• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Setelah ditentukan jumlah responden yang diambil sebanyak 100 orang dengan karakteristik dilihat dari jenis kelamin, umur, status pernikahan, pekerjaan, pendidikan terakhir, pendapatan per bulan, sumber informasi, frekuensi kunjungan, pertimbangan utama kunjungan,waktu kunjungan. Responden yang dipilih pada penelitian ini adalah konsumen yang pada saat dilakukannya penelitian ini mengkonsumsi hidangan Restoran Manat Putera dan bersedia untuk diwawancarai.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100 responden berdasarkan karakeristik jenis kelamin, jumlah responden perempuan sebanyak 44 persen, dan laki-laki sebanyak 56 persen. Selisih perbedaan antara jumlah pengunjung perempuan dengan laki-laki tidak terlalu besar, sehingga bisa dikatakan bahwa makanan yang ada di Restoran Manat Putera disukai oleh perempuan dan laki-laki. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Laki – Laki 56 56

Perempuan 44 44

Jumlah 100 100

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100 responden berdasarkan karakeristik, diperoleh hasil bahwa usia 31-40 tahun memiliki jumlah paling besar yaitu sebanyak 40 persen, usia 21-30 tahun sebanyak 16 persen, usia 41-50 tahun dan >= 50 tahun berurutan sebanyak 30 persen dan 14 persen. Pada kelompok umur 31-40 tahun, umumnya telah memiliki kemapanan dalam pendapatan dan mayoritas berstatus telah menikah. Bagi mereka yang telah berkeluarga, bekerja dan mapan dapat memilih restoran sebagai salah satu pilihan tempat makan bersama keluarga dan tempat berkumpul dengan rekan kerja. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7. Sebaran responden berdasarkan usia

Usia (tahun) Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

< 20 0 0 21 – 30 16 16 31 – 40 40 40 41 – 50 30 30 > 50 14 14 Jumlah 100 100

Berdasarkan karakteristik alamat tempat tinggal diketahui bahwa responden yang berasal dalam Kabupaten Ciamis sebanyak 48 persen dan berasal dari luar Kabupaten Ciamis 52 persen. Hal tersebut dapat diartikan bahwa restoran merupakan tempat persinggahan para wisatawan yang akan berwisata ke Pantai Pangandaran.

Tabel 8. Sebaran responden berdasarkan alamat tempat tinggal

Asal Daerah Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Dalam Kabupaten 48 48

Luar Kabupaten 52 52

Jumlah 100 100

Berdasarkan karakteristik status pernikahan diketahui bahwa responden yang telah menikah sebanyak 77 persen, yang belum menikah sebanyak 21 persen, dan yang tidak menika/janda/duda sebanyak 2 persen. Hal ini berkaitan dengan karakteristik usia pada poin sebelumnya, usia 31-40 adalah yang paling banyak datang ke restoran dan dari wawancara terhadap responden kebanyakan merupakan keluarga mapan yang cenderung sering melakukan kegiatan berlibur bersama keluarga mereka atau sekedar meluangkan waktu untuk makan di tempat tersebut. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini.

Tabel 9. Sebaran responden berdasarkan status pernikahan

Status pernikahan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Menikah 77 77

Belum menikah 21 21

Janda atau Duda 2 2

Jumlah 100 100

Konsumen yang menjadi responden pada penellitian ini didominasi oleh responden yang berprofesi sebagai guru/dosen yaitu sebanyak 34 persen. Pelajar/ mahasiswa dan wiraswasta sebanyak 20 persen, PNS dan IRT sebanyak 10 persen dan yang terakhir adalah pegawai swasta sebanyak 6 persen. pegawai swasta menempati posisi terakhir dan paling sedikit karena di daerah sekitar restoran adalah daerah perkantoran pemerintahan seperti dinas pemerintahanan, sekolah. Hal ini disebabkan karena banyak terdapat sekolah yang letaknya tidak jauh dari lokasi restoran sehingga guru dan pelajar banyak yang berkunjung ke restoran. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini.

Tabel 10. Sebaran responden berdasarkan status pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Pelajar/mahasiswa 20 20

Pegawai negeri/BUMN 10 10

Pegawai swasta 6 6

Guru/dosen (non PNS) 34 34

Wiraswasta/pengusaha 20 20

Ibu rumah tangga 10 10

Jumlah 100 100

Konsumen yang paling banyak datang ke restoran berpendidikan sarjana yaitu sebanyak 32 persen. Responden yang berpendidikan SMA sebanyak 26 persen, pascasarjana sebanyak 18 persen, D3/Akademi sebanyak 16 persen, SMP sebanyak 8 persen. Tidak ada responden yang berpendidikan terakhir dibawah SMP, hal ini menandakan bahwa konsumen yang datang ke restoran adalah konsumen yang berpendidikan dan terpelajar yang mampu berperilaku kritis dan mampu menilai kualitas dari suatu produk yang akan dipilih dan dibelinya. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini.

Tabel 11. Sebaran responden berdasarkan status pendidikan

Pendidikan Terakhir Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

SD 0 0 SMP 8 8 SMA 26 26 Diploma/Akademi 16 16 Sarjana 32 32 Pascasarjana 18 18 Jumlah 100 100

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100 responden bahwa responden yang memiliki penghasilan keluarga diatas Rp. 5 000 000 sebanyak 38 persen hal ini dapat dikaitkan dengan pekerjaan yang paling banyak dimiliki responden adalah guru/dosen dan wiraswasta yang memiliki penghasilan diatas Rp. 5 000 000. Paling sedikit adalah responden yang berpenghasilan dibawah Rp.1 500 000 sebanyak 12 persen. Kemudian berturut – turut responden yang berpenghasilan Rp.1 500 000 - Rp.2 500 000 sebanyak 14 persen, dibawah Rp.2 500 000 - Rp. 3 500 000 sebanyak 16 persen, dan Rp. 3 500 000 - Rp. 5 000 000 sebanyak 20 persen.

Tabel 12. Sebaran responden berdasarkan status pendapatan per bulan

Rata-rata Pendapatan per bulan (Rp) Responden (orang) Persentase (%)

< 1 500 000 12 12 1 500 000 – 2 500 000 14 14 > 2 500 000 – 3 500 000 16 16 > 3 500 000 – 5 000 000 20 20 > 5 000 000 38 38 Total 100 100

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen

Important Performance Analysis (IPA)

Tabel 13. Perhitungan rata – rata dari penilaian kinerja dan kepentingan atribut Restoran Manat Putera

No Atribut Penilaian Kinerja X Penilaian Kepentingan Y Rata–Rata Kinerja Rata – Rata Kepentingan 1 Rasa makanan 410 430 4.10 4.30 2 Porsi makanan 356 376 3.56 3.76 3 Aroma makanan 408 420 4.08 4.20 4 Variasi menu 368 406 3.68 4.06 5 Kebersihan dan penampilan penyajian makanan 364 412 3.64 4.12 6 Harga 355 402 3.55 4.02 7 Diskon 302 410 3.02 4.10 8 Cara Pembayaran 349 390 3.49 3.90 9 Kemudahan menjangkau lokasi 339 395 3.39 3.95

10 Iklan dapat dipercaya 325 374 3.25 3.74

11 Papan nama 304 350 3.04 3.50

12 Promosi penjualan 358 408 3.58 4.08

13 Keramahan dan kesopanan

pramusaji 340 426 3.40 4.26

14 Kesigapan pramusaji 356 428 3.56 4.28

15 Pengetahuan pramusaji

akan menu 396 428 3.96 4.28

16 Penampilan pramusaji 364 394 3.64 3.94 17 Kecepatan penyajian menu 354 406 3.54 4.06 18 Kecepatan transaksi

pembayaran 370 385 3.70 3.85

19 Waktu buka restoran 368 394 3.68 3.94

20 Ketersediaan kotak saran 312 364 3.12 3.64 21 Kebersihan ruang makan 400 431 4.00 4.31

22 Dekorasi restoran 370 394 3.70 3.94 23 Kelengkapan peralatan makan 392 358 3.92 3.58 24 Ketersedian wastafel 377 416 3.77 4.16 25 Ketersediaan toilet 394 418 3.94 4.18 26 Sarana mushola 381 424 3.81 4.24 27 Musik ruangan 340 357 3.40 3.57 28 Penerangan ruangan 321 362 3.21 3.62 29 Sarana parkir 352 426 3.52 4.26

30 Aroma dan kesegaran

ruangan 374 396 3.74 3.96

Jumlah 107.99 119.80

Rata – rata 3.59 3.99

Kepuasan konsumen dinilai berdasarkan penilaian responden pada tingkat kepentingan dan kinerja atribut-atribut bauran pemasaran. Atribut yang dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 30 atribut. Atribut tersebut dikelompokkan berdasarkan dimensi bauran pemasaran 7P yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence. Pengelompokan atribut ke dalam dimensi tersebut karena restoran Manat Putera tidak hanya menawarkan produk makanan namun juga menawarkan jasa pelayanan. Atribut bauran pemasaran pada restoran Manat Putera tersebut dinilai responden dengan menggunakan nilai terendah 1 dan tertinggi 5. Tahap selanjutnya adalah menganalisis dengan menggunakan metode IPA yang dimulai dengan menghitung nilai bobot dan rata-rata tingkat kinerja dan kepentingan masing – masing atribut. Berdasarkan Tabel 13, nilai rata-rata kepentingan tertinggi adalah atribut kebersihan ruangan makan yaitu sebesar 4.31. sedangkan nilai rata-rata kepentingan yang terendah adalah atribut papan nama yaitu 3.50. Berdasarkan nilai rata-rata kinerja, diperoleh nilai tertinggi adalah atribut rasa yaitu 4.10 dan nilai rata-rata kinerja terendah adalah atribut diskon yaitu 3.02. Selain itu, diperoleh nilai rata-rata untuk seluruh atribut restoran Manat Putera berdasarkan tingkat kepentingan yaitu 3.99 dan tingkat kinerja sebesar 3.59. Nilai rata-rata tersebut digunakan dalam penentuan dua buah garis yang memotong sumbu x dan y pada diagram kartesius IPA. Adapun atribut-atribut yang telah dihitung nilai rata-rata kepentingan dan kinerjanya, kemudian diposisikan pada diagram IPA yang dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Diagram Importance Performance Analysis atribut restoran Manat Putera A Prioritas Utama B Pertahankan Prestasi C Prioritas Rendah D Berlebihan

1. Kuadran A (Prioritas Utama)

Atribut yang berada pada kuadran A adalah atribut yang memiliki tingkat kinerja di bawah nilai rata-rata seluruh atribut tetapi tingkat kepentingannya di atas nilai rata-rata seluruh atribut. Pada kuadran ini, atribut-atribut tersebut merupakan prioritas utama dalam perbaikan. Pada kasus di restoran Manat Putera ada beberapa atribut yang perlu ditingkatkan yaitu harga, diskon, promosi penjualan, keramahan dan kesopanan pramusaji, kesigapan pramusaji, kecepatan menyajikan menu, dan sarana parkir.

a) Harga

Harga makanan dianggap penting oleh responden, berdasarkan hasil penilaian responden, harga makanan dinilai penting dengan nilai rata-rata kepentingannya sebesar 4.02. Harga yang ditawarkan di restoran Manat Putera dinilai masih tinggi, adapun nilai kinerjanya adalah 3.55 atau dibawah dari nilai rata-rata kinerja seluruh atribut. Oleh sebab itu, perlu dipertimbangkan kembali penetapan harga produknya, agar dapat membuat konsumen untuk dapat berkunjung kembali. Maka dari itu manajemen restoran harus mengkaji lagi harga yang ada agar dapat menarik pengunjung untuk berkunjung di restoran Manat Putera. Salah satu caranya mengambil untung tidak terlalu besar dan menghasilkan jumlah pengunjung yang banyak akan memberikan keuntungan yang lebih besar dari pada mengambil untung banyak dengan jumlah pengunjung yang sedikit.

b) Diskon

Diskon dalam penelitian ini berarti potongan harga yang diberikan pihak restoran dari total harga yang ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian diskon dinilai penting bagi konsumen. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata tingkat kepentingan atribut diskon 4.10 yang berada di atas rata-rata tingkat kepentingan secara keseluruhan. Sedangkan tingkat kinerja ini juga dianggap tidak baik oleh konsumen, karena dalam Restoran Manat Putera jarang mengadakan potongan harga, dan konsumen tidak pernah mengetahui adanya diskon tersebut. Hal ini terlihat dari banyaknya konsumen yang merasa tidak puas atas kinerja atribut tersebut dengan rata-rata yaitu 3.02 persen.

c) Promosi Penjualan

Berdasarkan penilaian konsumen, promosi penjualan dianggap penting. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata kepentingan promosi penjualan yang berada di atas nilai rata-rata kepentingan atribut senilai 4.08. Sedangkan berdasarkan tingkat kinerja, atribut ini belum memberi kepuasan kepada konsumen dengan nilai kinerja sebesar 3.58 dibawah nilai rata-rata kinerja keseluruhan. Hal ini dikarenakan jarangnya pihak restoran memberi paket promosi, dan kalaupun ada, paket promosi yang diberikan Restoran Manat Putera hanya berlaku pada menu makanan tertentu yang umumnya bukan menjadi pilihan konsumen.

d) Keramahan dan Kesopanan Pramusaji

Pelayan atau pramusaji merupakan karyawan restoran yang terlibat langsung dengan konsumen. Oleh karena itu pramusaji memiliki peran penting dalam

membentuk perasaan puas di benak konsumen. Konsumen yang merasa senang atas perlakuan yang ramah akan merasa puas dan menimbulkan kesan positif di benak konsumen terhadap pelayanan di restoran. Sikap yang ditampilkan oleh pramusaji kepada konsumen selama proses pembelian dinilai penting dengan nilai 4.26 diatas nilai rata-rata kepentingan seluruh atribut. Namun dalam pelaksanaannya, keramahan pramusaji dinilai masih belum baik dengan nilai rata- rata penilaian terhadap kinerja atribut tersebut adalah 3.40 atau di bawah nilai rata-rata kinerja seluruh atribut. Oleh sebab itu, keramahan pramusaji perlu mendapat perhatian oleh pihak restoran Manat Putera untuk diperbaiki. Sebab perlakuan terhadap konsumen atau pengunjung merupakan hal utama dalam kegiatan jual beli baik usaha restoran maupun usaha lainnya. Apabila pengunjung tidak diperlakukan dengan baik seperti raja, maka pengunjung pun akan berpindah ke tempat lain, karena pengunjung adalah raja dan dapat mengalahkan dengan rasa yang enak maupun harga yang murah.

e) Kesigapan Pramusaji

Aspek yang diukur dalam penelitian ini adalah bagaimana pihak restoran memberikan perhatian dan respon kepada konsumen yang meminta bantuan. Kesigapan pramusaji Restoran Manat Putera dalam melayani konsumen merupakan atribut penting bagi konsumen dan kinerja yang masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat nilai rata-rata kepentingan senilai 4.28 diatas rata-rata keseluruhan dan kinerja senilai 3.56. Oleh karena itu kepuasan konsumen akan kesigapan pramusaji harus selalu berusaha untuk memahami keinginan konsumen. Pihak pengelola Restoran Manat Putera harus selalu memberi pengarahan kepada setiap pramusajinya untuk selalu berusaha memahami apa yang diperlukan dan dibutuhkan konsumen, sehingga konsumen pun merasa puas atas kinerjanya.

f) Kecepatan Penyajian Menu

Pada saat penyajian, kecepatan dalam proses pemesanan sampai dengan penghantaran masakan sangat penting untuk memberi kenyamanan kepada konsumen. Pada restoran Manat Putera atribut ini sangat perlu diperhatikan demi kenyamanan konsumen dalam berkunjung ke restoran Manat Putera. Berdasarkan penilaian kepentingan dinilai 4.06 diatas nilai rata-rata kepentingan secara keseluruhan dan kinerja dinilai 3.54 masih dibawah nilai rata-rata kinerja seluruh atribut. Oleh karena itu, kecepatan penyajian menu merupakan prioritas utama, sebab dalam kenyataannya pengunjung menginginkan waktu yang cepat untuk menikmati menu yang ada dan buka menunggu lama menu tersebut untuk dinikmati. Apabila menunggu lama, maka rasa lapar yang ada akan lebih terasa ataupun akan menimbulkan rasa emosi atau rasa kesal dan membuat kesan yang tidak baik untuk restoran Manat Putera.

g) Sarana Parkir

Berdasarkan hasil penilaian responden diketahui bahwa ketersediaan sarana parkir yang memadai merupakan hal yang penting dengan nilai rata-rata tingkat kepentingannya adalah 4.26. Namun pada pelaksanaannya dinilai masih kurang memadai dengan nilai rata-rata kinerjanya adalah 3.52 atau masih di bawah nilai rata-rata seluruh atribut. Hal tersebut dapat terlihat pada saat areal parkir yang penuh dan mengakibatkan calon pengunjung yang tadinya berniat untuk

berkunjung membatalkan niatnya. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya pengunjung yang akan berkunjung ke restoran Manat Putera. Selain itu restoran berdiri tidak jauh di bibir jalan raya. Sedangkan mayoritas pengunjung menggunakan mobil pribadi untuk berkunjung ke restoran Manat Putera. Hal ini lah yang sangat penting diperhatikan oleh pihak restoran untuk mencapai harapan yang diharapkan oleh pihak restoran.

2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)

Atribut-atribut yang berada pada kuadran B adalah atribut yang menurut konsumen memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan kinerja yang telah memenuhi harapan konsumen sehingga dianggap sangat baik. Atribut yang terletak pada kuadran ini harus dipertahankan oleh restoran Manat Putera. Atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah rasa makanan, aroma makanan, variasi menu, kebersihan dan penampilan penyajian makanan, pengetahuan pramusaji akan menu, kebersihan ruangan makan, ketersediaan wastafel, ketersediaan toilet, dan sarana mushola.

a) Rasa

Rasa merupakan daya tarik bagi konsumen untuk mengkonsumsi suatu produk makanan. Rasa masakan yang disajikan oleh restoran dianggap enak sehingga konsumen menyukai masakan tersebut. Beradasarkan analisa, diketahui bahwa rasa masakan di restoran Manat Putera sudah sesuai dengan kepentingan konsumen. Rasa yang disajikan telah sesuai dengan selera konsumen yang mengunjungi restoran tersebut. Hal tersebut dianggap perlu dipertahankan oleh pihak restoran Manat Putera.

b) Aroma Makanan

Aroma yang tercium dari bumbu masakan dapat menggugah selera makan konsumen yang menciumnya. Aroma makanan dari masakan pada restoran Manat Putera dinilai penting dan kinerja dari atribut ini dinilai sudah baik.

c) Variasi Menu Makanan

Variasi menu makanan yang terdapat pada restoran Manat Putera dinilai telah memenuhi tingkat kepentingan konsumen. Variasi menu yang tersedia dinilai sudah beragam dengan berbagai alternatif pilihan olahan masakan yang dapat dipesan oleh konsumen. Menu favorit yang bahan baku ayam kampung dapat disajikan dalam berbagai jenis masakan dengan pilihan saos atau bumbu yang beraneka ragam, sehingga konsumen dapat leluasa untuk memilih masakan yang dipesan.

d) Kebersihan dan Penampilan Penyajian Makanan

Salah satu yang perlu diperhatikan dalam penyajian makanan adalah faktor kebersihan karena makanan yang disajikan dalam keadaan bersih menjamin bahwa makanan tersebut aman untuk dikonsumsi. Berdasarkan penilaian responden, kebersihan penyajian makanan dinilai penting dan kinerja dari atribut ini sudah baik. Selain itu penampilan penyajian makanan dinilai responden sudah baik. Kinerja yang diberikan pihak restoran untuk atribut ini dinilai 3.64 diatas nilai rata-rata dan kepentingan atribut ini bagi konsumen dinilai 4.12 diatas nilai

rata-rata seluruh atribut. Oleh karena itu, selain rasa konsumen juga perlu dengan penampilan penyajian makanan. Dimana dari penampilan penyajian makanan akan dapat terlihat kebersihan dari makanan tersebut.

e) Pengetahuan Pramusaji akan Menu

Atribut pengetahuan pramusaji akan menu dinilai penting dan sudah baik oleh responden dengan nilai 4.28 dan di atas nilai rata-rata kepentingan seluruh atribut, karena sebagian besar responden yang datang ke restoran Manat Putera belum mengetahui menu yang disajikan restoran. Atribut ini dalam pelaksanaannya dinilai baik dengan nilai 3.96 atau diatas nilai rata-rata kinerja seluruh atribut. Dalam upaya meningkatkan kepuasan konsumen, maka pengetahuan pelayan perlu tetap dipertahankan atau ditingkatkan. Hal tersebut karena konsumen yang datang belum tentu sudah mengetahui menu yang ditawarkan restoran Manat Putera.

f) Kebersihan Ruang Makan

Kebersihan ruang makan perlu dipertahankan oleh pihak restoran Manat Putera. Kebersihan ruang makan dinilai penting oleh konsumen karena kebersihan akan mempengaruhi rasa kenyamanan konsumen dalam menikmati hidangan. Kebersihan ruang makan di restoran Manat Putera dinilai baik oleh responden karena responden tidak menemukan sampah atau kotoran yang berserakan di sekitar ruang makan. Hal tersebut disebabkan pihak restoran terus menjaga kebersihanruang makan.

g) Ketersediaan Wastafel

Fasilitas wastafel dianggap sudah memenuhi kepentingan konsumen sehingga perlu dipertahankan oleh pihak restoran Manat Putera. Jumlah wastafel yang disediakan oleh pihak restoran dianggap sudah sesuai, sehingga konsumen tidak perlu mengantri apabila hendak melakukan aktifitas menggunakan wastafel. Selain itu kebersihan wastafel sudah baik sesuai dengan kepentingan atau harapan konsumen dimana mengharapkan kebersihan baik makanan ataupun fasilitas penunjangnya. Oleh karena itu restoran harus mempertahankan ketersediaan yang mencakup kebersihan wastafel tersebut.

h) Ketersediaan Toilet

Ketersediaan toilet dalam jumlah yang cukup dinilai penting bagi responden. Jumlah toilet yang disediakan oleh pihak restoran Manat Putera berjumlah empat dan ketersediaan toilet dinilai sudah baik oleh responden sehingga responden tidak perlu mengantri saat hendak menggunakan fasilitas toilet serta kebersihan toilet pun sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari terjaganya kebersihan toilet dari kotoran-kotoran dan bau yang dapat mengganggu konsumen untuk menggunakan fasilitas toilet ini.

i) Sarana Mushola

Berdasarkan penilaian responden menilai bahwa tersedianya fasilitas mushola yang memadai dinilai penting. Tingkat pelaksanaan penyediaan sarana mushola di restoran Manat Putera dinilai telah memenuhi kepentingan responden. Sarana mushola di restoran Manat Putera dinilai keadaanya sudah baik, yang

meliputi kondisi kebersihan mushola yang bersih, tersedia peralatan beribadah, dan tempat wudhu yang memadai.

3. Kuadran C (Prioritas Rendah)

Atribut yang berada pada kuadran C adalah atribut yang dinilai kurang penting oleh responden dan pelaksanannya masih kurang baik. Atribut ini perlu dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh responden kecil. Atribut yang termasuk pada kuadran ini adalah porsi, kemudahan menjangkau lokasi, iklan dapat dipercaya, papan nama, ketersediaan kotak saran, musik ruangan, penerangan ruangan.

a) Porsi

Penilaian porsi makanan adalah berdasarkan kemampuan makanan dalam satu kali penyajian dapat memberikan rasa kenyang bagi konsumen. Kapasitas makan konsumen berbeda-beda tergantung jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, dan kebiasaan makan. Porsi makanan merupakan atribut yang dianggap konsumen sebagai atribut yang kurang penting, namun pelaksanaannya masih kurang dari apa yang diharapkan konsumen. Hal ini dapat dilihat dari kepentingan dengan nilai 3.76 diatas rata-rata keseluruhan dan kinerja dengan nilai 3.56 dibawah rata- rata kinerja secara keseluruhan.

b) Kemudahan Menjangkau Lokasi

Lokasi restoran dinilai kurang penting bagi responden. Hal tersebut disebabkan lokasi restoran sudah sangat strategis ditepi jalan antara Bandung Pangandaran dan tidak jauh dari pusat pembelanjaan Banjarsari. Responden yang datang sebagian besar menggunakan kendaraan milik pribadi, sehingga responden menilai masih mudah untuk menjangkau lokasi tempat makan atau restoran. c) Iklan Dapat Dipercaya

Dalam rangka memperkenalkan produk yang ditawarkan oleh restoran Manat Putera perlu adanya brosur ataupun media lain yang dapat memberikan informasi pada konsumen tentang restoran Manat Putera. Berdasarkan penilaian konsumen kepentingan iklan dapat dipercaya kurang penting seiring dengan kinerja yang ada pada restoran Manat Putera yang masih kurang.

d) Papan Nama

Papan nama yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jelas atau tidaknya posisi papan nama Restoran Manat Putera yang dapat menggugah konsumen untuk berkunjung. Papan nama restoran merupakan salah satu alat yang dapat dijadikan sebagai media informasi keberadaan restoran tersebut. Berdasarkan nilai rata-rata atribut ini yang masih berada di bawah nilai rata-rata atribut secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan bahwa konsumen tidaklah menganggap papan nama sebagai atribut yang penting. Ketidakpentingan atribut ini terjadi karena sebagian besar konsumen mendapatkan informasi mengenai restoran melalui cara word of mouth. Sedangkan dilihat dari kinerja bahwa atribut tersebut belum dapat memuaskan konsumen. Kinerja papan nama Restoran Manat Putera masih rendah dikarenakan posisi papan nama restoran yang letaknya tidak

strategis dan tidak terlihat oleh konsumen, bahkan tidak sedikit konsumen yang menyatakan tidak mengetahui adanya papan nama dari Restoran Manat Putera. e) Ketersediaan Kotak Saran

Penyediaan kotak saran sebagai sarana untuk konsumen dalam menyampaikan keluhan dinilai responden tidak terlalu penting karena responden dapat menyampaikan langsung keluhannya kepada pihak restoran, adapula responden yang tidak memberi tahukan keluhannya secara langsung. Berdasarkan penilaian responden, kinerja penyediaan kotak saran di restoran Manat Putera masih belum baik, masih terdapat responden yang belum mengetahui dimana letak sarana penyampaian keluhan tersebut.

f) Musik Ruangan

Musik ruangan dinilai responden kurang penting dengan nilai 2.96 dibawah nilai rata-rata atribut keseluruhan dan kinerja restoran dinilai 3.22 dibawah nilai rata-rata atribut keseluruhan. Musik ruangan yang kepentingannya menurut

Dokumen terkait