HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian pada Siklus II 1.Deskripsi siklus II
Hari/tgl : Rabu, 16 Mei 2012
Jam : 07.00- 08.30
Tempat : Kelas X6 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Materi : Rantai makanan
Pada siklus ini standar kompetensinya adalah menganalisis hubungan
antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan
manusia dalam keseimbangan ekosistem. Kompetensi dasarnya
mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur
biogeokimia. Tujuan pembelajaran ini adalah mengatasi masalah
lingkungan dengan menggunakan konsep rantai makanan. Pembelajaran
siswa mengelompokkan gambar makhluk hidup didalam kotak, siswa
dapat menjelaskan komponen dalam rantai makanan.
Gambar 7. Guru mengintruksikan cara berdiskusi
Dalam siklus 2 ini siswa diberikan suatu kasus oleh guru, kemudian
siswa secara berkelompok diharapkan dapat mengemukakan sebuah ide
untuk mengatasi masalah lingkungan dengan konsep rantai makanan
secara logis.
Pada kegiatan eksplorasi guru mengajak siswa untuk menyebutkan
jenis-jenis rantai makanan pada tingkat tropi. Kemudian guru mengajak
siswa untuk mengorganisasikan diri dalam 14 kelompok tiap kelompok
terdiri dari 2 siswa. Dalam siklus kedua ini siswa diorganisasikan untuk
Gambar 8. Siswa berkelompok sepasang di siklus II
Namun pada proses pemilihan ini kelas menjadi sangat ribut dan
akhirnya sesudah sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Mereka
diorganisasikan untuk duduk berdekatan dalam kelompok. Setelah siswa
duduk dalam kelompoknya, guru menjelaskan prosedur dalam berdiskusi
dan membagikan gambar serta materi sebagai bahan diskusi siswa. Setelah
semua kelompok mendapatkan gambar dan materi , mereka berdiskusi
dalam waktu 10 menit. Setelah 10 menit dan saling mengemukakan
pendapat, guru menginstruksikan siswa untuk duduk berkelompok dengan
pasangan lainnya dan tiap kelompok terdapat 4 siswa.
Dalam setiap kelompok harus memiliki gambar yang berbeda. Setiap
siswa diberi waktu 10 menit untuk bertukar pendapat tentang gambar
masing-masing dan mengajukan pertanyaan jika kurang jelas. Dalam
berdiskusi ini semua dapat berkomunikasi dengan baik dan menanyakan
kepada guru jika tidak jelas. Setelah itu setiap kelompok wajib
mengajukan perwakilan untuk maju didepan kelas untuk
mempresentasikan gambar tersebut dan menempelkan gambar tersebut
satu-per satu untuk menempelkan gambar yang sesuai dengan materi yang
telah diberikan. Aturan penempelan gambar harus secara urut dan sesuai
dengan komponen masing – masing yang berawal dari produsen dan kembali kepengurai. Siswa mampu menjelaskan gambar tersebut didepan
kelas.
Gambar 9. Siswa berkelompok menjadi 4 siswa
Setelah menempelkan gambar yang berurutan siswa diberikan suatu
kasus untuk dianalisa melalui gambar tersebut dan menganalisa dalam
kelompok.
Gambar 11. Siswa menganalisa suatu kasus
Gambar 12. siswa presentasi didepan kelas
Guru mengintruksikan agar siswa secara suka rela menjelaskan hasil
analisa dari kasus tersebut didepan kelas. Setelah kasus terjawab dengan
benar, guru memberikan tes untuk mengetahui ketercapaian indikator
pembelajaran dengan pos tes dari materi tersebut.
Siswa diberikan waktu selama 15 menit untuk mengerjakan soal
pilihan ganda dan uraian. Setelah selesai mengerjakan soal latihan
tersebut, guru membuat kesimpulan dan refleksi pembelajaran dengan
Gambar 13. siswa mengerjakan pos tes 2
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. Siswa
mengajukan pendapat tentang pembelajaran yang menggunakan metode
Think Pair Sharetersebut.
2. Hasil Kognitif Siswa a. Hasil Pos tes 2
Tabel 4.4Hasil analisa pos tes 2
Aspek yang diamati Hasil
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 65
Siswa yang tuntas belajar ≥73 20 Siswa
Siswa yang belum tuntas belajar ≤73 8 Siswa Rata-rata nilai 82,9
Ketuntasan klasikal 70% siswa
Pos tes 2 dilakukan pada hari Rabu, 16 Mei 2012 setelah kegiatan
pembelajaran selesai. Hasil pos tes 2 sebagai berikut siswa yang
memperoleh nilai tertinggi sama dengan di siklus 1 yaitu angka 90. Nilai
peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan metodeThink Pair Share.
Siswa yang tuntas belajar ada 20 siswa. Siswa tersebut sudah mempunyai
nilai yang diatas standar ketuntasan siswa yaitu nilai ≥73 atau 7,3. Dan
indikator ketercapaian sudah tercapai yaitu sekitar 70% siswa tuntas dalam
belajar. Siswa yang belum tuntas ada 8 siswa. Siswa tersebut masih
dibawah nilai standar ketuntasan siswa atau nilai ≤ 73. Dari hasil data tersebut terjadi peningkatan pada setiap siklus dan sudah mencapai nilai
diatas nilai standar ketuntasan siswa. Hal ini semakin memperkuat asumsi
bahwa metode Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam siklus 2 ini terjadi perubahan perlakuan atau treatmen yaitu pada
cara pembentukan kelompok yang berbeda dengan siklus pertama. Siswa
dapat memilih sendiri teman diskusinya. Hasil yang diperoleh meningkat
dari hasil pre tes dan pos tes 1.
3. Hasil Obervasi Siklus 2
Tabel 4.5 Hasil Prosentase tingkat aktivitas
Kelompok (16 Mei 2012) Prosentase tingkat aktivitas
1 73,3 % 2 86,6 % 3 93,3 % 4 66,6 % 5 93,3 % 6 93,3 % 7 73,3 %
Gambar 14. Diagram hasil observasi diskusi siklus 2
Pada diagram batang diatas menunjukan presentase keaktifaan siswa pada
siklus 2. Pada observasi siklus 2 ini terdapat 6 kelompok yang mencapai skor
diatas rata-rata ≥70% yang berarti baik. Observasi ini dilakukan untuk
mengetahui interaksi tatap muka, ketrampilan komunikasi antar individu dan
kelompok, saling ketergantungan positif, tanggung jawab individu, evaluasi
proses kelompok. Pada kelompok 1 memperoleh 73,3 %, kelompok 2
memperoleh 86,6 %, kelompok 3 memperoleh 93,3 %, kelompok 4
memperoleh 66,6 %, kelompok 5 memperole 93,3%, kelompok 6 memperoleh
93,3%, kelompok 7 memperoleh 73,3%.
Team observer pada siklus 2 ini kebanyakan memilih option B yang
artinya baik. Kriteria pada interaksi tatap muka, siswa duduk saling
berhadapan dan memandang wajah saat berdiskusi. Pada tanggung jawab
individu siswa mengerjakan LKS dan dapat menjelaskan kepada kelompok
tentang materi yang ditugasinya. Pada ketergantungan positif siswa aktif
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 K e a kt if a n si sw a ( % )
bertanya, aktif memberikan pendapatnya selama diskusi, mengerjakan LKS
dan mendengarkan pendapat temannya. Pada ketrampilan berkomunikasi antar
individu dan kelompok selama diskusi siswa dapat menyampaikan pendapat
atau mengajukan pertanyaan dengan jelas sehingga mudah dimengerti oleh
temannya, menghormati pendapat teman dan apabila mengajukan pertanyaan
mengacungkan tangan dahulu. Pada evaluasi proses kelompok siswa
mengerjakan LKS, dapat menjelaskan materi yang menjadi tugasnya dan
sebagainya. Pada siklus 2 ini hasil observasi meningkat dibandingkan dengan
siklus 1 karena terdapat 6 kelompok yang hasil presentasenya diatas 70 %
sedangkan pada siklus 1 hanya ada 3 kelompok yang presentasenya di atas
70%.