• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan lebar nilai edge adalah dengan menggunakan cluster analisis pada tingkat semai dan tingkat pancang. Penentuan lebar nilai edge menggunakan tingkat semai dan pancang tersebut didasarkan pada respon tingkat semai dan pancang yang lebih sensitif terhadap keterbukaan dan ketersediaan cahaya dibandingkan dengan tingkat tiang dan pohon (Primack & Lee, 1991).

Klasifikasi Vegetasi

Cluster-cluster yang terbentuk dari hasil analisis cluster untuk kedua belas jalur yang ada pada tingkat semai berjumlah 5 - 11 cluster dengan rentang nilai Indeks Kesamaan sebesar 15,57% sampai 66,66 %, sedangkan pada tingkat pancang, cluster yang terbentuk berjumlah 6 – 11 cluster dengan rentang nilai Indeks Kesamaan sebesar 20,67% sampai 73,73%. Adapun jumlah cluster yang terbentuk pada masing-masing jalur baik untuk tingkat semai maupun tingkat pancang dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3 Jumlah cluster dan indeks kesamaan pada cluster-cluster yang terbentuk dari unit-unit contoh pada tingkat semai

No Tingkat Semai Tingkat Pancang

Jalur Cluster yg terbentuk IS (%) Cluster yg terbentuk IS (%) 1 9 15,57 - 58, 33 8 26,44 – 50,00 2 11 21,10 -59,46 7 25,81 - 35,09 3 9 28,57 - 58,33 11 28,57 - 35,00 4 9 26,09 - 42,86 10 25,90 - 73,73 5 8 23,70 - 66,66 6 25,48 - 41,33 6 10 24,44 - 43,48 7 20,67 - 40,36 7 11 25,00 -37,04 7 25,60 - 63,64 8 6 22,49 - 43,33 8 25,69 - 58,66 9 9 26,01 - 37,50 11 25,88 – 41,00 10 5 25,50 - 56,48 9 27,59 - 47,62 11 7 25,50 - 55,86 9 25,00 - 41,67 12 7 20,83 - 40,00 10 31,25 - 41,34

Berdasarkan cluster-cluster yang terbentuk dari setiap jalur terdapat sebanyak 6 jalur pada tingkat semai yang mempunyai nilai minimal IS di bawah 25% (15,57, 21,10%, 23,70, 24,44, 22,49), yaitu pada jalur 1, jalur 2, jalur 5, jalur 6, jalur 8 dan jalur 12. Sedangkan pada tingkat pancang terdapat hanya satu jalur yang mempunyai nilai IS di bawah 25% (20,67), yaitu pada jalur 6.

Cluster yang mempunyai nilai indeks kesamaan rendah menunjukkan bahwa kecilnya kesamaan spesies pada unit-unit contoh di dalam cluster tersebut. Komposisi spesies tumbuhan yang ditemukan pada setiap unit contoh berbeda- beda sehingga sulit untuk menemukan spesies yang sama. Masing-masing unit contoh merupakan asosiasi dengan komposisi spesies yang berbeda-beda, sehingga bila di dalam cluster terdapat banyak asosiasi maka akan menyebabkan rendahnya tingkat kesamaan spesies diantara unit contoh. Sedang cluster-cluster yang mempunyai nilai lebih besar dari 50% menunjukkan kesamaan yang tinggi dan boleh dikatakan sebagai suatu asosiasi.

Tingkat Semai

Pada Jalur 1 terbentuk 9 cluster, dimana cluster 3 dibentuk oleh 3 unit contoh yaitu petak 8, petak 11 dan petak 15, dengan nilai IS sebesar 15,57 - 27,03%, cluster 9 dibentuk oleh petak 3, petak 4, petak 5 dan petak 6 dengan IS sebesar 21,05 - 58,33%. Sedangkan 7 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing- masing satu petak per cluster yaitu cluster 1, cluster 2, cluster 4, cluster 5, cluster 6, cluster 7 dan cluster 8 dengan petak berturut-turut adalah petak 1, petak 2, petak 12, petak 13, petak 10 dan petak 14.

Pada Jalur 2 terbentuk 11 cluster, dimana cluster 2 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 2 dan petak 12 dengan nilai IS sebesar 26,22%, cluster 6 dibentuk oleh 3 unit contoh yaitu petak 8, petak 11 dan petak 13 dengan IS sebesar 21,10 - 37, 84%, cluster 9 dibentuk oleh petak 4 dan petak 9 dengan IS sebesar 59,46%. Sedangkan 9 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 1, cluster 3, cluster 4, cluster 5, cluster 7, cluster 8 cluster 9 dan cluster 10 dengan petak berturut-turut adalah petak 1, petak 3, petak 7, petak 10, petak 15, petak 6, petak 14 dan petak 5.

Pada Jalur 3 terbentuk 9 cluster, dimana cluster 1 dibentuk oleh 3 unit contoh yaitu petak 1, petak 2 & petak 3 dengan nilai IS sebesar 28,57 - 35,71%,

cluster 2 dibentuk oleh petak 9 dan petak 15 dengan IS sebesar 27,03%, cluster 5 dibentuk oleh petak 4, petak 5, petak 6 & petak 7 dengan IS sebesar 36,96 - 58, 336%. Sedangkan 7 cluster lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 3, cluster 4, cluster 6, cluster 7, cluster 8 & cluster 9 dengan petak berturut-turut adalah petak 11, petak 8, petak 10, petak 12, petak 13 dan petak 14.

Pada Jalur 4 terbentuk 9 cluster, dimana cluster 3 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 4 dan petak 12 dengan nilai IS sebesar 26,09%, cluster 4 dibentuk 4 unit contoh yaitu oleh petak 6,petak 7, petak 8 dan petak 11 dengan IS sebesar 27,47 - 42,86%, cluster 4 dibentuk oleh petak 5, petak 9 dan petak 10 dengan IS sebesar 28,21 - 36,36%. Sedangkan 7 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 1, cluster 2, cluster 6, cluster 7, cluster 8 dan cluster 9 dengan petak berturut-turut adalah petak 1, petak 2, petak 14, petak 13, petak 15, dan petak 3.

Pada Jalur 5 terbentuk 8 cluster, dimana cluster 1 dibentuk oleh 4 unit contoh yaitu petak 1, petak 3, petak 4 & petak 15 dengan nilai IS sebesar 23,70 – 50,00%, cluster 3 dibentuk 3 unit contoh yaitu oleh petak 9, petak 10 dan petak 11 dengan IS sebesar 27,27 - 46,51%, cluster 4 dibentuk oleh petak 7, petak 8 dan petak 12 dengan IS sebesar 24,77 - 66,66%. Sedangkan 6 cluster lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 2, cluster 5, cluster 6, cluster 7 dan cluster 8 dengan petak berturut-turut adalah petak 2, petak 13, petak 5, petak 6, & petak 14.

Pada Jalur 6 terbentuk 10 cluster, dimana cluster 2 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 2 dan petak 3 dengan nilai IS sebesar 35,29%, cluster 4 dibentuk 2 unit contoh yaitu oleh petak 5 dan petak 12 dengan IS sebesar 42,11%, cluster 5 dibentuk oleh petak 9, petak 11 dan petak 14 dengan IS sebesar 24,44 - 43,48%, cluster 8 dibentuk oleh petak 7 dan petak 15 dengan IS sebesar 35,29%. Sedangkan 6 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 1, cluster 3, cluster 6, cluster 7, cluster 9 dan cluster 10 dengan petak berturut-turut adalah petak 1, petak 4, petak 8, petak 6, petak 13 dan petak 10.

Pada Jalur 7 terbentuk 11 cluster, dimana cluster 3 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 7 dan petak 12 dengan nilai IS sebesar 25 %, cluster 5 dibentuk 2 unit contoh yaitu oleh petak 3 dan petak 5 dengan IS sebesar 28,57%, cluster 8 dibentuk oleh petak 4 dan petak 15 dengan IS sebesar 37,04%, cluster 10 dibentuk oleh petak 8 dan petak 11 dengan IS sebesar 33,33%. Sedangkan 7 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 1, cluster 2, cluster 4, cluster 6, cluster 7, cluster 9 dan cluster 11 dengan petak berturut-turut adalah petak 1, petak 2, petak 13, petak 6, petak 9, petak 14 dan petak 10.

Pada Jalur 9 terbentuk 9 cluster, dimana cluster 1 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 1 dan petak 2 dengan nilai IS sebesar 36,58 %, cluster 2 dibentuk 2 unit contoh yaitu oleh petak 13 dan petak 14 dengan IS sebesar 26,01%, cluster 5 dibentuk oleh petak 3 dan petak 10 dengan IS sebesar 30,12%, cluster 6 dibentuk oleh petak 4 dan petak 7 dengan IS sebesar 32,03%, cluster 7 dibentuk oleh petak 5 dan petak 12 dengan IS sebesar 37,50%, cluster 9 dibentuk oleh petak 6 dan petak 15 dengan IS sebesar 27,22%,. Sedangkan 3 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 3, cluster 4 dan cluster 8 dengan petak berturut-turut adalah petak 9, petak 11 dan petak 8.

Pada Jalur 10 terbentuk 5 cluster, dimana cluster 1 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 1 dan petak 2 dengan nilai IS sebesar 25,50 %, cluster 3 dibentuk 4 unit contoh yaitu oleh petak 3, petak 5, petak 7 dan petak 10 dengan IS sebesar 39,67 – 56,48%, cluster 4 dibentuk oleh 5 unit contoh yaitu petak 4, petak 6, petak 11, petak 14 dan petak 15 dengan IS sebesar 28,02 – 55,86%, cluster 5 dibentuk oleh petak 9,petak 12 dan petak 13 dengan IS sebesar 38,33-46,33%. Sedangkan sisanya hanya terdapat cluster 2 yang dibentuk oleh petak 8.

Pada Jalur 11 terbentuk 7 cluster, dimana cluster 1 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 1 dan petak 2 dengan nilai IS sebesar 25,50 %, cluster 2 dibentuk 2 unit contoh yaitu oleh petak 6 dan petak 8 dengan IS sebesar 30,39%, cluster 4 dibentuk oleh petak 3 dan petak 9 dengan IS sebesar 31,18%, cluster 5 dibentuk oleh petak 5, petak 7 dan petak 14 dengan IS sebesar 27,28-55,86%, cluster 7 dibentuk oleh petak 4, petak 10, petak 12 dan petak 13 dengan IS sebesar 24,11-41,58. Sedangkan 2 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu

petak per cluster yaitu cluster 3 dan cluster 6 dengan petak berturut-turut adalah petak 11 dan petak 15.

Pada Jalur 12 terbentuk 7 cluster, dimana cluster 1 dibentuk oleh 3 unit contoh yaitu petak 1, petak 2 dan petak 4 dengan nilai IS sebesar 28,03-38,88%, cluster 3 dibentuk 3 unit contoh yaitu oleh petak 5, petak 11 dan petak 13 dengan IS sebesar 20,83-39,02%, cluster 5 dibentuk oleh petak 7 dan petak 8 dengan IS sebesar 38,46%, cluster 6 dibentuk oleh petak 9, petak 10, petak 12 dan petak 15 dengan IS sebesar 23,87-40,00%. Sedangkan 2 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 2 dan cluster 4 dengan petak berturut-turut adalah petak 3 dan petak 6.

Hasil cluster analisis yang digambarkan oleh dendogram menunjukkan terdapat 5 jalur (jalur 1, 2, 4, 6 & 7) yang menunjukkan bahwa petak 1 lebih cenderung untuk membentuk cluster sendiri dibandingkan dengan membentuk cluster dengan petak lainnya. Sedangkan pada 5 jalur lainnya (jalur 3, 5, 8,9, 10, 11, 12), petak 1 cenderung bergerombol dengan petak 2 atau petak 3). Kencenderungan ini menjadi penduga kemungkinan letak batas forest edge pada remnan forest terdapat pada petak-petak yang bergerombol dengan petak 1. Tingkat Pancang

Pada Jalur 1 terbentuk 8 cluster, dimana cluster 2 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 2 dan petak 13 dengan nilai IS sebesar 27,81%, cluster 4 dibentuk 3 unit contoh yaitu oleh petak 9, petak 10 dan petak 15 dengan IS sebesar 26,44-33,58%, cluster 8 dibentuk oleh petak 3,petak 4, petak 5,petak 6 dan petak 7 dengan IS sebesar 25,33-50%. Sedangkan 5 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 1, cluster 3, cluster 4, cluster 6 dan cluster 7 dengan petak berturut-turut adalah petak 1, petak 11, petak 8, petak 12 dan petak 14.

Pada Jalur 2 terbentuk 7 cluster, dimana cluster 2 dibentuk oleh 4 unit contoh yaitu petak 2, petak 3, petak 11 dan petak 12 dengan nilai IS sebesar 27,19-31,58%, cluster 3 dibentuk 2 unit contoh yaitu oleh petak 4 dan petak 5 dengan IS sebesar 30,34%, cluster 4 dibentuk oleh petak 6 dan petak 9 dengan IS sebesar 25,81%, cluster 6 dibentuk oleh petak 13 dan petak 15 dengan IS sebesar 33,96%. Sedangkan 2 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu

petak per cluster yaitu cluster 1 dan cluster 14 dengan petak berturut-turut adalah petak 1 dan petak 14.

Pada Jalur 3 terbentuk 11 cluster, dimana cluster 1 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 1 dan petak 2 dengan nilai IS sebesar 28,57%, cluster 5 dibentuk 3 unit contoh yaitu oleh petak 6, petak 7 dan petak 8 dengan IS sebesar 32-33,33%, cluster 9 dibentuk oleh petak 11 dan petak 13 dengan IS sebesar 35%. Sedangkan 8 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 2, cluster 3, cluster 4, cluster 6, cluster 7, cluster 8, cluster 10 dan cluster 11 dengan petak berturut-turut adalah petak 3, petak 4, petak 5, petak 12, petak 15. petak 10, petak 14 dan petak 9.

Pada Jalur 4 terbentuk 10 cluster, dimana cluster 5 dibentuk oleh 3 unit contoh yaitu petak 4, petak 5 dan petak 7 dengan nilai IS sebesar 25,90-28,78%, cluster 9 dibentuk 3 unit contoh yaitu oleh petak 11, petak 12 dan petak 15 dengan IS sebesar 25,36-73,73%, cluster 10 dibentuk oleh petak 13 dan petak 14 dengan IS sebesar 37,36%. Sedangkan 7 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing- masing satu petak per cluster yaitu cluster 1, cluster 2, cluster 3, cluster 4, cluster 6, cluster 7 dan cluster 8 dengan petak berturut-turut adalah petak 1, petak 2, petak 3, petak 6, petak 9, petak 10 dan petak 8.

Pada Jalur 5 terbentuk 6 cluster, dimana cluster 1 dibentuk oleh 4 unit contoh yaitu petak 1, petak 2, petak 4 dan petak 15 dengan nilai IS sebesar 25,48- 38%, cluster 2 dibentuk 4 unit contoh yaitu oleh petak 8, petak 9, petak 10 dan petak 14 dengan IS sebesar 29,16-41,33%, cluster 3 dibentuk oleh petak 3 dan petak 12 dengan IS sebesar 30,22%, cluster 4 dibentuk oleh petak 11 dan petak 13 dengan IS sebesar 26,18%, cluster 5 dibentuk oleh petak 5 dan petak 7 dengan IS sebesar 35,27%. Sedangkan cluster 6 dibentuk oleh petak 6.

Pada Jalur 6 terbentuk 7 cluster, dimana cluster 3 dibentuk oleh 3 unit contoh yaitu petak 2, petak 3 dan petak 12 dengan nilai IS sebesar 20,67-37,33%, cluster 4 dibentuk 4 unit contoh yaitu oleh petak 4, petak 4, petak 10 dan petak 14 dengan IS sebesar 25,03-40,36%, cluster 4 dibentuk oleh petak 7,petak 8 dan petak 9 dengan IS sebesar 31,5-37,33%, cluster 5 dibentuk oleh petak 11 dan petak 13 dengan IS sebesar 26,22%. Sedangkan 3 cluster yang lainnya dibentuk

oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 1, cluster 2 dan cluster 7 dengan petak berturut-turut adalah petak 1, petak 15 dan petak 6.

Pada Jalur 7 terbentuk 8 cluster, dimana cluster 2 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 2 dan petak 13 dengan nilai IS sebesar 31,77%, cluster 4 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 8 dan petak 9 dengan nilai IS sebesar 29,57%, cluster 5 dibentuk 3 unit contoh yaitu oleh petak 10, petak 14 dan petak 15 dengan IS sebesar 25,6-37,73%, cluster 8 dibentuk oleh petak 4, petak 5, petak 6 dan petak 7 dengan IS sebesar 44.74 - 63.64%. Sedangkan 4 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 1, cluster 3, cluster 6 dan cluster 7 dengan petak berturut-turut adalah petak 1, petak 11, petak 12 dan petak 3.

Pada Jalur 8 terbentuk 8 cluster, dimana cluster 1 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 1 dan petak 2 dengan nilai IS sebesar 25,69%, cluster 2 dibentuk oleh 3 unit contoh yaitu petak 10, petak 11 dan petak 13 dengan nilai IS sebesar 26,49-36,58%, cluster 3 dibentuk 4 unit contoh yaitu oleh petak 6, petak 7, petak 9 dan petak 12 dengan IS sebesar 27,62-55%, cluster 6 dibentuk oleh petak 3 dan petak 15 dengan IS sebesar 58,66%. Sedangkan 4 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 4, cluster 5, cluster 7 dan cluster 8 dengan petak berturut-turut adalah petak 8, petak 4, petak 14 dan petak 5.

Pada Jalur 9 terbentuk 11 cluster, dimana cluster 1 dibentuk oleh 3 unit contoh yaitu petak 1, petak 3 dan petak 11 dengan nilai IS sebesar 27,11-41%, cluster 9 dibentuk oleh 3 unit contoh yaitu petak 4, petak 7 dan petak 14 dengan nilai IS sebesar 25,88-35,78%. Sedangkan 9 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 2, cluster 3, cluster 4, cluster 5, cluster 6, cluster 7, cluster 8, cluster 10 dan cluster 2 dengan petak berturut-turut adalah petak 13, petak 15, petak 5, petak 10, petak 6, petak 11,petak 12, petak 8 dan petak 9.

Pada Jalur 10 terbentuk 9 cluster, dimana cluster 1 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 1 dan petak 2 dengan nilai IS sebesar 37,04%, cluster 3 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 8 dan petak 10 dengan nilai IS sebesar 47,62%, cluster 4 dibentuk oleh 3 unit contoh yaitu petak 3, petak 12 dan petak

14 dengan nilai IS sebesar 29,72-37,04%, cluster 5 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 4 dan petak 13 dengan nilai IS sebesar 44,44%, cluster 6 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 6 dan petak 9 dengan nilai IS sebesar 27,59%. Sedangkan 4 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 2, cluster 7, cluster 8 dan cluster 9 dengan petak berturut- turut adalah petak 5, petak 11, petak 15, dan petak 7.

Pada Jalur 11 terbentuk 9 cluster, dimana cluster 1 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 1 dan petak 2 dengan nilai IS sebesar 25%, cluster 3 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 12 dan petak 13 dengan nilai IS sebesar 41,67%, cluster 4 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 3 dan petak 6 dengan nilai IS sebesar 36,36%, cluster 6 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 5 dan petak 8 dengan nilai IS sebesar 28,57%, cluster 7 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 14 dan petak 15 dengan nilai IS sebesar 30,77%, cluster 8 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 7 dan petak 9 dengan nilai IS sebesar 25%. Sedangkan 3 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 2, cluster 5 dan cluster 9 dengan petak berturut-turut adalah petak 10, petak 4 dan petak 11.

Pada Jalur 12 terbentuk 9 cluster, dimana cluster 1 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 1 dan petak 3 dengan nilai IS sebesar 41,38%, cluster 3 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 8 dan petak 13 dengan nilai IS sebesar 31,25%, cluster 6 dibentuk oleh 3 unit contoh yaitu petak 5, petak 9 dan petak 14 dengan nilai IS sebesar 31,82-34,48%, cluster 8 dibentuk oleh 2 unit contoh yaitu petak 2 dan petak 10 dengan nilai IS sebesar 31,58%. Sedangkan 6 cluster yang lainnya dibentuk oleh masing-masing satu petak per cluster yaitu cluster 2, cluster 4, cluster 5, cluster 7, cluster 9 dan cluster 10 dengan petak berturut-turut adalah petak 4, petak 15, petak 6, petak 7, petak 11 dan petak 12.

Hasil cluster analisis yang digambarkan oleh dendogram menunjukkan terdapat 5 jalur (jalur 1, 2, 4, 6 & 7) yang menunjukkan bahwa petak 1 lebih cenderung untuk membentuk cluster sendiri dibandingkan dengan membentuk cluster dengan petak lainnya. Sedangkan pada 5 jalur lainnya (jalur 3, 5, 8,9, 10, 11, 12) petak 1 cenderung bergerombol dengan petak 2 atau petak 3).

Kencenderungan ini menjadi penduga kemungkinan letak batas forest edge pada remnant forest terdapat pada petak-petak yang bergerombol dengan petak 1.

Demikian halnya dengan tingkat pancang juga mempunyai kecenderungan yang sama seperti pada tingkat semai untuk membentuk cluster sendiri dan bergerombol dengan petak 2 & petak 3. Pada jalur 5 petak 1 juga bergerombol dengan petak 4 & 15, sedangkan pada jalur 9, petak 1 juga bergerombol dengan petak 11. Kencenderungan yang sama antara tingkat semai dan pancang tersebut memperkuat kemungkinan letak batas forest edge pada remnant forest terdapat pada petak-petak yang bergerombol dengan petak 1.

Spesies Indikator dan Lebar Edge

Satu dari banyak perubahan yang jelas terlihat dan terjadi pada hutan yang terfragmentasi pada hutan tropis adalah munculnya jenis tumbuhan pionir secara tiba-tiba. Peningkatan pada pionir di habitat yang telah terganggu atau rusak berhubungan erat dengan meningkatnya kadar cahaya di lantai hutan. Meningkatnya jumlah pionir setelah kerusakan hutan pada prinsipnya menjadikan mereka sesuai untuk mendeteksi dan mengukur kerusakan hutan tropis.

Penentuan spesies indikator pada edge adalah dengan mengunakan kehadiran dari jenis-jenis pionir dengan contoh jenis Macaranga dan Malllotus pada jalur-jalur pengamatan. Seperti diketahui bahwa marga Macaranga dan

Mallotus (Euphorbiaceae) dapat diklasifikasikan sebagai tipikal pionir, dan

kelimpahan keduanya berhubungan erat dengan tingkat kerusakan dan keterbukaan secara umum pada hutan tropis. Semua jenis Macaranga dan

Mallotus pada tingkat semai dan pancang yang ditemukan di dalam jalur berpetak

tersebut diidentifikasi dan dihitung. Demikian juga dilakukan eksplorasi terhadap spesies indikator yang ada pada setiap cluster-cluster yang terbentuk.

Dari eksplorasi yang dilakukan maka terdapat 7 jenis macaranga, 4 jenis mallotus serta 3 jenis aporosa. Spesies tersebut adalah sekubit (Macaranga

gigantea), mahang kota (Macaranga hosei), Macaranga triloba, Macaranga

kingii, Macaranga bancana, Macaranga hullettii, Macaranga lowii King, balik

timun-timun (Aporosa lucida (Miq.) Airy Shaw) dan setuo (Aporosa prainiana King ex Gage).

Macaranga.

Genus Macaranga diperkirakan terdiri dari 280 jenis (Whitmore, 1969; Whitmore, 1984) dengan penyebaran mulai dari Afrika barat melalui Asia, Australia Utara sampai kepulauan Fiji. Pusat penyebaran Macaranga adalah di pulau Kalimantan dan Papua New Guinea (Whitmore 1981) dimana diperkirakan sebagian dari jumlah spesies tersebut ditemukan pada kedua pulau tersebut..

Sebagian besar jenis-jenis macaranga adalah tanaman pioneer light

demanding yang secara alami tumbuh pada hutan sekunder, pinggiran sungai, atau

rumpah (celah) hutan. Macaranga terutama ditemukan pada humid forest dengan pusat penyebarannya pada daerah hutan hujan dataran rendah. Berhubungan denga habitatnya yang potensial dapat terbentuk oleh berbagai kegiatan manusia, spesies ini dengan cepat berkembang karena sifatnya sebagai tanaman pioneer. Sehingga saat ini jenis-jenis macaranga banyak ditemukan di sepanjang sisi jalan, forest edge, dan areal bekas tebangan (Whitmore, 1984; Davies et al. 1998).

Macaranga gigantea (Reichb.f. & Zoll.) Műll.Arg. Pohon, tinggi hingga kurang lebih 30 m, 40 cm dbh, reproduktif mulai tinggi 4 m dan 7 cm dbh. Ranting padat, berambut rapat (rambut tunggal, pendek hingga panjang). Jenis ini menempati ketinggian kurang lebih 1000 m dpl., merupakan jenis pohon pionir di hutan primer dan sekunder, dengan penyebaran Semenanjung Thailand dan Malaysia, Sumatra, Borneo, dan Sulawesi.

Gambar 5 Jenis sekubit (Macaranga gigantea) pada tingkat semai dan pancang pada hutan remnant SM Balai Raja Propinsi Riau.

Macaranga hosei King ex Hook.f. Pohon, tinggi hingga kurang lebih 30 m, 45 cm dbh, reproduktif mulai tinggi 4 m dan 5 cm dbh. Jenis ini menempati ketinggian hingga ketinggian kurang lebih 600 m dpl. Merupakan jenis pohon pionir di tempat-tempat terbuka di hutan primer dan sekunder, dengan penyebaran di Semenanjung Thailand dan Malaysia, Sumatra dan Kalimantan (Serawak, Brunei, Sabah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur).

Mallotus paniculatus (Lam.) Műll.Arg. Pohon kecil, tinggi hingga kurang lebih 20 m, 15 cm dbh, reproduktif mulai tinggi 1 m dan 2 cm dbh. Tempat tumbuh hingga ketinggian kurang lebih 1700 m dpl. Jenis tumbuhan pionir, biasanya ditemukan di tempat-tempat yang parah terbuka seperti padang rumput dan vegetasi semak. Sangat jarang di hutan yang tidak terganggu. Penyebaran jenis ini dari Cina Selatan dan India hingga New Guinea dan Australia.

Aporosa antennifera (Airy Shaw). Berbentuk belukar atau pohon mencapai ketinggian 30 meter dengan 60 cm dbh. Kulit gelap, kemerahan, coklat kemerahan, gelap sampai ke abu-abu terang, dengan bercak-bercak merah, lembut. Kulit bagian dalam kemerahan sampai orange muda atau coklat kekuningan sampai pink pucat. Kayu kuning sampai putih, keras. Penyebaran jenis ini pada semenanjung malaysia, sumatera dan Kalimantan.

Habitat jenis ini pada hutan primer, sekunder dan bekas tebangan hutan, tepian perbukitan, sepanjang sungai. Jenis tanah yang menjadi tempat tumbuh tanaman ini adalah clay, loam berpasir, granit. Ketinggian tempat tumbuh berkisar 10-1050 m.

Aporosa lucida (Miq.) Airy Shaw). Bentuk semak belukar atau pohon, sampai kepada 18 m tinggi, sampai kepada 25 cm garis tengah. Penyebaran jenis ini adalah Malaysia, Singapura, Sumatra, Pulau Jawa, Borneo, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku. Habitat Ekologi- Pada hutan primer dan sekunder dan hutan bekas tebangan, dipterocarpacea campuran, heath atau trnasisi antara heath dan hutan kerangas, submontane forest, hutan rawa air tawar, pada waktu tertentu tergenang air, sisi bukit, puncak bukit, daratan bergelombang, terbuka, sebagian ternaungi, atau lahan kering.

Tanah yang menjadi tempat tumbuh jenis ini adalah serpihan batu, pasir berpasir, seperti granit, clay pasir, atau tanah liat, kekuningan atau merah.

Ketinggian tumbuh berkisar : 0-1200 m. Berbunga: Maret ke Oktober; buah sepanjang tahun.

Kehadiran Spesies Indikator

Hasil eksplorasi pada tingkat semai menunjukkan bahwa Macaranga

Dokumen terkait