• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen Oleh: MUHAMMAD NAZERI NIM (Halaman 30-47)

A. Hasil

Target produksi kayu bulat berdasarkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan realisasi produksi kayu bulat seluruh UPHHK-HA yang melakukan kegiatan produksi berdasarkan Laporan Hasil Produksi (LHP) kayu bulat yang diperoleh dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur berupa data sekunder. Data tersebut diolah dengan mencari persentase realisasi produksi kayu bulat terhadap target produksi kayu bulat masing-masing UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur pada Tahun 2011 disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2011

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, 2016 Catatan:

Beberapa UPHHK-HA yang tidak berproduksi yaitu: 1. PT Sima Agung

2. PT Kiani Lestari

3. PT Oceanias Timber Product 4. PT Inter Tropic Aditama 5. PT Hanurata Unit Mandu 6. PT Porodisa T Industrial Coy. Ltd 7. PT Sumber Mas Timber

8. PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia 9. PT Melapi Timber

No Nama UPHHK-HA Target Produksi (m3)

Realisasi Produksi (m3)

Persentase (%) 1 PT Hanurata Unit Manubar 47.188,00 26.775,89 56,74 2 PT Narkata Rimba 29.994,00 25.104,78 83,70 3 PT Gunung Gajah Abadi 52.500,00 47.746,96 90,95 4 PT Borneo Karya Indah Mandiri 20.000,00 6.022,47 30,11 5 PT Nadila Indodaya 46.780,00 38.880,26 83,11 6 PT Panambangan 40.000,00 15.631,37 39,08 7 PT Segara Indochem Afd SGI 82.000,00 10.352,88 12,63 8 PT Segara Indochem Afd SGT 60.000,00 8.766,00 14,61 9 PT Hanurata Unit Kelolokan 40.000,00 22.691,36 56,73 10 PT Kedungmadu Tropical Wood 80.000,00 19.384,98 24,23

Persentase realisasi produksi kayu bulat terhadap target produksi kayu bulat masing-masing UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur pada Tahun 2012 disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, 2016 Catatan:

Beberapa UPHHK-HA yang tidak berproduksi yaitu: 1. PT Panambangan

2. PT Sima Agung 3. PT Kiani Lestari

4. PT Oceanias Timber Product 5. PT Inter Tropic Aditama 6. PT Hanurata Unit Mandu 7. PT Porodisa T Industrial Coy. Ltd 8. PT Sumber Mas Timber

9. PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia 10. PT Melapi Timber

Persentase realisasi produksi kayu bulat terhadap target produksi kayu bulat masing-masing UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur pada Tahun 2013 disajikan pada Tabel 6.

No Nama UPHHK-HA Produksi (mTarget 3) Produksi (mRealisasi 3) Persentase (%) 1 PT Hanurata Unit Manubar 34.523,00 25.336,17 73,39

2 PT Narkata Rimba 28.562,00 21.175,11 74,03

3 PT Gunung Gajah Abadi 52.500,00 47.746,96 90,95

4 PT Borneo Karya Indah Mandiri 20.000,00 6.022,47 30,11

5 PT Nadila Indodaya 46.780,00 38.880,26 83,11

6 PT Segara Indochem Afd SGI 95.000,00 48.767,17 51,33

7 PT Segara Indochem Afd SGT 58.000,00 22.098,23 38,10

8 PT Hanurata Unit Kelolokan 42.000,00 22.003,42 52,39

9 PT Kedungmadu Tropical Wood 77.494,00 51.106,67 65,95

Tabel 6. Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, 2016 Catatan:

Beberapa UPHHK-HA yang tidak berproduksi yaitu: 1. PT Panambangan

2. PT Sima Agung 3. PT Kiani Lestari

4. PT Oceanias Timber Product 5. PT Inter Tropic Aditama 6. PT Hanurata Unit Mandu

7. PT Porodisa T Industrial Coy. Ltd (Izin dicabut pada tahun 2103) 8. PT Sumber Mas Timber

9. PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia 10. PT. Melapi Timber

Persentase realisasi produksi kayu bulat terhadap target produksi kayu bulat masing-masing UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur pada Tahun 2014 disajikan pada Tabel 7.

No Nama UPHHK-HA Target Produksi (m3)

Realisasi Produksi (m3)

Persentase (%) 1 PT Hanurata Unit Manubar 40.088,88 40.198,03 100,27

2 PT Narkata Rimba 33.100,00 19.699,16 59,51

3 PT Gunung Gajah Abadi 61.896,53 18.576,86 30,01

4 PT Borneo Karya Indah Mandiri 30.000,00 12.045,14 40,15

5 PT Nadila Indodaya 38.900,00 528,75 1,36

6 PT Segara Indochem Afd SGI 86.795,00 42.834,16 49,35

7 PT Segara Indochem Afd SGT 55.000,00 29.338,96 53,34

8 PT Hanurata Unit Kelolokan 40.500,00 12.163,62 30,03

9 PT Kedungmadu Tropical Wood 60.000,00 13.978,29 23,30

Tabel 7. Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, 2016 Catatan:

Beberapa UPHHK-HA yang tidak berproduksi yaitu: 1. PT Sima Agung

2. PT Kiani Lestari

3. PT Oceanias Timber Product 4. PT Hanurata Unit Mandu

5. PT Segara Indochem Afg Segara Timber 6. PT Sumber Mas Timber

7. PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia 8. PT Melapi Timber

Persentase realisasi produksi kayu bulat terhadap target produksi kayu bulat masing-masing UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur pada Tahun 2015 disajikan pada Tabel 8.

No Nama UPHHK-HA Target Produksi (m3)

Realisasi Produksi (m3)

Persentase (%) 1 PT Hanurata Unit Manubar 60.000,00 45.810,95 76,35 2 PT Panambangan 64.500,00 21.386,90 33,16 3 PT Segara Indochem Afg

Segara Indochem 81.396,00 29.108,39 35,76 4 PT Nadila Indodaya TPTJ Unit

Kelolokan 57.682,00 18.016,61 31,23 5 PT Narkata Rimba 43.000,00 30.054,81 69,89 6 PT Gunung Gajah Abadi 69.490,25 52.443,14 75,47 7 PT Intertropic Aditama 57.280,00 32.803,68 57,27 8 PT Borneo Karya Indah Mandiri 42.812,00 22.184,67 51,82% 9 PT Kedungmadu Tropical Wood 41.044,00 39.181,83 95,46% 10 PT Segara Indochem Afd

Segara Indochem 54.000,00 28.450,91 52,27% Jumlah 571.204,25 319.441,89 55,92%

Tabel 8. Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, 2016 Catatan:

Beberapa UPHHK-HA yang tidak berproduksi yaitu: 1. PT Oceanias Timber Product

2. PT Sima Agung 3. PT Kiani Lestari

4. PT Segara Indochem Afg Segara Timber 5. PT Inter Tropic Aditama

6. PT Hanurata Unit Mandu 7. PT Borneo Karya Indah Mandiri 8. PT Sumber Mas Timber

9. PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia 10. PT Melapi Timber

Persentase realisasi produksi kayu bulat terhadap target produksi kayu bulat masing-masing UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Kartanegara pada Tahun 2011 disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, 2016 Catatan:

Beberapa UPHHK-HA yang tidak berproduksi yaitu: 1. PT Limbang Ganeca

2. PT Wana Rimba Kencana

No Nama UPHHK-HA Produksi (mTarget 3) Produksi (mRealisasi 3) Persentase (%) 1 PT Hanurata Unit Manubar 58.000,00 30.532,80 52,64 2 PT Narkata Rimba 57.313,00 13.791,84 24,06 3 PT Gunung Gajah Abadi 77.552,55 15.934,93 20,55 4 PT Nadila Indodaya TPTJ Unit Kelolokan 42.069,00 7.092,29 16,86 5 PT Segara Indochem Afg

Segara Indochem 72.491,50 20.236,48 27,91 6 PT Segara Indochem Afg

Segara Timber 52.000,00 13.988,92 26,90 7 PT Panambangan 40.099,86 34.663,24 86,44 8 PT Kedungmadu Tropical Wood 60.000,26 27.435,42 45,72

Jumlah 459.526,17 163.675,92 35,62

No Nama UPHHK-HA Target Produksi (m3) Realisasi Produksi (m3) Persentase (%) 1 PT Jaya Timber 60.200,00 60.907,97 101,18 2 PT Belayan River Timber 55.000,00 12.385,98 22,52

3. PT Mutiara Kalja Permai 4. KUD Beringin Mulia 5. PT Melapi Timber

6. PT Barito Nusantara Indah

Persentase realisasi produksi kayu bulat terhadap target produksi kayu bulat masing-masing UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Kartanegara pada Tahun 2012 disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2012

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, 2016 Catatan:

Beberapa UPHHK-HA yang tidak berproduksi yaitu: 1. PT Limbang Ganeca

2. PT Wana Rimba Kencana 3. PT Mutiara Kalja Permai 4. PT Jaya Timber

5. PT Melapi Timber

Persentase realisasi produksi kayu bulat terhadap target produksi kayu bulat masing-masing UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Kartanegara pada Tahun 2013 disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, 2016 Catatan:

Beberapa UPHHK-HA yang tidak berproduksi yaitu: 1. PT Limbang Ganeca

2. PT Wana Rimba Kencana 3. PT Mutiara Kalja Permai 4. KUD Beringin Mulia

No Nama UPHHK-HA Target Produksi (m3)

Realisasi Produksi (m3)

Presentase (%) 1 PT Barito Nusantara Indah 65.500,00 33.148,25 50,61 2 PT Belayan River Timber 45.200,00 25.928,50 57,36 3 KUD Beringin Mulia 30.000,00 20.066,34 66,89

Jumlah 140.700,00 79.143,09 56,25

No Nama UPHHK-HA Target Produksi (m3) Realisasi Produksi (m3) Persentase (%) 1 PT Barito Nusantara Indah 30.000,00 10.170,88 33,90% 2 PT Belayan River Timber 35.000,00 22.793,52 65,12%

5. PT Melapi Timber 6. PT Jaya Timber

Persentase realisasi produksi kayu bulat terhadap target produksi kayu bulat masing-masing UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Kartanegara pada Tahun 2014 disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2014

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, 2016 Catatan:

Beberapa UPHHK-HA yang tidak berproduksi yaitu: 1. PT Limbang Ganeca

2. PT Wana Rimba Kencana 3. PT Mutiara Kalja Permai 4. PT Melapi Timber 5. PT Belayan River Timber

Persentase realisasi produksi kayu bulat terhadap target produksi kayu bulat masing-masing UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Kartanegara pada Tahun 2015 disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13. Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2015

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, 2016 Catatan:

Beberapa UPHHK-HA yang tidak berproduksi yaitu: 1. PT Limbang Ganeca

2. PT Wana Rimba Kencana 3. PT Mutiara Kalja Permai

No Nama UPHHK-HA Target Produksi (m3) Realisasi Produksi (m3) Persentase (%) 1 PT Jaya Timber 57.798,65 26.714,83 46,22 2 KUD Beringin Mulia 31.800,00 28.012,15 88,09 3 PT Barito Nusantara Indah 53.300,00 51.358,33 96,36

Jumlah 197.149,47 155.699,31 78,97

No Nama UPHHK-HA Target Produksi (m3) Realisasi Produksi (m3) Persentase (%) 1 PT Jaya Timber 54.963,00 8.796,57 16,00 2 KUD Beringin Mulia 30.000,00 9.816,62 32,72 3 PT Barito Nusantara Indah 46.900,00 12.543,32 26,74 4 PT Belayan River Timber 25.000,00 3.921,55 15,69

4. PT Melapi Timber 5. PT Belayan River Timber

Dari seluruh tabel-tabel tersebut kemudian digabung menjadi data per tahun Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara seperti terdapat pada Tabel 14 dan Tabel 15 di bawah ini.

Tabel 14. Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat Seluruh Pemegang UPHHK-HA Tahun 2011 sampai 2015 di Kabupaten Kutai Timur

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur

Keterangan: Pada Tahun 2014 ada 1 pemegang IUPHHK-HA yang dicabut yaitu PT Porodisa Timber Industrial Coy Ltd karena izinnya masa berlakunya berakhir

Berdasarkan Tabel 14 di atas, ternyata antara Tahun 2011 sampai 2015 realiasi produksi kayu bulat UPHHK-HA yaitu antara 8 sampai 10 pemegang IUPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur mengalami fluktuasi naik turun dan rata-rata realiasi produksi terhadap target produksi per tahun mencapai 47,39 %. Tabel 15. Target dan Realisasi Produksi Kayu Bulat Seluruh UPHHK-HA Tahun

2011 sampai 2015 di Kabupaten Kutai Kartanegara

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur

No Tahun Target Produksi (m3) Realisasi Produksi (m3) Persentase Realisasi Terhadap Target Produksi (%) Jumlah pemegang IUPHHK-HA yang Berproduksi 1 2011 498.462,00 221,361,95 44,40 10 dari 19 2 2012 454.859,00 283.136,46 62,25 9 dari 19 3 2013 446.280,41 189.362,97 42,43 9 dari 19 4 2014 611.204,25 319.441,89 52,26 10 dari 18 5 2015 459.526,17 163.675,92 35,62 8 dari 18 Rata-rata 494.066,37 235.395,84 47,39 - No Tahun Target Produksi (m3) Realisasi Produksi (m3) Persentase Realisasi Terhadap Target Produksi (%) Jumlah pemegang IUPHHK-HA yang Berproduksi 1 2011 115.200,00 73.293,95 63,62 2 dari 8 2 2012 140.700,00 79.143,09 56,25 3 dari 8 3 2013 65.000,00 32.964,40 50,71 2 dari 8 4 2014 197.149,47 155.699,31 78,97 3 dari 8 5 2015 235.163,00 35.078,06 14,92 3 dari 8 Rata-rata 150.642,49 75.235,76 52,89 -

Keterangan: Pada Tahun 2011 dan 2012 PT Barito Nusantara Indah tidak berproduksi, Tahun 2013 berproduksi kembali, pada Tahun 2014 dan 2015 PT Belayan River Timber tidak berproduksi, pada Tahun 2011 dan 2013 KUD Beringin Mulia tidak berproduksi

Berdasarkan Tabel 15 di atas, ternyata antara Tahun 2011 sampai 2015 realiasi produksi kayu bulat UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu antara 2 sampai 3 UPHHK-HA mengalami fluktuasi naik turun dan rata-rata realiasi produksi terhadap target produksi per tahun mencapai 52,89 %.

Untuk mengetahui besarnya trend/kecendrungan perkembangan Realisasi Produksi Kayu Bulat Tahun 2011 sampai Tahun 2015 di Kabupaten Kutai Timur maka dilakukan pengolahan data yang hasilnya seperti terdapat pada Tabel 16.

Tabel 16. Trend/kecendrungan Perkembangan Realisasi Produksi Kayu Bulat Tahun 2011 sampai Tahun 2015 di Kabupaten Kutai Timur

No Tahun Realisasi Produksi (m3) Trend/Kecenderungan (%)

1 2011 221,361,95 2 2012 283.136,46 27,91 3 2012 283.136,46 4 2013 189.362,97 -33,12 5 2013 189.362,97 6 2014 319.441,89 68,69 7 2014 319.441,89 8 2015 163.675,92 -48,76 Rata-rata 235.395,84 14,72

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur

Berdasarkan Tabel 13 di atas terlihat trend/kecendrungan produksi kayu bulat di Kabupaten Kutai Timur berfluktuasi setiap tahun selama tahun 2011 sampai tahun 2015 dengan nilai rata-rata trend per tahun sebesar 14,72 %.

Untuk mengetahui besarnya trend/kecendrungan perkembangan Realisasi Produksi Kayu Bulat Tahun 2011 sampai Tahun 2015 di Kabupaten

Kutai Kartanegara maka dilakukan pengolahan data yang hasilnya seperti terdapat pada Tabel 17.

Tabel 17. Trend/kecendrungan Perkembangan Realisasi Produksi Kayu Bulat Tahun 2011 sampai Tahun 2015 di Kabupaten Kutai Kartanegara No Tahun Realisasi Produksi (m3) Trend/Kecenderungan (%)

1 2011 73.293,95 2 2012 79.143,09 7,98 3 2012 79.143,09 4 2013 32.964,40 -58,35 5 2013 32.964,40 6 2014 155.699,31 372,32 7 2014 155.699,31 8 2015 35.078,06 -77,47 Rata-rata 75.235,76 61,12

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur

Berdasarkan Tabel 14 di atas terlihat trend/kecendrungan produksi kayu bulat di Kabupaten Kutai Kartanegara berfluktuasi setiap tahun selama tahun 2011 sampai tahun 2015 dengan nilai rata-rata trend per tahun sebesar 61,12 %

B. Pembahasan

Berdasarkan Tabel 4 sampai Tabel 8 serta Tabel 14 maka produksi kayu bulat seluruh Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam (UPHHK-HA) yang berproduksi di Kabupaten Kutai Timur mempunyai kecenderungan berfluktuasi dengan rata-rata 14,72 %, namun secara rata-rata target produksi selama 5 tahun terakhir hanya tercapai 47,39 % menunjukkan rendahnya produktivitas pemegang IUPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur, sedangkan menurut aturan dalam penilaian kinerja pemegang IUPHHK-HA oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan seperti terdapat dalam Pedoman Assesment kinerja (performance assesment) IUPHHK-HA sesuai Peraturan Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No.P.14/PHPL/SET/4/2016 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan

Penilaian Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) yaitu indikator kinerja produksi kayu bulat dianggap baik jika realisasi produksi melebihi 60 % dari target produksi.

Berdasarkan wawancara secara mendalam berdasarkan data yang diperoleh tanpa menggunakan transkrip (quisioner) dengan staf Bidang Produksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur terkait rendahnya produktivitas seluruh UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur ternyata hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yang dianggap paling banyak berpengaruh adalah lokasi blok tebangan yang semakin jauh dari logpond dan harga kayu bulat yang tidak terlalu menguntungkan. Lokasi blok tebangan saat ini relatif lebih jauh dari log pond sehingga jarak pengangkutan kayu bulat (hauling road) semakin panjang yang berpengaruh terhadap biaya produksi (production cost). Tidak diperbolehkan blok tebangan yang sudah ditebang dilakukan penebangan ulang (relogging/cuci mangkok) sebelum berakhir daur teknisnya seperti yang terdapat dalam Pedoman Sistem Silvikultur Tebang Pilih dan Tanam Indonesia (TPTI) pada Hutan Alam. Harga kayu bulat yang masih belum memberikan keuntungan yang layak akibat biaya produksi yang tinggi juga menyebabkan gairah pemegang IUPHHK-HA tidak tertarik untuk aktif melakukan kegiatan produksi di lapangan karena harga kayu bulat ditentukan oleh harga produk turunannya seperti kayu lapis (plywood). Sebagai contoh dapat dilihat harga kayu bulat dan kayu lapis seperti terdapat pada tabel 18.

Tabel 18. Harga Kayu Bulat dan Harga Kayu Lapis Ukuran 9 mm x 122 cm x 244 cm di dalam Negeri

Sumber:

- Permendag No. 8/M-DAG/PER/2/2007

- Permendag Republik Indonesia No. 22/M-DAG/PER/4/2012 tanggal 24 Juli 2012 - Permenhut P.68/2014 tanggal 15 September 2014

- http://hargabahanbangunan.co/harga-triplek-terbaru.html

Berdasarkan Tabel 18 harga kayu bulat jenis meranti pada tahun 2014 sebesar Rp 760.000 dan harga kayu bulat jenis rimba campuran sebesar Rp 450.000 merupakan harga terendah antara tahun 2011 sampai 2015. Hal ini dipengaruhi oleh harga kayu lapis pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 yang mengalami penurunan, sebagai contoh harga kayu lapis ukuran 9 mm x 122 cm x 244 cm sebesar Rp 105.000. Sedangkan harga kayu bulat jenis meranti pada tahun 2015 sebesar Rp. 1.200.000 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, akibat harga kayu lapis mengalami kenaikan pada tahun 2014 ukuran 9 mm x 122 cm x 244 cm sebesar Rp. 125.000. Hal ini diperkuat oleh pendapat Handadhari (2005) bahwa besarnya biaya produksi pengusahaan kayu bulat rimba tidak mempengaruhi harga pasar kayu bulat di Indonesia tetapi lebih dipengaruhi oleh guncangan harga produk olahan.

Pada saat tertentu harga kayu bulat tidak menguntungkan pengusaha kayu (UPHHK-HA) sehingga keuntungan/profit margin rendah karena harga No Tahun Jenis Kayu Olahan (Rp/lembar)Harga Jenis Kelompok Kayu Bulat (Rp/mHarga 3)

Meranti 1.200.000 1 2011 Kayu lapis 112.000 Rimba Campuran 1.000.000 Meranti 1.270.000 2 2012 Kayu lapis 112.000 Rimba Campuran 953.000 Meranti 1.270.000 3 2013 Kayu lapis 105.000 Rimba Campuran 953.000 Meranti 760.000 4 2014 Kayu lapis 125.000 Rimba Campuran 450.000 Meranti 1.200.000 5 2015 Kayu lapis 102.000 Rimba Campuran 900.000

kayu bulat selain sangat ditentukan oleh harga produk olahan juga dipengaruhi oleh biaya produksi yang cenderung meningkat. Biaya produksi terbagi atas biaya produksi yang relevan (seperti biaya Tebang Pilih Tanam Indonesia, bunga pinjaman, gaji, upah, biaya pemeliharaan alat, penyusutan alat, dan sebagainya) dan pungutan resmi (Dana Reboisasi, Provisi Sumber Daya Hutan, Pajak Bumi dan Bangunan dan sebagainya) serta tidak resmi (fee kepada masyarakat, entertainment kepada petugas dan sebagainya).

Berdasarkan Tabel 9 Sampai Tabel 13 serta Tabel 15 maka produksi kayu bulat dari seluruh UPHHK-HA yang berproduksi di Kabupaten Kutai Kartanegara juga mempunyai kecenderungan berfluktuasi seperti di Kabupaten Kutai Timur dengan rata-rata kecenderungan 61,12 % namun secara rata-rata ketercapaian produksi terhadap target produksi per tahun selama 5 tahun terakhir tercapai 52,89 %.

Berdasarkan wawancara dengan staf Bidang Produksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur ternyata hal ini disebabkan oleh hal yang sama seperti yang terjadi di Kabupaten Kutai Timur. Realisasi produksi kayu bulat oleh seluruh UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur secara rata-rata sebesar 235.395,84 m3/tahun lebih tinggi daripada realisasi produksi kayu bulat oleh seluruh UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Kartanegara secara rata-rata sebesar 75.235,76 m3/tahun selama 5 (lima) tahun terakhir, meskipun persentase realisasi produksi terhadap target produksi lebih tinggi Kabupaten Kutai Kartanegara daripada Kabupaten Kutai Timur tetapi dianggap relatif sama. Lebih tingginya realiasi produksi kayu bulat di Kabupaten Kutai Timur disebabkan oleh jumlah seluruh UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 19 unit pada tahun 2011 sampai 2013 dan tinggal 18 unit pada tahun

2015 sedangkan di Kabupaten Kutai kartanegara hanya terdapat 8 unit. Sehingga luas areal hutan UPHHK-HA yang dieksploitasi di Kabupaten Kutai Timur lebih besar dari pada di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Berdasarkan data pada Tabel 4 sampai Tabel 13 ternyata target produksi kayu bulat setiap UPHHK-HA selalu berbeda setiap tahun yaitu bisa lebih tinggi atau lebih rendah daripada tahun sebelumnya. Berdasarkan wawancara dengan staf Bidang Produksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur ternyata hal ini disebabkan oleh luas areal tebangan setiap RKT yang berbeda, potensi jenis-jenis kayu yang akan ditebang di masing-masing blok tebangan serta kemampuan membayar DR (Dana Reboisasi) dan PSDH (Provisi Sumber Daya Hutan) pemegang IUPHHK-HA sebelum RKT disetujui karena kayu sebelum ditebang terlebih dahulu harus dilunasi pungutan DR dan PSDH. Kayu yang ditebang oleh pemegang IUPHHK-HA adalah kayu yang secara ekonomis laku dijual di pasaran dan bukan merupakan jenis kayu yang dilindungi. Berdasarkan format Laporan Hasil Produksi (LHP) dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, jenis kayu yang dianggap laku dipasaran (komersil) adalah meranti, kapur, keruing, bengkirai, nyatoh, anggi, agatis, prupuk, merasawa, kayu indah, rimba campuran. Sedangkan jenis kayu yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 dan SK Menteri Pertanian No. 54/Kpts/Um/2/1972 antara lain Ulin (Eusideroxylon zwageri), Banggeris (Koompassia malaccensis), Durian Hutan (Durio zibethinus), Tengkawang (Shorea Pinanga, S. Seminis) dan sebagainya.

Lebih lanjut dijelaskan oleh staf Bidang Pengusahaan Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur bahwa meskipun pemegang IUPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur sekitar 9 dan 10 unit tidak lagi berproduksi dan

Kabupaten Kutai Kartanegara sekitar 5 dan 6 unit tidak berproduksi, namun tidak bisa perusahaan tersebut dicabut izin operasinya oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan jika beberapa tahun tidak berproduksi karena jangka waktu ijin IUPHHK-HA berakhir selama 55 tahun, namun dapat dicabut jika melakukan pelanggaran berat seperti dengan sengaja melakukan pembakaran hutan, illegal logging dan sebagainya.

sebagai berikut:

1. Realisasi produksi kayu bulat seluruh UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Timur mempunyai trend sebesar 14,72 % yang berfluktuasi dengan rata-rata produksi per tahun selama 5 tahun terakhir sebesar 235.395,84 m3/tahun. Sedangkan persentase realiasi produksi terhadap target produksi per tahun secara rata-rata sebesar 47,39 %.

2. Realisasi produksi kayu bulat seluruh UPHHK-HA di Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai trend sebesar 61,12 % yang berfluktuasi dengan rata-rata selama 5 tahun terakhir sebesar 75.235,76 m3/tahun. Sedangkan persentase realiasi produksi terhadap target produksi per tahun secara rata-rata sebesar 52,89 %.

3. Fakor yang menyebabkan rendahnya realisasi produksi terhadap target produksi di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara adalah relatif sama yaitu lokasi blok tebangan yang jauh dan harga kayu bulat yang tidak terlalu menguntungkan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disarankan sebagai berikut:

1. Perlu diberikan sanksi berupa pengurangan target/jatah produksi pada saat pengesahan RKT bagi pemegang IUPHHK-HA jika realiasi produksi tidak tercapai, namun dilain pihak jika realiasasi produksi tinggi atau mendekati

target produksi maka perlu diberikan penghargaan berupa peningkatan target produksi tetapi tidak boleh melebihi Target Tebangan Tahunan yang diperbolehkan berdasarkan azas kelestarian (Etat Produksi).

2. Perlu penelitian yang sama terhadap Kabupaten lain di Provinsi Kalimantan Timur yang terdapat pemegang IUPHHK-HA yaitu Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Berau, Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Anonim. 2007b. Peraturan Pemerintah No. 6. 2007 Tentang Tata Hutan dan

Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan. Lembaran Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Anonim. 2012. Permendag RI No. 22/M-DAG/PER/4/2012 Tentang Harga

Patokan Hasil Hutan Tahun 2012. Jakarta.

Anonim. 2014. Permenhut RI P.68/2014 Tentang Harga Patokan Hasil Hutan

Tahun 2014. Jakarta.

Anonim. 2016a. Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka Tahun 2015.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara. Tenggarong.

Anonim. 2016b. Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka Tahun 2015. Badan Pusat

Statistik Kabupaten Kutai Timur. Sangatta.

Anonim. 2016c. Laporan Tahunan Kegiatan Izin Usaha Pemanfaatan Kayu Bulat

Hutan Alam di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda.

Anonim. 2016d. http://hargabahanbangunan.co/harga-triplek-terbaru.html

Anonim. 2016e. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P.14/PHPL/SET/4/2016 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu. Jakarta.

Handadhari, T. 2005 Dasar-dasar Penetapan Sistem Pungutan Hasil Hutan di

Indonesia. Kementerian Kehutanan. Jakarta.

Justianto A. 2010. Laporan Perkembangan Pemanfaatan dan Penggunaan

Hutan Produksi. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Usaha Kehutanan Departemen Kehutanan RI. Jakarta.

Sriyono. 2009. Data dan Informasi Cara Pemanfaatan Hutan. Direktorat Jendral

Planologi Kehutanan Departemen Kehutanan RI. Jakarta.

Sunyoto, D. 2011. Metodologi Penelitian Ekonomi. Alat Statistika dan Analisis Out

Dalam dokumen Oleh: MUHAMMAD NAZERI NIM (Halaman 30-47)

Dokumen terkait