• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

N. Hasil Evaluasi

Setelah penulis melakukan penelitian pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka penulis dapat menganalisa dan mengevaluasi mengenai kebijakan yang diterapkan dalam penetapan pajak Penghasilan Pasal 21 seperti yang ditetapkan pada Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 dan juga mengenai kesesuaian dan kepatuhan terhadap penetapan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

a. Penentuan Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan dihitung dari penghasilan kena pajak dengan tarif penghasilan yang berlaku khusus untuk honor atau bonus yang diperoleh karyawan. Berikut ini yang ditemukan oleh peneliti pada perusahaan, berkaitan dengan sistem administrasi Pajak Penghasilan Pasal 21 menurut UU No. 36 Tahun 2008 :

1) Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

a) Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 terhadap gaji PNS

b) Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 terhadap gaji/honor dosen. 2) Untuk PNS, pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dilakukan secara

langsung oleh pihak Biro Rektor. Bendaharawan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hanya menerima pembayarran gaji karyawan termaksud dosen dalam bentuk yang telah dipotong PPh Pasal 21.

3) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, pemotongan PPh Pasal 21 terhadap honor yang diterima para dosen didasarkan pada jumlah SKS yang dimiliki oleh para dosen tersebut. Jumlah honor Bruto yang diperoleh setiap dosen adalah sebesar Rp. 75.000 / SKS. Tarif PPh Pasal 21 yang dipotongkan terhadap honor tersebut dapat dirincikab sebagai berikut :

a) Golongan I s.d II tidak dikenakan Pajak Penghasilan PAsal 21.

b) Golongan III s.d IV dikenakan tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 sebesar 15%

4) Dokumen yang digunakan dalam pemotongan PPh Pasal 21 adalah daftar gaji yang berisi rincian pendapatan karyawan yang meliputi gaji pokok, tunjangan-tunjangan yang diperoleh, dan iuran yang dipungut.

5) Perhitungan pajak penghasilan telah disesuaikan dengan dengan UU Perpajakan No. 36 Tahun 2008.

b. Sistem Administrasi Pajak Penghasilan Pasal 21

Adapun mekanisme adminstrasi PPh Pasal 21 berkenaan dengan honor dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1) Memeriksa Dokumen Pendukung 2) Mencatat Pengenaan Pajak 3) Membuat Perhitungan Pajak

5) Mengarsip Bukti Pemotongan PPh Pasal 21

Setelah penulis menganalisa data-data yang diperoleh, maka penulis berpendapat bahwa sistem administrasi Pajak Penghasilan Pasal 21 menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dianggap telah sesuai dan patuh dalam pelaksanaan, pelaporan dan pembayaran setora Pajak Penghasilan Pasal 21. Adapun Alur pemotongan pajak dapat dilihat di Lampiran 3.

Tabel 3.3

Rumus Perhitungan Penghasilan Kena Pajak yang Diatur dalam Pasal 21 UU PPh tahun 2000

Pegawai Tetap

Rumus menghitung Taxabel Income:

Jumlah penghasilan bruto xxx

Dikurangi : a Biaya Jabatan ( xxx )

b Iuran Pensiun ( xxx )

= penghasilan Netto xxx

Dikurangi PTKP ( xxx )

Penghasilan kena pajak xxx

Pensiunan Rumus menghitung Taxabel Income: Jumlah penghasilan bruto xxx

Dikurangi : Biaya pension ( xxx )

= penghasilan netto xxx

Dikurangi PTKP ( xxx )

Pengahasilan kena pajak xxx

Pegawai harian , mingguan, serta pegawai tidak tetap lainnya Rumus menghitung Taxabel Income: Jumlah penghasilan bruto xxx

Dikurangi : bagian penghasilan yang tidak kena pajak ( xxx )

Gambar 3.1

Alur Pemotongan / Pemungutan Pajak

Kewajiban Memotong / memungut Jumlah Dipotong / dipungut Pemotong atau pemungut Transaksi Surat Pemberitahuan Masa PPh Pasal 21, 22, 23, 24 dan 26 Dilaporkan ke Kantor Pajak Surat Setoran Pajak Bukti Pemotongan / Pemungutan (jumlah sama) Disetor ke Kas Negara / Pelunasan Utang Pajak Pihak Dipotong / Dipungut Keharusan Dipotong / dipungut Jumlah Dipotong / Dipungut Pelunasan Dikreditkan pada Pajak Terutang Dibebankan sebagai biaya Final Surat Pemberitahuan Tahunan

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa

1. Perhitungan dan prosedur pemotongan PPh pasal 21 pada Fakultas Ekonomi USU sebagai pemungut Pajak Penghasilan pasal 21 telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan waktu dan tarif yang ditentukan.

2. Sistem administrasi PPh Pasal 21 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak

berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2008.

3. Penerapan PPh Pasal 21 telah dilaksanakan dengan baik karena pemotongan utang pajak telah dilakukan langsung terhadap daftar gaji pegawai. Sehingga pembayaran pajak penghasilan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

4. Dalam hal pemungutan pajak, Dalam hal ini PPh pasal 21 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dipotong langsung oleh Bendaharawan yang ditunjuk untuk melaksanakan pemotongan pajak penghasilan pasal 21 bagi pegawai.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang selama ini dilakukan oleh penulis pada Fakultas Ekonomi USU, penulis ingin menyampaikan saran kepada pihak Fakultas Ekonomi USU yaitu:

1. agar dapat mempertahankan kepatuhan dalam membayar pajak sesuai dengan peraturan dan undang-undang perpajakan.

2. Hendaknya dilakukan keterbukaan dalam hal gaji dan perhitungan pajak karyawan, sehingga karyawan dapat memahami hak dan kewajibannya dengan baik..

3. Perlu adanya peningkatan koordinasi antara Bendaharawan yang ada pada Fakultas Ekonomi dengan Bendaharawan yang ada pada Biro Rektor selaku pihak yang memotong PPh Pasal 21.

4. Perlu diadakannya penyuluhan dan sosialisasi apabila terjadi perubahan ketentuan perundangan perpajakan khususnya Pajak Penghasilan Pasal 21 terhadap wajib pajak.Sehingga para pegawai pada fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memiliki kesadaran sendiri untuk memsukseskan gerakan orang bijak taat pajak sebagai tauladan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Resmi Siti, 2008. Perjakan Teori dan Kasus Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat Mardiasmo, 2008. Perpajakan Edisi Revisi 2008. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta Judisseno, Rimsky K, 2005. Pajak & Strategi Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama

Markus muda, 2005. Perpajakan Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Fitriandi P, DKK, 2010. Kompilasi Undang-undang Pajak Terlengkap 2010.

Jakarta : Salemba Empat

Departemen Keuangan Direktorat Jenderal PAjak. 2002. Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-170/PJ/2002. Jakarta.

Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Pajak. 1995. Sistem Informasi Perpajakan.Jakarta

Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No.KEP-536/PJ/2000 Tentang norma perhitungan paenghasilan netto dan tata cara pembuatan catatan bagi wajib pajak yang dapat menghitung penghasilan netto dengan menggunakan norma perhitungan,

Suandy, Erly. 2002. Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat

Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-545/PJ/2000 Tentang petunjuk pelaksanaan, pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh pasal 21 dan pasal 26 sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan orang pribadi.

Keputusan Menteri Nomor 447/KMK.03/2002 Tentang bagian penghasilan sehubungan dengan pekerjaan dari pegawai harian dan minggua n serta pegawai tidak tetap lainnya yang tidak dikenakan pemotongan PPh. Waluyo dan Wirawan B. Ilyas. 2002. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba

Empat.

Peraturan Pemerintah Nomor 149 tahun 2000 Tentang pemotongan PPh pasal 21 atas penghasilan berupa uang pesangon, uang tebusan pensiun, dan tunjangan hari tua (jo KMK Nomor 112/KMK.03/2001).

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2003 Tentang pajak penghasilan yang ditanggung oleh pemerintah pekerja dari pekerjaan (jo KMK Nomor 468/KMK.03/2003).

Undang-undang No. 7 Tahun 1983 Undang-Undang No. 7 Tahun 1991 diubah Undang-Undang No. 10 Tahun 1994 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 Tentang pajak penghasilan.

http://www.pajak.net/info/PPh22.htm diakses pada 1 November 2010 http://www.pajak.go.id diakses pada 1 November 2010

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Rektor dan Pembantu Dekan dan Pembantu Kepala Sub Bagian Tata Dewan Pertimbanga Kepala Bagian Tata Unit Penunjang Ketua dan Sekretaris Kepala Sub Bagian Tata Kepala Lab/Studio/ Ketua Program Ketua Program

Dokumen terkait