• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, 31 Januari 2022 Inspektur Jenderal KKP, Muhammad Yusuf. Pedoman Pengukuran Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Jakarta, 31 Januari 2022 Inspektur Jenderal KKP, Muhammad Yusuf. Pedoman Pengukuran Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pedoman Pengukuran Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, Pedoman Pengukuran Kinerja Level I Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2022 dapat diselesaikan.

Pedoman Pengukuran Kinerja Itjen KKP atau Manual Indikator Kinerja Utama (Manual IKU) ini disusun untuk digunakan agar pencapaian tujuan organisasi dapat dikelola secara lebih efektif dan efisien di dalam mendukung pencapaian target dan sasaran program Itjen KKP Tahun 2022.

Pedoman ini disusun untuk dijadikan acuan bagi seluruh unit kerja lingkup Itjen KKP dalam melaksanakan pengukuran capaian kinerja terhadap target/sasaran kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) masing-masing Pejabat lingkup Itjen KKP, serta untuk mengoptimalkan pencapaian kinerja Itjen KKP.

Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian Pedoman Pengukuran Kinerja ini. Semoga pedoman ini bermanfaat dalam mendukung pencapaian kinerja Itjen KKP sesuai dengan yang diharapkan.

Jakarta, 31 Januari 2022 Inspektur Jenderal KKP,

Muhammad Yusuf

(3)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penyusunan Pedoman ... 1

C. Hasil yang Diharapkan ... 1

D. Sistematika ... 2

E. Pengertian ... 2

BAB 2 RENCANA KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL KKP ... 4

A. Cascading Rencana Kinerja ... 4

B. Perjanjian Kinerja ... 5

BAB 3 MANAJEMEN KINERJA ... 6

A. Pengukuran Kinerja ... 6

B. Pengumpulan Data Kinerja ... 7

C. Analisa Data Kinerja ... 7

D. Pelaporan Kinerja ... 8

E. Perbaikan Data Kinerja ... 8

BAB 4 INFORMASI INDIKATOR KINERJA UTAMA (MANUAL IKU) INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2021 ... 9

1. Batas Tertinggi Nilai Temuan LHP BPK atas LK KKP ... 9

2. Tingkat Kapabilitas Itjen KKP ... 11

3. Tingkat Maturitas SPIP KKP (level) ... 13

4. Unit Kerja KKP Berpredikat Menuju WBK (jumlah akumulasi) ... 15

5. Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KKP ... 17

6. Nilai Penilaian Mandiri SAKIP KKP ... 19

7. Nilai Integritas KKP ... 21

8. Indeks Profesionalitas ASN Lingkup Itjen KKP ... 23

9. Unit Kerja Itjen yang Menerapkan Sistem Manejemen Pengetahuan yang Terstandar ... 27

(4)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 iii

10. Persentase Implementasi Informasi Pengawasan Lingkup Itjen KKP ... 30

11. Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggara Lingkup (IKPA) Itjen KKP ... 32

12. Nilai Kinerja Anggaran (NKA) Itjen KKP ... 36

13. Tingkat Efektirfitas Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Kegiatan Prioritas/Strategis Lingkup KKP ... 43

14. Tingkat Efektifitas Pengawasan Pengelolaan BMN Lingkup KKP ... 45

15. Tingkat Efektifitas Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa Lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan ... 47

16. Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja Lingkup KKP ... 49

17. Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Lingkup KKP (rekomendasi) .... 51

18. Persentase Pelaksanaan Penugasan dan Pelaporan Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan Lingkup Itjen KKP ... 53

19. Persentase Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan PKPT Lingkup Itjen KKP ... 55

20. Indeks Persepsi Pegawai KKP Terhadap Kinerja Pengawasan Itjen ... 57

BAB 5 PENUTUP ... 59 LAMPIRAN

(5)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perjanjian Kinerja Inspektorat Jenderal KKP (Level 1) TA 2022 ... 5 Tabel 2. Rencana Waktu Pengumpulan Data dan Pengukuran Kinerja ... 7

(6)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka memastikan keberhasilan pencapaian tujuan reformasi birokrasi dan keberhasilan pencapaian perencanaan strategis di lingkungan Itjen KKP, diperlukan sistem penilaian kinerja sebagai bagian dari sistem pengelolaan kinerja Itjen KKP, dengan menggunakan metode penyelarasan perencanaan kinerja yang mengacu pada sasaran kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan selaku pemangku kepentingan tertinggi KKP.

Penyelaras bertujuan agar pengelolaan kinerja lebih terukur dan terarah dengan menetapkan sasaran kinerja yang diharapkan. Untuk memastikan pelaksanaan kinerja telah mengacu pada target yang ditetapkan, perlu dilakukan pengukuran kinerja secara periodik.

Hasil pengukuran kinerja diperlukan sebagai masukan bagi pimpinan organisasi di dalam mengambil langkah antisipatif pada proses pencapaian kinerja.

Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan suatu pedoman pengukuran kinerja yang dapat menggambarkan hasil capaian atas suatu targetan kinerja dari suatu instansi/lembaga pada periode tertentu. Pedoman pengukuran kinerja tersebut diharapkan dapat menjadi suatu acuan dalam pengukuran sehingga hasil pengukurannya lebih akuntabel dan terukur, sebagaimana indikator-indikator kinerja yang telah ditetapkan.

B. Tujuan Penyusunan Pedoman

Pedoman ini bertujuan untuk menjadi acuan bagi pimpinan unit kerja maupun pegawai lingkup Itjen KKP di dalam melakukan pengendalian atas pelaksanaan pencapaian kinerja, agar selaras dengan butir-butir yang telah diperjanjikan di dalam dokumen Perjanjian Kinerja.

C. Hasil yang Diharapkan

Pedoman Pengukuran Kinerja ini diharapkan dapat menjadi menjadi acuan bagi seluruh unit kerja lingkup Itjen KKP dalam hal:

1. Pengisian data kinerja pada aplikasi pengelolaan kinerja KKP

2. Pengumpulan data-data yang terkait Indikator Kinerja Utama (IKU) lingkup Itjen;

3. Pengukuran dan pelaporan capaian kinerja dimaksud.

(7)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 2 D. Sistematika

Pedoman Pengukuran Kinerja Itjen KKP atau Manual IKU ini terdiri dari 5 Bab, yaitu : 1. Bab 1 Pendahuluan, menyajikan mengenai latar belakang, tujuan penyusunan

pedoman, hasil yang diharapkan, dan sistematika penyajian.

2. Bab 2 Rencana Kinerja Itjen KKP, membahas mengenai Sasaran Strategis Itjen KKP dalam struktur metode BSC, Rencana Kinerja, dan Penetapan Kinerja Itjen KKP untuk Tahun 2022.

3. Bab 3 Manajemen Kinerja, menggambarkan pola pengukuran kinerja, pengumpulan data kinerja, analisis data kinerja, pelaporan kinerja, serta perbaikan data kinerja.

4. Bab 4 Informasi Indikator Kinerja Utama (Manual IKU), menguraikan mengenai definisi, ukuran, dan cara mengukur capaian kinerja dari setiap indikator kinerja yang ditetapkan.

5. Bab 5 Penutup.

E. Pengertian

1. Kinerja adalah hasil dari pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi selama periode tertentu.

2. Pengelolaan Kinerja adalah rangkaian kegiatan pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan kinerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.

4. Balanced Scorecard, yang selanjutnya disingkat BSC, adalah suatu alat manajemen strategis yang menerjemahkan visi, misi, tujuan, dan strategi ke dalam kerangka operasional.

5. Rencana Strategis, yang selanjutnya disebut Renstra, adalah suatu dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dan disusun dengan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

6. Rencana Kerja yang selanjutnya disebut Renja, adalah dokumen perencanaan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk periode 1 (satu) tahun.

7. Sasaran Strategis, yang selanjutnya disingkat SS, adalah pernyataan mengenai apa yang harus dimiliki, dijalankan, dihasilkan, atau dicapai organisasi.

8. Peta Strategi adalah suatu dashboard yang memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi dalam mewujudkan visi dan misi.

9. Indikator Kinerja Utama, yang selanjutnya disingkat IKU adalah tolok ukur keberhasilan pencapaian SS atau Kinerja.

(8)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 3 10. Manual IKU adalah dokumen penjelasan mengenai IKU yang diperlukan untuk

melakukan pengukuran kinerja.

11. Cascading adalah proses penjabaran dan penyelarasan SS, IKU, dan/atau target IKU secara vertikal dari level unit/pegawai yang lebih tinggi ke level unit/pegawai yang lebih rendah.

12. Alignment adalah proses penyelarasan SS, IKU, dan/atau target IKU secara horizontal antar unit/pegawai yang selevel.

13. Perjanjian Kinerja, yang selanjutnya disingkat PK adalah dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan unit kerja yang lebih tinggi kepada pimpinan unit kerja yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja dan target yang harus dicapai dalam periode tertentu.

14. Kontrak Kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan pimpinan unit kerja kepada pimpinan program/kegiatan non struktural yang mengelola anggaran atas suatu program/kegiatan, untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja dan target yang harus dicapai dalam periode tertentu.

15. Target adalah standar minimal pencapaian kinerja yang ditetapkan untuk periode tertentu.

16. Unit adalah bagian dalam struktur organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang meliputi unit Kementerian, unit level I, unit level II, unit level III, unit level IV, atau unit level V yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan.

17. Atasan Langsung adalah pejabat penilai dan berwenang menilai Pegawai Negeri Sipil dengan ketentuan serendah-rendahnya Pejabat Struktural Eselon V atau pejabat lain yang ditentukan.

18. Pengelola Kinerja adalah pejabat yang ditetapkan dalam suatu keputusan untuk mengelola kinerja organisasi atau kinerja individu.

(9)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 4

BAB 2

RENCANA KINERJA

INSPEKTORAT JENDERAL KKP

A. CASCADING RENCANA KINERJA

Perencanaan kinerja merupakan tahap awal dalam siklus manajemen kinerja dari setiap organisasi. Pada tahap ini, organisasi menentukan hasil atau tujuan yang ingin dicapai, proses untuk mencapai tujuan, rancangan sumber daya untuk mendukung pencapaian tujuan, serta ukuran-ukuran kinerja sebagai indikator keberhasilan. Berdasarkan PerMen KP No 68 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pengelolaan Kinerja Organisasi dI Lingkungan KKP, perencanaan kinerja diawali dengan penyusunan rencana kinerja lima tahunan (Rencana Strategis) yang meliputi:

1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis;

2. Arah Kebijakan dan Strategi;

3. Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan;

4. Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan.

Pada pelaksanaannya, rencana kinerja lima tahunan (Rencana Strategis) dijabarkan kedalam rencana kinerja tahunan yang berisi mengenai Sasaran Strategis (SS) yang harus dicapai dalam satu tahun, Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran pencapaian SS, dan kegiatan/aksi yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan target Indikator Kinerja.

Kemudian, sebagai bentuk komitmen untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, manajemen organisasi menuangkan Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, dan Target yang harus dicapai dalam satu tahun tersebut kedalam Perjanjian Kinerja (PK) yang dilaksanakan oleh pelaksana tugas dengan pemberi mandat atau atasannya.

Dalam prosesnya, perencanaan kinerja dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur dimana SS, IKU, dan Target IKU diturunkan/dijabarkan dari level yang lebih tinggi ke level yang lebih rendah dengan tujuan untuk memastikan keselarasan kinerja antar level (vertical alignment). Selain itu, penyelarasan rencana kinerja juga dilakukan secara horizontal (horizontal alignment) untuk memastikan bahwa SS dan IKU yang dibangun telah selaras antar unit pada level yang sama. Pada unit Inspektorat Jenderal, rencana kinerja level I (Inspektur Jenderal) dibangun dengan mengacu kepada rencana kinerja level 0 (Menteri), atau dengan kata lain rencana kinerja level 1 Itjen merupakan penjabaran dari rencana kinerja level 0 (Menteri). Selanjutnya, proses penurunan (cascading) rencana kinerja dari level 1 Itjen dilanjutkan secara estafet ke level 2 dan seterusnya sampai dengan level individu.

(10)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 5 B. PERJANJIAN KINERJA

Pada tahun 2022, Itjen menetapkan 2 Sasaran dengan 20 Indikator Kinerja sebagai hasil (outcome dan output) yang ingin dicapai dari pelaksanaan Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja yang diperjanjikan pada Level 1 Itjen Tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Perjanjian Kinerja Inspektur Jenderal (Level 1) Tahun 2022

PROGRAM/SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN SP1.1 Tata Kelola Pemerintahan yang

Baik di Lingkungan KKP dan Inspektorat Jenderal

1 Batas Tertinggi Nilai Temuan LHP BPK atas Laporan Keuangan KKP (%)

≤ 1

2 Tingkat Kapabilitas Itjen KKP (Nilai) 3 3 Nilai Evaluasi atas Maturitas SPIP KKP (Nilai) 3 4 Unit Kerja KKP Berpredikat Menuju WBK (unit) 72 5 Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi KKP (Nilai)

81

6 Nilai Penilaian Mandiri SAKIP KKP (Nilai) 83 (A)

7 Nilai Integritas KKP (Nilai) 75

8 Indeks Profesionalitas ASN Lingkup Itjen KKP (Indeks)

78

9 Unit Kerja Itjen yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar (%)

86

10 Persentase Implementasi Sistem Informasi Pengawasan Lingkup Itjen KKP (%)

84

11 Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Itjen KKP (Nilai)

89

12 Nilai Kinerja Anggaran (NKA) Itjen KKP 86 SP1.2 Pengawasan Intern KKP yang

Handal

13 Tingkat Efektifitas Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Kegiatan Prioritas/Strategis Lingkup KKP (%)

80

14 Tingkat Efektifitas Pengawasan Pengelolaan BMN Lingkup KKP (%)

80

15 Tingkat Efektifitas Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa Lingkup KKP (%)

80

16 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan Untuk Perbaikan Kinerja Lingkup KKP (%)

70

17 Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Lingkup KKP (rekomendasi)

18

18 Persentase Pelaksanaan Penugasan dan Pelaporan Pengawasan yang Memenuhi Standard Mutu Pengawasan Lingkup Itjen KKP (%)

87

19 Persentase Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan PKPT Lingkup Itjen KKP (%)

80

20 Indeks Persepsi Pegawai KKP Terhadap Kinerja Pengawasan Itjen (Indeks)

4,10

(11)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 6

BAB 3

MANAJEMEN KINERJA

A. Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja adalah proses penilaian secara sistematis dan berkesinambungan atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis.

Pengukuran kinerja di lingkungan instansi pemerintah dilakukan sesuai dengan peran, tugas dan fungsi masing-masing, sehingga lebih mengandalkan pada pengukuran keberhasilan instansi pemerintah yang dilakukan secara berjenjang dari tingkatan unit kerja sampai pada tingkatan tertinggi organisasi instansi.

Dalam melaksanakan pengukuran kinerja, maka harus ada ukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang disebut indikator kinerja (Key Performance Indicator/KPI). Diantara indikator-indikator kinerja terdapat indikator kinerja yang merupakan ukuran keberhasilan tujuan dan sasaran strategis organisasi (unit kerja mandiri) yang disebut Indikator Kinerja Utama (IKU), sedangkan ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yang telah direncanakan atau sasaran yang akan dicapai disebut Indikator Kinerja Program/Kegiatan (IKP/K).

Pengukuran kinerja lingkup Itjen KKP dilaksanakan secara periodik setiap triwulan pada minggu pertama bulan April, Juli dan Oktober. Sedangkan pada triwulan ke IV dilaksanakan pada akhir Minggu ke-4 bulan Desember s.d. Minggu Pertama Januari tahun berikutnya. Proses pengukuran kinerja dilaksanakan oleh petugas pengelola kinerja lingkup Itjen yang terdiri dari pimpinan beserta staf/operator masing-masing unit kerja lingkup Itjen yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Inspektur Jenderal.

(12)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 7 Pengukuran kinerja diawali dengan proses pengumpulan data kinerja oleh petugas pengelola kinerja masing-masing unit kerja lingkup Itjen untuk selanjutnya diolah dan dilakukan pengukuran melalui aplikasi manajemen kinerja kinerjaku.kkp.go.id. Hasil pengukuran selanjutnya dianalisis dan dievaluasi untuk kemudian disajikan dalam Laporan Kinerja. Berikut disajikan beberapa prinsip dalam pengukuran kinerja yaitu:

a. Pengukuran kinerja dilakukan secara periodik.

b. Pengukuran kinerja dilakukan dari Level bawah ke atas.

c. Pencapaian kinerja atasan merupakan akumulasi pencapaian kinerja bawahannya.

d. Data yang dimasukkan sebagai pencapaian kinerja harus diverifikasi oleh petugas pengelola kinerja sebagai data mutakhir yang diambil dari sumber data yang tepat.

B. Pengumpulan Data Kinerja

Sistem pengumpulan data kinerja dibangun sejalan dengan kebutuhan informasi kinerja secara berkala bulanan dan triwulanan untuk memudahkan sebuah unit kerja dalam memonitor perkembangan kinerja pada tahun berjalan. Proses pengumpulan data kinerja Level 2 dikumpulkan oleh masing-masing petugas pengelola kinerja masing-masing unit Eselon II lingkup Itjen setidaknya hingga tanggal 8 bulan berikutnya setelah periode triwulan berakhir (minggu pertama bulan April, Juli dan Oktober). Selanjutnya, data tersebut diolah dan disampaikan saat rapat pengukuran kinerja triwulanan lingkup Itjen yang selambatnya dilaksanakan pada tanggal 10 bulan berikutnya setelah periode triwulan berakhir. Untuk pengukuran kinerja triwulan IV, proses pengumpulan data kinerja dilakukan pada minggu keempat bulan Desember sebelum dilakukan pengukuran.

Adapun penyampaian data kinerja Level 2 melalui aplikasi pengelolaan kinerja KKP dilakukan selambatnya tanggal 12 setelah periode triwulan berakhir. Dalam hal ini, pengumpulan data kinerja mengacu kepada dokumen Perjanjian Kinerja dan cara pengukurannya. Secara lebih jelas periode waktu pengumpulan data dan pengukuran kinerja dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Rencana Waktu Pengumpulan Data dan Pengukuran Kinerja Periode kinerja

Waktu (selambatnya)

Pengumpulan Data Kinerja Pengukuran Kinerja

Triwulan I Tanggal 8 April Tanggal 10 April

Triwulan II Tanggal 8 Juli Tanggal 10 Juli

Triwulan III Tanggal 8 Oktober Tanggal 10 Oktober Triwulan IV Minggu ke-4 Desember Minggu Pertama Januari

C. Analisa Data Kinerja

Analisis adalah merupakan proses untuk mengurai suatu kondisi sehingga diperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Analisis merupakan kebalikan dari sintesis, yaitu proses untuk menyatukan kondisi, ide, atau obyek menjadi sesuatu yang baru secara keseluruhan. Oleh karena itu analisis kinerja paling tidak dilakukan dengan cara

(13)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 8 melakukan analisis adanya beda kinerja (performance gap analysis), yaitu melihat beda (gap) antara yang sudah direncanakan dengan realisasi atau kenyataannya. Jika terdapat gap yang besar, maka perlu diteliti sebab-sebabnya berikut berbagai informasi kendala dan hambatannya termasuk usulan tindakan-tindakan apa yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi tersebut.

D. Pelaporan Kinerja

Sebagai bentuk akuntabilitas pelaksanaan program/kegiatan, masing-masing unit kerja lingkup Itjen menyajikan perkembangan capaian kinerja dari hasil pengukuran dan analisa yang telah dilakukan kedalam Laporan Kinerja sekurang-kurangnya setiap triwulan (LKj interim), kemudian menyampaikannya kepada Inspektur Jenderal yang ditembukan kepada Sekretaris Itjen selambat-lambatnya pada akhir minggu ke-3 setelah berakhirnya triwulan tersebut. Laporan dari masing-masing unit kerja lingkup Itjen selanjutnya menjadi bahan Laporan Kinerja Interim Inspektur Jenderal yang dikoordinasikan penyusunannya oleh Bagian/Kelompok Program. Selanjutnya Laporan kinerja interim disampaikan kepada kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal c.q. Biro Perencanaan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan (minggu ke-4) setelah berakhirnya triwulan yang dilakukan pengukuran kinerja.

Adapun Laporan Kinerja Tahunan wajib disusun baik oleh Level 1 maupun Level 2 setelah Tahun Anggaran berakhir. Dalam prosesnya, bahan LKJ Level 1 diambil dari hasil pengukuran kinerja Level 2 sampai dengan triwulan IV dengan waktu pengukuran dan penyampaian Laporan sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Laporan Kinerja Tahunan Level 1 disampaikan selambat-lambatnya 1 bulan (31 Januari) setelah berakhirnya tahun anggaran kepada Menteri KP melalui Sekretariat Jenderal c.q. Biro Perencanaan.

Didalam proses pencapaian kinerja, laporan kinerja beperan sebagai peringatan dini dan pengendalian bagi pimpinan unit kerja didalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar pelaksanaan program/kegiatan selaras dengan target kinerja yang telah ditetapkan. Laporan kinerja menyajikan perkembangan dan hasil evaluasi atas capaian kinerja dan realisasi rencana aksi pencapaian IKU berikut kendala yang dihadapi serta solusi yang dapat dilakukan untuk perbaikan kinerja pada periode berikutnya.

E. Perbaikan Data Kinerja

Dalam hal perlunya dilakukan perbaikan data kinerja dalam Laporan Kinerja Interim (Triwulanan) yang telah diterbitkan, perbaikan data dapat dilakukan pada Laporan Kinerja Interim periode selanjutnya dengan memberikan keterangan perbaikan pada laporan.

Sedangkan untuk perbaikan data kinerja pada Laporan Kinerja akhir atau Tahunan dapat dilakukan dengan melakukan revisi laporan dimaksud. Setiap perubahan data kinerja harus dikoordinasikan dengan Bagian/Kelompok Program.

(14)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 9

BAB 4

INFORMASI INDIKATOR KINERJA UTAMA (MANUAL IKU)

INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2022

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai informasi indikator kinerja terkait dengan definisi, ukuran, waktu pengukuran, dan cara perhitungan dari masing-masing indikator kinerja lingkup Itjen KKP Tahun 2022. Selanjutnya, informasi dalam dokumen ini menjadi panduan dalam pelaksanaan pengukuran kinerja lingkup Itjen. Berikut disajikan pedoman pengukuran untuk seluruh indikator kinerja Level 1 Itjen KKP Tahun 2022.

1. Batas Tertinggi Nilai Temuan LHP BPK atas Laporan Keuangan KKP

MANUAL IKU LEVEL 1 : IK. 1 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang : Baik di Lingkungan KKP dan Itjen

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Batas Tertinggi Nilai Temuan LHP BPK atas Laporan Keuangan KKP atas Laporan Keuangan KKP

DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Jumlah nilai temuan keuangan terbatas pada nilai Tuntutan Ganti Rugi KKP atas hasil pemeriksaan BPK terhadap Laporan Keuangan KKP Tahun 2021 dibandingkan dengan realisasi anggaran KKP tahun 2021.

• UKURAN

Nilai temuan keuangan BPK atas LK KKP Tahun 2021 ≤ 1% dari total realisasi anggaran KKP Tahun 2021.

• CARA PENGUKURAN

Jumlah nilai temuan BPK pada LK KKP Tahun 2021 pada KKP

--- x 100%

Jumlah realisasi anggaran KKP Tahun 2021

(15)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 10 Cara menghitung capaian IKU dengan Polarisasi Minimize atau capaian lebih kecil lebih baik adalah sebagai berikut:

• WAKTU PENGUKURAN Tahunan (Triwulan III)

SATUAN PENGUKURAN : Persentase

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( ) Kuantitas/Output ( X ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( ) Lag Output ( X ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Inspektorat I - V

SUMBER DATA : Inspektorat I - V dan Kelompok PHP

STATUS DATA : ( ) Raw data

( X ) Hasil perhitungan raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( X ) Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : ( ) Adopsi langsung ( X ) Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak diturunkan

POLARISASI : ( ) Maximize ( X ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

[1 + (1 - realisasi/target)] x 100%

(16)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 11 2. Tingkat Kapabilitas Itjen KKP (Level)

MANUAL IKU LEVEL 1 : IK. 2 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan KKP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Tingkat Kapabilitas Itjen KKP (Level) DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Merupakan gambaran kondisi tata kelola organisasi dan langkah-langkah yang dilakukan oleh APIP untuk mengembangkan pengawasan intern yang efektif dan profesional.

• UKURAN

Kapabilitas Itjen KKP melalui metode Internal Audit Capability Model (IACM) Tahun 2022 dengan target nilai 3 (Level 3).

• CARA PENGUKURAN

Hasil evaluasi BPKP atas kapabilitas pengawasan Itjen KKP Tahun 2022 dengan metode IACM. Apabila BPKP tidak melakukan penilaian kapabilitas Itjen KKP, maka dilakukan penilaian mandiri oleh Inspektorat V selaku pengawas intern Itjen KKP yang dapat menggambarkan tingkat kapabilitas pengawasan intern yang dilakukan Itjen KKP dengan mengacu pada pedoman evaluasi kapabilitas APIP.

• WAKTU PENGUKURAN Tahunan (Triwulan IV)

SATUAN PENGUKURAN : Nilai

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( ) Kuantitas/Output ( X ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( ) Lag Output ( X ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Sekretariat Itjen (Kelompok Program)

SUMBER DATA : BPKP atau Itjen KKP

STATUS DATA : ( ) Raw data

( X ) Hasil perhitungan raw data

(17)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 12 JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata

( X ) Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : ( X ) Adopsi langsung ( ) Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak diturunkan

POLARISASI : ( X ) Maximize ( ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

(18)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 13 3. Tingkat Maturitas SPIP KKP (Level)

MANUAL IKU LEVEL 1 : IK. 3 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan KKP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Tingkat Maturitas SPIP KKP (Level) DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Tingkat maturitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

• UKURAN

Tingkat Maturitas SPIP di Lingkungan KKP pada Tahun 2022 adalah level 3 dengan nilai minimal 3

• CARA PENGUKURAN

Berdasarkan hasil evaluasi tingkat maturitas SPIP KKP oleh BPKP Tahun 2022. Dalam hal BPKP tidak melakukan evaluasi tingkat maturitas SPIP, maka data capaian dapat diambil dari hasil pengukuran mandiri tim internal KKP (Inspektorat Jenderal KKP) dengan menggunakan pedoman yang mengacu kepada pedoman dari BPKP.

Mekanisme Penilaian Maturitas SPIP Level KKP (Formulasi) : Tingkat Maturitas SPIP (TMS) =

(1,5 x Nilai LP) + (1 x Nilai PR) + (1,25 x KP) + (0,5 x Nilai IK) + (0,75 x P) Keterangan :

Nilai LP = Nilai Unsur Lingkungan Pengendalian Nilai PR = Nilai Unsur Penilaian Risiko

Nilai KP = Nilai Unsur Kegiatan Pengendalian Nilai IK = Nilai Unsur Informasi dan Komunikasi Nilai P = Nilai Unsur Pemantauan.

• WAKTU PENGUKURAN Tahunan (Triwulan IV)

(19)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 14

SATUAN PENGUKURAN : Nilai

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( ) Kuantitas/Output ( X ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( ) Lag Output ( X ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Inspektorat I - V

SUMBER DATA : Inspektorat I - V

STATUS DATA : ( ) Raw data

( X ) Hasil perhitungan raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( X ) Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : ( ) Adopsi langsung ( X ) Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak diturunkan

POLARISASI : ( X ) Maximize ( ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

(20)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 15 4. Unit Kerja KKP Berpredikat Menuju WBK (jumlah akumulasi)

MANUAL IKU LEVEL 1 : IK. 4 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan KKP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Unit Kerja KKP Berpredikat Menuju WBK (jumlah akumulasi)

DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi yang selanjutnya disingkat Menuju WBK adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja/kawasan yang memenuhi sebagian besar komponen penilaian yang meliputi manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja sesuai dengan PERMEN PAN dan RB Nomor 90 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Zona Integritas menuju WBK adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi standar kualitas pembangunan Zona Integritas berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai Internal (TPI) atau Tim Penilai Nasional (TPN).

• UKURAN

Unit kerja yang diusulkan/ditetapkan sebagai Zona Integritas menuju WBK berdasarkan hasil penilaian TPI atau TPN dengan mengacu pada PERMEN PAN dan RB Nomor 90 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Pada Tahun 2022, target yang ditetapkan untuk unit kerja lingkup KKP yang berhasil meraih predikat sebagai Zona Integritas menuju WBK sebanyak 72 unit kerja yang dihitung secara kumulatif dari capaian tahun-tahun sebelumnya atau penambahan pada tahun 2022 sebanyak 8 unit kerja.

• CARA PENGUKURAN

Pencapaian jumlah unit kerja berpredikat menuju WBK pada tahun 2022 diperoleh dari hasil penilaian Tim Penilai Internal KKP (Inspektorat V) atau Tim Penilai Nasional (Kementerian PAN dan RB) pada Tahun 2022 yang selanjutnya ditetapkan dalam SK

(21)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 16 Menteri KP dan/atau Piagam Penghargaan yang ditandatangani Menteri KP.

Penghitungan capaian pada level 1 dilakukan melalui pola penghitungan berikut.

Capaian kinerja dihitung berdasarkan pencapaian jumlah unit kerja berstatus WBK lingkup KKP secara kumulatif sebelum tahun 2022 dan tambahan capaian pada tahun 2022 berdasarkan penilaian TPI dan/atau TPN. Cara penghitungan dapat dilihat pada formula berikut:

Capaian Unit Kerja Menuju WBK = X + Y Keterangan:

WBK = Jumlah Total Unit Kerja Berpredikat Menuju WBK X = Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK s.d. tahun 2021

Y = Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK Hasil Penilaian tahun 2022

• WAKTU PENGUKURAN Tahunan (Triwulan IV)

SATUAN PENGUKURAN : Unit Kerja

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( ) Kuantitas/Output ( X ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( ) Lag Output ( X ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Inspektorat I - V

SUMBER DATA : Inspektorat I - V

STATUS DATA : ( ) Raw data

( X ) Hasil perhitungan raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( X ) Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : ( ) Adopsi langsung ( X ) Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak diturunkan

POLARISASI : ( X ) Maximize ( ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

(22)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 17 5. Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KKP

MANUAL IKU LEVEL 1 : IKU. 5 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan KKP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) KKP

DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Merupakan ukuran atas tingkat kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan KKP.

• UKURAN

Nilai PMPRB KKP Tahun 2021 – 2022 dengan target nilai 81

• CARA PENGUKURAN

Capaian IKU ini diukur berdasarkan hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) KKP yang dilakukan oleh Tim Penilaian Mandiri (internal) KKP yang telah diverifikasi oleh Inspektorat Jenderal.

• WAKTU PENGUKURAN Tahunan (Triwulan III)

SATUAN PENGUKURAN : Nilai

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( ) Kuantitas/Output ( X ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( ) Lag Output ( X ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Inspektorat I - V

SUMBER DATA : KemenPAN dan RB serta Inspektorat I - V

STATUS DATA : ( ) Raw data

( X ) Hasil perhitungan raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( X ) Nilai Posisi Akhir

(23)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 18 METODE CASCADING : ( X ) Adopsi langsung ( ) Dipersempit

( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak diturunkan

POLARISASI : ( X ) Maximize ( ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

(24)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 19 6. Nilai Penilaian Mandiri SAKIP KKP

MANUAL IKU LEVEL 1 : IK. 6 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan KKP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Nilai Penilaian Mandiri SAKIP KKP DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Merupakan ukuran atas tingkat kualitas akuntabilitas kinerja di lingkungan KKP.

• UKURAN

Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja KKP Tahun 2022 dengan target nilai 83 (kategori A).

• CARA PENGUKURAN

Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja KKP diperoleh dari hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal.

• WAKTU PENGUKURAN Tahunan (Triwulan III)

SATUAN PENGUKURAN : Nilai

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( ) Kuantitas/Output ( X ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( ) Lag Output ( X ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Inspektorat I - V

SUMBER DATA : Kementerian PAN dan RB dan Inspektorat I-V

STATUS DATA : ( ) Raw data

( X ) Hasil perhitungan raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( X ) Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : ( ) Adopsi langsung ( X ) Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak diturunkan

(25)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 20

POLARISASI : ( X ) Maximize ( ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

(26)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 21 7. Nilai Integritas KKP

MANUAL IKU LEVEL 2 : IK. 7 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan Mitra Inspektorat INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Nilai Integritas KKP

DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Survei Penilaian Integritas (SPI) KKP yang merupakan survei untuk memetakan risiko korupsi dan kemajuan upaya pencegahan korupsi yang dilakukan KKP. Hasil pemetaan dapat dijadikan dasar untuk menyusun rekomendasi peningkatan upaya pencegahan korupsi dengan rencana aksi yang sesuai karakteristik KKP dan berdasarkan hasil pemetaan empiris.

• UKURAN

Hasil survei penilaian integritas lingkup KKP dengan target nilai 75 pada Tahun 2022.

• CARA PENGUKURAN

Nilai integritas KKP diperoleh berdasarkan hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap pegawai (internal) dan stakeholders (eksternal) KKP dengan indikator- indikator yang terukur dalam hal pengelolaan anggaran, pemetaan risiko korupsi, dan efektifitas pencegahan korupsi. Dalam hal KPK tidak melakukan survei, maka capaian IKU ini dapat mengacu pada hasil penilaian mandiri (internal KKP) atau menggunakan nilai tahun sebelumnya.

• WAKTU PENGUKURAN Tahunan

SATUAN PENGUKURAN : Nilai

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( X ) Kuantitas/Output ( X ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( X ) Lead Process ( ) Lag Output ( X ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Inspektorat V

SUMBER DATA : Inspektorat V

(27)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 22

STATUS DATA : ( ) Raw data

( X ) Hasil perhitungan raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( X ) Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : ( ) Adopsi langsung ( ) Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( X ) Tidak diturunkan

POLARISASI : ( X ) Maximize ( ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan

( ) Semesteran ( X ) Tahunan

(28)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 23 8. Indeks Profesionalitas ASN Lingkup Itjen KKP

MANUAL IKU LEVEL 1 : IK. 8 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan KKP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Indeks Profesionalitas ASN Lingkup Itjen KKP DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

1. Profesionalitas adalah kualitas para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk melakukan tugas-tugasnya.

2. Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan (Permen PAN dan RB No. 38 Tahun 2018).

3. Nilai Indeks Profesionalitas ASN merupakan gambaran kualitas profesionalitas ASN KKP yang diukur setiap tahun oleh Biro SDMA, Sekretariat Jenderal dengan mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2018 tentang Peraturan Indeks Profesionalitas Aparatir Sipil Negara.

• UKURAN

Nilai Indeks Profesionalitas ASN merupakan gambaran kualitas profesionalitas ASN KKP yang diukur setiap tahun oleh Biro SDMA, Sekretariat Jenderal dengan target indeks Tahun 2022 sebesar 78.

• CARA PENGUKURAN

1. Nilai diukur setiap tahun dengan menggunakan 4 (empat) dimensi, meliputi : a. Kualifikasi;

b. Kompetensi;

c. Kinerja; dan d. Disiplin.

2. Kualifikasi diukur dari indikator riwayat pendidikan formal terakhir yang telah dicapai, meliputi :

a. Pendidikan S-3 (Strata-Tiga);

b. Pendidikan S-2 (Strata-Dua);

c. Pendidikan S-1 (Strata-Satu) /D-4 (Diploma-Empat);

d. Pendidikan D-3 (Diploma-Tiga);

e. Pendidikan D-1 (Diploma-Satu) /D-1 (Diploma-Satu)/ SLTA Sederajat; dan f. Pendidikan di bawah SLTA.

(29)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 24 Formula Pengukuran:

Nilai Nama Kualifikasi *) Perhitungan Nilai Kualifikasi

Nilai Bobot 25%

5 Pendidikan S3 5/5 x 100% 100 25

4 Pendidikan S2 4/5 x 100% 80 20

3 Pendidikan S1 3/5 x 100% 60 15

2 Pendidikan DIII 2/5 x 100% 40 10

1 Pendidikan DII/DI/SMA 1/5 x 100% 20 5

0 Pendidikan SMP/SD 0/5 x 100% 0 0

3. Kompetensi diukur dari indikator riwayat pengembangan kompetensi yang telah dilaksanakan yang meliputi: Diklat Kepemimpinan, Diklat Fungsional; Diklat Teknis;

dan Seminar/Workshop/Konferensi/Setara, dengan formula sebagai berikut:

Nilai Nama Kompetensi **) Perhitungan Nilai Kompetensi

Nilai Bobot 40%

Diklat Struktural

1 Pernah Ikut Diklat Pim pada levelnya 1/1 x 100% 100 40 0 Tidak Pernah Ikut Diklat Pim pada

levelnya

0/1 x 100% 0 0

Diklat Fungsional

1 Pernah Ikut Diklat Pim pada levelnya 1/1 x 100% 100 40 0 Tidak Pernah Ikut Diklat Pim pada

levelnya

0/1 x 100% 0 0

Diklat 20 JP

1 Pernah Ikut Diklat Pim pada levelnya 1/1 x 100% 100 40 0 Tidak Pernah Ikut Diklat Pim pada

levelnya

0/1 x 100% 0 0

Seminar

1 Pernah Ikut Diklat Pim pada levelnya 1/1 x 100% 100 40 0 Tidak Pernah Ikut Diklat Pim pada

levelnya

0/1 x 100% 0 0

Total Mengikuti Kompetensi 400/4 = 100 160/4 = 40

4. Kinerja diukur dari indikator penilaian prestasi kerja PNS, yang meliputi : a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP); dan b. Perilaku kerja, dengan formula sebagai berikut:

No Keterangan Nilai SKP ***) Nilai SKP Nilai Bobot 30%

1 Sangat Baik 91 – ke atas Nilai SKP x 30%

2 Baik 76 s.d 90 Nilai SKP x 30%

3 Cukup 61 s.d 75 Nilai SKP x 30%

4 Kurang 51 s.d 60 Nilai SKP x 30%

5 Buruk 50 s.d Kebawah Nilai SKP x 30%

5. Disiplin diukur dari indikator riwayat penjatuhan hukuman disiplin yang pernah dialami yang meliputi : a. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin; dan b. Pernah dijatuhi hukuman disiplin (ringan, sedang, berat), dengan formula sebagai berikut:

(30)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 25 6. Sumber data pengukuran Indeks Profesionalitas ASN dapat diperoleh dari beberapa

sumber yang tervalidasi meliputi:

a. Kualifikasi dihitung dari kondisi pendidikan terkini dari pegawai dengan ketentuan sesuai SK Pangkat Terakhir atau SK Pencantuman Gelar yang sudah diupdate pada aplikasi SIMPEG Online KKP.

b. Kompetensi diolah datanya dari aplikasi SIMPEG Online KKP dengan ketentuan sbb:

• Diklatpim, sesuai dengan level terakhirnya, misalkan Pejabat Eselon IV Tidak Pernah melaksanakan Diklatpim Tingkat IV maka pegawai tersebut nilainya 0;

• Diklat Fungsional, Diklat 20 JP dan Seminar dihitung sejak 5 tahun terakhir, apabila dalam kurun waktu tersebut Pernah melaksanakan diklat dan seminar maka nilai kompetensi pegawai tersebut yaitu 1;

c. Kinerja diolah datanya dari aplikasi Penilaian Prestasi Kerja Online KKP dan di kolaborasikan dengan database kepegawaian (SIMPEG Online KKP);

d. Disiplin diolah datanya dari aplikasi SIMPEG Online KKP dengan ketentuan diambil yang tidak pernah/pernah dijatuhi hukuman disiplin dan diupdate pada aplikasi SIMPEG

7. Bobot penilaian dimensi Indeks Profesionalitas ASN terdiri atas : a. Kualifikasi memiliki bobot 25 % (dua puluh lima persen);

b. Kompetensi memiliki bobot 40 % (empat puluh persen);

c. Kinerja memiliki bobot 30 % (empat puluh persen); dan d. Disiplin memiliki bobot 5 % (lima persen).

8. Berdasarkan bobot penilaian dimensi Indeks Profesonalitas ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, dilakukan perhitungan dengan rumus matematis sebagai berikut:

9. Capaian Indeks Profesionalitas ASN KKP diperoleh dari rata-rata nilai Indeks Profesionalitas unit kerja Level 1 KKP dengan rumus sebagai berikut:

𝐼𝑃𝐿𝑒𝑣.1= 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐷𝑖𝑠𝑖𝑝𝑙𝑖𝑛

𝐼𝑃𝐾𝐾𝑃 = 𝐼𝑃1+ 𝐼𝑃2+ ⋯ . +𝐼𝑃𝑛 𝑛

Keterangan :

IPkkp = Indeks Pelayanan Kesekretariatan

IP1, IP2, IP…., Ipn = Nilai Indeks Profesionalisme unit Kerja Eselon I KKP n = Jumlah Eselon I KKP

(31)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 26 10. Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Profesionalitas ASN, dilakukan

pengkategorian tingkat Profesionalitas ASN sebagai berikut : a. Nilai 91 - 100 berkategori Sangat Tinggi (Sangat Profesional);

b. Nilai 81 - 90 berkategori Tinggi (Cenderung Profesional);

c. Nilai 71 - 80 berkategori Sedang (Rentan Tidak Profesional);

d. Nilai 61 - 70 berkategori Rendah (Cenderung tidak profesional);

e. Nilai 0 - 60 berkategori Sangat Rendah (sangat tidak profesional).

• Waktu Pengukuran Semesteran

SATUAN PENGUKURAN : Indeks

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( X ) Kuantitas/Output ( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( X ) Lag Output ( ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Bagian SDM Aparatur, Hukum, Organisasi SUMBER DATA : Biro SDM Aparatur dan Bagian SDM Aparatur,

Hukum, Organisasi

STATUS DATA : ( ) Raw data

( X ) Hasil perhitungan raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( X ) Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : ( ) Adopsi langsung ( X ) Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak diturunkan

POLARISASI : ( X ) Maximize ( ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

(32)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 27 9. Unit Kerja Itjen yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar

MANUAL IKU LEVEL 1 : IK. 9 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan KKP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Unit Kerja Itjen yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian kegiatan yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh suatu instansi/organisasi untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari.

• UKURAN

Unit Kerja lingkup Itjen KKP yang tergabung dan mendistribusikan informasi melalui Sistem Informasi Manajemen Pengetahuan terpilih yaitu aplikasi Bitrix24 dibanding total unit kerja yang ada dengan target Tahun 2022 sebesar 86% berdasarkan beberapa variabel pengukuran yang ditetapkan.

• CARA PENGUKURAN

Capaian hasil Manajemen Pengetahuan yang Terstandar level 1 diperoleh berdasarkan hasil penghitungan PUSDATIN KKP selaku koordinator aplikasi Manajemen Pengetahuan KKP dengan komponen dan bobot yang menjadi dasar penilaian berdasarkan 3 (tiga) tolok ukur yaitu dokumen (20%), keikutsertaan (10%), dan keaktifan (70%). Penilaian hasil Manajemen Pengetahuan yang Terstandar level 1 dan level 2 akan dilakukan oleh Pusdatin dengan menghitung komponen Dokumen, Keaktifan dan Keikutsertaan hanya pada unit kerja lingkup pusat.

Komponen pembentuk dan cara mengukur level 1 yaitu:

1. Penilaian dilakukan setiap triwulan;

2. Pengukuran Dokumen:

TW I TW II TW III TW IV

a. Renstra 2020-2024.

b. Perjanjian Kinerja level 1 dan 2 tahun 2021.

c. Manual IKU level 1 dan level 2.

d. Rencana Kerja RB Tahunan.

a. Renstra 2020-2024.

b. Perjanjian Kinerja level 1 dan 2 tahun 2021.

c. Manual IKU level 1 dan level 2.

d. Rencana Kerja RB Tahunan.

a. Renstra 2020-2024.

b. Perjanjian Kinerja level 1 dan 2 tahun 2021.

c. Manual IKU level 1 dan level 2.

d. Rencana Kerja RB Tahunan

a. Renstra 2020-2024.

b. Perjanjian Kinerja level 1 dan 2 tahun 2021.

c. Manual IKU level 1 dan level 2.

d. Rencana Kerja RB Tahunan

(33)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 28

TW I TW II TW III TW IV

e. Rencana Aksi Kinerja atas PK Tahunan level 1 dan 2.

f. Laporan Kinerja level 1 tahun 2021.

e. Rencana Aksi Kinerja atas PK Tahunan level 1 dan 2.

f. Laporan Kinerja level 1 tahun 2021.

g. Laporan Kinerja level 1 TW I 2022

e. Rencana Aksi Kinerja atas PK Tahunan level 1 dan 2.

f. Laporan Kinerja level 1 tahun 2021.

g. Laporan Kinerja level 1 TW I 2022.

h. Laporan Kinerja level 1 TW II 2022

e. Rencana Aksi Kinerja atas PK Tahunan level 1 dan 2.

f. Laporan Kinerja level 1 tahun 2021.

g. Laporan Kinerja level 1 TW I 2022;

h. Laporan Kinerja level 1 TW II 2022;

i. Laporan Kinerja level 1 TW III 2022

3. Keikutsertaan:

a. Pejabat Eselon I, II, dan Fungsional Tertentu yang diberikan tugas tambahan sebagai Koordinator dan Sub Koordinator;

b. Pelaksana (minimal 2 orang di bawah Sub Koordinator).

4. Keaktifan:

a. Pejabat Eselon II dan Pejabat Fungsional Tertentu (yang diberikan tugas tambahan sebagai Koordinator dan Sub Koordinator) diharuskan melakukan posting keaktifan sebanyak 3 kali pada setiap triwulan;

b. Upload dokumentasi kegiatan/informasi dilengkapi dengan foto atau video atau notulensi hasil rapat yang bersifat boleh dipublikasikan atau bahan paparan rapat terkait, dengan kriteria informasi narasi yang memenuhi unsur Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Kenapa dan Bagaimana. (5W1H = What, Where, When, Who, Why dan How);

c. Share informasi juga dapat berupa jurnal, infografis, hasil penelitian dan d. campaign terkait Kelautan dan Perikanan.

5. Target tahun 2022 dan pertriwulan dengan rincian sebagai berikut:

Unit

Kerja Target

Tahunan Target

TW I Target TW II

Sampai dengan TW II*

Target TW III

Sampai dengan

TW III**

Target TW IV

Sampai dengan

TW IV***

Level 1 86% 86% 86% 86% 86% 86% 86% 86%

Level 2 86% 86% 86% 86% 86% 86% 86% 86%

Keterangan :

* Rata-rata TW I + TW II

** Rata-rata TW I + TW II + TW III

*** Rata-rata TW I + TW II + TW III + TW IV

Nilai capaian TW II dan seterusnya, merupakan nilai rata-rata dari periode triwulan sebelumnya.

6. Penilaian hasil Manajemen Pengetahuan yang Terstandar level 1 dan level 2 akan dilakukan oleh Pusdatin dengan menghitung komponen Dokumen, Keaktifan dan Keikutsertaan hanya pada unit kerja lingkup pusat;

(34)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 29

• Waktu Pengukuran Triwulan

SATUAN PENGUKURAN : Persentase

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( X ) Kuantitas/Output ( X ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process ( X ) Lag Output ( ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Sekretariat Itjen (Kelompok PHP)

SUMBER DATA : Pusdatin

STATUS DATA : ( ) Raw data

( X ) Hasil perhitungan raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( X ) Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : ( X ) Adopsi langsung ( ) Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak diturunkan

POLARISASI : ( X ) Maximize ( ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

(35)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 30 10. Persentase Implementasi Sistem Informasi Pengawasan Lingkup Itjen KKP

MANUAL IKU LEVEL 1 : IK. 10 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan KKP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Persentase Implementasi Sistem

Informasi Pengawasan Lingkup Itjen KKP DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Merupakan sebuah ukuran dari implementasi penggunaan aplikasi Sistem Teknologi Informasi dalam membantu dan mendukung tugas pelaksanaan pengawasan oleh unit kerja lingkup Itjen KKP.

• UKURAN

Persentase penggunaan sistem informasi pengawasan didalam mendukung pelaksanaan kegiatan pengawasan lingkup Itjen dengan target 84%.

• CARA PENGUKURAN

Rata-rata dari jumlah presentase implementasi aplikasi dukungan pengawasan yang terdiri dari Aplikasi AMS dan aplikasi Sistem Informasi Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Itjen (SIDAK).

Keterangan:

− Pengukuran persentase penggunaan Aplikasi AMS adalah perbandingan antara surat tugas yang terbit Tahun 2021 dengan Usulan Surat Tugas yang masuk. Rumus dan rincian realisasi penggunaan Aplikasi AMS adalah sebagai berikut:

− Pengukuran presentase penggunaan Informasi pengawasan berbasis IT dengan Aplikasi SIDAK adalah jumlah LHP yang terbit periode Januari hingga November 2022 dibandingkan dengan jumlah LHP yang telah diinput dalam aplikasi SIDAK pada periode Januari s.d Desember 2022.

Jumlah LHP yang Terinput di Aplikasi SIDAK periode Januari s.d Desember 2021 Jumlah LHP yang Terbit Periode Januari s.d November 2022 x100%

Persentase Implementasi Sistem Informasi Pengawasan Lingkup Itjen KKP

= 50% AMS + 50% SIDAK

Surat Tugas Terbit Usulan Surat Tugas yang masuk x 100%

(36)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 31

• WAKTU PENGUKURAN Semesteran

SATUAN PENGUKURAN : Persentase

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( X ) Kuantitas/Output ( ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( X ) Lead Process ( ) Lag Output ( ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Kelompok Pemantauan Hasil Pengawasan SUMBER DATA : Kelompok Pemantauan Hasil Pengawasan

STATUS DATA : ( ) Raw data

( X ) Hasil perhitungan raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( ) Rata-rata ( X ) Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : ( X ) Adopsi langsung ( ) Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak diturunkan

POLARISASI : ( X ) Maximize ( ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

(37)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 32 11. Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Itjen KKP

MANUAL IKU LEVEL 1 : IKU. 11 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan KKP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Itjen KKP

DESKRIPSI IKU

• DEFINISI

Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) merupakan indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan untuk mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga atas kesesuaian terhadap perencanaan, efektifitas pelaksanaan anggaran, efisiensi pelaksanaan anggaran, dan kepatuhan terhadap regulasi dengan memperhitungkan 13 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran.

Pengukuran IKU Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran diperoleh dari Aplikasi OM SPAN.

• UKURAN

Nilai kinerja pelaksanaan anggaran lingkup Itjen KKP yang ditargetkan pada Tahun 2022 sebesar 89.

• CARA PENGUKURAN

Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaraan Nomor Per-4/PB/2021 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga, bahwa pengukuran IKPA meliputi aspek:

1. Kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan anggaran

Merupakan penilaian kesesuaian antara pelaksanaan anggaran dengan yang direncanakan dan ditetapkan dalam DIPA. lndikator kinerja aspek ini adalah:

a. Revisi DIPA

Revisi DIPA dihitung berdasarkan frekuensi revisi DIPA yang dilakukan oleh satker dalam satu triwulan; bulan Februari untuk triwulan I, bulan April untuk triwulan II; bulan Juli untuk triwulan III; dan bulan Oktober untuk triwulan IV.

b. Deviasi Halaman III DIPA

Deviasi Halaman III DIPA dihitung berdasarkan rata-rata kesesuaian antara realisasi anggaran terhadap rencana Penarikan Dana (RPD) bulanan.

(38)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 33 Pemutakhiran RPD pada Halaman III DIPA yang disampaikan oleh Satker paling lambat pada hari kerja kesepuluh.

c. Pagu Minus

Pagu Minus dihitung berdasarkan rasio antara total nilai pagu minus terhadap pagu DIPA.

2. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pelaksanaan anggaran.

Merupakan penilaian terhadap kepatuhan Satker terhadap peraturan perundang- undangan di bidang pelaksanaan anggaran. lndikator kinerja aspek ini adalah:

a. Penyampaian Data Kontrak;

Dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu penyampaian data perjanjian/kontrak terhadap seluruh data perjanjian/kontrak yang didaftarkan ke KPPN.

b. Pengelolaan Uang Persediaan dan Tambahan Uang Persediaan (UP dan TUP).

Dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu penyampaian pertanggungjawaban UP Tonai dan TUP Tunai terhadap seluruh pertanggungjawaban UP Tunai dan TUP Tunai.

c. Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara;

Dihitung berdasarkan rasio penyampaian LPJ Bendahara Pengeluaran yang dilakukan secara tepat waktu terhadap seluruh kewajiban penyampaian LPJ.

d. Dispensasi Penyampaian Surat Perintah Membayar (SPM).

Dihitung berdasarkan jumlah SPM yang mendapatkan dispensasi keterlambatan penyampaian SPM melebihi batas waktu penyampaian SPM yang ditentukan pada akhir tahun anggaran. lndikator kinerja aspek ini adalah:

3. Efektivitas pelaksanaan anggaran;

Merupakan penilaian terhadap pencapaian output dan penyelesaian pelaksanaan pembayaran. lndikator kinerja aspek ini adalah:

a. Penyerapan Anggaran;

Dihitung berdasarkan rata-rata nilai kinerja penyerapan anggaran pada setiap triwulan yang berdasarkan rasio antara tingkat penyerapan anggaran terhadap target penyerapan anggaran pada setiap triwulan. Target penyerapannya yakni TW 1: 15%; TW 2: 40%; TW 3: 60%; TW 4: 90%

b. Penyelesaian Tagihan;

Dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu penyelesaian tagihan dengan mekanisme SPM-LS Kontraktual terhadap seluruh SPM-LS Kontraktual yang diajukan ke KPPN.

c. Capaian Output;

Dihitung berdasarkan rasio antara total nilai kinerja Rincian Output (RO) terhadap jumlah RO yang dikelola oleh Satker. Nilai kinerja RO dihitung berdasarkan rasio antara capaian atau realisasi RO terhadap target RO. Dalam rangka penilaian indikator kinerja capaian output, Satker menyampaikan data capaian output paling lambat 10 hari kerja pada bulan berikutnya melalui sistem informasi yang

(39)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 34 disediakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Data capaian output paling kurang meliputi Realisasi Volume Rincian Output (RVRO) dan Progres Capaian Rincian Output (PCRO).

d. Retur Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

Dihitung berdasarkan rasio antara jumlah SP2D yang mengalami retur terhadap jumlah SP2D yang telah diterbitkan.

4. Efisiensi pelaksanaan anggaran.

Merupakan penilaian terhadap ketepatan Satker dalam melakukan pembayaran atas beban DIPA. lndikator kinerja aspek ini adalah:

a. Pengembalian/Kesalahan SPM

Dihitung berdasarkan rasio antara pengembalian/kesalahan SPM oleh KPPN terhadap seluruh SPM yang diajukan oleh Satker ke KPPN. SPM yang ditolak atau dikembalikan data pada Payment Management Resume Tagihan (PMRT) atau kesalahan formal dan penolakan pada saat validasi tagihan oleh KPPN atau kesalahan substantif.

b. Perencanaan Kas (Renkas)

Merupakan rasio antara Renkas/Rencana Penarikan Dana (RPD) Harian yang disampaikan secara tepat waktu terhadap kewajiban Renkas/RPD Harian yang diajukan ke KPPN.

Nilai IKPA

1. Nilai IKPA merupakan penjumlahan dari nilai setiap indikator sesuai dengan bobot masing-masing indikator.

2. Nilai IKPA Unit Eselon I merupakan hasil perhitungan atas nilai setiap indikator dengan pembobotan masing-masing indikator berdasarkan data transaksi IKPA pada seluruh Satker dalam lingkup Eselon I.

3. Nilai IKPA :

a. Sangat baik, apabila nilai IKPA ≥ 95;

b. Baik, apabila 89 ≤ nilai IKPA < 95;

c. Cukup, apabila 70 ≤ nilai IKPA < 89; atau d. Kurang, apabila nilai IKPA < 70.

4. Aplikasi OM-SPAN digunakan untuk:

a. Perhitungan nilai IKPA; dan b. Penyediaan informasi IKPA.

• WAKTU PENGUKURAN Semesteran

SATUAN PENGUKURAN : Nilai

JENIS ASPEK TARGET PADA SKP : ( ) Kuantitas/Output ( X ) Kualitas/Mutu ( ) Waktu ( ) Biaya

(40)

Pedoman Pengukuran Kinerja Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2022 35 TINGKAT VALIDITAS IKU : ( ) Lead Input ( ) Lead Process

( ) Lag Output ( X ) Lag Outcome UNIT/PENANGGUNG JAWAB IKU : Kelompok Keuangan dan Umum

SUMBER DATA : Kelompok Keuangan dan Umum

STATUS DATA : ( ) Raw data

( ) Hasil perhitungan raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA : ( ) Akumulasi ( X ) Rata-rata ( ) Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : ( ) Adopsi langsung ( X ) Dipersempit ( ) Komponen Pembentuk ( ) Tidak diturunkan

POLARISASI : ( X ) Maximize ( ) Minimize

( ) Stabilize

PERIODE PELAPORAN : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Referensi

Dokumen terkait

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta, Hal 31-32.. Direktorat Jenderal

DJAMIL PADANG Tahun 2020 telah dilakukan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Kesehatan sesuai dengan Surat Tugas Inspektur Jenderal Kementerian

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS ANEKDOT MENJADI NASKAH DRAMA MELALUI MODEL BERPIKIR INDUKTIF(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X Semester II, SMA Negeri

Hasil reviu apabila pereviu menemukan kelemahan dalam penyelenggaraan manajemen kinerja dan kesalahan penyajian data/informasi dan penyajian laporan kinerja, maka unit

Dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh Inspektorat Jenderal agar sesuai dengan kode etik dan standar yang telah ditentukan

Dihitung dari jumlah rekomendasi dari LHP Inspektorat Jenderal KKP yang dokumennya telah ditindaklanjuti oleh Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan dibagi

Inspektorat

SS-2 : Pengawasan Intern KKP yang Handal.. Laporan Kinerja Triwulan II Tahun 2021 Inspektorat Jenderal KKP | 23 kepada masyarakat kelautan dan perikanan dan/atau kegiatan yang