• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil-Hasil Akomodasi Di Pekon Kiluan Negeri

Dalam dokumen AKOMODASI ANTAR ETNIK DI TELUK KILUAN (Halaman 59-69)

A. Profil Informan

2. Hasil-Hasil Akomodasi Di Pekon Kiluan Negeri

Dari penelitian yang sudah dilakukan, ada beberapa hasil-hasil akomodasi yang ada di Pekon Kiluan Negeri adalah sebagai berikut:

a. Akomodasi dan intergrasi masyarakat

Dalam proses perkawinan campur yang dilakukan oleh etnik Jawa dan etnik Lampung seperti yang diungkapkan oleh informan keenam yaitu adiknya menikah dengan etnik Jawa sehingga dapat membaur dengan etnik Jawa karena sudah menjadi keluarga, adapun perkawinan campur yang dilakukan oleh etnik Sunda dan Etnik Lampung dan yang lainnya karena adanya perkawinan tersebut maka akan terjadi intergrasi masyarakat yang lebih kuat karena sudah dianggap sebagai keluarga dalam kelompok sosial tersebut, sehingga dapat mengurangi jarak sosial

menahan keinginan-keinginan untuk bersaing kaena hanya membuang biaya dan tenaga saja.

Adanya akomodasi dan intergrasi masyarakat dengan alam dapat dilihat dari adanya pemahaman masyarakat untuk menjaga alam sekitar tempat tinggal mereka, untuk saling menjaga satu sama lain sehingga dapat menjadikan seimbang. Nampak terlihat dari adanya larangan baik masyarakat yang tinggal di Pekon Tersebut maupun para pendatang dilarang untuk menangkap hewan sejenis kera yaitu nyamang karena dapat dipercaya menimbulkan bencana untuk masyarakat Pekon Kiluan Negeri jika ada yang mengambil hewan tersebut.

b. Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda

Hal ini nampak pada saat pemilihan Kepala Pekon yang dimana pihak yang bersaing saling beradu argumen secara sengit, akan tetapi pada akhirnya hanya satu yang terpilih dan akhirnya pihak yang kalah akan diajak bekerja sama yang telah dilakukan oleh Kepala Pekon Kiluan Negeri pada saat ini. Adanya koordinasi tersebut dapat dilihat dari adanya penjelasan diatas sebagaimana yang dijelaskan oleh informan keenam bahwa adanya koordinasi dari berbagai kepribadian yang berbeda adalah merupakan hasil akomodasi yang ada pada masyarakat Pekon Kiluan Negeri.

c. Perubahan-perubahan lembaga kemasyarakatan

Agar sesuai dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah dapat dilihat dari struktur lembaga yang saat ini telah berubah karena adanya perubahan struktur dari dusun menjadi sebuah pekon sehingga lembaga yang ada didalamnya akan

pada tahun 2007 dimana dulu Teluk Kiluan merupakan bagian dari sebuah dusun, bagian dari Pekon Kelumbayan Negeri sehingga susunan lembaga yang ada berbentuk sebuah kepengurusan dusun. Sedangkan pada tahun 2007 telah berubah menjadi sebuah pekon yang bernama Pekon Kiluan Negeri. Otomatis akan mengalami perubahan struktur lembaga yang sekarang dengan dulu karena adanya hasil akomodasi dari perubahan lembaga kemasyarakatan.

Adanya bentuk dan hasil akomodasi yang berada di Pekon Kiluan Negeri menghasilkan sebuah keharmonisasian sosial, sehingga masyarakat Pekon Kiluan Negeri di dalam sebuah tatanan masyarakat diperlukan sebuah harmonisasi struktur, baik struktur norma maupun struktur lembaga. Dalam perspektif budaya, kedua faktor ini memiliki relenvansi dengan pemaknaan manusia mengonstruksikan kebudayaan. Struktur norma dan lembaga yang berada di Pekon Kiluan Negeri menjadikan sebuah kebudayaan yang terdapat pada suatu masyarakat. Persoalan berikut adalah harmonisasi antar struktur dalam menghadapi atau melaksanakan idealisme pembangunan yang berkelanjutan. Apabila selama ini terjadi ketimpangan, maka yang terjadi adalah disharmonisasi yang berdampak pada hal yang lebih luas yaitu menyangkut perpecahan etnik dan rasa persatuan antar etnik.

Dalam harmonisasi terdapat keseimbangan sebagai penataan sosial dan budaya yang baru berserta nilai-nilainya sehingga diperoleh sebuah keteraturan sosial. Sikap toleransi antar etnik merupakan syarat mutlak dalam membentuk sebuah keharmonisan sosial yang dilandasi dengan sikap keterbukaan antar masyarakat.

Pekon Kiluan Negeri sehingga menjadikan masyarakat yang harmonis antar etnik satu dengan yang lainnya, adanya perselisihan yang dapat menyebabkan adanya pertentangan tetapi jika ada sebuah keterbukaan antar etnik akan menimbulkan efek positif sehingga dapat terjalin dengan baik.

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka terdapat beberapa kesimpulan antara lain:

1. Bentuk–bentuk akomodasi yang berada di Pekon Kiluan Negeri yaitu coercion merupakan suatu bentuk akomodasi yang dilakukan karena adanya paksaan seperti yang terjadi di Pekon Kiluan Negeri. Paksaan terhadap masyarakat untuk tidak mengadakan hiburan pada hari–hari besar agama, compromise merupakan bentuk akomodasi dimana pihak–pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada, saat masyarakat menuntut adanya pemberlakuan trayek supaya merata tidak menguntungkan satu pihak saja, arbitration merupakan suatu cara untuk mencapai compromise itu sendiri apabila pihak–pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapai kesepakatan sendiri makadilakukan suatu tindakan dimana pihak yang bersangkutan saling mengurangi tuntutan agar tercapai tujuan yang sama seperti adanya konflik tentang perebutan mesin diesel dan generator

pembangkit listrik yang terjadi bulan Agustus tahun 2010 kemarin, concilitation suatu usaha untuk mempertemukan keinginan–keinginan dari pihak yang berselisih merupakan salah satu bentuk akomodasi yang ada pada Pekon Kiluan Negeri dan yang terakhir adalah bentuk akomodasi

masyarakat Pekon Kiluan Negeri.

2. Hasil–hasil akomodasi yang ada adalah akomodasi dan intergrasi masyarakat dimana adanya perkawinan campur dari masing–masing etnik seperti perkawinan etnik Jawa dengan Lampung, etnik Lampung dengan Sunda, dan Etnik Sunda dengan Bugis. Untuk akomodasi dan intergrasi masyarakat dengan alam dapat dilihat dari adanya larangan untuk menangkap dan memelihara hewan seperti kera yang disebut oleh masyarakat Pekon Kiluan Negeri adalah kera hitam (Nyamang) karena dapat menimbulkan sutau masalah yang besar sehingga masyarakat tetap menjaga hewan tersebut untuk tetap di hutan. Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda merupakan hasil yang berada pada Pekon Kiluan Negeri yang dipakai pada saat pemilihan Kepala Pekon untuk saling melengkapi serta bersama–sama untuk memajukan Pekon itu sendiri. Perubahan lembaga–lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan yang baru terlihat dari peresmian Pekon Kiluan Negeri sebagai peralihan dari dusun menjadi Pekon pada tahun 2007 sehingga lembaga– lembaga kemasyarakatan yang ada otomatis akan berubah. Hasil akomodasi itu sendiri nampak terlihat pada akomodasi dan intergrasi masyarakat, akomodasi dan intergrasi masyarakat dengan alam, koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda dan perubahan-perubahan lembaga yang ada pada masyarakat itu sendiri sehingga didapat keharmonisan antar etnik yang berada di Pekon Kiluan Negeri. Dari adanya hasil akomoadi yang ada pada Pekon Kiluan Negeri merupakan adanya suatu kebudayaan

lain dan dapat menyesuaikan diri dengan alam agar menjadi seimbang dalam kehidupan kesehari-hari.

B. Saran

1. Agar tetap harmonis maka masyarakat Pekon Kiluan Negeri bisa mempertahankan cara penyelesaiaan masalah dengan musyawarah sehingga tidak terjadi perselisihan yang lebih besar, karena musyawarah yang berada pada Pekon Kiluan Negeri merupakan tradisi dari dulu, sehingga harus bisa dipertahankan dan masyarakat Pekon Kiluan Negeri diharapkan dapat membangun solidaritas yang lebih tinggi untuk kedepannya, sehingga akan lebih menjadi harmonis yang lebih tinggi dari sekarang.

2. Dari adanya bentuk dan hasil akomodasi yang ada di Pekon Kiluan Negeri merupakan bagian dari proses akomodasi, sedangkan akomodasi merupakan salah satu bentuk dari adanya interaksi sosial sehingga teman-teman mahasiswa untuk selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut tentang adanya interaksi sosial yang ada di masyarakat Pekon Kiluan Negeri tersebut, sehingga pada pembahasan yang ada di penelitian ini dapat di jadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Halaman

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

RIWAYAT HIDUP ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

MOTTO ... vi

SANWACANA ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Kegunaan Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Interaksi Sosial ... 10

B. Tinjauan Akomodasi ... 12

C. Pengertian Etnik ... 15

D. Harmonisasi Sosial ... 16

C. Fokus Penelitian ... 22

D.Penentuan Informan ... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ... 25

F. Teknik Analisa Data ... 25

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Pekon Kiluan Negeri ... 27

B. Letak dan Kondisi Geografis ... 29

1. Tata Guna Lahan ... 30

2. Batas Wilayah ... 30

3. Jenis Tanaman dan Hewan ... 31

4. Jumlah Penduduk ... 31

C. Struktur Pamong ... 35

E. Gambaran Umum Etnik Teluk Kiluan ... 37

1. Sejarah awal Kehadiran Etnik di Teluk Kiluan ... 38

2. Gambaran Umum Masyarakat Pekon Kiluan Negeri ... 38

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Informan ... 41

B. Hasil Penelitian ... 43

C. Pembahasan ... 59

1. Bentuk – bentuk Akomodasi di Pekon Kiluan Negeri ... 61

2. Hasil – hasil Akomodasi di Pekon Kiluan Negeri ... 66

VI. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 70

B. Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA

Tabel

Halaman 1. Tata Guna Lahan ... 30

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur ... 32

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 33

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 34

Dalam dokumen AKOMODASI ANTAR ETNIK DI TELUK KILUAN (Halaman 59-69)

Dokumen terkait