• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Evaluasi Renja Pemerintah Daerah Tahun Lalu

BAB II HASIL EVALUASI RENCANA KERJA

2.2 Hasil Evaluasi Renja Pemerintah Daerah Tahun Lalu

BAB III SASARAN, INDIKATOR SASARAN DAN PROGRAM DALAM RENSTRA-SKPD

3.1. Sasaran dan Indikator Sasaran 3.2. Program

BAB IV KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

BAB V PENUTUP

BAB II

HASIL EVALUASI RENCANA KERJA TAHUN LALU

2.1. Kondisi Umum SKPD

2.1.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

2.1.1.1. Tugas Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 76 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pasal 4, maka tugas Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan adalah melaksanakan kewenangan daerah provinsi dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Provinsi.

2.1.1.2. Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Sesuai dengan pasal 4 Peraturan Gubernur Nomor 76 tahun 2016, Fungsi Dinas Kesehatan adalah :

1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan serta sumber daya kesehatan;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan serta sumber daya kesehatan;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan serta sumber daya kesehatan;

4. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota;

5. Pengelolaan Barang Milik Negara yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Provinsi;

6. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;

7. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Daerah terkait dengan bidang kesehatan.

2.1.1.3. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 45 Tahun 2017, Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan seperti bagan dibawah ini :

KEPALA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT H. FERY FAHRIZAL, SKM., M.KM. NIP. 196802101990031001 (IV/a)

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Dra. LESTY NURAINY, Apt.,M.Kes PEMBINA UTAMA MUDA IV/C

NIP. 196207031989032002

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

TAHUN 2019

KEPALA BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN Drs. MUHAMMAD RIZAL, Apt. NIP. 196212291989031008 (IV/b) KEPALA SEKSI KEFARMASIAN SEKRETARIS dr.H. TRISNAWARMAN, M.Kes. NIP. 196609092006041008 (IV/a) KEPALA SEKSI

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN YUSNITA SATYAFITRI, SKM., M.M.

NIP. 197506061999032002 (III/d) KEPALA SEKSI ALAT KESEHATAN TERRY SUCIATI NINGRUM, ST., M.Si.

NIP. 197406061998032003 (IV/a)

KEPALA SEKSI

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DAN TRADISIONAL

dr. UKE VERONIKA NIP. 197802232006042012 (III/d)

KEPALA SEKSI

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN M. IFAN FAHRIANSYAH, SKM. NIP. 198102272005011005 (III/d)

KEPALA SEKSI

AKREDITASI DAN MUTU FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Shella Oktarina, S.KM, MM NIP. 19731008 199703 2 001 (III/d) KEPALA SUB BAGIAN

PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

DEDY IRAWAN, SKM., M.KM. NIP. 198202152005011003 (III/d)

KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN dr. WIDYA ANGGRAINI, MARS. NIP. 197604062009022004 (III/d)

KEPALA DINAS

Dra.LESTY NURAINY, Apt., M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA IV/c

NIP. 196207031989032002

KEPALA BIDANG

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT FERRY YANUAR, SKM., M.Kes. NIP. 197607132009021002 (IV/a)

... KEPALA SEKSI

KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI MASYARAKAT

dr. LISA MARNIYATI, M.KM. NIP. 198203102006042008 (IV/a)

KEPALA SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI

H. YUSRI, SKM. NIP. 197605221996031002 (III/c)

KEPALA SEKSI

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR

H. MUYONO, S.Sos, M.Kes NIP.196607151988031008 (IV/a) KEPALA SEKSI

PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

H.IMAM SUBROTO, SKM., M.Kes. NIP. 197610071996031001 (III/d)

KEPALA SEKSI

KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA MARTINDRA MIRLANSYAH, S.KM

NIP. 196603201988021001 (III/d)

KEPALA SEKSI

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA

dr.H. ICON HARIZON NIP. 198407032009021004 (III/d)

LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN NOMOR : 45 TAHUN 2017

TANGGAL : 24 Oktober 2017

KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET

Suciati, SE, M.Si NIP. 19690203 199203 2 005 (III/d)

KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN ADY FIKRI, SKM, M.Kes, MAP NIP. 197512251996031003 (IV/a) KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

2.1.2. Susunan Kepegawaian dan Aset yang Dikelola 2.1.2.1. Susunan Kepegawaian

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mempunyai pegawai sebanyak 701 orang. Rincian dan jumlah pegawai berdasarkan pendidikan, pangkat / golongan dan jenis pendidikan, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1

Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2019

No Institusi Tingkat Pendidikan JML

S3/S2 S1 D4 D3 D1 SLTA SLTP SD

1. Dinas Kesehatan 51 108 4 36 1 26 1 2 229

2. Bapelkes 15 14 0 3 0 6 1 3 42

3. RSK Paru-paru 10 26 1 39 1 5 0 0 82

4. RSK Mata Masyarakat 20 33 1 54 0 13 1 0 121

5. RSK Gigi dan Mulut 10 18 1 44 0 4 0 0 77

6. RSUD Siti Fatimah 36 15 0 99 0 0 0 0 150

TOTAL 142 214 7 275 2 54 3 5 701

Sumber Data : Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019

Sebagian besar 32,66% Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan UPTD berlatar belakang pendidikan Sarjana sebesar 30,52% (214 orang), Megister S2 / S3 sebesar 20,26% (142 orang), Diploma 4 sebesar 0,99% (7 orang) Diploma 3 sebesar 39,23 (275 orang), SLTA 7,7% (54 orang) dan Sekolah Dasar (SD & SLTP) sebesar 1,14% (8 orang).

Tabel 2

Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Berdasarkan Pangkat/Golongan Tahun 2019

No Institusi Golongan Kepegawaian Jumlah

IV III II I

1. Dinas Kesehatan 29 170 30 0 229

2. Bapelkes 9 25 5 3 42

3. RSK Paru-paru 10 57 15 0 82

4. RSK Mata Masyarakat 11 75 35 0 121

5. RSK Gigi dan Mulut 5 41 31 0 77

6. RSUD Siti Fatimah 9 43 98 0 150

Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan UPT Dinas (UPTD) berdasarkan golongan, terbanyak adalah golongan III sebanyak 411 orang atau sebesar 58,63%, kemudian golongan IV sebesar 10,41% (73 orang), golongan II sebesar 30,53% (214 orang) dan sisanya sebesar 0,43% (3 orang) adalah pegawai golongan I.

Tabel 3

Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Khusus dan Fungsional Umum di Dinas Kesehatan Tahun 2019

No Jabatan Dink es Bapel Kes RSK Paru-Paru RSK Mata Masyara kat RSK Gigi dan Mulut RSUD Siti Fatima h Jumlah A FUNGSIONAL KHUSUS 57 12 58 95 61 124 407 1 Dokter 2 1 6 13 3 20 45 2 Dokter Gigi 0 0 0 0 7 1 8 3 Perawat 19 1 28 62 15 96 221 4 Perawat Gigi 1 0 0 0 24 1 26 5 Bidan 2 0 0 0 0 3 5 6 Penyuluh Kesehatan 7 0 3 1 1 0 12 7 Sanitarian 0 0 3 1 1 0 5 8 Epidemiologi 3 0 0 0 0 0 3 9 Administrator Kesehatan 9 0 0 1 2 0 12 10 Pranata Lab 1 1 5 4 0 0 11 11 Apoteker 2 0 2 2 1 1 8 12 Asisten Apoteker 5 0 2 4 2 1 14 13 Refrak Option 0 0 0 3 0 0 3 14 Fisioterapi 0 0 0 0 0 0 0 15 Nutrisionis 6 1 3 3 3 0 16 16 Elektromedik 0 0 0 0 0 0 0 17 Rekam Medik 0 0 1 0 0 0 1 18 Radiografer 0 0 5 0 1 1 7 19 Widyaiswara 0 7 0 0 0 0 7 20 Pustakawan 0 1 0 0 0 0 1

21 Penyuluh Kesehatan Kerja 0 0 0 1 1 0 2

B FUNGSIONAL UMUM 156 26 20 22 12 5 241

C STRUKTURAL

(ESELON)

16 4 4 4 4 21 53

TOTAL 229 42 82 121 77 150 701

Sumber Data : Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019

Kelompok Jabatan fungsional di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan UPTD terbagi menjadi 2 (dua) yaitu: fungsional khusus dan fungsional umum. Pegawai

fungsional khusus sebanyak 407 orang dengan 21 kriteria jabatan fungsional khusus. Sedangkan jabatan fungsional umum sebanyak 241 orang. Selain jabatan fungsional Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan UPTD memiliki 53 pejabat struktural.

Jabatan fungsional khusus yang banyak terdapat di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan UPTD antara lain perawat 221 orang (31,53%), dokter 45 orang (6,42%) dan nutrisionis 16 orang (2,30%).

2.1.2.2. Aset yang Dikelola

Dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan telah ditunjang/memiliki sarana prasarana yang cukup memadai. Sarana dan prasarana serta aset ini dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan Provinsi. Sampai dengan tahun 2019, kondisi sarana dan aset yang dimiliki adalah sebagai berikut :

Tabel 4

Jumlah Kendaraan Dinas/Operasional

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019

No. Nama / Jenis Aset Jumlah Keterangan

1. Mobil Jabatan 24 Ka.Dinkes

2. Mobil OPS 5 Bidang/Seksi

3. Mobil OPS Embarkasi Haji 1

4. Mobil Ambulance 14

5. Mobil RSK Mata Masyarakat 6 6. Mobil RSUD Siti Fatimah 10

7. Mobil RSK Paru-Paru 5

8. Mobil Bapelkes Prov.Sumsel 5 9. Mobil AKL Prov. Sumsel 3

10. Mobil Apoteker 1

11. Mobil PMI 1

12. Mobil Gigi dan Mulut 6 Sumber : Keuangan dan Aset Dinas Kesehatan Tahun 2019

Selain dari aset berupa mobil/kendaraan Dinas tersebut diatas, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan juga mengelola aset dalam bentuk gedung dan tanah yang tersebar dan digunakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi , dimana gedung dan bangunan tersebut berlokasi ; perkantoran Dinkes Prov. Sumsel dan UPT, rumah dinas, BTKL, Akper Depkes, PPK, Gudang Vaksin, Sumur, Rumah Sakit, Poskesdes, Pustu dan Puskesmas. Total aset tanah yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan adalah sebanyak 12 bidang.

Pada tahun 2019 ini, untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kesehatan, seperti telah disampaikan diatas telah dilaksanakan pembangunan Rumah Sakit Umum Provinsi Sumatera Selatan, untuk membantu kelancaran operasional, Dinas Kesehatan Provinsi juga memiliki sebanyak 116 unit kendaraan roda dua/sepeda motor. Aset lain yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan adalah berupa alat-alat medis yang terutama digunakan di RSK Mata Masyarakat dan RSK Paru untuk menunjang pelayanan kesehatan serta berbagai alat non medis lainnya.

2.2. Hasil Evaluasi Renja Pemerintah Daerah Tahun Lalu

Sampai dengan Desember 2019, total anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan yang diterima melalui dana APBD Perubahan sebesar Rp.328.638.225.437,00, terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.60.189.694.000,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp.268.448.531.437,00.

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada SKPD Dinas Kesehatan yang bersumber dari anggaran APBD Provinsi Sumatera Selatan tahun anggaran 2019 adalah sebagai berikut :

I. Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.60.189.694.000,00, dimana sampai akhir tahun 2019 telah terealisasi sebesar Rp.57.642.389.069,00 (95,77%) dengan realisasi fisik sebesar 100%. Anggaran tersebut digunakan untuk pembiayaan gaji pokok PNS, tunjangan pegawai dan tambahan penghasilan bagi PNS. II. Belanja Langsung sebesar Rp.268.448.531.437,00, sampai dengan Desember

2019 telah terealisasi sebesar Rp.182.725.691.638,00 (68,07%) dan realisasi fisik program dan kegiatannya mencapai 87,14%. Anggaran tersebut digunakan untuk pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program pelayanan dan administrasi perkantoran ini sebesar Rp.39.390.857.485,00 dengan realisasi keuangannya pada tahun 2019 mencapai Rp.29.526.425.878,00 (74,96%) serta dengan realisasi fisik sebesar 99,65%.

Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program pelayanan administrasi perkantoran adalah sebagai berikut:

1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat, dengan anggaran sebesar Rp.15.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.14.865.400,00 (99,10%), dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa surat menyurat sebanyak 2.100 surat untuk 12 bulan.

2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, dengan anggaran yang diterima sebesar Rp.10.800.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.6.121.567.796,00 (56,68%) dan realisasi fisiknya sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik selama 12 bulan. Jumlah rekening listrik, telepon dan air pada Dinas Kesehatan dan UPT sebanyak 34 rekening.

3) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, dengan anggaran sebesar Rp.46.200.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.40.200.000,00

(87,01%) dan realisasi fisiknya sebesar 90,00%.Rendahnya realisasi fisik dikarenakan honor bendahara pembantu penerima dan pengeluaran Bapelkes di bayar melalui BLUD. Hasil dari kegiatan ini adalah terbayarnya honorarium tenaga pengelola keuangan selama 12 bulan di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah tenaga pengelola keuangan yang dibayarkan honornya sebanyak 13 orang.

4) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.5.183.780.100,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.4.531.729.045,00 (87,42%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa dan alat kebersihan kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel dan UPT selama 1 tahun. Anggaran tersebut digunakan untuk penyediaan peralatan kebersihan kantor dan penyediaan jasa kebersihan kantor/cleaning service.

5) Penyediaan Alat Tulis Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.535.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.345.135.800,00 (64,51%) dan realisasi fisik sebesar 75,00%. Rendahnya realisasi fisik dikarenakan keterlambatan permintaan barang persediaan. Hasil dari kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor dinas kesehatan selama 12 bulan dengan 38 jenis alat tulis kantor bagi Dinas Kesehatan dan UPT.

6) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, dengan anggaran sebesar Rp.529.400.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.496.005.950,00

(93,69%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya barang cetakan dan penggandaan dilingkungan dinas kesehatan selama 1 tahun dengan 60 jenis bahan cetakan (formulir, blangko, buku & kartu) dan penggandaan di Dinas Kesehatan dan UPT.

7) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp. 0.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar

kegiatan ini adalah tersedianya komponen listrik dan penerangan bangunan kantor pada dinas kesehatan selama 12 bulan dengan komponen instalasi listrik/penerangan dalam 8 bangunan kantor dan UPT.

8) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan, dengan anggaran sebesar Rp.20.400.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.20.392.000 ,00 (99,96%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan. Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan pada Dinas Kesehatan dan UPT selama 12 bulan dengan 1 jenis bahan bacaan / majalah di kantor Dinas Kesehatan dan UPT.

9) Penyediaan Makanan dan Minuman, dengan anggaran sebesar Rp.400.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.255.684.300,00 (63,92%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya makanan dan minuman untuk rapat/pertemuan sebanyak 50 kali, dan minuman pasien rumah sakit khusus gigi & mulut dan rumah sakit khusus paru selama 1 tahun.

10) Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Teknis/Perkantoran, dengan

anggaran sebesar Rp.20.231.877.385,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.16.112.340.000,00 (79,64%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Hasil dari

kegiatan ini adalah terbayarnya honorarium tenaga honorer di Dinas Kesehatan sebanyak 545 orang.

11) Penyediaan Jasa Tutor SKJ, dengan anggaran sebesar Rp.79.200.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.79.200.000,00 (100%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah terbayarnya honorarium tenaga tutor SKJ untuk mendukung honorarium instruktur senam kesegaran jasmani di lingkungan Dinkes dan UPT selama 1 tahun dengan jasa tutor SKJ sebanyak 6 orang.

12) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah, ke Luar Daerah dan Luar Negeri dengan anggaran sebesar Rp.1.500.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.1.460.626.587,00 (97,38%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi program ke dalam daerah,luar daerah dan luar negeri untuk Dinkes dan UPT selama 1 tahun sebanyak 512 kali.

b. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

 Permasalahan pada kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik realisasi keuangan masih dibawah 60% dikarenakan jumlah tagihan rekening listrik yang terlalu besar dianggarkan.

 Permasalahan pada kegiatan penyediaan alat tulis kantor realisasi keuangan masih dibawah 70% dikarenakan adanya keterlambatan permintaan barang pesersdiaan dari bidang dan seksi.

 Permasalahan pada kegiatan penyediaan makanan dan minuman realisasi keuangan masih dibawah 70% dikarenakan anggaran untuk penyediaan makan dan minum pasien di Rumah Sakit Paru dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut tidak terealisasi dikarenakan sudah dianggarkan dan BLUD.

2) Solusi

 Untuk kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik penyusunan anggarannya tahun 2020 akan disesuaikan dengan besaran realisasi pada tahun 2019.

 Pada kegiatan penyediaan alat tulis kantor akan dilakukan perbaikan pelaporan stock opname barang persediaan sehingga tidak terjadi keterlambatan permintaan barang persediaan.

 Pada kegiatan penyediaan makanan dan minuman untuk penyediaan makanan dan minuman pasien di Rumah Sakit Paru dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut pada tahun 2020 akan dianggarakan melalui anggaran BLUD rumah sakit sehingga tidak terjadi double penganggaran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program ini sebesar Rp.35.267.680.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2019 mencapai Rp.6.287.439.417,00 (17,83%), dengan realisasi fisik sebesar 33,64 %. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur adalah sebagai berikut :

1) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.1.062.724.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.973.416.700,00

(91,60%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya peralatan dan peralatan kantor dinas kesehatan sebanyak 6 jenis berupa komputer PC, laptop, AC, sound system untuk Bapelkes, mesin Genset untuk RS Paru dan masin finger print.

2) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional, dengan anggaran sebesar Rp.1.210.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.1.070.118.580,00 (88,44%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas untuk Dinas Kesehatan dan UPT selama 1 tahun sebanyak 71 unit kendaraan dinas operasional roda empat dan 125 unit roda dua.

3) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga, dengan anggaran sebesar Rp.205.956.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.132.633.000,00 (64,40%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan rumah tangga selama 1 tahun dengan frekuensi pengisian ulang tabung gas medis dan tabung gas sebanyak 132 kali.

4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.60.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.51.155.240,00 (85,26%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor selama 1 tahun dengan 10 Jenis peralatan dan perlengkapan kantor Dinkes dan UPT.

5) Rehabilitasi Sedang / Berat Gedung Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.500.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.488.007.000,00

(97,60%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini Rehabilitasi gedung Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Paru dan Balai Pengobatan Korpri sebanyak 3 gedung kantor.

6) Rehabilitasi Balai Pelatihan Kesehatan Program DAK Penugasan Bidang Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp.26.000.000.000,00 tapi tidak bisa terealisasikan dikarenakan gagal proses lelang fisik rehabilitasi Bapelkes / tidak cukup waktu untuk proses tender melebihi dari tanggal 22 Juli 2019 sesuai batas akhir input kontrak DAK di aplikasi OMSPAN.

7) Pengadaan Sarana dan Prasarana Bapelkes Program DAK Penugasan Bidang Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp. 2.580.500.000,00 tapi tidak bisa terealisasikan dikarenakan Rehabilitasi fisik Bapelkes tidak terlaksana.

8) Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional, dengan anggaran sebesar Rp. 3.300.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.295.445.000,00

(99,86%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya kendaraan dinas/operasional sebanyak 8 unit untuk Kepala UPTD Dinas Kesehatan dan Wakil Direktur di RSUD Siti Fatimah.

9) Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.100.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.97.322.000,00 (97,32%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini terpeliharanya gedung kantor Bapelkes sebanyak 1 gedung kantor.

10) Pengelolaan dan Pengamanan Barang Milik Daerah, dengan anggaran sebesar Rp.248.500.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.179.341.897,00

(72,17%) dan realisasi fisik sebesar 90,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen aset Dinas Kesehatan sebanyak 1 dokumen.

b. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

 Permasalahan pada kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga realiasi keuangan masih dibawah 70% dikarenakan keterlambatan dalam pengajuan proses tagihan keuangan.  Permasalahan pada kegiatan Rehabilitasi Balai Pelatihan Kesehatan

Program DAK Penugasan Bidang Kesehatan tidak terealisasikan dikarenakan gagal proses lelang fisik rehabilitasi Bapelkes / tidak cukup waktu untuk proses tender melebihi dari tanggal 22 Juli 2019 sesuai batas akhir input kontrak DAK di aplikasi OMSPAN.

 Permasalahan pada kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Bapelkes Program DAK Penugasan Bidang Kesehatan tidak terealisasikan dikarenakan Rehabilitasi fisik Bapelkes tidak terlaksana.

2) Solusi

 Pada kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga solusinya adalah mempercepat proses penagihan keuangan.

 Pada kegiatan Rehabilitasi Balai Pelatihan Kesehatan Program DAK Penugasan Bidang Kesehatan solusinya adalah mempercepat proses pengajuan lelang sebelum batas akhir dan memisahkan kegiatan lelang perencanaan dan lelang fisik.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program ini sebesar Rp. 1.664.900.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.030.571.357,00 (61,90%), dengan realisasi fisik sebesar 75,45%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur adalah sebagai berikut :

1) Pendidikan dan Pelatihan Formal, dengan anggaran sebesar Rp.400.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.294.650.000,00 (73,66%), dan realisasi fisik sebesar 85,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah jumlah karyawan dinas kesehatan dan UPTD yang mingikuti kursus- kursus singkat dan Diklat PIM sebanyak 50 orang.

2) Pelatihan Jabatan Fungsional, dengan anggaran sebesar Rp.1.053.660.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.587.687.000,00 (55,78%), dan realisasi fisik sebesar 70,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan jabatan fungsional sebanyak 300 orang.

3) Benchmarking Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah (DID Kinerja Perencanaan Terbaik), dengan anggaran sebesar Rp.30.750.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 12.385.090,00 (40,28%), dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan aparatur tentang perencanaan sebanyak 2 orang.

4) Capacity Building SDM Aparatur Bidang Perencanaan (DID Kinerja Perencanaan Terbaik), dengan anggaran sebesar Rp.40.700.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.37.033.200,00 (90,99%), dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan aparatur tentang penyusunan perencanaan sebanyak 3 orang.

5) Benchmarking Peningkatan SAKIP Perangkat Daerah (DID Kinerja SAKIP dengan Nilai A), dengan anggaran sebesar Rp.25.750.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 24.804.167,00 (96,33%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan aparatur tentang penyusunan SAKIP sebanyak 3 orang.

6) Bimbingan Teknis SAKIP Perangkat Daerah (DID Kinerja SAKIP dengan Nilai A), dengan anggaran sebesar Rp.23.700.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.21.948.300,00 (92,61%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan aparatur tentang SAKIP sebanyak 3 orang.

7) Penyusunan Analisis Jabatan, dengan anggaran sebesar Rp.25.060.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 20.513.000,00 (81,86%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya peta analisis jabatan dinas kesehatan sebanyak 1 dokumen.

8) Training Officer Cource (TOC), dengan anggaran sebesar Rp.32.640.000,00 tidak terlaksana.

9) Training Need Assesment (TNA) dengan anggaran sebesar Rp.32.640.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.31.550.600,00 (96,66%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen kebutuhan pelatihan tenaga kesehatan di Sumatera Selatan sebanyak 1 dokumen.

b. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

 Permasalahan pada kegiatan pelatihan jabatan fungsional realisasi keuangan masih dibawah 60% dikarenakan dari 10 jenis pelatihan yang direncanakan hanya terlaksana 7 jenis pelatihan karena tidak cukup waktu pengerjaan pada anggaran perubahan.

 Permasalahan pada kegiatan Benchmarking Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah (DID Kinerja Perencanaan Terbaik) realisasi masih dibawah 50% dikarenakan adanya jumlah peserta yang mengikuti Benchmarking hanya 2 orang dari 3 orang yang direncanakan.

 Permasalahan pada kegiatan Training Officer Cource (TOC) tidak terlaksana dikarenakan anggaran kurang di sebabkan adanya perubahan regulasi dimana harus melibatkan team dari LAN sebagai narasumber. 2) Solusi

 Pada kegiatan pelatihan jabatan fungsional jika banyak jenis pelatihan yang dilaksanakan untuk mempertimbangkan waktu pelaksanaan, sebaiknya dilaksanakan pada anggaran induk.

 Pada kegiatan Benchmarking Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah (DID Kinerja Perencanaan Terbaik) agar pelaksanaan sesuai dengan yang sudah direncanakan.

 Pada kegiatan Training Officer Cource (TOC) agar lebih teliti lagi dalam membuat perencanaan, perencanaan harus evidence base didukung dengan RAB dan TOR.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

a. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program ini sebesar Rp.15.271.098.280,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.14.529.300.932,00 (95,14%), dengan realisasi fisik sebesar

Dokumen terkait