• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakte ristik Contoh Penelitian

FORMULAS I S EDIAAN PEWARNA BIBIR D ARI EKS TRAK ETANOL BIJI BUAH KES UMBA (Bixa orellana L)

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakte ristik Contoh Penelitian

Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa usia, suku, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, agama dan besar keluarga tidak berbeda secara nyata pada kelompok kista maupun normal pada α=5%, tetapi pada α=10% usia dan riwayat pendidikan berbeda secara nyata antara kelompok normal dan kelompok kista.

Tabe l III. Sebaran karakteristik contoh pada kelompok normal dan kista

Karak teristik

Normal Kista Total Uji

Beda n % n % n % Umur (th) 19-29 0 0 1 10 1 5 P = 0.06* 29-49 6 60 9 90 15 75 >49 4 40 0 0 4 20 Total 10 100 10 100 20 100 Riwayat pendidikan Tidak lulus SD 0 0 1 10 1 5 P = 0.08* SD 0 0 0 0 0 0 SMP 1 10 2 20 3 15 SMA 9 90 3 30 12 60 Diploma 0 0 1 10 1 5 Sarjana 0 0 3 30 3 15 Total 10 100 10 100 20 100 Riwayat pekerjaan P egawai swasta 1 10 0 0 1 5 P = 0.24 P NS 0 0 2 20 2 10 Wiraswasta 0 0 1 10 1 5 P ensiunan 0 0 0 0 0 0 Ibu Rumah Tangga 9 90 7 70 16 80 Total 10 100 10 100 20 100 B esar keluarga ≤ 4 orang 3 30 6 60 9 45 P = 0.21 5 – 7 orang 5 50 4 40 9 45 > 7 orang 2 20 0 0 2 10 Total 10 100 10 100 20 100

* berbeda nyata pada pada α=0.1

Pengaruh Pembe rian Jus Tomat Te rhadap Perubahan Ukuran Le si Kista

Berdasarkan hasil USG, diketahui bahwa seba gian besar responden memiliki kista di payudara sebelah kanan, Menurut Ramsay 2005 payudara kanan memiliki jumlah jaringan glandular yang lebih banyak (65 ± 11%) dibandingkan payudara kiri (63 ± 9%). Jaringan

glandular yang lebih banyak diduga memproduksi estrogen lebih banyak, sehingga diduga hal ini memungkinkan kista lebih banyak ditemukan pada payudara kanan. T erdapat dua orang responden yang memiliki lebih dari satu buah lesi kista di payudara kanan dan 3 orang responden yang memiliki lebih dari satu buah lesi kista di payudara kiri. Setelah pemberian jus tomat terdapat 6 orang responden yang mengalami pengecilan ukuran lesi kista di payudara kanan dan salah satu responden yang memiliki dua lesi kista di payudara kanan, setelah intervensi hanya memiliki satu buah lesi kista saja, atau dengan kata lain salah satu lesi kista responden telah menghilang.

Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa rata-rata ukuran lesi kista sebelum intervensi adalah sebesar 10.1 ± 4.4 mm, sedangkan rata-rata ukuran lesi kista payudara kiri sebesar 5.5 ± 6.0 mm. Setelah dilakukan intervensi jus tomat selama dua minggu untuk payudara kanan menjadi 11.4 ± 6.2 mm dan pada payudara kiri menjadi 6.6 ± 7.9 mm. Tabel rata-rata ukuran lesi kista sebelum dan setelah intervensi dapat dilihat pada T abel 4.

Tabe l IV. Perbandingan ukuran lesi kista pada minggu ke-2 dan ke-4

Keterangan

Ukuran rata-rata kista ± Std. Deviasi (mm) Sebelum Intervensi Setelah Intervensi Payudara Kanan 10.1 ± 4.4a 11.4 ± 6.2a Payudara Kiri 5.5 ± 6.0b 6.6 ± 7.9b

Keterangan : huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata pada p<0.05 Berdasarkan hasil uji beda Sig (2 tailed) untuk payudara kanan sebesar 0.246 dan untuk payudara kiri sebesar 0.215 (p>0.05) yang berarti Ho diterima, sehingga pemberian intervensi jus tomat tidak berpengaruh terhadap pengecilan ukuran lesi kista. T idak terdapatnya pengaruh intervensi jus tomat t erhadap pengecilan ukuran lesi kista diduga karena likopen yang diperoleh dari jus tomat dimanfaatkan tubuh untuk memperbaiki tingkat stress oksidatif tubuh, sehingga belum berdampak langsung terhadap pengecilan ukuran lesi kista.

Pengaruh Pembe rian Jus tomat Te rhadap Kadar Likopen Plasma

Uji statistik paired t-test digunakan untuk melihat pengaruh intervensi jus tomat terhadap kadar likopen plasma responden. Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat perbandingan rata-rata kadar likopen pada plasma darah responden.

Tabe l V. Perbandingan kadar likopen plasma pada minggu ke-2 dan ke-4

Keterangan

Kadar Lycopene rata-rata ± std. deviasi ngram/L sig (2-tailed) Minggu ke-2 Minggu ke-4 Normal Intervensi 284.5 ± 167.4a 716.1 ± 341.8b p = 0.001 Kista Intervensi 310.5 ± 179.0c 671.9 ± 259.9d p = 0.001 Keterangan : huruf yang berbeda pada baris

yang sama menunjukkan

perbedaan yang nyata pada p<0.05

Berdasarkan hasil uji beda sig (2 tailed) menunjukkan bahwa pada kelompok normal kadar likopen pada minggu ke-4 lebih tinggi secara nyata (p<0.05) dibandingkan kadar likopen pada minggu ke-2 (p<0.05). Begitu juga dengan kelompok kista payudara, terjadi peningkatan kadar likopen plasma dari minggu ke-2 ke minggu ke-4. Berdasarkan hasil uji beda sig (2 tailed) kadar likopen plasma pada minggu ke-4 meningkat secara nyata dibandingkan dengan kadar likopen plasma pada minggu ke-2 (P<0.05).

Peningkatan kadar likopen plasma setelah pemberian produk olahan tomat selama 2 minggu yang telah dilakukan pada penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh beberapa hasil penelitian (Porrini & Riso 2000 ; Hadley et al 2003) Senyawa antioksidan dalam tomat yaitu likopen terbukti dapat meningkatkan kadar antioksidan di plasma dan menghambat oksidasi seluler.

Pengaruh Pembe rian Jus tomat Te rhadap Aktivitas total antioksidan plasma

Aktivitas antioksidan yaitu kemampuan suatu bahan yang mengandung antioksidan untuk dapat meredam senyawa radikal bebas yang ada disekitarnya. Pada penelitian ini aktivitas total antioksidan plasma diukur dengan menggunakan metode DPPH

(1,1-diphenyl-2-pyscrilhydrazil). DPPH merupakan senyawa radikal bebas yang stabil. Prinsip kerja dari metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) dalam mengukur aktivitas antioksidan ditandai dengan perubahan atau pemudaran warna larutan, yaitu warna ungu pekat (senyawa radikal bebas) menjadi warna agak kekuningan (senyawa radikal bebas yang tereduksi oleh antioksidan). Pemudaran warna akan mengakibatkan penurunan nilai absorbansi sinar tampak dari spectrophotom eter, sehingga semakin rendah nilai absorbansi maka semakin tinggi aktivitas antioksidannya.

Menurut Nishizawa et al (2005) radikal bebas DPPH telah diketahui manfaatnya sebagai penentuan aktivitas antioksidan untuk menguji aktivitas antioksidan radikal dari vitamin yang bersifat antioksidatif dan komponen aromatic polyhydroxy. Peningkatan aktivitas total antioksidan plasma dengan menggunakan DPPH sebagai radikal beba s yang stabil mempunyai makna plasma darah yang mengandung antioksidan setelah konsumsi pangan yang mengandung antioksidan (jus tomat) mampu meredam radikal bebas DPPH yang setara dengan mg vitamin C yang digunakan sebagai standar untuk meredam radikal bebas DPPH.

Uji statistik paired t-test digunakan untuk melihat pengaruh intervensi jus tomat terhadap aktivitas total antioksidan plasma. Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat perbandingan rata-rata aktivitas antioksidan pada plasma darah responden. Berdasarkan hasil uji beda sig (2 tailed) menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan pada minggu ke-4 cenderung lebih tinggi dibandingkan aktivitas antioksidan pada minggu ke-2, tetapi tidak nyata secara statistik (p>0.05) baik pada kelompok normal maupun kelompok kista.

Tabe l VI. Perbandingan aktivitas total

antioksidan plasma pada minggu ke-2 dan ke-4

Keterangan

Aktivitas antioksidan rata-rata ± std. deviasi

mg/100mL

Minggu ke-2 Minggu ke-4 Normal Intervensi 0.810 ± 0.775a 0.906 ± 0.307a Kista Intervensi 0.675 ± 0.366b 0.962 ± 0.379b

Keterangan : huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata pada p<0.05

KESIMPULAN

Karakteristik responden penelitian berdasarkan usia menunjukkan pada kelompok kista maupun normal sebagian besar responden berusia 29-49 tahun. Secara umum, tingkat pendidikan responden pada kelompok kista lebih tinggi dibandingkan kelompok normal, pada kelompok kista riwayat pendidikan responden terbanyak adalah SMA (30%) dan Sarjana (30%), dan pada kelompok normal mayoritas merupakan lulusan SMA (90%). Sebagian besar responden merupakan ibu rumah tangga baik pada kelompok kista (70%) maupun kelompok normal (90%). Berdasarkan besar keluarga kelompok normal (70%) jumlah anggota keluarga 5-7 orang, sedangkan kelompok kista merupakan keluarga kecil (60%). Dilihat dari status gizi, lebih dari separuh responden berstatus gizi normal. Keseluruhan responden penelitian menderita kista simpleks yang tidak akan berkembang menjadi kanker payudara.

Hasil intervensi jus tomat tidak memiliki pengaruh terhadap pengecilan ukuran lesi kista, tetapi meningkatkan kadar likopen plasma responden secara nyata. Dalam hubungannya dengan aktivitas total antioksidan plasma, konsumsi jus tomat meningkatkan aktivitas total antioksidan plasma tetapi tidak nyata secara statistik.

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal A, H Shen dan AV Rao. 2001. Lycopene content of tomato products: its stability, bioavailability and in vivo antioxidant properties. J.Med. Food,4:9-15

Beecher GR. 1998. Nutrient content of tomato products. Proc. Soc. Exp. Biol. Med. 218:98-100

Bruzzi et al. 1997. Cohort study of association of risk of breast cancer with cyst type in women with gross cystic disease of the breast. BMJ. 314 : 925

Carrapeiro MM et al. 2007. Effect of lycopene on biomarkers of oxidative stress in rats

supplemented with ω-3 polyunsaturated fatty acids. Food Research International 40, 939-946

Hall DC. 2001. Nutritional influence on estrogen metabolism. Advanced Nutrition Publication 451:1.

Hadley CW, Clinton SK dan Schwartz. 2003. The consumption of processed tomato products enhances plasma lycopene concentrations in association with a reduced lipoprotein sensitivity to oxidative damage. J. Nutr.133: 727– 732

Nishizawa et al. 2005. Non-reductive scavenging of 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl (DPPH) by peroxyradical : A useful method for quantitative Analysis of peroxyradical. Chem . Pharm . Bull, 53(6) 714-716

Paetau et al. 1998. Chronic ingestion of lycopene-rich tomato juice or lycopene supplements significantly increases plasma concentrations of lycopene and related tomato carotenoids in humans. Am J Clin Nutr 1998;68:1187–95. Ramsay DT, JC Kent, RA Hartmann dan PE

Hartmann. 2005. Anatomy of the lactating human breast redefined with ultrasound imaging. J.Anat 206: 525-534.

Riso P dan Porrini M. T omatos And Health Promotion. 2000. Di dalam, Watson RR. Vegetable, Fruits And Herbs in Health Promotion. New York, CRC. Pr. Hlm. 45-72

Shi J dan ML Maguer. 2000. Lycopene in tomatoes : chemical and physical properties affected by food processing. Crit. Rev. Food Sci. Nutr. 40 : 1-42 Stahl W, Sies H. 1992.Uptake of Lycopene And

Its Geometrical Isomers Is Greater From Heat Processed T han From Unprocessed Tomato Juice In Humans. J Nutr 122:2161–2166.

Dokumen terkait