HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian pada Siklus 1 1.Deskripsi
2. Hasil Kognitif siswa
a. Hasil Pre tes (Kemampuan awal siswa)
Sebelum proses kegiatan belajar mengajar didalam kelas dilaksanakan
terlebih dahulu pre tes yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal atau
kemampuan awal siswa sebelum diberikan treatment atau perlakuan
dengan metode. Dengan begitu akan mempermudah peneliti dalam
membandingkan hasil belajar sebelum penggunaan metode. Berikut adalah
hasil pre tes siswa X6 sebelum diberikan metode Think Pair Share.
Tabel 4.1 Hasil kemampuan awal siswa
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai tertinggi siswa ada
pada nilai 80 yang diperoleh 4 siswa dan mereka mempunyai kemampuan
yang lebih dari yang lainnya. Sedangkan siswa yang mempunyai nilai
terendah ada pada nilai 30 yang diperoleh 1 orang. Siswa yang tuntas
dalam belajar hanya 6 siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 73. Siswa
yang belum tuntas ada 22 siswa yang nilainya masih jauh dibawah standar
nilai pembelajaran pada materi Biologi. Nilai rata-rata siswa di kelas X6
pada pelajaran Biologi materi rantai makanan adalah 62,9 dan
Aspek yang diamati Hasil
Nilai tertinggi 80
Nilai terendah 30
Siswa yang tuntas belajar ≥73 6 siswa
Siswa yang belum tuntas belajar ≤73 22 siswa Rata-rata nilai 60,29
masihdibawah standar ketuntasan belajar mata pelajaran Biologi yang
seharusnya 73 atau sekitar 7,3. Ketuntasan klasikal pada pre tes tersebut
adalah 20,14% siswa yang tuntas dalam pelajaran ini. Pre tes dipergunakan
untuk mengetahui kondisi awal siswa dan dari data tersebut dapat dilihat
bahwa masih banyak siswa yang nilainya dibawah standar ketuntasan
belajar siswa. Nilai tersebut dapat dipergunakan oleh guru untuk
memperbaiki kegiatan belajar mengajar selanjutnya. Ketika Pre tes
diberikan, siswa sama sekali belum mendapatkan materi rantai makanan,
hanya berupa peta konsep sebelum memasuki materi rantai makanan.
Dengan metode Think Pair Share diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar dan aktivitas siswa dalam memahami suatu materi yang diberikan
oleh guru. Think Pair Share mengutamakan kerja team atau berdiskusi
kelompok dan saling bertukar pendapat dan siswa akan bervariasi dalam
mengemukan pendapat dan guru akan memberikan penguatan jika ada
siswa yang belum paham.
b. Hasil Pos tes 1
Tabel 4.2 Hasil pos tes 1
Aspek yang diamati Hasil
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 50
Siswa yang tuntas belajar ≥73 14 siswa
Siswa yang belum tuntas belajar ≤73 14 siswa Rata-rata nilai 71,6
Pos tes 1 dilakukan pada hari senin, 14 Mei 2012 pada jam pertama. Pos
tes dilaksanakan pada akhir pembelajaran, sesudah siswa belajar dan
berdiskusi. Pada hasil postes 1 diatas terdapat nilai tertinggi adalah 90 atau 9
yang diperoleh oleh 2 siswa. Kedua siswa tersebut sudah mencapai nilai
standar ketuntasan siswa yaitu ≥ 73 atau 7,3 pada mata pelajaran Biologi materi rantai makanan. Nilai terendah siswa adalah 50 dan nilai tersebut
masih jauh dibawah rata-rata standar ketuntasan siswa atau ≤ 73 atau 7,3 pada matapelajaran Biologi materi rantai makanan. Hal tersebut mendorong guru
untuk memperbaiki nilai ketuntasan siswa agar menjadi diatas rata-rata standar
ketuntasan belajar siswa. Siswa yang tuntas belajar ada 14 siswa nilainya
diatas rata-rata standar ketuntasan siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas
belajar juga ada 14 siswa. Rata- rata nilai pada sisklus 1 ini adalah 71,6.
Ketuntasan klasikal siswa ada 50%. Nilai tersebut berimbang di siklus 1
dengan siswa yang tuntas 14 siswa dan siswa yang belum tuntas ada 14 siswa
juga. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai hasil
belajar siswa jika dibandingkan dengan kemampuan awal siswa atau pre tes.
Hal tersebut menunjukkan bahwa metode Think Pair Share dapat
a. Hasil Observasi siklus 1
Presentase hasil observasi siklus 1 selama pembelajaran menggunakan
metode Think Pair Share dibawah ini :
Tabel 4. 3 Prosentase tingkat aktivitas siklus 1
Kelompok (14 Mei 2012) Prosentase tingkat aktivitas
1 60% 2 66,6% 3 66,6% 4 80% 5 100% 6 86,6% 7 66,6%
Dari tabel diatas dapat dilihat terdapat 3 kelompok tingkat aktivitasnya
lebih dari 70%. Dilihat dari tabel menunjukkan bahwa siswa aktif dalam
mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dengan metode Think Pair Share.
Gambar 6. Diagram hasil observasi diskusi siklus 1
Dari diagram batang siklus 1 diatas dapat diperoleh bahwa terdapat 3
kelompok yang aktif dalam berdiskusi. Ketiga kelompok tersebut mempunyai
nilai presentase ≥ 70%, dan di peroleh kelompok 4, kelompok 5 dan kelompok 6. Kelompok 4 memperoleh 80 %, kelompok 5 memperoleh 100% dan kelompok 6
memperoleh 86,6 %.
Observasi aktivitas siswa dilihat dari interaksi tatap muka, Ketrampilan
komunikasi antar individu dan kelompok, saling ketergantungan positif, tanggung
jawab individu, dan evaluasi proses kelompok.
Team observer pada siklus 1 ini kebanyakan memilih option C yaitu cukup
pada setiap kategori/item. Pada interaksi muka siswa duduk saling berhadapan
tetapi tidak saling memandang wajah pada saat berdiskusi. Pada tanggung jawab
individu siswa mengerjakan LKS tetapi tidak dapat menjelaskan kepada kelompok
tentang materi yang ditugasinya. Pada saling ketergantungan positif siswa tidak
aktif bertanya dan tidak aktif memberikan pendapat temannya. Pada ketrampilan
berkomunikasi antar individu dalam kelompok selama diskusi siswa tidak dapat
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 K e a kt if a n si sw a ( % )
menyampaikan pendapat atau pertanyaan dengan jelas sehingga tidak mudah
dimengerti oleh temannya, menghormati pendapat teman dan apabila mengajukan
pertanyaan mengacungkan tangan terlebih dahulu. Jika siswa mau mendengarkan
dan menghargai pendapat anggota kelompoknya tampak seperti (senyuman,
kontak mata, angkat telunjuk dan menepuk punggung)
Pada hasil observasi siklus 1, ada beberapa kelompok yang belum aktif
dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dengan metode Think Pair
Share. Maka dilakukan lagi pada siklus 2 dengan perlakuan yang berbeda, dan
diharapkan dapat meningkat dari siklus 1.
B. Hasil Penelitian pada Siklus II