• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Diskusi

Dalam dokumen Laporan Praktikum Platyh elminthes 2018 (Halaman 27-33)

1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki setiap Species yang Anda temukan ? tuliskan persamaan-persamaan tersebut !

Jawaban :

Setiap species memiliki simetri tubuh bilateral, dan bentuk tubuh pipih. Alat reproduksi dengan fertilisasi (secara generatif), kecuali pada classis Turbellaria dapat dengan reproduksi vegetatif pembelahan biner transversal. Ekskresi dengan sel api, tidak memiliki coelom, dan mempunyai sistem syaraf. Alat pencernaan belum lengkap, tidak memiliki anus.

2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap spesies tersebut sehingga dimasukan pada classis yang berbeda ? tuliskan perbedaan-perbedaannya !

Jawaban :

a. Classis Turbellaria; memiliki mulut, dan intestine.

b. Classis Trematoda; memiliki mulut, intestine, dan memiliki sucker pada oral dan ventral.

c. Classis Cestoda; tubuh beruas, tidak memiliki mulut, dan intestine, karena menerima makanan yang langsung dapat diserap tubuh tanpa dilakukan pengolahan. Serta memiliki sucker.

3. Tuliskan ciri khas dari tiap classis pada kolom berikut

Classis Ciri Khas

Turbellaria

Hidup bebas, epidermis dengan silia, memiliki intestine, memiliki kelenjar lendir. Dapat berproduksi secara vegetatif (pembelahan transversal). Tidak beruas,

memperoleh makanan secara holozoik dan saprozoik.

Trematoda

Hidup parasit, memiliki intenstine, tidak memiliki silia pada cacing dewasa, memiliki kutikula, oral dan ventral sucker. Memperoleh makanan secara saprozoik

Cestoda

Endoparasit, tidak ada intestine, silia atau kutikula, umumnya memiliki proglotid atau beruas. Memperoleh makanan secara saprofitik. Tidak mempunyai saluran pencernaan.

4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari species-species Platyhelminthes yang anda temukan :

Jawaban :

Beberapa species dari phylum Platyhelminthes mempunyai manffat positif, misalnya Planaria (Dugesia tigrina) sebagai indikator air bersih dan sebagai makanan ikan, sedangkan yang lain hidup sebagai parasit.

5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang anda peroleh mengenai Phylum Platyhelminthes, lengkapilah tabel berikut ini :

Filum Pencernaan

Makanan Ekskresi Pernapasan

Sistem Syaraf Reproduksi Platyhelm in thes Pencernaan ekstrasel. Sisa pencernaan dikeluarkan kembali melalui mulut (Turbellaria dan Trematoda). Untuk Classis Cestoda, tidak memiliki sel mulut dan alat pencernaan karena menyerap sari-sari makanan dari inang. Mengguna kan sel api

Melalui permukaan tubuh secara obligat aerob. Dan fakultatif aerob pada classis Trematoda dan Cestoda. Proses stimulus – respon : Stimulus Sel. Sensoris TS Transversal TS Longitudi-nal Ganglion anterior Respon TS Transversal TS Longitudi-nal Efektor 1. Vegetatif : Pembelahan biner transversal (khusus classis Turbellaria). 2. Genetatif : Persatuan anatara gamet jantan dan gamet betina , walaupun Platyhelmin-thes hemaprodit.

6. Apakah Lymnea sp yang terinfeksi berbahaya jika di konsumsi walaupun sudah di rebus atau di masak dengan matang?

Jawaban:

Tahap pertumbuhan Fasciola hepatica dalam Lymnea sp dari Miracidia sampai dengan Cercaria tidak membahayakan bagi tubuh karena bukan merupakan tahap infektif bagi tubuh manusia. Serta cacing hati tidak akan bersifat parasit saat berada pada siput air. Hal ini kerena siput air atau Lymnea sp mempunyai resisten atau ketahan terhadap infeksi cacing hati.

J. Kesimpulan

1. Plathyhelminthes merupakan hewan multiseluler yang berbentuk pipih, simetri bilateral, tripoblastik. Phylum ini terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Tubellaria, Trematoda, dan Cestoda. Keanekaragaman phylum Platyhelminthes yang sudah diamati yaitu : Dugesia tigrina, Bipalium sp, Fasciola hepatica, Eurytema pancreaticum, Taenia saginata, Taenia sp, Taenia pisiformis, Thysanosoma actinodes, Echinoccocus granulosus. 2. Secara bahasa Platyhelminthes berasal dari dua kata bahasa yunani , yaitu

Platy” yang artinya pipih dan “helminthes” yang artinya cacing. yang bersifat tripoblastik yang hidup parasit dan memiliki bentuk tubuh yang pipih dan simetri bilateral. Platyhelminthes adalah kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih. Platyheminthes biasanya hidup bebas di laut atau di air tawar, adapula yang hidupnya parasit. Cacing ini kebanyakan bersifat hemafrodit, yaitu memiliki dua kelamin, jantan dan betina, dalam satu tubuh. Platyhelmintes tidak memiliki sistem pernapasan dan sistem peredaran darah. Sistem pencernaannya tidak sempurna, karena mereka belum mempunyai anus. Ukuran tubuh Platyhelminthes beranekaragam, mulai dari ukuran yang hampir mikroskopis hingga yang panjangnya dapat mencapai 20 m. Epidermis pada classis Turbellaria mengandung silia, lendir, dan bintik mata, sedangkan pada Trematoda dan Cestoda epidermisnya mengandung kutikula dan memiliki alat penghisap (sucker) dan kait (hook) untuk menempel pada hospesnya. Platyhelminthes tidak

memiliki rangka, sistem respirasi, dan sistem peredaran darah. Sistem ekskresinya menggunakan sel api yang terdapat pada nefridiofor. Sistem saraf dengan sepasang ganglion anterior yang dihubungkan dengan satu atau tiga pasang tali saraf longitudinal dan transversal.

3. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa phylum Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga classis yang didasari oleh perbedaan struktur tubuhnya. Ketiga classis tersebut adalah: Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Setelah dilakukan pengamatan ada Bipalium sp dan Dugesia sp yang termasuk ke dalam classis Turbellaria karena memiliki beberapa karakteristik, yaitu berbentuk pipih memanjang dan simetri bilateral, pada permukaan tubuhnya terdapat silia (rambut getar) yang digunakan untuk bergerakatauberenang, memiliki sepasang bintik mata yang berfungsi untuk membedakan keadaan gelap dan terang, pada umumnya tubuhnya berpigmen, memiliki mulut di bagian ventral, tidak memiliki alat penghisap dan tidak memiliki ruas pada tubuhnya. Di kelas Trematoda ada Fasciola hepatica dan Eurytema pancreaticum, karena memiliki bentuk tubuh pipih daun dan bersimetri bilateral, pada permukaan tubuhnya memiliki kutikula, memiliki sucker (alat penghisap), faring, intestin. Memiliki alat reproduksi dan memiliki lubang ekskresi berupa anus (tidak ada pada Fasciola hepatica). Dan ada Taenia saginata, Taenia sp, Taenia pisiformis, Thysanosoma actinodes, dan Echinoccocus granulosus yang termasuk pada kelas Cestoda karena berbentuk pipih pita dan simetri bilateral, pada permukaan tubuh dilapisi kutikula, hidup parasite,tidak bersilia, tidak memiliki saluran pencernaan, memiliki scolex (kepala) yang terdiri dari hooks (kait), rostellum (karangan kait), sucker (alat penempel dan penghisap) dan struktur tubuh terdiri dari proglotid atau bersegmen.

4. Setiap kelas pada phylum Platyhelminthes memiliki ciri khas, yaitu pada kelas Tubellaria, ia hidup bebas, epidermis dengan silia, memiliki intestine, memiliki kelenjar lender, memiliki bintik mata di bagian anterior, mulut di bagian ventral, alat pencernaan, tidak memiliki sucker, umumnya berpigmen, dapat berproduksi secara vegetatif (pembelahan

transversal). Tidak beruas, memperoleh makanan secara holozoik dan saprozoik. Pada kelas Trematoda, ia hidup parasit, beruas, memiliki intenstine, tidak memiliki silia pada cacing dewasa, memiliki kutikula, mempunyai alat pencernaan, sucker dan mulut dibagian anterior. Memperoleh makanan secara saprozoik. Sedangkan pada kelas Cestoda, ia endoparasit, epidermis berkutikula, tidak memiliki silia, tidak berpigmen, tidak memiliki memiliki alat pencernaan dan memiliki scolex (kepala) yang terdiri dari hooks (kait), rostellum (karangan kait), sucker (alat penempel dan penghisap) dan struktur tubuh terdiri dari proglotid atau bersegmen. Dan memperoleh makanan dengan cara saprofitik.

Dalam dokumen Laporan Praktikum Platyh elminthes 2018 (Halaman 27-33)

Dokumen terkait