• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN

C. Hasil yang Diharapkan

Pedoman Pengukuran Kinerja ini diharapkan dapat menjadi menjadi acuan bagi seluruh unit kerja lingkup Itjen KKP dalam hal:

1. Pengisian data kinerja pada aplikasi pengelolaan kinerja KKP

2. Pengumpulan data-data yang terkait Indikator Kinerja Utama (IKU) lingkup Itjen;

3. Pengukuran dan pelaporan capaian kinerja dimaksud.

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 2 D. Sistematika

Pedoman Pengukuran Kinerja Itjen KKP atau Manual IKU ini terdiri dari 5 Bab, yaitu : 1. Bab 1 Pendahuluan, menyajikan mengenai latar belakang, tujuan penyusunan

pedoman, hasil yang diharapkan, dan sistematika penyajian.

2. Bab 2 Rencana Kinerja Itjen KKP, membahas mengenai Sasaran Strategis Itjen KKP dalam struktur metode BSC, Rencana Kinerja, dan Penetapan Kinerja Itjen KKP untuk Tahun 2022.

3. Bab 3 Manajemen Kinerja, menggambarkan pola pengukuran kinerja, pengumpulan data kinerja, analisis data kinerja, pelaporan kinerja, serta perbaikan data kinerja.

4. Bab 4 Informasi Indikator Kinerja Utama (Manual IKU), menguraikan mengenai definisi, ukuran, dan cara mengukur capaian kinerja dari setiap indikator kinerja yang ditetapkan.

5. Bab 5 Penutup.

E. Pengertian

1. Kinerja adalah hasil dari pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi selama periode tertentu.

2. Pengelolaan Kinerja adalah rangkaian kegiatan pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan kinerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.

4. Balanced Scorecard, yang selanjutnya disingkat BSC, adalah suatu alat manajemen strategis yang menerjemahkan visi, misi, tujuan, dan strategi ke dalam kerangka operasional.

5. Rencana Strategis, yang selanjutnya disebut Renstra, adalah suatu dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dan disusun dengan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

6. Rencana Kerja yang selanjutnya disebut Renja, adalah dokumen perencanaan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk periode 1 (satu) tahun.

7. Sasaran Strategis, yang selanjutnya disingkat SS, adalah pernyataan mengenai apa yang harus dimiliki, dijalankan, dihasilkan, atau dicapai organisasi.

8. Peta Strategi adalah suatu dashboard yang memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi dalam mewujudkan visi dan misi.

9. Indikator Kinerja Utama, yang selanjutnya disingkat IKU adalah tolok ukur keberhasilan pencapaian SS atau Kinerja.

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 3 10. Manual IKU adalah dokumen penjelasan mengenai IKU yang diperlukan untuk

melakukan pengukuran kinerja.

11. Cascading adalah proses penjabaran dan penyelarasan SS, IKU, dan/atau target IKU secara vertikal dari level unit/pegawai yang lebih tinggi ke level unit/pegawai yang lebih rendah.

12. Alignment adalah proses penyelarasan SS, IKU, dan/atau target IKU secara horizontal antar unit/pegawai yang selevel.

13. Perjanjian Kinerja, yang selanjutnya disingkat PK adalah dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan unit kerja yang lebih tinggi kepada pimpinan unit kerja yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja dan target yang harus dicapai dalam periode tertentu.

14. Kontrak Kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan pimpinan unit kerja kepada pimpinan program/kegiatan non struktural yang mengelola anggaran atas suatu program/kegiatan, untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja dan target yang harus dicapai dalam periode tertentu.

15. Target adalah standar minimal pencapaian kinerja yang ditetapkan untuk periode tertentu.

16. Unit adalah bagian dalam struktur organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang meliputi unit Kementerian, unit level I, unit level II, unit level III, unit level IV, atau unit level V yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan.

17. Atasan Langsung adalah pejabat penilai dan berwenang menilai Pegawai Negeri Sipil dengan ketentuan serendah-rendahnya Pejabat Struktural Eselon V atau pejabat lain yang ditentukan.

18. Pengelola Kinerja adalah pejabat yang ditetapkan dalam suatu keputusan untuk mengelola kinerja organisasi atau kinerja individu.

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 4

BAB 2

RENCANA KINERJA

INSPEKTORAT JENDERAL KKP

A. CASCADING RENCANA KINERJA

Perencanaan kinerja merupakan tahap awal dalam siklus manajemen kinerja dari setiap organisasi. Pada tahap ini, organisasi menentukan hasil atau tujuan yang ingin dicapai, proses untuk mencapai tujuan, rancangan sumber daya untuk mendukung pencapaian tujuan, serta ukuran-ukuran kinerja sebagai indikator keberhasilan. Berdasarkan PerMen KP No 68 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pengelolaan Kinerja Organisasi dI Lingkungan KKP, perencanaan kinerja diawali dengan penyusunan rencana kinerja lima tahunan (Rencana Strategis) yang meliputi:

1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis;

2. Arah Kebijakan dan Strategi;

3. Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan;

4. Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan.

Pada pelaksanaannya, rencana kinerja lima tahunan (Rencana Strategis) dijabarkan kedalam rencana kinerja tahunan yang berisi mengenai Sasaran Strategis (SS) yang harus dicapai dalam satu tahun, Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran pencapaian SS, dan kegiatan/aksi yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan target Indikator Kinerja.

Kemudian, sebagai bentuk komitmen untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, manajemen organisasi menuangkan Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, dan Target yang harus dicapai dalam satu tahun tersebut kedalam Perjanjian Kinerja (PK) yang dilaksanakan oleh pelaksana tugas dengan pemberi mandat atau atasannya.

Dalam prosesnya, perencanaan kinerja dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur dimana SS, IKU, dan Target IKU diturunkan/dijabarkan dari level yang lebih tinggi ke level yang lebih rendah dengan tujuan untuk memastikan keselarasan kinerja antar level (vertical alignment). Selain itu, penyelarasan rencana kinerja juga dilakukan secara horizontal (horizontal alignment) untuk memastikan bahwa SS dan IKU yang dibangun telah selaras antar unit pada level yang sama. Pada unit Inspektorat Jenderal, rencana kinerja level I (Inspektur Jenderal) dibangun dengan mengacu kepada rencana kinerja level 0 (Menteri), atau dengan kata lain rencana kinerja level 1 Itjen merupakan penjabaran dari rencana kinerja level 0 (Menteri). Selanjutnya, proses penurunan (cascading) rencana kinerja dari level 1 Itjen dilanjutkan secara estafet ke level 2 dan seterusnya sampai dengan level individu.

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 5 B. PERJANJIAN KINERJA

Pada tahun 2022, Itjen menetapkan 2 Sasaran dengan 20 Indikator Kinerja sebagai hasil (outcome dan output) yang ingin dicapai dari pelaksanaan Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja yang diperjanjikan pada Level 1 Itjen Tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Perjanjian Kinerja Inspektur Jenderal (Level 1) Tahun 2022

PROGRAM/SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN SP1.1 Tata Kelola Pemerintahan yang

Baik di Lingkungan KKP dan Inspektorat Jenderal

1 Batas Tertinggi Nilai Temuan LHP BPK atas Laporan Keuangan KKP (%)

≤ 1

2 Tingkat Kapabilitas Itjen KKP (Nilai) 3 3 Nilai Evaluasi atas Maturitas SPIP KKP (Nilai) 3 4 Unit Kerja KKP Berpredikat Menuju WBK (unit) 72 5 Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi KKP (Nilai)

81

6 Nilai Penilaian Mandiri SAKIP KKP (Nilai) 83 (A)

7 Nilai Integritas KKP (Nilai) 75

8 Indeks Profesionalitas ASN Lingkup Itjen KKP (Indeks)

78

9 Unit Kerja Itjen yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar (%)

86

10 Persentase Implementasi Sistem Informasi Pengawasan Lingkup Itjen KKP (%)

84

11 Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Itjen KKP (Nilai)

89

12 Nilai Kinerja Anggaran (NKA) Itjen KKP 86 SP1.2 Pengawasan Intern KKP yang

Handal

13 Tingkat Efektifitas Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Kegiatan Prioritas/Strategis Lingkup KKP (%)

80

14 Tingkat Efektifitas Pengawasan Pengelolaan BMN Lingkup KKP (%)

80

15 Tingkat Efektifitas Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa Lingkup KKP (%)

80

16 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan Untuk Perbaikan Kinerja Lingkup KKP (%)

70

17 Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Lingkup KKP (rekomendasi)

18

18 Persentase Pelaksanaan Penugasan dan Pelaporan Pengawasan yang Memenuhi Standard Mutu Pengawasan Lingkup Itjen KKP (%)

87

19 Persentase Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan PKPT Lingkup Itjen KKP (%)

80

20 Indeks Persepsi Pegawai KKP Terhadap Kinerja Pengawasan Itjen (Indeks)

4,10

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 6

BAB 3

MANAJEMEN KINERJA

A. Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja adalah proses penilaian secara sistematis dan berkesinambungan atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis.

Pengukuran kinerja di lingkungan instansi pemerintah dilakukan sesuai dengan peran, tugas dan fungsi masing-masing, sehingga lebih mengandalkan pada pengukuran keberhasilan instansi pemerintah yang dilakukan secara berjenjang dari tingkatan unit kerja sampai pada tingkatan tertinggi organisasi instansi.

Dalam melaksanakan pengukuran kinerja, maka harus ada ukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang disebut indikator kinerja (Key Performance Indicator/KPI). Diantara indikator-indikator kinerja terdapat indikator kinerja yang merupakan ukuran keberhasilan tujuan dan sasaran strategis organisasi (unit kerja mandiri) yang disebut Indikator Kinerja Utama (IKU), sedangkan ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yang telah direncanakan atau sasaran yang akan dicapai disebut Indikator Kinerja Program/Kegiatan (IKP/K).

Pengukuran kinerja lingkup Itjen KKP dilaksanakan secara periodik setiap triwulan pada minggu pertama bulan April, Juli dan Oktober. Sedangkan pada triwulan ke IV dilaksanakan pada akhir Minggu ke-4 bulan Desember s.d. Minggu Pertama Januari tahun berikutnya. Proses pengukuran kinerja dilaksanakan oleh petugas pengelola kinerja lingkup Itjen yang terdiri dari pimpinan beserta staf/operator masing-masing unit kerja lingkup Itjen yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Inspektur Jenderal.

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 7 Pengukuran kinerja diawali dengan proses pengumpulan data kinerja oleh petugas pengelola kinerja masing-masing unit kerja lingkup Itjen untuk selanjutnya diolah dan dilakukan pengukuran melalui aplikasi manajemen kinerja kinerjaku.kkp.go.id. Hasil pengukuran selanjutnya dianalisis dan dievaluasi untuk kemudian disajikan dalam Laporan Kinerja. Berikut disajikan beberapa prinsip dalam pengukuran kinerja yaitu:

a. Pengukuran kinerja dilakukan secara periodik.

b. Pengukuran kinerja dilakukan dari Level bawah ke atas.

c. Pencapaian kinerja atasan merupakan akumulasi pencapaian kinerja bawahannya.

d. Data yang dimasukkan sebagai pencapaian kinerja harus diverifikasi oleh petugas pengelola kinerja sebagai data mutakhir yang diambil dari sumber data yang tepat.

B. Pengumpulan Data Kinerja

Sistem pengumpulan data kinerja dibangun sejalan dengan kebutuhan informasi kinerja secara berkala bulanan dan triwulanan untuk memudahkan sebuah unit kerja dalam memonitor perkembangan kinerja pada tahun berjalan. Proses pengumpulan data kinerja Level 2 dikumpulkan oleh masing-masing petugas pengelola kinerja masing-masing unit Eselon II lingkup Itjen setidaknya hingga tanggal 8 bulan berikutnya setelah periode triwulan berakhir (minggu pertama bulan April, Juli dan Oktober). Selanjutnya, data tersebut diolah dan disampaikan saat rapat pengukuran kinerja triwulanan lingkup Itjen yang selambatnya dilaksanakan pada tanggal 10 bulan berikutnya setelah periode triwulan berakhir. Untuk pengukuran kinerja triwulan IV, proses pengumpulan data kinerja dilakukan pada minggu keempat bulan Desember sebelum dilakukan pengukuran.

Adapun penyampaian data kinerja Level 2 melalui aplikasi pengelolaan kinerja KKP dilakukan selambatnya tanggal 12 setelah periode triwulan berakhir. Dalam hal ini, pengumpulan data kinerja mengacu kepada dokumen Perjanjian Kinerja dan cara pengukurannya. Secara lebih jelas periode waktu pengumpulan data dan pengukuran kinerja dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Rencana Waktu Pengumpulan Data dan Pengukuran Kinerja Periode kinerja

Waktu (selambatnya)

Pengumpulan Data Kinerja Pengukuran Kinerja

Triwulan I Tanggal 8 April Tanggal 10 April

Triwulan II Tanggal 8 Juli Tanggal 10 Juli

Triwulan III Tanggal 8 Oktober Tanggal 10 Oktober Triwulan IV Minggu ke-4 Desember Minggu Pertama Januari

C. Analisa Data Kinerja

Analisis adalah merupakan proses untuk mengurai suatu kondisi sehingga diperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Analisis merupakan kebalikan dari sintesis, yaitu proses untuk menyatukan kondisi, ide, atau obyek menjadi sesuatu yang baru secara keseluruhan. Oleh karena itu analisis kinerja paling tidak dilakukan dengan cara

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 8 melakukan analisis adanya beda kinerja (performance gap analysis), yaitu melihat beda (gap) antara yang sudah direncanakan dengan realisasi atau kenyataannya. Jika terdapat gap yang besar, maka perlu diteliti sebab-sebabnya berikut berbagai informasi kendala dan hambatannya termasuk usulan tindakan-tindakan apa yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi tersebut.

D. Pelaporan Kinerja

Sebagai bentuk akuntabilitas pelaksanaan program/kegiatan, masing-masing unit kerja lingkup Itjen menyajikan perkembangan capaian kinerja dari hasil pengukuran dan analisa yang telah dilakukan kedalam Laporan Kinerja sekurang-kurangnya setiap triwulan (LKj interim), kemudian menyampaikannya kepada Inspektur Jenderal yang ditembukan kepada Sekretaris Itjen selambat-lambatnya pada akhir minggu ke-3 setelah berakhirnya triwulan tersebut. Laporan dari masing-masing unit kerja lingkup Itjen selanjutnya menjadi bahan Laporan Kinerja Interim Inspektur Jenderal yang dikoordinasikan penyusunannya oleh Bagian/Kelompok Program. Selanjutnya Laporan kinerja interim disampaikan kepada kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal c.q. Biro Perencanaan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan (minggu ke-4) setelah berakhirnya triwulan yang dilakukan pengukuran kinerja.

Adapun Laporan Kinerja Tahunan wajib disusun baik oleh Level 1 maupun Level 2 setelah Tahun Anggaran berakhir. Dalam prosesnya, bahan LKJ Level 1 diambil dari hasil pengukuran kinerja Level 2 sampai dengan triwulan IV dengan waktu pengukuran dan penyampaian Laporan sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Laporan Kinerja Tahunan Level 1 disampaikan selambat-lambatnya 1 bulan (31 Januari) setelah berakhirnya tahun anggaran kepada Menteri KP melalui Sekretariat Jenderal c.q. Biro Perencanaan.

Didalam proses pencapaian kinerja, laporan kinerja beperan sebagai peringatan dini dan pengendalian bagi pimpinan unit kerja didalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar pelaksanaan program/kegiatan selaras dengan target kinerja yang telah ditetapkan. Laporan kinerja menyajikan perkembangan dan hasil evaluasi atas capaian kinerja dan realisasi rencana aksi pencapaian IKU berikut kendala yang dihadapi serta solusi yang dapat dilakukan untuk perbaikan kinerja pada periode berikutnya.

E. Perbaikan Data Kinerja

Dalam hal perlunya dilakukan perbaikan data kinerja dalam Laporan Kinerja Interim (Triwulanan) yang telah diterbitkan, perbaikan data dapat dilakukan pada Laporan Kinerja Interim periode selanjutnya dengan memberikan keterangan perbaikan pada laporan.

Sedangkan untuk perbaikan data kinerja pada Laporan Kinerja akhir atau Tahunan dapat dilakukan dengan melakukan revisi laporan dimaksud. Setiap perubahan data kinerja harus dikoordinasikan dengan Bagian/Kelompok Program.

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 9

BAB 4

INFORMASI INDIKATOR KINERJA UTAMA (MANUAL IKU)

INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2022

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai informasi indikator kinerja terkait dengan definisi, ukuran, waktu pengukuran, dan cara perhitungan dari masing-masing indikator kinerja lingkup Itjen KKP Tahun 2022. Selanjutnya, informasi dalam dokumen ini menjadi panduan dalam pelaksanaan pengukuran kinerja lingkup Itjen. Berikut disajikan pedoman pengukuran untuk seluruh indikator kinerja Level 1 Itjen KKP Tahun 2022.

1. Batas Tertinggi Nilai Temuan LHP BPK atas Laporan Keuangan KKP

MANUAL IKU LEVEL 1 : IK. 1 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang : Baik di Lingkungan KKP dan Itjen

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Batas Tertinggi Nilai Temuan LHP BPK atas Laporan Keuangan KKP atas Laporan Keuangan KKP

DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Jumlah nilai temuan keuangan terbatas pada nilai Tuntutan Ganti Rugi KKP atas hasil pemeriksaan BPK terhadap Laporan Keuangan KKP Tahun 2021 dibandingkan dengan realisasi anggaran KKP tahun 2021.

• UKURAN

Nilai temuan keuangan BPK atas LK KKP Tahun 2021 ≤ 1% dari total realisasi anggaran KKP Tahun 2021.

• CARA PENGUKURAN

Jumlah nilai temuan BPK pada LK KKP Tahun 2021 pada KKP

--- x 100%

Jumlah realisasi anggaran KKP Tahun 2021

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 10 Cara menghitung capaian IKU dengan Polarisasi Minimize atau capaian lebih kecil lebih baik adalah sebagai berikut:

• WAKTU PENGUKURAN Tahunan (Triwulan III)

SATUAN PENGUKURAN : Persentase

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( ) Kuantitas/Output ( X ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( ) Lag Output ( X ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Inspektorat I - V

SUMBER DATA : Inspektorat I - V dan Kelompok PHP

STATUS DATA : ( ) Raw data

( X ) Hasil perhitungan raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( X ) Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : ( ) Adopsi langsung ( X ) Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak diturunkan

POLARISASI : ( ) Maximize ( X ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

[1 + (1 - realisasi/target)] x 100%

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 11 2. Tingkat Kapabilitas Itjen KKP (Level)

MANUAL IKU LEVEL 1 : IK. 2 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan KKP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Tingkat Kapabilitas Itjen KKP (Level) DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Merupakan gambaran kondisi tata kelola organisasi dan langkah-langkah yang dilakukan oleh APIP untuk mengembangkan pengawasan intern yang efektif dan profesional.

• UKURAN

Kapabilitas Itjen KKP melalui metode Internal Audit Capability Model (IACM) Tahun 2022 dengan target nilai 3 (Level 3).

• CARA PENGUKURAN

Hasil evaluasi BPKP atas kapabilitas pengawasan Itjen KKP Tahun 2022 dengan metode IACM. Apabila BPKP tidak melakukan penilaian kapabilitas Itjen KKP, maka dilakukan penilaian mandiri oleh Inspektorat V selaku pengawas intern Itjen KKP yang dapat menggambarkan tingkat kapabilitas pengawasan intern yang dilakukan Itjen KKP dengan mengacu pada pedoman evaluasi kapabilitas APIP.

• WAKTU PENGUKURAN Tahunan (Triwulan IV)

SATUAN PENGUKURAN : Nilai

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( ) Kuantitas/Output ( X ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( ) Lag Output ( X ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Sekretariat Itjen (Kelompok Program)

SUMBER DATA : BPKP atau Itjen KKP

STATUS DATA : ( ) Raw data

( X ) Hasil perhitungan raw data

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 12 JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata

( X ) Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : ( X ) Adopsi langsung ( ) Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak diturunkan

POLARISASI : ( X ) Maximize ( ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 13 3. Tingkat Maturitas SPIP KKP (Level)

MANUAL IKU LEVEL 1 : IK. 3 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan KKP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Tingkat Maturitas SPIP KKP (Level) DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Tingkat maturitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

• UKURAN

Tingkat Maturitas SPIP di Lingkungan KKP pada Tahun 2022 adalah level 3 dengan nilai minimal 3

• CARA PENGUKURAN

Berdasarkan hasil evaluasi tingkat maturitas SPIP KKP oleh BPKP Tahun 2022. Dalam hal BPKP tidak melakukan evaluasi tingkat maturitas SPIP, maka data capaian dapat diambil dari hasil pengukuran mandiri tim internal KKP (Inspektorat Jenderal KKP) dengan menggunakan pedoman yang mengacu kepada pedoman dari BPKP.

Mekanisme Penilaian Maturitas SPIP Level KKP (Formulasi) : Tingkat Maturitas SPIP (TMS) =

(1,5 x Nilai LP) + (1 x Nilai PR) + (1,25 x KP) + (0,5 x Nilai IK) + (0,75 x P) Keterangan :

Nilai LP = Nilai Unsur Lingkungan Pengendalian Nilai PR = Nilai Unsur Penilaian Risiko

Nilai KP = Nilai Unsur Kegiatan Pengendalian Nilai IK = Nilai Unsur Informasi dan Komunikasi Nilai P = Nilai Unsur Pemantauan.

• WAKTU PENGUKURAN Tahunan (Triwulan IV)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 14

SATUAN PENGUKURAN : Nilai

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( ) Kuantitas/Output ( X ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( ) Lag Output ( X ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Inspektorat I - V

SUMBER DATA : Inspektorat I - V

STATUS DATA : ( ) Raw data

( X ) Hasil perhitungan raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( X ) Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : ( ) Adopsi langsung ( X ) Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak diturunkan

POLARISASI : ( X ) Maximize ( ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 15 4. Unit Kerja KKP Berpredikat Menuju WBK (jumlah akumulasi)

MANUAL IKU LEVEL 1 : IK. 4 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan KKP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Unit Kerja KKP Berpredikat Menuju WBK (jumlah akumulasi)

DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi yang selanjutnya disingkat Menuju WBK adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja/kawasan yang memenuhi sebagian besar komponen penilaian yang meliputi manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja sesuai dengan PERMEN PAN dan RB Nomor 90 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Zona Integritas menuju WBK adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi standar kualitas pembangunan Zona Integritas berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai Internal (TPI) atau Tim Penilai Nasional (TPN).

• UKURAN

Unit kerja yang diusulkan/ditetapkan sebagai Zona Integritas menuju WBK berdasarkan hasil penilaian TPI atau TPN dengan mengacu pada PERMEN PAN dan RB Nomor 90 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Pada Tahun 2022, target yang ditetapkan untuk unit kerja lingkup KKP yang berhasil meraih predikat sebagai Zona Integritas menuju WBK sebanyak 72 unit kerja yang dihitung secara kumulatif dari capaian tahun-tahun sebelumnya atau penambahan pada tahun 2022 sebanyak 8 unit kerja.

• CARA PENGUKURAN

Pencapaian jumlah unit kerja berpredikat menuju WBK pada tahun 2022 diperoleh dari hasil penilaian Tim Penilai Internal KKP (Inspektorat V) atau Tim Penilai Nasional (Kementerian PAN dan RB) pada Tahun 2022 yang selanjutnya ditetapkan dalam SK

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 16 Menteri KP dan/atau Piagam Penghargaan yang ditandatangani Menteri KP.

Penghitungan capaian pada level 1 dilakukan melalui pola penghitungan berikut.

Capaian kinerja dihitung berdasarkan pencapaian jumlah unit kerja berstatus WBK lingkup KKP secara kumulatif sebelum tahun 2022 dan tambahan capaian pada tahun 2022 berdasarkan penilaian TPI dan/atau TPN. Cara penghitungan dapat dilihat pada formula berikut:

Capaian Unit Kerja Menuju WBK = X + Y Keterangan:

WBK = Jumlah Total Unit Kerja Berpredikat Menuju WBK X = Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK s.d. tahun 2021

Y = Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK Hasil Penilaian tahun 2022

Y = Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK Hasil Penilaian tahun 2022

Dokumen terkait