1 Kegiatan Pemanenan
Kegiatan panen di afdeling II sumber sari PT. sawit
Khatulistiwa plantation TGR yaitu :
a. Kriteria matang panen
Kriteria matang panen di afdeling II sumber sari PT.
sawit Khatulistiwa plantation TGR yaitu apabila
40% dari tanaman dalam blok telah memenuhi kriteria matang pohon, berat janjang rata – rata 3,5 kg dan 2 berondolan perjanjang. Kriteria matang panen dipakai adalah apabila dari tandan telah terdapat 2berondolan lepas alami per kg tandan (dijumpai 2 butir berondolan lepas secara alami di piringan). Kriteria tandan buah segar ( TBS ) diharuskan pada tingkat kematangan optimal yaitu Fraksi 2 dan fraksi 3.
b. Kerapatan panen
Kerapatan panen di afdeling II sumber sari PT. sawit Khatulistiwa plantation TGR yaitu 1 : 5. Angka kerapatan panen (AKP) 1 : 5 artinya dari 5 pohon, 1 pohon yang tandannya dapat dipanen. AKP bermanfaat untuk peramalan produksi esok hari,
jumlah pemanen, alat angkut dan rencana pengolahan TBS. Penghitungan kerapatan panen dilaksanakan 1 (satu) hari sebelum panen, dengan mengambil sampel 2,5%-5% dari luas kapveld yang dipanen, karena sistem tersebut yang dapat mewakili.
Penghitungan dilaksanakan oleh Krani Panen dan dicatat di dalam satu buku.
c. Rotasi panen
Rotasi panen di afdeling II sumber sari PT. sawit Khatulistiwa plantation TGR yaitu 7/6 dan 7/7 tergantung kondisi buah di lapangan. 7/6 artinya dalan 7 hari dilakukan 6 kali panen. Dan 7/7 artinya dalam 7 hari dilakukan 7 kali panen.
1) Pemotongan buah matang
Pemotongan buah di afdeling II sumber sari PT.
sawit Khatulistiwa plantation TGR yaitu Tandan yang
dipotong adalah tandan yang telah memenuhi kriteria
matang panen, apabila tandan buah segar (TBS),
berondolan sudah jatuh 3-5 butir ke piringan maka
pemotongan buah tandan TBS pada pohon tersebut dapat
dilakukan pemotongan buah atau dipanen karena sudah
memasuki kriteria matang panen dan pemotongan buah
matang menggunakan alat dodos karna umur tanaman
tersebut msih sekitar 4 tahunan, tetapi sebelum
melakukan pemotongan sebaiknya pelepah diturunkan
dengan menyisakan songgo 2 tujuannya agar dalam
proses pemotongan tandan buah segar lebih mudah
( Dapat dilihat pada Lampiran 2 Gambar 6 ).
2) Mengutip brondolan
Pengutipan brondolan
di afdeling II sumber sari PT.
sawit Khatulistiwa plantation TGR yaitu
semua berondolan yang ada di piringan, gawangan, pasar pikul dan yang jatuh ke parit harus dikutip dengan bersih setelah berondolan terkumpul sebaiknya langsung di bawa ke TPH akan tetapi hasil yang ada di lapangan belum sesuai dengan yang diinginkan karena masih banyak berondolan yang tercecer di piringan, pasar pikuldan di parit disebabkan kurangnya tenaga kerja di perusahaan tersebut dan terget dari perusahaan setiap berondolan yang di kumpulkan di TPH setiap tumpukan maksimal harus 7 kg tidak boleh lebih apabila berondolan lebih dari 7 kg maka berondolan harus di tumpuk sendiri dipisah dari yg 7 kg tersebut.
(Dapat dilihat pada Lampiran 2 Gambar 7).
3) Berondolan dikumpul di TPH
Pengumpulan brondolan ke TPH
di afdeling II sumber
sari PT. sawit Khatulistiwa plantation TGR yaitu
brondolan yang sudah bersih dikumpul di samping TBS di TPH denganrapi dan diberi nomor dan nama pemanen tujuannya untuk memudahkan kerani panen untuk menghitung jumlah brondolan tersebut (Dapat dilihat pada Lampiran 2 Gambar 8).
4) Pemotongan gangang tandan
Pemotongan ganggang
di afdeling II Sumber Sari PT.
sawit Khatulistiwa plantation TGR yaitu
ganggang TBS di potong 1 cm berbentuk rata dilakukan di TPH, tujuanpemotongan TBS lebih rapat dari buah supaya rendemen minyak tidah berkurang dan ALB nya berkurang dan
pemotongan ganggang TBS di lakukan dengan alat dodos
(Dapat dilihat pada Lampiran 2 Gambar 9). 2 Pemeriksaan Panen dan TPH
a. Pemeriksaan di Lapangan Setelah Panen 1) Perhitungan buah di TPH
Penghitungan buah biasanya dilakukan oleh kerani panen dan kerani transportasi tujuannya untuk mengetahui penghitungan pengangkutan dan mengetahui jumlah penghitungan yang akan dikumpul ke pabrik dan Asisten bisa mengetahui jumlah hasil setiap karyawan karena di perusahaan
tersebut menggunakan sistem borongan dan sudah ditargetkan setiap orang harus mencapai 150 janjang untuk mendapatkan 1 HK (Dapat dilihat pada Lampiran 2 Gambar 12).
2) Menghitung sempel BJR (berat janjang rata-rata)
Kegiatan pengambilan sempel BJR di perusahan dilakukan apabila kegiatan pemotongan buah, pengumpulan buah dan penghitungan buah di TPH sudah selesai maka kewajiban mandor dan kerani panen mengambil sempel rata-rata janjang yang ada di TPH (Dapat dilihat pada Lampiran 2
b. Pemeriksaan di TPH
Pemeriksaan di TPH dimaksud agar tandan yang dikirim ke
pabrik minyak sawit dalam kondisi segar dan matang (memiliki kandungan minyak yang maksimal). Pemeriksaan meliputi :
1) Nomor pemanen
Nomor pemanen yang ada pada TBS bertujuan untuk memudahkan karyawan yang memanen dan mempermudah pengecekan di TPH oleh kerani panen dan kerani transport
(Dapat dilihat pada Lampiran 2 Gambar 14) 2) Pengangkutan ke TPH
Pengangkutan TBS di dalam blok ke TPH menggunakan karung goni gendong dengan jarak 50 m itu adalah tanggung
jawab pemanen apabila melebihi dari 50 m bukan tanggung jawab pemanen. Kegiatan tersebut agar buah TBS bisa diangkut ke TPH supaya tidak terjadinya buah restan
(Dapat dilihat pada Lampiran 2 Gambar 16).
3) Pengangkutan TBS dan Berondolan ke dalam Mobil
Pengangkutan TBS harus dilakukan hari itu juga karena bisa menurunkan kandungan rendemen minyaknya dan menghindari terjadinya pencurian maka dari itu asisten dan mandor harus menyediakan mobil angkut. karena panen yang
dihasilkan belum banyak sehingga belum menggunakan dam truk dan pada mengangkutan TBS tersebut diikuti oleh kerani panen dan kerani transportasi
3 Kendala dalam panen
1) Tandan matang tidak dipanen
Tandan matang itu tidak dipanen dikarenakan pemanen kurang teliti dan faktor hujan sehingga pemanen tidak bisa melakukan panen sedangkan buah sudah memasuki kriteria panen karena di perusahaan tersebut aktifitas khususnya pemanen berhenti total (Dapat dilihat pada Lampiran 2 Gambar 10).
2) Tandan dipanen tidak dikumpul ke TPH
Tandan dipanen tidak dikumpul ke TPH biasanya di temukan oleh kerani panen dan itu biasanya dijumpai di jurang atau kondisi jalan yang tidak bisa dimasuki oleh transportasi karena keadaan perusahan tersebut banyak yang berbukit dengan kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk dilewati oleh kendaraan (Dapat dilihat
pada Lampiran 2 Gambar 11). 3) Tandan mentah
Tandan mentah biasanya ditemukan oleh kerani panen
biasanya disebabkan karena pemanen kurang teliti dan untuk mencapai target sehingga kriteria matang panen tidak dipenuhi biasanya kerani panen mengenakan denda kepada pemanen sebesar Rp.2.500,00 per janjang (Dapat dilihat pada Lampiran 2
Gambar 15).
4 Jumlah Pokok Tanaman Kelapa Sawit Menurut Tahun Tanam
a. Tahun Tanam 2011 = 40.232 pokok / 281.34 Ha b. Tahun tanam 2012 = 50.332 pokok / 351.97 Ha. c. Tahun tanam 2013 = 70.025 pokok / 489.69 Ha
d. Tahun tanam 2014 = 88.038 pokok / 615.65 Ha. e. Tahun tanam 2015 = 4.406 pokok / 30.81 Ha
Jumlah total tanaman yang ada di Afdeling II Sumber Sari
perusahaan tersebut adalah 253.033 pokok dengan luasan yang
sudah ditanam 1769.46 ha. Hasil panen bulanan afdeling II
Sumber Sari di PT. Sawit Khatulistiwa Plantation TGR dapat
dilihat pada Gambar 2 di bawah ini :
Gambar 2. Hasil Panen Bulanan Afdeling II SumberSari di PT. Sawit Khatulistiwa Plantation TGR (Anonim, 2015).
Produksi panen tanaman kelapa sawit di perusahaan PT. Sawit Khatulistiwa Plantation di bulan Oktober tahun 2014 adalah 9.182
janjang atau sekitar 24.572 ton. Sedangkan dibulan November tahun 2014 produksi tanaman kelapa sawit mengalami peningkatan yaitu 13.448 janjang atau sekitar 40.503 ton dan dibulan Desember tahun 2014 produksi panen juga mengalami peningkatan produksi sebesar
JanjangTonaseJanjang Janjang Janjang Janjang Janjang
Tonase Tonase Tonase
Tonase Tonase 0
20 40 60
Okt-14 Nop-14 Des-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15
Okt-14 Nop-14 Des-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Series1 9,182 13,488 15,389 18,996 9,795 8,913 Series2 24,57 40,503 41,581 51,995 25,675 19,856
HASIL PANEN DAN TONASE
AFDELING II SUMBER SARI
PT. SAWIT KHATULISTIWA
PLANTATION BULAN= 10 2014 s/d 04
2015
TONAS E
15.389 janjang atau sekitar 41.581 ton. Begitu juga di bulan Januari tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 18.996 janjang atau sekitar
51.995 ton. Akan tetapi dibulan Februari dan Maret mengalami penurunan yang sangat besar itu disebabkan oleh faktor pemupukan dan gulma yang rotasinya tidak sesuai dengan buku panduan perusahaan tersebut.