• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Observasi dari Peningkatan Motorik Halus melalui Alat Peraga Kertas Origami di TK AL FARAB

BAB IV ANALISIS DATA

2. Hasil Observasi dari Peningkatan Motorik Halus melalui Alat Peraga Kertas Origami di TK AL FARAB

Adapun hasil observasi dari anak dan guru selama penelitian pada Siklus I dan Siklus II dalam peningkatan motorik halus melalui alat peraga kertas origami. Dalam pembahasannya akan mengulas beberapa hal yang ditemukan peneliti sebelum dan sesudah penelitian. Hasil observasi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

a.Hasil Observasi pada Anak Didik Kelompok B

Peneliti memberikan beberapa pengamatan yang dilakukan bersama guru kelas tentang perkembangan motorik halus anak. Dalam proses pengamatan, ada beberapa hal yang harus peneliti tingkatkan dari beberapa hal yang menghambat perkembangan motorik halus anak. Salah satu yang peneliti tekankan yaitu alat peraga yang digunakan oleh guru.

Peneliti melihat bahwa alat peraga adalah salah satu stimulus anak dalam mengembangkan daya ingat maupun pemahaman dalam memahami pembelajaran. Proses pembelajaran sebelum adanya penelitian ini dalam penggunaan alat peraga sangat minim, oleh karena itu anak tidak merasa tertarik dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, peneliti menerapkan penelitian menggunakan alat peraga kertas origami dalam meningkatkan motorik halus anak.

Proses pembelajaran setelah menggunakan alat peraga kertas origami secara perlahan meningkat, dari Pra Siklus yang rata-rata kelas 27% dengan jumlah siswa yang tuntas belajar ada 3 anak. Dari Siklus I sampai Siklus II meningkat 64% dan jumlah siswa yang tuntas belajar ada 14 anak. Dengan hasil observasi terhadap anak peneliti dapat menyimpulkan bahwa alat peraga

kertas origami menjadi alat peraga yang menjadi salah satu penunjang peningkatan motorik halus pada anak. Sederhana dan bisa dijangkau dari segala kalangan. Peningkatan motorik halus anak juga perlu diperhatikan dalam perkembangan pertumbuhannya.

b.Hasil Observasi pada Guru Kelompok B

Peran guru dalam pembelajaran menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan kualitas anak didiknya. Peneliti melakukan pengamatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dalam memberikan pemahaman kepada anak guru tersebut hanya menggunakan media gambar yang membuat anak merasa bosan. Peneliti mengamati bahwa anak perlu diberikan stimulus untuk memberikan daya ingat dan pemahaman yang bisa diserap anak.

Dalam proses penelitian, guru dan peneliti mengamati anak-anak saat alat peraga kertas origami yang digunakan. Hasilnya anak antusias dan semangat dalam pembelajaran sekaligus anak dapat memahami dan bisa membuat sendiri alat peraga itu sendiri. Guru harus menggunakan alat peraga yang membuat anak tertarik untuk menggunakannya, ketika anak sudah semangat hasil yang dihasilkan juga akan meningkatkan kemampuan anak. Ketika kemampuan anak meningkat, pencapaian keberhasilan juga bisa tercapai dan kualitas anak juga semakin meningkat.

Hasil observasi terhadap guru dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran memerlukan adanya alat peraga yang menunjang pemahaman anak. Dari awal pengamatan, guru yang tidak menggunakan

alat peraga dapat melihat setelah adanya penelitian ini alat peraga kertas origami menjadi salah satu penunjang peningkatan motorik halus pada anak dan dapat memberikan pemahaman serta melatih anak untuk menghasilkan sebuah karya.

BAB V PENUTUP A.KESIMPULAN

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang dilaksankan pada Siklus I dan Siklus II dalam peningkatan motorik halus melalui alat peraga kertas origami pada anak usia dini di TK AL FARABI cabean Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 dapat disimpulkan yakni, pembelajaran dengan alat perga kertas origami yang dilakukan dengan sistematis dan menarik untuk anak usia dini khususnya di TK AL FARABI cabean Salatiga yang telah dilakukan penelitian. Hal ini telah dibuktikan dari data hasil observasi pembelajaran pada tiap Siklus.

Sebelum tindakan pembelajaran menggunakan alat peraga kertas origami anak didik sebesar 27% meningkat pada Siklus I sebesar 61% dan ketika dilanjut Siklus II meningkat menjadi 91%. Total peningkatan yang telah terjadi dari sebelum tindakan (Pra Siklus) sampai Siklus II sebesar 64% yaitu dari 27% menjadi 91%. Alat peraga kertas origami bisa menunjang daya ingat anak dan dapat menghasilkan sebuah karya yang bisa dibuat oleh anak itu sendiri.

Hasil dari penelitian ini juga membuktikan bahwa peningkatan motorik halus pada anak meningkat pesat yang awalnya hanya ada 3 anak , sampai pada Siklus II ada 14 anak dari 15 anak dalam kelas tersebut. Hanya ada 1 anak yang masih tertinggal dikarenakan anak tersebut tidak konsentrasi dan daya ingatnya.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan dan analisis peneliti terkait dengan peningkatan motorik halus melalui alat peraga kertas origami perlu adanya perbaikan dan saran yang membangun

Adapun saran-saran tersebut antara lain :

1.Kepada Siswa

Siswa juga harus aktif dalam mengikuti proses pembejaran melalui alat peraga kertas origami ini, sehingga hasil yang diharapkan dalam meningkatkan pengembangan motorik halus dapat tercapai secara maksimal. Agar anak juga mempunyai semangat untuk belajar, salah satunya dengan menggunakan alat peraga yang menarik seperti kertas origami. Sederhana dan bisa dijangkau anak, bisa pula menciptakan sebuah karya atau benda yang dibuat sendiri, akan mempermudah bagi anak didik dalam memahami materi yang disampaikan.

2.Kepada Guru

Guru hendaknya memperbanyak alat peraga, agar dalam proses pembelajaran juga bisa menumbuhkan rasa tertarik dan semangat anak dalam belajar selama disekolah. Alat peraga kertas origami itu juga termasuk salah satu yang unggul dalam dunia anak, karena berwarna-warni, bisa diubah menjadi sebuah karya dan benda yang diciptakan sendiri oleh anak untuk lebih memahamkan anak dan memudahkan dalam mengetahui benda-benda yang dijadikan bahan pembelajaran dan bisa berguna bagi anak dikemudian hari.

3.Kepala Sekolah

Untuk mempermudah anak dalam proses pembelajaran perlu adanya inovasi-inovasi yang baru dalam hal pembuatan alat peraga. Alat peraga salah satu aspek penunjang anak dalam memahami pembelajaran, dengan adanya alat peraga bisa jadi stimulus anak dalam mengembangkan daya kreatifitasnya. Guru juga akan menggunakan alat peraga tersebut ketika pembelajaran, jadi sekolah juga perlu adanya berbagai macam alat peraga untuk menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu, kepala sekolah harus pandai- pandai memberikan wawasan dan motivasi terhadap guru-guru untuk mengolah dan membuat alat peraga tersebut mempunyai daya guna.

Dokumen terkait