• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif 1.Hasil Uji Statistik Deskriptif

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen (Priyatno,2010).

Tabel 4.16

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .566a .320 .291 29.29532

a. Predictors: (Constant), TPPA, TKO, TKL b. Dependent Variable: TKM

Sumber: Data primer yang diolah

Nilai-nilai koefisien adjusted R square dan koefisien korelasi menunjukkan angka yang cukup baik untuk penelitian yang menggunakan data primer (data kuesioner). Tabel di atas menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,566 yang menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen yaitu

partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan dengan variabel dependen yaitu kinerja manajerial menunjukkan korelasi positif.

Tabel 4.16 menunjukkan nilai koefisien determinasi (adjusted R Square) sebesar 0,291 yang berarti bahwa variasi variabel kinerja manajerial hanya dapat dijelaskan oleh variasi variabel partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan secara bersama-sama sebesar 29,1% sedangkan sisanya sebesar 70,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Faktor-faktor lain tersebut seperti adanya pengaruh motivasi kerja dan locus of control (Silmilian, 2013), pengaruh dari adanya informasi asymetry dan budget emphasis (Djoko Kristianto, 2010), pengaruh adanya penekanan anggaran (Gamal Muhamad, 2001) dan pengaruh dari kultur organisasional (Titien Damayanti,2007).

a. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian dengan ANOVA berdasarkan nilai signifikansi F sehingga disebut Uji F. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui model regresi yang diajukan peneliti sudah baik atau tidak. Jika nilai p-value menunjukkan nilai yang signifikan, maka dapat ditarik kesimpulan pada model yang diajukan setidaknya ada satu variabel

independen yang berpengaruh terhadap variabel dependennya. Dalam hal ini uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan secara overall terhadap kinerja manajerial. Tabel di bawah merupakan hasil dari Test of ANOVA.

Tabel 4.17

Hasil Uji Statistik F Variabel Y dan X

b. Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t)

Setelah kedua uji tersebut mengindikasikan hasil yang bagus, barulah kemudian di lihat persamaan dari model regresi tersebut. Selain itu dilihat pula nilai uji parsial masing-masing variabel. Uji ini bertujuan untuk menguji besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan melihat tingkat signifikansi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 28679,405 3 9559,802 11,139 ,000b Residual 60933,305 71 858,216 Total 89612,709 74 a. Dependent Variable: TKM

Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1(Consta nt) 90.158 36.816 2.449 .017 x1 .074 .102 .082 .723 .472 .736 1.359 x2 .194 .070 .303 2.768 .007 .801 1.249 x3 .223 .077 .325 2.886 .005 .754 1.326 a. Dependent Variable :TKM Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil pengujian, maka persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Keterangan:

Y = Kinerja Manajerial

X1 = Partisipasi Penyusunan Anggaran X2 = Komitmen Organisasi

X3 = Ketidakpastian Lingkungan e = Error

Dari segi uji signifikansi parsialnya, terdapat tiga hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini. Pertama adalah pengaruh partisipasi penyusuanan anggaran terhadap kinerja manajerial. Kedua, pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial. Ketiga, pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji dua sisi (two tailed)

dengan tingkat signifikansi ( α = 0,05 ). Signifikansi 5% atau 0,05

adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. Penentuan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan adalah sebagai berikut:

1) Bila nilai signifikansi < 0.05 , maka hipotesa diterima. Dengan kata lain, suatu variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

2) Bila nilai signifikansi > 0.05 , maka hipotesa ditolak. Dengan kata lain, suatu variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Dari pemodelan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai signifikan untuk variabel partisipasi penyusunan anggaran adalah 0,472 yaitu lebih besar dari α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil selanjutnya adalah untuk menguji hipotesis penelitian bahwa komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai signifikan untuk variabel komitmen organisasi adalah 0,007 yaitu kurang dari α = 0,05. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan komitmen organisasi statistik berpengaruh positip dan signifikan terhadap kinerja manajerial.

Hipotesis selanjutnya yang ingin dibuktikan di dalam penelitian ini adalah ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai signifikan untuk

variabel ketidakpastian lingkungan adalah 0,005 yaitu lebih kecil dari

α = 0,05. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.

Hasil uji H1 : Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial

Tabel 4.18 menunjukkan hasil bahwa variabel partisipasi penyusunan anggaran memiliki tingkat signifikansi 0,472. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti H0 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kadek Juli Suardana dan I Ketut Suryanawa (2009) bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Namun hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Milani (1975), Kenis (1979), dan Brownell dan Hirst (1986) dalam Sumarno (2005) yang menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan. Partisipasi penyusunan anggaran di koperasi tidak berpengaruh signifikan dikarenakan anggaran yang berada didalam koperasi tidak mengikutsertakan semua pengurus yang ada didalam

koperasi, karena top manajemen lebih berperan dalam menentukan anggaran. Kemudian dari sisi lain, bahwa dalam penelitian ini koperasi yang diteliti kebanyakan berskala kecil dan core bisnisnya tidak terlalu luas serta tidak semua pengurus yang berada di koperasi tersebut berperan dalam menentukan anggaran, jadi tidak berperannya pengurus tersebut maka tidak terlalu berdampak pada kinerja manajerial. Sehingga dapat disimpulkan pada penelitian ini ditolaknya hipotesis diduga karena responden penelitian ini kurang memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam menentukan anggaran itu sendiri, tetapi karena koperasi adalah badan usaha yang mayoritas dalam skala kecil dan pengurus memiliki pengetahuan dalam bidang lain maka setiap pengurus masih dapat mencapai kinerja yang baik dalam koperasi tersebut.

Hasil Uji H2: Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial

Tabel 4.18 menunjukkan hasil bahwa variabel komitmen organisasi memiliki tingkat signifkansi 0,007. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H1 diterima sehingga dapat

dikatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Maka penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu Kadek Juli Suardana dan I Ketut Suryanawa (2010) bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja manajerial. Namun sesuai dengan Bambang Srdjito dan Osmad Muchtaer (2007), Nouri dan Parker, (1998) dikutip dalam M. Yahya dkk, (2008) bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja manajerial.

Dengan demikian penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan. Hal ini berarti bahwa adanya kesesuaian antara komitmen organisasi dengan pengurus koperasi yang dapat meningkatkan kinerja manajerial pada Koperasi di wilayah Tangerang Selatan. Semakin tinggi komitmen terhadap organisasi, pengurus merasa memiliki organisasi tempatnya bekerja sehingga membuat pengurus akan memberikan hasil upaya dan kinerja yang lebih baik. Dan karena komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan pribadi (Weiner dalam Coryanata, 2004:619). Maka bagi individu dengan komitmen organisasi yang tinggi, pencapaian tujuan organisasi merupakan hal yang diprioritaskan. Individu dengan komitmen organisasi yang kuat dalam dirinya akan berusaha keras untuk mencapai tujuan organisasi serta berbuat yang terbaik untuk kepentingan organisasi. Sebaliknya, individu dengan komitmen organisasi yang rendah akan mempunyai

perhatian yang rendah pada pencapaian tujuan organisasi dan cenderung berusaha memenuhi kepentingan pribadinya.

Hasil Uji H3: Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial

Tabel 4.18 menunjukkan hasil bahwa variabel ketidakpastian lingkungan memiliki tingkat signifikansi 0,005. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Maka penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu Melani Rahayu (2013) bahwa ketidakpastian lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Namun sesuai dengan Ifah Latifah (2012) bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja manajerial.

Dengan demikian penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan. Hal ini mengindikasikan bahwa ketidakpastian lingkungan yang dihadapi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Semakin tinggi kemampuan dalam memprediksi, maka semakin rendah tingkat ketidakpastian lingkungan yang dihadapi. Ketidakpastian lingkungan yang tinggi diidentifikasi sebagai faktor yang penting karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan pengendalian. Perencanaan menjadi

bermasalah dalam situasi operasi yang tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian masa mendatang. Dalam ketidakpastian lingkungan individu akan mengalami keterbatasan sehingga tidak dapat mengetahui kegagalan atau keberhasilan terhadap keputusan yang telah dibuat. Semakin tinggi kemampuan dalam memprediksi, maka berarti semakin rendah tingkat ketidakpastian lingkungan yang dihadapi. Jadi dari hasil tersebut ditemukan bahwa dengan ketidakpastian lingkungan yang rendah, akan memotivasi kinerja manajerial yang semakin besar

Hasil Uji H4: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh signifikan dan positif terhadap Kinerja Manajerial

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa ketiga variabel independen tersebut diuji secara overall (bersama-sama) dan berdasarkan hasil uji

diperoleh nilai signifikansi 0,000 (lebih kecil dari α = 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan program, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini sesuai dengan I Ketut Suardana dan I Ketut Suryanawa (2010), M. Yahya, dkk (2008), dan Dwirandra (2007), yang menyatakan ketiga variabel independen

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. Analisis pada penelitian ini dilakukan menggunakan analisis regresi berganda dengan program Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver. 20.

Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat diringkas sebagai berikut:

1. Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini sesuai dengan Milani (1975), Kenis (1979), dan Brownell dan Hirst (1986) dalam Sumarno (2005) yang menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

2. Komitmen organisasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini sesuai dengan Bambang Sardjito dan Osmad Muchtaer (2007), Nouri dan Parker (1998) dikutip dalam M. Yahya dkk, (2008) bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja manajerial.

3. Ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini sesuai dengan Ifah Latifah (2012) bahwa

ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja manajerial.

4. Partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini sesuai dengan I Ketut Suardana dan I Ketut Suryanawa (2010), M. Yahya, dkk (2008), dan Dwirandra (2007), yang menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja manajerial. B. Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu akuntansi manajemen yang khususnya membahas mengenai kinerja manajerial. Serta diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial, dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi adalah komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan. Hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi koperasi maupun pengguna koperasi.

1. Bagi Koperasi hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bagi para pengurus atau karyawan koperasi mengenai kinerja manajerial yang baik bagi para pengurus koperasi tersebut.

2. Bagi pengguna koperasi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi kinerja manajerial, dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi adalah komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan. Berdasarkan kesimpulan di atas, menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada koperasi yang berada di wilayah Tangerang Selatan. Sedangkan variabel partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada koperasi di wilayah Tangerang Selatan. Namun partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Dalam koperasi yang berskala kecil Penyusunan anggaran tidak mengikutsertakan semua pengurus yang ada di dalam koperasi, karena top manajemen lebih berperan dalam menentukan anggaran. Kemudian dari sisi lain, bahwa dalam koperasi yang berskala kecil maka core bisnisnya tidak terlalu luas serta sehingga tidak semua pengurus yang berada di koperasi tersebut berperan dalam menentukan anggaran, jadi tidak berperannya pengurus tersebut maka tidak terlalu berdampak pada kinerja manajerial. Karena pada dasarnya untuk bisa berpartisipasi dalam penyusunan anggaran itu sendiri tentunya pengurus harus bisa memahami anggaran itu sendiri, maka dengan pengurus memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam anggaran pengurus dapat berpartisipasi dalam penentuan anggaran itu sendiri dan akan berdampak terhadap peningkatan kinerja.

Komitmen organisasi yang Porter et. al. dalam Ivancevich et. al., (2005:169) merupakan keyakinan yang kuat dan penerimaan dari, tujuan dan nilai organisasi, kesediaan untuk memberikan usaha yang lebih untuk kepentingan organisasi dan memiliki suatu keinginan yang kuat untuk tetap berada dalam organisasi jika dimiliki oleh orang-orang yang berada di organisasi akan menunjang kinerja manajerial. Dalam suatu organisasi yang memiliki karyawan yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasinya akan menjadi suatu aset bagi organisasi, karena karyawan tersebut akan mendedikasikan usahanya semaksimal mungkin bagi kemajuan organisasi, termasuk kinerja karyawan secara individual sehingga pada akhirnya kinerja dari organisasi terkait akan meningkat.

ketidakpastian lingkungan yang dihadapi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan koperasi. Semakin tinggi kemampuan dalam memprediksi, maka semakin rendah tingkat ketidakpastian lingkungan yang dihadapi. Ketidakpastian lingkungan yang tinggi diidentifikasi sebagai faktor yang penting karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan pengendalian. Perencanaan menjadi bermasalah dalam situasi operasi yang tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian masa mendatang. Dalam ketidakpastian lingkungan individu akan mengalami keterbatasan sehingga tidak dapat mengetahui kegagalan atau keberhasilan terhadap keputusan yang telah dibuat. Semakin tinggi kemampuan dalam memprediksi, maka berarti semakin rendah tingkat ketidakpastian lingkungan yang dihadapi. Jadi ketika ketidakpastian

lingkungan rendah, akan memotivasi kinerja manajerial yang semakin besar atau meningkat.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan hasil penelitian. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya menggunakan metode survey melalui kuesioner, tanpa

melakukan wawancara dan terlibat langsung dalam aktivitas instansi, sehingga simpulan yang dikemukakan hanya berdasarkan pada data yang terkumpul melalui instrument secara tertulis.

2. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel bebas yakni partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan. 3. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan di wilayah Tangerang Selatan

sehingga hasil penelitian ini terbatas generalisasinya.

D. Saran

Penelitian mengenai kinerja manajerial dimasa yang akan datang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas, dengan mempertimbangkan saran di bawah ini:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan wawancara dan terlibat langsung dalam aktivitas instansi, sehingga simpulan yang dikemukakan lebih akurat.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel bebas yang lain (motivasi, perubahan lingkungan, informasi asimetry, dll).

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas daerah survey, sehingga hasil penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum.

Dokumen terkait