• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen MEMBANGUN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Halaman 31-59)

31

Proses BUMDes Membangun Dan Menerapkan Good Corporate Governance

Di BUMDes sukses Bersama, terdapat 8 pengelola yang bertugas sesuai dengan bagian masing-masing sesuai tugas pokok dan fungsi, Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara, observasi, dan riset dokumentasi, dengan 8 orang narasumber pengelola BUMDes Sukses Bersama desa karatung kabupaten kepulauan Talaud, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana BUMDes membangun Good Corporate Governance, serta apa saja kendala BUMDes dalam membangun Good Corporate Governance. Peneliti melakukan wawancara kepada 8 narasumber dengan pertanyaan dan jawaban sebagai berikut.

Tentang ketersediaan regulasi dan panduan tata Kelola yang ada di BUMDes, berikut ini beberapa tanggapan dari para narasumber : Narasumber MY mengemukakan bahwa :

“Dalam pengelolaan Bumdes, sejak berdirinya telah ada dasar hukum dan panduan yang mengatur jalannya BUMDes lewat ADRT, serta Perdes yang menjadi dasar dari pendirian BUMDes, namun secara khusus, belum ada dokumen seperti Good Corporate Governance.

Tetapi sejauh ini kami memakai ADRT sebagai landasan kami, pengelolaan juga sudah kami lakukan dengan baik ini dibuktikan lewat APBDES dari BUMDes yang diberikan kepada desa dalam upaya membantu kegiatan yang ada di desa.” (Wawancara, 8 februari 2022)

Sementara itu narasumber YT mengemukakan bahwa :

“Kalau panduan secara spesifik untuk mengelola BUMDes belum ada, akan tetapi kami mengacu pada ADRT dan perdes sebagai dasar hukum kami.” (Wawancara, 8 Februari 2022)

Mengenai Seperti apa praktik tata Kelola yang selama ini dilakukan di

32

BUMDes Sukses Bersama sejak berdirinya BUMDes sampai sekarang.

Berikut adalah tanggapan dari beberapa narasumber.

narasumber PM menyampaikan bahwa :

“Praktik tata Kelola yang selama ini dilakukan oleh pengurus BUMDes, sudah berjalan dengan baik.” (Wawancara, 8 februari 2022)

Narasumber ES juga menyampaikan bahwa :

“Saya sebagai sekertaris melihat kinerja semua pengurus BUMDes sudah baik hanya perlu ditingkatkan pada manajemennya karena kadang kali kami belum maksimal” (Wawancara, 8 Februari 2022)

Implementasi Praktik tata kelola yang baik sesuai dengan panduan yang ada di BUMDes sukses Bersama.

Berikut jawaban dari para narasumber :

Pendapat menurut narasumber EP :

“Saya Sudah melakukan tata Kelola dengan baik, selalu mengacu pada AD/ART, jika ada hal yang dirasa kurang sesuai dengan AD/ART maka kami harus membicarakan dulu dengan Komisaris dan direktur BUMDes terlebih dahulu, bukti tata kelola yang baik dapat dilihat dari proses produksi hingga penjualan serta pemasaran yang lancer dan berjalan baik, untuk stok barang tidak pernah Langkah dan habis, setiap saat selalu ada, hanya kalau dalam jumlah produksi yang banyak, kami menunggu pesanan dulu.” (Wawancara, 8 februari 2022)

Narasumber MY juga mengemukakan bahwa :

“Sudah sesuai dengan dasar hukum ADRT, Biasanya kalau ada hal urgent yang menyangkut kepentingan lain, kami harus rapatkan dulu.”

(Wawancara, 8 februari 2022)

33

Terkait dengan implementasi nilai-nilai dari prinsip GCG, apakah bapak/ibu telah melakukan tata kelola yang baik sesuai dengan panduan tsb.

Berikut pendapat dan tanggapan dari beberapa narasumber :

Narasumber YT mengemukakan bahwa :

“Menurut pengamatan saya selaku ketua bumdes, seluruh pengurus BUMDes sudah melakukan kerja sama dalam proses pengelolaan BUMDes, saling menunjang, ini di tunjukan Ketika proses pemesanan barang sampai ke Gudang serta penjualannya kami selalu bekerja sama.

Hal ini juga adalah untuk mengurangi biaya tenaga kerja, karna jika memakai tenaga kerja akan sangat banyak biayanya, sedangkan jika unit usaha bahan bangunan itu hanya mengambil sedikit keuntungan dari selisi harga, jadi proses tata Kelola yang baik sudah dilaksanakan, hanya perlu pengembangan saja.” (Wawancara, 8 februari 2022)

Sedangkan narasumber PM mengemukakan bahwa :

“Pengurus BUMDes sudah melakukan tata Kelola yang baik, meskipun masih terdapat kekurangan dalam proses pembukuan tapi kami dalam proses berbenah.” (Wawancara, 8 februari 2022)

mengenai tolak ukur yang dapat dilihat, bilamana BUMDes sudah melakukan tata Kelola yang baik.

Berikut jawaban dari beberapa narasumber :

Menurut narasumber MY yaitu :

“Tolak ukur keberhasilan BUMDes yang menjadi hasil yaitu kemajuan BUMDes di 2 unit usaha tersebut dengan profit yang besar tiap tahununya, dengan kemajuan ini BUMDes terus menopang PAD (pendapatan asli desa) yang besar, selain itu saat ini lewat hasil bumdes, pemerintah desa dapat terbantu untuk membangun desa dengan

34

membuat sarana dan prasarana salah satunya dengan dibangunnya pagar beton disetiap rumah masyarakat.” (Wawancara, 8 februari 2022)

Sedangkan menurut tanggapan dari narasumber YT adalah :

“Tolak ukur yang dapat dilihat yaitu omzet yang berkembang begitu besar saat ini, sampai pada beberapa tahun yaitu 2019-2020 kami memasukan kedalam pendapatan asli desa, selain itu tolak ukur yang dapat dilihat yaitu pembangunan pagar beton bagi masyarakat, serta pemberian subsidi bantuan bahan bangunan bagi masyarakat yang rumahnya layak dibantu, serta terakir kami mensubsidi pupuk untuk tanaman kelapa dan tanamannya lainnya untuk masyarakat karena kebanyakan masyarakat adalah petani dan punya kebun.”

(Wawancara, 8 februari 2022)

tentang kendala dalam mengelola BUMDes sukses Bersama.

Berikut jawaban dari para narasumber :

Narasumber ES mengemukakan bahwa :

“Tidak ada kendala selama ini dalam mengelola BUMdes, kami hanya butuh pendampingan untuk mengelola BUMdes agar administrasi semakin tertata.” (Wawancara, 8 februari 2022)

Menurut narasumber EP yaitu :

“Tidak ada kendala, saya sendiri dalam menangani unit usaha asap cair selama ini tidak pernah terkendala, proses administrasi juga jalan baik, dan pengawasan yang dilakukan oleh struktur BUMDes sudah sangat baik.” (Wawancara, 8 februari 2022)

mengenai Bagaimana BUMDes mengatasi berbagai kendala yang terjadi

35

berikut jawaban dari para narasumber :

narasumber SM mengemukakan bahwa :

“Kendala dari segi tata Kelola hampir tidak ada, mungkin kami terkendala di akomodasi untuk pengiriman barang, karna barang bahan bangunan yang besar harus dibawa melalui kapal penyebarangan, sementara kapal penyebarangan yang masuk tidak lagi ke kota tempat kami mengirim barang, untuk sementara kami membeli barang dari melonguane, itupun hanya barang dengan ukuran kacil saja.”

(Wawancara, 8 februari 2022)

Jawaban dari narasumber SE adalah :

“Cara mengatasi kendala yang berat dengan melalui forum yang ada di desa, untuk kendala akomodasi sekarang, kami gunakan alternatif terdekat, mensuplay barang dari kota terdekat, namun tidak seperti yang biasanya karna selisi harga barang, kendala lain seperti kedisiplinan pengurus itu kami bicarakan saat evaluasi.” (Wawancara, 8 februari 2022)

Wujud dampak dari hadirnya BUMDes sukses Bersama bagi desa karatung induk

Berikut jawaban dari beberapa narasumber :

Menurut pendapat narasumber YT adalah :

“Dampak kehadiran BUMDes sukses Bersama sangat besar salah satunya yang paling dirasakan yaitu kebutuhan masyarakat akan bahan bangunan dapat dipenuhi dengan stok yang ada dan disediakan oleh BUMDes, selain itu BUMDes juga membantu bagi masyarakat dalam membuat pagar beton tetapi dengan syarat bahan laiinya seperti besi dan di luar semen itu akan dibeli sendiri di BUMDes.”

(Wawancara, 8 februari 2022)

36

Narasumber SS juga mengemukakan bahwa:

“BUMDes sukses Bersama telah sangat membantu masyarakat desa karatung dan desa sekitarnya, karena telah menyediakan bahan bangunan yang secara harga sangat ekonomis mampu dibeli oleh masyarakat ekonomi kebawah, begitupun terhadap asap cair yang digunakan secara terus menerus oleh masyarakat karna banyak kegunaannya serta praktis.” (Wawancara, 8 februari 2022)

mengenai 5 prinsip dasar Good corporate Governance, (Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency, Fairness) tentang penerapannya di BUMDes Sukses Bersama.

Berikut jawaban dari beberapa narasumber :

Narasumber YT mengemukakan pendapatnya bahwa :

Transparansi, selama ini kami pihak BUMDes “sukses Bersama” sudah melakukan proses transparansi melalui forum perkumpulan masyarakat atau musyawarah dengan disampaikannya informasi keuangan dan kondisi organisasi BUMDes secara terbuka.

Akuntabilitas, kegiatan teknis dan administrative sudah dipertanggungjawabkan semua, kami saat ini ada pengawas yang dalam proses dan tahapan selalu memantau Kesehatan dari pada keuangan dan kondisi manajerial di bumdes

Dengan melihat perkembangan yang terjadi sejak 2017 sampai sekarang respon masyarakat untuk Bersama sama mendukung BUMDes sangat besar mereka berharap agar pelayanan di BUMDes semakin hari semakin baik, stok barang selalu ada untuk memenuhi kebutuhan mereka, terlebih pengurus BUMDes yang punya rasa sukarela dalam membantu BUMDes untuk berkembangan, ini ditunjukan dari mereka yang tidak ingin diberikan insentif yang besar dan tidak juga dipatok tinggi, mereka mangatakan bahwa BUMDes dalam proses berkembang, maka kami dibayarkan apa adanya sesuai keadaan saja, kalua

37

perlu tidak usaha, karena kami ingin desa kami maju.

Penerapan prinsip independency sudah dilakukan dengan baik, karena BUMDes sejak dulu beroperasi sampai sekarang tidak pernah ada yang mengintervensi BUMDes, karena BUMDes adalah Lembaga terpisah yang bergerak untuk kemajuan desa, jadi selama ini bumdes berjalan maju sendiri.

Kewajaran, prinsip ini sudah dijalankan dengan baik, selama ini tidak ada yang mengeluh dan keberatan dengan tugas masing-masing karena dalam pekerjaan kami selalu melakukan croschek untuk perbaikan demi kemajuan BUMDes dan desa karatung induk. (Wawancara, 8 februari 2022)

Menurut pendapat dari narasumber SS yaitu :

Transparency, proses ini sudah diterapkan melalui perkumpulan masyarakat serta dalam agenda musyawarah desa diforum itulah kami menyampaikan hasil dari BUMDes

Akuntabilitas, proses ini sudah dilakukan akan tetapi terus dalam perbaikan karena dalam melakukan pembukuan, masih ada yang keliru

Responsibilitas, semua komponen pemerintah desa Bersama dengan pengurus BUMDes sangat respon dengan aktivitas BUMDes ini dibuktikan dengan bantuan serta sumbangsi tenaga sukarela yang diberikan

Independency, sejak saya menjadi pengawas dan melihatnya sejak berdiri BUMDes memang berdiri sendiri dan tidak pernah diintervensi oleh Lembaga/organisasi lainnya.

Kewajaran, prinsip ini sudah dilakukan oleh BUMDes, dapat dilihat dari seluruh pengurus bumdes yang bekerja tanpa adanya keberatan, hak-haknya juga dijamin sesuai kesepakatan.

(Wawancara, 8 februari 2022)

Implementasi Prinsip GCG Di BUMDes Sukses Bersama

38 Transparancy (Keterbukaan)

Menurut persepktif, Adrian Sutedi, (1966) Transparency (keterbukaan) yaitu penyediaan informasi yang memadai, jujur, dan tepat waktu kepada pemangku kepentingan harus dilakukan oleh perusahaan agar transparan.

Badan Usaha Milik Desa harus bisa memberikan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat desa dan pemangku kepentingan yang berkaitan dengan BUMDes tersebut. Jika BUMDes sudah memberikan informasi secara jelas, tepat, memadai, akurat, maka akan berimplikasi pada citra dari BUMDes akan menjadi baik, jika hal ini tidak dilakukan maka, implikasinya akan sebaliknya terhadap citra dari BUMDes.

Selain itu, penyediaan informasi yang diberikan kepada masyarakat serta pihak stakeholder, harus dapat mereka akses dan pahami dengan mudah, apalagi sebagai tujuan utama pendirian dan pembangunan BUMDes adalah untuk membantu masyarakat desa khususnya. BUMDes Sukses Bersama sudah berjalan selama enam tahun, dan dari proses yang begitu Panjang, BUMDes sukses Bersama memberikan informasi kepada publik yang ada didesa lewat forum musyawarah desa, Adapun yang dilakukan yaitu memberikan laporan hasil kinerja, dan laporan keungan secara berkala dan baik, akurat, sesuai, dan jelas mengenai BUMDes, lewat bentuk dokumen laporan keuangan, laporan kinerja, yang dibacakan didepan masyarakat dalam forum musyawarah desa, hal ini sudah dilakukan selama BUMDes berdiri sejak 2017-2022, lewat proses yang sederhana ini, pihak dan seluruh masyarakat desa menjadi tahu tentang kondisi dari BUMDes, secara khusus bagi pemerintah desa sudah mengetahui perkembangan dari kinerja BUMDes sukses Bersama sehingga secara berkala terus ada evaluasi dan perbaikan. Jenis transparansi yang dilakukan saat ini masih terbatas lewat dokumen fisik dan pertemuan langsung, jika melihat dari perkembangan dan kondisi kecanggihan teknologi maka seharusnya penyediaan informasi juga harus dilakukan melalui akses website yang harus desa sediakan, hal ini penting dalam upaya menunjang informasi yang masyarakat butuhkan.

Dari 2 unit usaha yang ada, unit usaha bahan bangunan telah sepenuhnya memberikan laporan keuangan dan penjualan kepada bendahara BUMDes secara berkala, kemudian diperiksa oleh pengawas, yang beranggotakan 2 orang yaitu Ketua BPD dan Tokoh masyarakat,

39

setelah itu diserahkan kepada bendahara desa, dan dalam proses ini kepala desa selaku direktur BUMDes sukses bersama dan pemerintah desa, turut juga memantau dan mengawasi proses ini, pada unit usaha yang ke dua yang bergerak dalam produksi asap cair, belum melakukan laporan bulanan terkait keuangan dan penjualan dikarenakan unit usaha asap cair hanya fokus dalam memproduksi produk asap cair, dan setelah itu dijual secara Bersamaan dengan produk bahan bangunan pada tokoh bahan bangunan yang juga adalah unit usaha dari BUMDes sukses Bersama, selain itu di unit usaha yang memproduksi asap cair, belum memiliki karyawan, yang ada hanyalah manajer unit usaha yang sekaligus sebagai operator dari mesin pembuatan asap cair.

`Akuntabilitas

Elly Susanti et al, (2021) mengemukakan dan menyimpulkan Akuntabilitas (accountability) yang dimaksud selaku hasil kerja individu atau unit organisasi dalam industri. Akuntabilitas dirancang untuk mengukur hasil kinerja. Akuntabilitas juga memperhitungkan keberhasilan atau hambatan atau hambatan yang dialami individu serta operasional saat melaksanakan tanggung jawab tugas dan manfaatnya, serta mengambil keputusan yang terbaik untuk memastikan bahwa Hambatan atau hambatan industri diselesaikan dengan benar. Berguna.

Itu bisa terjadi di masa depan. Sebuah Organisasi/usaha dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus secara transparan dan adil agar dapat mempresentasikan kinerjanya dalam hal ini. yaitu struktur organisasi. Dalam pelaksanaannya, BUMDes sukses Bersama desa karatung memaksimalkan akuntabilitas di semua jabatan untuk dapat memastikan bahwa tugas, atribut dan kegiatannya telah dikembangkan dan dilakukan dengan maksimal. Akuntabilitas dapat berbentuk manajemen, manajemen lini bisnis, dan pelaporan secara berkala.

BUMDes Sukses Bersama memiliki pengurus yang memiliki kewajiban dan wewenang untuk mengelolanya. Setelah struktur organisasi terbentuk, setiap anggota pengurus bertanggung jawab atas tanggung jawab di BUMDes Sukses Bersama. Selengkapnya tentang kewajiban dan kewenangan BUMDes berdasarkan Peraturan Desa Nomor 7 Tahun 2017

40

tentang Pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sukses bersama di Desa karatung Kecamatan karatung, kabupaten kepulauan Talaud.

Pengurus BUMDes Sukses Bersama sudah bertanggung jawab pada masing-masing jabatan Tergantung posisi mereka. Mereka bertanggung jawab atas kinerja seperti pelaporan, pertemuan dan koordinasi. Ini tentu sangatlah penting karena sumber daya manusia merupakan faktor utama keberhasilan BUMDes Sukses Bersama, Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam upaya bagi BUMDes agar bergerak lebih maju dan berkembang.

Dalam melaksanakan sebuah tugas dan tanggung jawab pada jabatan yang telah diberikan oleh BUMDes, sangatlah penting bagi pengurus BUMDes untuk dapat memberikan pelayanan terbaik, dengan menjalankan tugas secara professional, agar tujuan dari BUMDes, yang sudah disepakati Bersama oleh seluruh pihak yang terlibat, dapat dilaksanakan. Menjadi seorang yang professional yaitu berarti harus mampu menempatkan diri dan memahami kewajiban dan tanggung jawab yang ada di tempat kerja. Jika ingin menjadi seorang profesional, tujuan dan fokus serta konsistensi tujuan adalah faktor penting. Pengelola BUMDes Sukses Bersama belum secara professional dalam melaksanakan tugas, baik Ketua BUMDes, pengawas, Sekertaris, Bendahara, Dan 2 Manajer unit usaha, yang belum mampu secara professional dalam melakukan pekerjaanya secara konsisten, hal ini dikarenakan oleh ada begitu banyak kepentingan dan urusan yang ada saling bertabrakan dengan waktu pengurus BUMDes. Selain itu ada juga faktor yang menjadi penghalang sehingga pengurus BUMDes menjadi kurang professional adalah para pengurus bumdes masih bekerja secara sukarela, memang terdapat kesepakatan yang pernah dibuat tentang upah/gaji dari pengurus namun masih terbatas dan tidak mampu menunjang kehidupan sehari hari bagi pengurus BUMDes, sehingga hal ini, membuat pengurus BUMDes menjadi kurang professional, karena mereka harus mencari tambahan penghasilan lewat pekerjaan lain seperti berkebun dan melaut untuk menunjang kehidupan. Sehingga ini menjadi berbenturan dan tidak sejalan dengan visi BUMDes, selain itu yang menjadi faktor lainnya yaitu lemahnya koordinasi antara sesama

41

pengurus BUMDes, yang membuat keterlambatan sehingga, tidak bisa maksimal dalam bekerja.

Dalam melaksanakan tugas sebagai pengurus dalam sebuah organisasi perusahaan/usaha mempunyai kompetensi kerja, yang wajib bagi pengurus/karyawan penuhi, BUMDes Sukses Bersama pun juga mempunyai standart kompetensi baik dari segi intelektual serta tata perilaku yang dbutuhkan dalam mengelola BUMDes, dari hasil penelitian, pengurus BUMDes sukses bersama sudah sesuai dengan penempatan pada posisi dalam struktur dibadan usaha milik desa sukses bersama, dalam wawancara tersebut, pengelola BUMDes yang sekarang menjabat, sebelumnya sudah bekerja pada koperasi simpan pinjam uang, Adapun pengurus lainnya sudah pernah menjadi pengurus peternakan yang berskala besar, serta ada juga yang pernah menjabat dalam sebagai kepala desa, maka lewat pengalaman yang ada dari setiap pengurus BUMDes, dapat membantu BUMDes untuk proses dan tahapan dalam mengelola BUMDes, sehingga tidak terlalu sulit bagi pengurus BUMDes, karena sudah memiliki pengalaman dalam bekerja, pengalaman yang ada ini dipergunakan dalam upaya membawa kemajuan bagi BUMDes sukses Bersama.

Dalam sebuah organisasi penting bagi perusahaan agar melakukan Reward bagi setiap karyawan/pengurus yang sudah secara maksimal dalam bekerja dan melaksanakan tugasnya, hal ini mampu memupuk semangat dan motivasi bagi pengurus BUMDes agar secara konsisten dapat meningkatkan kinerja dalam bekerja, begitupun bagi sebuah organisasi Bisnis haruslah memberikan Punishmen, yang diberikan kepada pengurus BUMDes apabila melakukan kesalahan, tujuan dari Punishmen untuk memberikan efek jera sehingga tidak akan melakukan kesalahan yang sama di dalam proses mengelola BUMDes, merunut pada hasil penelitian, dalam BUMDes Sukses Bersama, tidak menerapkan Reward dan Punishmen, hal ini dikarenakan semua pengurus BUMDes yang bekerja dalam BUMDes Sukses Bersama adalah pengurus yang secara sukarela dalam bekerja, sehingga secara keseluruhan para pengurus BUMDes tidak menuntut itu, begitupun komisaris dan direktur tidak menerapkannya karena dalam mengelola BUMDes bukan menjadi

42

pekerjaan utama, sehingga hal seperti pemberian Reward dan Punishmen itu tidak dilakukan. Saat ini yang dapat dilakukan oleh BUMDes sebatas memberikan fleksibilitas waktu dalam melaksanakan tugas, selain itu BUMDes juga memberikan layanan kepada para pengurus BUMDes apabila pengurus BUMDes memerlukan bahan bangunan maka saat pembayarannya bisa dilakukan pembayaran secara bertahap/cicilan.

Responsibilitas

Perspektif dari Elly Susanti et al, (2021) tentang Responsibilitas adalah adalah prinsip tanggung jawab industri dalam melaksanakan dan melaksanakan tugas dan wewenang yang diberikan kepada industri untuk memastikan pengendalian sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Perusahaan harus selalu bertanggung jawab atas kelangsungan usaha yang diusahakan. Perkembangan industri lebih lanjut menunjukkan bahwa tanggung jawab industri terus tumbuh. Hal ini merupakan bentuk kepatuhan sebuah perusahaan/usaha terhadap peraturan dan perundang-undangan atau hukum yang mengatur organisasi tersebut untuk menjaga lingkungan yang baik. BUMDes Sukses Bersama belum sepenuhnya menegakkan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Salah satunya adalah kepatuhan terhadap AD/ART, tentang tugas dan tanggung jawab sesuai pada jabatan. Selain itu, BUMDes sukses bersama selalu berusaha untuk tetap berada pada koridor hukum dan tidak menyalahi aturan yang telah ditetapkan. Namun, tentang disiplin kerja, dan tupoksi sesuai tugas dari pengurus BUMDes, masih perlu diperbaiki karena, penulis mendapati dilapangan, pembuatan laporan keuangan dan pertanggung jawaban BUMDes, itu dibuat oleh manajer unit usaha, yang semestinya ini menjadi tugas dari bendahara selaku jabatan yang bertanggung jawab tentang keuangan BUMDes Sukses Bersama, saat ini BUMDes sukses bersama baru saja memulai pertanggungjawaban kepada masyarakat dalam bentuk dana sosial, perkebunan lewat pemberian pupuk dan pembangunan sarana dan prasarana yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat desa. Sumber dana tersebut adalah Sisa hasil usaha (SHU) BUMDes. Ada dua

43

parameter di atas, yaitu kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu ADRT belum dilaksanakan dengan baik dan sepenuhnya. Di sisi lain, parameter tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan, seperti pelestarian subsidi pupuk kepada masyarakat, pembangunan sarana dan prasarana sudah dilakukan. dapat disimpulkan bahwa prinsip pertanggungjawaban tidak dilaksanakan dengan baik, masih perlu ditingkatkan dalam upaya menjaga kestabilan operasional dan aktivitas dari BUMDes sukses Bersama.

Independency (kemandirian)

Menurut pandangan Elly Susanti et al, (2021), Kemandirian (independency) adalah prinsip yang berakar pada perilaku yang kredibel, independen dari orang lain, dan tidak terganggu pada siapapun. Maka, jauh dari banyak kepentingan. Sektor-sektor yang telah menerapkan asas independensi selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan dan mematuhi (SOP) yang telah ditetapkan. Sebuah perusahaan harus dapat menghindari pengaruh pihak luar atau insiders.

Maka sebuah organisasi bisnis seperti BUMDes harus Bekerja sesuai dengan tugas, fungsi, dan peran masing-masing orang sebagai bentuk tanggung jawab. Hal ini akan membawa hal positif bagi BUMDes itu sendiri jika dilakukan dengan baik. Bahwa Prinsip kemandirian ini juga dapat dijadikan sebagai alat untuk melindungi BUMDes dari pihak eksternal dan internal. Sampai pada saat ini BUMDes sukses bersama telah mampu menjaga eksisistensi dan mampu bertahan agar tidak didominasi oleh pihak luar atau insider. Para pihak yang berada pada BUMDes sukses bersamapun mereka tidak melakukan tindakan yang mengatur bisnis BUMDes secara individual tetapi segala sesuatu

Maka sebuah organisasi bisnis seperti BUMDes harus Bekerja sesuai dengan tugas, fungsi, dan peran masing-masing orang sebagai bentuk tanggung jawab. Hal ini akan membawa hal positif bagi BUMDes itu sendiri jika dilakukan dengan baik. Bahwa Prinsip kemandirian ini juga dapat dijadikan sebagai alat untuk melindungi BUMDes dari pihak eksternal dan internal. Sampai pada saat ini BUMDes sukses bersama telah mampu menjaga eksisistensi dan mampu bertahan agar tidak didominasi oleh pihak luar atau insider. Para pihak yang berada pada BUMDes sukses bersamapun mereka tidak melakukan tindakan yang mengatur bisnis BUMDes secara individual tetapi segala sesuatu

Dalam dokumen MEMBANGUN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Halaman 31-59)

Dokumen terkait