PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
4. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu:
a. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Imam Ghozali, 2009:40).
Tabel 4.11
Hasil Uji Koefisian Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .809a .654 .646 3.313
a. Predictors: (Constant), tanggungjawab, peran b. Dependent Variable: spi
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.10 nilai koefisien determinasi (R square) dalam penelitian ini adalah sebesar 0.654 dan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0.646. Untuk model regresi berganda digunakan koefisien determinasi yang sudah disesuaikan. Jadi, dalam penelitian ini 64.6% variabel
dependen efektivitas sistem pengendalian internal dijelaskan oleh variabel peran dan tanggung jawab auditor internal. Sisanya sebesar 35.4% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel independen yang digunakan di penelitian ini, seperti keahlian auditor internal, efektivitas manajemen dan kepatuhan karyawan.
b. Hasil Uji Statistik t
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.12
Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.775 4.210 .659 .512 Peran .334 .034 .719 9.689 .000 Tanggungjaw ab .192 .085 .168 2.257 .027
a. Dependent Variable: spi
Sumber: Data primer yang di olah
Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh peran auditor internal terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal.
Hasil uji hipotesis 1 (Ha1) dapat dilihat pada tabel 4.11 dimana variabel peran auditor internal memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal itu menunjukkan bahwa Ha1 diterima karena nilai
signifikansinya lebih kecil dari 0.05. Ini berarti peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Berdasarkan hasil uji hipotesis atas pengaruh variabel peran auditor internal terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal yang menunjukkan tingkat signifikansi yang lebih rendah dari 0.05 yaitu 0.000 dapat disimpulkan bahwa peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Hubungan antara peran auditor internal dan efektivitas sistem pengendalian internal bersifat positif. Semakin baik peran auditor internal dalam suatu perusahaan maka akan semakin baik pula efektivitas sistem pengendalian internalnya. Hal ini selaras dengan penelitian-penelitian sebelumnya seperti penelitian Hiro Tugiman (2002), Fitria Anggraini (2008) dan Hirth (2008) yang menyatakan bahwa perusahaan yang selalu meningkatkan peran auditor internalnya agar mampu bekerja lebih efektif akan memberikan peningkatan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Dengan demikian entitas ekonomi maupun organisasi lain yang menginginkan adanya peningkatan efektivitas atas sistem pengendaliannya demi memberikan jaminan yang pantas berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan, reliabilitas laporan keuangan serta meningkatnya kepatuhan tenaga kerja karena meningkatnya efektivitas sistem pengendaliannya.
Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh tanggung jawab auditor internal terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Hasil uji hipotesis 2 (Ha2) dapat dilihat pada tabel 4.11 dimana variabel tanggung jawab auditor internal memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.027. Hal itu menunjukkan bahwa Ha2 diterima karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0.05. Ini berarti tanggung jawab auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Berdasarkan hasil uji hipotesis atas pengaruh variabel tanggung jawab auditor internal terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal yang menunjukkan tingkat signifikansi yang lebih rendah dari 0.05 yaitu 0.027, dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Hubungan antara tanggung jawab auditor internal dan efektivitas sistem pengendalian internal bersifat positif. Semakin bertanggung jawab para auditor internal dalam suatu perusahaan maka akan semakin baik pula efektivitas sistem pengendalian internalnya. Hal ini membenarkan penelitian Ismayanti (2009) yang menyatakan bahwa tanggung jawab auditor internal tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap kemampuan mendeteksi kecurangan. Menurut penelitian Ismayanti (2009) kecurangan dapat dicegah dengan cara meningkatkan sistem pengendalian internal yang dimiliki oleh perusaahaan. Selain itu hasil uji hipotesis ini juga selaras
dengan penelitian Tugiman (2006) yang menyatakan bahwa auditor internal bertanggung jawab untuk melakukan pencegahan kecurangan dengan melakukan pengujian-pengujian kecukupan atas keefektivitas sistem pengendalian internal. Oleh sebab itu tanggung jawab auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan sistem pengendalian internal. Auditor internal yang selalu mengetahui dan menjalankan secara baik tanggung jawabnya dalam fungsinya di manajemen perusahaan akan meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal yang ada dan akan berpengaruh pada pencegahan terjadinya kecurangan (fraud) pada internal perusahaan. Tanggung jawab auditor internal yang semakin tinggi akan meningkatkan jaminan atas pengefektifan aktivitas pengendalian, kultur organisasi dan fungsi internal audit itu sendiri. Peningkatan-peningkatan tersebut akan memberikan jaminan keberlangsungan usaha (going concern) bagi entitas usaha. Jaminan atas kontrol yang baik di dalam internal entitas usaha akan terpenuhi dengan semakin tinggi tanggung jawab auditor internal yang berkompeten dan independen.
Berdasarkan tabel 4.11, maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut:
Keterangan :
Y = Efektivitas Sistem Pengendalian Internal X1 = Peran auditor internal
X2 = Tanggung jawab auditor internal c. Hasil Uji Statistik F
Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1641.522 2 820.761 74.768 .000a
Residual 867.222 79 10.977
Total 2508.744 81
a. Predictors: (Constant), tanggungjawab, peran b. Dependent Variable: spi
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh peran dan tanggung jawab auditor internal terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal.
Hasil uji hipotesis 3 (Ha3) dapat dilihat pada tabel 4.12 dimana tingkat signifikan menunjukkan angka 0.000. Hal itu menunjukkan bahwa Ha3 diterima karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0.05. Hal itu
berarti pada penelitian ini kedua variabel independen yaitu peran dan tanggung jawab auditor internal secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Berdasarkan hasil uji hipotesis bersama atas pengaruh variabel peran dan tanggung jawab auditor internal terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal yang menunjukkan tingkat signifikansi yang lebih rendah dari 0.05 yaitu 0.000, dapat disimpulkan bahwa peran dan tanggung jawab auditor internal berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Itu berarti apabila peran dan tanggung jawab digunakan secara bersama-sama di dalam perusahaan akan memberikan tambahan manfaat yang besar. Pengamanan atas aktiva, pendeteksian atas kecurangan akan semakin tinggi, hal itu disebabkan karena meningkatnya efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Auditor internal yang selalu mengetahui dan menjalankan secara baik tanggung jawab dan perannya dalam fungsinya di manajemen perusahaan akan meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal yang ada dan akan berpengaruh pada pencegahan terjadinya kecurangan (fraud) pada internal perusahaan. Tanggung jawab dan peran auditor internal yang semakin tinggi akan meningkatkan jaminan atas pengefektifan aktivitas pengendalian, kultur organisasi dan fungsi internal audit itu sendiri. Peningkatan-peningkatan tersebut akan memberikan jaminan
keberlangsungan usaha (going concern) bagi entitas usaha. Jaminan atas kontrol yang baik di dalam internal entitas usaha akan terpenuhi dengan semakin tingginya peranan dan tanggung jawab auditor internal yang berkompeten dan independen.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dua variabel independen yaitu peran dan tanggung jawab auditor internal terhadap variabel dependen yaitu peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Metode penentuan sampel menggunakan metode convenience sampling yang berdasarkan kemudahan. Responden dalam penelitian ini adalah auditor internal di perusahaan milik swasta, BUMN dan kementerian di wilayah Jakarta dan Banten. Responden yang mengisi secara baik kuesioner yang disebar, sehingga dapat diolah berjumlah 82 orang.
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan pada penelitian ini, dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Peran auditor internal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Semakin tinggi peranan auditor internal di dalam internal perusahaan maka akan meningkatkan efektivitas sistem pengendaliannya dan memberikan manfaat yang besar bagi keberlangsungan usaha perusahaan.
2. Tanggung jawab auditor internal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Semakin
tinggi tanggung jawab auditor internal di dalam internal perusahaan maka akan meningkatkan efektivitas sistem pengendaliannya dan memberikan manfaat yang besar bagi keberlangsungan usaha perusahaan.
3. Berdasarkan hasil uji statistik F, peran dan tanggung jawab auditor internal secara positif, simultan dan signifikan berpengaruh terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Semakin baik peranan dan tanggung jawab auditor internal di dalam internal perusahaan maka akan meningkatkan efektivitas sistem pengendaliannya dan memberikan manfaat yang besar bagi keberlangsungan usaha perusahaan.
B.Implikasi
Hasil pengujian satistik pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel peran dan tanggung jawab auditor internal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Faktor-faktor tersebut bersifat positif. Semakin baik peranan auditor internal maka akan semakin meningkat efektivitas sistem pengendalian internal yang ada di suatu perusahaan. Sistem pengendalian internal yang baik akan memberikan manfaat bagi perusahaan. Pengamanan aktiva yang semakin baik, meningkatkan kepercayaan para investor dan menjamin going concern perusahaan.
Tanggung jawab auditor internal memberikan tambahan manfaat bagi perusahaan bila auditor internal bertanggung jawab melakukan ruang lingkup pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Tanggung jawab auditor internal mampu meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal dan membantu
perusahaan dalam melakukan pendeteksian kecurangan yang terjadi di internal perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa peran dan tanggung jawab internal secara bersama-sama akan memberikan peningkatan efektivitas atas sistem pengendalian internal perusahaan.
C.Keterbatasan
Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini mewakili 64.6% peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Sehingga masih ada variabel baru yang dapat diuji kembali dalam penelitian ini melalui replikasi penelitian.
2. Sampel penelitian hanya terdiri dari sepuluh perusahaan yang ada di Jakarta dan Banten. Sehingga generalisasi wilayah dalam penelitian ini masih sempit.
3. Metode pengumpulan data hanya berupa data kuesioner yang disebar kepada objek penelitian.
4. Pemilihan koresponden di dalam penelitian ini masih kurang dalam melakukan pertimbangan yang matang karena akan berpengaruh pada indikator yang ada.
D.Saran
Saran-saran yang dapat diberikan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel independen lainnya, baik yang berasal dari faktor eksternal maupun faktor internal auditor atau menambahkan variabel moderating guna mengetahui variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi dan memperkuat atau memperlemah variabel dependen. Sehingga hasil penelitian lebih menggambarkan pengaruh-pengaruh variabel dependen yang sebenarnya. Seperti keahlian auditor internal, efektivitas manajemen dan kepatuhan karyawan.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di Jakarta dan Banten tetapi juga di kota-kota besar lainnya, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian
yang berbeda seperti metode wawancara langsung kepada responden untuk memperoleh data yang lebih berkualitas.
4. Dalam setiap pemilihan koresponden dan indikator yang ada peneliti selanjutnya harus dapat menyertakan landasan teori yang kuat dan relevan agar lebih menguatkan hasil penelitian itu sendiri.