• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. HASIL KAJIAN KUALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI

1. Kenaikan Pendapatan Perkapita dan Pemerataan Pendapatan

Distribusi pendapatan suatu daerah dapat menentukan bagaimana pendapatan daerah yang tinggi mampu menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan dalam masyarakat. Distribusi pendapatan yang tidak merata tidak akan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum tetapi hanya akan menciptakan kemakmuran bagi segolongan tertentu. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi berkualitas harus mampu menciptakan peningkatan pendapatan perkapita yang disertai semakin meratanya distrbusi pendapatan.

Perkembangan tingkat distribusi pendapatan dapat direpresentasikan oleh Rasio Gini. Dari hasil penghitungan Rasio Gini Provinsi Jambi dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Bahwa secara umum distribusi pendapatan di Provinsi Jambi pada periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2010 sudah cukup baik, kondisi tersebut dapat ditunjukan oleh angka Rasio Gini Provinsi Jambi yang cukup rendah yaitu antara 0,23 sampai dengan 0,30, artinya ketimpangan pendapatan antar penduduk di Provinsi Jambi masih rendah.

2. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan IPM

Berdasarkan hasil penghitungan Rank spearman (lampiran 14.a) menunjukan bahwa terdapat korelasi positif antara pertumbuhan ekonomi dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), artinya bahwa bila terjadi pertumbuhan ekonomi maka akan diikuti dengan peningkatan IPM.

3. Tipologi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi berdasarkan IPM

Secara umum pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi berada pada klasifikasi pertumbuhan tinggi belum berkualitas, dimana pertumbuhan berada diatas pertumbuhan nasional, tetapi perubahan angka IPM nya berada di bawah angka nasional.

4. Daya ungkit pertumbuhan ekonomi terhadap perubahan IPM

Berdasarkan hasil penghitungan daya ungkit IPM (lampiran 16.a) diperoleh gambaran besaran kenaikan IPM dari setiap satu persen pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi bahwa secara umum daya ungkit IPM nasional lebih tinggi di banding daya ungkit IPM

UNIVERSITAS JAMBI | LAPORAN AKHIR EKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2011

104

Provinsi Jambi. Daya ungkit IPM Provinsi Jambi terbaik terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 0,316 artinya dari setiap satu persen pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi mampu menaikan angka IPM Provinsi Jambi sebesar 0,316. Secara umum hubungan pertumbuhan ekonomi dengan daya ungkitnya terhadap kenaikan besaran IPM dinyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi belum berkualitas.

5. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan penduduk bekerja

Berdasarkan hasil penghitungan Rank spearman menunjukan bahwa terdapat korelasi positif antara pertumbuhan ekonomi dengan penduduk bekerja, artinya bahwa bila terjadi pertumbuhan ekonomi maka akan diikuti dengan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja. Berdasarkan hasil kajian bahwa terdapat hubungan antara pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi dengan penduduk bekerja secara signifikan.

6. Tipologi pertumbuhan ekonomni Provinsi Jambi berdasarkan TKK

Dengan menggunakan modifikasi klasen tipologi berdasarkan pertumbuhan ekonomi dengan perubahan angka tingkat kesempatan kerja (TKK), diperoleh gambaran tipologi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi berdasarkan TKK berada pada klasifikasi pertumbuhan tinggi berkualitas, dimana pertumbuhan ekonomi dan perubahan besaran TKK pada tahun-tahun 2004-2010 berada di atas angka nasional.

7. Daya ungkit pertumbuhan ekonomi terhadap perubahan TKK

Teori dasar ekonomi menyebutkan bahwa ada hubungan yang positif antara pertumbuhan ekonomi dengan kesempatan kerja artinya bila perekonomian tumbuh maka kesempatan kerja akan semakin membaik, namun bila hasil kajian menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak selalu membuat TKK semakin membaik. Kondisi sampai tahun 2009 ini mengisyaratkan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tidak sensitif terhadap penyerapan tenaga kerja, namun pada tahun 2010 terdapat hasil yang berbalikan bahwa terjadi sensitivitas positif antar keduanya.

Menjadikan tahun 2000 sebagai tahun dasar bergerak, maka daya ungkit TKK Provinsi Jambi dalam rentang waktu sebelas tahun terakhir (tahun 2000-2010) sebesar -0,017 artinya dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir terjadi penurunan besaran TKK sebesar 0,017 persen dari setiap satu persen pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi. Sementara daya ungkit TKK nasional dalam kurun waktu sebelas tahun terakhir sedikit lebih baik dari Provinsi Jambi yaitu sebesar -0,016 artinya terjadi penurunan besaran TKK sebesar 0,016 persen dari setiap satu persen pertumbuhan ekonomi nasional.

UNIVERSITAS JAMBI | LAPORAN AKHIR EKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2011

105

Berdasarkan hasil kajian, hubungan pertumbuhan ekonomi dengan daya ungkitnya terhadap perubahan besaran TKK lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional, namun daya ungkitnya terhadap penyerapan tenaga kerja tidak lebih baik dari nasional, maka disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi belum berkualitas.

8. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan penduduk miskin

Berdasarkan hasil kaian menunjukan bahwa terdapat korelasi negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan penduduk miskin, artinya bahwa bila terjadi pertumbuhan ekonomi maka akan diikuti dengan turunnya penduduk miskin, dimana koefesien korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan penduduk miskin sebesar – 0,6818 dan signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

9. Tipologi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi berdasarkan persentase

penduduk miskin.

Dengan menggunakan modifikasi klasen tipologi berdasarkan pertumbuhan ekonomi dengan perubahan persentase penduduk miskin, diperoleh gambaran tipologi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi bahwa secara umum pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi berada pada klasifikasi pertumbuhan tinggi tidak berkualitas, dimana pertumbuhan berada diatas pertumbuhan nasional, tetapi perubahan persentase penduduk miskinnya berada di bawah angka nasional.

10. Daya ungkit pertumbuhan ekonomi terhadap perubahan persentase

penduduk miskin.

Berdasarkan hasil penghitungan daya ungkit persentase penduduk miskin (lampiran 16.c) diperoleh gambaran besaran perubahan persentase penduduk miskin dari setiap satu persen pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi bahwa terjadi penurunan persentase penduduk miskin Provinsi Jambi setiap tahun seiring tingginya pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, menghubungkan pertumbuhan ekonomi dengan daya ungkitnya terhadap penurunan persentase penduduk miskin, maka bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi dalam rentang waktu 2004-2010 cukup berkualitas, ditandai pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai penurunan persentase penduduk miskin yang signifikan dan mempunyai daya ungkit yang lebih baik dibanding daya ungkit nasional.

UNIVERSITAS JAMBI | LAPORAN AKHIR EKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2011

106

11. Kinerja pembangunan ekonomi terbaik berdasarkan Indeks Komposit

Membandingkan hasil pembangunan Provinsi Jambi antar waktu pada periode tahun 2004 sampai dengan 2010 berdasrkan Indeks Komposit, diperoleh bahwa Indeks Komposit tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 89,45 artinya pembangunan Provinsi Jambi pada tahun 2010 adalah yang terbaik. Secara lengkap perkembangan Indeks Komposit dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Kinerja pembangunan Provinsi Jambi pada tahun 2010 menjadi yang terbaik didukung dengan membaiknya indikator ekonomi dan sosial yaitu semakin meratanya pendapatan yang ditunjukan dengan semakin mengecilnya Rasio Gini, Naiknya IPM dan turunnya tingkat pengangguran terbuka serta persentase penduduk miskin yang juga turun. Bahwa berdasarkan Indeks Komposit dalam kurun waktu kajian mempunyai kesimpulan kecendrungan semakin tinggi, kondisi tersebut menggambarkan kinerja pembangunan Provinsi Jambi yang semakin membaik.

12. Kualitas pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi berdasarkan penciptaan

Indeks komposit per satu persen pertumbuhan ekonomi

Membagi indeks komposit dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun bersangkutan maka akan didapatkan besaran indeks komposit yang tercipta dari setiap satu persen pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi.

Hasil penghitungan memperlihatkan bahwa kinerja pembangunan terbaik yang terjadi pada tahun 2010 ternyata tidak menjadi yang terbaik. Pada tahun 2010 besaran indeks komposit yang tercipta dari setiap satu persen pertumbuhan ekonomi sebesar 12,23 menempati peringkat ke delapan, hanya lebih baik dari tahun 2001, tahun 2005 dan tahun 2008. Kondisi tersebut mengisyaratkan tingginya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun demikian belum optimal bila dibanding peningkatan kesejahteraan tahun-tahun sebelumnya. Melihat perkembangan penciptaan Indeks Komposit per satu persen pertumbuhan ekonomi pada periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2010 ternyata mempunyai kecendrungan menurun, kondisi tersebut tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang mempunyai kecendrungan meningkat. Keberhasilan pembangunan ekonomi Provinsi Jambi yang ditandai dengan tingginya pertumbuhan ekonomi bahkan di atas pertumbuhan ekonomi nasional ternyata masih belum optimal meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi belum berkualitas.

UNIVERSITAS JAMBI | LAPORAN AKHIR EKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2011

107

REKOMENDASI HASIL KAJIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dipaparkan, dalam rangka menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi berkualitas, ada beberapa implikasi hasil penelitain yang berkaitan dengan kebijakan yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Kenaikan pendapatan per kapita yang disertai semakin meratanya distribusi pendapatan merupakan keberhasilan pembangunan ekonomi Provinsi Jambi. Sejalan dengan pemikiran Todaro bahwa pertumbuhan melalui pengembangan sektor tradisional (pertanian) selain meningkatkan pendapatan relatif juga dapat mengurangi ketimpangan, maka sebaiknya Pemda Provinsi Jambi tetap fokus mengembangkan sektor pertanian disamping mengembangkan sektor-sektor ekonomi lainnya. Program-program pengembangan pertanian yang sudah ada atau pernah ada, dievaluasi untuk diperbaiki kelemahan, sistem dan manajemennya kemudian dilaksanakan kembali, seperti pembukaan lahan baru untuk tanaman bahan makanan, pemanfaataan lahan tidur, gerakan turun ke sawah, subsidi pupuk dan benih serta replanting karet.

2. Peningkatan kesejahteraan masyarakat berkaitan dengan meningkatnya kualitas hidup, yaitu masyarakat yang semakin sehat dan panjang umur, masyarakat yang semakin cerdas berpengetahuan dan masyarakat yang semakin dapat hidup dengan layak (mempunyai daya beli). Diharapkan Pemerintah Provinsi Jambi terus membangun atau mengembangkan sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan, yaitu membangun pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan sekolah yang semakin mudah diakses oleh masyarakat baik jarak maupun biaya. Selain itu juga meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga medis dan tenaga pendidik yang siap mengabdi pada masyarakat dimanapun ditempatkan di wilayah Provinsi Jambi.

3. Untuk lebih meningkatkan penyerapan tenaga kerja, sebaiknya sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Provinsi Jambi dan paling banyak menyerap tenaga kerja, diupayakan agar mampu mengembangkan atau meningkatkan sektor ekonomi lainnya. Salah satunya Pemerintah Provinsi Jambi dapat mengembangkan sektor industri berbahan baku hasil-hasil perkebunan seperti karet dan sawit. Pengembangan sektor industri berbahan baku karet dan sawit diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Jambi harus pro aktif dan konstruktif merangsang tumbuhnya investasi untuk pengembangan sektor tersebut.

4. Provinsi Jambi dapat dikatakan berhasil dalam mengurangi jumlah penduduk miskin, namun demikian upaya-upaya pengentasan kemiskinan tetap harus dilakukan. Selain

UNIVERSITAS JAMBI | LAPORAN AKHIR EKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2011

108

mengupayakan seperti dipaparkan pada tiga poini atas yaitu peningkatan pendapatan perkapita disertai semakin meratanya distribusi pendapatan, mendekatkan akses sarana kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat dan penyerapan tenaga kerja, Pemerintah Provinsi Jambi juga diharapkan dapat menelurkan kebijakan dan program yang fokus kepada pengentasan kemiskinan. Program satu miliar satu kecamatan (samisake) yang mulai digulirkan harus dimanfaatkan secara optimal, sehingga diharapkan secara langsung ataupun secara struktur dapat mengentaskan kemiskinan.

Dokumen terkait