BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
5.1.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian
Kelurahan Kwala Bekala merupakan salah satu dari enam kelurahan yang termasuk dalam Kecamatan Medan Johor. Kecamatan Medan Johor merupakan daerah pemukiman di Kota Medan di sebelah selatan dengan luas wilayah 16.96 km². Kelurahan Kwala Bekala merupakan kelurahan terluas dengan luas wilayah 5.50 km² atau sekitar 32.43% dari total luas Kecamatan Medan Johor. Kelurahan ini berbatasan dengan lima kelurahan lain yaitu: Kelurahan Gedung Johor, Kelurahan Kedai Durian, Kelurahan Suka Maju, Kelurahan Titi Kuning, dan Kelurahan Pangkalan Masyhur. Kelurahan ini banyak digunakan untuk pemukiman, sarana umum (kantor,sekolah, tempat ibadah, kuburan, pasar, minimarket, dll). Daerah ini sangat potensial untuk bidang real estate, agrobisnis, industri.
32
5.1.2 Karakteristik Dasar Responden Penelitian
Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak berusia 28-37 tahun (50%) sedangkan yang paling sedikit berusia 38-47 tahun (20%).
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Umur Frekuensi (n) Persen (%)
18-27 tahun 30 30
28-37 tahun 50 50
38-47 tahun 20 20
Total 100 100
Dari tabel 5.2, dapat dilihat mayoritas responden mempunyai pendidikan terakhir dijenjang SMA/ Sederajat yaitu 56 orang (56%) dan yang paling sedikit adalah yang mempunyai pendidikan terakhir dijenjang SD sebanyak 4 orang (4%).
Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Variabel Frekuensi (n) Persen (%)
Pendidikan terakhir SD 4 4 SMP 10 10 SMA/ Sederajat 56 56 PT/ Sederajat 30 30 Total 100 100
Pada table 5.3 dapat dilihat pekerjaan terbanyak dari subjek penelitian ini adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 59 orang (59%) dan yang paling sedikit adalah yang bekerja sebagai PNS sebanyak 6 orang (6%).
33
Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Variabel
Pekerjaan
Frekuensi (n) Persen (%)
Ibu Rumah Tangga 59 59
Wiraswasta 24 24
Pegawai Swasta 11 11
PNS 6 6
Total 100 100
Dari tabel 5.4, dapat dilihat bahwa kelompok responden yang paling banyak adalah kelompok yang memiliki anak berusia 5 tahun yaitu sebesar 29% sedangkan yang paling sedikit adalah jumlah responden yang memiliki anak berusia 9-11 bulan dan anak berusia 2 tahun yaitu sebesar 9%.
Tabel 5.4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Anak
Umur Frekuensi (n) Persen (%)
6-8 bulan 15 15 9-11 bulan 9 9 1 tahun 10 10 2 tahun 9 9 3 tahun 15 15 4 tahun 13 13 5 tahun 29 29 Total 100 100
Dari tabel 5.5, dapat dilihat bahwa kelompok responden yang memiliki anak dengan riwayat kejang demam sebanyak 9% dan yang tidak memiliki riwayat kejang demam sebanyak 91%.
34
Tabel 5.5 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Kejadian kejang Demam pada anak
Anak pernah kejang demam Frekuensi (n) Persen (%)
Ya 9 9
Tidak 91 91
Total 100 100
5.1.3 Pengetahuan Responden
Dari tabel 5.6, dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan yang baik mengenai kejang demam pada anak memiliki persentase yang paling rendah yaitu 4%, tingkat pengetahuan sedang memiliki persentase paling tinggi yaitu 88% dan yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebesar 8%.
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Kejang Demam Pada Anak di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor
Pengetahuan Frekuensi (n) Persen (%)
Baik 4 4
Sedang 88 88
Buruk 8 8
Total 100 100
Dari tabel 5.7, pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan benar adalah pertanyaan nomor satu yaitu sebesar 94%. Sedangkan yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan nomor delapan yaitu sebesar 8%.
35
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Pengetahuan Responden Tiap Pertanyaan Pengetahuan Mengenai Kejang Demam
No. Item Pertanyaan Pengetahuan
Benar Salah N(%) N(%) 1. Mengetahui demam tinggi menyebabkan kejang demam 94 6 2. Mengetahui bahwa kejang demam hanya dialami bayi
dan balita
35 65
3. Mengetahui penyakit yang paling sering menyebabkan kejang demam pada anak
63 37
4. Mengetahui frekuensi serangan kejang demam dapat terjadi lebih dari satu kali selama anak demam
89 11
5. Mengetahui prognosis kejang demam bahwa kejang demam tidak menyebabkan IQ anak rendah
21 79
6. Mengetahui peningkatan risiko epilepsi pada anak yang pernah kejang demam
78 22
7. Mengetahui faktor genetik sebagai salah satu faktor risiko kejang demam
21 79
8. Mengetahui prognosis kejang demam bahwa kejang demam tidak menyebabkan kematian
8 92
9. Mengetahui prognosis kejang demam bahwa kejang demam tidak menyebabkan kecacatan
19 81
10. Mengetahui bahwa kejang demam dapat terjadi lebih dari satu kali seumur hidup
91 9
5.1.4 Sikap Responden
Dari tabel 5.8 dapat dilihat bahwa mayoritas sikap responden mengenai kejang demam pada anak termasuk kategori sedang yaitu sebesar 77%, sedangkan sikap yang baik sebesar 23% dan tidak ada responden yang termasuk kategori kurang.
36
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Sikap Responden Mengenai Kejang Demam pada Anak di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor
Sikap Frekuensi (n) Persen (%)
Baik 23 23
Sedang 77 77
Buruk 0 0
Total 100 100
Dari tabel 5.9 pernyataan yang paling banyak dijawab dengan sikap positif adalah pertanyaan nomor tiga yaitu sebesar 98%. Pernyataan yang paling sedikit dijawab dengan sikap positif adalah pernyataan nomor lima yaitu sebesar 33%.
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Sikap Responden Mengenai Kejang Demam Berdasarkan Tiap Pernyataan
No. Item Pertanyaan Pengetahuan
Sikap Positif
Sikap Negatif N (%) N(%) 1. Setiap demam akan menyebabkan kejang 85 15 2. Melakukan kompres adalah cara untuk menurunkan
demam anak
96 4
3. Mengukur suhu badan anak saat demam adalah cara yang tepat mengantisipasi kejang demam
98 2
4. Menekan lidah anak dengan sendok bukanlah cara untuk menghentikan kejang pada saat anak kejang demam
59 41
5. Anak yang mengalami kejang demam perlu diposisikan menghadap ke samping untuk mencegah aspirasi
37
5.1.5 Tindakan Responden
Dari tabel 5.10, dapat dilihat mayoritas tindakan responden mengenai kejang demam pada anak termasuk kategori sedang yaitu sebesar 96%, sedangkan tindakan yang kurang 1% dan tindakan yang baik sebesar 3%.
Tabel 5.10 Distribusi Tindakan Responden Mengenai Kejang Demam Pada Anak di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor
Tindakan Frekuensi (n) Persen (%)
Baik Sedang 3 96 3 96 Kurang 1 1 Total 100 100
Dari tabel 5.11, pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan benar adalah pada nomor satu yaitu sebesar 99%, sedangkan yang paling banyak menjawab salah pada nomor lima yaitu sebesar 9%.
Tabel 5.11Distribusi Frekuensi dan Persentasi Tindakan Responden Mengenai Kejang Demam Pada Anak Berdasarkan Tiap Pertanyaan
No. Item Pernyataan Tindakan
Benar Salah N (%) N(%)
1. Melakukan penilaian anak demam 99 1
2. Melakukan penanganan pada saat anak demam atau kejang demam
96 4
3. Melakukan penanganan awal saat anak demam 85 15 4. Tindakan memegangi dan menahan tangan dan kaki anak
tidak perlu dilakukan pada saat anak kejang demam
24 76
5. Tindakan membangunkan anak tidak perlu dilakukan pada saat anak kejang demam
38
5.1.6 Perilaku Responden
Dari tabel 5.12, dapat dilihat perilaku responden terhadap kejang demam pada anak paling tinggi pada kategori sedang yaitu sebesar 89%, sedangkan perilaku yang kurang 1% dan perilaku yang baik sebesar 10%.
Tabel 5.12 Distribusi Perilaku Responden Mengenai Kejang Demam Pada Anak di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor
Perilaku Frekuensi (n) Persen (%)
Baik Sedang 10 89 10 89 Kurang 1 1 Total 100 100