• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

TAHUN 2020

RENCANA KERJA

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

TAHUN 2021

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas perkenannyaNya penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan.

Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah ( Renja OPD ) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan di dalamnya berisi tentang Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja Serta Pagu Indikatif yang di butuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan Tahun anggaran 2021, yang diuraikan berdasarkan kelompok program (kegiatan) utama, penunjang dan regular.

Sesuai dengan kedudukannya, dokumen Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 sebagai penjabaran Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2019 – 2023.

Rencana Kerja ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua pihak, baik Pemerintah,dunia usaha maupun masyarakat dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan Tahun 2021 di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik materil maupun moril dalam penyusun Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021, dan akhir kata semoga Renja ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Palembang, 23 April 2020 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Dra. Lesty Nurainy, Apt, M. Kes

Pembina Utama Muda/ IV.c NIP. 196207031989032002

(3)

Renja 2021 Kesehatan Ii

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Pendahuluan ... 1

BAB II HASIL EVALUASI RENCANA KERJA ... 4

2.1 Kondisi Umum SKPD ... 4

2.1.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 4

2.1.2 Susunan Kepegawaian dan Aset yang Dikelola ... 6

2.2 Hasil Evaluasi Renja Pemerintah Daerah Tahun Lalu ... 9

2.2.1. 2.2.2. Prog. Pelayanan Administrasi Perkantoran ... Prog. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ... 9 12 2.2.3. Prog. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ... 14

2.2.4. Prog. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 16 2.2.5. Prog. Obat dan Perbekalan Kesehatan ... 17

2.2.6. Prog. Upaya Kesehatan Masyarakat... 18

2.2.7. Prog. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat... 22 2.2.8. 2.2.9. 2.2.10 2.2.11 2.2.12 2.2.13 2.2.14 2.2.15 2.2.16 2.2.17

Prog. Perbaikan Gizi Masyarakat... Prog. Pengembangan Lingkungan Sehat... Prog. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular... Prog. Standarisasi Pelayanan Kesehatan ... Prog. Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS, RS Jiwa, RS Paru dan RS Mata ... Prog. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS, RS Jiwa, RS Paru dan RS Mata ... Prog. Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan ... Prog. Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan ... Prog. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak ... Prog. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD ...

23 24 25 28 30 32 32 34 35 36

(4)

BAB III TUJUAN DAN SASARAN ... 38

3.1. Sasaran Strategis ... 38

3.2. Program ... 38

3.2. Indikator Sasaran ... 39

BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN ... 45

4.1. Rencana Program ... 45

BAB V PENUTUP ... 95

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan

Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Pasal 27 yaitu :

(1) SKPD menyusun Renja-SKPD.

(2) Rancangan Renja-SKPD disusun dengan mengacu pada rancangan awal RKPD, Renstra-SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat.

(3) Rancangan Renja-SKPD memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

(4) Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi program dan kegiatan yang sedang berjalan, kegiatan alternatif atau baru, indikator kinerja, dan kelompok sasaran yang menjadi bahan utama RKPD, serta menunjukkan prakiraan maju.

Paradigma penganggaran berbasis kinerja mengharuskan proses perencanaan dan proses penganggaran menjadi proses yang saling terkait dan harus seimbang. Penganggaran tidak bisa disusun tanpa proses perencanaan terlebih dahulu dan sebaliknya perencanaan perlu mempertimbangkan ketersediaan dana dan kelayakan ekonomi agar realistis.

Perencanaan pada dasarnya adalah proses yang berjalan secara terus menerus dan merupakan daur pemecahan masalah yang berulang [problem solving cycle] dalam mewujudkan perubahan fenomena-fenomena tertentu yang semakin lama semakin baik sesuai dengan tujuan pembangunan termasuk pembangunan kesehatan di tingkat provinsi. Secara umum perencanaan terdiri dari 4 (empat) proses atau tahapan standar, yaitu:

1. Mengkaji di mana atau pada posisi apa keberadaan kita pada saat sekarang ini 2. Menentukan ke mana kita menuju atau ingin menjadi seperti apa kita pada

(6)

3. Menentukan bagaimana atau kegiatan apa yang perlu dilakukan agar kita dapat sampai pada kondisi seperti yang kita inginkan tersebut, dan

4. Menentukan Sumberdaya/Biaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Empat tahapan standar perencanaan tersebut harus diikuti/dilaksanakan oleh para perencana kesehatan di daerah sebagai upaya untuk meningkatkan mutu perencanaan dan penganggaran kesehatan, antara lain agar perencanaan tersebut berbasis pada kenyataan

(evidence based planning) serta penganggaran tersebut berorientasi pada pencapaian suatu

kinerja tertentu (anggaran berbasis kinerja).

Dalam kerangka perencanaan pembangunan kesehatan nasional, Dinas Kesehatan Provinsi dalam penyusunan perencanaan kesehatan harus memperhatikan hirarki kebijakan yang lebih tinggi dalam administrasi Negara seperti RPJM Nasional, Renstra Kementrian Kesehatan, MDGs, Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan kebijakan Desentralisasi, termasuk beberapa peraturan perundang-undangan diantaranya No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) , PP 8 tahun 2008 dan PP No. 58 tahun 2005, Permendagri No. 13 tahun 2006 serta Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Selain itu, perencanaan yang disusun juga harus sejalan dengan RPJMD Provinsi yang telah disusun.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan berkewajiban untuk membuat Rencana Kerja (Renja) dalam rangka untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis 5 (lima) tahunan dalam bentuk penjabaran program dan kegiatan tahunan. Renstra dan Renja Dinas Kesehatan harus mengacu kepada Prioritas dan Fokus Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Fokus Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2021 terkait dengan bidang kesehatan adalah Menjamin akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas melalui Revitalisasi Sarana & Tenaga Kesehatan (Puskesmas, Poskesdes, Pondok Bersalin Desa, Posyandu, Pos KB, Toga, Kadarzi, Prilaku Hidup Sehat), Memfasilitasi Dokter Keluarga Mandiri. Membangun Prilaku masyarakat Hidup Sehat secara partisipatif dan Pembentukan Program Kesehatan Kewilayahan (Desa / Kelurahan Sehat)

Program prioritas yang akan dilaksanakan dalam tahun 2021 adalah : 1) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita;

2) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak; 3) Program Perbaikan Gizi Masyarakat;

4) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular;

5) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; 6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat;

(7)

7) Program Pelayanan Kesehatan pada Msyarakat terdampak Bencana dan/atau KLB;

8) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;

9) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan;

10) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit Mata;

11) Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin.

Berdasarkan uraian di atas, maka Renja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2021 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN

2.1. Kondisi Umum SKPD

2.2. Hasil Evaluasi Renja Pemerintah Daerah Tahun Lalu

BAB III SASARAN, INDIKATOR SASARAN DAN PROGRAM DALAM RENSTRA-SKPD

3.1. Sasaran dan Indikator Sasaran 3.2. Program

BAB IV KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

BAB V PENUTUP

(8)

BAB II

HASIL EVALUASI RENCANA KERJA TAHUN LALU

2.1. Kondisi Umum SKPD

2.1.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

2.1.1.1. Tugas Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 76 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pasal 4, maka tugas Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan adalah melaksanakan kewenangan daerah provinsi dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Provinsi.

2.1.1.2. Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Sesuai dengan pasal 4 Peraturan Gubernur Nomor 76 tahun 2016, Fungsi Dinas Kesehatan adalah :

1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan serta sumber daya kesehatan;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan serta sumber daya kesehatan;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan serta sumber daya kesehatan;

4. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota;

5. Pengelolaan Barang Milik Negara yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Provinsi;

6. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;

7. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Daerah terkait dengan bidang kesehatan.

2.1.1.3. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 45 Tahun 2017, Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan seperti bagan dibawah ini :

(9)

KEPALA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT H. FERY FAHRIZAL, SKM., M.KM. NIP. 196802101990031001 (IV/a)

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Dra. LESTY NURAINY, Apt.,M.Kes PEMBINA UTAMA MUDA IV/C

NIP. 196207031989032002

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

TAHUN 2019

KEPALA BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN Drs. MUHAMMAD RIZAL, Apt. NIP. 196212291989031008 (IV/b) KEPALA SEKSI KEFARMASIAN SEKRETARIS dr.H. TRISNAWARMAN, M.Kes. NIP. 196609092006041008 (IV/a) KEPALA SEKSI

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN YUSNITA SATYAFITRI, SKM., M.M.

NIP. 197506061999032002 (III/d) KEPALA SEKSI ALAT KESEHATAN TERRY SUCIATI NINGRUM, ST., M.Si.

NIP. 197406061998032003 (IV/a)

KEPALA SEKSI

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DAN TRADISIONAL

dr. UKE VERONIKA NIP. 197802232006042012 (III/d)

KEPALA SEKSI

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN M. IFAN FAHRIANSYAH, SKM. NIP. 198102272005011005 (III/d)

KEPALA SEKSI

AKREDITASI DAN MUTU FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Shella Oktarina, S.KM, MM NIP. 19731008 199703 2 001 (III/d) KEPALA SUB BAGIAN

PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

DEDY IRAWAN, SKM., M.KM. NIP. 198202152005011003 (III/d)

KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN dr. WIDYA ANGGRAINI, MARS. NIP. 197604062009022004 (III/d)

KEPALA DINAS

Dra.LESTY NURAINY, Apt., M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA IV/c

NIP. 196207031989032002

KEPALA BIDANG

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT FERRY YANUAR, SKM., M.Kes. NIP. 197607132009021002 (IV/a)

... KEPALA SEKSI

KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI MASYARAKAT

dr. LISA MARNIYATI, M.KM. NIP. 198203102006042008 (IV/a)

KEPALA SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI

H. YUSRI, SKM. NIP. 197605221996031002 (III/c)

KEPALA SEKSI

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR

H. MUYONO, S.Sos, M.Kes NIP.196607151988031008 (IV/a) KEPALA SEKSI

PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

H.IMAM SUBROTO, SKM., M.Kes. NIP. 197610071996031001 (III/d)

KEPALA SEKSI

KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA MARTINDRA MIRLANSYAH, S.KM

NIP. 196603201988021001 (III/d)

KEPALA SEKSI

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA

dr.H. ICON HARIZON NIP. 198407032009021004 (III/d)

LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN NOMOR : 45 TAHUN 2017

TANGGAL : 24 Oktober 2017

KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET

Suciati, SE, M.Si NIP. 19690203 199203 2 005 (III/d)

KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN ADY FIKRI, SKM, M.Kes, MAP NIP. 197512251996031003 (IV/a) KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

(10)

2.1.2. Susunan Kepegawaian dan Aset yang Dikelola 2.1.2.1. Susunan Kepegawaian

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mempunyai pegawai sebanyak 701 orang. Rincian dan jumlah pegawai berdasarkan pendidikan, pangkat / golongan dan jenis pendidikan, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1

Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2019

No Institusi Tingkat Pendidikan JML

S3/S2 S1 D4 D3 D1 SLTA SLTP SD

1. Dinas Kesehatan 51 108 4 36 1 26 1 2 229

2. Bapelkes 15 14 0 3 0 6 1 3 42

3. RSK Paru-paru 10 26 1 39 1 5 0 0 82

4. RSK Mata Masyarakat 20 33 1 54 0 13 1 0 121

5. RSK Gigi dan Mulut 10 18 1 44 0 4 0 0 77

6. RSUD Siti Fatimah 36 15 0 99 0 0 0 0 150

TOTAL 142 214 7 275 2 54 3 5 701

Sumber Data : Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019

Sebagian besar 32,66% Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan UPTD berlatar belakang pendidikan Sarjana sebesar 30,52% (214 orang), Megister S2 / S3 sebesar 20,26% (142 orang), Diploma 4 sebesar 0,99% (7 orang) Diploma 3 sebesar 39,23 (275 orang), SLTA 7,7% (54 orang) dan Sekolah Dasar (SD & SLTP) sebesar 1,14% (8 orang).

Tabel 2

Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Berdasarkan Pangkat/Golongan Tahun 2019

No Institusi Golongan Kepegawaian Jumlah

IV III II I

1. Dinas Kesehatan 29 170 30 0 229

2. Bapelkes 9 25 5 3 42

3. RSK Paru-paru 10 57 15 0 82

4. RSK Mata Masyarakat 11 75 35 0 121

5. RSK Gigi dan Mulut 5 41 31 0 77

6. RSUD Siti Fatimah 9 43 98 0 150

(11)

Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan UPT Dinas (UPTD) berdasarkan golongan, terbanyak adalah golongan III sebanyak 411 orang atau sebesar 58,63%, kemudian golongan IV sebesar 10,41% (73 orang), golongan II sebesar 30,53% (214 orang) dan sisanya sebesar 0,43% (3 orang) adalah pegawai golongan I.

Tabel 3

Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Khusus dan Fungsional Umum di Dinas Kesehatan Tahun 2019

No Jabatan Dink es Bapel Kes RSK Paru-Paru RSK Mata Masyara kat RSK Gigi dan Mulut RSUD Siti Fatima h Jumlah A FUNGSIONAL KHUSUS 57 12 58 95 61 124 407 1 Dokter 2 1 6 13 3 20 45 2 Dokter Gigi 0 0 0 0 7 1 8 3 Perawat 19 1 28 62 15 96 221 4 Perawat Gigi 1 0 0 0 24 1 26 5 Bidan 2 0 0 0 0 3 5 6 Penyuluh Kesehatan 7 0 3 1 1 0 12 7 Sanitarian 0 0 3 1 1 0 5 8 Epidemiologi 3 0 0 0 0 0 3 9 Administrator Kesehatan 9 0 0 1 2 0 12 10 Pranata Lab 1 1 5 4 0 0 11 11 Apoteker 2 0 2 2 1 1 8 12 Asisten Apoteker 5 0 2 4 2 1 14 13 Refrak Option 0 0 0 3 0 0 3 14 Fisioterapi 0 0 0 0 0 0 0 15 Nutrisionis 6 1 3 3 3 0 16 16 Elektromedik 0 0 0 0 0 0 0 17 Rekam Medik 0 0 1 0 0 0 1 18 Radiografer 0 0 5 0 1 1 7 19 Widyaiswara 0 7 0 0 0 0 7 20 Pustakawan 0 1 0 0 0 0 1

21 Penyuluh Kesehatan Kerja 0 0 0 1 1 0 2

B FUNGSIONAL UMUM 156 26 20 22 12 5 241

C STRUKTURAL

(ESELON)

16 4 4 4 4 21 53

TOTAL 229 42 82 121 77 150 701

Sumber Data : Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019

Kelompok Jabatan fungsional di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan UPTD terbagi menjadi 2 (dua) yaitu: fungsional khusus dan fungsional umum. Pegawai

(12)

fungsional khusus sebanyak 407 orang dengan 21 kriteria jabatan fungsional khusus. Sedangkan jabatan fungsional umum sebanyak 241 orang. Selain jabatan fungsional Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan UPTD memiliki 53 pejabat struktural.

Jabatan fungsional khusus yang banyak terdapat di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan UPTD antara lain perawat 221 orang (31,53%), dokter 45 orang (6,42%) dan nutrisionis 16 orang (2,30%).

2.1.2.2. Aset yang Dikelola

Dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan telah ditunjang/memiliki sarana prasarana yang cukup memadai. Sarana dan prasarana serta aset ini dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan Provinsi. Sampai dengan tahun 2019, kondisi sarana dan aset yang dimiliki adalah sebagai berikut :

Tabel 4

Jumlah Kendaraan Dinas/Operasional

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019

No. Nama / Jenis Aset Jumlah Keterangan

1. Mobil Jabatan 24 Ka.Dinkes

2. Mobil OPS 5 Bidang/Seksi

3. Mobil OPS Embarkasi Haji 1

4. Mobil Ambulance 14

5. Mobil RSK Mata Masyarakat 6 6. Mobil RSUD Siti Fatimah 10

7. Mobil RSK Paru-Paru 5

8. Mobil Bapelkes Prov.Sumsel 5 9. Mobil AKL Prov. Sumsel 3

10. Mobil Apoteker 1

11. Mobil PMI 1

12. Mobil Gigi dan Mulut 6 Sumber : Keuangan dan Aset Dinas Kesehatan Tahun 2019

Selain dari aset berupa mobil/kendaraan Dinas tersebut diatas, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan juga mengelola aset dalam bentuk gedung dan tanah yang tersebar dan digunakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi , dimana gedung dan bangunan tersebut berlokasi ; perkantoran Dinkes Prov. Sumsel dan UPT, rumah dinas, BTKL, Akper Depkes, PPK, Gudang Vaksin, Sumur, Rumah Sakit, Poskesdes, Pustu dan Puskesmas. Total aset tanah yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan adalah sebanyak 12 bidang.

(13)

Pada tahun 2019 ini, untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kesehatan, seperti telah disampaikan diatas telah dilaksanakan pembangunan Rumah Sakit Umum Provinsi Sumatera Selatan, untuk membantu kelancaran operasional, Dinas Kesehatan Provinsi juga memiliki sebanyak 116 unit kendaraan roda dua/sepeda motor. Aset lain yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan adalah berupa alat-alat medis yang terutama digunakan di RSK Mata Masyarakat dan RSK Paru untuk menunjang pelayanan kesehatan serta berbagai alat non medis lainnya.

2.2. Hasil Evaluasi Renja Pemerintah Daerah Tahun Lalu

Sampai dengan Desember 2019, total anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan yang diterima melalui dana APBD Perubahan sebesar Rp.328.638.225.437,00, terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.60.189.694.000,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp.268.448.531.437,00.

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada SKPD Dinas Kesehatan yang bersumber dari anggaran APBD Provinsi Sumatera Selatan tahun anggaran 2019 adalah sebagai berikut :

I. Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.60.189.694.000,00, dimana sampai akhir tahun 2019 telah terealisasi sebesar Rp.57.642.389.069,00 (95,77%) dengan realisasi fisik sebesar 100%. Anggaran tersebut digunakan untuk pembiayaan gaji pokok PNS, tunjangan pegawai dan tambahan penghasilan bagi PNS. II. Belanja Langsung sebesar Rp.268.448.531.437,00, sampai dengan Desember

2019 telah terealisasi sebesar Rp.182.725.691.638,00 (68,07%) dan realisasi fisik program dan kegiatannya mencapai 87,14%. Anggaran tersebut digunakan untuk pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program pelayanan dan administrasi perkantoran ini sebesar Rp.39.390.857.485,00 dengan realisasi keuangannya pada tahun 2019 mencapai Rp.29.526.425.878,00 (74,96%) serta dengan realisasi fisik sebesar 99,65%.

Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program pelayanan administrasi perkantoran adalah sebagai berikut:

1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat, dengan anggaran sebesar Rp.15.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.14.865.400,00 (99,10%), dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa surat menyurat sebanyak 2.100 surat untuk 12 bulan.

(14)

2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, dengan anggaran yang diterima sebesar Rp.10.800.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.6.121.567.796,00 (56,68%) dan realisasi fisiknya sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik selama 12 bulan. Jumlah rekening listrik, telepon dan air pada Dinas Kesehatan dan UPT sebanyak 34 rekening.

3) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, dengan anggaran sebesar Rp.46.200.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.40.200.000,00

(87,01%) dan realisasi fisiknya sebesar 90,00%.Rendahnya realisasi fisik dikarenakan honor bendahara pembantu penerima dan pengeluaran Bapelkes di bayar melalui BLUD. Hasil dari kegiatan ini adalah terbayarnya honorarium tenaga pengelola keuangan selama 12 bulan di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah tenaga pengelola keuangan yang dibayarkan honornya sebanyak 13 orang.

4) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.5.183.780.100,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.4.531.729.045,00 (87,42%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa dan alat kebersihan kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel dan UPT selama 1 tahun. Anggaran tersebut digunakan untuk penyediaan peralatan kebersihan kantor dan penyediaan jasa kebersihan kantor/cleaning service.

5) Penyediaan Alat Tulis Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.535.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.345.135.800,00 (64,51%) dan realisasi fisik sebesar 75,00%. Rendahnya realisasi fisik dikarenakan keterlambatan permintaan barang persediaan. Hasil dari kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor dinas kesehatan selama 12 bulan dengan 38 jenis alat tulis kantor bagi Dinas Kesehatan dan UPT.

6) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, dengan anggaran sebesar Rp.529.400.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.496.005.950,00

(93,69%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya barang cetakan dan penggandaan dilingkungan dinas kesehatan selama 1 tahun dengan 60 jenis bahan cetakan (formulir, blangko, buku & kartu) dan penggandaan di Dinas Kesehatan dan UPT.

7) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp. 0.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar

(15)

kegiatan ini adalah tersedianya komponen listrik dan penerangan bangunan kantor pada dinas kesehatan selama 12 bulan dengan komponen instalasi listrik/penerangan dalam 8 bangunan kantor dan UPT.

8) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan, dengan anggaran sebesar Rp.20.400.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.20.392.000 ,00 (99,96%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan. Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan pada Dinas Kesehatan dan UPT selama 12 bulan dengan 1 jenis bahan bacaan / majalah di kantor Dinas Kesehatan dan UPT.

9) Penyediaan Makanan dan Minuman, dengan anggaran sebesar Rp.400.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.255.684.300,00 (63,92%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya makanan dan minuman untuk rapat/pertemuan sebanyak 50 kali, dan minuman pasien rumah sakit khusus gigi & mulut dan rumah sakit khusus paru selama 1 tahun.

10) Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Teknis/Perkantoran, dengan

anggaran sebesar Rp.20.231.877.385,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.16.112.340.000,00 (79,64%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Hasil dari

kegiatan ini adalah terbayarnya honorarium tenaga honorer di Dinas Kesehatan sebanyak 545 orang.

11) Penyediaan Jasa Tutor SKJ, dengan anggaran sebesar Rp.79.200.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.79.200.000,00 (100%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah terbayarnya honorarium tenaga tutor SKJ untuk mendukung honorarium instruktur senam kesegaran jasmani di lingkungan Dinkes dan UPT selama 1 tahun dengan jasa tutor SKJ sebanyak 6 orang.

12) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah, ke Luar Daerah dan Luar Negeri dengan anggaran sebesar Rp.1.500.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.1.460.626.587,00 (97,38%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi program ke dalam daerah,luar daerah dan luar negeri untuk Dinkes dan UPT selama 1 tahun sebanyak 512 kali.

(16)

b. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

 Permasalahan pada kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik realisasi keuangan masih dibawah 60% dikarenakan jumlah tagihan rekening listrik yang terlalu besar dianggarkan.

 Permasalahan pada kegiatan penyediaan alat tulis kantor realisasi keuangan masih dibawah 70% dikarenakan adanya keterlambatan permintaan barang pesersdiaan dari bidang dan seksi.

 Permasalahan pada kegiatan penyediaan makanan dan minuman realisasi keuangan masih dibawah 70% dikarenakan anggaran untuk penyediaan makan dan minum pasien di Rumah Sakit Paru dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut tidak terealisasi dikarenakan sudah dianggarkan dan BLUD.

2) Solusi

 Untuk kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik penyusunan anggarannya tahun 2020 akan disesuaikan dengan besaran realisasi pada tahun 2019.

 Pada kegiatan penyediaan alat tulis kantor akan dilakukan perbaikan pelaporan stock opname barang persediaan sehingga tidak terjadi keterlambatan permintaan barang persediaan.

 Pada kegiatan penyediaan makanan dan minuman untuk penyediaan makanan dan minuman pasien di Rumah Sakit Paru dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut pada tahun 2020 akan dianggarakan melalui anggaran BLUD rumah sakit sehingga tidak terjadi double penganggaran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program ini sebesar Rp.35.267.680.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2019 mencapai Rp.6.287.439.417,00 (17,83%), dengan realisasi fisik sebesar 33,64 %. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur adalah sebagai berikut :

1) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.1.062.724.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.973.416.700,00

(91,60%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya peralatan dan peralatan kantor dinas kesehatan sebanyak 6 jenis berupa komputer PC, laptop, AC, sound system untuk Bapelkes, mesin Genset untuk RS Paru dan masin finger print.

(17)

2) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional, dengan anggaran sebesar Rp.1.210.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.1.070.118.580,00 (88,44%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas untuk Dinas Kesehatan dan UPT selama 1 tahun sebanyak 71 unit kendaraan dinas operasional roda empat dan 125 unit roda dua.

3) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga, dengan anggaran sebesar Rp.205.956.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.132.633.000,00 (64,40%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan rumah tangga selama 1 tahun dengan frekuensi pengisian ulang tabung gas medis dan tabung gas sebanyak 132 kali.

4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.60.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.51.155.240,00 (85,26%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor selama 1 tahun dengan 10 Jenis peralatan dan perlengkapan kantor Dinkes dan UPT.

5) Rehabilitasi Sedang / Berat Gedung Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.500.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.488.007.000,00

(97,60%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini Rehabilitasi gedung Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Paru dan Balai Pengobatan Korpri sebanyak 3 gedung kantor.

6) Rehabilitasi Balai Pelatihan Kesehatan Program DAK Penugasan Bidang Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp.26.000.000.000,00 tapi tidak bisa terealisasikan dikarenakan gagal proses lelang fisik rehabilitasi Bapelkes / tidak cukup waktu untuk proses tender melebihi dari tanggal 22 Juli 2019 sesuai batas akhir input kontrak DAK di aplikasi OMSPAN.

7) Pengadaan Sarana dan Prasarana Bapelkes Program DAK Penugasan Bidang Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp. 2.580.500.000,00 tapi tidak bisa terealisasikan dikarenakan Rehabilitasi fisik Bapelkes tidak terlaksana.

8) Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional, dengan anggaran sebesar Rp. 3.300.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.295.445.000,00

(99,86%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya kendaraan dinas/operasional sebanyak 8 unit untuk Kepala UPTD Dinas Kesehatan dan Wakil Direktur di RSUD Siti Fatimah.

(18)

9) Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.100.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.97.322.000,00 (97,32%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini terpeliharanya gedung kantor Bapelkes sebanyak 1 gedung kantor.

10) Pengelolaan dan Pengamanan Barang Milik Daerah, dengan anggaran sebesar Rp.248.500.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.179.341.897,00

(72,17%) dan realisasi fisik sebesar 90,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen aset Dinas Kesehatan sebanyak 1 dokumen.

b. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

 Permasalahan pada kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga realiasi keuangan masih dibawah 70% dikarenakan keterlambatan dalam pengajuan proses tagihan keuangan.  Permasalahan pada kegiatan Rehabilitasi Balai Pelatihan Kesehatan

Program DAK Penugasan Bidang Kesehatan tidak terealisasikan dikarenakan gagal proses lelang fisik rehabilitasi Bapelkes / tidak cukup waktu untuk proses tender melebihi dari tanggal 22 Juli 2019 sesuai batas akhir input kontrak DAK di aplikasi OMSPAN.

 Permasalahan pada kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Bapelkes Program DAK Penugasan Bidang Kesehatan tidak terealisasikan dikarenakan Rehabilitasi fisik Bapelkes tidak terlaksana.

2) Solusi

 Pada kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga solusinya adalah mempercepat proses penagihan keuangan.

 Pada kegiatan Rehabilitasi Balai Pelatihan Kesehatan Program DAK Penugasan Bidang Kesehatan solusinya adalah mempercepat proses pengajuan lelang sebelum batas akhir dan memisahkan kegiatan lelang perencanaan dan lelang fisik.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program ini sebesar Rp. 1.664.900.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.030.571.357,00 (61,90%), dengan realisasi fisik sebesar 75,45%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur adalah sebagai berikut :

(19)

1) Pendidikan dan Pelatihan Formal, dengan anggaran sebesar Rp.400.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.294.650.000,00 (73,66%), dan realisasi fisik sebesar 85,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah jumlah karyawan dinas kesehatan dan UPTD yang mingikuti kursus- kursus singkat dan Diklat PIM sebanyak 50 orang.

2) Pelatihan Jabatan Fungsional, dengan anggaran sebesar Rp.1.053.660.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.587.687.000,00 (55,78%), dan realisasi fisik sebesar 70,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan jabatan fungsional sebanyak 300 orang.

3) Benchmarking Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah (DID Kinerja Perencanaan Terbaik), dengan anggaran sebesar Rp.30.750.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 12.385.090,00 (40,28%), dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan aparatur tentang perencanaan sebanyak 2 orang.

4) Capacity Building SDM Aparatur Bidang Perencanaan (DID Kinerja Perencanaan Terbaik), dengan anggaran sebesar Rp.40.700.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.37.033.200,00 (90,99%), dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan aparatur tentang penyusunan perencanaan sebanyak 3 orang.

5) Benchmarking Peningkatan SAKIP Perangkat Daerah (DID Kinerja SAKIP dengan Nilai A), dengan anggaran sebesar Rp.25.750.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 24.804.167,00 (96,33%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan aparatur tentang penyusunan SAKIP sebanyak 3 orang.

6) Bimbingan Teknis SAKIP Perangkat Daerah (DID Kinerja SAKIP dengan Nilai A), dengan anggaran sebesar Rp.23.700.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.21.948.300,00 (92,61%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan aparatur tentang SAKIP sebanyak 3 orang.

7) Penyusunan Analisis Jabatan, dengan anggaran sebesar Rp.25.060.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 20.513.000,00 (81,86%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya peta analisis jabatan dinas kesehatan sebanyak 1 dokumen.

8) Training Officer Cource (TOC), dengan anggaran sebesar Rp.32.640.000,00 tidak terlaksana.

(20)

9) Training Need Assesment (TNA) dengan anggaran sebesar Rp.32.640.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.31.550.600,00 (96,66%) dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen kebutuhan pelatihan tenaga kesehatan di Sumatera Selatan sebanyak 1 dokumen.

b. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

 Permasalahan pada kegiatan pelatihan jabatan fungsional realisasi keuangan masih dibawah 60% dikarenakan dari 10 jenis pelatihan yang direncanakan hanya terlaksana 7 jenis pelatihan karena tidak cukup waktu pengerjaan pada anggaran perubahan.

 Permasalahan pada kegiatan Benchmarking Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah (DID Kinerja Perencanaan Terbaik) realisasi masih dibawah 50% dikarenakan adanya jumlah peserta yang mengikuti Benchmarking hanya 2 orang dari 3 orang yang direncanakan.

 Permasalahan pada kegiatan Training Officer Cource (TOC) tidak terlaksana dikarenakan anggaran kurang di sebabkan adanya perubahan regulasi dimana harus melibatkan team dari LAN sebagai narasumber. 2) Solusi

 Pada kegiatan pelatihan jabatan fungsional jika banyak jenis pelatihan yang dilaksanakan untuk mempertimbangkan waktu pelaksanaan, sebaiknya dilaksanakan pada anggaran induk.

 Pada kegiatan Benchmarking Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah (DID Kinerja Perencanaan Terbaik) agar pelaksanaan sesuai dengan yang sudah direncanakan.

 Pada kegiatan Training Officer Cource (TOC) agar lebih teliti lagi dalam membuat perencanaan, perencanaan harus evidence base didukung dengan RAB dan TOR.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

a. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program ini sebesar Rp.15.271.098.280,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.14.529.300.932,00 (95,14%), dengan realisasi fisik sebesar 98,03%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan adalah sebagai berikut :

(21)

1) Penyusunan Renstra, dengan anggaran sebesar Rp.40.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.31.226.902,00 (78,07%), dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2018 - 2023 sebanyak 1 dokumen.

2) Penyelesaian Kewajiban Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dengan anggaran sebesar Rp.15.054.398.280,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.14.378.935.830,00 (95,51%), dan realisasi fisik sebesar 98,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah terbayarnya tagihan pada pihak ketiga (hutang pada pihak ketiga) pada tahun 2018 sebanyak 30 tagihan.

3) Pertemuan Konsolidasi Penyusunan Laporan Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dengan anggaran sebesar Rp.176.700.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.119.138.200,00 (67,42%), dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen Laporan Keuangan Dinas Kesehatan dan UPTD Tahun 2019 sebanyak 1 dokumen.

b. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

 Permasalahan pada kegiatan Pertemuan Konsolidasi Penyusunan Laporan Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah realisasi keuangan masih dibawah 70% dikarenakan jumlah peserta yang hadir tidak sesuai dengan yang direncanakan.

2) Solusi

 Pada kegiatan Pertemuan Konsolidasi Penyusunan Laporan Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah agar pelaksanaan sesuai dengan yang sudah direncanakan.

5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

a. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program ini sebesar Rp.14.639.775.000,00, dengan realisasi anggarannya pada tahun 2019 mencapai Rp.14.186.814.548,00 (96,91%), serta dengan realisasi fisik sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2019 dalam program Obat dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari 3 (tiga) kegiatan, yaitu sebagai berikut :

1) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp.10.000.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.9.889.953.548,00

(98,90%), dan realisasi fisik sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah terpenuhinya 450 item obat dan perbekalan kesehatan untuk penunjang buffer

(22)

stock, Obat Program, obat RSUD Siti Fatimah, obat RS Khusus Paru, obat RS Khusus Gigi dan Mulut, obat RS Khusus Mata dan obat BP Korpri.

2) Pembangunan Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Program DAK Bidang Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp.4.541.475.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.4.210.021.000 ,00 (92,70%), dan realisasi fisik sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya 1 gedung Instalasi Farmasi / Gudang Obat Dinas Kesehatan Prov. Sumsel.

3) Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Manajemen Pengelolaan Obat di Kab/Kota, dengan anggaran sebesar Rp.98.300.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.86.840.000,00 (88,34%), dan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah terbinanya manajemen pengelolaan obat di 17 kabupaten/kota.

b. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

 Tidak terdapat permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan pada Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.

2) Solusi

 Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan telah sesuai.

6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

a. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program ini sebesar Rp.8.567.625.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.7.203.872.531,00 (84,08%), dan realisasi fisiknya sebesar 97,18%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program ini sebanyak 21 (dua puluh satu) kegiatan sebagai berikut :

1) Pemilihan Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Sumatera Selatan, dengan anggaran sebesar Rp.100.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 99.970.000,00 (99,97%), dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil kegiatan ini adalah jumlah sekolah yang mengikuti lomba sekolah sehat tingkat Provinsi sebanyak 51 sekolah untuk 3 kategori (SD, SMP dan SMA).

2) Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi, dengan anggaran sebesar Rp.350.000.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 323.633.000,00 (92,47%), dan realisasi fisiknya 100%. hasil kegiatan ini

(23)

adalah 153 orang tenaga kesehatan yang ikut lomba tenaga kesehatan teladan tingkat Provinsi Sumatera Selatan untuk 9 kategori tenaga kesehatan.

3) Pengembangan Aplikasi Daftar Informasi Publik (DIP) Berbasis Website dan Basis Data untuk Pelayanan Publik pada Website Dinkes Prov. Sumsel, dengan anggaran sebesar Rp.150.000.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.147.535.700,00 (98,36%), dan realisasi fisiknya 100%. Hasil kegiatan ini adalah tersedianya website Dinas Kesehatan yang menyediakan data dan Informasi Publik.

4) Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu PSC 119, dengan anggaran sebesar Rp.511.730.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.314.794.683,00

(61,52%), dan realisasi fisik sebesar 70%. Hasil kegiatan ini adalah tersedianya 8 orang tim SPGDT Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.

5) Peningkatan Pengawasan Rumah Sakit oleh Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Selatan, dengan anggaran sebesar Rp.550.000.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.473.317.600 (86,06%), dengan realisasi fisik sebesar 100%. hasil kegiatan ini adalah peningkatan pengawasan dan pembinaan Rumah sakit oleh Badan Pengawas RS Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 65 RS.

6) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Provinsi Sumatera Selatan Program DAK Non Fisik Bidang Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp.3.523.500.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.2.953.008.841,00 (83,81%), dengan realisasi fisik sebesar 100%. Hasil kegiatan ini adalah terbinanya 17 Kab/Kota dalam pelaksanaan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK), Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Upaya Kesehatan Tersier dan Dukungan Manajemen BOK.

7) Pengadaan Ambulance Motor bagi PSC 119, dengan anggaran sebesar Rp.1.050.000.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.976.953.000,00 (93,04%), dengan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya ambulance motor PSC 119 Dinas Kesehatan Prov. Sumsel dan PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebanyak 21 unit.

8) Pembinaan dan Pemantapan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota, dengan anggaran sebesar Rp.110.000.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.106.562.970,00 (96,88%), dan realisasi fisik sebesar 100%. Hasil kegiatan ini adalah 17 Kabupaten /Kota yang dibina tentang implementasi standar pelayanan minimal di bidang kesehatan.

(24)

9) Pembinaan dan Pemantapan Pelaksanaan PIS – PK di Puskesmas, dengan anggaran sebesar Rp.79.730.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.79.730.000,00 (100,00%), dan realisasi fisik sebesar 100%. Hasil kegiatan ini adalah Meningkatnya kualitas pendataan keluarga sehat di 341 Puskesmas. 10) Pelaksanaan Hari Kesehatan Nasional, dengan anggaran sebesar

Rp.400.000.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.389.055.000,00 (97,26%), dengan realisasi fisik sebesar 100,00%. Hasil kegiatan ini adalah tersosialisasinya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional.

11) Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional, dengan anggaran sebesar Rp.280.045.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.209.039.500,00

(74,64%), dan realisasi fisiknya 100%. Hasil kegiatan ini adalah tersedianya 17 kelompok puskesmas yang dibina tentang pelayanan kesehatan tradisional. 12) Pembinaan dan Pendampingan Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan

Daerah Generik di Kabupaten/kota, dengan anggaran sebesar Rp.125.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.108.345.678,00 (86,68%), dan realisasi fisiknya 100,00%. Hasil kegiatan ini adalah terlaksananya pembinaan dan pendampingan pelaksanaan sistem informasi kesehatan daerah generik di kabupaten/kota.

13) Peningkatan Pelayanan Kesehatan bagi Pengungsi Korban Bencana dan KLB, dengan anggaran sebesar Rp.328.320.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.240.883.100 (73,37%), dan realisasi fisiknya 100,00%. Hasil kegiatan ini adalah penduduk yang terdampak bencana dan KLB yang mendapat pelayanan kesehatan.

14) Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Tingkat Provinsi, dengan anggaran sebesar Rp.151.700.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 134.876.400,00 (88,91%), dan realisasi fisiknya 100,00%. Hasil kegiatan ini terpilihnya pemenang lomba rumah sakit sayang ibu sebanyak 3 pemenang. 15) Distribusi Logistik Haji, dengan anggaran sebesar Rp.80.000.000, dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.67.196.000,00 (84,00), dan realisasi fisiknya 100,00%. Hasil kegiatan ini adalah terdistribusinya vaksin haji ke 17 Kabupaten/kota.

16) Rapat Koordinasi Evaluasi SPGDT PSC 119, dengan anggaran sebesar Rp.67.800.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.52.610.000,00

(77,60%), dan realisasi fisiknya 100,00%. Hasil kegiatan ini adalah peningkatan penguatan pelayanan SPGDT PSC 119 di 17 Kabupaten/kota.

(25)

17) Pendampingan Kunjungan Kerja Kepala Daerah, dengan anggaran sebesar Rp.110.400.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.14.400.000,00

(13,04%), dan realisasi fisiknya 20,00%. Hasil kegiatan ini adalah terlaksananya pendampingan kunjungan kerja Kepala Daerah.

18) Jambore Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), dengan anggaran sebesar Rp.82.260.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.71.701.800,00 (87,16%), dan realisasi fisiknya 100,00%. Hasil kegiatan ini adalah terlaksananya Jambore SPGDT.

19) Sosialisasi Penggunaan SISRUTE Rumah Sakit, dengan anggaran sebesar Rp. 82.260.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.68.950.300,00

(83,82%), dan realisasi fisiknya 100,00%. Hasil kegiatan ini adalah tersosialisasinya penggunaan Sisrute rumah sakit.

20) Monitoring dan Evaluasi Terpadu Pelaksanaan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK), dengan anggaran sebesar Rp.294.880.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.260.830.000,00 (88,45%), dan realisasi fisiknya 100,00%. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya integrasi program dalam rangka Pelaksanaan intervensi lapangan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK). 21) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan DAK Bidang Kesehatan, dengan

anggaran sebesar Rp.140.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.110.478.959,00 (78,91%), dan realisasi fisiknya 100,00%. Hasil kegiatan ini adalah Tersedianya laporan pelaksanaan DAK Bidang Kesehatan sebanyak 1 dokumen.

b. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

 Permasalahan pada kegiatan Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu PSC 119, tidak cukupnya waktu pelaksanaan pada anggaran perubahan.

 Permasalahan pada kegiatan Pendampingan Kunjungan Kerja Kepala Daerah dikarenakan tidak cukupnya waktu pelaksanaan pada anggaran perubahan.

2) Solusi

 Pada kegiatan Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu PSC 119 pelaksanaan sesuai dengan yang sudah direncanakan dan agar dianggarkan mulai dari APBD induk.

 Solusi pada kegiatan Pendampingan Kunjungan Kerja Kepala Daerah pelaksanaan sesuai dengan yang sudah direncanakan dan agar dianggarkan mulai dari APBD induk

(26)

7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

A. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sebesar Rp.5.803.204.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 5.371.573.670,00 (92,56%), dengan realisasi fisiknya sebesar 100%. Bentuk-bentuk kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2019 terdiri dari 6 (enam) kegiatan sebagai berikut :

1) Pertemuan Koordinasi Pokjanal Posyandu Tingkat Provinsi Sumatera Selatan , dengan anggaran sebesar Rp.46.394.000,00,- tidak terlaksana.

2) Orientasi Pemberdayaan Masyarakat Bagi Kader Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat, dengan anggaran sebesar Rp. 238.060.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 125.760.000,00 (52,83%) dan realisasi fisiknya 80%. Hasil dari kegiatan ini adalah Jumlah kader UKBM yang terlatih sebanyak 120 orang.

3) Pembinaan, Pendampingan dan Penilaian Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Selatan, dengan anggaran sebesar Rp.150.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.137.435.000,00 (91,62%) dan realisasi fisiknya 95%. Hasil dari kegiatan ini adalah terpilihnya pemenang lomba posyandu berprestasi tingkat provinsi sebanyak 3 pemenang.

4) Revitalisasi Posyandu, dengan anggaran sebesar Rp.4.393.340.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.4.217.953.670,00 (96,01%) dan realisasi fisiknya 100%. Hasil kegiatan ini adalah Posyandu yang mendapatkan bantuan sarana dan prasarana Posyandu sebanyak 3.000 Posyandu.

5) Penyebarluasan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Perilaku Hidup Sehat melalui Berbagai Media, dengan anggaran sebesar Rp.623.580.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.601.675.000,00 (96,49%) dan realisasi fisiknya 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersebarnya informasi hidup dan edukasi prilaku hidup sehat melalui 3 media.

6) Lomba Desa/kelurahan Ber-PHBS Tingkat Provinsi Sumatera Selatan, dengan anggaran sebesar Rp.150.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.146.910.000,00 (97,94%) dan realisasi fisiknya 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah terpilihnya pemenang Desa/Kelurahan PHBS Tingkat Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 3 pemenang.

(27)

B. Permasalahan dan Solusi 1) Permasalahan

 Permasalahan pada kegiatan Pertemuan Koordinasi Pokjanal Posyandu Tingkat Provinsi Sumatera Selatan tidak terlaksana dikarenakan SK Tim Pokjanal yang baru terbit di bulan Oktober.

 Permasalahan pada kegiatan Orientasi Pemberdayaan Masyarakat Bagi Kader Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat realisasi keuangan masih dibawah 60% dikarenakan kegiatan cetak modul tidak terlaksana.

2) Solusi

 Pada kegiatan Pertemuan Koordinasi Pokjanal Posyandu Tingkat Provinsi Sumatera Selatan agar mempercepat pelaksanaan kegiatan dan dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan secara berkala terhadap progress kegiatan.

 Pada kegiatan Orientasi Pemberdayaan Masyarakat Bagi Kader Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat agar mempercepat pelaksanaan kegiatan dan dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan secara berkala terhadap progress kegiatan.

8. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program Perbaikan Gizi Masyarakat pada tahun 2019 sebesar Rp.2.329.576.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.1.972.817.120,00

(84,69%), dengan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil program ini adalah teratasinya masalah gizi utama di masyarakat, yaitu gizi kurang dan gizi buruk terutama pada kelompok rentan. Bentuk-bentuk kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2019 terdiri dari 3 (tiga) kegiatan sebagai berikut :

1) Workshop Pencegahan dan Penurunan Stunting, dengan anggaran sebesar Rp.111.080.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.100.604.000,00

(90,57%), dan realisasi fisiknya 100%. Hasil dalam kegiatan ini adalah terbentuknya tim penanggulangan stunting di 3 kabupaten/kota.

2) Fokus Group Discussion Akselerasi Program 1000 HPK di Kabupaten/kota, dengan anggaran sebesar Rp.111.200.000,00, realisasi keuangan sebesar Rp.93.073.500,00 (83,70%), dan realisasi fisiknya 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah terselenggaranya Focus Group Discussion pada 3 Kabupaten/kota fokus stunting.

3) Penanggulangan Stunting Program DAK Penugasan Bidang Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp.2.1070.296.000,00, dengan realisasi keuangan

(28)

sebesar Rp.1.779.139.620,00, (84,43%), dan realisasi fisiknya 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kalori dan makanan tambahan bagi Balita gizi kurang di 2 kabupaten/kota lokus stunting (kab. Muara Enim dan kab. OKI).

b. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

 Tidak terdapat permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan pada Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

2) Solusi

 Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan telah sesuai.

9. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

a. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada Program Pengembangan Lingkungan Sehat sebesar Rp.800.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.785.105.382,00

(98,14%), dengan realisasi fisiknya sebesar 100%. Bentuk-bentuk kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2019 terdiri dari 3 (tiga) kegiatan sebagai berikut : 1) Pembinaan Kabupaten/ Kota Sehat, dengan anggaran sebesar

Rp.150.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.145.053.122,00 (96,70%), dan realisasi fisiknya juga mencapai 100%. Hasil dalam kegiatan ini adalah kabupaten/kota yang menyelenggarakan kabupaten/kota sehat sebanyak 17 Kab/kota.

2) Pengadaan Cetakan Jamban Sehat dan Murah, dengan anggaran sebesar Rp. 500.000.000,00. Dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 497.117.500,00

(99,42%) dengan realisasi fisiknya 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya cetakan jamban sebanyak 50 Unit untuk 17 kabupaten/kota.

3) Percepatan Peningkatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, dengan anggaran sebesar Rp.150.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.142.934.760,00 (95,29%) dengan realisasi fisiknya 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah pembinaan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di 17 kabupaten/kota.

(29)

b. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

 Tidak terdapat permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan pada Program Pengembangan Lingkungan Sehat.

2) Solusi

 Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan telah sesuai.

10. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular a. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular adalah Rp.2.134.943.500,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.1.982.186.740,00 (92,84%), dengan realisasi fisiknya mencapai 100%. Anggaran tersebut digunakan untuk pelaksanaan 18 jenis kegiatan. Hasil program ini adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat berbagai penyakit menular dan tidak menular seperti DBD, Malaria, HIV/AIDS, TB, hipertensi,gangguan jiwa, jantung, dan lain sebagainya serta mencegah terjadinya penularan penyakit, terutama melalui imunisasi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan cepat dan tepat. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program ini selama tahun 2019 adalah sebagai berikut :

1) Pembinaan Imunisasi dan Pengelolaan Vaksin, dengan anggaran sebesar Rp.150.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.147.698.100,00,(98,47 %) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil kegiatan ini adalah pembinaan program imunisasi dan pengelolaan vaksin di 17 Kabupaten/kota.

2) Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Luar Biasa (KLB), dengan anggaran sebesar Rp.110.200.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.101.128.600,00, (91,77%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil kegiatan ini adalah penyelidikan epidemiologi KLB di 10 lokasi.

3) Pemantapan Layanan HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular dan Hepatitis, dengan anggaran sebesar Rp.178.260.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.175.060.000,00, (98,20%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil kegiatan ini adalah terlaksananya layanan HIV/AIDS dan PIMS di 17 Kab/Kota.

4) Pre Assesment Eliminasi Malaria, dengan anggaran sebesar Rp.84.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.79.820.000,00, (95,02%) dan realisasi

(30)

fisik sebesar 100%. Hasil kegiatan ini adalah kesiapan eliminasi Malaria di 4 Kab/Kota.

5) Penemuan dan Pelacakan Dini Kasus Kusta melalui Sero Survei, dengan anggaran sebesar Rp. 56.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.55.968.000,00, (99,94%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Hasil kegiatan ini adalah pelacakan dini kasus Kusta di 14 Kabupaten/kota.

6) Monitoring Evaluasi Pelaksanaan TB di Kab/Kota, dengan anggaran sebesar Rp.100.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.99.950.000,00(99,95%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil kegiatan ini adalah terbinanya dan monitoring evalausi pelaksanaan TB di 17 Kab/Kota.

7) Monitoring dan Evaluasi Posbindu PTM, dengan anggaran sebesar Rp.100.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.99.310.000,00

(99,31%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil kegiatan ini adalah terbinayna pelaksanaan Posbindu PTM di 17 Kabupaten/kota.

8) Peningkatan Posbindu PTM, dengan anggaran sebesar Rp.150.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.148.916.000,00 (99,28%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil kegiatan ini adalah terbinanya Posbindu PTM di 17 Kabupaten/kota.

9) Peningkatan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara melalui Skreening Inspeksi Visual Asam Asetat dan CBE, dengan anggaran sebesar Rp.100.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.68.278.240,00, (68,28%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah skreening kanker leher rahim dan kanker payudara di 4 Kabupaten/kota.

10) Skrining Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular, dengan anggaran sebesar Rp.164.700.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.161.820.000,00

(98,25%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah skrining Penyakit Tidak Menular sebanyak 2.000 orang.

11) Pembinaan Assesment Penyalahguna Napza, dengan anggaran sebesar Rp.50.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.49.606.800,00

(99,21%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah Terbinanya Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) sebanyak 50 IPWL.

12) Peningkatan Penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan Pasung, dengan anggaran sebesar Rp.50.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.49.960.000,00 (99,92%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya pendampingan penanganan Orang Dengan

(31)

13) Deteksi Dini Gangguan Indra Penglihatan dan Kebutaan, dengan anggaran sebesar Rp.75.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.51.260.000,00 (68,35%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah Terbinanya deteksi dini dan rujukan kasus katarak di 17 Kab/Kota.

14) Pemantapan Implementasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dan G1R1J dalam Pengendalian Kasus DBD, dengan anggaran sebesar Rp.56.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.55.980.000,00 (99,96%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus G1R1J dalam Pengendalian Kasus DBD di 17 kabupaten/kota.

15) Sosialisasi Dampak Buruk Narkoba bagi Generasi Milenial, dengan anggaran sebesar Rp.227.743.500,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.226.741.000,00 (99,56%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersosialisasinya dampak buruk Narkoba bagi generasi milenial siswa SMA sebanyak 2.200 orang.

16) On Job Training Sistem Informasi dan Pelaporan HIV/ AIDS dan PIMS, dengan anggaran sebesar Rp.129.440.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.114.700.000,00 (88,61%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan On Job Training Sistem Informasi dan Pelaporan HIV/ AIDS dan PIMS di 17 kabupaten/kota.

17) Pelaksanaan Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) Filariasis, dengan anggaran sebesar Rp.56.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.39.440.000,00 (70,43%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) Filariasis di 4 kabupaten/kota.

18) Survei Kecacingan pada Daerah Fokus Stunting, dengan anggaran sebesar Rp.297.600.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.256.550.000,00 (86,21%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan survei kecacingan pada daerah fokus Stunting.

b. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

 Permasalahan pada kegiatan Peningkatan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara melalui Skreening Inspeksi Visual Asam asetat dan CBE realisasi keuangan tidak mencapai 70% dikarenakan transport local

(32)

masyarakat tidak dapat dibayar karena pelaksanaan kegiatan pada desa tersebut.

 Permasalahan pada kegiatan Deteksi Dini Gangguan Indra Penglihatan dan Kebutaan realisasi keuangan tidak mencapai 70% dikarenakan transport local masyarakat tidak dapat dibayar karena pelaksanaan kegiatan pada desa tersebut.

3) Solusi

 Pada kegiatan Peningkatan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara melalui Skreening Inspeksi Visual Asam asetat dan CBE agar lebih teliti dalam membuat perencanaan, perencanaan harus evidence base dan sesuai dengan kaidah penganggaran.

 Pada kegiatan Deteksi Dini Gangguan Indra Penglihatan dan Kebutaan agar lebih teliti dalam membuat perencanaan, perencanaan harus evidence

base dan sesuai dengan kaidah penganggaran. 11. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

A. Pelaksanaan Program

Total anggaran pada program Standarisasi Pelayanan Kesehatan adalah Rp.1.391.300.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.599.041.655,00 (43,06%), dengan realisasi fisiknya sebesar 48,25%. Bentuk-bentuk kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2019 terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan sebagai berikut : 1) Pembinaan dan Fasilitasi Akreditasi RS versi SNARS Edisi I 2017, dengan

anggaran sebesar Rp.150.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.150.000.000,00 (100%), dan realisasi fisiknya telah mencapai 100%. Hasil dalam kegiatan ini adalah 22 RSUD Kabupaten/kota yang dilakukan telaah terhadap pemenuhan Standar Akreditasi.

2) Pembinaan Teknis Akreditasi Klinik dan DPM, dengan anggaran sebesar Rp.100.000.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.100.000.000,00 (100%), dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah Terbinanya Kabupaten/kota tentang Akreditasi Klinik dan Dokter Praktek Mandiri (DPM) di 17 Kabupaten/kota.

3) Pertemuan Sosialisasi BLUD Puskesmas bagi Pengelola Program Dinas Kesehatan Kab/Kota, dengan anggaran sebesar Rp.85.000.000,00, dengan keuangan sebesar Rp.51.736.400,00, (60,87%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya Sosialisasi BLUD Puskesmas sebanyak 34 orang dari 17 kabupaten/kota.

(33)

(83,51%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah Terlaksananya uji kompetensi oleh tenaga kesehatan sebanyak 200 orang. 5) Vizitasi Izin Operasional Rumah Sakit, dengan anggaran sebesar

Rp.66.050.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.65.940.000,00 (99,83%) dan realisasi fisiknya telah 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah terpantaunya izin operasional Rumah Sakit di 17 kabupaten/kota.

6) Tenaga Kesehatan Penugasan Khusus Nusantara Sehat Dinkes Prov. Sumsel, dengan anggaran sebesar Rp.720.000.000,00 tapi tidak terlaksana.

7) Pembinaan Penyusunan Rencana Kebutuhan SDM Kesehatan, Dokter Internship, Wajib Kerja Dokter Spesialis dan Nusantara Sehat, dengan anggaran sebesar Rp.151.020.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.131.800.000,00 (87,27%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunnya kebutuhan SDM kesehatan dan Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 1 dokumen.

B. Permasalahan dan Solusi 1) Permasalahan

 Permasalahan pada kegiatan Pertemuan Sosialisasi BLUD Puskesmas bagi Pengelola Program Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota realisasi keuangan masih dibawah 70% dikarenakan adanya perubahan regulasi pada sewa gedung pertemuan di Baplekes.

 Permasalahan pada kegiatan Tenaga Kesehatan Penugasan Khusus Nusantara Sehat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tidak terlaksana karena masih proses penyusunan Peraturan Gubernur.

2) Solusi

 Pada kegiatan Pertemuan Sosialisasi BLUD Puskesmas bagi Pengelola Program Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar lebih teliti dalam membuat perencanaan, perencanaan harus evidence base dan sesuai dengan kaidah penganggaran.

 Pada kegiatan Tenaga Kesehatan Penugasan Khusus Nusantara Sehat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan untuk mempercepat proses payung hukum kegiatan, melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap progress kegiatan.

Referensi

Dokumen terkait

Eva Yanti Nainggolan : Sistem Jaringan Informasi Kesehatan Di Kantor Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, 2005... Eva Yanti Nainggolan : Sistem Jaringan Informasi Kesehatan

Pengadaan Peralatan Laboratorium Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar Pengadaan Peralatan Kedokteran Gigi Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar Pengadaan Peralatan Bengkel / Mesin

Setelah tampilan dari daftar kantor dinas maka pengguna akan dapat meilhat Tampilan lihat lokasi dari kantor dinas ini pengguna dituntun menuju ke kantor dinas provinsi

(Bagian Anggaran) Pengadaan Peralatan Kerja/Kantor Belanja Modal Barang - 5.000.000 2 unit Banjarbaru APBD 3 Biro Keuangan Setda Prov.. Kalsel

Sementara realisasi pelaksanaan per program dan per kegiatan pada SKPD Dinas Kesehatan yang bersumber dari anggaran Dekonsentrasi di Provinsi Sumatera Selatan selama tahun

Berdasarkan Perjanjian Kinerja tahun 2020 antara Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua , maka Dinas Kesehatan Provinsi

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2020 dilakukan dengan cara membandingkan antara target kinerja yang telah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kewenangan antar Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar tersebut apakah sudah