Dr. T.M. Hanafiah, SpOG(K), Prof. Dr. Budi R. Hadibroto, SpOG(K) dan Prof. Dr. Daulat H Sibuea, SpOG(K) yang telah bersama–sama berkenan menerima saya untuk mengikuti pendidikan spesialis di Departemen Obstetri dan Ginekologi.

4. Dr. Rusli P. Barus, SpOG (K) selaku ketua Sub Divisi Obginsos, terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk melakukan penelitian ini.

5. Dr. Nazaruddin Jaffar, SpOG (K) dan Dr. Yusuf R Surbakti, SpOG (K) selaku pembimbing penelitian ini yang dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, telah meluangkan waktunya untuk membimbing, memeriksa dan melengkapi penulisan tesis ini hingga selesai.

6. Kepada Dr. Sarma N. Lumbanraja, SpOG(K), Dr. M. Fidel Ganis Siregar, SpOG, dan Prof. Dr. M. Fauzie Sahil, SpOG(K), terima kasih setulusnya atas bantuan dan bimbingan yang diberikan selama ini sekaligus selaku tim penguji dan nara sumber yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam penulisan tesis ini.

7. Prof. Dr. M. Fauzie Sahil, SpOG (K), selaku Bapak angkat saya selama menjalani masa pendidikan ini, yang telah banyak mengayomi, membimbing, dan memberikan nasehat-nasehat yang bermanfaat kepada saya dalam menjalani pendidikan ini.

8. Dr. Letta S. Lintang, SpOG selaku pembimbing Mini Referat Magister saya yang berjudul “Radikal Bebas dalam Kehamilan”, saya ucapkan terima kasih banyak atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan.

(5)

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas segala budi baik kepada seluruh guru–guru saya ini.

10 .Dr. Ir. Erna Mutiara, M.Kes, yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing saya dalam penyelesaian uji statistik tesis ini.

11 .Direktur RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan kesempatan dan sarana untuk belajar, bekerja selama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di Departemen Obstetri dan Ginekologi.

12 .Direktur RSUD Dr. Pirngadi Medan dan Kepala SMF Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUD Dr. Pirngadi Medan, Dr. Rushakim Lubis, SpOG dan koordinator pendidikan PPDS, Dr. Sanusi Piliang, SpOG yang telah banyak membantu saya dan memberikan kesempatan dan sarana belajar, bekerja selama mengikuti pendidikan.

13 .Direktur RS PTPN II Tembakau Deli Medan, Dr. Sofian Abdul Ilah, SpOG beserta staf yang telah banyak memberi kesempatan dan bimbingan selama saya bertugas di bagian tersebut.

14 .Ka.Rumkit Puteri Hijau KESDAM II/BB dan kepala SMF Obgin Dr. Gunawan Rusuldi, SpOG, Dr. Yazim Yakub, SpOG, Dr. Agnes Dwi, SpOG, beserta staf yang telah banyak memberi kesempatan dan bimbingan selama saya bertugas di bagian tersebut.

15 .Direktur RS Haji Mina Medan, beserta staf pengajar yang telah banyak memberikan kesempatan dan sarana belajar selama masa pendidikan.

16 .Direktur RS Sundari Medan, Dr. M. Haidir, SpOG dan Ibu Sundari Am.Keb. beserta staf yang telah memberi sarana belajar dan memberikan bimbingan kepada saya selama bertugas.

(6)

18 Teman-teman seangkatan saya, Dr. Hendri Ginting, Dr. Robby Pakpahan, dr. Muhammad Yusuf, Dr. Dany Ariyani, dan dr. Fatin Atifa, terima kasih atas kebersamaan, dukungan dan bantuannya kepada saya selama ini.

19 Kepada tim jaga saya, Dr. Firman Alamsyah, Dr. Morel Sembiring, Dr. Edward S Manurung, Dr. Reny Anggraini, Dr. Dewi Andriyati, terima

kasih setulusnya atas dukungan, bantuan dan perhatiannya kepada saya selama menjalani pendidikan ini.

20 . Teman sejawat residen obgin yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, terima kasih setulusnya atas bantuan, dukungan dan kebersamaan kita selama menjalani pendidikan ini.

21 . Adik-adik dokter muda, bidan, paramedis, karyawan/karyawati dan .tidak lupa kepada pasien-pasien yang telah ikut membantu saya dalam menyelesaikan pendidikan program pasca sarjana Magister Kedokteran Klinik bidang Spesialis Obstetri dan Ginekologi, saya ucapkan terima kasih.

Sembah sujud, hormat dan terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan

kepada kedua orang tua saya yang terkasih dan tersayang, Ayahanda Dr. dr. H. Muhammad Nasir, MM, MBA dan Hj. Ellizawaty, BSc yang telah

membesarkan, membimbing, mendoakan dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang hingga kini mengantarkan saya meraih cita-cita, tanpa kenal lelah memberikan motivasi dan perhatian selama saya menjalani pendidikan ini.

Sembah sujud, hormat dan terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan kepada Bapak Mertua H. Ibnu Katsir dan Ibu Mertua Hj. Rosmaniar MM, yang telah banyak mendoakan dan memberikan dorongan dan perhatian kepada saya selama mengikuti pendidikan ini.

(7)

dapat menyelesaikan pendidikan ini. Kepada buah hatiku tersayang, Athirah Faiza Premos, Zakkaha Fauzan Premos dan Rizkhal Fauzi Premos, kalian adalah anugerah terindah dalam hidup kami, yang menjadi sumber inspirasi saya dalam menyelesaikan pendidikan ini, semoga apa yang saya lakukan ini dapat menjadi motivasi ananda mencapai cita-cita yang lebih tinggi.

Kepada seluruh adik-adikku tersayang, Dr. Dewi Larasati dan M. Ridho Fahlevi Lubis, AP,M.Si, Dr.Faisal Lutfi dan Dr.Yanti Imelda Nst, Kartika Mandasari,SH, MKn dan Dr. Andry Raihan, dan Fachru Rozi, SH, terima kasih atas doa, dorongan dan semangat yang diberikan kepada saya selama ini.

Akhirnya kepada seluruh keluarga dan handai tolan yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan baik moril dan materil, saya ucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua dan meninggikan derajat kita atas ilmu yang bermanfaat yang kita miliki. Amin ya Rabbal ‘Alamin..

Medan, Maret 2011

(8)

DAFTAR ISI

(9)

3.4.2. Kriteria Eksklusi ………. 13 3.5. Cara Penelitian……….……….…. 14 3.5.1. Pengumpulan data. ……… 3.5.2. Pengolahan data………. 3.6. Besar Sampel ……….………… 3.7. Batasan operasional ………..

14 14 15 15 3.8. Alur Penelitian ………. 18 BAB IV

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN………. KESIMPULAN DAN SARAN ………...

19 26 DAFTAR

PUSTAKA

……… 28

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1. Distribusi karakteristik demografi dan sosial ibu berdasarkan

Jenis persalinan ………... ………. 19 Tabel 4.2. Distribusi rata-rata skor kualitas hidup (skor SF-36) ibu ber –

Dasarkan faktor karakteristik demografi, sosial, masalah -

Kesehatan yang menyertai serta jenis persalinan ……… 20 Tabel 4.3. Distribusi rata-rata skor kualitas hidup yang baik (skor SF-36

>60) dan skor kualitas hidup yang kurang baik (skor SF - 36 < 60) berdasarkan faktor karakteristik umur, tingkat pendidi-

kan, tingkat penghasilan, masalah kesehatan yang menyertai

serta jenis persalinan ……….. 22 Tabel 4.4. Hubungan faktor karakteristik ibu terhadap skor kualitas hidup

(12)

QUALITY OF LIFE SCORING IN POST PARTUM PERIOD

BASED ON MATERNAL DEMOGRAPHY FACTORS THAT WAS MEASURED BY USING SHORT FORM-36 QUESTIONAIRRE

Elvina M, Jaffar N, Surbakti YR Obstetrics and Gynecology Department Medical Faculty of North Sumatera University

H. Adam Malik Medan General Hospital

Abstract

Objective : To know influences of maternal demography factors to the score of quality of life in post partum period that was measured by using Short Form-36 questionairre.

Study Design : Cross-sectional study with comparative and correlative analyzed. 33 women each of normal delivery and caesarean entered into the study with inclusion and exclusion criterias. Measuring underwent at one points in time at second day post partum.

Results : Characteristics of subjects in average age was 20-35 years with normal delivery (37,9%) and with caesarean section (42,4%). Formal education was senior high school with normal delivery (31,8%) and with caesarean section (25,7%). Earn per month was 1-2 million rupiahs with normal delivery (37,9%)and with caesarean section (34,9%). Mother with high risk pregnancy underwent to normal delivery (6,1%) and with caesarean section (39,41%). Mother who was not high risk pregnancy underwent to normal delivery (43,9%) and with caesarean section(10,6%). Mean of score of quality of life was different significantly based on clinical problems (p=0,004;p<0,05;CI95%)and mode delivery (p=0,001;p<0,05;CI 95%). Mode delivery correlated significantly to the score of quality of life (p=0,015;p<0,05;CI 95%).

Conclusion : Maternal demography factors did not influence to the score of quality of life in post partum period but mode delivery correlated significantly to the score of quality of life that was measured using Short Form-36 questionairre.

Keyword : Quality of life, demography factors, high risk pregnancy, mode delivery, post partum period, SF-36 questionairre.

(13)

SKORING KUALITAS HIDUP IBU POST PARTUM BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR DEMOGAFI IBU YANG DIUKUR DENGAN

KUESIONER SHORT FORM-36

Elvina M, Jaffar N, Surbakti YR Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

RSUP. H. Adam Malik Medan

Abstrak

Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor demografi ibu terhadap skor kualitas hidup ibu post partum yang diukur dengan kuesioner Short Form-36.

Rancangan Penelitian : Studi cross-sectional dengan analisis komparatif dan korelatif. Besar sample 33 orang dari masing-masing kelompok persalinan spontan pervaginam dan seksio sesarea, dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran dilakukan pada hari kedua post partum.

Hasil : Karakteristik umur paling banyak adalah usia 20-35 tahun dengan persalinan spontan (37,9%) dan seksio sesarean (42,4%). Pendidikan formal paling banyak adalah SLTA dengan persalinan spontan (31,8%) dan seksio sesarea (25,7%). Penghasilan per bulan paling banyak 1-2 juta rupiah dengan persalinan spontan (37,9%) dan seksio sesarea (34,9%). Ibu dengan kategori risiko tinggi bersalin secara spontan pervaginam (6,1%) dan secara seksio sesarea (39,41%). Ibu yang tidak termasuk kategori risiko tinggi bersalin secara spontan pervaginam (43,9%) dan secara seksio sesarea (10,6%). Rata-rata skor kualitas hidup ibu post partum berbeda bermakna berdasarkan masalah klinis yang menyertai (p=0,004;p<0,05;CI95%) dan jenis persalinan (p=0,001;p<0,05;CI 95%). Jenis persalinan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap skor kualitas hidup ibu post partum yang diukur dengan kuesioner Short Form-36 (p=0,015;p<0,05;CI 95%).

Kesimpulan : Faktor-faktor demografi ibu tidak mempengaruhi skor kualitas hidup ibu post partum yang diukur dengan kuesioner Shor Form-36. Namun Jenis persalinan berhubungan secara bermakna terhadap skor kualitas hidup ibu post partum yang diukur dengan kuesioner Shor Form-36.

Keyword : Kualitas hidup, faktor demografi, kehamilan risiko tinggi, jenis persalinan, post partum, kuesioner SF-36.

(14)

QUALITY OF LIFE SCORING IN POST PARTUM PERIOD

BASED ON MATERNAL DEMOGRAPHY FACTORS THAT WAS MEASURED BY USING SHORT FORM-36 QUESTIONAIRRE

Elvina M, Jaffar N, Surbakti YR Obstetrics and Gynecology Department Medical Faculty of North Sumatera University

H. Adam Malik Medan General Hospital

Abstract

Objective : To know influences of maternal demography factors to the score of quality of life in post partum period that was measured by using Short Form-36 questionairre.

Study Design : Cross-sectional study with comparative and correlative analyzed. 33 women each of normal delivery and caesarean entered into the study with inclusion and exclusion criterias. Measuring underwent at one points in time at second day post partum.

Results : Characteristics of subjects in average age was 20-35 years with normal delivery (37,9%) and with caesarean section (42,4%). Formal education was senior high school with normal delivery (31,8%) and with caesarean section (25,7%). Earn per month was 1-2 million rupiahs with normal delivery (37,9%)and with caesarean section (34,9%). Mother with high risk pregnancy underwent to normal delivery (6,1%) and with caesarean section (39,41%). Mother who was not high risk pregnancy underwent to normal delivery (43,9%) and with caesarean section(10,6%). Mean of score of quality of life was different significantly based on clinical problems (p=0,004;p<0,05;CI95%)and mode delivery (p=0,001;p<0,05;CI 95%). Mode delivery correlated significantly to the score of quality of life (p=0,015;p<0,05;CI 95%).

Conclusion : Maternal demography factors did not influence to the score of quality of life in post partum period but mode delivery correlated significantly to the score of quality of life that was measured using Short Form-36 questionairre.

Keyword : Quality of life, demography factors, high risk pregnancy, mode delivery, post partum period, SF-36 questionairre.

(15)

SKORING KUALITAS HIDUP IBU POST PARTUM BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR DEMOGAFI IBU YANG DIUKUR DENGAN

KUESIONER SHORT FORM-36

Elvina M, Jaffar N, Surbakti YR Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

RSUP. H. Adam Malik Medan

Abstrak

Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor demografi ibu terhadap skor kualitas hidup ibu post partum yang diukur dengan kuesioner Short Form-36.

Rancangan Penelitian : Studi cross-sectional dengan analisis komparatif dan korelatif. Besar sample 33 orang dari masing-masing kelompok persalinan spontan pervaginam dan seksio sesarea, dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran dilakukan pada hari kedua post partum.

Hasil : Karakteristik umur paling banyak adalah usia 20-35 tahun dengan persalinan spontan (37,9%) dan seksio sesarean (42,4%). Pendidikan formal paling banyak adalah SLTA dengan persalinan spontan (31,8%) dan seksio sesarea (25,7%). Penghasilan per bulan paling banyak 1-2 juta rupiah dengan persalinan spontan (37,9%) dan seksio sesarea (34,9%). Ibu dengan kategori risiko tinggi bersalin secara spontan pervaginam (6,1%) dan secara seksio sesarea (39,41%). Ibu yang tidak termasuk kategori risiko tinggi bersalin secara spontan pervaginam (43,9%) dan secara seksio sesarea (10,6%). Rata-rata skor kualitas hidup ibu post partum berbeda bermakna berdasarkan masalah klinis yang menyertai (p=0,004;p<0,05;CI95%) dan jenis persalinan (p=0,001;p<0,05;CI 95%). Jenis persalinan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap skor kualitas hidup ibu post partum yang diukur dengan kuesioner Short Form-36 (p=0,015;p<0,05;CI 95%).

Kesimpulan : Faktor-faktor demografi ibu tidak mempengaruhi skor kualitas hidup ibu post partum yang diukur dengan kuesioner Shor Form-36. Namun Jenis persalinan berhubungan secara bermakna terhadap skor kualitas hidup ibu post partum yang diukur dengan kuesioner Shor Form-36.

Keyword : Kualitas hidup, faktor demografi, kehamilan risiko tinggi, jenis persalinan, post partum, kuesioner SF-36.

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pengkajian kualitas hidup terus dilakukan, bahkan secara internasional, dimotori oleh Organization of Health Economic and Culture Development (OHECD) yang berkedudukan di Paris. Untuk mengetahui kualitas hidup, harus diketahui terlebih dahulu indikatornya. Menurut OHECD (1992), indikator kualitas hidup adalah penghasilan, kesehatan, perumahan, lingkungan, stabilitas, sosial, pendidikan, dan kesempatan kerja. Dengan kata lain, masing-masing indikator diatas perlu dijabarkan lebih lanjut. Oleh beberapa ahli, indikator-indikator kualitas hidup tersebut telah dijabarkan.1,2

Indikator Kesehatan berhubungan dengan masalah kesehatan. Adapun masalah kesehatan memiliki ruang lingkup yang luas antara lain menyangkut perkembangan manusia yang harmonis dalam upaya meningkatkan kualitas hidup. Salah satunya adalah kesehatan ibu dan anak dinilai sangat menentukan tercapainya kualitas hidup yang baik pada keluarga dan masyarakat, sehingga kesehatan ibu merupakan aspek yang penting diperhatikan, mengingat sepanjang masa kehamilan dan persalinan dapat timbul komplikasi yang tidak diharapkan.3,4

(17)

berumur 45 tahun ke atas kurang lebih 20 juta dari 104 juta penduduk wanita atau 207 juta seluruh penduduk Indonesia. 2,5,6

Menurut WHO yang dimaksud kondisi sehat adalah meliputi sehat fisik, psikis dan sosial, sehingga kesehatan reproduksi berarti tidak hanya sehat fisik saja tetapi juga meliputi sehat psikis dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau gangguan proses reproduksi.3

Ibu sebagai pelaku reproduksi dengan tugas khusus yaitu mengalami kehamilan dan proses melahirkan. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis. Namun demikian, mempunyai risiko terhadap kesehatan fisik maupun psikis.14 Kesehatan ibu adalah topik yang sering diteliti saat ini karena tingkat

kesehatan ibu dapat menentukan apakah pelayanan kesehatan di suatu negara telah berjalan dengan baik atau tidak. Efektifitas pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).2,3,5. Maka

kualitas hidup yang baik pada ibu perlu dipertahankan.3

Ditinjau dari beberapa literatur, jenis persalinan memberikan kontribusi terhadap tingkat morbiditas ibu. Tingkat Morbiditas ibu yang bersalinan dengan seksio sesarea lebih tinggi dibandingkan dengan post partum pervaginam. Tingkat morbiditas persalinan secara seksio sesarea bervariasi diantara negara-negara di dunia yaitu berkisar 0,4 sampai 40 %. Sedangkan pada dekade terakhir, di seluruh dunia, angka seksio sesarea terus meningkat dari 35.4 % dari seluruh persalinan pada tahun 1999, menjadi 42.3% pada tahun 2003. 8,11,12,

Kualitas hidup pasien seharusnya menjadi perhatian penting bagi para profesi kesehatan karena dapat menjadi acuan keberhasilan dari suatu tindakan/intervensi atau terapi. Beberapa studi yang berkaitan dengan kualitas hidup ibu post partum di beberapa negara maju telah dilakukan.5 Sedangkan di Indonesia, hasil penelitian tentang kualitas hidup ibu post partum masih minimal.

(18)

Dari penelitian Torkan et al, USA, 2009; menunjukkan bahwa skor kualitas hidup ibu post partum spontan yang diukur dengan kuesioner SF-36 (1 week type recall) secara umum lebih baik dibandingkan dengan post seksio sesarea. Perbedaan signifikan yaitu pada pengukuran skala vitalitas (mean score 62.9 vs.54.4 p= 0.03) skala kesehatan mental (mean score 75.1 vs.66.7, p = 0.03), dan skala fungsi fisik (mean score 88.4 vs. 81.5, p = 0.03). 8

Selain itu, kualitas hidup ibu post partum tidak berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya faktor-faktor karakteristik demografi dan masalah kesehatan yang menyertai serta jenis persalinan yang dapat digunakan sebagai faktor prediktor kualitas hidup ibu post partum yang diukur dengan kuesioner SF-36.8

1.2. Rumusan Masalah

Salah satu upaya meningkatkan kesehatan ibu adalah dengan cara meningkatkan kualitas hidup ibu post partum. Maka perlu diketahui faktor-faktor karakteristik ibu yang dapat mempengaruhinya. Dalam penelitian ini, dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : Bagaimana pengaruh faktor-faktor karakteristik demografi ibu yang meliputi umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, masalah kesehatan yang menyertai serta jenis persalinan terhadap skor kualitas hidup ibu post partum yang diukur dengan kuesioner Short Form-36 ?

1.3. Hipotesis Penelitian

Ha = Faktor – faktor karakteristik demografi ibu yang meliputi umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, masalah kesehatan yang menyertai dan jenis persalinan mempengaruhi skor kualitas hidup post partum yang diukur dengan kuesioner Short Form-36.

1.4. Tujuan Penelitian Tujuan Umum

(19)

Tujuan Khusus

- Untuk mengetahui apakah faktor umur ibu berpengaruh terhadap terhadap skor kualitas hidup post partum yang diukur dengan kuesioner Short Form-36

- Untuk mengetahui apakah faktor tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap skor kualitas hidup post partum yang diukur dengan kuesioner Short Form-36.

- Untuk mengetahui apakah tingkat penghasilan ibu berpengaruh terhadap skor kualitas hidup post partum yang diukur dengan kuesioner Short Form-36.

- Untuk mengetahui apakah masalah kesehatan yang menyertai ibu berpengaruh terhadap skor kualitas hidup post partum yang diukur dengan kuesioner Short Form-36.

- Untuk mengetahui apakah faktor jenis persalinan berpengaruh terhadap skor kualitas hidup ibu post partum yang diukur dengan kuesioner Short Form-36 (SF-36)

1.5. Manfaat Penelitian

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memprediksi kualitas hidup ibu post partum berdasarkan pengaruh faktor-faktor karakteristik demografi dan sosial serta faktor klinis ibu yang meliputi umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, masalah kesehatan yang menyertai serta jenis persalinan.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Batasan Kualitas Hidup

Kualitas hidup adalah keadaan yang dipersepsikan terhadap keadaan seseorang sesuai konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya, termasuk tujuan hidup, harapan dan niatnya.5

Dikutip dari kualitas hidup menurut Jennifer J. Clinch, Deborah Dudgeeon dan Harvey Schipper (1999), Kualitas hidup mencakup : 5

a. Gejala fisik

b. Kemampuan fungsional (aktivitas) c. Kesejahteraan keluarga

d. Spiritual e. Fungsi sosial

f. Kepuasan terhadap pengobatan (termasuk masalah keuangan) g. Orientasi masa depan

h. Kehidupan seksual, termasuk gambaran terhadap diri sendiri i. Fungsi dalam bekerja

2.2. Hubungan Kesehatan dengan Kualitas Hidup

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU no.23/1992 tentang kesehatan). Kesehatan adalah kebutuhan dasar dan modal utama untuk mencapai kualitas hidup yang terbaik.4

(21)

perubahan selama kehamilan. Pada proses adaptasi fisiologis kehamilan, perubahan kadar hormonal berpengaruh terhadap perubahan sistem organ tubuh ibu hamil.10

Masalah kesehatan fisik dan psikis pada ibu hamil, bersalin, nifas dan menyusui termasuk juga risiko dalam kehamilan dan persalinan yang mungkin timbul mempunyai efek yang bermakna terhadap kualitas hidup ibu.8 Seorang ibu

yang mengalami kehamilan pada saat yang sudah diperkirakan akan mengalami proses persalinan. keadaan ini menggembirakan sekaligus mencemaskan bagi seorang ibu. Proses persalinan merupakan keadaan yang melelahkan secara fisik dan psikis sehingga masa post partum dapat berdampak bagi kualitas hidup ibu.12

Pengukuran Kualitas Hidup telah berkembang selama + 20 tahun dan kini telah menjadi metodologi tertentu dengan teori yang terstruktur formal Skor kualitas hidup telah semakin diakui sebagai ukuran hasil yang penting baik dalam penelitian, pelayanan kesehatan dan evaluasi pengobatan. Penilaian kualitas hidup secara luas digunakan dalam uji klinis dan dalam pengamatan studi tentang kesehatan dan penyakit. Hal ini sering digunakan untuk mengevaluasi intervensi dan efek samping pengobatan serta dampak penyakit dan proses biologis lainnya dari waktu ke waktu.15

Terdapat bukti-bukti tentang perubahan kualitas hidup yang dialami oleh ibu selama periode post partum.Selama masa ini, ibu diharapkan dapat menyampaikan secara teratur serangkaian gejala psikologis maupun fisik seperti keterbatasan fisik, kelelahan dan nyeri. Meskipun gejala-gejala ini sering dianggap sebagai sementara atau tidak menetap, namun hal ini sangat berkaitan dengan penilaian kualitas hidup ibu post partum. 8,13

2.3. Faktor Karakteristik Ibu dan Kualitas Hidup Post partum

(22)

kualitas hidup ibu post partum adalah faktor biologis, psikososial serta klinis seperti status, umur, latar belakang psikososial dan jenis persalinan,.3,6,7,8.

Penurunan kesehatan fisik dan psikologis dapat terjadi pada ibu post partum, sehingga perlu dukungan terhadap penyesuaian ibu dalam menghadapi aktifitas dan peran barunya sebagai ibu setelah melahirkan.11,12, 14

2.4. Kuesioner Short Form-36 (SF-36) sebagai alat ukur kualitas hidup

SF-36 adalah sebuah kuesioner survei kesehatan untuk menilai kualitas hidup, yang terdiri dari 36 butir pertanyaan. Kuesioner ini menghasilkan 8 - skala fungsional profil kesehatan dan skor kesejahteraan berbasis psikometri kesehatan fisik dan psikis, serta merupakan kumpulan dari langkah-langkah dan preferensi kesehatan berbasis indeks. Oleh karena itu, SF-36 telah terbukti berguna dalam survei umum dan populasi khusus, membandingkan relatif beban penyakit serta dalam membedakan manfaat kesehatan yang dihasilkan oleh berbagai intervensi yang berbeda.8,15

(23)

Gambar 1. SF-36 dengan 36 butir pertanyaan

(24)

Pengukuran kualitas hidup dengan SF-36 telah didokumentasikan pada hampir 5.000 publikasi. Penelitian mereka mulai diterbitkan pada tahun 1988 sampai tahun 2010 yang didokumentasikan dalam suatu bibliografi instrumen SF-36 di SF-36user manual. Terjemahan dari SF-36 telah dipublikasi dan melibatkan peneliti di 22 negara. Setiap pertanyaan kuesioner yang dipilih juga mewakili beberapa indikator operasional kesehatan, termasuk: perilaku fungsi dan disfungsi, kesusahan dan kesejahteraan, dimana jawaban objektif dan subjektif dinilai valid dan reliabel dalam mengevaluasi diri dari status kesehatan umum. Informasi yang lengkap tentang sejarah dan perkembangan SF-36, psikometri evaluasi, kajian reliabilitas dan validitas, dan data normatif tersedia dalam SF-36‘User manual. 15

2.5. Kuesioner Short Form-36 (SF-36) mempunyai delapan skala fungsional

Gambar 2. SF-36 dengan 8 skala fungsional

(25)

2.6. Metode Skoring SF-36

Metode untuk menentukan skoring dari tiap-tiap item pertanyaan di dalam kuesioner SF-36 adalah berdasarkan tabel referensi berikut ini :

1. Menentukan skor dari jawaban tiap-tiap item pertanyaan sesuai dengan nomor.

(26)

2.6. Kerangka Teori

Skor Kualitas Hidup

Post Partum / Post Seksio Sesarea diukur dengan

kuesioner Short Form-36 ( SF-36 )

Evaluasi Psikometri berbasis kesehatan fisik dan psikis pada

Ibu post partum Masalah kesehatan

yang menyertai - Risiko Tinggi - Tidak Risiko

Tinggi

Jenis Persalinan

PSP atau SC

Karakteristik demografi dan sosial Ibu :

- Umur

- Tingkat Pendidikan

(27)

2.7. Kerangka Konsep

JENIS PERSALINAN

SKOR KUALITAS HIDUP IBU POST PARTUM

(SKOR SF-36) FAKTOR KARAKTERISTIK

(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan “cross sectional” dengan metode pendekatan observasional analitik. Data dikumpulkan hanya pada satu kesempatan dari dua kelompok subyek yaitu kelompok subyek dengan jenis persalinan partus spontan dan kelompok subyek dengan jenis persalinan seksio sesarea. Peneliti juga berusaha memaparkan variabel penelitian dan menguji hubungan antar variabel independen dan dependen untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengaruh faktor-faktor karakteristik demografi, sosial dan klinis ibu terhadap skor kualitas hidup ibu post partum yang diukur dengan kuesioner SF-36.

3.2 Waktu dan tempat

Penelitian dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP.H.Adam Malik Medan, RSUD.Dr.Pirngadi dan RS.Jejaring. Penelitian dimulai pada bulan Desember 2010.

3.3 Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah pasien yang dirawat di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP. H. Adam Malik, RSUD Dr.Pirngadi Medan dan RS. Jejaring, dengan cara pengambilan sampel melalui consecutive sampling dengan penetapan kriteria inklusi dan eksklusi sampai jumlah sampel minimal terpenuhi.

3.4 Kriteria Inklusi dan eksklusi 3.4.1 Kriteria inklusi

- Ibu post partum spontan - Ibu post seksio sesarea

- Tingkat kesadaran compos mentis - Bersedia ikut serta dalam penelitian 3.4.2 Kriteria Eksklusi

(29)

3.5. Cara Penelitian 3.5.1. Pengumpulan Data

Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner dan dari pengambilan sampel secara consecutive sampling, sebanyak 33 orang dari masing-masing kelompok subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dilakukan informed consent. Penelitian ini menggunakan 2 set instrumen. Dimana instrumen diisi oleh subyek dan peneliti, yaitu : (1) Kuesioner faktor-faktor karakteristik ibu dan (2) Kuesioner kualitas hidup Short Form-36 (SF-36).

3.5.2. Pengolahan Data

Data diolah dengan analisis statistik secara komputerisasi. Analisis data meliputi statistik deskriptif dan statistik analitik. Statistik deskriptif digunakan untuk menampilkan data demografi dan sosial ibu, data klinis ibu serta skor kualitas hidup ibu post partum. Dalam hal ini data ditampilkan dalam bentuk frekuensi, mean, standar deviasi (SD), dan interval (CI 95%). Statistik inferensial yang digunakan adalah analisis bivariat dengan analitik komparatif menggunakan uji kolmogorov smirnov karena data tidak berdistribusi normal dan uji Kruskal Wallis. Hubungan antara variabel independen dan dependen dianalisis dengan analisis multivariat dengan uji korelasi regresi logistik spearman., Kekuatan hubungan antara kelompok data karakteristik ibu (variabel independen) dengan skor kualitas hidup yang diukur dengan kuesioner SF-36 (variabel dependen) dinyatakan dengan koefisien korelasi. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen diukur dengan kuesioner SF-36

(30)

3.6. Besar Sampel

Besar sampel diambil dengan menggunakan rumus sampel analitik komparatif variabel numerik tidak berpasangan :

Zα = Nilai baku normal dari table Z yang besarnya tergantung pada nilai α yang ditentukan (α = 0,05)  Zα = 1,64

Zβ = Nilai baku normal dari table Z yang besarnya tergantung pada nilai β yang ditentukan (β = 0,10)  Zβ = 1,28

Sd = Simpangan baku gabungan skor kualitas hidup antara ibu post partum spontan dan Ibu post seksio sesarea  32,2

d = Selisih rerata skor kualitas hidup antara ibu post partum spontan dan ibu post seksio sesarea yang bermakna  23,5

N1= N2  Jumlah sampel sebanyak 33 orang untuk masing-masing kelompok subyek penelitian

3.7. Batasan Operasional

- Jenis Persalinan adalah persalinan secara partus spontan atau seksio sesarea

- Post partum spontan pervaginam (Post PSP) adalah paska persalinan pervaginam dengan dengan menggunakan tenaga mengejan ibu sepenuhnya untuk melahirkan bayi.

- Post Seksio Sesarea (Post SC) adalah paska persalinan perabdominal dengan tindakan pembedahan seksio sesarea.

N = 2

N = 2 (1,64+1,28). 32,2 2

(31)

- Karakteristik Demografi Ibu adalah data yang meliputi :

o Umur : Umur ibu yang dinilai berdasarkan tahun

o Tingkat Pendidikan : Lama mendapat pendidikan formal dalam tahun

o Tingkat Penghasilan : Jumlah penghasilan per bulan berdasarkan UMR

- NH2 adalah masa nifas hari ke-2

- Tingkat Kesadaran Compos Mentis adalah tingkat kesadaran yang menggambarkan keadaan umum ibu post partum baik dan kontak yang adekuat.

- Keterbelakangan psikis adalah keadaaan psikis yang meliputi keterbatasan intelegensia.

- Masalah kesehatan yang menyertai adalah data yang meliputi :

o Riwayat masa kehamilan dengan risiko tinggi atau tidak risiko tinggi

- Risiko Tinggi adalah memiliki riwayat penyakit dan faktor risiko obstetrik - Memiliki riwayat penyakit :

- Hipertensi dalam kehamilan - Penyakit Serebrovaskular

- Jarak kehamilan saat ini dengan sebelumnya < 2 tahun atau >10 tahun - Ibu pernah memiliki riwayat obstetrik yang buruk pada hamil

sebelumnya perdarahan, melahirkan secara SC atau EV, riwayat abortus, KJDK

- Tidak risiko tinggi adalah ibu pada masa kehamilan tidak disertai masalah kesehatan

(32)

- Skor kualitas hidup rata-rata adalah jika skor dari SF-36 sebesar 60.

- Skor kualitas hidup baik (Skor SF-36 > 60) adalah jika nilai skor dari SF-36 diatas nilai 60, menggambarkan kualitas hidup yang baik

(33)

3.8. Alur Penelitian

Responden yang memenuhi kriteria inklusi/eksklusi

Dilakukan pengukuran Skor kualitas hidup dengan kuesioner SF-36

pada NH2

I

Dilakukan pengukuran Skor kualitas hidup dengan kuesioner SF-36

pada NH2

Subyek Penelitian

Masalah kesehatan yang menyertai :

- Risiko Tinggi - Tidak Risiko Tinggi

Ibu Post PSP Ibu Post SC

Karakteristik Ibu : - Umur

(34)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Distribusi Karakteristik Demografi dan sosial ibu berdasarkan jenis persalinan

Dari Tabel 4.1. tentang distribusi karakteristik demografi dan sosial ibu berdasarkan jenis persalinan, diperoleh distribusi karakteristik umur yang paling banyak adalah subyek berumur 20-35 tahun sebanyak 53 orang, di mana subyek yang berumur 20-35 orang tersebut mengalami partus spontan sebanyak 25 orang (37,9%) dan seksio sesarea sebanyak 28 orang (42,4%). Distribusi karakteristik tingkat pendidikan yang paling banyak adalah subyek dengan tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 38 orang, di mana subyek dengan tingkat pendidikan tersebut mengalami partus spontan sebanyak 21 orang (31,8%) dan seksio sesarea sebanyak 17 orang (25,7%). Distribusi karakteristik tingkat penghasilan subyek yang paling banyak adalah subyek dengan penghasilan 1-2 juta per bulan, di mana sebanyak 25 orang (37,9%) mengalami partus spontan dan sebanyak 23 orang (34,9%) mengalami seksio sesarea. Adapun distribusi masalah kesehatan yang

KARAKTERISTIK IBU Partus Spontan Seksio Sesarea N % N %

UMUR

- < 20 Tahun 2 3 0 0

- 20-35 Tahun 25 37,9 28 42,4

- > 35 Tahun 6 9,1 5 7,6

TINGKAT PENDIDIKAN

- SMA 21 31,8 17 25,7

- D1 4 6,1 5 7,6

- D3 6 9,1 6 9,1

- PT 2 3 5 7,6

TINGKAT PENGHASILAN

- < Rp. 1 juta 3 45,5 3 45,5

- Rp. 1 – 2 juta 25 37,9 23 34,9

- > Rp 2 juta 5 7,6 7 10,6

MASALAH KESEHATAN YANG MENYERTAI

- Risiko Tinggi 4 6,1 26 39,4

(35)

menyertai, jumlah subyek yang termasuk kategori risiko tinggi dan kategori tidak risiko tinggi hampir sama, yaitu sebanyak 30 orang subyek termasuk kategori risiko tinggi, di mana dari subyek yang termasuk kategori risiko tinggi sebanyak 4 orang (6,1%) mengalami partus spontan dan 26 orang (39,4%) mengalami seksio sesarea. Sedangkan subyek yang termasuk kategori tidak risiko tinggi sebanyak 36 orang, di mana 29 orang subyek (43,9%) mengalami partus spontan dan 7 orang subyek (10,6%) mengalami seksio sesarea.

Merujuk pada kepustakaan,1,2,3,4,5 tentang karakteristik demografi ibu berupa

umur, data penelitian ini menghasilkan bahwa umur 20-35 tahun merupakan kelompok umur yang paling banyak. Hal ini menunjukkan bahwa rentang usia tersebut adalah usia reproduktif bagi seorang ibu. Data tingkat pendidikan dan penghasilan dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat pendidikan rata-rata adalah setingkat SLTA dengan tingkat penghasilan perbulan berkisar 1-2 juta. Merujuk pada kepustakaan3,4,5,8,13,14 tentang masalah kesehatan yang menyertai

(36)

4.2.Distribusi rata - rata skor kualitas hidup (skor SF-36) ibu berdasarkan faktor - karakteristik demografi, sosial, masalah kesehatan yang menyertai serta jenis persalinan.

MASALAH KESEHATAN YANG MENYERTAI

- Risiko Tinggi 30 45,5 57,1 17,6 28-92

- Tidak Risiko Tinggi 36 54,5 69,3 15,7 41-92

JENIS PERSALINAN

- Seksio sesarea 33 50 56,5 16,6 28-92

- Partus Spontan 33 50 71,1 15,6 41-92

*) Uji Kruskal Wallis (Non-parametric for compare means > 2 variables)

Dari Tabel 4.2. tentang distribusi rata – rata skor kualitas hidup ibu (skor SF-36) berdasarkan faktor karakteristik demografi, sosial, masalah kesehatan yang menyertai serta jenis persalinan menunjukkan bahwa rata-rata skor SF-36 berdasarkan kategori umur tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (nilai p=0,463, p>0,05, CI 95%). Selanjutnya rata-rata skor SF-36 berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan juga tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan nilai p berturut-turut (p=0,111, p>0,05, CI 95%) dan (p=0,201, p>0,05, Ci 95%).

Perbedaan bermakna ditemukan pada rata-rata skor SF-36 berdasarkan masalah kesehatan yang menyertai dan jenis persalinan dengan nilai p berturut-turut (p=0,004, p<0,05, CI 95%) dan (p=0,001, p<0,05, CI 95%).

Merujuk pada kepustakaan8,18,19,20 tentang perbedaan skor kualitas hidup ibu

post partum berdasarkan jenis persalinan yang diukur dengan SF-36, hasil

0,463

0,111

0,201

0,004

(37)

penelitian ini sesuai dengan kepustakaan karena terdapat perbedaan bermakna pada rata-rata skor kualitas hidup ibu post partum (skor SF-36) berdasarkan masalah kesehatan yang menyertai dan jenis persalinan. Di mana rata-rata skor kualitas hidup ibu post partum lebih tinggi pada ibu yang tidak berisiko tinggi (rata-rata skor SF-36 (X+SD) = 69,3 + 15,7) dibandingkan dengan ibu yang termasuk risiko tinggi (rata-rata skor SF-36 (X+SD) = 57,1 + 17,6). Dan rata-rata skor kualitas hidup ibu post partum lebih tinggi pada ibu yang melahirkan dengan cara partus spontan (rata-rata skor SF-36 (X+SD) = 71,1 + 15,6) dibandingkan dengan ibu yang melahirkan secara seksio sesarea (rata-rata skor SF-36 (X+SD) = 56,5 + 16,6).

Analisis statistik pada data di tabel 4,2 menggunakan analitik komparatif variabel numerik tidak berpasangan menggunakan uji kruskal wallis dikarenakan data yang diperoleh tidak berdistribusi normal sehingga digunakan analisis statistik non parametrik dengan uji kruskal wallis.

4.3.Distribusi skor kualitas hidup yang baik(skor SF-36 >60) dan skor kualitas hidup yang kurang baik (skor SF < 60 ) menurut karakteristik umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, masalah kesehatan yang menyertai dan jenis persalinan.

MASALAH KESEHATAN YANG MENYERTAI

(38)

Dari tabel 4.3. tentang distribusi skor kualitas hidup yang baik ( skor SF- 36 > 60) dan skor kualitas hidup yang kurang baik (skor SF < 60 ) berdasarkan karakteristik umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, masalah kesehatan yang menyertai dan jenis persalinan, diperoleh hasil bahwa skor kualitas hidup yang baik (SF-36>60) dan skor kualitas hidup yang kurang baik (SF-36<60) berbeda secara bermakna pada faktor karakteristik masalah kesehatan yang menyertai (p=0,033, p<0,05, CI 95%) dan faktor karakteristik jenis persalinan (p=0,013, p<0,05, CI 95%).

Analisis statistik pada tabel 4.3 menggunakan uji kolmogorov smirnov karena data tidak berdistribusi normal untuk analitik komparatif variabel kategorik tidak berpasangan.

(39)

4.4. Hubungan Faktor Karakteristik Ibu terhadap Skor Kualitas Hidup (SF-36)

*) Uji Korelasi Regresi Logistik Spearman, Koefisen B model 1A : Tidak dilakukan adjusted untuk seluruh variabel, model 2B: dilakukan adjusted untuk variabel tingkat penghasilan, model 3C : dilakukan adjusted untuk tingkat penghasilan dan umur, model 4D:dilakukan adjusted untuk umur, tingkat penghasilan dan masalah kesehatan yang menyertai, dan model 5E : dilakukan adjusted untuk varibel umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan masalah kesehatan yang menyertai kecuali variabel jenis persalinan.

(40)

Analisis multivariat menggunakan uji korelasi regresi logistik spearman untuk menganalisis hubungan variabel independen yaitu faktor-faktor karakteristik ibu (ditransformasi menjadi data nominal dikotomi), terhadap probabilitas skor SF-36 > 60 yang merupakan interpretasi skor kualitas hidup yang baik. Selanjutnya akan diperoleh koefisien korelasi spearman (B) antara variabel independen (faktor-faktor karakteristik ibu) dengan probabilitas skor SF-36 > 60 (skor kualitas hidup baik dari ibu post partum spontan ataupun post seksio sesarea.

(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

1. Diperoleh distribusi karakteristik umur yang paling banyak adalah subyek berumur 20-35 tahun sebanyak 53 orang, di mana subyek yang berumur 20-35 orang tersebut mengalami partus spontan sebanyak 25 orang (37,9%) dan seksio sesarea sebanyak 28 orang (42,4%). Distribusi karakteristik tingkat pendidikan yang paling banyak adalah subyek dengan tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 38 orang, di mana subyek dengan tingkat pendidikan tersebut mengalami partus spontan sebanyak 21 orang (31,8%) dan seksio sesarea sebanyak 17 orang (25,7%). Distribusi karakteristik tingkat penghasilan subyek yang paling banyak adalah subyek dengan penghasilan 1-2 juta per bulan, di mana sebanyak 25 orang (37,9%) mengalami partus spontan dan sebanyak 23 orang (34,9%) mengalami seksio sesarea. Distribusi masalah kesehatan yang menyertai, yaitu sebanyak 30 orang subyek termasuk kategori risiko tinggi, di mana dari subyek yang termasuk kategori risiko tinggi sebanyak 4 orang (6,1%) mengalami partus spontan dan 26 orang (39,4%) mengalami seksio sesarea. Sedangkan subyek yang termasuk kategori tidak risiko tinggi sebanyak 36 orang, di mana 29 orang subyek (43,9%) mengalami partus spontan dan 7 orang subyek (10,6%) mengalami seksio sesarea.

2. Distribusi rata – rata skor kualitas hidup ibu (skor SF-36) berdasarkan faktor karakteristik demografi, sosial, masalah kesehatan yang menyertai serta jenis persalinan menunjukkan perbedaan bermakna pada rata-rata skor SF-36 berdasarkan masalah kesehatan yang menyertai dan jenis persalinan dengan nilai p berturut-turut (p=0,004, p<0,05, CI 95%) dan (p=0,001, p<0,05, CI 95%).

(42)

4. Jenis persalinan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap skor kualitas hidup ibu post partum (Skor SF-36) dengan nilai p (p=0,015, p<0,05, CI 95%) dan koefisien korelasi paling besar (B=1,286) setelah melalui 5 langkah pengontrolan (adjusted) terhadap variabel-variabel independen lainnya (umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan masalah kesehatan yang menyertai).

5.2. SARAN

1. Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup ibu post partum, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi para klinisi di bidang Obstetri dan Ginekologi agar dapat meningkatkan upaya promotif bahwa jenis persalinan khususnya tindakan seksio sesarea benar-benar dilakukan atas indikasi klinis yang tepat mengingat pengaruh jenis persalinan seksio sesarea menghasilkan kualitas hidup yang kurang baik.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

1. Saifudin AB. Issues in training for essential maternal healthcare in Indonesia. Medical Journal of Indonesia, Vol 6 No. 3, 1997: 140 – 148.

2. Faturrohman, dkk, Indikator kualitas hidup, Biro Pusat Statistik_RI, 1987.

3. WHO. Maternal care. Depart of Reproductive Health and Research WHO, 2003. 4. UNFPA, SAFE Research study and impacts. Delivery into good hands. New

York, UNFPA;2004.

5. Departemen Kesehatan RI, Profil kesehatan dan Kualitas Hidup 2007.

6. Depkes_RI, Kualitas hidup ditentukan oleh status gizi, Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan, 2007

7. Bappenas_RI, Kualitas hidup berdasarkan indikator tingkat sosial-ekonomi, 2007 available at : www.bi.go.id

8. Behnaz T,Sousan P. BMC Pregnancy and Childbirth Journal, Postnatal quality of life in women after normal vaginal delivery and caesarean section, 2009 9. Cuningham FG, Gant NF,Lenovo KJ et all, Williams Obstetrics. 23rd Edition, 2005.

10. De Cheney AH, Nathaan L. Current obstetric and gynecologic diagnosis and treatment , 9th edition. Mc. Graw – Hill, Inc. 2003.

11. Royston E, Amstrong S. Pencegahan morbiditas dan mortalitas ibu hamil. Alih bahasa : Maulany R.F. Jakarta. Binarupa aksara.1998.

12. Suwanti E. Hubungan kualitas perawatan kehamilan dan kualitas pertolongan persalinan dengan morbiditas ibu post partum di kabupaten klaten. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 2002.

13. Saifudin AB, dkk. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2000.

14. WHO, Depkes RI, FKM UI. Modul safe motherhood. Kerjasama WHO-Depkes RI-FKM – UI, 1998

15. SF-36 Quetionaire’ User Manual Format modified by Kamyar Kalantar-Zadeh, MD, MPH, Harbor-UCLA,USA 2000.

(44)

17. Moini A, Riazi K, Ebrahimi A, Ostovan N: Caesarean section rates in teaching hospitals of Tehran: 1999–2003. East Mediterr Health J 2007, 13(2):457-460. 18.Symon A: A review of mothers' prenatal and postnatal quality of life. Health Qual Life Outcomes 2003, 1:38.

19.Jansen AJG, Essink-Bot ML, Duvekot JJ, van Rhenen DJ: Psychomet-ric evaluation of health-related quality of life measures in women after different types of delivery. J Psychosom Res 2007, 63:275-281.

(45)

LAMPIRAN 1

Riwayat penyakit yang diderita sebelum hamil & saat hamil : ……….………

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini, dengan memberikan tanda (√) pada kolom disamping jawaban yang sesuai.

1. UMUR IBU SAAT INI : - < 20 Tahun - 20-35 Tahun - > 35 Tahun

2. TINGKAT PENDIDIKAN IBU : - SD (0-6 tahun)

- SLTP (6-9 tahun) - SLTA (9-12 Tahun) - PT (>12 Tahun)

3. TINGKAT PENGHASILAN IBU : - < Rp. 1 juta

- Rp. 1-2 juta - > Rp. 2 juta

4. MASALAH KESEHATAN YANG MENYERTAI : - Risiko Tinggi

- Tidak Risiko tinggi

5. JENIS PERSALINAN : - Partus Spontan - Seksio Sesarea

(46)

LAMPIRAN 2

SURVEI KESEHATAN PADA PERIODE POST PARTUM KUESIONER SHORT FORM (SF36)

Tanggal Pengisian : ___________________ RS/No.MR : ____________________

Nama Lengkap : ___________________ Umur : ____________________

Jenis Persalinan : ___________________ Tgl Partus : _____________________

Survei ini ingin mengetahui pandangan anda tentang kesehatan anda. Informasi ini akan membantu anda mengetahui keadaan anda dalam hal melakukan aktivitas sehari-hari.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda √ (check list) pada pilihan jawaban anda. Setiap pertanyaan hanya diisi dengan satu pilihan jawaban.

1. Secara umum, bagaimana kesehatan anda :

฀ 1. Paling baik ฀ 2. Sangat baik ฀ 3. Baik ฀ 4. Cukup baik ฀ 5. buruk

3. Dibanding satu tahun yang lalu, Bagaimana rata-rata kesehatan anda saat ini?

(47)

3. Berikut ini adalah tentang aktivitas yang mungkin dapat anda lakukan pada saat tertentu. Apakah kesehatan anda saat ini membuat anda terbatas melakukan aktivitas ini ? Jika ya, sampai sejauh mana keterbatasan anda?

Aktivitas 1. Ya,

b) Aktivitas sedang, seperti mendorong atau menarik

(48)

4. Selama periode post partum, Apakah anda mempunyai masalah berikut dalam aktivitas sehari-hari, sebagaimana hasil penilaian anda terhadap kesehatan fisik anda ?

Ya Tidak

a) Hanya diperlukan waktu sebentar dalam berupaya melakukan aktivitas sehari-hari?

฀ 1. Ya ฀ 2. Tidak

b) Sedikit lebih lama dalam berupaya melakukan aktivitas sehari-hari ?

฀ 1. Ya ฀ 2. Tidak

c) Terbatas dalam berupaya melakukan aktivitas sehari-hari?

฀ 1. Ya ฀ 2. Tidak

d) Sangat sulit untuk berupaya melakukan aktivitas sehari-hari ?

฀ 1. Ya ฀ 2. Tidak

5. Selama periode post partum, Apakah anda mempunyai masalah berikut dalam aktivitas sehari-hari, sebagaimana hasil penilaian anda terhadap masalah emosional anda. (seperti perasaan depresi atau cemas) dalam berupaya melakukan aktivitas sehari-hari?

Yes No

a) Hanya diperlukan waktu sebentar untuk memulai berupaya melakukan aktivitas sehari-hari?

฀ 1. Ya ฀ 2. Tidak

b) Sedikit lebih sulit dalam berupaya melakukan aktivitas sehari-hari ?

฀ 1. Ya ฀ 2. Tidak

c) Merasa bahwa aktivitas sehari-hari yang dilakukan tidak sehati-hati sebelumnya?

฀ 1. Ya ฀ 2. Tidak

6. Selama periode post partum, sejauh mana kesehatan fisik atau masalah emosional anda dalam mempengaruhi aktivitas sosial normal anda dengan keluarga dan teman-teman anda ?

(49)

7. Bagaimana nyeri tubuh anda selama periode post partum?

฀ 1. Tidak ada ฀ 2. Sangat ringan ฀ 3. ringan ฀ 4. sedang ฀ 5.berat ฀ 6. Sangat berat

8. Selama periode post partum, bagaimana rasa nyeri tubuh mempengaruhi aktivitas di dalam ruangan dan di luar ruangan ?

฀ 1. Tidak ada mempengaruhi ฀ 2. Sedikit mempengaruhi ฀ 3. Agak mempengaruhi ฀ 4. Cukup mempengaruhi ฀ 5. Sangat mempengaruhi

9. Berikut ini adalah pertanyaan tentang apa yang anda rasakan selama periode post partum. Untuk setiap pertanyaan, jawablah dengan satu pilihan jawaban saja yang menurut anda paling mendekati apa yang anda rasakan. Bagaimana waktu anda selama periode

a) Apakah perut anda terasa

penuh? ฀Sepanjang 1.

b) Apakah anda menjadi orang

yang gugup ? ฀Sepanjang 1.

c) Apakah anda merasa sedih dan tidak ada satu orang pun yang dapat membuat anda

d) Apakah anda merasa tenang dan damai

(50)

10. Selama periode post partum, Bagaimana kesehatan fisik dan masalah emosional anda mempengaruhi aktivitas sosial anda seperti berbincang-bincang dengan teman ataupun keluarga anda ?

฀ 1. Sepanjang waktu mempengaruhi ฀ 2. Hampir sepanjang waktu mempengaruhi ฀ 3. Cukup sering mempengaruhi ฀ 4. Jarang mempengaruhi

฀ 5. Tidak pernah mempengaruhi

10. Menurut anda, pernyataan berikut ini BENAR atau SALAH ?

1.

Gambar

GAMBAR DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.
Gambar 1. SF-36 dengan 36 butir pertanyaan
Gambar 2. SF-36 dengan 8 skala fungsional

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan faktor fisiologis ibu post partum normal suhu tubuh tidak demam (95%) , mengalami perdarahan sedikit (50%) dan yang mengalami

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktor pemudah meliputi tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang imunisasi, faktor

Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Apakah faktor umur ibu, kadar hemoglobin dan posisi tubuh mempengaruhi kapasitas

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Josefa (2011) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu, menunjukkan adanya

Tujuan penelitian in adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penyembuhan luka sectio casarea ibu post partum pada Rumah Sakit di Kota

Berdasarkan hasil penelitian di peroleh percepatan involusi uterus pada ibu post partum dengan faktor mobilisasi dini bahwa sebagian besar responden yang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Josefa pada tahun 2011 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu, menunjukkan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada BAB IV, maka dapat dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: Terdapat hubungan faktor usia, pendidikan, jenis