4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian 4.1.1. PT. Lion Mesh Pr ima, Tbk.
PT Lionmesh Prima Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Drs.Gde Ngurah Rai, S.H. No. 28 tanggal 14 Desember 1982 dengan nama PT Lion Weldmesh Prima. Sejak didirikan, Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan Akta Notaris Indah Prastiti Extensia, S.H., pengganti Adam Kasdarmadji, S.H., No. 88 tanggal 7 Mei 1997 terutama mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi Rp 38.000.000.000, Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-86981.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 Nopember 2008.
4.1.2. PT. Lion Metal Wor ks, Tbk.
PT Lion Metal Works (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 juncto No. 11 tahun 1970 (terakhir diubah dengan Undang-undang No. 25 tahun 2007) berdasarkan Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 21 tanggal 16 Agustus 1972 dan diubah dengan Akta No. 1 tanggal 2 Juni 1973 dan akta No. 9 tanggal 11 Nopember 1974 dari notaris yang sama. Akta Pendirian dan perubahannya diumumkan dalam Berita Negara No. 34 tanggal 29 April 1975 Tambahan No. 215. Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH., No. 32 tanggal
41
10 Juni 2008 terutama mengenai penyesuaian dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007. Perubahan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU– 86982.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 18 Nopember 2008.
4.1.3. PT. Alumindo Light Metal Industr y,Tbk
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Juni 1978 dengan akta notaris No. 157 dari Soetjipto, S.H., notaris di Surabaya. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahaan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. JA/5/123/8 tanggal 30 Mei 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 21 tanggal 5 Januari 1982.
Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahaan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-80596.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 31 Oktober 2008.
4.1.4. PT. Gudang Gar am, Tbk .
PT Gudang Garam Thk("Perseroan"), yang semula bemama PT Rokok Tjap "Gudang Garum" Kediri (PT.Gudang Garam). Perseroan rnerupakan kelanjutan dari Perusahaan Perorangan yang didirikan rahun 1958, Pada tahun1969 berubah status menjadi Firma dan pada tahun 1971 menjadi Perseroan Terbatas. Operasi komersial dimulai tahun 1958.
4.1.5. PT. Sumi Indo Kabel,Tbk.
PT Sumi Indo Kabel Tbk. (Perusahaan) didirikan pada tanggal 23 Juli 1981 berdasarkan akta notaris Chusu Nuduri Atmadiredja No. 121, wakil notaris
42
di Tangerang, dengan nama PT Industri Kawat Indonesia. Perusahaan mengubah namanya menjadi PT IKI Indah Kabel Indonesia berdasarkan akta notaris Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., No. 67 tanggal 19 Maret 1982. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/289/18 tanggal 30 April 1982 serta didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang dengan No. 23/PN/ TNG/1982 tanggal 24 Mei 1982
4.1.6. PT. Metrodata, Tbk.
P.T. Metrodata Electronics Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia, pada mulanya dengan nama PT Sarana Hitech Systems berdasarkan akta notaris No. 142 tanggal 17 Februari 1983 dari Kartini Mulyadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. C2-5165.HT.01.01.TH.83 tanggal 27 Juli 1983 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80, Tambahan No. 908 tanggal 7 Oktober 1983. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaries No. 19 tanggal 3 Juni 2009 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-45107.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 14 September 2009.
43
4.1.7. PT.Branta Mulia,Tbk atau PT.Indo Kor sda,Tbk
PT. Indo Kordsa Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang-Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 83 tanggal 8 Juli 1981 dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta, yang diubah melalui akta notaris No. 288 tanggal 27 November 1981 dan No. 261 tanggal 28 Januari 1982 dari notaris yang sama. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 22 tanggal 10 Desember 2010 dari Amrul Partomuan Pohan S.H., notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan atas dewan direksi Perusahaan. Perubahan ini telah diketahui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-AH.01.10-00258 tanggal 4 Januari 2011.
4.1.8. PT.United Tr actor s,Tbk
PT United Tractors Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works, berdasarkan Akta Pendirian No. 69, oleh Djojo Muljadi, S.H. Akta Pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/34/8 tanggal 6 Pebruari 1973 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 31, Tambahan No. 281 tanggal 17 April 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan dari waktu 2000 oleh Refizal, S.H., notaris di Jakarta, berkaitan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari sejumlah Rp 500 miliar menjadi Rp 1.500 miliar. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 35, tanggal
44
20 Mei 2009, yang dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta untuk disesuaikan dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Akta Perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHUAH. 0110-2319 tanggal 11 Nopember 2009.
4.1.9. PT.Inter national Nickel Indonesia
PT International Nickel Indonesia Tbk (“PT Inco” atau “Perseroan”) didirikan pada tanggal 25 Juli 1968 dengan akta notaris Eliza Pondaag, No. 49 di Jakarta. Anggaran Dasar Perseroan disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. JA5/69/18 tanggal 26 Juli 1968 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 62 tanggal 2 Agustus 1968. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan yang terakhir diubah dengan akta Nomor 56 tanggal 13 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito S.H., notaris di Jakarta
Operasi Perseroan didasarkan atas Kontrak Karya yang ditandatangani oleh Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”) dan Perseroan. Kontrak Karya ini memberikan hak kepada Perseroan untuk mengembangkan dan mengoperasikan proyek nikel dan mineral-mineral tertentu lainnya di daerah yang sudah ditentukan di Pulau Sulawesi. Kontrak Karya ini pada awalnya ditandatangani pada tanggal 27 Juli 1968 (“Kontrak Karya 1968”) dan berakhir pada tanggal 31 Maret 2008. Pada tanggal 15 Januari 1996, Perseroan dan Pemerintah menandatangani Persetujuan Perubahan dan Perpanjangan Kontrak Karya 1968 (“Persetujuan Perpanjangan”), yang memperpanjang izin operasi
45
Perseroan sampai tahun 2025. Persetujuan Perpanjangan ini akan dapat diperpanjang lagi setelah tahun 2025 dengan adanya persetujuan Pemerintah 4.1.10.PT.Aneka Tambang.Tbk.
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1968, dengan nama “Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang”, dan diumumkan dalam Tambahan No. 36, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1974, status Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Negara Perseroan Terbatas (“Perusahaan Perseroan”) dan sejak itu dikenal sebagai “Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang”.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir pada tanggal 30 Mei 2007 sehubungan dengan, antara lain, perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh terkait dengan pemecahan nilai nominal saham.
4.1.11.Per usahaan gas Negar a,Tbk
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) (“Perusahaan”) pada awalnya bernama Firma L. J. N. Eindhoven & Co. Gravenhage pada tahun 1859. Kemudian, pada tahun 1950, pada saat diambil alih oleh Pemerintah Belanda, Perusahaan diberi nama NV. Netherland Indische Gaz Maatschapij (NV.NIGM). Pada tahun 1958, saat diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, nama Perusahaan diganti menjadi Badan Pengambil Alih Perusahaan-perusahaan Listrik dan Gas (BP3LG) yang kemudian beralih status menjadi BPU - PLN pada tahun 1961.
46
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1994 dan Akta Pendirian Perusahaan No. 486 tanggal 30 Mei 1996 yang diaktakan oleh notaris Adam Kasdarmaji, S.H. Anggaran Dasar Perusahaan terakhir diubah dengan Akta Notaris No. 5 dari Fathiah Helmi, S.H. tanggal 3 Nopember 2003, antara lain tentang perubahan nilai nominal saham, peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan serta perubahan status Perusahaan menjadi perusahaan terbuka (lihat Catatan 20).
4.1.12. Energi Mega Per sada,Tbk
PT Energi Mega Persada Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan akta notaries No. 16 tanggal 16 Oktober 2001 dari H. Rakhmat Syamsul Rizal, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-14507.HT.01.01.TH.2001 tanggal 29 Nopember 2001, serta diumumkan dalam Berita Negara No. 31, Tambahan No. 3684 tanggal 16 April 2002
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat di Wisma Mulia, Lantai 33, Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 42, Jakarta. Anak perusahaan melakukan kegiatan penambangan minyak dan gas bumi yang berlokasi di Kepulauan Kangean, Propinsi Jawa Timur serta di Propinsi Riau, Jambi, Sumatera Utara dan Kalimantan Timur.
4.1.13. PT.Indo Tambang Raya MEgah,Tbk
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.(“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto,S.H.,No.13 tertanggal 2 September 1987 yang
47
telah disetujui Oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-640.HT.01.01.TH’89 tertanggal 20 Januari 1989.Anggaran Dasar Perusahaan telah Mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir dilakukan berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto,S.H.,notarisdiJakarta, No.7 tertanggal 8Mei 2008, terkait dengan penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas.Akta tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-33509.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 16 Juni 2008
4.2. Deskr ipsi Hasil Penelitian 4.2.1. Str uktur Kpemilikan(X1)
Berikut data Struktur Kepemilikan tahun 2008-2010:
Tabel 4.1:Data Struktur Kepmilikan Perusahaan Manufaktur Tahun 2008-2010
No Perusahaan Manufaktur
Tahun
2008 2009 2010
1 PT. Lion Mesh Prima, Tbk. 57,8% 47,12% 47,12%
2 PT. Lion Metal Works, Tbk 57,88% 57,93% 57,93%
3 PT. Alumindo Light Metal Industry, Tbk. 82,64% 82.57% 85.43%
4 PT.Gudang Garam, Tbk 74.18% 73.86% 76.35%
5 PT.Sumi Indo Kabel, Tbk 93.16% 93.16% 93.16%
6 PT.Metrodata Electronics, Tbk 19.35% 23% 23.15%
7
PT.Indo Kordsa,Tbk (Dahulu PT. Branta
Mulia, Tbk) 91.22% 91.22% 91.22%
8 PT.United Tractor, Tbk 59.5% 59.5% 59.5%
9 PT.International Nickel Indonesia 82.08% 79.86% 79.86%
10 PT.Aneka Tambang.Tbk. 65% 65% 65%
11 Perusahaan gas Negara,Tbk 60.03% 57% 56.97%
12 Energi Mega Persada,Tbk 49.21% 47.71% 41.02%
13 PT.Indo Tambang Raya MEgah,Tbk 63% 60.1% 44,5%
48
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tahun 2008 struktur kepemilikan tertinggi sebesar 91,2% terjadi pada PT.Indo Korsda,Tbk dan struktur kepemilikan terendah sebesar 19,35 terjadi pada PT.metrodata Electronics,Tbk sedangkan tahun 2009 struktur kepemilikan tertinggi sebesar 93,16% terjadi pada PT.Sumi Indo Kabel,Tbk dan struktur kepemilikan terendah sebesar 23% terjadi pada PT.Metrodata Electronics, Tbk. Pada tahun 2010 struktur kepemilikan tertinggi sebesar 93,16% terjadi pada PT.Sumi Indo Kabel,Tbk dan struktur kepemilikan terendah sebesar 23,15% terjadi pada PT.Metrodata ElectronicsTbk.
4.2.2. MVE/BE(X2)
Merupakan kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets inplace) dan pilihan- investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif.. Berikut ini data MVE/BE perusahaan manufaktur tahun 2008-2010:
Tabel 4.2: Data MVE/BE Perusahaan Manufaktur Tahun 2008 -2010
No Perusahaan Manufaktur
Tahun
2008 2009 2010
1 PT. Lion Mesh Prima, Tbk. 0.9119215 0.580017 0.550892
2 PT. Lion Metal Works, Tbk 0.7949445 0.479517 0.615135
3 PT. Alumindo Light Metal Industry, Tbk. 0.6925525 0.393278 0.509209
4 PT.Gudang Garam, Tbk 0.5269176 2.265607 3.836657
5 PT.Sumi Indo Kabel, Tbk 1.8970138 6.334073 4.555198
6 PT.Metrodata Electronics, Tbk 0.4571221 0.554696 0.55937
7
PT.Indo Kordsa,Tbk (Dahulu PT. Branta
Mulia, Tbk) 0.8116029 0.664468 0.685652
8 PT.United Tractor, Tbk 1.3150177 3.724912 5.038005
9 PT.International Nickel Indonesia 1.1515253 2.431384 3.455209
10 PT.Aneka Tambang.Tbk. 1.2894386 2.575134 2.439351
11 Perusahaan gas Negara,Tbk 6.3728011 8.058408 7.734658
12 Energi Mega Persada,Tbk 0.863901 4.218362 0.859498
13 PT.Indo Tambang Raya MEgah,Tbk 1.7751358 4.837089 8.858422
49
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tahun 2008 keputusan keuangan sebesar 911921.4734 terjadi pada PT.Lion Mesh Prima,Tbk dan keputusan keuangan terendah sebesar 1151525.292 terjadi pada PT.Inco, Tbk, sedangkan tahun 2009 keputusan keuangan tertinggi sebesar 8058407.54 terjadi pada Energi Mega Persada, Tbk dan keputusan keuangan terendah sebesar 4837089.1 terjadi pada PT. Indo Tambang Raya,Tbk Pada tahun 2010 keputusan keuangan tertinggi sebesar 8858422.17 terjadi pada PT.Indo Tambang Raya, Tbk dan keputusan keuangan terendah sebesar 0.52324084 terjadi pada PT.Lion Mesh PRima, Tbk.
4.2.3. Nilai Per usahaan (PBV) (Y)
Menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan, berikut PBV perusahaan tambang tahun 2008-2010:
Tabel 4.4 :Data PBV Perusahaan MAnufaktur Tahun 2008 - 2010
No Perusahaan Manufaktur
Tahun
2008 2009 2010
1 PT. Lion Mesh Prima, Tbk. 0.91 0.58 0.58
2 PT. Lion Metal Works, Tbk 0.79 0.52 0.62
3 PT. Alumindo Light Metal Industry, Tbk. 0.69 0.46 0.51
4 PT.Gudang Garam, Tbk 0.53 2.39 3.63
5 PT.Sumi Indo Kabel, Tbk 0.3 1.01 0.72
6 PT.Metrodata Electronics, Tbk 0.46 0.55 0.59
7
PT.Indo Kordsa,Tbk (Dahulu PT. Branta Mulia,
Tbk) 0.81 0.68 0.69
8 PT.United Tractor, Tbk 1.32 3.85 4.91
9 PT.International Nickel Indonesia 1.15 2.3 3.21
10 PT.Aneka Tambang.Tbk. 1.29 2.68 2.44
11 Perusahaan gas Negara,Tbk 8.8 9.44 7.73
12 Energi Mega Persada,Tbk 0.33 0.91 0.86
13 PT.Indo Tambang Raya MEgah,Tbk 1.78 5.14 8.86
50
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tahun 2008 PBV tertinggi sebesar 8.8 terjadi pada PGAS,Tbk dan PBV terendah sebesar 0.3 terjadi pada PT.Sumi Indo Kabel, Tbk. Tahun 2009 PBV tertinggi sebesar 9.44 terjadi pada Perusahaan Gas Negara, Tbk dan PBV terendah sebesar 0.52 terjadi pada PT.Lion Metal Works, Tbk, sedangkan tahun 2010 PBV tertinggi yaitu sebesar 8.86 PT.Indo Tambang Raya Megah,Tbk dan PBV terendah sebesar 0.51 terjadi pada PT.Alumindo Light Industry,Tbk
4.3. Uji Nor malitas
Menurut Gujarati (1995 : 66-67) bahwa dalam regresi OLS (Ordinary
Least Square) asumsi normalitas diberlakukan pada ui (residual). Dalam regresi OLS (Ordinary Least Square) b0, b1, b2, b3 dan b4 adalah fungsi linier dari Y dan Y adalah fungsi linier dari ui (residual). Distribusi sampling dari regresi OLS (Ordinary Least Square) tergantung pada distribusi residual (ui), apabila residual (ui) berdistribusi normal dengan sendirinya b0, b1, b2, b3 dan b4 juga berdistribusi normal. Berikut ini hasil dari uji normalitas pada residual:
Tabel 4.5 : Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
39 .0000000 1.15062079 .336 .223 -.336 2.098 .000 N Mean Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
51
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa uji Kolmogorov-Smirnov dengan
Lilliefors Significance Correction menunjukkan hasil tidak signifikan, bahwa
tidak dari nilai unstandarised yang diteliti memiliki distribusi tidak normal (nilai signifikansi lebih < dari 0,05).
Untuk itu, agar tidak menambah biaya dan waktu, disarankan untuk merubah pengujian normalitas dengan metode lain yang mungkin memberikan justifikasi normal. Tetapi jika jauh dari nilai normal, maka dapat dilakukan beberapa langkah yaitu: melakukan transformasi data, melakukan trimming data outliers atau menambah data observasi. Transformasi dapat dilakukan ke dalam bentuk Logaritma natural, akar kuadrat, inverse, atau bentuk yang lain tergantung dari bentuk kurva normalnya, apakah condong ke kiri, ke kanan, mengumpul di tengah atau menyebar ke samping kanan dan kiri. Firdaus, Muhammad,(2004), Berikut Uji Normalitas dengan uji transformasi:
Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas dengan Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
39 .0000000 .84763377 .116 .116 -.077 .722 .675 N Mean Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
52
Berdasarkan tabel di atas bahwa uji Kolmogorov-Smirnov dengan
Lilliefors Significance Correction menunjukkan bahwa nilai unstandarized yang
diteliti memiliki distribusi yang normal (nilai signifikansi > 0,05). 4.4. Analisis Model dan Pengujian Hipotesis
4.4.1.Hasil Pengujian Str uktur Kepemilikan (X1) Ter hadap Keputusan Keuangan (X2)
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode regresi liniear sederhana untuk melihat konsistensi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. Hasil analisis tersebut dusajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.7. Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel Struktur Kepemilikan
Terhadap Keputusan Keuangan
Coefficientsa 2.406 4.088 .589 .560 .546 .202 .405 2.696 .010 (Constant) Tr_owner Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.
Dependent Variable: Tr_keuangan a.
Sumber : data diolah, (lampiran 4)
Berdasarkan tabel diatas bahwa nilai standarized beta struktur kepemilikan sebesar 0,405 dengan nilai signifikansi sebesar 0,010 hal ini menunjukkan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh terhadap keputusan keuangan.
4.4.2. Pengujian Str uktur Kepemilikan Ter hadap Nilai Perusahaan
Pengaruh variabel struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan di uji pada regresi linear sederhana. Dari hasil perhitungan yang menggunakan aplikasi program SPSS 15.0 (Statistical Program for Social Science) dibawah operasi windows adalah sebagai berikut:
53
Tabel 4.8. Hubungan Regresi Antara Variabel Bebas Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan
Coefficientsa -2.273 1.305 -1.742 .090 .135 .065 .325 2.089 .044 (Constant) TR_own Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: TR_pbv a.
Sumber : data diolah, (lampiran 4)
Berdasarkan tabel diatas bahwa nilai standarized beta struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,325 dengan nilai signifikansi sebesar 0,044 hal ini menunjukkan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4.4.3. Pengujian Str uktur Kepemilikan Ter hadap Nilai Per usahaan Keputusan Keuangan Sebagai Var iabel Inter viening
Pengaruh variabel struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan dengan keputusan keuangan sebagai variabel interviening diuji dengan uji interviening pada regresi linear berganda. Dari hasil perhitungan yang menggunakan aplikasi program SPSS 15.0 (Statistical Program for Social Science) dibawah operasi windows adalah sebagai berikut:
54
Tabel 4.9. Hubungan Variabel Bebas Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan dan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Interviening.
Coefficientsa -2.583 1.217 -2.123 .041 .065 .066 .156 .989 .329 .128 .049 .416 2.638 .012 (Constant) TR_own TR_k.keuang Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: TR_pbv a.
Sumber : data diolah, (lampiran 4)
Berdasarkan tabel diatas bahwa nilai standarized beta struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,156 dengan nilai signifikansi sebesar 0,329, kemudian nilai standarized beta keputusan keuangan sebesar 0,416 dengan signifikansi 0,012<0,05 sehinga variabel keputusan keuangan yang merupakan variabel interviening berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berikut dapat diliat pada gambar persamaan jalur antara variabel Bebas struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan dan keputusan keuangan sebagai variabel interviening
0,405 0,416
Gambar 4.1. Analisis Jalur
Keputusan Keuangan(X2) Struktur Kepemilikan (X1) Nilai Perusahaan(Y) 0,156
55
Berdasarkan hasil analisis jalur di atas menunjukkan bahwa struktur kepemilikan dapat berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap nilai perusahaan. Besarnya pengaruh langsung adalah 0,156. Sedangkan untuk pengaruh tidak langsung yaitu dengan cara mengkalikan koefisien tidak langsungnya yaitu: (0,405) x (0,416) = 0,168.
Oleh karena koefisien hubungan langsung lebih kecil dari koefsien hubungan tidak langsung, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang di berikan adalah pengaruh tidak langsung
4.5. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
4.5.1. Pengar uh Str uktur Kepemilikan Ter hadap Nilai Per usahaan Manufaktur Yang Ter daftar Di Bur sa Efek Indonesia
Variable struktur kepmilikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang go public di BEI.
Bahwa dapat diartikan bahwa semakin tinggi struktur kepemilikan saham perusahaaan (yang diukur melalui kepemilikan saham yang dimiliki oleh manjerial perusahaan) maka nilai perusahaan akan meningkat, dengan kepemilikan manajerial akan mendorong manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan, karena mereka juga merasa memiliki perusahaan, dan kinerja perusahaan yang meningkat akan meningkatkan perusahaan.
Penelitian ini didukung juga oleh Fuerst dan Kang (2000) menemukan hubungan yang positif antara insider ownership dengan nilai pasar setelah
56
mengendalikan kinerja perusahaan. Nilai perusahaan dapat meningkat jika institusi mampu menjadi alat monitoring yang efektif (Slovin dan Sushka, 1993)
Dapat disimpulkan bahwa, adanya pemisahan kepemilikan perusahaan akan menjadi factor pemicu masalah keagenan. Oleh karena itu dengan adanya kepemilikan manajerial atau insider ownership dapat maeningkatkan nilai perusahaan
4.5.2. Pengar uh Keputusan Keuangan Sebagai Var iabel Inter viening Antar a Str uktur Kepemilikan Ter hadap Nilai Per usahaan Manufaktur Yang Ter daftar Di Bur sa Efek Indonesia
Variable keputusan keuangan sebagai variabel interviening antara struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang go public di BEI terbukti kebenarannya.
Setiap perusahaan menginginkan adanya kelangsungan operasinya dan pertumbuhan di masa yang akan datang. Salah satu keputusan penting yang harus dilakukan manajer (keuangan) dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal. Stuktur modal perusahaan merupakan komposisi pendanaan yang diambil perusahaan yang menunjukan komposisi modal internal dan eksternal. Pendanaan yang diambil perusahaan ini dapat mempengaruhi nilai perusahaan (Modigliani&Miller ;1963, De Angelo&Masulis ;1980 , Bradley et al ;1984 dan Park&Evan ; 1996).
Apabila sumber pendanaan internal tidak mencukupi, maka perusahaan akan mengambil sumber pendanaan dari luar, salah satunya dari hutang. Apabila pendanaan didanai melalui hutang, maka akan terjadi efek tax deductible. Artinya, perusahaan yang memiliki hutang akan membayar bunga pinjaman yang dapat
57
mengurangi penghasilan kena pajak, yang dapat memberi manfaat bagi pemegang saham. Pengurangan pajak ini akan menambah laba perusahaan dan dana tersebut dapat dipakai untuk investasi perusahaan di masa yang akan datang ataupun untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham. Apabila hal tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan, maka penilaian investor terhadap perusahaan akan meningkat. Sehingga pendanaan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian De Angelo & Masulis (1980),Stulz (1990), McConnell dan Servaes (1995), Jung, Kim, Stulz (1996), Chen (2002), Stulz (1990), McConnell dan Servaes (1995), Jung, Kim, Stulz (1996).
Ini sejalan dengan Iturriaga dan Sanz (1998) yang menyatakan bahwa hubungan struktur kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan merupakan hubungan non-monotonik. Hubungan non-monotonik timbul karena adanya insentif yang dimiliki manajer dan mereka berusaha untuk melakukan pensejajaran kepentingan dengan outsider ownership dengan cara meningkatkan kepemilikan saham mereka jika nilai perusahaan meningkat.
Berdasarkan uraian di atas bahwa keputusan keuangan terbukti kebenarannya sebagai variable antara atau interviening struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang go publik di BEI tahun 2008-2010. 4.6. Per bedaan Hasil Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada:
1. Sampel
Yang menjadi sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 sampai dengan 2010 sebnyak 13 perusahaan.