• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA

B. Hasil Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner terbuka, dimana selain ada kategori jawaban yang dapat dipilih responden, responden juga memberikan alasan dalam memilih kategori tersebut. Berikut ini distribusi jawaban responden atas setiap pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.

1. Untuk pertanyaan nomor 1.

Tabel 15: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dukungan Atas Pemekaran Kecamatan Tampahan

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1. 2. 3. Mendukung Kurang Mendukung Tidak Mendukung 71 4 0 94,67 5,33 0 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa 71 responden mendukung pemekaran kecamatan Tampahan dari kecamatan induk Balige. Dukungan ini didasari alasan bahwa dengan adanya pemekaran, masyarakat mengharapkan adanya kemudahan dalam pelayanan administrasi dan agar desa mereka dapat lebih maju dan adanya kemajuan pembangunan dan taraf hidup masyarakat.

Sementara empat responden (5,33 %) menyatakan kurang mendukung atas pemekaran kecamatan Tampahan karena SDM di kecamatan yang baru belum mampu dalam mengelola daerah.

2. Untuk pertanyaan nomor 2.

Tabel 16: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Manfaat Kebijakan Pemekaran Dilaksanakan

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Ya, sangat bermanfaat

Sampai saat ini belum kelihatan, mungkin nanti

Tidak bermanfaat sama sekali.

59 16 0 78,67 21,33 0 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 59 responden (78,67 %) menyatakan bahwa kebijakan pemekaran kecamatan Tampahan dari kecamatan induknya sangat bermanfaat bagi mereka karena dengan adanya pemekaran, pengurusan surat-surat administrasi lebih cepat karena ibukota kecamatan sudah lebih dekat, dan ada pembangunan yang dilakukan terutama dalam hal jalan dan irigasi yang secara otomatis akan meningkatkan hasil pertanian masyarakat.

Sementara 16 responden (21,33 %) menyatakan sampai saat ini manfaat pemekaran kecamatan Tampahan belum kelihatan.

3. Untuk pertanyaan nomor 3.

Tabel 17: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Apakah Pembangunan Dilaksanakan Lebih Efektif Ketimbang Sebelum Pemekaran

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Ya, pelaksanaan pembangunan lebih optimal

Sama saja seperti sebelum terjadi pemekaran

Lebih parah ketimbang pemekaran belum terjadi 55 20 0 73,33 26,67 0 Jumlah 75 100

Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 73,33 % dari keseluruhan responden menyatakan bahwa pembangunan dilaksanakan lebih efektif setelah pemekaran terjadi, contohnya pasca pemekaran ada pembangunan pengairan air sawah, dan pembangunan tali air.

Sedangkan 26,67 % menyatakan pembangunan yang dilakukan pemerintah sama saja dengan sebelum terjadinya pemekaran.

4. Untuk pertanyaan nomor 4.

Tabel 18: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Apakah Proses Pemekaran Berjalan Sulit

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Biasa-biasa saja, tidak terlalu lama

Tidak tahu sama sekali Ya, sangat panjang dan sulit

25 14 36 33,33 18,67 48,00 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 36 responden (48 %) menyatakan proses pemekaran kecamatan Tampahan berjalan panjang dan sulit. Menurut mereka, proses berjalan panjang dan sulit karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi.

Sementara itu 25 responden menyatakan proses pemekaran berjalan biasa-biasa saja dan tidak terlalu lama, dan 14 responden lainnya menyatakan tidak tahu apakah proses pemekaran kecamatan berjalan panjang atau tidak.

5. Untuk pertanyaan nomor 5.

Tabel 19: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dampak Pemekaran Kecamatan Tampahan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Sangat baik pengaruhnya Tidak terlalu berpengaruh Tidak berpengaruh sama sekali

50 25 0 66,67 33,33 0 Jumlah 75 100

Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 50 responden (66,67 %) menyatakan bahwa pemekaran kecamatan sangat baik pengaruhnya terhadap kesejahteraan

masyarakat. Menurut responden, salah satu bukti bahwa pemekaran membawa pengaruh yang sangat baik bagi kesejahteraan masyarakat adalah adanya bantuan dari pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama melalui bidang pertanian misalnya dengan pemberian bibit jagung, penyuluhan-penyuluhan, dan traktor untuk mengolah lahan-lahan tidur. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya produksi pertanian yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan 25 responden (33,33 %) lainnya menyatakan bahwa pemekaran kecamatan tidak terlalu berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.

6. Untuk pertanyaan nomor 6.

Tabel 20: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Apakah Pemerintah Lebih Fokus Dalam Membangun Daerah Tampahan Pasca Pemekaran

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Saya rasa lebih fokus Sama saja seperti biasanya Semakin tidak fokus

51 24 0 68 32 0 Jumlah 75 100

Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Tabel diatas menunjukkan bahwa 51 responden (68 %) menyatakan bahwa pasca pemekaran kecamatan, pemerintah lebih fokus dalam membangun daerah Tampahan, karena pembangunan di kecamatan Tampahan berjalan lancar.

Sedangkan 24 responden (32 %) menyatakan bahwa fokus pemerintah sama saja dengan sebelum terjadinya pemekaran kecamatan.

7. Untuk pertanyaan nomor 7.

Tabel 21: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pembangunan Prasarana Di Desa Gurgur Aek Raja Pasca Pemekaran

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Ya, lebih baik

Tidak ada bedanya dengan sebelum pemekaran Mejadi lebih buruk

59 16 0 78,67 21,33 0 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Tabel diatas menunjukkan bahwa 59 responden (78,67%) menyatakan pembangunan prasarana di desa Gurgur Aek Raja menjadi lebih baik pasca pemekaran. Salah satu contohnya adalah adanya perbaikan jalan ke arah Sibodiala.

Dan 16 responden (21,33 %) menyatakan tidak ada bedanya pembangunan prasarana di desa Gurgur Aek Raja tidak ada bedanya dengan sebelum pemekaran terjadi.

8. Untuk pertanyaan nomor 8.

Tabel 22: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Apakah Diadakan Perencanaan Sebelum Pembangunan Prasarana Di Desa Gurgur Aek Raja

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Ya, selalu diadakan perencanaan Kadang-kadang

Tidak pernah sama sekali

55 20 0 73,33 26,67 0 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Tabel diatas menunjukkan bahwa 55 responden menyatakan bahwa selalu ada perencanaan yang dilakukan sebelum pembangunan prasarana. Perencanaan tersebut antara lain diwujudkan melalui Musyawarah Perencanaan Pemabangunan Desa (Musrenbangdes) yang diadakan setiap tahun, serta rapat-rapat yang diadakan antara masyarakat, aparat desa dengan tokoh-tokoh desa.

Sementara itu 20 responden lainnya menyatakan perencanaan sebelum pembangunan prasarana hanya kadang-kadang saja dilakukan.

9. Untuk pertanyaan nomor 9.

Tabel 23: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kualitas Jalan Di Desa Gurgur Aek Raja

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Sudah baik Tidak terlalu baik Masih buruk 21 44 10 28 58,67 1,33 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa mayoritas responden (44 responden atau 58,67 %) menyatakan bahwa kualitas jalan di desa Gurgur Aek Raja tidak terlalu baik, karena masih banyak jalan yang berlobang dan belum diaspal.

Sementara itu 21 responden menyatakan sudah baik, misalnya jalan yang dulunya hanya dapat dilalui dengan jalan kaki, sekarang sudah bisa dilaui kendaraan. Dan 10 responden menyatakan kualitas jalan masih buruk.

10. Untuk pertanyaan nomor 10.

Tabel 24: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Apakah Pembangunan Jalan Sudah Mencapai Seluruh Pelosok Desa

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Ya, sudah

Belum terlalu sampai ke pelosok tetapi telah ada pembangunan Tidak, belum sama sekali

24 51 0 32 68 0 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Tabel diatas menunjukkan bahwa 51 responden (68%) menyatakan bahwa pembangunan jalan belum terlalu sampai ke pelosok desa walaupun telah ada pembangunan.

Dan 24 responden (32 %) menyatakan pembangunan jalan sudah sampai ke pelosok desa.

11. Untuk pertanyaan nomor 11.

Tabel 25: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Adakah Perbaikan Yang Dilakukan Pemerintah Daerah Terhadap Jalan Yang Rusak Pasca Pemekaran

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Ya, ada terhadap semua jalan yang rusak

Ya, tetapi tidak semua jalan yang rusak Tidak ada sama sekali

21 53 1 28 70,67 1,33 Jumlah 75 100

Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 53 responden (70,67 %) menyatakan telah ada pembangunan terhadap jalan yang rusak pasca pemekaran tetapi

tidak untuk semua jalan yang rusak, dan ada 21 responden (28 %) yang menyatakan bahwa pembangunan telah dilaksanakan untuk semua jalan yang rusak, serta satu responden lainnya menyatakan tidak ada sama sekali pembangunan terhadap jalan yang rusak, karena menganggap masih banyak jalan yang berlubang.

12. Untuk pertanyaan nomor 12.

Tabel 26: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Adakah Pembangunan Jalan Yang Sebelumnya Tidak Pernah Terpakai Hingga Akhirnya Dapat Dipergunakan

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Ya, ada banyak jalan yang diperbaiki menjadi bermanfaat Saya tidak tahu

Tidak ada sama sekali

49 25 1 65,33 33,33 1,33 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Tabel diatas memperlihatkan bahwa mayoritas responden (49 responden atau 65,33%) menyatakan ada banyak jalan yang diperbaiki sehingga menjadi bermanfaat. Misalnya jalan dari Sibodiala ke desa Gurgur Aek Raja, jalan Parmonangan menuju Dolok Tolong, jalan pardekkedekkean, jalan dari Inpres sampai ke Golat Sipintu-pintu.

Sedangkan 25 responden (33,33 %) menyatakan tidak tahu apakah ada perbaikan terhadap jalan; dan satu responden (1,33 %) menyatakan tidak ada sama sekali pembangunan jalan yang sebelumnya tidak pernah terpakai menjadi dapat dipergunakan.

13. Untuk pertanyaan nomor 13.

Tabel 27: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Bagi Masyarakat

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Sudah terpenuhi dengan baik Belum terlalu baik

Masih sangat sulit terpenuhi

17 48 10 22,67 64 13,33 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden (48 responden atau 64%) menyatakan bahwa kebutuhan air di desa Gurgur Aek Raja masih belum terpenuhi dengan baik.

17 responden (22,67 %) menyatakan kebutuhan air sudah terpenuhi dengan baik, dan 10 responden lainnya menyatakan bahwa kebutuhan air masih sangat sulit terpenuhi, karena sumber air masih terbatas dan belum ada PDAM.

14. Untuk pertanyaan nomor 14.

Tabel 28: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelayanan Air Dari PDAM Bagi Masyarakat desa Gurgur Aek Raja

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2.

3.

Ya, sudah

Hanya sebagian rumah yang sudah mendapat pelayanan dari PDAM Belum sama sekali

4 7 64 5,33 9,33 85,33 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa 64 responden atau 85,33% menyatakan belum ada pelayanan air dari PDAM.

Sedangkan tujuh responden menyatakan sudah ada pelayanan air dari PDAM namun hanya pada sebagian rumah saja. Dan empat responden lainnya menyatakan sudah ada pelayanan air dari PDAM.

15. Untuk pertanyaan nomor 15.

Tabel 29: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Adakah Pembangunan Pipa Air Yang Dilakukan Pemerintah Daerah

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Ya, ada Tidak tahu

Tidak ada sama sekali

47 14 14 62,67 18,67 18,67 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden (47 responden atau 62,67 %) menyatakan bahwa ada pembanguan pipa air yang dilakukan pemerintah pasca pemekaran. Misalnya masyarakat sudah mendapatkan air minum dan penyalurannya dikelola sendiri oleh masyarakat, pemasangan pipa air/ tali air/ mual bahal sepanjang 600 meter dari sumber (bak-bak besar) ke rumah-rumah penduduk.

Sedangkan 14 responden (18,67 %) menyatakan tidak ada pembangunan pipa air yang dilakukan pemerintah. Dan 14 responden lainnya (18,67 %) menyatakan tidak tahu apakah ada atau tidak pembangunan pipa air oleh pemerintah pasca pemekaran.

16. Untuk pertanyaan nomor 16.

Tabel 4.30: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Apakah Daya Listrik Yang Ada Mencukupi Kebutuhan Masyarakat Desa Gurgur Aek Raja

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Sudah

Belum terlalu mencukupi Masih sangat sulit

terpenuhi 25 48 2 33,33 64 2,67 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Tabel diatas memperlihatkan bahwa 48 responden (64 %) menyatakan bahwa daya listrik yang ada sekarang belum terlalu mencukupi kebutuhan masyarakat desa Gurgur Aek Raja.

Dan 25 responden menyatakan bahwa daya listrik yang ada saat ini sudah mencukupi kebutuhan desa Gurgur Aek Raja.

Dua responden lainnya menyatakan daya listrik yang ada masih sangat sulit memenuhi kebutuhan mereka akan listrik. Karena menurut mereka masih ada masyarakat yang belum mendapatkan listrik.

17. Untuk pertanyaan nomor 17.

Tabel 31: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Adakah Penambahan Gardu Listrik Di Desa Gurgur Aek Raja Pasca Pemekaran

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Ya, ada Tidak tahu

Tidak ada sama sekali

5 19 51 6,67 25,33 68 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Tabel diatas memperlihatkan bahwa 51 responden (68 %) menyatakan tidak ada penambahan gardu listrik di desa Gurgur Aek Raja pasca pemekaran. 19 responden (25,33%) menyatakan tidak tahu apakah ada penambahan gardu listrik atau tidak. Sementara lima responden (6,67 %) lainnya menyatakan ada penambahan gardu listrik. 18. Untuk pertanyaan nomor 18.

Tabel 32: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Apakah Di Desa Gurgur Aek Raja Sering Terjadi Pemadaman Listrik

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Tidak pernah sama sekali Kadang-kadang

Ya, sangat sering

0 47 28 0 62,67 37,33 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa 47 responden (62,67 %) menyatakan bahwa pemadaman listrik kadang-kadang terjadi di desa Gurgur Aek Raja.

Sedangkan 28 responden (37,33 %) menyatakan sangat sering terjadi pemadaman listrik.

19. Untuk pertanyaan nomor 19.

Tabel 33: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Adakah Pelayanan Telepon Rumah Dari Telkom

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Ya, ada Tidak tahu

Tidak ada sama sekali

2 3 70 2,67 4 93,33 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Mayoritas responden (70 responden atau 93,33 %) menyatakan tidak ada pelayanan telepon rumah dari Telkom. Sementara tiga responden (4 %) menyatakan tidak tahu apakah ada pelayanan telepon dari Telkom atau tidak. Dan dua responden (2,67 %) lainnya menyatakan ada pelayanan telepon dari Telkom.

20. Untuk pertanyaan nomor 20.

Tabel 34: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Adakah Telepon Umum Di Desa Gurgur Aek Raja

No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3.

Ya, ada Tidak tahu

Tidak ada sama sekali

0 1 74 0 1,33 98,67 Jumlah 75 100 Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 74 responden (98,67 %) menyatakan tidak ada sama sekali telepon umum di desa Gurgur Aek Raja, dan satu

responden (1,33 %) menyatakan tidak tahu apakah ada telepon umum di desa Gurgur Aek Raja.

Dokumen terkait