• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan Pasar Modern di Indonesia

Sebagai perbandingan maka penulis sedikit membahas perkembangan pasar modern di Indonesia. Dari data yang ada terlihat bahwa pasar modern telah berkembang di Indonesia sejak tahun 1997 hingga saat ini. Ada 3 jenis pasar modern yang berkembang di indonesia saat itu, yaitu Hypermarket, Supermarket dan Minimarket yang saat ini lebih dikenal sebagai Swalayan.

Gambar 2. Perkembangan pasar modern di Indonesia tahun 1997 – 2003 dalam jumlah outlet

Tabel 7a. Perkembangan pasar modern di Indonesia tahun 1997 – 2003 dalam jumlah outlet

Tahun Hypermarket Supermarket Minimarket Jumlah

1997 6 442 290 738 1997 8 335 300 643 1999 10 440 315 765 2000 16 494 562 1072 2001 38 638 780 1456 2002 40 673 858 1571 2003 49 699 972 1720 Total Penambahan 43 257 682 982 0 200 400 600 800 1000 1200 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Hypermarket Supermarket Minimarket

Tabel 7b. Perkembangan pasar modern di Indonesia tahun 1997 – 2003 dalam persen (%)

Persentase Perkembangan Setiap Tahun

Tahun Hypermarket Supermarket Minimarket Jumlah 1997-1998 25 -31,94 3,33 -14,77 1997-1998 20 23,86 4,76 15,95 1999-2000 37,5 10,93 43,95 28,64 2000-2001 57,89 22,57 27,95 26,37 2001-2002 5 5,2 9,09 7,32 2002-2003 18,37 3,72 11,73 8,66 Total (%) 87,7551 36,7668 70,1646 57,093 Sumber: FAO (2006)

Dari Tabel 7a. dan Gambar 2. diatas dapat dilihat perkembangan pasar modern (Hypermarket, Supermarket dan Minimarket) di Indonesia dari tahun 1997 sampai tahun 2003 sebesar 57,093%. Karena jumlah pasar modern pada tahun 2003 sebesar 738 dan berubah menjadi sebesar 1720 berarti terjadi penambahan sebanyak 982 buah. Dan untuk perkembangan setiap tahunnya dapat dilihat pada Tabel 7b. Pada tahun pertama terjadi penurunan pada supermarket dari 442 buah menjadi 335 buah atau sebesar 31,94%. Setelah itu terjadi perkembangan yang cukup signifikan di tahun-tahun berikutnya, dan untuk perkembangan terbesar ada pada tahun ke III, yaitu sebesar 28,64% , dan pada tahun ke IV terjadi perkembangan yang sangat besar untuk Hypermarket di Indonesia, yaitu sebesar 57,89%.

Perubahan ini muncul sebagai konsekuensi dari berbagai perubahan di masyarakat. Sebagai konsumen, masyarakat menuntut hal yang berbeda di dalam aktifitas berbelanja. Konsumen menuntut peritel untuk memberikan ’nilai lebih’ dari setiap sen uang yang dibelanjakannya. Peritel harus mampu mengakomodasi tuntutan tersebut jika tak ingin ditinggalkan para pelanggannya. Memang tidak

bisa dipungkiri bahwa keberadaan pasar modern dewasa ini sudah menjadi tuntutan dan konsekuensi dari gaya hidup modern yang berkembang di masyarakat kita. Tidak hanya di kota metropolitan tetapi sudah merambah sampai kota kecil di tanah air. Sangat mudah menjumpai Minimarket, Supermarket bahkan hipermarket di sekitar tempat tinggal kita. Tempat-tempat tersebut menjanjikan tempat belanja yang nyaman dengan harga yang tidak kalah menariknya. dan ini juga menunjukkan perubahan trend pada masyarakat Indonesia. Dengan demikian tidah heran jika pasar modern di pulau Jawa telah banyak mengakibatkan kehancuran dan kematian pasar tradisional

Gambar 3. Penyebaran pasar modern berdasarkan kota di indonesia

Sumber: AC Nielsen (2004),

Dari Gambar 3. Dapat dilihat bahwa pada tahun 2004 pasar modern terbanyak berada di kota Jakarta sebesar 38,6% sebagai kota terbesar di Indonesia,

diikuti kota Surabaya yang menempati posisi kedua, yaitu sebesar 11,8%. Posisi ketiga dan keempat ditempati oleh kota Bandung dan Botabek, yaitu sebesar 11,8% dan 10,2%. Semua 4 besar kota yang menjadi pusat penyebaran pasar modern itu terdapat di pulau Jawa, sehingga sudah perlu pengawasan dan perlindungan yang ekstra terhadap pasar tradisional di kota tersebut. Untuk posisi terkecil terdapat pada kota Padang sebesar 1,6%. Sedangkan kota Medan menempati posisi ke-5, dengan persentase sebesar 6,5%. Dengan demikian perubahan ini wajib diwaspadai karena dapat mengakibatkan kehancuran pasar tradisional yang berada disekitar pasar modern tersebut.

Perkembangan Pasar Modern dan Pasar Tradisional di Kota Medan

Gambar 4. Perkembangan pasar modern di kota Medan tahun 2000 s/d 2009 dalam jumlah (unit)

Pasar modern di kota Medan telah mulai berkembang sejak tahun 1979. pasar modern yang pertama berdiri saat itu adalah pasar modern Saudara Swalayan yang hingga sampai saat ini telah berumur 30 tahun. Setelah itu muncullah pasar-pasar modern yang lain, seperti Medan Plaza tahun 1980, Gelora Plaza pada tahun 1985, kemudian Perisai Plaza tahun 1988 dan disusul pasar-

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

pasar modern lainnya. Ada 4 jenis pasar modern yang berkembang di kota Medan yaitu : Hypermarket, Departemen Store, Supermarket dan Pasar Swalayan. Untuk perkembangan selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.

Tabel 8a. Data perkembangan pasar modern di kota Medan tahun 2000 s/d 2009 dalam jumlah (unit)

Tahun Hypermarket Departemen

Store Supermarket Pasar Swalayan Total 2000 1 10 8 21 40 2001 1 10 9 21 41 2002 1 10 11 21 43 2003 1 10 14 22 47 2004 2 10 14 23 49 2005 4 14 14 23 55 2006 4 14 15 25 58 2007 4 15 18 25 62 2008 4 15 18 27 64 2009 4 16 18 39 77

Sumber : Lampiran 34 Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2009

Tabel 8b. Perkembangan pasar modern di kota Medan tahun 2000 s/d 2009 dalam pesen (%)

Tahun Hypermarket Departemen

Store Supermarket Pasar Swalayan Total 2000-2001 - - 2,5 - 2,5 2001-2002 - - 4,88 - 4,88 2002-2003 - - 6,98 2,33 9,3 2003-2004 2,13 - - 2,13 4,26 2004-2005 4,08 8,16 - - 12,24 2005-2006 - - 1,82 3,64 5,45 2006-2007 - 1,72 5,17 - 6,9 20072008 - - - 3,23 3,23 2008-2009 - 1,56 - 18,75 20,31 TOTAL 6,21 11,45 21,35 30,07 69,07

Sumber : Analisis Data Primer2009 (lampiran 34)

Dari Tabel.8a, Tabel.8b dan Gambar.2 diatas dapat dilihat perkembangan pasar modern (Hypermarket, Supermarket pasar Swalayan dan Departemen Store) di kota Medan dari tahun 2000 sampai tahun 2009 sebesar 69,07%. Karena jumlah

pasar modern pada tahun 2000 sebesar 40 dan berubah menjadi sebesar 77, berarti terjadi penambahan sebanyak 37 buah. Dan untuk perkembangan setiap tahunnya dapat dilihat pada Tabel 7b. Pada tahun pertama terjadi peningkatan pada pasar modern sebesar 2,5%. Setelah itu terjadi perkembangan yang cukup signifikan di tahun ke-5, yaitu sebesar 12,24%, dan untuk perkembangan terbesar ada pada tahun ke IX, yaitu sebesar 20,31% perkembangan yang cukup besar ini disebabkan oleh pasar swalayan yang meningkat sebesar 18,75%. Hal ini menunjukkan dominasi pasar modern yang semakin besar. Ini menunjukkan tern dan gaya hidup masyarakat yang mulai berubah, dan semakin banyak yang beralih ke pasar modern. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan itu muncullah pasar-pasar modern yang baru, yang menyajikan menawarkan tempat lebih luas, banyak jenis barang yang dijual, manajemen lebih terkelola, harga pun sudah menjadi harga tetap. Ritel modern ini menggunakan konsep melayani sendiri atau biasa disebut swalayan.

Kondisi ini benar telah menyulitkan para pedagang tradisional kita, karena dengan banyaknya pasar modern itu tidak banyak alasan lagi untuk pelanggan tetap mempertahankan berbelanja di pasar tradisional. Apalagi yang selama ini menjadi keunggulan pasar tradisional yaitu harga yang cukup murah juga ditawarkan pada pasar modern seperti pasar Swalayan ataupun Departemen Store. Tabel 9. Data pasar pasar tradisional tahun 2005-2009

No Jenis Pasar Jumlah (Unit)

1 Pasar Lingkungan / Malam Hari 31

2 Pasar Non Inpres 24

3 Pasar Inpres 14

Total 69

Dari Tabel 9. dapat dlihat bahwa pada pasar tradisional tidak terdapat perubahan dalam jumlah sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, yaitu sebanyak 69 buah pasar tradisional yang terdapat di kota Medan ini. Yang berubah hanyalah jumlah pedagangnya. Sebagian besar pedagang tradisional yang ada saat ini merupakan turunan dari pedagang pasar tradisional terdahulu, maksudnya adalah bahwa sebagian besar pedagang tradisional yang ada saat ini merupakan keturunan ataupun keluarga dari pedagang terdahulu, sedangkan sisanya adalah para pedagang pendatang baru.

Jumlah pedagang sayur dan buah-buahan sebelum dan sesudah berdirinya pasar modern Brastagi Supermarket

Tabel 10. Jumlah pedagang sayur dan buah-buahan sebelum dan sesudah berdirinya pasar modern Brastagi Supermarket

Komoditi Sebelum Sesudah % Perubahan

Sayur-Sayuran 83 89 6,74

Buah-Buahan 50 50 0

Sumber: P.D. Pasar Sei Sikambing

Dari Tabel 10. terlihat bahwa terjadi penambahan pedagang di pasar tradisional dalam 3 tahun terakhir, yaitu sebesar 6,74% (6 orang) untuk pedagang sayuran dan sebesar 0% untuk pedagang buah-buahan. Penambahan yang terjadi pada pedagang sayuran tersebut terjadi karena semakin banyak penduduk kota Medan yang tidak memiliki pekerjaan dan berusaha mencari nafkah dengan berdagang sayuran, walaupun sebenarnya kondisi para pedagang tradisional saat ini sedang dalam ancaman, sebagian pedagang memang tidak menyadari hal itu, dan sebagian lagi sudah menyadarinya tetapi demi untuk tetap bertahan hidup maka mereka tetap melakoni pekerjaan tersebut dengan segala resikonya. Memang dampak yang dihasilkan oleh pasar modern yang ada di kota medan ini

belum sebesar dampak yang dihasilkan oleh pasar modern di kota-kota besar seperti di pulau Jawa, sehingga sampai saat ini para pedagang tradisional di kota Medan masih bisa bertahan.

Kondisi Usaha Pedagang Responden

Kondisi usaha pedagang buah-buahan di pasar Sei Sikambing

Tabel 11. Kondisi usaha pedagang buah-buahan di pasar Sei Sikambing

Sampel

Jam Buka (WIB) Jam Tutup (WIB) Sirkulasi Barang/ Bulan Sebelum ada B S Setelah Ada B S Sebelum Ada B S Setelah Ada B S Sebelum Berdirinya B S Setelah Berdirinya B S 1 6 6 19 19 30 x 1 Bulan 30 x 1 Bulan 2 7 7 18 18 30 x 1 Bulan 30 x 1 Bulan 3 8 8 17 17 12 x 1 Bulan 12 x 1 Bulan 4 6 6 20 20 8 x 1 Bulan 8 x 1 Bulan 5 5 5 22 22 8 x 1 Bulan 8 x 1 Bulan 6 10 10 20 20 30 x 1 Bulan 30 x 1 Bulan 7 5 5 23 23 30 x 1 Bulan 30 x 1 Bulan 8 5 5 22 22 12 x 1 Bulan 12 x 1 Bulan 9 9 9 24 24 15 x 1 Bulan 15 x 1 Bulan 10 9 9 23 23 30 x 1 Bulan 30 x 1 Bulan 11 5 5 22 22 30 x 1 Bulan 30 x 1 Bulan 12 6 6 20 20 15 x 1 Bulan 15 x 1 Bulan 13 6 6 19 19 15 x 1 Bulan 15 x 1 Bulan 14 5 5 20 20 15 x 1 Bulan 15 x 1 Bulan 15 7 7 21 21 12 x 1 Bulan 12 x 1 Bulan

Jumlah 99 99 310 310 292 x 1 Bulan 292 x 1 Bulan

Dokumen terkait