• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREVALENSI KEILITIS ANGULARIS BERDASARKAN UMUR PASIEN

4.4 Hasil kusioner dan pemeriksaan oral

Dari tabel 5 menunjukkan BMI pada orang dewasa yang menderita keilitis angularis. Jumlah orang dewasa yang underweight ialah 1 orang dan jumlah orang dengan BMI normal ialah 17 orang.

4.4 Hasil kusioner dan pemeriksaan oral

Tabel 6: HASIL KUESIONER DEFISIENSI NUTRISI PADA PENDERITA KEILITIS ANGULARIS YANG BERKUNJUNG KE RS GMP FKG USU

JUMLAH PENDERITA

(N)

TOTAL (%)

Jumlah penderita dengan skor 6

Jumlah penderita dengan skor 5

(nutrisi yang baik) 14 29,16

Jumlah penderita dengan skor 4

(nutrisi yang kurang baik) 7 14,58

Jumlah penderita dengan skor 0-3

(defisiensi nutrisi) 18 37,5

Dari tabel 6 menunjukkan hasil kusioner bagi kategori defisiensi nutrisi pada penderita keilitis angularis yang berkunjung ke RS GMP FKG USU. Persentase yang terbesar adalah yang dengan skor 0-3 yaitu 37,5% diikuti dengan skor 5 yaitu 29.16%. Persentase dengan skor 6 adalah 18,75% manakalah persentase yang terkecil ialah dengan penderita dengan skor 4 yaitu 14,58%.

Tabel 7: HASIL KUESIONER DEFISIENSI IMUN PADA PENDERITA KEILITIS ANGULARIS YANG BERKUNJUNG KE RS GMP FKG USU

JUMLAH PENDERITA (N)

TOTAL(%)

Jumlah penderita dengan

skor 8-12 (defisiensi imun) 3 6,25

Jumlah penderita dengan

Jumlah penderita dengan skor 0-4 (tiada defisiensi imun)

26 54,16

Tabel 7 menunjukkan hasil kuesioner defisiensi imun pada penderita keilitis angularis yang berkunjung ke RS GMP FKG USU. Persentase yang terbanyak adalah dengan skor 0-4 yaitu 54,16% diikuti dengan skor 5-7 yaitu 39,58%. Persentase terkecil adalah dengan skor 8-12 yaitu 6,25%.

Tabel 8: HASIL KUESIONER FAKTOR MEKANIKAL PADA PENDERITA KEILITIS ANGULARIS YANG BERKUNJUNG KE RS GMP FKG USU

JUMLAH PENDERITA (N)

TOTAL(%)

Jumlah penderita dengan skor 2-4 (faktor mekanikal)

6 12,5

Jumlah penderita dengan skor 0-1 (tanpa faktor mekanikal)

42 87,5

Data dari tabel 8 menunjukkan hasil kuesioner faktor mekanikal pada penderita keilitis angularis yang berkunjung ke RS GMP FKG USU. Jumlah penderita dengan skor 2-4 ialah 12,5% dan jumlah penderita dengan skor 0-2 ialah 87,5%.

Tabel 9: HASIL PEMERIKSAAN INTRA ORAL PADA PENDERITA KEILITIS ANGULARIS YANG BERKUNJUNG KE RS GMP FKG

USU

JUMLAH PENDERITA (N)

TOTAL(%)

Denture stomatitis 2 4,16

Data dari tabel 9 menunjukkan pemeriksaan intra oral pada penderita keilitis angularis yang berkunjung ke RS GMP FKG USU. Dijumpai adanya denture stomatitis adalah 4,16% .

BAB 5 PEMBAHASAN

Keilitis angularis telah menjadi satu kasus penyakit mulut yang sering terjadi pada pasien yang berkunjung ke RS GMP FKG USU, ini dibuktikan dengan diperoleh populasi penderita keilitis angularis sepanjang tahun 2009 sebanyak 120 orang. Jumlah ini cukup banyak sehingga menjadi alasan bahwa penelitian faktor-faktor penyebab keilitis angularis ini dilakukan pada penderita pengunjung RS GMP FKG USU. Faktor-faktor penyebab yang djumpai dalam penelitian ini terbagi empat yaitu agen infeksi, defisiensi nutrisi, defisiensi imun dan faktor mekanikal.

Persentase keilitis angularis perempuan lebih tinggi sesuai dengan penelitian Almeida dkk yang mengkaji prevalensi keilitis angularis pada orang-orang di Bauru dimana kondisi ini lebih banyak mengenai perempuan (12,76%) berbanding laki-laki (11,32%).7 Data ini juga sesuai dengan literatur yang mengatakan keilitis angularis lebih sering terjadi kepada perempuan karena perempuan lebih banyak mengalami anemia defisiensi besi dimana salah satu manifestasinya adalah keilitis angularis dan perempuan juga mengalami reaksi alergik terhadap gincu atau bahan kosmetik.12 Selain itu, penelitian ini didapati golongan anak-anak lebih banyak menderita keilitis angularis berbanding orang dewasa tetapi berbeda dengan penelitian oleh Anil S. yang mendapati golongan antara 40-60 tahun yang lebih sering menderita keilitis angularis.6

Agen infeksi menunjukkan persentase tertinggi dalam tabel 2 sesuai dengan penelitian Scully yang menyatakan penyebab utama keilitis angularis ialah agen

infeksi, dimana dapat diisolasi lebih dari 54% dari lesi dengan agen infeksi yang utama ialah Candida spp dan Staphylococci spp.13 Dalam tabel 3, agen infeksi yang diteliti adalah Candida albicans dan Stapyhlococus aureus sesuai dengan penelitian Lewis dkk yang telah membuktikan agen infeksi tersebut yang sering dijumpai pada kasus keilitis angularis.15 Dari literatur mengatakan Candida albicans dan Stapyhlococus aureus merupakan flora normal dalam rongga mulut.28,35

Nilai BMI adalah sebagai alat bantu penilaian status nutrisi secara individual.35 BMI anak-anak yang berusia dari 2-20 tahun disesuaikan dengan tabel baku pertumbuhan (CDC 2000) dari Amerika Serikat. Didapati pada anak-anak penderita keilitis angularis lebih banyak anak-anak yang underweight yang menderita keilitis angularis dibandingkan dengan anak-anak yang mempunyai BMI yang normal.Ini menunjukkan nilai BMI yang underweight pada anak-anak ada kaitannya dengan defisiensi nutrisi. Dari hasil penelitian Selianty N, menunjukkan persentase keilitis angularis pada anak dengan underweight (56%) lebih besar daripada anak status gizi normal (44%), hampir sama dengan penelitian Lubis S (2003), dimana perbandingan persentase keilitis angularis pada anak KEP dengan anak status gizi baik ialah 55,32% banding 44,68%.5,39 Hal ini sesuai dengan literatur yang menjelaskan salah satu faktor terjadi keilitis angularis ialah kurang gizi, terutama pada anak-anak.13

Kusioner yang dilakukan oleh Dr Stewart A. pada lebih 2000 orang di British untuk mengetahui tentang status nutrisi mereka. Kuesioner untuk menguji defisiensi nutrisi ini mengandung 6 pertanyaan. Hasil kusioner bila mendapat skor 6,

mencukupi dan tidak perlu melakukan perubahan dalam diet. Bila skor 5 menunjukkan skor yang baik tetapi diet harus diperhatikan. Bila skor 4, tergolong dalam kelompok dengan nutrisi yang kurang baik, harus melakukan usaha untuk meningkatkan diet mereka dan merupakan faktor risiko untuk kekurangan nutrisi tertentu. Jika skor 0-3, berarti individu mengalami defisiensi nutrisi dan perlu bantuan dokter untuk mendapatkan edukasi tentang nutrisi.24 Hasil penelitian ini ini didapati sebanyak 18 orang mengalami defisiensi nutrisi.

Kusioner yang dibuat oleh Dr Zbylot P. dkk untuk mengetahui fungsi sistem imun pasien-pasiennya di Amerika Serikat. Kusioner ini memberitahu secara ringkasan bila ada kelainan dalam fungsi sistem imun. Kusioner untuk defisiensi imun ini mengandung 12 pertanyaan. Bila penderita mendapat skor kurang dari 4 berarti tidak ada gangguan dalam sistem imun. Penderita mendapat skor antara 4-8 berada dalam golongan borderline untuk mengalami defisiensi imun dan harus merujuk kepada dokter untuk mendapatkan tindakan lanjut. Penderita yang mendapat skor 8-12 maka penderita mengalami defisiensi imun dan harus segera mendapatkan perawatan lanjut.29 Dari kuesioner ini didapati hanya 3 orang yang mendapat skor 8-12, maka mereka berada dalam kelompok defisiensi imun.

Hasil kuesioner dari tabel 8 untuk mengetahui tentang faktor mekanikal. Daripada 48 orang yang menderita keilitis angularis didapati hanya 6 orang yang memakai gigitiruan. Kusioner untuk faktor mekanikal ini terdiri 4 pertanyaan. Melalui kusioner hanya 6 orang yang mendapat skor 2-4 dimana didapati faktor mekanikal yang menjadi penyebab keilitis angularis. Usia dari enam penderita tersebut adalah sekitar 45-50 tahun. Hal ini sesuai dengan literatur yang menjelaskan

proses penuaan dan pemakaian gigi tiruan menyebabkan perubahan pada bentuk anatomi, termasuk kehilangan vertikel dimensi pada maxila dan mandibula yang menyebabkan adanya lebihan lipatan. Perubahan ini dapat menyebabkan keilitis angularis.10

Hasil pemeriksaan intra oral pada penderita keilitis angularis dan didapati 2 orang mengalami denture stomatitis. Menurut penelitian Greenberg dkk, 30% dari pasien dengan denture stomatitis turut menderita keilitis angularis tetapi hanya melibatkan 10% pasien yang memakai gigi tiruan tanpa denture stomatitis.15

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Hasil yang didapati pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab keilitis angularis yang dapat dilihat pada pasien yang berkunjung ke RS GMP FKG USU adalah multifaktorial yaitu agen infeksi, defisiensi nutrisi, defisiensi imun dan faktor mekanikal. Agen infeksi yang lebih banyak ditemui dalam penelitian ini ialah Staphylococcus aureus dibandingkan dengan Candida albicans. Defisiensi nutrisi lebih banyak ditemukan pada anak-anak yang menderita keilitis angularis dibandingkan orang tua, defisiensi imun dan faktor mekanikal hanya ditemukan pada orang tua. Dari penelitian ini, keilitis angularis didapati lebih banyak mengenai anak-anak berbanding dewasa.

6.2 Saran

a. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang mencerminkan populasi yang diteliti maka diperlukan besar sampel yang lebih besar dan lebih representatif.

b. Dapat dilakukan pemeriksaan hematologi untuk menguji defisiensi nutrisi yang lebih spesifik seperti kekurangan besi dan vitamin B12.

c. Untuk mendapatkan hasil penyebab defisiensi imun lebih tepat dengan melakukan pemeriksaan immunologi.

Dokumen terkait