• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS KESEHATAN. Jl.DR.M.Ali Komp. RSMH Palembang, Telp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS KESEHATAN. Jl.DR.M.Ali Komp. RSMH Palembang, Telp"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI SUMATERA SELATAN

DINAS KESEHATAN

(2)
(3)

LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015 ii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

2 DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN 1

2.1 Program dan Kegiatan Tahun 2015 2

2.2 Capaian Hasil, Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan 12

A. Realisasi Anggaran APBD 12

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 12

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 14 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 16 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

16 5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 16

6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 17

7. Program Pengawasan Obat dan Makanan 20

8. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

21

9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 23

10. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 26 11. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Menular

30 12. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 41 13. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

41

14. Program Pemeliharaan Sarana dan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

43

15. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 43 16. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 44 17. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan

Makanan

45 18. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan

Anak

47

19. Pendidikan Kesehatan 49

20. Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan 49 21. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar 52

22. Penanganan Keluarga Berencana 53

(4)

LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015 ii

B. Realisasi Anggaran Dekonsentrasi 55

1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementrian Kesehatan

55 Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 57 Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan

57 Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 58

Program Pembinaan Upaya Kesehatan 60

2.3 Permasalahan dan Solusi 61

A. Permasalahan 61

B. Solusi 62

(5)

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNG JAWABAN (LKPJ)

GUBERNUR SUMATERA SELATAN

TAHUN ANGGARAN 2015

(DINAS KESEHATAN)

URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 2. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu Perangkat Daerah Provinsi mempunyai tugas untuk membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesehatan dalam rangka mewujudkan visi daerah yaitu “Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju dan Bersaing Internasional” sedangkan misi yang terkait dengan bidang kesehatan adalah misi ke-tiga yaitu “Meningkatkan pemerataan

yang Berkeadilan”.

Untuk mencapai visi dan misi daerah Sumatera Selatan tersebut, Dinas Kesehatan dituntut untuk mempunyai visi, misi dan strategi, sasaran, program kegiatan yang dituangkan dalam bentuk Rencana Strategi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan kemudian dilaksanakan melalui Rencana Kerja Tahunan. Bidang kesehatan, sesuai dengan kebijakan yang ada merupakan salah satu kewenangan wajib yang pelaksanaannya sudah diserahkan ke daerah. Berdasarkan hal tersebut, maka keberhasilan pembangunan kesehatan, ditentukan oleh kemampuan daerah dalam menyusun program dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhannya, berdasarkan kepada data (evidence based) dan permasalahan yang ada. Program kesehatan yang disusun harus responsif dan akomodatif terhadap masalah kesehatan spesifik daerah termasuk aspirasi masyarakat tentang pembangunan kesehatan daerah.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan keseluruhan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah melaksanakan berbagai program pembangunan kesehatan secara sistematis dan berkesinambungan. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berkewajiban untuk menyusun program pembangunan kesehatan yang merupakan penjabaran dari visi dan misi yang telah ditetapkan. Program kesehatan yang disusun harus tetap mengacu kepada prioritas dan fokus pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Untuk menjamin terlaksananya pembangunan kesehatan yang lebih efektif dan efisien serta tercapainya tujuan/output yang telah ditetapkan, maka diperlukan perencanaan pembangunan yang sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan melibatkan kerjasama serta komitmen dari berbagai lintas sektor terkait. Pembangunan kesehatan tidak akan berhasil mencapai tujuannya bila hanya dilaksanakan oleh sektor kesehatan saja, oleh karena itu sangat diperlukan keikutsertaan semua pihak untuk keberhasilan pembangunan kesehatan ke depan.

(6)

2.1. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

Program dan Kegiatan pembangunan kesehatan tahun anggaran 2015 pada SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan yang dibiayai oleh dana APBD Provinsi Sumatera Selatan meliputi :

Tabel 1. Program dan Kegiatan Bersumber APBD Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015

No Program/Kegiatan Pagu Awal

(Rp)

Pagu Perubahan (Rp)

1 Pelayanan Administrasi Perkantoran 14.719.898.034 15.863.213.434

1.1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 40.300.000 40.300.000

1.2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

3.247.304.000 3.520.304.000

1.3 Penyediaan jasa administrasi keuangan 124.800.000 124.800.000 1.4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 2.930.378.000 2.930.378.000 1.5 Penyediaan alat tulis kantor 288.947.634 288.947.634 1.6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 297.800.000 297.800.000 1.7 Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor

265.500.000 265.500.000

1.8 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

35.000.000 35.000.000

1.9 Penyediaan makanan dan minuman 225.170.000 225.170.000 1.10 Penyediaan jasa pendukung administrasi

teknis/perkantoran

5.631.766.400 6.002.081.800

1.11 Penyediaan Jasa Tutor SKJ 66.000.000 66.000.000

1.12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah, ke luar daerah dan luar negeri

1.566.932.000 2.066.932.000

2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 11.339.571.000 15.101.582.000

2.1 Pengadaan Mobil Jabatan 2.054.500.000 3.304.500.000

2.2 Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional 1.465.000.000 2.995.000.000

2.3 Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Kantor 2.341.650.000 3.163.661.000

2.4 Pengadaan Peralatan Perlengkapan Rumah Tangga

1.895.021.000 2.000.021.000

2.5 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/ operasional

1.480.000.000 1.505.000.000

2.6 Pemeliharaan rutin/berkala Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga

(7)

No Program/Kegiatan Pagu Awal (Rp)

Pagu Perubahan (Rp)

2.7 Pemeliharaan rutin/berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor

410.000.000 410.000.000

2.8 Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Jabatan - 180.000.000

2.9 Rehabilitasi Sedang / Berat Gedung Kantor 892.500.000 892.500.000

2.10 Rehab Instalasi Listrik dan Penambahan Daya Listrik Kantor

254.500.000 254.500.000

2.11 Pengamanan Aset Daerah 426.400.000 276.400.000

3 PENINGKATAN SUMBER DAYA

APARATUR

85.000.000 200.000.000

3.1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 85.000.000 200.000.000

4 PENINGKATAN PENGEMBANGAN

SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

243.780.000 243.780.000

4.1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

44.580.000 44.580.000

4.2 Monitoring Evaluasi Perencanaan ke Kabupaten / Kota

199.200.000 199.200.000

5

OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN 10.127.230.000 11.010.846.892

5.1 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 10.000.000.000 10.808.616.892

5.2 Pemutahiran Data Sarana Prasarana dan Peralatan Kesehatan

127.230.000 202.230.000

6 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT 2.017.661.000 3.032.281.200

6.1 Pelayanan Kesehatan bagi Pengungsi Korban Bencana

114.664.000 114.664.000

6.2 Pelayanan Kesehatan Olahraga B2l3 di Luar Gedung dan Institusi di Kota Palembang

75.100.000 75.100.000

6.3 Pemilihan Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Sumatera Selatan

182.386.000 182.386.000

6.4 Fasilitasi Tim Kesehatan dalam Rangka Hari Pangan Sedunia

775.730.000 775.730.000

6.5 Fasilitasi Tim Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)

151.800.000 151.800.000

6.6 Pelayanan Kesehatan Lapangan pada Event – Event Nasional

67.500.000 67.500.000

6.7 Pelayanan Penjaringan Donor Darah 149.681.000 149.681.000

6.8 Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB)

(8)

No Program/Kegiatan Pagu Awal (Rp)

Pagu Perubahan (Rp)

6.9 Monitoring Evaluasi Program RSSIB dan SP2RS Rumah Sakit

145.600.000 145.600.000

6.10 Penarikan dan Penugasan Dokter/ Dokter Gigi PTT

94.000.000 94.000.000

6.11 Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan - 48.550.000

6.12 Pembinaan dan Pembentukan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) pada Gangguan NAPZA

- 337.890.000

6.13 Penyediaan Ruang Laktasi di tempat Kerja - 66.000.000

6.14 Rapat Koordinasi Seluruh Elemen Kesehatan - 20.906.000

6.15 Pertemuan Peningkatan Pengelola Jaringan Website Dinas Kesehatan

- 36.657.200

6.16 Pertemuan Peningkatan Kapasitas Pengelola Instalasi Server Website Dinas Kesehatan

- 18.105.000

6.17 Study Pembelajaran Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

- 250.840.000

6.18 Fasilitasi Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Provinsi Sumatera Selatan

- 235.672.000

7 PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 168.100.000 168.100.000

7.1 Pengadaan Banner Roll Up 94.800.000 94.800.000

7.2 Pemetaan Obat Asli / Tradisional Indonesia 73.300.000 73.300.000

8 PROMOSI KESEHATAN DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1.182.974.000 1.809.348.000

8.1 Lomba Desa PHBS Tingkat Provinsi 195.650.000 195.650.000

8.2 Fasilitasi Hari Kesehatan Nasional (HKN) 142.800.000 142.800.000

8.3 Penyebarluasan Informasi Pola Hidup Sehat 294.824.000 294.824.000

8.4 Penyediaan Media Promosi Kesehatan 158.400.000 784.774.000

8.5 Lomba Desa Siaga Tingkat Provinsi 195.650.000 195.650.000

8.6 Lomba Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi 195.650.000 195.650.000

(9)

No Program/Kegiatan Pagu Awal (Rp)

Pagu Perubahan (Rp)

9.1 Penyediaan Bahan Tambahan Makanan dan Vitamin untuk Penanggulangan Kurang Gizi

2.156.850.000 2.156.850.000

9.2 Penyediaan Sarana untuk Penanggulangan KEP,AGB,KVA,GAKY dan Zat Mikro Lainnya

329.550.000 329.550.000

9.3 Pemilihan Petugas Gizi Teladan Tingkat Provinsi 122.810.000 122.810.000

9.4 Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Program Gizi 183.261.000 183.261.000

10 PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT 635.450.000 885.450.000

10.1 Fasilitasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)

65.822.000 65.822.000

10.2 Fasilitasi Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)

294.604.000 294.604.000

10.3 Monitoring dan Evaluasi Program Pengembangan Lingkungan Sehat

275.024.000 275.024.000

10.4 Penyediaan Media Pengembangan Lingkungan Sehat

- 250.000.000

11 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

PENYAKIT MENULAR

3.096.255.000 4.331.683.000

11.1 Penyemprotan /Fogging sarang nyamuk 385.968.000 385.968.000

11.2 Pengadaan Vaksin penyakit menular 151.750.000 - 11.3 Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi

(KIE) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

196.950.000 196.950.000

11.4 Pengadaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

50.000.000 50.000.000

11.5 Penyediaan Sarana untuk PencegahanPenyakit Endemik / Epidemik

501.800.000 411.800.000

11.6 Pemilihan Juru Imunisasi Teladan Tingkat Provinsi

144.628.000 144.628.000

11.7 Validasi Data Program Imunisasi 97.223.000 97.223.000

11.8 Pengadaan lemari Penyimpanan Vaksin dan Vaksin Carier

1.040.175.000 1.040.175.000

11.9 Monitoring dan Evaluasi Program Imunisasi 61.600.000 61.600.000

11.10 Pemeriksaan Spesimen dalam Rangka

Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah

52.169.000 52.169.000

11.11 Penanganan KLB Penyakit/ Keracunan dan Wabah

84.652.000 84.652.000

11.12 Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Surveilance Epidemiologi Penyakit

(10)

No Program/Kegiatan Pagu Awal (Rp)

Pagu Perubahan (Rp)

11.13 Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Posbindu Penyakit Tidak Menular

35.000.000 35.000.000

11.14 Pendampingan Program Vaksinasi Jemaah Haji ke Kabupaten/Kota serta Monitoring dan Evaluasi Peningkatan kapasitas Petugas Haji di Puskesmas

128.176.000 128.176.000

11.15 Pengendalian Penyebaran Penyakit Kaki Gajah (Filariasis)

- 90.000.000

11.16 Pengendalian Penyebaran Penyakit Rabies - 151.750.000

11.17 Study Pembelajaran Implementasi Perda Kawasan Tanpa Rokok

- 235.428.000

11.18 Launching Kampanye Free Tobacco Road to Asian Games 2018

- 1.000.000.000

12 STANDARISASI PELAYANAN

KESEHATAN

85.150.000 85.150.000

12.1 Pertemuan Registrasi Pengelola Rumah Sakit 85.150.000 85.150.000

13 PENGADAAN PENINGKATAN SARANA

DAN PRASARANA RS/RS JIWA/RS PARU/RS MATA

191.917.339.469 185.258.238.466

13.1 Pembangunan Rumah Sakit 167.912.821.103 161.972.470.100 13.2 Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit 19.856.320.366 20.556.320.366 13.3 Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah

Sakit (Dapur, Ruang Pasien, Laundry, Ruang Tunggu dan lain – lain)

200.000.000 200.000.000

13.4 Pengadaan Bahan – Bahan Logistik Rumah Sakit 200.000.000 200.000.000

13.5 Pengadaan Mobil Laboratorium Klinik 1.418.750.000 -

13.6 Pengelolaan Limbah Padat Program DAK dan Pendamping

1.257.550.000 1.257.550.000

13.7 Pengadaan Mobil Ambulance Program DAK dan Pendampingan

1.071.898.000 1.071.898.000

14 PEMELIHARAAN SARANA DAN

PRASARANA RUMAH SAKIT/RUMAH SAKIT JIWA/RUMAH SAKIT PARU-PARU/RUMAH SAKIT MATA

132.500.000 132.500.000

14.1 Pemeliharaan Rutin dan Berkala Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit

102.500.000 102.500.000

14.2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeluer Rumah Sakit

30.000.000 30.000.000

15 KEMITRAAN PENINGKATAN

PELAYANAN KESEHATAN

1.425.000.000 1.535.000.000

(11)

No Program/Kegiatan Pagu Awal (Rp)

Pagu Perubahan (Rp)

15.2 Jaminan Sosial Kesehatan Masyarakat Sumsel Semesta

1.000.000.000 1.000.000.000

15.3 Pengawasan Rujukan Puskesmas untuk Program Jamsoskes Sumsel Semesta

370.000.000 370.000.000

16 PENINGKATAN PELAYANAN

KESEHATAN ANAK LANSIA

253.995.000 253.995.000

16.1 Lomba Posyandu Lansia Tingkat Provinsi Sumatera Selatan

90.850.000 90.850.000

16.2 Lomba Senam Lansia Tingkat Provinsi Sumatera Selatan

45.630.000 45.630.000

16.3 Pengadaan Sarana dan Prasarana Program Pelayanan Kesehatan

117.515.000 117.515.000

17 PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

KESEHATAN MAKANAN

884.800.000 884.800.000

17.1 Pengadaan Poster dan Leaflet Keamanan Makanan dan Minuman

220.867.000 220.867.000

17.2 Pengawasan Keamanan dan Kesehatan Makanan di Restoran

103.187.000 103.187.000

17.3 Pengawasan Produk dan Industri Rumah Tangga Pangan

103.141.000 103.141.000

17.4 Pengadaan Tes Kit Makanan 200.200.000 200.200.000

17.5 Pengawasan Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya pada Makanan IRTP Hari Besar Keagamaan

144.505.000 144.505.000

17.6 Pembinaan dan Evaluasi Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP)

112.900.000 112.900.000

18 PENINGKATAN PELAYANAN

KESELAMATAN IBU DAN ANAK

861.956.000 861.956.000

18.1 Pemilihan Bidan Teladan Tingkat Provinsi 116.382.000 116.382.000

18.2 Pemantapan Sistem Jejaring Rujukan Maternal – Neonatal

140.108.000 140.108.000

18.3 Pemantapan Pelaksanaan ANC Terpadu 137.352.000 137.352.000 18.4 Lomba Balita Sehat Indonesia Tingkat Provinsi 164.514.000 164.514.000 18.5 Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan

Anak

242.100.000 242.100.000

18.6 Monitoring dan Evaluasi Audit Maternal Perinatal (Audit Kematian Ibu dan Bayi)

61.500.000 61.500.000

19 PENDIDIKAN KESEHATAN 1.163.080.000 1.264.095.145

(12)

No Program/Kegiatan Pagu Awal (Rp)

Pagu Perubahan (Rp)

20 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MANUSIA KESEHATAN

28.765.338.797 1.583.035.000

20.1 Pelatihan Akreditasi Versi 2012 bagi RSUD 119.545.000 119.545.000

20.2 Pelatihan Standarisasi Tenaga Kesehatan dalam Pelaksanaan Uji Kompetensi sesuai Kepmenkes 46

109.700.000 109.700.000

20.3 Pelatihan Pengelolaan Pendidikan dalam Sertifikasi Tenaga untuk Persiapan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan

171.193.000 171.193.000

20.4 Assement Akreditasi 33.237.000 33.237.000

20.5 Pelatihan Jabatan Fungsional Nutrisionis 64.940.000 64.940.000

20.6 Pelatihan Jabatan Fungsional Puskesmas 65.440.000 65.440.000

20.7 Pelatihan Jabatan Fungsional Administrasi Kesehatan

65.440.000 65.440.000

20.8 Pelatihan Jabatan Fungsional Dokter 65.440.000 65.440.000

20.9 Pelatihan Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2KP)

106.865.000 106.865.000

20.10 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Teknis Tenaga Tim PONED Tingkat Provinsi

231.109.000 231.109.000

20.11 Pelatihan Resusitasi Neonatus 108.005.000 108.005.000

20.12 Pelatihan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit

82.212.000 82.212.000

20.13 Pelatihan Stimulasi Nutrisi Pengungkit Otak pada Janin

47.077.000 47.077.000

20.14 Tugas Belajar Dalam Negeri 13.940.000.000 -

20.15 Kursus Pamong Saka Bakti Husada 156.416.000 156.416.000

20.16 Kursus Mahir Dasar Saka Bakti Husada 156.416.000 156.416.000

20.17 Tugas Belajar Luar Negeri 13.242.303.797 -

21 PENINGKATAN PELAYANAN

KESEHATAN DASAR

615.541.700 615.541.700

21.1 Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi

359.567.700 359.567.700

21.2 Penilaian dan Pemilihan Puskesmas Berprestasi 56.909.300 56.909.300

21.3 Monitoring dan Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Dasar

95.625.000 95.625.000

(13)

No Program/Kegiatan Pagu Awal (Rp)

Pagu Perubahan (Rp)

22 PENANGANAN KELUARGA BERENCANA 1.100.000.000 1.100.000.000

22.1 Peningkatan Kapasitas Konseling KB dengan menggunakan ABPK KB

180.652.100 180.652.100

22.2 Pemantapan Implementasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan KB

179.431.000 179.431.000

22.3 Evaluasi Pelaksanaan Program KB Pasca Persalinan

160.641.000 160.641.000

22.4 Fasilitasi dan Pembinaan Manajemen Pelayanan KB di Kab/Kota

212.735.500 212.735.500

22.5 Pengadaan Alat Kontrasepsi 366.540.400 366.540.400

23 PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN

KESEHATAN BLUD

6.800.000.000 8.300.000.000

23.1 Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD RSK Mata

6.000.000.000 6.000.000.000

23.2 Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD RSK Paru

800.000.000 800.000.000

TOTAL 280.413.091.000 257.313.066.837

Sumber : Laporan Keuangan untuk APBD Tahun 2015 Prov. Sumsel

Pada tabel diatas, total program yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2015 adalah sebanyak 23 program dimana 19 diantaranya adalah program yang terkait langsung dengan pelaksanaan urusan wajib bidang kesehatan di tingkat Provinsi serta dengan total 137 jenis kegiatan yang ada di dalamnya. Alokasi anggaran Belanja Langsung yang diperoleh oleh Dinas Kesehatan pada tahun 2015 semula adalah sebesar Rp. 280.413.091.000,00 dalam APBD Induk dan mengalami perubahan menjadi Rp. 257.313.066.837,00 pada APBD Perubahan.

Jika dilihat dari alokasi dana yang tersedia menurut program di Dinas Kesehatan, anggaran terbesar digunakan untuk pengadaan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/RS Jiwa/RS Paru/RS Mata, yaitu mencapai 72 % dari total anggaran yang tersedia. Anggaran tersebut digunakan untuk Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Sumatera Selatan, pengadaan alat – alat Kesehatan Rumah Sakit dan Pengelolaan Limbah Padat Program DAK dan Pendamping.

Program berikutnya yang mendapat alokasi anggaran cukup besar adalah untuk Pengadaan Obat-obatan, perbekalan kesehatan dan bakan kimia/laboratorium yaitu sebesar 4,3% dari total anggaran. Pengadaaan obat-obatan dan bahan kimia ini digunakan untuk menutupi kebutuhan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh UPT Dinas Kesehatan, yaitu Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat dan Rumah Sakit Khusus Paru serta sebagai obat buffer stock dari Kabupaten/kota.

Program lainnya yang mendapatkan alokasi anggaran cukup besar di Dinas Kesehatan adalah Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dimana anggaran tersebut digunakan untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular.

(14)

Sedangkan program dan kegiatan yang dilaksanakan melalui anggaran bersumber dari Dana APBN melalui anggaran Dekonsentrasi pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan selama tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Program dan Kegiatan Bersumber APBN Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015

No Program/Kegiatan Pagu Awal (Rp) Pagu

Perubahan (Rp)

1 2 3 4

1 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN

DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN

7.123.481.000 5.129.608.000

1.1 Pembinaan administrasi kepegawaian Kementrian Kesehatan

171.200.000 122.212.000

1.2 Pembinaan pengelolaan administrasi keuangan dan Barang Milik Negara

130.000.000 82.944.000

1.3 Perencanaan dan penganggaran program pembangunan kesehatan

1.651.427.000 993.887.000

1.4 Pengelolaan Urusan Tata Usaha, Keprotokolan, Rumah Tangga, Keuangan dan Gaji

180.404.000 175.326.000

1.5 Pengelolaan data dan informasi kesehatan 409.000.000 304.044.000

1.6 Peningkatan Kesehatan Jama’ah Haji 99.000.000 99.000.000 1.7 Pembinaan, pengembangan pembiayaan dan

jaminan pemeliharaan kesehatan

1.354.750.000 1.162.854.000

1.8 Pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan

3.127.700.000 2.189.341.000

2 PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT

KESEHATAN

1.623.506.000 1.070.742.000

2.1 Peningkatan Pelayanan Kefarmasian 357.380.000 181.675.000

2.1 Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

570.494.000 377.339.000

2.2 Peningkatan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

141.347.000 100.007.000

2.3 Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian

269.357.000 210.323.000

2.4 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alkes

284.928.000 201.398.000

3 PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT

DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

10.104.166.000 4.979.600.000

3.1 Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan

Kesehatan Matra 1.852.433.000 1.383.607.000 3.2

(15)

No Program/Kegiatan Pagu Awal (Rp) Pagu Perubahan (Rp)

1 2 3 4

3.3 Pengendalian Penyakit Menular Langsung 647.075.000 403.861.000 3.4

Pengendalian Penyakit Tidak Menular 3.744.000.000 2.214.713.000 3.5 Penyehatan Lingkungan 2.337.466.000 458.858.000 3.6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

300.000.000 228.262.000

4 PROGRAM BINA GIZI DAN

KESEHATAN IBU DAN ANAK

17.353.186.000 13.205.175.000

4.1 Pembinaaan Gizi Masyarakat 2.782.706.000 1.888.422.000 4.2 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak 3.385.709.000 2.023.007.000 4.3 Pembinaan Pelayanan kesehatan ibu dan

reproduksi

6.375.000.000 5.224.345.000

4.4 Dukungan manjemen dan pelaksanaan Tugas teknis lainnya Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

1.859.070.000 1.577.985.000

4.5 Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga

1.461.000.000 861.427.000

4.6 Pembinaan dan Pengawasan Upaya Kesehatan Tradisional Alternatif dan komplementer

1.489.701.000 919.989.000

4.7 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 710.000.000

5 PROGRAM PEMBINAAN UPAYA

KESEHATAN

3.923.136.000 2.282.451.000

5.1 Pembinaan Pelayanan Keperawatan dan Ketehnisian Medis

1.017.600.000 596.604.000

5.2 Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar 904.025.000 315.880.000 5.3 Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan 737.522.000 703.710.000 5.4 Dukungan manjemen dan pelaksanaan Tugas

teknis lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan

1.179.851.000 603.706.000

5.5 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa 84.138.000 62.551.000

JUMLAH 40.127.475.000 27.681.172.000

Sumber : Laporan Keuangan untuk APBN Tahun 2015 Prov. Sumsel

Pada tabel diatas, total anggaran APBN yang diterima melalui dana Dekonsentrasi pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan selama Tahun Anggaran 2015 adalah Rp. 27.681.172.000,00, Anggaran APBN tersebut digunakan untuk pelaksanaan 5 jenis program dan 31 jenis kegiatan.

Alokasi anggaran terbesar yang diterima adalah untuk Program Bina Gizi dan

Kesehatan Ibu dan Anak, yaitu Rp. 13.205.175.000,- atau sekitar 47,7% dari seluruh total anggaran bersumber APBN. Program ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan MDG’s yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi serta menurunkan kasus Balita Gizi buruk dan gizi kurang.

(16)

2.2. CAPAIAN HASIL, SASARAN DAN REALISASI PELAKSANAAN A. REALISASI ANGGARAN APBD

Sampai dengan Desember 2015, total anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan yang diterima melalui dana APBD sebesar Rp.301.739.673.837,00, terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.44.426.607.000,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 257.313.066.837,00.

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada SKPD Dinas Kesehatan yang bersumber dari anggaran APBD Provinsi Sumatera Selatan tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut :

I. Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.44.426.607.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 telah terealisasi sebesar Rp. 44.018.040.402,00 (99,08%). Anggaran tersebut digunakan untuk pembiayaan gaji pokok PNS, tunjangan pegawai dan tambahan penghasilan bagi PNS.

II. Belanja Langsung sebesar Rp. 257.313.066.837,00, sampai dengan Desember 2015 telah terealisasi sebesar Rp. 206.439.386.843,00 (80,23%) dan realisasi fisik program dan kegiatannya mencapai 98,97%. Anggaran tersebut digunakan untuk pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Total anggaran pada program pelayanan dan administrasi perkantoran ini sebesar Rp. 15.863.213.434,00, dengan realisasi keuangannya pada tahun 2015 mencapai Rp. 13.832.526.001,00 (87,20%) serta dengan realisasi fisiknya mencapai 98,65%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program pelayanan administrasi perkantoran adalah sebagai berikut:

a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat, dengan anggaran sebesar Rp. 40.300.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 29.400.000,00 (72,95%), dengan realisasi fisik mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa surat menyurat sebanyak 2.828 surat, meterai sebanyak 4.575 lembar, prangko dan benda pos lainnya sebanyak 4.060 lembar untuk 12 bulan. b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, dengan anggaran

yang diterima sebesar Rp. 3.520.304.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 2.461.504.448,00 (69,92%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik selama 12 bulan. Jumlah rekening listrik, telepon dan air pada Dinas Kesehatan dan UPT sebanyak 58 rekening.

c. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, dengan anggaran sebesar Rp. 124.800.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 103.200.000,00 (82,69%) dan realisasi fisiknya telah mencapai 100,00%.

Sasaran dari kegiatan ini adalah terbayarnya honorarium tenaga pengelola keuangan selama 12 bulan di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

(17)

Selatan. Jumlah tenaga pengelola keuangan yang dibayarkan honornya sebanyak 33 orang.

d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, dengan anggaran sebesarRp. 2.930.378.000,00, serta dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 2.785.375.700,00 (95,05%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa dan alat kebersihan kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel dan UPT selama 1 tahun. Anggaran tersebut digunakan untuk penyediaan peralatan kebersihan kantor, petugas sampah dan penyediaan jasa kebersihan kantor/cleaning service.

e. Penyediaan Alat Tulis Kantor, dengan anggaran sebesar Rp. 288.947.634,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 192.664.900,00 (66,68%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor dinas kesehatan selama 12 bulan dengan 38 jenis alat tulis kantor bagi Dinas Kesehatan dan UPT.

f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, dengan anggaran sebesar Rp. 297.800.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp.220.504.900,00 (74,04%) dan realisasi fisik mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya barang cetakan dan penggandaan dilingkungan dinas kesehatan selama 1 tahun dengan 60 jenis bahan cetakan (formulir, blangko, buku & kartu) dan penggandaan di Dinas Kesehatan dan UPT.

g. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp. 265.500.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 248.154.750,00 (93,47%) dengan realisasi fisiknya sudah mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya komponen listrik dan penerangan bangunan kantor pada dinas kesehatan selama 12 bulan dengan 18 jenis komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Dinas Kesehatan dan UPT.

h. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan, dengan anggaran sebesar Rp. 35.000.000,00, dengan realisasi anggarannya mencapai Rp. 29.169.250,00 (83,34%) dan realisasi fisik mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan. Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan pada Dinas Kesehatan dan UPT selama 12 bulan dengan 4 jenis bahan bacaan / majalah di kantor Dinas Kesehatan dan UPT.

i. Penyediaan Makanan dan Minuman, dengan anggaran sebesar Rp. 225.170.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 185.309.000,00 (82,30%) dan realisasi fisiknya mencapai 75,05%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya makanan dan minuman untuk rapat/pertemuan, makanan dan minuman tamu, makanan dan minuman harian pegawai serta makanan dan minuman pasien rumah sakit khusus mata masyarakat, rumah sakit khusus gigi & mulut dan rumah sakit khusus paru.

j. Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Teknis/Perkantoran, dengan anggaran sebesar Rp. 6.002.081.800,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 5.536.900.000,00 (92,25%) dan realisasi fisiknya mencapai 97,36%. Sasaran dari

(18)

kegiatan ini adalah terbayarnya honorarium tenaga honorer di Dinas Kesehatan sebanyak 159 orang, jasa dokter/dokter gigi PTT sebanyak 30 orang dan jasa tenaga bidan PTT sebanyak 36 orang selama 1 tahun.

k. Penyediaan Jasa Tutor SKJ, dengan anggaran sebesar Rp. 66.000.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 63.250.000,00 (95,83%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah terbayarnya honorarium tenaga tutor SKJ untuk mendukung honorarium instruktur senam kesegaran jasmani di lingkungan Dinkes dan UPT selama 1 tahun dengan jasa tutor SKJ sebanyak 13 orang.

l. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah, ke Luar Daerah dan Luar Negeri, dengan anggaran sebesar Rp. 2.066.932.000,00, dengan realisasi tahun 2015 anggaran mencapai Rp. 1.977.093.053,00 (95,65%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi program ke dalam daerah,luar daerah dan luar negeri selama 1 tahun pada dinas kesehatan.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Total anggaran pada program ini sebesar Rp. 15.101.582.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 6.239.305.124,00 (41,32%), dengan realisasi fisiknya mencapai 96,10%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur adalah sebagai berikut :

a. Pengadaan Mobil Jabatan, dengan anggaran sebesar Rp. 3.304.500.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp1.914.405.350,00 (57,93%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah Tersedianya mobil jabatan untuk Kepala Dinas Kesehatan, Sekretaris Dinas dan 4 unit Kepala Bidang di Lingkungan Dinas Kesehatan Prov. Sumsel. Mobil Jabatan untuk Direktur RSK Mata, Paru, Gigi Mulut, Kepala BKOKM dan Direktur AKL.

b. Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional, dengan anggaran sebesar Rp. 2.995.000.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 1.024.421.500,00 (34,20%) dan realisasi fisiknya mencapai 86,36%. Sasaran

dari kegiatan ini adalah Tersedianya mobil Dinas operasional untuk Dinkes & UPT sebanyak 4 Unit, roda dua untuk Dinkes & UPT sebanyak 11 unit, PMI Prov. Sumsel, mobil ambulance untuk RSUD Siti Aisyah Lubuk Linggau, RSUD Banyuasin, Kejaksaan Tinggi, mobil operasional untuk Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sumsel, mobil angkut penumpang (mobil engkel) untuk Bapelkes dan mobil penunjang pengawas lapangan untuk Badan POM Sumsel.

c. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp. 3.163.661.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 1.089.115.000,00 (34,43%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran

dari kegiatan ini adalah tersedianya perlengkapan dan peralatan gedung kantor dinas kesehatan selama 1 tahun dengan 57 jenis peralatan dan perlengkapan kantor. d. Pengadaan Peralatan Perlengkapan Rumah Tangga, dengan anggaran sebesar

(19)

Rp. 50.280.000,00 (2,51%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya peralatan dan perlengkapan rumah tangga bagi Dinas Kesehatan dan UPT selama 1 tahun dengan 18 jenis peralatan dan perlengkapan rumah tangga dan 1 paket peralatan dan perlengkapan rumah tangga untuk UTD PMI Prov. Sumsel.

e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional, dengan anggaran sebesar Rp. 1.505.000.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 819.146.274,00 (54,43%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas untuk Dinas Kesehatan dan UPT selama 1 tahun dengan 52 unit kendaraan dinas operasional roda empat untuk Dinkes dan UPT dan 115 unit kendaraan roda dua Dinkes dan UPT.

f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga, dengan

anggaran sebesar Rp. 120.000.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 82.613.000,00 (68,84%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari

kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan rumah tangga selama 1 tahun dengan 2 jenis peralatan dan perlengkapan rumah tangga Dinkes dan UPT.

g. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp. 410.000.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 259.042.500,00 (63,18%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor di Balpekes, RSK Mata, RSK Paru, RSK Gigi & Mulut, BKOM dan Dinas Kesehatan selama 1 tahun.

h. Rehabilitasi Sedang / Berat Rumah Jabatan, dengan anggaran sebesar Rp. 180.000.000,00 tapi kegiatan ini tidak terlaksana karena waktu pengerjaan

tidak cukup (kegiatan baru yang masuk di APBD- P) i. Rehabilitasi Sedang / Berat Gedung Kantor, dengan anggaran sebesar

Rp. 892.500.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 777.551.500,00 (87,12%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini Rehabilitasi dari gedung Dinas Kesehatan, rehab gedung RSK. Paru dan Rehab Atap gedung AKL.

j. Rehab Instalasi Listrik dan Penambahan Daya Listrik Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.254.500.000,00, realisasi fisik sudah mencapai 100% tapi realisasi keuangan masih ada SP2D yang belum terbit. (berkas pengajuan keuangan dan SPM sudah lengkap). Sasaran dari kegiatan ini adalah 2 gedung / kantor yang sudah ditambah daya listriknya.

k. Pengamanan Aset Daerah, dengan anggaran sebesar Rp. 276.400.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 222.730.000,00 (80,58%) dan realisasi fisik sudah mencapai 100%. Sasaran dari kegiatan ini Laporan Aset Daerah Dinas Kesehatan Prov. Sumsel (termasuk Kabupaten / Kota).

(20)

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Total anggaran pada program ini sebesar Rp. 200.000.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 113.650.000,00 (56,83%), dengan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur adalah sebagai berikut :

a. Pendidikan dan Pelatihan Formal, dengan anggaran sebesar Rp.200.000.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 113.650.000,00 (56,83%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dari kegiatan ini adalah meningkatnya kapasitas sumber daya manusia kesehatan, melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah Karyawan Dinas Kesehatan dan UPT yang mengikuti kursus singkat dan pelatihan sebanyak 40 orang.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Total anggaran pada program ini sebesar Rp. 243.780.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp.135.674.750,00 (55,65%), dengan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD, dengan anggaran sebesar Rp.44.580.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 8.820.000,00 (19,78%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya 3 dokumen laporan kinerja SKPD Dinas Kesehatan Prov. Sumsel.

b. Monitoring Evaluasi Perencanaan ke Kabupaten / Kota, dengan anggaran sebesar Rp. 199.200.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 126.854.750,00 (63,68%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya 1 laporan monev penyusunan program dan perencanaan.

5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Total anggaran pada program ini sebesar Rp. 11.010.846.892,00, dengan realisasi anggarannya pada tahun 2015 mencapai Rp. 6.750.181.150,00 (61,30%), serta dengan realisasi fisik telah mencapai 94,90%. Sasaran Program adalah terjaminnya ketersediaan obat dan pelayanan kesehatan bagi penduduk melalui penyediaan obat buffer stock Kabupaten/Kota, kebutuhan obat program dan rumah sakit khusus paru dan mata masyarakat, kebutuhan bahan kimia rumah sakit, menjamin/ meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemerataan obat yang bermutu bagi masyarakat dan meningkatkan pengetahuan petugas Kabupaten/Kota di bidang pelayanan farmasi komunitas dan Rumah Sakit serta melindungi masyarakat dari penggunaan obat dan perbekalan kesehatan yang tidak memenuhi standar mutu, kemanfaatan, keamanan dan kerasionalannya.

Pada tahun 2015, indikator yang terkait dengan program obat dan perbekalan kesehatan dapat dilihat dari pencapaian hasil kinerja program sebagai berikut:

(21)

Persentase ketersediaan obat dan Vaksin di Puskesmas sesuai kebutuhan : 93% Berdasarkan indikator di atas, maka pencapaian kinerja program pada tahun 2015 ini secara keseluruhan masih perlu mendapatkan perhatian untuk dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan tersebut. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sesuai dengan kebutuhan capaiannya pada tahun 2015 ini telah mencapai 76,28%, hal ini menurun dari tahun 2014 sebesar 89% dan juga belum mencapai target untuk tahun 2015 sebesar 93%. Selama ini pengadaan obat-obatan setiap tahunnya telah berdasarkan rencana kebutuhan obat (RKO) yang disusun sesuai dengan kebutuhan obat bagi pelayanan kesehatan masyarakat.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 dalam program Obat dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari dua kegiatan, yaitu sebagai berikut :

a. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp. 10.808.616.892,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 6.623.541.150,00 (61,28%), dan realisasi fisiknya mencapai 94,81%. Sasaran

dari kegiatan ini adalah tersedianya 77 item obat penunjang buffer stock, obat penunjang untuk RS gigi dan mulut dan obat program penanggulangan masalah kesehatan, obat untuk RSK Mata, RSK Paru dan Bahan Kimia.

b. Pemutahiran Data Sarana Prasarana dan Peralatan Kesehatan, dengan anggaran

sebesar Rp. 202.230.000,00 dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 126.640.000,00 (62,62%) dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dari

kegiatan ini adalah Laporan data sarana dan prasarana peralatan kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas

6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Total anggaran pada program ini sebesar Rp. 3.032.281.200,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 1.800.364.100,00 (59,37%), dengan realisasi fisiknya mencapai 95,52%.

Sesuai dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, sasaran dari program ini adalah terjaminnya ketersediaan obat dan pelayanan kesehatan bagi penduduk. Hasil pencapaian indikator kinerja dan target pada program upaya kesehatan masyarakat selama tahun 2015 adalah sebagai berikut :

No Indikator Target Pencapaian

1 Jumlah Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Kesehatan Olah raga

100 PKM 110 PKM 2 Persentase Kab / Kota yang telah melaksanakan

Upaya Kesehatan Kerja

75% 53%

3 Cakupan Kab / Kota yang melaksanakan Program Bina Yankestradkom, alternatif dan Komplementer

(22)

No Indikator Target Pencapaian

4 Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Program Bebas Pasung bagi Pasien yang mengalami Gangguan Jiwa

80% 85%

5 Jumlah Kasus Pasung 80 Kasus 155 Kasus

6 Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Upaya Kesehatan Pengembangan Indra Mata

80% 90%

7 Persentase Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan Kesehatan untuk Peserta didik kelas VII dan X

45% 40%

8 Angka Kematian Jema’ah Haji < 2 / 1000 Jema’ah Haji

< 2 2,5 Sumber : Laporan Bina Yankes Prov. Sumsel

Dari tabel indikator kinerja diatas terlihat bahwa untuk indikator jumlah kabupaten/kabupaten yang telah melaksanakan program kesehatan olahraga dan jumlah Puskesmas yang telah dilatih program kesehatan olahraga, capaiannya kinerja pada tahun 2015 sebesar 110 PKM telah dapat mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 Puskesmas. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014, terjadi peningkatan yaitu pada tahun 2014 berjumlah 82 Puskesmas. Tercapainya kinerja indikator ini karena sudah didukung dengan ketersediaan anggaran untuk pelaksanaan program kesehatan olahraga, peran aktif Puskesmas untuk melaksanakan program dan mulai meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, terutama untuk mulai berolahraga.

Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X pada tahun 2015 belum mencapai target yaitu capaian tahun 2015 sebesar 40% dari target 45%. Belum tercapainya target kinerja disebabkan karena alokasi anggaran untuk penjaringan kesehatan siswa SMP/ SMA terutama UKS di Kabupaten/Kota masih terbatas serta masih kurangnya koordinasi lintas sektor terkait.

Angka Kematian Jema’ah haji < 2 / 1000 pada tahun 2015 sebesar 2,5 / 1000 melebihi dari target < 2 / 1000 jema’ah, hal ini disebabkan karena keadaan cuaca yang ekstrem dan banyak jema’ah usia lanjut.

Persentase Kab/ Kota yang telah melaksanakan Upaya Kesehatan Kerja pada tahun 2015 belum mencapai target yang ditetapkan yaitu capaian tahun 2015 sebesar 53% (9 Kab / Kota) dari target 75% (13 Kab/Kota), hal ini dikarenakan kurangnya SDM kesehatan kerja dan alokasi anggaran untuk kesehatan kerja di Kab/ Kota.

Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program ini meliputi 17 (tujuh belas ) kegiatan sebagai berikut :

a. Pelayanan Kesehatan bagi Pengungsi Korban Bencana, dengan anggaran sebesar Rp. 114.664.000,00, dengan realisasi anggarannya selama tahun 2015 mencapai Rp. 87.814.200,00 (76,58%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dari kegiatan ini adalah pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi pengungsi dari korban bencana di Provinsi Sumsel dan 6 kejadian bencana.

(23)

b. Pelayanan Kesehatan Olahraga B3T3 di luar Gedung dan Institusi di Kota Palembang, dengan anggaran sebesar Rp. 75.100.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 74.240.000,00 (98,85%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pelayanan kesehatan olahraga B3T3 di luar gedung 80 kali.

c. Pemilihan Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Sumatera Selatan, dengan anggaran

sebesar Rp. 182.386.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 95.146.000,00 (52,17%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan

yang telah dilaksanakan 51 sekolah yang mengikuti lomba sekolah sehat tingkat Provinsi.

d. Fasilitasi Tim Kesehatan Dalam Rangka Hari Pangan Sedunia, dengan anggaran

sebesar Rp. 775.730.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 249.043.000,00 (32,10%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan

yang telah dilaksanakan ada 5 tim kesehatan dalam rangka Hari Pangan Sedunia. e. Fasilitasi Tim Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), dengan

anggaran sebesar Rp. 151.800.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 144.290.000,00 (95,05%), dan realisasi fisiknya 100%. Kegiatan yang telah

dilaksanakan ada 8 orang yang menjadi Tim SPGDT yang difasilitasi.

f. Pelayanan Kesehatan Lapangan pada Event – Event Nasional, dengan anggaran sebesar Rp. 67.500.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 61.404.000,00 (90,97%), dan realisasi fisiknya 100%. Kegiatan ini telah dilaksanakan 5 event Nasional untuk Pelayanan Kesehatan Lapangan.

g. Pelayanan Penjaringan Donor Darah, dengan anggaran sebesar Rp. 149.681.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 93.690.000,00

(62,59%), dan realisasi fisiknya 100%. Kegiatan ini telah dilaksanakan 1500 orang masyarakat yang mengikuti kegiatan pelayanan penjaringan donor darah.

h. Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB), dengan anggaran sebesar Rp. 261.200.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 149.540.000,00 (57,25%), dan realisasi fisiknya 100%. Kegiatan ini telah dilaksanakan 23 Rumah Sakit yang mengikuti Lomba RSSIB.

i. Monitoring Evaluasi Program RSSIB dan SP2RS Rumah Sakit, dengan anggaran

sebesar Rp. 145.600.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 141.360.000,00 (97,09%), dan realisasi fisiknya 100%. Kegiatan ini telah

melaksanakan 2 dokumen laporan monev Kab/Kota yang melaksanakan Program RSSIB dan SP2RS.

j. Penarikan dan Penugasan Dokter/ Dokter Gigi PTT, dengan anggaran sebesar Rp. 94.000.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 57.060.000,00 (60,70%), dan realisasi fisiknya 75%. Kegiatan ini telah dilaksanakan 60 orang pemindah tugaskan dokter/dokter PTT.

k. Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp. 48.550.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 45.300.000,00

(24)

(93,31%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan ini telah dilaksanakan oleh 200 orang pegawai Dinas Kesehatan dan UPT yang diperiksa kebugarannya. l. Pembinaan dan Pembentukan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) pada

Gangguan Penyalahgunaan NAPZA, dengan anggaran sebesar Rp. 337.890.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 206.676.100,00

(61,17%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan ini telah dilaksanakan 17 Kab/Kota yang dibina tentang Pembentukan IPWL Pengguna NAPZA.

m. Penyediaan Ruang Laktasi di tempat kerja, dengan anggaran sebesar Rp. 66.000.000,00 dengan realisasi anggaran yang belum cair dikarenakan tidak cukup waktu mengingat kegiatan ini adalah kegiatan baru pada APBD-P dalam bentuk belanja modal sementara, hal ini dikarenakan proses APBD-P selesai pada tanggal 17 Nopember 2015. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 4 unit Ruang Laktasi di tempat kerja.

n. Rapat Koordinasi Seluruh Elemen Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp. 20.906.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 17.531.000,00

(83,86%), dan realisasi fisiknya sudah mencapai 100%. Kegiatan ini telah dilaksanakan oleh 150 orang dalam rapat koordinasi seluruh elemen kesehatan. o. Pertemuan Peningkatan Pengelola Jaringan Website Dinas Kesehatan, dengan

anggaran sebesar Rp. 36.657.200,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp.21.832.000,00 (59,56%), dan realisasi fisiknya sudah mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 30 orang pertemuan peningkatan kapasitas pengelola jaringan website.

p. Study Pembelajaran Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan, dengan anggaran sebesar Rp. 250.840.000,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 235.154.000,00 (93,75%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini 22 orang mengikuti pembelajaran Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan.

q. Fasilitasi Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Provinsi Sumatera Selatan, dengan anggaran sebesar Rp. 235.672.000,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 120.283.800,00 (51,04%), dan realisasi fisiknya 60%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 5 orang anggota Tim Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Selatan.

7. Program Pengawasan Obat dan Makanan

Total anggaran pada program pengawasan obat dan makanan sebesar Rp. 168.100.000,00 dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 164.670.000,00 (97,96%), dengan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran

program ini adalah tersedianya banner roll up dan dokumen pemetaan Obat Asli/ tradisional Indonesia.

Bentuk-bentuk kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2015 terdiri dari 2 (dua) kegiatan sebagai berikut :

(25)

a. Pengadaan Banner Roll Up, dengan anggaran sebesar Rp. 94.800.000,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 91.640.000,00 (96,67%), dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 159 buah jumlah banner roll up.

b. Pemetaan Obat Asli / Tradisional Indonesia, dengan anggaran sebesar Rp.dengan anggaran sebesar Rp.73.300.000,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 73.030.000,00 (99,63%), dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah dokumen pemetaan obat asli/ tradisional Indonesia.

8. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Total anggaran pada program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sebesar Rp. 1.809.348.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 431.955.000,00 (23,87%), dengan realisasi fisiknya telah mencapai 92,11%. Sasaran program ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat melalui upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap kesehatan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kesadaran, kemandirian dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan.

Bentuk-bentuk kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2015 terdiri dari 5 (lima) kegiatan sebagai berikut :

a. Lomba Desa PHBS Tingkat Provinsi, dengan anggaran sebesar Rp. 195.650.000,00, dengan realisasi anggarannya mencapai Rp. 91.782.500,00

(46,91%), dan realisasi fisiknya juga telah mencapai 100,00%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 17 desa yang mengikuti Lomba Desa PHBS terbaik tingkat Provinsi.

b. Penyebarluasan Informasi Pola Hidup Sehat, dengan anggaran sebesar Rp. 294.824.000,00, dengan realisasi anggarannya mencapai Rp. 128.260.000,00

(43,50%), dan realisasi fisiknya juga mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah kampanye kesehatan Pola Hidup Sehat melalui 2 media massa.

c. Penyediaan Media Promosi Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp. 784.774.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 17.350.000,00 (2,21%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dalam

kegiatan ini adalah 12 jenis pengadaan media promosi kesehatan.

d. Lomba Desa Siaga Tingkat Provinsi, dengan anggaran sebesar Rp. 195.650.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 91.535.000,00 (46,79%), dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam kegiatan

ini adalah 17 desa yang mengikuti Lomba Desa Siaga

e. Lomba Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi, dengan anggaran sebesar Rp. 195.650.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 103.027.500,00 (52,66%), dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 17 Posyandu yang mengikuti Lomba Posyandu Berprestasi.

f. Terkait dengan sasaran program ini, indikator kinerja yang menjadi ukuran serta target kinerja tahun 2015 yang digunakan adalah :

(26)

Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri : 73%

Capaian desa siaga aktif pada tahun 2015 juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Capaian kinerja untuk desa siaga aktif pada tahun 2015 adalah sebesar 88,21 %. Tapi hasil tersebut belum mencapai target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2015 sebesar 90%. Kabupaten yang telah mencapai 100% ada 7 Kabupaten yaitu OKI, Mura, Muba, Banyuasin,OKUT, Prabumulih dan Pagar Alam. Sedangkan Kabupaten yang Desa Siaga Aktif terendah ada di OKUS yaitu 45,95% Tercapainya target desa siaga aktif ini tidak terlepas dari bantuan pelaksanaan Proyek DHS II di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2011 yang fokus melaksanakan Model Operasional Desa Siaga (MODS) di 11 Kabupaten/Kota. Selain itu peranan dari kabupaten/kota yang semakin menyadari akan pentingnya peranan desa siaga aktif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayahnya, termasuk juga untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan pada masyarakat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Grafik 1. Persentase Desa Siaga Aktif Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015

Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri pencapaiannya pada tahun 2015 sebesar 20,51%, berarti jauh dari target yang ditetapkan sebesar 73%. Persentase Desa Aktif Purnama dan Mandiri tertinggi pada Kabupaten Banyuasin sebesar 79,44% dan terendah ada 4 Kabupaten yang masih belum aktif / 0 yaitu Empat Lawang, Pagar Alam, Lubuk Linggau & Muratara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini ;

(27)

Grafik 2. Persentase Desa Siaga Aktif Purnama & Mandiri Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015

Rendahnya capaian Persentase Desa Siaga Aktif Purnama & mandiri adalah Forum masyarakat desa/ kelurahan belum berjalan secara teratur Mobilisasi kader kesehatan sangat tinggi

UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) aktif yang ada di desa rata – rata hanya Posyandu ( Provinsi : Posyandu Purnama dan Mandiri hanya 58,38%)

Persentase 10% dana desa untuk bidang kesehatan belum ada

Belum ad aperan aktif pendanaan dari pihak ketiga seperti ormas dan dunia usaha Belum terealisasinya peraturan di desa / kelurahan

Capaian rumah tangga ber PHBS masih rendah (Provinsi : 65,78%)

9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Kegiatan Program Perbaikan Gizi Masyarakat berupa penanggulangan gizi buruk, pemantauan gizi dan peningkatan kemampuan petugas gizi serta pengadaan makanan tambahan dan vitamin bagi penderita gizi buruk dan kurang pada ibu hamil, bayi dan balita. Sasaran dari pelaksanaan program adalah teratasinya masalah gizi utama di masyarakat, yaitu gizi kurang dan gizi buruk terutama pada kelompok rentan. Sampai dengan bulan Desember 2015 total anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan program ini mencapai Rp. 2.792.471.000,00, dengan realisasi anggarannya mencapai Rp. 2.723.582.205,00 (97,53%) serta dengan realisasi fisiknya telah mencapai 100,00%.

Dalam rangka penanganan masalah-masalah gizi tersebut, kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2015 adalah mencakup :

a. Penyediaan Bahan Tambahan Makanan dan Vitamin untuk Penanggulangan Kurang Gizi, dengan anggaran sebesar Rp. 2.156.850.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 2.129.192.205,00 (98,72%), dan realisasi fisiknya juga telah mencapai 100,00%. Bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan adalah Pengadaan susu untuk balita gizi kurang sebanyak 26.279 kotak, pengadaan makanan padat gizi (biskuit) untuk ibu hamil Kurang Gizi sebanyak 80.198 bungkus, pengadaan makanan padat (biscuit) untuk balita gizi kurang sebanyak 78.986 bungkus dan pengadaan taburia untuk baduta sebanyak 146.625 sachet.

(28)

b. Penyediaan Sarana untuk Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya, dengan anggaran sebesar Rp. 329.550.000,00, realiasasi anggaran sebesar Rp. 310.000.000,00 (94,07%) dan realisasi fisik mencapai 100,00%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 507 buah dacin set sebagai alat pemantau status gizi balita.

c. Pemilihan Petugas Gizi Teladan Tingkat Provinsi, dengan anggaran sebesar Rp. 122.810.000,00, dengan realisasi anggarannya mencapai Rp. 102.170.000,00 (83,19%), dan realisasi fisiknya juga telah mencapai 100,00%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 17 orang petugas gizi mengikuti Lomba Petugas Gizi Teladan Tingkat Provinsi.

d. Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Program Gizi, dengan anggaran sebesar

Rp. 183.261.000,00 dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 182.220.000,00 (99,43%), dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam

kegiatan ini adalah 3 dokumen hasil monev program gizi.

Program Perbaikan Gizi Masyarakat berupa penanggulangan gizi buruk, pemantauan gizi dan peningkatan kemampuan petugas gizi. Sasaran dari pelaksanaan program adalah teratasinya masalah gizi utama di masyarakat, terutama pada kelompok rentan, seperti kelompok bayi, balita dan ibu hamil serta menyusui.

Sasaran operasional program gizi sesuai Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan 2014 -2018 memfokuskan pada 4 (tujuh) sasaran keluaran yang merupakan indikator program/outcome yang ingin dicapai. Ketujuh indikator kinerja tersebut dan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. Persentase balita gizi buruk : < 1 2. Persentase balita gizi kurang : 13%

3. Persentase Stunting pada anak balita : 34%

4. Persentase bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif : 72%

Dari indikator kinerja tersebut diatas, capaian yang diperoleh selama tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk di Provinsi Sumatera Selatan dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan yang cukup berarti. Berdasarkan hasil survey Pemantauan Status Gizi (PSG), prevalensi gizi buruk pada balita tahun 2010 adalah sebesar 1,36%. Jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 1%, maka hasil kinerja selama ini belum dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut. Untuk tahun 2011, kegiatan survey pemantauan status gizi ini tidak dilakukan karena hanya dilakukan dalam kurun waktu dua tahun sekali sehingga data riil capaian prevalensi gizi buruk pada balita untuk tahun 2013 masih menggunakan data yang ada pada tahun 2010, yaitu sebesar 1,36%. Berdasarkan pelacakan kasus gizi buruk yang dilakukan dari penapisan gizi buruk kurang pada penimbangan bulanan di posyandu di 17 kabupaten/kota, selama kurun waktu tahun 2015 sebesar 2,1 %, lebih tinggi dibanding tahun 2014 sebesar 0,02%. Permasalahan gizi, khususnya gizi buruk sangat

(29)

dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk berbagai faktor yang berada di luar kesehatan, seperti faktor sosial ekonomi.

Sementara untuk prevalensi gizi kurang pada balita, capaian pada tahun 2010 adalah sebesar 8,23% sudah berada jauh dari target yang ditetapkan, yaitu kurang dari 10%. Sama seperti persentase gizi buruk pada balita, maka angka balita gizi kurang juga diperoleh melalui kegiatan survey Pemantauan Status Gizi yang dilaksanakan pada tahun 2010. Angka capaian pada tahun 2015 juga masih menggunakan data capaian pada tahun 2010, yaitu sebesar 8,23%. Namun bila dilihat dari laporan kegiatan penimbangan bulanan posyandu di 17 kabupaten/kota selama tahun 2015, ditemukan prevalensi balita gizi kurang sebesar 12,8 %, dan untuk Stunting pada anak balita sebesar 24,48% berarti di bawah dari target sebesar 34%. Kewaspadaan dini terhadap kejadian gizi kurang pada balita tetap dibutuhkan karena kondisi gizi masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal di luar kesehatan.

Berbagai upaya terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan sektor terkait lainnya untuk terus meningkatkan status gizi masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan. Perhatian juga diberikan terhadap kasus-kasus gizi buruk yang terjadi, dimana setiap tahunnya Dinas Kesehatan Provinsi telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan Makanan Tambahan dan Vitamin untuk Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin untuk balita gizi buruk, ibu hamil dengan KEK, terutama untuk keluarga miskin. Selain itu peningkatan status gizi masyarakat ini juga dilakukan melalui upaya peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap gizi yang baik dan pemberdayaan masyarakat untuk mampu memenuhi kebutuhan gizi yang baik dan seimbang secara mandiri. Berbagai upaya promosi kesehatan juga terus dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Selain itu, Provinsi Sumatera Selatan juga mendapatkan bantuan melalui pelaksanaan Proyek NICE (Nutrition Improvement

trough Community Empowerment). Pendekatan dalam pelaksanaan Proyek NICE ini adalah pemberdayaan masyarakat di bidang gizi yang pada akhirnya untuk meningkatkan status gizi masyarakat serta peningkatan pengetahuan masyarakat terkait dengan gizi yang baik dan seimbang.

Pada tahun 2015, kasus gizi buruk yang terhimpun berdasarkan laporan surveilans gizi buruk dari kabupaten/kota berjumlah 162 kasus, mengalami penurunan dari tahun 2014 yang berjumlah 203 kasus. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 (169 kasus) jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan juga mengalami penurunan . Hal ini antara lain disebabkan sebagian besar petugas gizi puskesmas telah dilatih surveilans gizi dan standar pertumbuhan / antropometri yang baru sehingga petugas gizi di Puskesmas memiliki pengetahuan baru tentang standar penetapan gizi buruk, dan dengan semakin aktifnya penemuan kasus baru gizi buruk oleh petugas gizi Puskesmas menyebabkan penjaringan kasus gizi buruk lebih banyak ditemukan. Dengan semakin banyaknya penemuan kasus gizi buruk di Puskesmas menandakan bahwa pelacakan kasus gizi buruk di tingkat Puskesmas semakin aktif dilakukan oleh petugas gizi, sehingga langkah-langkah penanggulangan seperti pemberian makanan tambahan dan perawatan lebih cepat dilaksanakan dengan demikian dapat mengurangi dampak dari gizi buruk itu sendiri. Disisi lain diharapkan dengan berbagai program yang dilaksanakan, dan semakin meningkatnya perekonomian masyarakat kasus gizi buruk dapat terus ditekan.

(30)

Pemberian ASI oleh ibu pada bayi sedini mungkin setelah melahirkan dapat menghindarkan bayi dari penyakit infeksi dan alergi. Pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain dianjurkan minimal 6 bulan, hal ini yang disebut sebagai pemberian ASI secara eksklusif. Pemberian ASI dapat diteruskan sampai bayi berusia 2 tahun.

Cakupan pemberian ASI Eksklusif menurut laporan ASI Eksklusif di Dinkes Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2015 baru mencapai 61%. Hasil capaian ini masih jauh dibawah target yang ditetapkan dalam Renstra Dinkes Prov. Sumsel sebesar 72,0%. Tetapi jika dibandingkan dengan hasil capaian dalam dua tahun terakhir, maka capaian pada tahun 2015 ini mengalami penurunan . Capaian pada tahun 2014 sebesar 63,05% dan hasil capaian pada tahun 2013 sebesar 63,77%, sehingga belum mencapai target RPJMN sebesar 72,0%. Cakupan ASI Eksklusif masih di bawah target dikarenakan pemantauan sulit dilakukan, pencatatan dan pelaporan yang kurang tepat, masih kurangnya tenaga konselor ASI di lapangan, RS/Klinik Bersalin belum sayang bayi, belum adanya sanksi tegas bagi RS/Klinik Bersalin/Bidan Praktek Swasta yang belum sayang bayi serta pemahaman masyarakat tentang pentingnya ASI Eksklusif bagi bayi masih terbatas dan masih perlu ditingkatkan.

Kegiatan program gizi yang dilaksanakan salah satunya adalah surveilans gizi. Kabupaten/kota dikatakan sudah melaksanakan surveilans gizi yaitu bila telah melaksanakan pelacakan kelainan gizi (misalnya gizi buruk) dan pendampingan kasus gizi buruk, juga secara rutin jika mengirimkan laporan gizi berupa laporan penimbangan, pendataan kasus gizi, ASI Eksklusif dan lain-lain. Kegiatan pemantauan pertumbuhan dan pelacakan kasus gizi buruk dapat disebut sebagai kegiatan Sistem kewaspadaan Dini. Dari 17 Kab/Kota sudah melaksanakan kegiatan surveilans gizi hanya saja laporan yang dikirimkan belum tepat waktu. Target tahun 2015 sudah mencapai target 100%.

10. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Total anggaran pada program Pengembangan Lingkungan Sehat adalah Rp. 885.450.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 390.223.600,00 (44,07%), dengan realisasi fisiknya mencapai 71,77%. Sasaran program ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat melalui peningkatan kualitas lingkungan masyarakat, perbaikan sarana air minum dan sanitasi masyarakat sesuai dengan standar yang berlaku. Perbaikan kondisi lingkungan masyarakat juga akan berpengaruh terhadap penurunan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit, karena kondisi lingkungan merupakan salah satu determinan utama terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Bentuk-bentuk kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2015 terdiri dari 3 (tiga) kegiatan sebagai berikut :

a. Fasilitasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), dengan anggaran sebesar Rp. 65.822.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 46.612.300,00 (70,82%), dan realisasi fisiknya telah mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 10 Kab / Kota yang mendapat fasilitasi Program PAMSIMAS (untuk 500 desa regular dan 200 desa replikasi.

Gambar

Tabel 1. Program dan Kegiatan Bersumber APBD Dinas Kesehatan                                  Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015
Tabel 2. Program dan Kegiatan Bersumber APBN Dinas Kesehatan                                  Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015
Grafik 1. Persentase Desa Siaga Aktif  Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015
Grafik 2.  Persentase Desa Siaga Aktif Purnama &amp; Mandiri  Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen Perencanaan pembangunan dan pengelolaan wilayah pesisir Kampung Nasem disusun dengan melibatkan stokeholder (pemerintahan kampung, ketua RT/RW, tokoh agama,

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi audit delay itu sendiri baik faktor internal maupun faktor eksternal (Aryaningsih, 2013). Penelitian tentang audit delay

Pertanggungjawaban pidana pelaku pencemaraan nama baik terhadap advokat, dalam hal ini pelaku orang yang melakukan tindak pidana yang bersangkutan, orang yang

Berdasarkan bentuk dan fungsi Kursi Betawi tersebut dapat disaksikan bahwa ergonomi yang ada pada Kursi Betawi sa- ngat mewakili perilaku dari masyarakat Be- tawi, ini tercermin

Salah satu sekolah yang memiliki anak-anak berimajinasi tinggi yaitu Pusat Paud Islam Terpadu (PPIT) Al-Ishlah yang merupakan sekolah unggul yang memberikan pelayanan

400.000 jiwa ÷ 70 jiwa/ha (kepadatan penduduk Kota Makassar pada 2003)≒ 5.700 ha 5.700 ha ÷ 120~130 % (perbaikan efisiensi tata guna lahan)≒ about 4.500 ha Dengan

konvensional.. Adanya perbedaan yang signifikan menunjukkan, bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write berbasis kearifan lokal tri kaya

Penelitian Nyepi Segara sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Nusa Penida dalam Pelestarian Lingkungan Laut diharapkan mampu mengkaji kearifan lokal ini dari sisi hukum